cover
Contact Name
I Wayan Ardhi Wirawan
Contact Email
ardhiwirawan@stahn-gdepudja.ac.id
Phone
+6287865681879
Journal Mail Official
ardhiwirawan@stahn-gdepudja.ac.id
Editorial Address
Jl. Pancaka 7 B Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Widya Sandhi
ISSN : 19077351     EISSN : 27469093     DOI : -
Widya Sandhi is a scientific journal published by Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram. This Journal contains research and conceptual articles with a focus on studies of Religious, Social and Cultural Studies. We invite scientists, scholars, researchers, and students to develop their scientific and publish the results of their research after the selection mechanism of the manuscript, review of peer reviewers, and editing process. The scope of Widya Sandhi : 1. Religious Studies 2. Social Studies 3. Cultural Studies
Articles 51 Documents
TRADISI MESEMBEQ DALAM PELAKSANAAN RITUAL PADA UMAT HINDU DI KOTA MATARAM Arsana, I Komang Budi
Widya Sandhi Vol 10 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to conduct a study of the mesembek tradition carried out by Hindus in Mataram City. This research was designed in descriptive qualitative research by focusing on case studies. Based on the results of the study it was found that the background of the mesembeq tradition to Hindus in the city of Mataram was to enhance sradha (belief, faith) and bhakti (worship, respect) as cultural preservation. The function of the mesembeq tradition in Hindus in the city of Mataram, which has a religious function and serves as a defense of the identity of Hindus in the city of Mataram. The meaning of the mesembeq tradition in Hindus in the city of Mataram, which is meaningful to develop the traits that are Brahma, Wisnu and Iswara / Siwa. Lord Brahma, which is the manifestation of Ida Sang Hyang Widhi Wasa / God Almighty as the creator, symbolized in red colour, in sembeq, red is found in betel nuts, this symbol means that people who use sembeq have the creativity and creation in their lives, can create good and positive things for the life of mankind and the universe. The ingredients of betel leaves, according to the color are symbolized by dark colors, in the spider, the symbol of Lord Vishnu. The nature of Dewa Vishnu that needs to be manned by mankind is nurturing. People who use sembeq are expected to have a sense of love and affection for all beings, such as Lord Vishnu guarding the existence of the universe. Chalk is used as an ingredient for making sembeq, white is a symbol of Iswara / Siwa deity. The use of lime in making edible food so that its users are active in innovating, have the initiative to make a life change towards a better direction, always carry out the truth, make changes towards better.
PURA TAMAN LINGSAR, DALAM MEMBANGUN KOHESI SOSIAL ANTARA ISLAM WETU TELU ETNIS SASAK DENGAN KOMUNITAS HINDU ETNIS BALI DI LOMBOK Sumertha, I Wayan
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Indonesian nation, also dubbed the Pluralistic nation, because various major religions exist in Indonesia such as: Islam, Protestant Christianity, Catholic Christianity, Hinduism, Buddhism and Kong Hut Chu as well as the Original Archipelago religion still survive. Referring to this phenomenon, this seems to underlie the founders of the Indonesian nation to formulate the Pancasila and the 1945 Constitution as the State of the Republic of Indonesia. As a nation that has diversity, with a variety of ethnicities, religions, cultures, and customs, besides being an attraction due to its uniqueness and specificity, distinguish it from other nations in the World. Strengthening politics Identity is expressed through various forms of representation that are recognized by others and themselves. This condition holds the seeds of conflict quite high and easily ridden by other interests that are contrary to the life of the nation and state under the ideology of Pancasila and the 1945 Constitution. These problems can only be anticipated through increased fostering of harmony, and instilling awareness of the diversity of the nation and a country that is always carried out by all components of the Indonesian nation. On the island of Lombok there is a monumental symbol of the size and harmony of life between religious communities, namely between the Balinese Hindu Community and the Sasak Wetu Telu Islamic Community. The monument is Pura Lingsar, which until now still exists to function as a medium to increase social and religious social interaction of both ethnicities and religions on Lombok Island.
DINAMIKA SOSIALAGAMA DALAM MERESPON TRANSFORMASI BUDAYA PADA MASYARAKAT HINDU DI KABUPATEN TABANAN Aryanatha, I Nengah
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the emergence of dynamic trends in social solidarity in the midst of religious life in Hindu communities in Tabanan Regency. The study was designed in the form of descriptive research with a case study model. The results showed that the dynamics in social solidarity in the midst of religious life in Hindu communities in Tabanan Regency. can not be separated from the implications as an impact that affects the order of religious life internally. These implications, both of which can be observed empirically or still in the form of symptoms that affect the structure of religious social life
PERSEPSI PESERTA DALAM PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 (RPP K13) (Studi Kasus pada Diklat Teknis Substantif Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Tahun Adnyana, I Wayan Arya
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergantian kurikulum dari yang lama menuju ke K13 menyebabkan beberapa komponen RPP mengalami perubahan dan pengembangan. Kini komponen RPP yang ada dalam K13 terdiri dari beberepa kompetensi, ada kompetensi yang sama, dan ada juga kompetensi yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Kompetensi yang dimaksud adalah Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, dan tujuan pembelajaran.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang persepsi peserta dalam perancangan RPP K13. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel adalah totaly sampling dengan jumlah responden yaitu 40 orang (Guru-guru Pendidikan Agama Hindu Sekolah Dasar Kabupaten Lombok Barat). Teknik pengumpulan data melalui angket menggunakan skala Likert. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus statistik persentase. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan persepsi peserta dalam perancangan RPP K13 termasuk dalam kategori baik (79.7), yang artinya secara umum guru sudah menguasai secara baik perancangan RPP K13. Disarankan kepada guru untuk melakukan pelatihan intensif agar lebih memahami perancangan RPP K13
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DAN IMPLIKASINYA PADA LOYALITAS MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM Dewanthari, Ni Nyoman Tri Thika; Wirawan, I Wayan Ardhi; Listiawati, Ni Putu
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hubungan kualitas layanan, kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa di STAHN Gde Pudja Mataram, yang dilatar belakangi karena adanya peningkatan jumlah mahasiswa dan juga tingkat loyalitas mahasiswa yang tinggi kepada STAHN Gde Pudja Mataram sedangkan layanan yang diberikan masih banyak memiliki kekurangan. Jika dilihat dari konsep loyalitas, maka seharusnya ketika mahasiswa loyal berarti mahasiswa puas akan kualitas layanan yang diberikan oleh perguruan tinggi terkait. Maka dengan demikian, timbul pertanyaan bahwa dari berbagai layanan yang diberikan oleh STAHN Gde Pudja Mataram yang masih memiliki kekurangan, sudahkan memenuhi tingkat kepuasan mahasiswa? sehingga mahasiswa mampu memberikan loyalitas yang tinggi pada STAHN Gde Pudja Mataram. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram, dengan jumlah sampel 85 orang, serta pengambilan sampel menggunakan teknik stratifield random sampling. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, kuesioner dan dokumentasi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : (1) kualitas layanan berpengaruh langsung positif secara signifikan terhadap kepuasan mahasiswa dengan koefisien sebesar 0,435, (2) kualitas layanan berpengaruh langsung positif secara signifikan terhadap loyalitas mahasiswa dengan koefisien sebesar 0,251, (3) kepuasan mahasiswa berpengaruh langsung positif secara signifikan terhadap loyalitas mahasiswa dengan koefisien sebesar 0,215 serta, (4) kualitas layanan berpengaruh tidak langsung secara signifikan terhadap loyalitas mahasiswa melalui kepuasan mahasiswa di STAHN Gde Pudja Mataram dengan koefisien sebesar 0,094.
DESTINASI WISATA BUKIT BINTANG TIGA RASA MENGANGKAT CITRA DESA GELANGSAR KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Dewi, Ida Ayu Vista
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap keberadaan destinasi wisata Bukit Bintang Tiga Rasa dalam upaya untuk mengangkat citra Desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dirancang dalam metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengembangan pariwisata di desa mampu menunjang citra dan perekonomian desa menjadi lebih baik sehingga akan tercipta desa-desa yang maju di Indonesia. Basis ekonomi yang diterapkan dengan berorientasi pariwisata di Wisata Bukit Bintang Tiga Rasa dapat bersaing dengan desa yang di Indonesia. Selain itu keterlibatan masyarakat yang bersinergi demi pembangunan sektor wisata yang berkelanjutan dan peranan pemerintah yang mampu memberikan fasilitas memadai bagi calon wisatawan seperti jalan yang memadai, keamanan dan kenyamanan wisatawan, merupakan cara-cara yang paling efektif untuk Desa Gelangsar menjadi salah satu desa yang maju dan tidak tertinggal di Indonesia kedepannya.
UPAKARA PANCA LINGGA AS SYMBOLS OF PANCA DEWATA AT HINDU RITUAL PRACTICES IN LOMBOK Wirawan, I Wayan Ardhi; Sueca, I Nyoman; Sumari, Ni Made; Ketut Putra, I Gusti Ngurah
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to study the upakara Panca Lingga means of ceremony as a symbol of Panca Dewata in the implementation of Hindu rituals in Lombok. This research was designed in an interpretative qualitative method using a case study model. The results of the study found that the means of ceremony panca lingga is one form of ceremonial facility which is categorized as having a uniqueness that is carried out in the implementation of rituals on the Hindu community in Lombok. The uniqueness that seems in principle is a symbolic to ask for God's grace in its manifestation as the Five Gods, namely Dewa Iswara, Dewa Brahma, Dewa Maha Dewa, Dewa Wisnu and Dewa Çiwa. The Panca Dewata were requested to be present, worshiped and confirmed its place (negtegan) in the ceremony using the ceremony. Upakara Panca Lingga is very sanctified starting from the selection of the material element, which has the right to make it, the procession of its making up to the authority of the devout people, all of which are provisions that indicate the primacy of the ceremony.
MENGELOLA PLURALITAS DALAM MEWUJUDKAN KERUKUNAN BERBANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA (Perspektif Pemahaman Ajaran Agama Hindu) Kembarawan, I Gusti Komang
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralitas dalam kehidupan bangsa Indonesia jika dikelola dengan tepat dapat mewujudkan kerukunan. Kerukunan tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan yang nyata ketika sikap-sikap yang saling menghargai antarpemeluk agama yang berbeda dapat ditumbuhkembangkan. Ajaran agama dapat dijadikan sebagai sumber pedoman dalam mewujudkan kehidupan yang saling menghormati satu sama lain dalam rangka mewujudkan kehidupan yang harmonis. Agama Hindu salah satu contoh yang di dalam ajarannya mengemukakan bahwa ajaran tat twam asi merupakan landasan di dalam membangun kasih sayang kepada semua makhluk hidup. Ajaran tersebut mengajarkan bahwa manusia sebagai makhluk yang paling utama hendaknya dapat memandang makhluk-makhluk lainnya yang lebih rendah dari dirinya sebagai makhluk yang harus dihormati. Jika ajaran ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya dapat membangun hubungan yang baik dengan sesama manusia kendati di dalamnya ada keanekaragaman. Hal ini dalam penerapannya dapat mewujudkan kesatuan bangsa.
ORGANISASI MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI CALON PENDIDIK SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM Saputra, Putu Wisnu; Wirata, I Wayan; Widana, I Nyoman Murba
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya.Manusia mempunyai kemampuan berpikir yang dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk serta dapat menentukan keputusan sebagai dasar tindakannya.Untuk dapat menunjang kemampuannya, seorang manusia harus dibekali dengan pengetahuan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Setiap manusia harus dibekali dengan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan segala bentuk potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, mandiri, dan menjadi warga negara yang domokratis dan bertanggung jawab, sehingga pada jaman globalisasi ini ilmu pengetahuan sangat diperlukan untuk mendewasakan diri dan dapat mengikuti kemajuan jaman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Informan ditentukan secara purposive. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi calon pendidik yang dikembangkan melalui organisasi mahasiswa, mendeskripsikan proses kegiatan organisasi dalam mengembangkan kompetensi calon pendidik, dan menemukan implikasi kegiatan organisasi mahasiswa dalam pengembangan kompetensi calon pendidik. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan tahapan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data yang meliputi kredibilitas, transfermabilitas, dan dependabilitas dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Adapun hasil penelitian yang diperoleh pertama kompetensi yang dikembangkan melalui organisasi yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi, kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kedua, pada proses kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi calon pendidik yaitu pelatihan (Teaching training), seminar, workshop. Ketiga, implikasi kegiatan organisasi mahasiswa dalam pengembangan kompetensi calon pendidik berimplikasi terhadap peningkatan rasa percaya diri pada mahasiswa, disiplin waktu, mengembangkan dan mengasah potensi-potensi yang dimiliki.
PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN NON AKADEMIK DI PASRAMAN SWASTA PRANAWA ABIAN TUBUH KOTA MATARAM Swana, I Putu; Wijana, I Nyoman; Prayitno, Joko
Widya Sandhi Vol 10 No 2 (2019): Nopember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada tiga hal yaitu: 1) Implementasi pembelajaran berbasis keterampilan non akademik; 2) hambatan dalam implementasi pembelajaran berbasis keterampilan non akademik; 3) Persepsi Brahmacari, orang tua Brahmacari dan pengurus Pasraman terkait dengan implementasi pembelajaran berbasis keterampilan non akademik di Pasraman Swasta Pranawa Abian Tubuh. Penelitian ini berjenis kualitatif yang bersifat interpretatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Para informan berasal dari pengurus Pasraman, Acarya, Brahmacari dan orang tua Brahmacari yang ditentukan secara purposif. Data dianalisis melalui tahapan reduksi, paparan, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya keabsahan data diuji dengan validitas internal, validitas eksternal, reliabilitas, dan obyektivitas. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Implementasi pembelajarannya yaitu: a) perencanaannya berbentuk non formal; b) pengorganisasian menyesuaikan situasi serta kondisi dengan Brahmacari yang dibagi menjadi beberapa kelompok; c) pelaksanaan dilakukan dengan fase belajar observasional; d) pengawasan dilakukan secara internal; e) evaluasi dilakukan secara bertahap; 2) Hambatannya yaitu: a) belum ada kurikulum; b) pedoman perencanaan pembelajaran belum tersedia; c) kehadiran Brahmacari kurang konsisten; d) media pembelajaran yang bermasalah; e) keinginan belajar yang dinamis; f) perbedaan tingkat motivasi Brahmacari; g) pengaruh negatif smartphone; h) kurangnya supervisi pembelajaran oleh pihak eksternal; i) belum ada instrumen pengawasan; j) belum ada instrumen pengevaluasian; 3) Persepsinya yaitu: a) Brahmacari mampu mengikuti pembelajaran dengan baik; b) Brahmacari aktif berpartisipasi pada event perlombaan; c) Brahmacari aktif berpartisipasi pada kegiatan sosial keagamaan; d) orang tua Brahmacari menunjukan sikap yang respek; e) adanya perubahan pola perilaku dari Brahmacari; f) prestasi non akademik Brahmacari mengalami peningkatan; g) terdongkraknya eksistensi Pasraman Swasta Pranawa Abian Tubuh.