cover
Contact Name
Dinar Sukma Pramesti
Contact Email
dinar.pramesti@pib.ac.id
Phone
+6287861363532
Journal Mail Official
lppm@pib.ac.id
Editorial Address
Jl. Pantai Nyanyi, Desa Beraban Kec. Kediri, Kab. Tabanan 82121 Bali – Indonesia
Location
Kab. tabanan,
Bali
INDONESIA
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management
ISSN : 27741923     EISSN : 26549999     DOI : https://doi.org/10.46837/ath
The publication of this journal is a scientific journal in the field of tourism studies. The manuscript can be research papers, review articles, as well as conceptual, technical, and methodological papers on all aspects includes research findings, experimental design, analysis, and recent application. The scope of these areas includes Tourism, Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention, Event management and other relevan topics
Articles 100 Documents
Persepsi Wisatawan Eropa Terhadap Kualitas Pelayanan Resepsionis Di Desa Munduk, Buleleng, Bali Made Handijaya Dewantara
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 1 No 2 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v1i2.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan Eropa terhadap kualitas pelayanan resepsionis di Desa Munduk, Buleleng, Bali, pada umumnya, serta untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan asal Eropa terhadap kualitas layanan yang masyarakat berikan di berbagai jenis akomodasi perhotelan, yang berada di Desa Munduk, pada khususnya. Penelitian ini berjenis kuantitatif-kualitatif, dengan menggunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, studi dokumen, dan observasi. Melalui analisis deskriptif, diperoleh lima poin kesimpulan antara lain : (1) persepsi tamu tentang pelayanan di akomodasi wisata yang terdapat di Munduk masih berada pada kondisi yang kurang baik.; (2) aspek reliability dan tangible menjadi aspek yang paling menjadi sorotan dalam lima indikator kualitas pelayanan resepsionis di Munduk.; (3) Sebagian besar keluhan pelanggan disebabkan oleh lemahnya proses manajemen hospitality yang dilakukan pemilik akomodasi, sehingga resepsionis perlu untuk diberikan pelatihan lebih lanjut.; (4) Pemilik akomodasi dan pengelola akomodasi hendaknya menyusun mekanisme kerja berikut dengan deskripsi kerja (job description) serta SOP (standard operational procedure); serta (5) pemilik akomodasi seharusnya berkolaborasi dengan para stakeholder pariwisata di Munduk, baik pemerintah, agen perjalanan (offline dan online), para wisatawan, hingga akademisi.
Peran Teknologi Informasi Dalam Menginformasikan Data Wisata Air Terjun Di Website Dinas Pariwisata Setiap Kabupaten Di Bali Ayu Aprilyana Kusuma Dewi
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 1 No 2 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v1i2.30

Abstract

Sampai saat ini informasi wisata air terjun dalam setiap website milik Dinas Pariwisata per kabupaten di Bali masih memiliki kekurangan dalam menginformasikan wisata setiap daerah kepada wisatawan. Maka dibutuhkan pengelolaan dalam suatu basis data yang secara periode dapat dimonitor dan disampaikan secara luas melalui media teknologi informasi dalam website Dinas Pariwisata setiap kabupaten di Bali. Untuk menganalisis teknologi informasi ini diambil beberapa kabupaten yang telah menerapkan data wisata air terjun secara maksimal dan belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis website Dinas Pariwisata setiap kabupaten di Bali, agar dapat memanfaatkan dan memaksimalkan penyajian informasi secara tepat, mudah dan update. Hal lain yang didapatkan yaitu dapat memperkenalkan wisata air terjun yang masih belum terjamah oleh banyak wisatawan. Metodologi penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu analisis sistem, studi literatur, identifikasi masalah, penentuan tujuan, analisis kebutuhan informasi, inventarisasi data, penyajian hasil dan evaluasi. Simpulan penelitian ini adalah tiga kabupaten di Bali telah memanfaatkan situs website, empat kabupaten di Bali sudah memiliki website namun tidak memiliki informasi daerah wisata, dan Kabupaten Kelungkung tidak memiliki situs website. Hasil akhir yang diharapkan pada penelitian ini adalah pemanfaatan website milik Dinas Pariwisata setiap kabupaten dalam memberikan informasi mengenai wisata air terjun yang dimiliki setiap daerah di Bali, sehingga dapat memperkenalkan wisata disetiap daerah ke wisatawan yang berkunjung serta dapat memajukan kinerja Dinas Pariwisata dan meningkatkan devisa pemasukan pemerintah.
Pengembangan Kuliner Lokal Berdasarkan Persepsi Wisatawan Di Ubud, Bali Ni Komang Nariani
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 1 No 2 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v1i2.31

Abstract

Ubud merupakan salah satu tujuan wisata terkenal di Bali selain Kuta, Nusa Dua, dan Sanur. Kementerian Pariwisata mengusulkan Ubud sebagai Destinasi Gastronomi berstandar United Nations World TourismOrganization (UNWTO) yang pertama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan kuliner lokal berdasarkan persepsi wisatawan nusantara di Ubud. Penelitian dilakukan tahun 2018 menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan yang menikmati kuliner lokal pada restoran atau warung di Ubud. Data dari hasil kuesioner dianalisis dengan Importance Performance Analysis (IPA), menggunakan teori Pariwisata Budaya dan teori Persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi wisatawan nusantara terhadap kuliner lokal adalah baik memiliki hidangan beragam, unik, disajikan menarik dengan lokasi restoran strategis dan pelayanan ramah dari karyawan. Harga dinilai mahal, tidak memberikan diskon kepada wisatawan, kurang dipromosikan dan tempat parkir yang kurang memadai. Strategi pengembangan kuliner lokal berdasarkan persepsi wisatawan nusantara yaitu: 1) menggelar street food, 2) meningkatkan promosi, 3) meningkatkan lingkungan fisik restoran.
Pelaksanaan Bauran Pemasaran Meeting Incentive Conference Exhibition Di Bali Nusa Dua Convention Center Nelsye Lumanauw
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i1.39

Abstract

Perjalanan saat ini tidak hanya untuk waktu luang tetapi menggabungkan dengan kegiatan bisnis, seperti pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE). Kegiatan MICE adalah bentuk perjalanan wisata dimana sekelompok orang telah merencanakan dengan baik kegiatan tersebut untuk tujuan tertentu. Industri MICE berkembang pesat dan ini menghasilkan persaingan yang semakin intensif di antara tempat acara yang ingin menarik lebih banyak pertemuan dan konvensi. Tantangan dan tren pusat konvensi dihadapi oleh Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), karena peningkatan jumlah tempat dan ruang pertemuan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan terhadap produk, harga, tempat, promosi, proses, orang, dan bukti fisik sebagai 7P bauran pemasaran BNDCC. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan dievaluasi sesuai dengan bauran pemasaran 7P dan memilih perbaikan yang dapat dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bauran pemasaran 7P yang digunakan di bagian acara BNDCC baik. Ada satu elemen, orang, sebagai bagian dari bauran pemasaran, yang terbatas. Perbaikan dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja tim penjualan. Tim penting untuk mengkomunikasikan produk dan memenuhi kebutuhan individu dari orang yang mengalaminya.
Upaya Pengembangan Makanan Lokal “Be Keren” Berbasis Wisata Kuliner Di Kelurahan Kawan, Bangli, Bali I Gusti Ayu Ari Agustini
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i1.40

Abstract

Keanekaragaman kuliner di Pulau Bali membuat kuliner khas Bali menyimpan potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai jasa penunjang dalam pengembangan potensi wisata kuliner. Wisata berbasis kuliner menjadi salah satu alternatif disamping pilihan jenis wisata lainnya seperti wisata budaya, wisata alam dan wisata bahari yang sudah terlebih dahulu dikenal oleh wisatawan yang datang ke Bali. Salah satu makanan khas Bali tersebut adalah Ayam Be Keren yang berasal dari Kabupaten Bangli. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya upaya pengembangan kuliner khas Bali Ayam Be Keren, serta untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses pengembangannya. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan beberapa informan yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi dengan menggunakan teori yang dikembangkan berupa teori pengembangan produk dan teori gastronomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan tradisional khas Bangli Ayam Be Keren perlu dikembangkan agar dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkannya yaitu dengan menyiapkan tenaga kerja yang terlatih dan sesuai dengan kebutuhan sehingga mampu memenuhi kapasitas produksi yang dimiliki saat ini. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki juga akan mampu meningkatkan produksi yang mengarah pada pengembangan sarana dan prasarana, yang kemudian diikuti dengan pengelolaan manajemen kerja yang lebih profesional.
Analisis Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pura Puseh Dan Pura Desa Di Desa Batuan Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Gianyar, Bali Putu Ade Wijana
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat Desa Batuan dalam pengelolaan Pura Puseh dan Pura Desa di Desa Batuan sebagai salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam memaparkan bentuk partisipasi masyarakat di Desa Batuan dalam pengelolaan Pura Puseh dan Pura Desa di Desa Batuan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat Desa Batuan dalam pengelolaan Pura Puseh dan Pura Desa di Desa Batuan berada pada kategori partnership. Pada kategori ini, pendapat, ide dan saran dari masyarakat kepada pemerintah untuk mengembangkan, mengelola, memelihara serta menjaga daerah wisata, didengarkan dan mulai direalisasikan dalam program kerja pemerintah. Masyarakat Desa Batuan berperan aktif dalam pengelolaan Pura Puseh dan Pura Desa di Desa Batuan sebagai salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Gianyar.
Peranan Keterampilan Berbahasa Inggris Dalam Industri Pariwisata Luh Sri Damayanti
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i1.42

Abstract

Industri pariwisata di Indonesia saat ini tengah berkembang pesat. Pariwisata Indonesia saat ini dianggap sebagai core business Indonesia oleh Bank Dunia. Perkembangan ini harus sejalan dengan kompetensi danketerampilan masyarakat yang bergelut dalam industri ini, khususnya keterampilan berbahasa Inggris. Tulisan ini merupakan sebuah library research yang bertujuan untuk menyelami lebih dalam tentang peranan Bahasa Inggris dalam industri perhotelan dan pariwisata. Rumusan masalah yang dikaji dalam tulisan ini, yaitu bagaimana peranan Bahasa Inggris dalam industri pariwisata?. Data dikumpulkan dari beberapa jurnal ilmiah yang relevan dengan topik ini. Ditemukan bahwa Bahasa Inggris memiliki peranan yang penting dalam industri pariwisata dan perhotelan. Peran tersebut adalah communicative role, integrative role, lingua-franca role, relationship-fostering role, business/economic role, dan functional role. Berdasarkan peranannya tersebut, maka keterampilan berbahasa Inggris merupakan dasar bagi masyarakat yang ingin bekerja di industri pariwisata untuk mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Kampung Baduy, Banten Made Handijaya Dewantara
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i1.43

Abstract

Studi ini dilakukan untuk memahami bentuk partisipasi dan pemberdayaan masyarakat adat dalam pengembangan desa wisata kampung Baduy ke depannya; sekaligus mendeskripsikan peran stakeholder dalam pemberdayaan masyarakat Desa Wisata Baduy. Melalui penelitian selama dua bulan, di Kampung Wisata Baduy, melalui pendekatan kualitatif, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. Pertama, potensi yang dimiliki oleh kampung wisata Baduy, berupa potensi alam yang alami, potensi kebudayaan, dan potensi buatan manusia, hendaknya dapat dikembangkan demi pengembangan wisata Baduy ke depannya. Kedua, karakteristik unik dari kampung wisata Baduy, hanya bisa dikembangkan melalui model partisipasi aktif masyarakat. Ketiga, terdapat enam komponen yang dapat dikembangkan dalam pengembangan wisata Baduy berbasis partisipasi masyarakat antara lain atraksi wisata, akomodasi, fasilitas layanan wisata, jasa transportasi, infrastruktur pendukung, serta elemen institusional. Keempat, pentingnya peran lima stakeholder pariwisata di luar masyarakat adat Baduy, yaitu akademisi, pelaku wisata perjalanan, pemerintah lokal dan kabupaten serta provinsi, masyarakat desa penyokong kampung Baduy, dan media dalam menjaga prinsip pemberdayaan masyarakat Baduy. Kelima, terdapat lima tahap dalam pemberdayaan masyarakat Baduy antara lain penyadaran, pembentukan perilaku, transformasi, dan kemampuan intelektual.
Analisis Daya Tarik Wisata Rumah Tradisional Masyarakat Kampung Loloan, Jembrana-Bali Dinar Sukma Pramesti
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i1.44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi daya tarik wisata rumah tradisional masyarakat Kampung Loloan dilihat dari aspek internal dan eksternal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dilihat dari aspek internal, daya tarik wisata rumah tradisional masyarakat Kampung Loloan memiliki kekuatan yaitu unik dan khas serta terdapat daya tarik wisata pendukung lain seperti Makam Keramat Buyut Lebai, Masjid Baitul Qhadim dan Sungai Ijo Gading. Kelemahan yang dimiliki yaitu belum adanya kelompok atau organisasi pengelola pariwisata serta aktivitas dan fasilitas yang tersedia belum lengkap. Dilihat dari aspek eksternal, peluang yang ada yaitu dengan adanya pariwisata dapat menambah penghasilan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kampung Loloan dan dapat digunakan sebagai wadah pelestarian budaya. Ancaman daya tarik wisata rumah tradisional masyarakat Loloan yaitu hilang dan berubahnya rumah tradisional masyarakat Kampung Loloan dan adanya persaingan dengan daya tarik wisata lain.
Peran Transportasi MRT Dalam Mendukung Industri Pariwisata Bisnis Di Jakarta Made Handijaya Dewantara
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 2 No 2 (2020): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v2i2.45

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran transportasi MRT (mass rapid transit atau moda raya terpadu) dalam mendukung industri pariwisata bisnis di Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kali ini merupakan bentuk pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan selama dua minggu melalui wawancara mendalam dan teknik participatory observation. Data yang diperoleh dari hasil penelitian, dianalisis dengan menggunakan model deskriptif. Datadata yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan teori PEST (PEST Analysis), untuk kemudian dideskripsikan melalui business model canvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MRT Jakarta merupakan jenis transportasi yang tepat dalam memperlancar aksesibilitas wisatawan selama berlibur, maupun berbisnis di Jakarta. MRT Jakarta juga telah mengubah cara berperilaku dan mengubah peradaban masyarakat Jakarta, untuk lebih tertib, disiplin, dan menyukai transportasi publik. Hal ini akan mengurangi potensi polusi udara dan bunyi di Jakarta. Dengan value proposition dalam business model canvas yang menunjukkan moda transportasi yang cepat, ramah lingkungan, tanpa macet, serta berteknologi tinggi, MRT Jakarta diperkirakan akan menjadi primadona para wisatawan, baik yang sedang berbisnis, maupun yang sedang menikmati daya tarik wisata di ibukota Jakarta. Untuk ke depannya, PT MRT Jakarta diminta untuk tetap melanjutkan proses konstruksi rel berikutnya, sembari mempertahankan standar pelayanan prima yang selama ini sudah diterapkan.

Page 3 of 10 | Total Record : 100