cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
pppmsyedza@gmail.com
Phone
+6282384992512
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes SYEDZA Saintika Padang Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
jurnal abdimas saintika
ISSN : 2746797X     EISSN : 27154424     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Abdimas Saintika adalah jurnal scientific yang ditulis dalam bahasa Indonesia diterbitkan setiap Januari dan Agustus, proses submission manuscript dibuka setiap tahun. Submission manuscript dilakukan dengan metode Double Blind Peer Review dan Editorial Review sebelum diterima dan di publikasi. Jurnal Abdimas Saintika hanya menerima manuscript dalam bidang: Kebidanan (Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, KB, Kebidanan Komunitas dan Reproduksi) Keperawatan (Keperawatan Anak, Medical Bedah, Jiwa, Gerontik, Komunitas, Gawatdarurat, Maternitas dan Manajemen) Ilmu Kesehatan Masyarakat (Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Kesehatan Reproduksi, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Kebijakan Publik) Biomedik (Farmako Kinetik dan Farmako Dinamik) Teknologi Laboratorium Medik Managemen Informasi Kesehatan
Articles 269 Documents
UPAYA PENCEGAHAN DINI TERHADAP DIABETES MELITUS TIPE 2 Harmawati Harmawati; Etri Yanti
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.815

Abstract

Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit dimana ketidak  mampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi karena gangguan metabolisme yang terjadi dalam tubuh .diabetes mellitus  adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis, mikrovaskuler, makrovaskuler dan neoropati. Upaya pencegahan penting diterapkan oleh siapa saja terutama usia muda. Hal ini mengingat jumlah penderita diabetes melitus yang kian meningkat setiap tahunnya. Selain untuk mencegah penyakit diabetes melitus atau  kencing  manis, langkah pencegahan ini juga penting dilakukan sebagai bagian gaya hidup sehat. Tujuan dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang upaya pencegahan dini diabetes melitus tipe 2.  Metode yang digunakan adalah dengan ceramah, simulasi dan diskusi serta kuesioner dengan jumlah 21 orang pasien dan keluarga pasien di ruang rawat inap Interne RSUD  Arosuka. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan psien dan keluarga dalam upaya pencegahan dini diabetes melitus tipe 2. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga upaya pencegahan dini diabetes melitus tipe 2.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GURU DISABILITAS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN METODA PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI PADA KELOMPOK TUNA RUNGU ORGANISASI GERKATIN KOTA BUKITTINGGI Yossi Fitrina; Nentien Desri; Yellyta Ulsafitri Handayani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.794

Abstract

Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kebersamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011). Pendidikan bagi kelompok tuna rungu tetap dirancang sedemikian rupa, bermula dari pola yang berpusat kepada guru, dikembangkan menjadi pembelajaran interaktif, serta berkembang menjadi pembelajaran jejaring. Hambatan pada setiap anak tidak boleh dijadikan penyebab gagalnya inovasi pembelajaran. (Kemendikbud RI, 2014). Tahapan PKM diawali dengan studi pendahuluan dalam rangka pengumpulan data, penandatangan MOU dengan Organisasi Gerkatin Bukittinggi sampai dengan kegiatan persamaan persepsi tanggal 8 Juni sd 13 Juli 2020. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dialksanakan pada tanggal 27 Juli 2020 bertempat di SD Alazhar Bukittinggi. Persiapan kegiatan PKM dalam bentuk pelatihan bagi guru SLB Kota Bukittinggi dilakukan setelah mendapatkan izin kegiatan dari Kesbangpol Bukittinggi, peserta pelatihan yang ikut sebanyak 15 orang. Kegiatan pelatihan diawali dengan registrasi peserta, pembukaan oleh Dinas Sosial Kota Bukittinggi, pelaksanaan pelatihan selama 2 hari (24 sd 25 Juli 2020). Evalausi pelatihan dalam bentuk evaluasi pembelajaran melalui kegiatan micro teaching dan evaluasi lansung dibeberapa SLB yang akan ditetapkan. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Gerkatin Bukittinggi terutama bagi guru pada kelas kelompok disabilitas; tuna rungu.
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEBO TENGAH, KABUPATEN TEBO, PROVINSI JAMBI Sri Wahyuni Handayani; Putri Dafriani; Annita Annita
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.472

Abstract

Gastritis merupakan masalah terbesar di seluruh dunia, sekitar 1,7 milyar kasusterdapat di negara yang sedang berkembang. Gastritis di Indonesia mencapai 40,8% dibeberapa daerah dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk dantermasuk sepuluh penyakit terbanyak yang masuk rawat inap, termasuk di ProvinsiJambi. Puskesmas Tebo Tengah mengalami peningkatan sejak 3 tahun terakhir daritahun 2015-2017 yaitu 13% (1.650 kasus), 15% (1.979 kasus), 17% (1.867 kasus).Salah satu penyebab peningkatan adalah kurangnya pengetahuan, sehingga perludilakukan edukasi kesehatan secara tatap muka. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan klien tentanggastritis di wilayah kerja Puskesmas Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.Penelitian pre Eksperimental dengan One Group Pretest-Posttest Design ini dilakukanpada 15 orang responden dengan teknik accidental sampling pada tanggal 02 s/d 13Agustus 2018. Hasil penelitian, terdapat pengaruh edukasi kesehatan terhadappengetahuan responden tentang gastritis dengan p value = 0,000 (p<0,05) dan terjadipeningkatan pengetahuan dari 11,73 sebelum edukasi menjadi 16,73. Kesimpulan,pemberian edukasi kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan responden untuk itudiharapkan petugas kesehatan selalu memberikan edukasi kesehatan secara berkalatentang penyakit Gastritis agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit tersebut.
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN LANSIA MELALUI SOSIALISASI KEBUGARAN JASMANI DAN PELATIHAN KREATIVITAS MENGGUNAKAN SAMPAH ANORGANIK Dessi Novita Sari; Sonya Nelson
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.851

Abstract

Permasalahan dihadapi mitra 1) masyarakat Kenagarian Maek belum memiliki pengetahuan cukup mengenai aktivitas fisik untuk lansia serta kurangnya pemahaman akan pentingnya kebugaran jasmani. Kegiatan posyandu hanya tergambar pada proses pemeriksaan kesehatan lansia, misalnya penimbangan berat badan, dan cek tekanan darah. Belum ada kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kebugaran lansia, penyuluhan kesehatan dan senam lansia hingga sekarang tidak pernah dilakukan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya instruktur yang berkompeten dalam memberikan penyuluhan dan pelatihan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.  (2) Rendahnya kesadaran masyarakat terutama lansia dalam menerapkan pola hidup sehat  serta kurangnya sosialisasi dari pemerintah. 3) Banyak waktu luang lansia dirumah, karena mereka hanya melakukan kegiatan seputarrumah tangga.  Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diberikan solusi sebagai berikut: (1) Pelatihan senam lansia, (2) Penyuluhan kesehatan lansia, (3) Pelatihan keterampilan kreativitas memanfaatkan sampah anorganik sebagai upaya meningkatkan produktivitas lansia, meningkatkan  interaksi sosial antar lansia, sekaligus mengisi waktu luang lansia dengan kegiatan bermanfaat. Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah lansia di Kenagarian Maek Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 15 orang dan kader Posyandu 4 orang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan, serta pendampingan.
PENCEGAHAN INFEKSI NASOKOMIAL DI RUMAH SAKIT DENGAN CUCI TANGAN, ETIKA BATUK DAN MEMAKAI MASKER Harmawati ,; Etriyanti ,
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.552

Abstract

 Rumah sakit merupakan tempat perawatan dan pengobatan untuk seseorang yang mengalami gangguan kesehatan. Jika pasien, pengunjung, bahkan petugas medis rumah sakit kurang menjaga kebersihan diri maka dikhawatirkan dapat terkena infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya (Soeparman, 2001). Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang berisiko mendapat infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Terlebih dengan adanya penyakit seperti MRSA, Mers dan Corona yang dapat menginfeksi siapa saja dengan tingkat penularan melalui kontak dan udara. Tujuan dalam kegiatan  ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pencegahan infesksi Nosokomial di Rumah Sakit dengan cuci tangan, etika batuk memakai masker. Metode yang digunakan adalah dengan ceramah, simulasi dan diskusi serta kuesioner dengan 15 orang pasien dan keluarga pasien di ruang rawat inap Penyakit Dalam RSUD dr.Rasidin Padang. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap pencegahan infeksi nosocomial di Rumah sakit.Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap pencegahan infeksi nosocomial di Rumah sakit dengan cuci tangan, etika batuk dan memakai masker.
PEDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG Fitri Mailani; Indri Ramadini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.462

Abstract

Dokumentasi yang efektif menjamin kesinambungan pelayanan, menghemat waktu, danmeminimalisasi resiko. Namun kenyataan nya masih banyak ditemukan ketidaksesuaiandokumentasi yang dilakukan oleh perawat. Beragamnya bentuk pendokumentasian asuhankeperawatan di puskesmas maka dirasa perlu membuat standar pendokumentasian asuhankeperawatan. Masalah yang telah disepakati oleh mitra adalah kurangnya pemahaman perawatdalam melaksanakan proses asuhan keperawatan dan pendokumentasian keperawatan yangsesuai dengan standar asuhan keperawatan. Untuk itu pelaksana menawarkan solusi yaitupendampingan dan pelatihan dengan menggunakan ISDA untuk mempermudah dalampengkajian dan penegakkan diagnosa keperawatan, menegakkan diagnosa keperawatan sesuaistandar yang mengacu kepada NANDA, dan membuat perencanaan sesuai dengan NOC, danNIC. Kegiatan ini diikuti oleh 16 perawat puskesmas Lubuk Buaya dan dilaksanakan sebanyak5 kali pertemuan dan melibatkan narasumber ahli yaitu ketua ikatan perawat kesehatankomunitas Sumatera Barat untuk mendiskusikan format asuhan keperawatan di rawat jalanpuskesmas. Pelatihan dimulai dengan memberi pretest untuk mengukur kemampuan dasarmitra, setelah itu langsung melakukan pelatihan tentang pengkajian, perumusan diagnosa danperencanaan menggunakan NOC dan NIC, serta melakukan pendampingan kepada perawat.Kegiatan ini diakhiri dengan melakukan posttest dan terjadi peningkatan nilai yang signifikandan terbentuknya draft format asuhan keperawatan untuk rawat jalan di puskesmas.
Ketidakberdayaan akibat KDRT dan cara mengatasinya dengan tekhnik afirmasi Guslinda ,; Nova Fridalni; Vivi Syofia Sapardi; Aida Minropa
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.557

Abstract

ABSTRAKTingginya kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan korban. Dampak tersebut meliputi ketidakberdayaan, kecemasan, letih, kelainan, stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur yang merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan.Salah satu cara untuk mengatasi rasa tidak berdaya pada korban adalah dengan memberikan edukasi tentang ketidakberdayaan dengan tekhnik afirmasi (berpikir positif). Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Nanggalo Padang pada bulan Desember 2019. Kegiatan diawali dengan mengisi kuesioner pengetahuan tentang ketidakberdayaan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan kesehatan tentang ketidakberdayan dan cara mengatasinya dengan teknik afirmasi.(berpikir positif). Hasil kegiatan didapatkan bahwa dari 35 orang yang hadir , hasil pre test menunjukkan rata-rata pengetahuan klien sebelum dilakukan penyuluhan 56 dan setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 85. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan klien tentang ketidakberdayaan dan cara mengatasinya dengan tekhnik afirmasi. Disarankan agar edukasi tentang ketidakberdayaan akibat KDRT dan cara mengatasinya sebaiknya rutin diberikan oleh petugas Puskesmas kepada masyarakat.. Kata kunci ; Kertidakberdayaan ,KDRT, tekhnik afirmasi.ABSTRACKThe high incidence of domestic violence can have a negative impact on the health of victims. These impacts include helplessness, anxiety, fatigue, abnormalities, post-traumatic stress, and eating and sleep disorders which are long reactions of violence ... One way to overcome helplessness in victims is to provide education about helplessness with positive affirmation techniques). This activity was carried out at the Nanggalo Padang Health Center in December 2019. The activity began with filling out a knowledge questionnaire about helplessness. Then proceed with the provision of health education about helplessness and how to overcome them with affirmation techniques (positive thinking). The results of the activity were found that of the 35 people present, the pre-test results showed the average client knowledge before counseling 56 and after counseling increased to 85. It can be concluded that there was an increase in client knowledge about helplessness and how to overcome it with affirmation techniques. It is recommended that education about helplessness due to domestic violence and how to overcome it should be routinely given by Puskesmas staff to the community.Keywords; Powerlessness, Domestic Violence, affirmation technique
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIM-PUS) PADA UNIT REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA KOTA PADANG Deni Maisa Putra; Dicho Zhurhriano Yasli; Oktamianiza Oktamianiza; Devid Leonard; Yulfa Yulia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.824

Abstract

Sistem rujukan yang terdapat pada puskesmas menggunakan sebuah sistem informasi yang biasa dinamakan SIMPUS. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan suatu tatanan atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Sistem informasi di Puskesmas banyak dikembangkan untuk mengatasi permasalahan sepertinya pengimputan data Rekam Medis sebagai sumber data primer yang digunakan untuk mengolah data asuhan medis menjadi statistik kesehatan. Oleh karena itu seorang perekam medis dituntut untuk bisa mengelola data yang ada sehingga menghasilkan sebuah informasi. Sistem informasi merupakan sarana untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan organisasi dan menambah pengetahuan sehingga dapat mengurangi ketidak pastian bagi para pemakai informasi (Deni Maisa Putra & Dila Vadriasmi, 2020). Tahap PKM diawali dengan penjajakan dan studi pendahuluan dalam rangka pengumpulan data, permohonan izin lahan, dan kesepakatan terkait MOU yang akan dibahas. Persiapan kegiatan PKM dalam bentuk pembekalan ilmu pengetahuan, praktek terhadap penerapan SIMPUS yang ada di Puskesmas setelah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang, pelaksanaan PKM dilaksanakan selama 3 hari (15, 16, 17 Agustus 2019). Kegiatan PKM ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan pengetahuan dan bisa memberikan kontribusi terhadap petugas rekam medis untuk melih meningkatkan skill dalam penerapan SIMPUS.Kata kunci : SIMPUS, Rekam Medis, Puskesmas
EDUKASI PEMBERIAN MP-ASI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS NANGGALO Melia Pebrina; Fenny Fernando; Dewi Fransisca
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.809

Abstract

Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dibawah dua tahun merupakan masalahyang perlu ditanggulangi dengan serius. Hal ini di sebabkan usia bayi dua tahun merupakan masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun kecerdasan. MPASI merupakan makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan, dan diberikan secata bertahap sesuaia dengan usia serta kemampuan pencernaan pada bayi guna memenuhi gizi, selain ASI. MPASI  dibutuhkan karena pada usia  6-24, ASI hanya menyediakan ½ kebutuhan gizinya , dan pada usia 12-24 bulan, ASI menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya (Kemenkes RI, 2014). Masih Terdapat Bayi Balita dengan Gizi Kurang dan BGM. Angka kejadian kurang gizi ini masih tinggi yaitu sekitar 20,2 % dari total seluruh bayi yang ada. Permasalahan ini tentunya membutuhkan penanganan serius dari tenaga kesehatan dengan cara meningkatkan gizi keluarga dan perbaikan kualitas pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Kegiatan pengabmas dilaksanakan hari Rabu  tanggal 15 Januari 2020 pukul 09.30 Wib, tempat pelaksanaan di Puskesmas Nanggalo Padang . Peserta yang hadir jumlah 16 orang ibu yang mempunyai anak usia 6-24 Bulan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut terjadinya peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 6-24 Bulan dalam Pembuatan MP-ASI. Diharapkan bagi  ibu agar nantinya mereka bisa mandiri bagaimana  cara  membuat  MP-ASI  yang  lebih  variatif  dan  sehat   dan  untuk kedepannya mereka bisa secara mandiri mengolah dan memasarkan produk MP-ASI.
SKRINING HIPERTENSI DAN DIABETES MEILITUS PADA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USIA HARAPAN HIDUP Nentien Destri; Cory Febrina; Diana Putri
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.477

Abstract

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Bukittinggitahun 2019, di kota Bukittinggipadatahun 2018 jumlah penduduk usia ≥ 50 tahun yaitu 21.511 orang , khususnya di kelurahanPakan Kurai yaitu 1208 orang (BPS Bukittinggi, 2019). Tujuan kegiatan kegiatan skrininghipertensi dan diabetes meilitus pada lansia sebagai upaya peningkatan usia harapan hiduplansia. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatanpada lansia meliputi kegiatan pemeriksaan kondisi fisik; pengukuran tinggi badan, beratbadan, tekanan darah, dan pemeriksaan gula darah, selanjutnya dilakukan penyuluhanhipertensi pada lansia. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengabmas) pada HariKesehatan Nasional (HKN) ke 55 Kota BukittinggiTahun 2019 dilaksanakan di KeluaranPakan Kurai Kota Bukittinggipada Tanggal 29 Oktober 2019.Kegiatan ini didukung olehKepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Lurah pakan Kurai, Kader Posyandu Lansia, danMahasiswa Kesehatan di Bukittinggi. Hasil kegiatan ini diketahui bahwa rata-rata umurpada 32 orang responden yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yaitu 65,97tahun, rata-rata tinggi badan 151,66 cm, rata-rata berat badan 53,97 Kg dan rata-rata kadargula darah yaitu 117,84 gr/dl dan rata-rata tekanan darah yaitu 127,5/82,19 mmHg.Kesimpulan kegiatan ini kesehatan lansia dilihat dari tekanan darah dan kadar gula darahdalam batas normal. Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan kegiatan serupadengan rutin untuk mengoptimalkan derajat kesehatan lansia di kelurahan Pakan Kurai.

Page 2 of 27 | Total Record : 269