cover
Contact Name
Luki Natika
Contact Email
wfaj@unsub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wfaj@unsub.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Subang, Jl RA Kartini No 01. KM 3 Subang, Jawa Barat
Location
Kab. subang,
Jawa barat
INDONESIA
The World of Financial Administration Journal
Published by Universitas Subang
ISSN : 27222209     EISSN : 27222217     DOI : 10.37950/wfaj
Core Subject : Social,
The World Financial Administration Journal (WFAJ) is a scientific journal that publishes original articles on the latest knowledge, research or applied research and other developments in the fields of Financial Administration, Financial Policy, Central and Local Government Financial Management, Taxation, Banking, Financial Systems, Financial Management Of The Stock Market, Financial Management, Financial Sector Organization Leadership, Managerial archives, and offices. Since 2019 this journal has been published routinely twice a year (June and December). The main audience was academics, D3 diploma students, Bachelor, Postgraduate, practitioners and others interested in Financial Administration Issues
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 1 Issue 2, Desember 2019" : 5 Documents clear
Prosedur Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Subang Saryanti Saryanti; Yayat Sudrajat
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.759

Abstract

PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Adalah salah satu bank milik pemerintah yang memiliki tugas/kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan lagi kepada masyarakat dalam berbentuk kredit, serta memberikan pelayanan jasa-jasa lainnya. Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah kredit pemilikan rumah (KPR). Berdasarkan kajian ini bahwa prosedur pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Terdiri dari : mengajukan surat permohonan kredit, wawancara, memenuhi persyaratan yang belum lengkap, mencari riwayat kredit calon debitur melalui database website Bank Indonesia (BI), verifikasi kunjungan (visit), penandatanganan daftar riwayat kredit beserta berkas aplikasi kredit oleh pihak Account Officer (AO), Bisnis Legal (BL), Cradit Risk (CR), manajer bisnis, pimpinan cabang, melakukan taksansi/ploting laporan pemeriksa akhir, pengecekan atas aspek yuridis atau legal atas dokumen agunan, pencairan dana kredit melalui pihak Hukum Administrai, mengingatkan kembali kepada debitur tentang jatuh tempo pembayaran angsuran kredit. PT.Bank Regional Development of West Java and Banten, Tbk. Is one of the government-owned banks that have the task or activity to raise funds from the community and channel again to the community in the form of credit, and provide other services. One type of credit provided by PT. Regional Development Bank of West Java and Banten, Tbk is a mortgage loan (KPR). Based on the results of the final task of providing homeownership loan (KPR) at PT. Regional Development Bank of West Java and Banten, Tbk. Consists of: submitting loan application letter, interviewing, fulfilling incomplete requirements, seeking credit history of debtor candidate through Bank Indonesia website (BI) website, visit verification, signing of credit history list and credit application file by Account Officer (AO), Legal Business (BL), Cradit Risk (CR), business manager, branch manager, performs taxa
Proses Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Purna Bakti Cabang Subang Nelli Sulistiana; Luki Natika
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.760

Abstract

Pembangunan ekonomi di Jawa Barat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan mengancam kelangsungan hidup bank tersebut dan terjadi kerugian besar. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai setiap kebutuhan usaha yang dapat dititik beratkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap manusia. Pengertian kredit menurut dimensi dimulai dari bahasa Yunani, kredit berasal dari kata “credere” yang artinya percaya. Artinya pihak yang memberikan kredit percaya kepada pihak yang menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan terbayar. Kesepakatan perjanjian memberikan rasa aman bagi kedua belah pihak yaitu antara bank dan penerima kredit, karena masing - masing yang terlibat memiliki komitmen dalam memberikan jaminan terhadap semua peran yang bertujuan untuk kelancaran dalam menjalankan yang telah terikat bersama. Proses pemberian kredit secara umum antara bank satu dan bank lain tidak jauh berbeda. Proses pemberian kredit di Bank BTPN Purna Bakti sama dengan bank umum lainnya, yang membedakannya adalah persyaratan atau ketentuan bank tersebut. Persyaratan yang ada dalam Bank BTPN Purna Bakti yaitu ; dokumen inti, dikumen hukum, dokumen TBO, dokumen pelengkap. Hambatan yang dialami dalam proses pemberian kredit ada 2 yaitu ; eksternal dan internal. Yaitu kurangnya karyawan dalam bagian marketing, bermasalahnya pensiunan dan kurangnya pensiunan memahami syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank tersebut. Karena, mayoritas pensiunan berusia lanjut. Harus adanya penambahan karyawan dibagian marketing dan harus menjelaskan secara ekstra kepada nasabah agar memahami syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh bank pada saat akan mengajuakan kredit. Agar nasabah bisa memahami bagaimana proses kredit di Bank BTPN Purna Bakti Cabang Subang. Economic development in West Java is dependent on dynamic developments and the real contribution of the banking sector. The role of banks in economic development is to channel funds for economic activities, one of them in the form of credit for the community. In the case of bank activities providing credit facilities, the risk of loss is largely sourced from such activities, so that if not properly managed and accompanied by adequate supervision will threaten the survival of the bank and there is a big loss. The credit has a strategic position which as a source of money needed to finance every business need that can be emphasized as one of the keys of life for every human being. Understanding credit by dimension starting from the Greek language, credit comes from the word "credere" which means to believe. This means that the party who gives credit to trust the party receiving the credit, that the credit given will be paid. Agreement agreements provide a sense of security for both parties between the bank and the recipient of credit, because each involved has a commitment in providing assurance against all roles that aim to smooth in running that has been tied together. The general crediting process between one bank and another bank is not much different. The crediting process at Bank BTPN Purna Bakti is the same as other commercial banks, which distinguishes them from the terms or conditions of the bank. The requirements in BTPN Purna Bakti Bank are; core documents, legal documents, TBO documents, supplementary documents. Obstacles experienced in the process of granting credit there are 2 namely; external and internal. That is the lack of employees in the marketing department, the problem of pensioners and the lack of pensioners understand the terms and conditions set by the bank. Because, the majority of retired elderly. There should be additional employees in the marketing section and should explain extra to the customer to understand the terms and conditions that have been determined by the bank at the time will apply credit. So that customers can understand how the credit process at Bank BTPN Purna Bakti Subang Branch.
Peranan Slik (Sistem Layanan Informasi Keuangan) Pada Pt. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak Asep Sumarna; Ade Suparman
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.761

Abstract

Salah satu lembaga keuangan yang melayani masalah keuangan masyarakat yaitu PT. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak berdasarkan data yang di peroleh terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan PT. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak yaitu menghimpun dana dan penyaluran kredit Peran bank dalam penyaluran kredit memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa merupakan usaha yang banyak menghasilkan keuntungan atau return yang tinggi. Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan atau yang biasa di sebut OJK selaku lembaga yang mempunyai peran mengawasi seluruh kegiatan lembaga keuangan yang ada di Indonesia meluncurkan sebuah sistem yang berbentuk aplikasi yang dinamakan dengan SLIK atau kepanjangan dari (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang diluncurkan dan digunakan secara meluas pada tanggal 1 januari 2018 untuk membantu pengawasan terhadap kreditur dan debitur dan dapat digunakan untuk bertukar informasi. One of the financial institutions that serves the public financial problems, namely PT. West Java and Banten Development Bank Jalancagak Sub-Branch Office based on the data obtained there are several activities carried out by PT. West Java and Banten Development Bank Jalancagak Sub-Branch Office is to raise funds and credit distribution The role of banks in lending is indeed undeniable that it is a business that generates high profits or returns. In this case the Financial Services Authority or commonly called OJK as an institution that has the role of overseeing all activities of financial institutions in Indonesia launches a system in the form of an application called SLIK or stands for (Financial Information Service System) which is launched and used extends on January 1, 2018 to help supervise creditors and debtors and can be used to exchange information.
Analisis Prosedur Terjadinya Piutang Pada PT. Pertani (Persero) Unit Pemasaran Subang Iwan Henri Kusandi
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.762

Abstract

Pada dasarnya, setiap perusahaan ataupun instansi baik yang bergerak di bidang jasa, dagang, maupun manufaktur, memiliki tujuan yang sama untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan perusahaan di masa akan datang. PT. Pertani (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agribisnis, mengalami kerugian secara finansial akibat pendapatan dalam piutang. Kerugian yang dialami disebabkan oleh tidak sesuainya kebijakan dalam pemberian kredit dan tidak berjalan secara efektif dan efisien dalam penagihan piutang kepada pelanggan. Menurut Soemarso, piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada saat melakukan penjualan. Piutang terbagi menjadi dua, piutang dagang, dan piutang non dagang. Ada beberapa faktor dalam mempengaruhi piutang, serta terdapat beberapa resiko kerugian piutang. Semua pasti dialami oleh setiap perusahaan yang melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit. Hal ini terjadi di Pertani yang sering memberikan kelonggaran tanpa menggunakan jatuh tempo pembayaran dan mempunyai kebijakan tersendiri, sehingga membuat perusahaan mengalami kerugian. Semua memang berawal dari tidak sesuainya kebijakan pemberian kredit yang sudah diatur dalam standar prosedur operasional di Pertani. Lalu lemah atau kurangnya SDM untuk melaksanakan tugas khusus di bagian lapangan, terutama dalam penagihan piutang kepada pelanggan. Ada empat jenis piutang, yaitu piutang macet, lancar, sehat, dan tidak sehat. Walaupun Pertani memberlakukan termin pembayaran hanya sebagai formalitas, Pertani tetap bisa memantau kondisi piutang berdasarkan jenis piutang yang sudah digolongkan sesuai dengan umur piutang. Kondisi piutang yang ada di Pertani itu lebih banyak kondisi macet, dan tidak sehat. Dua kategori piutang tersebut merugikan perusahaan, dalam laporan laba rugi setiap bulannya itu tidak ada pengurangan jumlah piutang. Meskipun perusahaan mengalami keuntungan, tetapi dalam segi piutang itu sendiri justru merugikan. Hal ini terjadi karena tidak adanya kesadaran pelanggan untuk membayar piutangnya mereka kepada Pertani, dan dipihak Pertani pun kurang atau tidak adanya SDM yang ditugaskan khusus untuk bisa melakukan penagihan piutang yang rutin, minimal satu minggu sekali. Basically, any company or agency that is engaged in services, trade, or manufacturing, has the same goal to earn profits and maintain the company's sustainability in the future. PT. Pertani (Persero) is a company engaged in the field of Agribusiness, experiencing financial losses due to income in receivables. The losses suffered are caused by the inappropriate policies in the provision of credit and does not run effectively and efficiently in the collection of receivables to customers. According to Soemarso, accounts receivable is a habit for companies to give concessions to customers when making a sale. Accounts are divided into two, accounts receivable, and non-trade receivables. There are several factors in influencing accounts receivable, as well as there is some risk of loss of accounts receivable. All must be experienced by every company that sells goods or services on credit. This happens in Pertani which often gives leeway without using the due date of payment and has its own policy, thus making the company suffered losses. All indeed started from the inappropriate policy of lending that has been set in standard operating procedures in Pertani. Then weak or lack of human resources to carry out specific tasks in the field, especially in the collection of receivables to customers. There are four types of accounts receivable, namely bad debts, smooth, healthy, and unhealthy. Although Pertani imposes payment terms only as a formality, Pertani can still monitor the conditions of receivables based on the types of receivables that have been classified according to the age of receivables. The conditions of receivables in Pertani are more stagnant, and unhealthy. Two categories of receivables are detrimental to the company, in the monthly income statement there is no reduction in the amount of receivables. Although the company experienced a profit, but in terms of receivables itself is detrimental. This happens because there is no awareness of customers to pay their receivables to Pertani, and Pertani side also lack of or absence of human resources specially assigned to be able to collect receivables routine, at least once a week.
Analasis Kinerja Portofolio Saham Dengan Indeks Sharpe Jensen dan Treynor Pada Perusahaan Subsektor Rokok Periode 2015 Titin Kartini
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.763

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan yang tergabung dalam subsektor rokok melalui Indeks Sharpe, Jensen dan Treynor, sehingga dapat membantu investor didalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Objek penelitian ini dilakukan pada saham subsektor rokok tahun 2015. Sampel yang digunakan berdasarkan perusahaan rokok menurut sahamok. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan hasil dari data yang telah diolah untuk menjawab permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dari 3 saham perusahaan subsektor rokok yang dijadikan sebagai sampel penelitian, hanya saham perusahaan HMSP yang memberikan keuntungan berdasarkan perhitungan menggunakan ketiga metode, sehingga keputusan yang harus diambil oleh investor adalah membeli saham tersebut sebelum harganya undervalue. The purpose of this study is to determine the performance of companies incorporated in the cigarette subsector through the Sharpe Index, Jensen and Treynor, so that it can help investors in making the right investment decisions. The object of this study was conducted on the cigarette subsector stock in 2015. The sample used is based on cigarette companies according to stocks. Descriptive method is used to describe the results of data that has been processed to answer existing problems. Based on the results of research and analysis that has been done, it can be seen that from the 3 shares of the cigarette subsector company that are used as research samples, only HMSP company shares that provide benefits based on calculations using the three methods, so the decision to be taken by investors is to buy these shares before the price undervalue.

Page 1 of 1 | Total Record : 5