Articles
31 Documents
Pelatihan Pembuatan Risoles Jantung Pisang Guna Meningkatkan UMKM di Dusun Bendomungal dan Bareng
Agus Hayafudin
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i2.748
Dusun Bendomungal dan dusun Bareng berada di desa Sidorejo kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Desa Sidorejo sudah memiliki program tersendiri untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, diantaranya dengan mengupayakan warganya untuk mulai mengenal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pada dusun Bendomungal dan dusun Bareng belum terdapat warga yang berwirausaha karena rendahnya tingkat kesadaran dan pengetahuan akan UMKM, rata-rata masyarakatnya hanya mengandalkan gaji hasil kerja dari pabrik. Hal ini yang menjadi dasar untuk membuat program kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelatihan pembuatan risoles jantung pisang guna meningkatkan UMKM di dusun Bendomungal dan Bareng. Program pengabdian kepada masyarakat ini masuk pada skema kegiatan KKN mahasiswa Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA). Pemilihan produk risoles jantung pisang karena produk jajanan ini paling banyak digemari dari segala tingkat usia mulai anak-anak sampai dewasa, disamping itu memiliki manfaat kesehatan yang banyak. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan selama 1 (satu) minggu pada pertengahan bulan Agustus tahun 2019. Program pengabdian masyarakat dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Inti pelaksanaan yaitu memberikan sosialisasi tentang pengetahuan UMKM, cara membuat produk, cara mengemas produk, menentukan harga sebuah produk, cara pemasaran, sampai manfaat utama dari jantung pisang bagi kesehatan, dan praktek pembuatan risoles jantung pisang. Hasil setelah pelaksanaan program dengan adanya sosialisasi UMKM mengubah pola pikir warga setempat yang awalnya tidak peduli dengan UMKM menjadi sadar akan pentingnya UMKM, bahwa dengan adanya UMKM perekonomian dusun bisa lebih meningkat. Setelah dilakukan praktek pembuatan risoles jantung pisang membuat warga mulai tertarik dan termotivasi untuk membuka usaha mengambil peluang yang ada.
PEMBUATAN BAK SAMPAH UNTUK PEDULI LINGKUNGAN DI DESA NGARESREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO
M. Farkhan;
Mohammad Zamroni;
Gusti Ardiansyah;
Moch Hatta
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v1i1.320
Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-menerus. Dalam hal ini sikap kepedulian lingkungan harus dipupuk terus menerus supaya nantinya menjadi manusia yang mempunyai kepedulian lingkungan yang tinggi sehingga tidak lagi terjadi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia di kemudian hari. Selama ini anggapan hidup bersih dan sehat adalah tanggung jawab dokter atau bidang kesehatan. Padahal anggapan seperti itu tidak dibenarkan, karena hidup bersih dan sehat adalah hak dan kewajiban semua orang. Ketika sikap manusia mengenai lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada disekitarnya. Maka dengan demikian dibutuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan akan menjadikan suasana yang nyaman, tentram, bebas dari kerusakan lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan bisa ditunjukkan dengan adanya sikap yang positif terhadap lingkungan. Seperti menjaga keseimbangan lingkungan memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sampai menjaga lingkungan dari polusi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong masyarakat lebih peka terhadap rasa kepedulian terhadap lingkungan, pelaksanaan kegiatan pembuatan bak sampah ini direalisasikan pada lingkungan RT 06 RW 01 Desa Ngaresrejo. Meskipun masih pada scope yang masih kecil diharapkan kegiatan ini memberikan reaksi pada lingkungan RT yang lain untuk lebih peduli pada kebersihan dan sampah. Kegiatan dilaksanakan selama bulan Agustus 2015. Melibatkan mahasiswa dan masyarakat setempat. Sambutan yang sangat baik dari masyarakat setempat dengan bergotong-royong membangun bak sampah, 3 buah bak sampah dibangun dengan penempatan lokasi : 2 pada batas-batas lingkungan RT 06 dan 1 pada wilayah pertengahan RT 06. Harapan telah dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini kondisi lingkungan lebih bersih dan masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan serta dapat merawat fasilitas bak sampah.
Studi Kondisi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga pada Suatu Rukun Tetangga Di Kelurahan Semolowaru Surabaya
Lasman Parulian Purba;
Ridho Said A Laurence;
Blandina Angelina Nainggolan
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i2.743
Tahap awal yang dilakukan peserta Pengabdian Masyarakat (Abdimas) seperti biasa adalah melakukan analisis sosial (Ansos). Ansos kali ini terasa cukup mudah karena pada Abdimas sebelumnya sudah dilakukan Ansos bersama dengan tim Abdimas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) Tahun2019 sebagaimana dilaporkan oleh Purba (2020). Setelah mendapatkan ijin baik dari pihak RT 04 / RW VII dan LPPM UKDC maka tim Abdimas kali ini mengawali dengan Rapat tim Abdimas pada 06 Desember 2019. Dari sejumlah 83 Kepala Keluarga (KK) di RT 04 RW VII tim Abdimas diarahkan agar melakukan penyuluhan pemilahan sampah lebih rinci kepada 11 (sebelas) KK saja setelah terlebih dahulu memberikan penjelasan awal mengenai pentingnya pemilahan sampah pada suatu pertemuan bulanan para Ibu-Ibu PKK pada medio Desember 2019. Volume total sampah organik selama 7 hari setelah dikumpulkan dari 11 KK adalah 62.30Kg (73.49%) dan sampah anorganik 22.48 Kg (26.51%). Rata-rata volume sampah organik per KK perhari 0.81 Kg sedangkan sampah anorganik sebesar 0.29 Kg. Untuk besaran sampah terbanyak perhari dari seluruh data yang dikumpulkan terdapat pada KK.9 yakni 4.30 Kg (sampah organik) setara dengan 5.07% dari total volume sampah yang terkumpul, setara dengan 6.90% dari total volume sampah organik yang terkumpul, dan dari seluruh pengumpulan data yang ada bahwa setiap KK rata-rata mengumpulkan sampah organik lebih banyak daripada sampah anorganik. Rata-rata volume sampah organik perminggu per KK sebesar 5.66 Kg dan sampah anorganik 2.04 Kg. Dari data-data dan informasi yang dihimpun membuktikan bahwa kegiatan Abdimas ini sudah sukses diimplementasikan pada media atau objek 11 KK di Kelurahan Semolowaru RT 04 RW VII. Selain itu juga pada tahapan akhir semua dari 11 KK sangat senang dan tidak keberatan jika dilakukannya kegiatan untuk memilah sampah organik dan anorganik sedari rumah dan mereka setuju jika kegiatan ini dijalankan kedepannya.
Pendampingan Pembenahan Lingkungan Perkampungan Tales Surabaya
Bruno Hami Pahar;
Agnes Monicha Shekinah Glory
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i1.586
Di era globalisasi yang semkin berkembang, kepedulian masyarakat akan lingkungan semakin berkurang, banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak berkepanjangan akibat lingkungan yang tidak bersih. Seperti yang terjadi pada warga Kampung Tales Langgar, Jagir, Wonokromo, sedikitnya kepedulian warga serta fasilitas lingkungan yang membuat Kampung Tales Langgar terlihat kurang bersih. Maka dari itu melalui pengabdian masyarakat kami mencoba membantu masyarakat untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat melalui pengadaan tempat sampah kecil, tempat sampah pemilahan dan tempat sampah komposter.
Pelatihan Budidaya Pembesaran Ikan Lele di Desa Tanjungan Driyorejo Gresik
Dini Retnowati;
Moch Anshori;
Ahmad Fatih Fudhla;
Gusti Ardiasyah;
Ika Widya Ardhyani;
Asri Dwi Puspita
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i2.747
Di Indonesia ikan lele merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat potensial. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pembesaran ikan lele merupakan segmen usaha yang mengkhususkan pembesaran lele sampai mencapai ukuran konsumsi. Pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya pembesaran ikan lele merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembesaran ikan lele. Desa Tanjungan yang berada di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik Jawa Timur merupakan desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya pembesaran ikan lele, warga yang antusias dengan budidaya ikan lele serta lahan yang cukup memadai namun belum dimanfaatkan secara ekonomi oleh penduduk. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pembudidayaan ikan lele. Selain itu dengan adanya pelatihan pembudidayaan ikan lele diharapkan dapat memberikan keuntungan lain yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Pelestarian Dolanan Tradisional Kurangi Kecanduan Gadget Pada Anak Dusun Bendomungal Krian Sidoarjo
Aditya Prakoso;
Mohamad Hendi Pranoto;
Dhea Pramesti Cahyana Putri;
Nurul Maslachah;
Listya Hendy Artiwi;
Irma Nur Susanti;
Thoni Anggriawan;
Intan Fauziyah
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i2.745
Kemajuan teknologi memang sangat membantu kelancaran pemenuhan kebutuhan dalam segala bidang, mulai pekerjaan, pendidikan, sampai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tetapi hal itu jika digunakan dengan benar, bagaimana dengan anak-anak yang menggunakan gadget, tentunya hanya digunakan untuk bermain game dan melihat you tube. Melihat kebiasan yang terbentuk seperti itu jika berlanjut maka pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terganggu, baik secara fisik maupun mental. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengenalkan lagi dan melestarikan dolanan tradisonal masa lalu yang dijadikan sebagai program pengabdian kepada masyarakat oleh Universitas Maarif Hasyim Latif. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini terkonsep ke dalam program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Maarif Hasyim Latif kepada anak-anak di Dusun Bendomungal Krian Sidoarjo. Dolanan tradisional yang dikenalkan diantaranya adalah permainan Dakon, Engklek, Egrang, dan Lompat Tali. Hasil program kegiatan ini membuat anak-anak semakin bergembira, senang, bersemangat untuk menghidupkan lagi dolanan tradisional yang sudah lama tidak dimainkan. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya lahan yang cukup luas untuk memainkan dolanan tradisional, yang ada hanya lapangan desa dengan letak yang lumayan jauh bila dijangkau oleh anak-anak. Intinya para orang tua setuju dan mendukung program kegiatan pelestarian dolanan tradisional, dengan catatan permainan dilakukan di dekat rumah. Dengan demikian program pelestarian dolanan tradisional bisa terlaksana dan berhasil mengurangi ketergantungan gadget pada anak-anak Dusun Bendomungal Krian Sidoarjo.
Edukasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Pembukuan Usaha di Kampung Lontong Banyu Urip Kelurahan Kupang Krajan, Surabaya
Lusi Mei Cahya W;
Alfonsus Nathanael
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i1.584
Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih belum sepenuhnya tepat, oleh karena itu mayoritas dari para pelakunya kesulitan dalam menetapkan harga jual yang sesuai. Terbatasnya pengetahuan keuangan ditambah tidak adanya pembukuan usaha secara disiplin menjadi beberapa permasalahan dari UMKM Kampung Lontong yang terletak di Banyu Urip Lor X-XI. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dalam menentukan harga pokok produksi yang tepat, sehingga marjin yang ditetapkan tidak terlalu rendah dengan harga jual. Tidak hanya itu, sosialisasi juga diberikan terkait proses pembuatan pembukuan usaha, yang sesuai dengan standar usaha pedagang UMKM. Serta pengenalan blog khusus paguyuban Kampung Lontong untuk membantu kegiatan usaha mereka. Kegiatan yang dilaksanakan di Banyu Urip Lor Kelurahan Kupang Krajan ini berlangsung mulai 2 Maret hingga 31 Mei 2019. Pemberian edukasi ini terbukti bisa menjadi solusi dari permasalahan utama usaha mikro yang kesulitan untuk berkembang. Dengan penentuan HPP yang tepat, para pelaku UMKM ini dapat merasakan keuntungan yang lebih sebanding dengan waktu kerja mereka. Tidak hanya itu, pencatatan keuangan yang lebih disiplin juga ditekankan karena berkaitan langsung dengan keberlangsungan usaha . Edukasi diberikan dalam bentuk seminar dan forum diskusi, mulai dari penghitungan bahan baku, tenaga kerja , biaya overhead, hingga proses akhir pembuatan laporan keuangan keuangan ditampilkan selama penyuluhan. Tidak berhenti disana, proses pendampingan juga terus dilakukan hingga para pelaku UMKM dapat mandiri dalam penyusunan pembukuan sebagaimana mestinya.
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS UKM TOKO ROTI "JOS GANDOS"
Siti Mundari;
Erma Yuliaty
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v2i1.589
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaan Usaha Kecil Menengah (UKM) harus didukung dan didorong agar tetap eksis. UKM yang perlu dikembangkan adalah Toko Roti “ Jos Gandos” yang diusahakan oleh Yayasan Amanah, Panti Asuhan Yatim Piatu di Surabaya. Permasalahan Toko Roti “Jos Gandos” adalah tidak dapat melakukan produksi secara maksimal dikarenakan tidak mempunyai meja untuk produksi dan alat pengembang roti. Untuk membuat roti terpaksa dilakukan di lantai dan untuk memenuhi kebutuhan alat pengembang roti dibuatlah semacam rak dari bambu dan untuk pemanasnya diberi air panas di bawah rak bambu tersebut. Untuk pembuatan roti membutuhkan waktu sekitar 2,5-3 jam. Oleh karena itu Tim PKM Untag Surabaya melakukan pengadaan alat pengembang roti dan meja untuk produksi. Setelah diberikan bantuan keperluan produksi, tingkat produktivitas dan profitabilitas akan diukur, guna mengetahui seberapa besar peningkatan kinerja Toko Roti”Jos Gandos”. Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dapat diketahui bahwa dengan bantuan alat pengembang roti dan meja produksi, Indeks produktivitasnya Toko Roti” Jos Gandos” mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelumnya yaitu terjadi peningkatan produktivitas sekitar 29%. Begitu juga tingkat profitabilitas, terjadi peningkatan laba yang signifikan yaitu sebesar 65,6% dan terjadinya peningkatan produksi yang semula 300 roti menjadi 400 roti dalam satu hari atau terjadi peningkatan jumlah produksi sebesar 33,3% serta mampu menurunkan biaya produksi rata-rata sekitar 14,84%. Rekomendasi strategis yang diberikan berdasarkan analisis SWOT adalah meningkatkan kuantitas produksi agar dapat menjual roti lebih banyak dan membuat program pemasaran agar profitabilitas bisa ditingkatkan lagi.
PELATIHAN INTERNET UNTUK USAHA KECIL MENENGAH DI DESA NGARESREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO
Mochammad Hatta;
Mitha Otik Wiraswati;
Erni Mawar Lisa;
Rista Afrida
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v1i1.318
Pemanfaatan internet oleh para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di pedesaan masih sangat rendah sehingga butuh pemancing untuk bisa mengoptimalkan keunggulan teknologi dunia maya. Keterbatasan untuk mengakses internet, kurangnya selling skill masyarakat pemilik usaha rumahan sehingga kesulitan memasarkan produknya, menjadi permasalahan yang terjadi di desa Ngaresrejo Kecamatan Sukodono. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan marketing, desain kemasan dan manajemen kepada para pihak pemilik usaha kecil dan rumahan, sehingga para pemilik usaha kecil mampu mendesain kemasan produk menjadi menarik dan mempunyai keterampilan menjual produk. Kegiatan yang dilaksanakan di desa Ngaresrejo Kecamatan Sukodono ini dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus sampai 29 Agustus 2015. Beberapa warga desa Ngaresrejo memiliki jenis industri dan pengolahan mandiri yang masih tergolong usaha kecil dan menengah. Pelatihan internet UKM terbukti bisa menjadi solusi untuk berbagai masalah dalam pengembangan usaha karena pada dasarnya para pelaku UKM di pedesaan sangat membutuhkan perluasan jaringan. Kesadaran warga desa untuk mengembangkan pasar baru yang lebih luas masih belum dilakukan maksimal, mereka masih fokus pada produksi. Peluang untuk mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan secara maksimal internet untuk UKM pedesaan perlu terus ditingkatkan. Keuntungan yang bisa diraih oleh pelaku UKM melalui perluasan jaringan via internet sudah dibuktikan banyak pihak. Peluang untuk mendorong penggunaan internet bagi bisnis UKM di pedesaan masih terbuka lebar, terlebih kepemilikan smartphone berinternet di warga pedesaan juga sudah meningkat, hanya saja warga desa masih mengaplikasikannya secara sederhana belum untuk bisnis. Pelatihan dilakukan dengan memberikan kursus gratis selama satu bulan kepada para pemilik usaha. Mulai membuat blog, web, dan merambah ke dunia aplikasi. Harapan dari kegiatan ini, para pelaku usaha pedesaan lebih tertantang untuk mengembangkan usahanya dan mampu bersaing dengan produk-produk sejenis di daerah lain sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dari penghasilan wirausaha mereka.
PEMBUATAN SARANA DESA UNTUK PAPAN PETUNJUK JALAN DESA DAN LINGKUNGAN DESA JOGOSATRU
Dewi Agustya Ningrum;
Bayu Charisma Putra;
Ika Widya Ardhyati;
Wiji Lestariningsih
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51804/ajpm.v1i1.319
Permasalahan yang terjadi di beberapa titik jalan yang melewati jalan Desa Jogosatru terdapat beberapa kerusakan jalan yang perlu diperbaiki dan dibutuhkan beberapa plakat atau papan penunjuk jalan keluar masuk desa, plakat petunjuk kantor dan kediaman RT/RW, serta kelurahan serta papan petunjuk tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya, plakat batas kecepatan pengendara jalan, dan peta atau denah desa perlu juga dibuat untuk mempermudah warga pendatang ketika masuk ke Desa Jogosatru. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan mengadakan survey lapangan atau tempat-tempat yang akan dipasang papan petunjuk. Setelah menemukan lokasi yang akan dipasang papan maka langkah selanjutnya adalah membuat plakat atau papan dengan membeli alat serta bahan yang diperlukan. Setelah selesai pembuatan plakat maka dilanjutkan dengan pengecatan yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan plakat yang dilakukan oleh mahasiswa dibantu oleh masyarakat setempat. Papan atau plakat dibuat berjumlah 15 buah meliputi papan penunjuk rumah perangkat desa, papan penunjuk arah ke tempat-tempat penting, plakat/papan himbauan area bebas sampah serta plakat/papan penunjuk batas wilayah RT dan RW di Desa Jogosatru. Kegiatan dilaksanakan di desa Jogosatru Kecamatan Sukodono di 4 dusun yakni Dusun Jogosatru, Dusun Balong Pandan, Dusun Balongsari, dan Dusun Ketawang ini terlaksana dengan baik atas dukungan dan bantuan warga desa karena hal ini menyangkut kepentingan orang banyak. Tidak ada hambatan yang cukup berarti dalam proses persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan ini hanya saja proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang lama. Pembuatan dan pemasangan papan atau plakat penunjuk jalan ini adalah sebagai bentuk partisipasi, koordinasi dan keterlibatan aktif baik mahasiswa, dosen dan warga desa sekitar.