cover
Contact Name
Frets Keriapy
Contact Email
fretskeriapy1106@gmail.com
Phone
+6282138755314
Journal Mail Official
jurnaledulead@gmail.com
Editorial Address
RT 09 RW 01, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership
ISSN : 2722645X     EISSN : 27225658     DOI : 10.47530
Core Subject : Religion, Education,
EDULEAD merupakan wadah publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kepemimpinan Kristen, bagi para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu PESAT, Salatiga, dan institusi lain yang memiliki bidang kajian yang serupa. Selanjutnya yang menjadi fokus dan jangkauan dari EDULEAD adalah: Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Anak Usia Dini Kepemimpinan Kristen Kepemimpinan Anak. Dalam jurnal EDULEAD yang menjadi fokus dan jangkauan penelitian adalah: 1. Pendidikan Agama Kristen 2. Pendidikan Anak Usia Dini 3. Kepemimpinan Kristen 4. Kepemimpinan Anak
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 77 Documents
Menelisik Kontribusi Ayah dalam Mengajarkan Kemandirian pada Anak Kosma Manurung
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.95

Abstract

Independence is very important for a child because independence fosters a sense of responsibility for children, independence bears joy, is closely related to children's emotional social intelligence, and independence contributes well to their future success. Judging from the position, closeness, and authority they have, fathers are considered the most appropriate in teaching this independence. Therefore, the active involvement of fathers is needed and expected. The research of this article is intended to explore the role that fathers can give in order to maximally teach independence to their children. By choosing a qualitative method with a description approach and support from a literature review, it is hoped that it can provide a maximum picture and be able to be accountable academically regarding independence in the biblical picture, the urgency of independence for children both now and in their future, as well as the contribution of fathers in teaching independence. It is concluded that fathers can contribute maximally in teaching independence to children when making it a habit for children, positioning themselves as companions in the learning process, being carried out with sensitivity and being a role model in terms of independence. AbstrakKemandirian sangat penting bagi seorang anak karena kemandirian menumbuhkan rasa tanggung jawab anak, kemandirian berbuah kegembiraan, terkait erat dengan kecerdasan sosial emosional anak, serta kemandirian bersumbangsih baik pada kesuksesannya di masa depan nanti. Menilik posisi, kedekatan,dan otoritas yang dimilikinya, para ayah dirasa paling tepat dalam mengajarkan kemandirian ini. Maka dari itu keterlibatan aktif para ayah sangat dibutuhkan dan diharapkan. Penelitian artikel ini dimaksudkan ingin menelisik peran yang para ayah bisa berikan agar maksimal mengajarkan kemandirian pada anak. Dengan memilih metode kualitatif dengan pendekatan deskripsi dan sokongan dari kajian literatur diharapkan bisa memberikan gambaran yang maksimal serta mampu dipertanggung jawabkan secara akademik terkait kemandirian dalam gambaran Alkitab, urgensi kemandirian bagi anak baik itu di masa kini ataupun di masa depan mereka, juga kontribusi ayah dalam mengajarkan kemandirian. Disimpulkan bahwa para ayah dapat berkontribusi maksimal dalam mengajarkan kemandirian pada anak ketika menjadikannya sebagai pembiasaan bagi anak, memposisikan dirinya sebagai pendamping dalam proses belajar, dilakukan dengan kepekaan dan menjadi role model dalam hal kemandirian.
Tinjauan Naratif Kepemimpinan Yusuf dalam Perspektif Climber Leader Firman Panjaitan
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.94

Abstract

Leadership requires leadership skills gained not only through long theories but also life experience. To gain leadership skills through life experience, intelligence is needed, especially when facing problems as well as resilience to live in the midst of these problems. The intelligence in question is Adversity Quotient. Using qualitative methods, especially the approach of literature studies and narrative interpretations, this research will show a Biblical figure, named Yusuf, who has high adversity intelligence, even in the state of intelligence adversity Yusuf is said to be a true Climber. The results showed that through the process of life, Yusuf managed to develop a leadership model based on the principles of LEAD (Listen, Explore, Analyze, Do). Through this principle Joseph was able to survive the struggle, even using the struggle to be a force in developing his leadership pattern. This principle is also what makes Joseph a leader of climbers. But behind all that, Joseph also recognized that his ability to turn struggles into opportunities was a gift that God gave him, so Joseph grew into a humble, forgiving and anticipatory Climber leader.AbstrakKepemimpinan membutuhkan ketrampilan memimpin yang didapat bukan hanya melalui teori-teori panjang melainkan juga pengalaman hidup. Untuk memeroleh ketrampilan memimpin melalui pengalaman hidup, dibutuhkan kecerdasan khususnya ketika menghadapi permasalahan sekaligus ketahanan untuk hidup di tengah permasalahan tersebut. Kecerdasan yang dimaksud adalah Adversity Quotient (kecerdasan adversity). Dengan menggunakan metode kualitatif, khususnya pendekatan studi pustaka/literatur dan tafsir narasi, penelitian ini hendak memerlihatkan seorang tokoh Alkitab, bernama Yusuf, yang memiliki kecerdasan adversity tinggi, bahkan dalam tataran kecerdasan adversity Yusuf dikatakan sebagai seorang Climber sejati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui proses hidup, Yusuf berhasil mengembangkan model kepemimpinan yang didasarkan pada prinsip LEAD (Listen, Explore, Analyze, Do: mendengar, menggali, menganalisa dan melakukan). Melalui prinsip ini Yusuf dapat bertahan dalam pergumulan, bahkan menggunakan pergumulan tersebut menjadi kekuatan dalam mengembangkan pola kepemimpinannya. Prinsip ini juga yang menjadikan Yusuf sebagai seorang pemimpin Climber. Namun di balik semua itu, Yusuf pun mengakui bahwa kemampuannya mengubah pergumulan menjadi peluang adalah anugerah yang Allah berikan kepadanya, sehingga Yusuf bertumbuh menjadi seorang pemimpin Climber yang rendah hati, pemaaf dan antisipatif.
Mengembangkan Kreativitas Anak Taman Kanak- Kanak Melalui Metode Project Based Learning Rida Sinaga; Yulpianita Timbange
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.87

Abstract

Pada dasarnya semua manusia memiliki kesempatan untuk menjadi kreatif karena manusia memiliki kemampuan itu dalam dirinya. Kesempatan untuk mengaktifkan anak menjadi kreatif yamg seringkali tidak didaptakan anak. Untuk itu penelitian ini berupaya untuk menumbuhkan kemampuan kreativitas anak melalui metode project based learning. Dengan memberikan kesempatan dan simulasi melalui alat bermain yang ada di TK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kreativitas anak melalui penggunaan metode project based learning di TK Sion Tridamarsari Terpadu. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian tindakan kelas(PTK) dengan menggunakan tiga siklus penelitian. Setiap siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Berdasarkan hasil akhir penelitian menggunakan metode project based learning pada kelompok A di TK Sion Tridamarsari adalah 6 anak mencapai berkembang sesuai harapan (BSH) dan 3 anak mencapai mulai berkembang (MB) dan 1 anak mencapai berkembang sangat baik (BSB). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode project based learning dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak Sion Tridamarsari.
Kepemimpinan Yang Finishing Well: Kiat-Kiat Sukses Kepemimpinan Jonathan Parapak Yakub Hendrawan Perangin Angin; Tri Astuti Yeniretnowati
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.93

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada penemuan aspek-aspek yang membentuk kesuksesan kepemimpinan Jonathan Parapak serta kiprahnya baik dalam Keluarga, Gereja, Masyarakat, dan Pemerintah.  Metode dalam penelitian ini adalah: Penelitian dengan menggunakan pendekatan Naratif jenis penulisan penulisan Biografi, yang prosesnya dimulai dengan memilih seorang tokoh penting dan melakukan penyelidikan dengan sumber data yang berasal dari wawancara langsung dengan sang tokoh, wawancara dengan informan yang sangat mengenal kepemimpinan tokoh, data sekunder berupa arsip dan buku yang menceritakan kiprah kepemimpinan sang tokoh yang digunakan  untuk mengintegrasikan kehidupan sang tokoh serta menentukan konteks kehidupan tokoh yang akan dipakai sebagai konteks penulisan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, perjalanan kepemimpinan Kristen sungguh hanya karena kasih karunia Tuhan yang memungkinkan Allah berkarya karena Jonathan Parapak sedari mahasiswa sudah merespon panggilan Allah dengan memilih pola hidup yang holistis sehingga perjalanan kepemimpinan yang dijalaninya dapat mengherankan manusia. Kedua, hampir tidak ada kendala berarti yang dihadapi sekalipun ada beberapa kendala dan kelemahan pribadi yang dimiliki. Ketiga,  relevansi, peran dan kontribusi dari kepemimpinan Jonathan Parapak sangat terbukti nyata dan berdampak positif di berbagai area baik kehidupan pribadi, keluarga, gereja, masayarakat dan pemerintah dengan jejak warisan mata air yang bisa terus diverifikasi dan menginspirasi berbagai kalangan. Keempat, faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan Jonathan Parapak adalah mampu mengelola hidup holistis dalam kasih karunia Allah yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus berkelanjutan dalam seluruh tahapan kehidupan sehingga memilih gaya hidup yang saleh, penuh integritas dan kesucian hidup dengan tidak melakukan hal yang tercela dan tidak membiarkan diri dan hati melekat pada kecintaan dunia disertai dengan memaksimalkan sebaik-baiknya pengaruh dari orang tua, keluarga dan semua pihak teristimewa Anne Parapak sang partner setia serta Tuhan sumber utama dan segalanya sehingga mampu memperagakan kepemimpinan hamba, kepemimpinan integritas, dan  kepemimpinan efektif sesuai nilai-nilai kebenaran firman Tuhan dan mengharumkan Allah. Kelima, model Kepemimpinan Finishing Well.
Pemberdayaan atau Memperdayakan: Implementasi Kerja Sama dalam Kepemimpinan Musa Berdasarkan Studi Narasi Keluaran 17:8-16 Leonardus Rudolf Siby
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.97

Abstract

This study contains a study of Musa's leadership in building teamwork when a group faces real challenges, based on Ex 17:8-16. This point is important to study in order to provide a biblical basis for the concept and practice of leadership. The method used in this research is library research, using the narrative study according an interpretive journey method. The findings of this study are: first, cooperation can occur as a response to the challenges of an organization or group; second, cooperation is the implementation of the division of tasks based on trust; third, cooperation is the empowerment of all elements of the organization; fourth, cooperation requires foresight and initiative; fifth, the success of a cooperation is not only a matter of leadership, but also of followers; There is a divine dimension to successful collaboration in leadership. This finding differs from the different recommendations based on the recommendations that are mainly based on the same goals, vision, mission, and which are realized through different actions and contributions in the places that are made, based on the division of tasks, responsibilities and authorities that have been and are mutually agreed upon (Moses and Joshua), as well as situational (Aaron and Hur).AbstrakPenelitian ini berisikan kajian terhadap kepemimpinan Musa dalam membangun kerjasama tim ketika sebuah kelompok berhadapan dengan tantangan riil, berdasarkan Kel 17:8-16. Pokok ini penting untuk diteliti guna memberikan landasan Alkitabiah terhadap konsep dan praktik kepemimpinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dengan menggunakan metode kajian naratif berdasarkan pola interpretive journey. Adapun temuan penelitian ini adalah: pertama, kerjasama dapat terjadi sebagai respon atas tantangan sebuah organisasi atau kelompok; kedua, kerjasama merupakan implementasi dari pembagian tugas berdasarkan kepercayaan; ketiga, kerjasama merupakan pemberdayaan seluruh elemen organisasi; keempat, kerjasama membutuhkan kejelian dan inisiatif; kelima, keberhasilan sebuah kerjasama bukan hanya soal leadership, tetapi juga followership; keenam, ada dimensi Ilahi dalam keberhasilan kerjasama dalam kepemimpinan. Temuan ini mengarah pada rekomendasi bahwa kerjasama terutama diikat oleh kesamaan visi, misi dan tujuan, yang terwujud melalui tindakan dan kontribusi yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda, berdasarkan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang telah dibuat dan disepakati bersama (Musa dan Yosua), maupun yang terjadi secara situasional (Harun dan Hur).
Pendidikan Agama Kristen Bagi Remaja Di Era Globalisasi Berdasarkan Amsal 22:6 Meilani Meilani; Martina Novalina
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.89

Abstract

The era of globalization with rapid development and progress in various areas of life has had its own impact on human life, especially teenagers who always want to keep up with the times. The impact of the entry of the world in the life of teenagers not only brings good influences but also bad influences. This paper aims to examine the impact and influence of the process of globalization on adolescents in Indonesia as well as the role of Christian Religious Education (PAK) in educating adolescents based on the verse contained in Proverbs 22:6. The research method used is a descriptive qualitative method by conducting literature research through the excavation of various sources of literature both from the Bible, books, various journals related to PAK for adolescents, the era of globalization, and the exegesis of Proverbs 22:6. The result of this article's research is that teenagers are unstable but already have their own perceptions or thoughts. According to Proverbs 22:6 adolescents are educated according to the path they understand or according to the perception of the teenager himself. PAK is here to educate, direct and build the right habituation so that the thoughts of teenagers who have been illuminated by the truth are the way that is appropriate of him.AbstrakEra globalisasi dengan perkembangan dan kemajuan pesat dalam berbagai bidang kehidupan telah memberi dampak tersendiri bagi kehidupan manusia, terutama remaja yang selalu ingin mengikuti perkembangan zaman. Dampak dari masuknya dunia dalam kehidupan remaja tidak hanya membawa pengaruh baik tetapi juga pengaruh buruk. Tulisan ini bertujuan untuk meneliti dampak dan pengaruh proses globalisasi terhadap anak remaja di Indonesia serta peran Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam mendidik remaja berlandaskan ayat yang terdapat dalam Amsal 22:6. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan penelitian pustaka melalui penggalian berbagai sumber literatur baik dari Alkitab, buku, berbagai jurnal yang berkaitan dengan PAK bagi remaja, era globalisasi, dan eksegesis Amsal 22:6. Hasil dari penelitian artikel ini adalah remaja merupakan pribadi yang labil tetapi sudah memiliki persepsi atau pemikirannya sendiri. Berdasarkan Amsal 22:6 remaja dididik sesuai dengan jalan yang dipahaminya atau menurut persepsi remaja itu sendiri. PAK hadir untuk mendidik, mengarahkan dan membangun pembiasaan yang benar agar pemikiran remaja yang sudah diterangi oleh kebenaran itulah yang menjadi jalan yang patut baginya.
Model-Model Pembelajaran Marde Christian Stenly Mawikere
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.91

Abstract

Learning and learning models are always changing according to the times and changes in social transformation because time always points forward. Even so, the nature and existence of learning cannot be separated from students, teachers and the context. In principle, learning is a process of interaction between students and teachers and the entire context of the existence and life of students and teachers. Learning is also a process that is directed so that learning outcomes can be achieved as well as a behavioral process obtained through a variety of learning experiences. That's why it is important for a teacher to prepare everything related to the learning that will be carried out for students. The preparation starts from Learning Plans or Designs, Learning Models to Learning Evaluations. The substance of all that is what and how to direct students in the learning and learning process so that students will be active, fun, and meaningful when learning. Thus, learning models are important factors that must be identified, applied and developed in supporting a learning process.AbstrakModel-model Belajar dan pembelajaran selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman dan perubahan transformasi sosial oleh karena waktu selalu mengarah ke depan. Sekalipun demikian, hakikat dan keberadaan pembelajaran tidak terlepas dari murid, guru dan konteksnya. Pada prinsipnya, pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid dan guru serta seluruh konteks keberadaan dan kehidupan murid dan guru. Pembelajaran juga merupakan suatu proses yang diarahkan supaya capaian pembelajaran dapat dicapai sekaligus merupakan proses perilaku yang diperoleh melalui ragam pengalaman belajar. Karena itulah penting bagi seorang guru untuk mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan bagi para murid. Persiapan tersebut mulai dari Rencana atau Desain Pembelajaran, Model-Model Pembelajaran sampai dengan Evaluasi Pembelajaran. Substansi dari semua itu adalah seperti apa dan bagaimana mengarahkan murid dalam proses belajar dan pembelajaran supaya para murid akan aktif, menyenangkan, dan bermakna pada saat belajar. Dengan demikian model-model pembelajaran adalah faktor penting yang harus diidentifikasi, diterapkan dan dikembangkan dalam mendukung suatu proses pembelajaran.
Kepemimpinan Keluarga Sebagai Wadah Dalam Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Berdasarkan Nilai-Nilai Kristen Julianus Julianus; Ya’aman Gulo; Tri Murni Situmeang; Shintike Maya; Fransiskus Irwan Widjaja; Talizaro Tafonao
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.86

Abstract

This article is written The aim of this article is to study about the leadership in family as a place to prepare future Christian leader based on Christian values. It is not easy to be a leader, it takes a process to mentor an excellent leader. Accordingly, the household is an effective place to prepare excellent leader that has Christianity values. Descriptive qualitative method is used to study in this article with a literature study approach, which are trusted sciencetific journal study, books and more sciencetific works those explain about leadership in household as a place to prepare future Christian values based leaders. The result found is teaching love in leadership to children, to emerge responsibility since early stage and to grow the faith of children are the role of parents in preparing the excellent leadership based on Christianity values. This is an effective way can be done by family to train and prepare future Christian based values leaders.AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengkaji kepemimpinan dalam keluarga sebagai wadah untuk mempersiapkan pemimpin Kristen yang berdasarkan nilai-nilai Kristen. Menjadi seorang pemimpin bukan hal yang mudah, dibutuhkan proses untuk mendidik seorang pemimpin Kristen yang unggul. Oleh karena itu, keluarga merupakan tempat yang efektif untuk mempersiapkan pemimpin Kristen yang unggul yang sesuai dengan nilai-nilai Kristen. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, yaitu mengkaji literatur dari jurnal ilmiah, buku, dan karya ilmiah yang lain yang terpecaya yang menjelaskan topik tentang kepemimpinan dalam keluarga sebagai wadah untuk mempersiapkan pemimpin Kristen berdasarkan nilai-nilai Kristen. Hasil yang ditemukan adalah salah satu peran keluarga dalam hal ini orang tua untuk mempersiapkan pemimpin Kristen yang unggul berdasarkan nilai-nilai Kristen adalah mengajarkan kasih dalam kepemimpinan kepada anak, menumbuhkan rasa tanggung jawab sejak dini terhadap anak, dan menumbuhkan kedewasaan rohani anak. Hal ini adalah cara yang efektif yang bisa dilakukan oleh keluarga dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin Kristen di masa depan yang sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
Manajemen Pendidikan Agama Kristen dalam Ketahanan Keluarga Dandi Joel Polii; Meyva Polii
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 1 (2022): Christian Education and Leadership - June 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i1.99

Abstract

Family resilience in over the last years has received special attention because the high divorce rate in Indonesia to increasing. Many families are unable to maintain family resilience because of various background problems, namely; starting from economic problems, disputes, and third person game in the family. In this case, the Christian family is no exception. This can be seen the data that has been obtained from various research results first. This paper aims to explain how the management of Christian Religious Education on family can maintain family resilience by applying management principles so that families are able to maintain harmonious relationship, children have good spiritual qualities, families become the main protectors through rules and supervision and the establishment of effective communicationthe goals. This research uses description method and literature review. This means that this research will use various literature references that are directly related to describing the benefits of Christian Religious Education management in maintaining family resilience.AbstrakKetahanan keluarga di tahun-tahun belakangan ini mendapat perhatian khusus oleh karena angka perceraian yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak keluarga yang tidak dapat menjaga ketahanan keluarga oleh karena berbagai latar belakang masalah yakni; mulai dari masalah ekonomi, perselisihan, sampai pada adanya orang ketiga di dalam keluarga. Dalam hal ini, keluarga Kristen pun tidak terkecuali. Hal ini bisa dilihat data yang telah ada dari berbagai hasil penelitian terlebih dahulu. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana manajemen PAK keluarga dalam dapat menjaga ketahanan keluarga dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen sehingga keluarga mampu menjga hubungan yang harmonis, anak-anak memiliki kualitas rohani yang baik, keluarga menjadi pelindung utama melalui aturan dan pengawasan dan terjalinnya komunikasi yang efektif. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dan kajian literatur. Artinya penelitian ini akan menggunakan berbagai referensi literatur yang bersinggung langsung dengan mendeskripsikan manfaat manajemen PAK dalam menjaga ketahanan keluarga.
Pengaruh Lingkungan Pergaulan Terhadap Perilaku Seks Remaja Yudha Nata Saputra; Yunita Limbong Sa'dan
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 3, No 2 (2022): Pendidikan Agama Kristen dan Kepemimpinan - Desember 2022
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v3i2.117

Abstract

Unhealthy adolescent sexual behavior has a negative impact on adolescents such as contracting venereal disease, social environment is one of the factors that influence adolescent sexual behavior. The purpose of this study was to obtain information about the social environment and sexual behavior of adolescents in the Gereja Toraja Mamasa Jemaat Bukit Batu, Makassar. The research method used is an explanatory survey. The results showed that the opinion of the respondent on a good social environment, meaning that it was in accordance with the respondent's expectations and the respondent's opinion on good sex behavior and quite good if it did not meet the respondent's expectations. The test results show that there is a strong relationship between social environment variables and adolescent sex at the Gereja Toraja Mamasa Jemaat Bukit Batu, Makassar.AbstrakPerilaku seks remaja yang tidak sehat telah berdampak buruk bagi remaja seperti tertularnya dari penyakit kelamin, lingkungan pergaulan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seks remaja.  Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang lingkungan pergaulan dan perilaku seks remaja di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Bukit Batu Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey. Hasil penelitian menunjukkan pendapat responden terhadap lingkungan pergaulan mayoritas baik artinya sudah sesuai harapan responden sedangkan pendapat responden terhadap perilaku seks mayoritas baik dan cukup baik artinya belum sepenuhnya memenuhi harapan responden. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel lingkungan pergaulan terhadap perilaku seks remaja di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Bukit Batu Makassar.