cover
Contact Name
Sri Suryanti
Contact Email
srisuryanti@umg.ac.id
Phone
+6281280297873
Journal Mail Official
didaktika@umg.ac.id
Editorial Address
Faculty Teacher Tranining and Education, Universitas Muhammadiyah Gresik Jl. Sumatera No. 101 GKB Kebomas Gresik Provinsi Jawa Timur
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Pemikiran Pendidikan
ISSN : 16934318     EISSN : 26218941     DOI : http://dx.doi.org/10.30587/didaktika
Core Subject : Education,
didaktika Jurnal Pemikiran Pendidikan memuat hasil penelitian dibidang pendidikan, baik pendidikan matematika, pendidikan bahasa inggris maupun pendidikan dasar
Articles 205 Documents
BUILDING STUDENT TEACHERINTERACTION PATTERN IN EFL-CLT CLASSROOM Mad Riyanto
DIDAKTIKA Vol 23 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.062 KB)

Abstract

One of the priorities of language teachers is to ensure classes are interesting andengaging. Learners’ different backgrounds and individual preferences, however,make each class unique. The objective of EFL classroom adopting Communicative language teaching (CLT) approach is to be fluent and communicative competence in genuine communication (Hatch1978; Nunan, 1987). In this context, EFL teachers play a pivotal role in creating a comfortable environment to persuade the students in communicative interaction. By a good communication between the teacher and students the teaching learning process will be more effective. The teachers can motivate and encourage students to communicate with them well, if interaction has been done. Teachers as the source of second language or foreign language should give meaningful interactions to the students. Krashen(1981,1985)states to facilitate such meaningful interactions, EFL teachers serve as a source of L2 input to the students.The writer attempts to build the pattern of student teacher interaction and reveals the factors inhibit teachers to interact with students.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN TEOREMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW admin admin; Nur Fauziyah
DIDAKTIKA Vol 20 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.117 KB)

Abstract

Sebagai calon pendidik, mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika dibekali dengan kompetensi professional. Kompetensi profesioanal diberikan melalui mata kuliah keahlian yang salah satunya adalah mata kuliah Analisis Real. Materi Analisis Real 1 terstruktur dimulai dengan konsep, definisi konsep, sifat, pembuktian teorema dan lemma diakhiri dengan pembahasan soal-soal pembuktian. Pembuktian teorema dan lemma serta soal-soal yang dalam bentuk pembuktian ini yang menjadi alasan mahasiswa bahwa mata kuliah ini adalah mata kuliah yang paling sulit. Referensi dalam bahasa inggris juga menjadi alasan sulitnya mahasiswa dalam memahami materi. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa metode pembelajaran pernah dicoba, diantaranya metode ceramah dan presentasi. Namun dengan metode tersebut masih belum dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pembuktian teorema-teorema.Berdasarkan permasalahan tersebut maka tim lesson study (LS) mencoba menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Kegiatan LS dilaksanakan sebanyak 4 siklus dan setiap siklusnya terdapat 3 tahap yaitu, plan, do dan see. Kegiatan plan dilaksanakan bersama tim dengan tujuan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, SAP, LKM, modul dan media. Kegiatan do merupakan implementasi dari perangkat pembelajaran ke dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang dosen model. Sedangkan anggota tim lain yang tidak menjadi dosen model melakukan observasi aktivitas mahasiswa. Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, tim melakukan refleksi pembelajaran yang disebut dengan see.Berdasarkan analisis data pada hasil observasi dari siklus 1 sampai 4 terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa dalam pembuktian teorema, meskipun pada siklus ke-3 mengalami penurunan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuktikan teorema.
HOW CHILDREN PERCEIVE FOOD ADVERTISEMENTS ON TV: A SEMIOTICS ANALYSIS Ulfatul Ma’rifah
DIDAKTIKA Vol 26 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.986 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v26i1.1465

Abstract

In digital era, advertising can reach people wider than before. Children are one of targeted consumers for food advertisements. Everyday children are shown by food advertisements while they are watching TV. These advertisements functioned both to deliver and utilize a wide variety of meaning, symbols and message called semiotics. Moreover, children are treated with variety of signs and symbols, but they have different ways of interpreting them.. This study investigated ten children (8-to-10 years old) to know about their perception towards food advertisements. Using semiotics analysis researcher interviewed children about ten food advertisements that are broadcasted on TV. The result shows that most of children can perceive well all signs and symbols communication conveyed by food advertisement. The most influence symbol that affected children to try product is food image that are usually performed in zoom mode and slow motion. Children also get understanding message, culture and value conveyed by food advertisements in positive side. It can support children to behave positively. While brand personal get les attention that brand character of food advertisements which children prefer more cartoon character as a brand mascot of food product.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATA KULIAH EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI LESSON STUDY PADA MAHASISWA DALAM APLIKASI PEMBUATAN TES Fita Masruroh; Muyasaroh muyasaroh; Arfa Ladamay; Budi Masruri
DIDAKTIKA Vol 21 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.61 KB)

Abstract

Kegiatan lesson studi yang dilakukan FAI-Universitas Muhammadiyah Gresik menfokuskan pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan PAI yang melibatkan dosen-dosen pengajar dari berbagai bidang mata kuliah yang berbeda. Sesuai dengan deskripsi mata kuliah yang termasuk dalam komponen matakuliah keahlian kependidikan, mata kuliah ini merupakan komponen keahlian, matakuliah ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan bagi upaya membentuk tenaga kependidikan yang profesional di bidangnya.Pada kegiatan plan, para dosen menentukan bersama-sama fokus materi ajar yang akan disajikan. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tim dosen berkonsentrasi pada perencanaan yang disesuiakan dengan keadaan kelas, penyusunan materi ajar, metode dan media pengajaran yang akan digunakan. Hal tersebut tidak lepas berdasarkan perhatian tim pada indikator dalam menentukan efektivitas pembelajaran diantaranya kualitas pembelajaran, insentif, waktu, dan kesesuaian tingkat pembelajaran. Selanjutnya kegiatan do (pelaksanaan pembelajaran) yakni implementasi pembelajaran sesuai dengan perencanaan (plan) dosen pengajar dan kegiatan terakhir adalah see (kegiatan refleksi). Pada kegiatan refleksi dilakukan diskusi tentang hasil dan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru model.Berdasarkan hasil refleksi, disimpulkan bahwa efektifitas pembelajaran mata kuliah evaluasi pendidikan PAI melalui lesson study pada aplikasi pembuatan tes telah berhasil atau memenuhi standar pencapaian. Efektifitas pembelajaran tidak lepas dari beberapa hal seperti keadaan kelas yang aktif, motivasi belajar mahasiswa yang tinggi, keahlian dosen dalam mengemas pembelajaran, akan tetapi dilihat juga berdasarkan hasil pencapain (product) pembelajaran yang dilambangkan pada pencapaian taraf kompetensi yang diharapkan yakni mahasiswa dapat memahami, membuat, mengukur, menentukan jumlah butir soal berdasarkan aplikasi tabel spesifikasi hingga pada pensekoran dan penilaian tes hasil belajar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) Nur Widyasari; Suyoto Suyoto; Nur Fauziyah
DIDAKTIKA Vol 27 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.705 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v27i1.2104

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji 1) Peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa setelah menggunakan metode pembelajaran TAPPS.2) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan metode TAPPS. 3)Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran TAPPS. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Asy-Syariah tahun ajaran 2012/2013 pada bulan September-Oktober 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pemahaman konsep, wawancara, lembar observasi, dan jurnal harian siswa.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata skor pemahaman konsep siswa dari 68,13 menjadi 78,06 pada siklus II. Kemudian terlihat dari kenaikan persentase indikator pemahaman konsep matematika siswa mencapai lebih dari 70% atau dalam kategori baik. Indikator pemahaman konsep antara lain Instrumental dan Relasional. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan metode TAPPS sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 63,33% meningkat menjadi 87,78% pada siklus II. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukan bahwa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika TAPPS. Hal ini dapat dilihat melalui hasil jurnal harian yang menunjukan persentase respon positif siswa meningkat dari 60,16% pada siklus I menjadi 81,82% pada siklus II.
SISTEM ONLINE ADMINISTRASI KURIKULUM SEBAGAI SOLUSI PERBAIKAN LAYANAN ADMINISTRASI DI SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK admin admin; Haniatun Masluroh
DIDAKTIKA Vol 19 No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.063 KB)

Abstract

Administration and Data Processing curriculum at SMA NU 1 Gresik lessons are done by teachers. After the data is processed, the parents and students are right to know: a) Preparation of annual, semiannual, monthly and weekly work plans; b) Adjustment timetable c) Preparation of the test and the exam schedule d) Preparation of a list of books and tool lessons that will be used in activities for increasing student achievement; e) Preparation of appraisal norms, f) Record and report the results of activities of student achievement; g) Preparation of schedules and plan learning activities in the classroom and outside the classroom. The data is obtained by dividing the paperwork that must be made by the number of teachers' lesson without coordination or discussion made in detail made by the teacher so that there is the possibility of dissentients. By improving the manufacturing system administration curriculum using online, it will have a major impact on the quality of graduates. If the quality of graduates according to the expectations of parents, the community and users of the graduates of customer satisfaction will also increase so that the school will gain great confidence of the public and users of the various elements of graduates.
MATHEMATICS LITERACY MOBILE LEARNING APPLICATION: Pengembangan Bahan Ajar Literasi Matematika Berbasis Android Fatimatul Khikmiyah; Putri Aisyiyah Rakhma D
DIDAKTIKA Vol 25 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.854 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v25i2.881

Abstract

Dalam pembelajaran matematika, teknologi merupakan hal yang pokok karena teknologi mempengaruhi bagaimana matematika itu akan diajarkan dan sangat bermanfaat dalam memfasilitasi peserta didik dalam belajar. NCTM (2002) “Technology is essential part in teaching and learning mathematics; it influences the Mathematics that is taught and enhances students’ learning”. Literasi merupakan salah satu unsur yang dinilai dalam Programme for International Student Assessment (PISA) yang meliputi literasi matematika, literasi sains, literasi keuangan, literasi bahasa. Data terbaru PISA masih belum menggembirakan. Siswa Indonesia hanya mampu menjawab soal dalam kategori rendah dan sedikit sekali yang dapat menjawab soal yang menuntut pemikiran tingkat tinggi. Dalam penelitian ini digunakan penelitian pengembangan model Hannafin & Peck meliputi tiga fase, yaitu yaitu analisis kebutuhan (Need Assessment), fase desain (Design), serta fase pengembangan dan implementasi (Develop and Implement). Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan analisis terhadap kurikulum yang berlaku di sekolah, mengidentifikasi karakteristik peserta didik dan analisis materi. Peserta didik usia SMP sangat akrab dengan telepon genggam (Handphone) meskipun mereka dilarang membawanya ke sekolah. Dengan adanya buku ajar dalam bentuk aplikasi berbasis android maka peserta didik memiliki kesempatan yang luas untuk belajar matematika tanpa batas ruang dan waktu. Gaya belajar peserta didik yang dominan adalah gaya belajar visual. Peserta didik dengan gaya belajar ini menyukai belajar dengan tulisan, tabel, gambar dan bentuk lain dalam visualisasi. Oleh karena itu, dalam pengembangannya bahan ajar literasi matematika akan memadukan tulisan dan gambar dengan animasi sehingga mengakomodir kebutuhan peserta didik. Hasil analisis yang diperoleh pada fase sebelumnya kemudian diterjemahkan dalam bentuk story board. Dokumen story board dalam penelitian ini terdiri atas diagram alur aplikasi, rancangan tampilan, kisi-kisi tes formatif, dan instrumen tes formatif. Pada tahap pengembangan dihasilkan Aplikasi buku ajar literasi matematika berbasis adnroid yang disebut Draft 1. Berdasarkan hasil analisis penilaian ahli dan uji coba terbatas, pengembangan bahan ajar literasi matematika berbasis Android ini memenuhi kategori praktis dan efektif.
AKTIVITAS TERAPEUTIK BERMAIN BERBASIS KIDS ATHLETICS GUNA MENGATASI BEHAVIOUR (PERSONALITY ) DAN SOCIAL INTERACTION PROBLEMS ANAK TUNALARAS DI SLB-E PRAYUWANA Erick Burhaein
DIDAKTIKA Vol 24 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.264 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v24i1.101

Abstract

Karya tulis ini mengkaji ilmu secara teoritik dan empiris dengan metode kepustakaan yang bertujuan memberikan wawasan tentang Aktivitas TerapeutikBermain Berbasis Kids Athletics guna Mengatasi Behaviour (Personality) dan Social Interaction Problems Anak Tunalaras di SLB-E Prayuwana. Hal inipenting karena anak tunalaras mempunya hambatan kebutuhan khusus (disability) kepribadian dan sosial ditandai perilaku pribadi dan sosial yangmenyimpang dibandingkan dengan anak pada umumnya. Oleh karena itu guna mengatasi hambatan dan permasalahan anak tersebut, perlu adanya aktivitasterapeutik melalui bermain sebagai solusi permasalahan kepribadian dan interaksi sosial menyimpang anak Tunalaras. Aktivitas terapeutik bermainberbasis Kids Athletics akan memberikan pengaruh yang positif guna mengatasi permasalahan behaviour (personality) dan social interaction anak tunalaras di SLB-E Prayuwana. Kepribadian anak Tunalaras akan meningkat positif antara lain terbuka terhadap pengalaman (openness to experience), memiliki sifatberhati-hati (conscientiousness), extraversion, agreeableness, dan neuroticism.Interaksi sosial pada anak disabilitas tunalaras akan meningkat antara lainkomunikasi (communication), sikap, tingkah laku (behavior) dalam kelompok, dan norma sosial.
Penerapan Model Guided Discovery Learning Menggunakan LKPD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Marewa, Ivhond Vetriand
DIDAKTIKA Vol 27 No 2 (2021): Online First
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/didaktika.v27i2.2072

Abstract

Banyak faktor yang menyebabkan peserta didik kurang semangat dalam belajar. Hal ini menyebabkan daya tangkap siswa menjadi rendah serta kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja, perlu adanya tindakan untuk mengatasinya. Salah satunya guru harus mampu melakukan proses pembelajaran dengan baik, bermakna bahkan melakukan inovasi. Ada berbagai cara untuk melakukan inovasi dalam pendidikan, misalnya saja dengan menerapkan model, media, metode, strategi, bahkan pendekatan pembelajaran yang bertujuan agar pembelajaran lebih menarik dan tidak terasa membosankan bagi peserta didik. Oleh karena itu peneliti bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran guided discovery learning menggunakan LKPD. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 16 peserta didik sebagai subjek penelitian. Hasil belajar diukur dengan menggunakan alat evaluasi. Datanya dianalisis menggunakan perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik setelah implementasi model pembelajaran guided discovery learning menggunakan LKPD. Hal ini terlihat pada siklus I persentase peserta didik yang tuntas hanya 37,5 % dan naik pada siklus II menjadi 100%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Guided Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga guru disarankan untuk menerapkan model Guided Discovery Learning.
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA PERGURUAN TINGGI DI JAWA TIMUR admin admin; Sri Uchtiawati
DIDAKTIKA Vol 18 No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.066 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v18i2.30

Abstract

In order to lead the worldwide human resources rivalry, Education in Indonesia should be able to increase its quality through Q A. The study focuses on efforts to prepare the implementation of Q A through accreditation and internal Quality Assurance because quality is a needed by education society. Therefore, in order to avoid fake value (just a “symbol” quality), education organizer needs comprehensive preparation for the true quality. Internal quality assurance implemented by the observed universities is to determine models suited with the condition of each setting so that they have different ways of implementation. The main goal of the internal quality assurance is to guarantee the quality of the higher education management by optimizing efforts to achieve quality standard. The implementation of this internal quality assurance usually relates to the visions and missions of theuniversity.

Page 1 of 21 | Total Record : 205