cover
Contact Name
Yunita Djamalu
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6281244439447
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 90 Documents
Rancang Bangun Alat Pemotong Lontong Kerupuk Menggunakan Tali Senar Eska Hiola; Evi Sunarti Antu; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan khas Indonesia yang banyak disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Salah satu tahapan pengolahan pada pembuatan kerupuk adalah tahapan pemotongan, namun selama ini tahapan pemotongan pada dodolan mentah lebih banyak dengan menggunakan alat manual (pisau) dengan ketebalan yang dihasilkan tidak seragam dan kapasitas yang sedikit. Alat pemotong lontong kerupuk manual adalah suatu alat tepat guna yang dapat mempercepat dan mempermudah proses pemotongan. Pada alat pemotong lontong kerupuk tersebut hasil pemotongannya seragam. Desain alat pemotong secara manual manual menggunakan mata pisau baja dari tali senar mampu memotong lontong kerupuk lebih efektif dari segi keseragaman tebal dan lebih efisien dari segi waktu. Hasil pengujian alat pemotong lontong kerupuk secara manual dilakukan pada lontong kerupuk dengan berat 1,3 ons, panjang lontong 35 cm dan berdiameter 30 mm membutuhkan waktu 25,4 detik dengan ketebalan kerupuk yang terpotong adalah 2-3 mm, kapasitas efektif adalah 175,4 ons/detik.
RANCANG BANGUN MESIN PERAS TEBU SISTEM MEKANIK TIGA ROLL MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN Harun Doe; Yunita Djamalu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tebu merupakan bahan pokok pembuatan gula pasir dan juga bisa dimanfaatkan sebagai minuman tanpa bahan pemanis buatan. Tebu adalah tanaman hasil pertanian yang banyak di temui di Gorontalo khususnya di Kabupaten Boalemo, dimana sebagian besar masyarakatnya terlibat dalam budidaya tanaman ini. Penulis merancang alat yang dapat menghasilkan sari tebu yang berguna sebagai minuman. Pengolahan tebu menggunakan mesin peras dua roll menghasilkan produksi yang kurang baik dan tingkat keselamatan kerja yang kurang terjamin. Oleh sebab kekurangan pada mesin peras tebu dua roll maka penulis mendesain ulang mesin ini menjadi mesin peras tebu sistem mekanik tiga roll menggunakan penggerak motor bensin. Tujuan penelitian yaitu membuat desain mesin peras tebu sistem mekanik tiga roll dengan penggerak motor bensin. Metode penelitian ini yaitu obseravasi, studi literatur dan merancang bangun serta memodifikasi alat. Spesifikasi desain alat adalah kapasitas mesin ±60 kg/jam, dimensi alat 70 cm x 35 cm x 80 cm, berat ± 65kg, tenaga penggerak motor bensin 5,5 pk. Pengujian mesin peras tebu dilakukan untuk mengetahui hasil rancang bangun dapat berfungsi sesuai dengan desain yang diharapkan. Hasil pengujian mesin peras tebu menghasilkan sari tebu yang lebih bersih, lebih banyak dan keselamatan operator lebih terjamin
RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING JAGUNG DUA FUNGSI DENGAN CARA MANUAL DAN MEKANIS Hendra Pangalima; Evi Sunarti Antu; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan salah satu pangan strategis yang bernilai ekonomi karena kedudukannya sebagai salah satu sumber karbohidrat. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan terpenting kedua setelah padi. Dimana biji jagung sering kali digunakan sebagai campuran beras dengan cara biji jagung dihancurkan terlebih dahulu menjadi butiran lebih kecil melalui proses penggilingan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan proses penggilingan dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk menghasilkan suatu alat penggiling biji jagung yang mudah digunakan. Mesin penggiling jagung ini mempunyai dua cara pengoperasian yakni dengan cara manual dan mekanis. Pada mesin penggiling jagung ini menggunakan motor bensin 5.5 PK. Motor bensin ini yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama pada pengoperasian mesin penggiling jagung. Kapasitas efektif dari mesin penggiling jagung ini apabila menggunakan motor bensin yaitu 11 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras jagung. Sedangkan pada pengoperasian dengan cara manual yaitu menggunakan tuas/handel manual dengan cara di putar sehingga jagung pipil dapat tergiling hingga menjadi beras jagung. Kapasitas efektif mesin penggiling jagung apa bila menggunakan penggerak manual/handel ini adalah 4 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras jagung. Mesin penggiling jagung pada intinya berfungsi untuk menjadikan jagung pipil menjadi beras jagung.
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING IKAN ASIN EFEK RUMAH KACA BERBENTUK PRISMA SEGI EMPAT DENGAN VARIASI BATU SEBAGAI PENYIMPAN PANAS Sukarmanto Abdjul; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standar SNI 01-2721-1992 kadar air untuk ikan layang adalah 40%. Sedangkan Tubuh ikan segar mengandung 56%-80% air. Untuk mendapatkan standar tersebut, ikan harus melewati proses pengeringan. Pada prinsipnya, Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan dengan mengurangi kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin sehingga kegiatan bakteri terhambat dan jika mungki dapat mematikan bakteri tersebut. Pengeringan pada umumnya masih dilakukan masyarakat Gorontalo dengan memanfaatkan tenaga matahari secara langsung. Namun kekurangannya pada tahap pekerjaan ini sangat bergantung pada musim, waktu pengeringan yang lama, tenaga kerja yang banyak, dan tempat penjemuran yang luas. Salah satu metode pengeringan buatan yang telah dikembangkan saat ini adalah pengering efek rumah kaca. Pada penelitian ini dirancang alat pengering dengan tipe efek rumah kaca yang berbentuk prisma dengan menambahkan variasi batu dibawah pengering yang difungsikan untuk penyimpan panas dan exhaust dibagian atas pengering. Dari hasil pengujian kadar air awal ikan adalah 68,86%. Dengan penjemuran secara konvensional selama 3 (tiga) hari kadar air ikan menjadi 24,74%, Dan dengan menggunakan alat pengering ikan asin efek rumah kaca berbentuk prisma segi empat dengan variasi batu sebagai penyimpan panas dalam waktu 3(tiga) hari kadar air menjadi 16,07%. Suhu yang tersimpan dalam batu sebagai penyimpan panas setelah pukul 17.00 WITA adalah 30°C sampai 37°C dengan rata-rata suhu 26°C.
RANCANG BANGUN MESIN PERONTOK BULU AYAM Supardi Biu; Farid Darise
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun mesin perontok bulu ayam dan menghitung sistem transmisi pada mesin perontok bulu ayam. Proses perancangan mesin perontok bulu ayam dilakukan dengan tahapan yaitu perencanaan dan penjelasan tugas/fungsi, perencanaan konsep produk (gambar kerja). Analisis teknik menghitung system transmisi meliputi puli dan v-bell, poros, bantalan, dan pasak. Tenaga penggerak mesin perontok bulu ayam direncanakan menggunakan motor listrik 1 hp. Hasil perancangan menghasilkan mesin perontok bulu ayam dengan spesifikasi ukuran panjang 850, lebar 500 dan tinggi 695 mm. Kapasitas produksi mesin pencacah rumput 750 kg/jam. Sumber penggerak mesin adalah motor listrik dengan putaran 2800. Sistem transmisi menggunakan V-belt dengan poros penggerak berdiameter 25.4 mm. Kontruksi rangka terbuat dari profil U 40x40x3 mm dengan bahan St 42 dan tube menggunakan besi plat dengan tebal 1.2 mm. Taksiran harga jual untuk mesin perontok bulu ayam ini senilai Rp 2.723.500 tidak termasuk motor bensin.
MERANCANG MESIN PENGADUK PAKAN AYAM SISTEM VERTIKAL MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK Syarif Abdullah; Farid Darise; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Titik tolak keberhasilan dalam berternak adalah kemampuan menyediakan pakan yang sempurna. Dalam arti pakan dengan nilai gizinya tinggi dan tersedia secara kontinyu. Banyak para peternak dalam pengadukan pakan masih dilakukan dengan cara manual. Hal ini memungkinkan bahan pakan tidak akan tercampur dengan sempurna. Untuk itu dirancang sebuah alat yang digunakan untuk mencapur pakan ternak dengan system vertical dan menggunakan motor listrik untuk mempercepat pengadukan. Dalam hasil pengujian alat yang dilakukan menggunakan 3 sample pengujian yaitu : (a). Pengujian limbah tahu dan jagung dengan rata-rata berat 40 kg dan waktu 181 detik. (b). Pengujian limbah tahu dan dedak padi dengan rata-rata berat 40 kg dan waktu 271 detik. (c) Pengujian dedak padi dan jagung dengan rata-rata berat 30 kg dan waktu 242 detik. Hasil perhitungan kapasitas mesin pengaduk pakan ayam sistem vertikal menggunakan motor listrik. (a). Pengujian limbah tahu dan jagung dengan kapasitas 795.58 kg/jam. (b). Pengujian limbah tahu dan dedak padi dengan kapasitas 531.36 kg/jam. (c). Pengujian dedak padi dan jagung dengan kapasitas 446.28 kg/jam
RE – DESAINALAT PENGERING JAGUNG TIPE RUMAH KACA (Hybrid) Fitriyan Giu; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Teknologi pemrosesan bahan pangan khususnya jagung terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut menyebabkandibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan jagung yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, salah satunya adalah teknologi pengeringan tipe ERK.Perancangan alat pengeing tipe efek rumah kaca (hybrid) ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dari jangung itu sendiri dan juga meningkatkan kualitas penanganan jagung pasca panendalam hal ini pada saat melakukan kegiatan pengeringan,serta membandingkan efisiensi pengeringan menggunakan ERK (hybrid) dengan pengeringan tradisional atau alami di lingkungan terbuka,Efisiensi ini meliputi perbedaan suhu dan presentase kadar air yang terkandung dalam jagung setelah dilakukan pengeringan.Desaing rangka pengering berukuran panjang 100 cm tinggi 152 cm lebar 80 cm dengan sudut kemiringan atap 600,pintu dilapisi karet list, satu tak atas terbuat dari kaca bening dengan ketebalan 5 mm, memiliki 3 corong udara dengan panjang masing – masing,corong atas 45 cm, corong belakang 30 cm, dan corong depan 30 cm.satu rak dibawah terbuat dari aluminium plat dngan ketebalan 1,8 cm.Proses pengukuran suhu mengunakan alat ukur suhu (termometer) yang diletakan pada rak penampung produk,rak batu,dan pada ruang terbuka.
RANCANG BANGUN ALAT RAGUM MINI Tawil Antuke; Farid Darise Darise
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ragum merupakan alat yang digunakan untuk kerja bangku. Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang akan bekerja, Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna. Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragum, Guna mengatasi hal itu, maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapis, Pelapis tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunak, pelat tembaga, karet pejal dan pelat seng yang tebal. Tujuan penelitian ini merancang bangun ragum mini portable untuk kerja bangku khususnya menjepit benda kerja yang berukuran kecil misalnya pembuatan duplikat kunci, pengikiran, pengetapan,dll. Metode penelitian yang digunakan dalam proses ini yaitu pengumpulan data awal, perancangan, pembuatan gambar dan pengerjaan pembuatan ragum portable. Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan ragum mini portable yang mudah dibawa kemana saja sehingga memudahkan dalam proses kerja bangku. Lebar pada rahang ragum dapat membuka maksimal 50 mm. Ragun Mini adalah salah satu alat bantu yang sering digunakan di bengkel-bengkel permesinan maupun bengkel-bengkel otomotif. Fungsi Ragum mini untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Pisau frais yang digunakan Ø20 mm pada chuck mesin frais. Pembuatan rel ragum menggunkan mata pisau Ø5 mm.
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BUAH KAKAO Faisal Rahman; Farid Darise
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang buahnya dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai macam makanan dan minuman yang mengandung lemak dan protein yang bermutu tinggi. Mutu biji kakao yang baik dapat diperoleh melalui tahapan penanganan pasca panen yang tepat yaitu pemanenan, sortasi, buah, pemeraman/penyimpanan, pemecahan buah, fermentasi, pencucian dan perendaman, pengeringan, sortasi biji kering, pengemasan dan penyimpanan. Tujuan utama kami dalam menciptakan inovasi teknologi ini adalah untuk mengganti peran manusia dalam menciptakan suatu rekayasa produksi dengan teknologi yang sedang berkembang saat ini supaya hasil yang di dapat lebih efektif, efisien dan berkualitas. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian rancang bangun mesin pemecah buah kakao ini adalah metode empiris dan eksperimen, yaitu pengambilan data dari sumber studi pustaka lalu mengaplikasikanya dalam satu permodelan dimensi dengan perencanaan dan perhitungan yang diwujudkan dalam satu bentuk nyata berupa mesin pemecah buah kakao. Tujuan penelitian merancang bangun alat pemecah buah kakao dengan menggunakan motor penggerak, mengetahui sistem kerja dari mesin pemecah buah kakao, membahas elemen elemen pada alat pemecah buah kakao, mengetahui kapasitas produktifitas alat dalam proses pemecahan buah kakao. Dimensi alat panjang 71 cm, tinggi 109 cm dan lebar 54 cm. Daya motor yang digunakan 5,5 Hp. Dengan kapasitas produksi mesin 1.080 kg / jam. Hasil pengujian menunjukan bahwa kecepatan pemecahan buah kakao pada pengujian pertama menggunakan buah kakao sebanyak 8,4 kg/28 detik. Pada pengujian kedua diperoleh kecepatan pemecahan buah kakao 8 kg/27detik. Pengujian ketiga diperoleh hasil pemecahan buah kakao sebanyak 7,6 kg/24 detik.
DESAIN HAMMER MILL PENGGILING TONGKOL JAGUNG BENTUK SEGITIGA MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR BENSIN Abdul Hanto; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan ternak karena hampir keseluruhan bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain sebagai komoditas pangan, jagung sangat dibutuhkan sebagai penyusun utama bahan pakan ternak terutama unggas. Di Indonesia, jumlah kebutuhan jagung meningkat dari tahun ke tahun dalam jumlah yang cukup tinggi karena adanya permintaan dari industri pakan ternak. Selama ini sudah ada hammer mill penggiling tongkol jagung keluaran pabrik dengan menggunakan mesin diesel, namun keberadaan hammer mill tongkol jagung buatan pabrik menjadi ganjalan bagi pelaku usaha ternak skala kecil, hal ini disebabkan dalam industri peternakan skala kecil tidak memiliki ruang yang luas untuk menempatkan sebuah mesin, dikarenakan mesin hammer mill tersebut memiliki dimensi yang luas, daya motor yang besar dan dimensi hammer mill yang cukup besar serta konsumsi bahan bakar yang besar. Pelaku usaha peternakan skala kecil memerlukan mesin penggiling tongkol jagung menggunakan penggerak motor bensin yang memiliki hammermiil dengan ukuran yang lebih kecil yang mampu memuaskan konsumen (peternak) dengan luas dimensi ringkas dan proses penggilingan yang tepat. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha peternakan dan pengolahan limbah jagung, maka perlu dilakukan desaian hammer mill tongkol jagung bentuk segitiga menggunakan penggerak motor bensin, dengan dimensi dan ukuran yang lebih kecil. dengan panjang keseluruhan 450 mm lebar 200 mm dan tinggi 200 mm. Mempunyai tiga buah dudukan mata pisau dengan tiap-tiap dudukan memiliki 16 buah mata pisau dengan keseluruhan mata pisau berjumlah 48 buah mata pisau. Hasil pengujian menunjukan bahwa hammer mill penggiling tongkol jagung dengan bentuk segitiga lebih bagus hasil penggilingannya serta lebih halus butiran tongkolnya dari pada hammer mill penggiling sebelumnya dengan produktivitas rata-rata 36 kg/jam dengan ukuran ≤ 4 mm.