cover
Contact Name
Ardillah Abu
Contact Email
ardillah_abu@iainpalu.ac.id
Phone
+6281245619647
Journal Mail Official
jurnalmoderasi@iainpalu.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro No.23, Lere, Kec. Palu Bar., Kota Palu, Sulawesi Tengah 94221
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Moderasi; Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial
ISSN : 27231755     EISSN : 27231755     DOI : https://doi.org/10.24239/moderasi
Core Subject : Education, Social,
Akses terbuka, dan jurnal peer-review yang akan menerbitkan artikel terpilih di bidang pendidikan dan pembelajaran IPS. Jurnal ini memuat karya tulis berupa hasil kajian literatur dan penelitian yang belum pernah dipublikasikan di media lain. Fokus utama jurnal ini antara lain; Pemikiran analitis IPS yang terintegrasi dengan sejarah, ekonomi, sosiologi, geografi, hukum, politik, wacana lingkungan, kearifan lokal, Global, keindonesian dan Islam Moderat; Pengembangan model, media dan bahan ajar IPS; Pengembangan konten pedagogis, dan metodologis pembelajaran IPS, ; Hasil penelitian murni atau pendidikan yang terintegrasi dengan sejarah, ekonomi, sosiologi, geografi, hukum dan politik; Kajian teori dan praktek pembelajaran IPS; Evaluasi pembelajaran IPS.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2021)" : 6 Documents clear
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PEDESAAN PASCA REVOLUSI HIJAU Adam Saleh
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol1.Iss1.10

Abstract

It is assumed that changes in village community will become even clearer if related to changes in village society at this time. Changes in society will look good in the fields of education, economics, social relations and other fields. Modernization is a change in society that moves from traditional conditions or from pre-modern society to modern society. The process of change was driven by various community efforts in fighting for their hopes and ideals, namely changing lives and existing livelihoods for the better. General characteristics of modernization are related to the fields of social social traditions, population science and technology and social mobility. The various fields are proceeding so as to achieve new patterns of behavior that are manifested in the life of modern society. Major changes that have taken place since the post-green revolution, villages in Southeast Asia have undergone fundamental changes. Rural life and the fulfillment of the needs of life of rural people in Southeast Asia have undergone a fundamental change, can no longer assume that the fulfillment of rural life needs are obtained from agriculture, nor can it assume that rural people face and expect their future in the field agriculture, these events affect each other or the interconnection between rural and urban areas, such as increased movement of rural people to cities or vice versa (urbanization and migration), the shift from agriculture to non-agriculture (agrarian-industrial transformation), as well as increased aspirations and education (social mobility Another thing that seems to change is lifestyle in the form of material, in this case related to household appliances, vehicles and communication tools.
PROBLEMATIKA GANGGUAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI LINGKUNGAN SOSIAL Hildawati
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol2.Iss2.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) problematika gangguan kecemasan pada lanjut usia, 2) penyebab gangguan kecemasan pada lanjut usia dan 3) Bagaimana cara mencegah dan mengatasi gangguan kecemasan pada lanjut usia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan melibatkan individu sebanyak enam orang informan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. problematika gangguan kecemasan adalah suatu kondisi yang dialami seseorang yang mengalami kekhawatiran berlebihan terhadap suatu masalah atau keadaan sehingga mempengaruhi gangguan emosi dan kondisi fisik dan psikis yang tidak nyaman ditandai dengan perasaan gelisah, jantung berdebar, takut, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur hingga kesulitan bernapas/sesak. 2. penyebab gangguan kecemasan adalah stres atau trauma ekstrem, rasa kehilangan dan kesedihan yang rumit atau kronis, penggunaan alkohol, kafein, obat-obatan (resep, tanpa resep, dan ilegal), riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga, gangguan neurodegeneratif (seperti alzheimer atau demensia lainnya). 3. cara mencegah gangguan kecemasan dapat dilakukan dengan menyediakan kondisi yang mendukung seperti lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan, memungkinkan gaya hidup sehat dan terintegrasi. Sementara jika lansia mengalami gangguan kecemasan maka dapat dilakukan perawatan, dan juga membutuhkan dukungan dari keluarga atau sosial lainnya.
IMPLEMENTASI PROGRAM PEMENTASAN KEMISKINAN DI DESA LOLI OGE KECAMATAN BANAWA KAB. DONGGALA Adawiyah Pettalongi; Hasriani Hasriani; Moh. Israwan N. Samani
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol2.Iss2.42

Abstract

Salah satu tanggungjawab pemerintah desa adalah pementasan kemiskinan di wilayah yang merupakan kewenanganya. Pementasan kemiskinan dilaksanakan dengan merealisasikan program-program pementasan kemiskinan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan program pemetasan kemiskinan di Desa Loli Oge, kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif berdasarkan data-data yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana Implementasi program pementasan kemiskinan oleh pemerintah Desa, serta faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaannya. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Ketua BPD, Sekertaris Desa, Kasi bidang pemberdayaan dan Masyarakat. Data-data yang terkumpul diperoleh melalui tekhnik wawancara, observasi dan dokumentasi. Tahapan analisis data dilakukan dengan memverifikasi data-data yang dibutuhkan sesuai dengan masalah penelitian, kemudian data disusun, dan disajikan serta tahap terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Desa lili Oge dalam mengimplementasikan Program pementasan kemiskinan dengan langkah melakukan sosialisasi selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap masyarakat mana yang berhak dan yang tidak berhak (DTKS dan Non-DTKS) dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam penetapannya, serta melakukan pengkategorian sesuai dengan aturan dan juknis yang telah ditetapkan. Dalam tataran penyaluran program melibatkan masyarakat dan seluruh stockholder yang berwenang didalam penyaluran program pementasan kemiskinan tersebut, upaya tersebut sangat relevan dengan Strategi dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran serta kebijakan program pementasan kemiskinan yaitu strategi partisipasi.
MENANAMKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN BAGI ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA DIMASA PANDEMI COVID 19 Riska Elfira
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol2.Iss2.44

Abstract

Pada masa pandemi Covid 19, segala aktifitas sosial dibatasi. Dari segala kendala yang dikeluhkan ada sisi positif yang bisa kita ambil dari pembatasan aktifitas sosial yang di anjurkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah banyaknya waktu berkumpul bersama keluarga. Hal ini akan mengembalikan peran keluarga sebagai institusi pertama dan utama dalam lingkungan pendidikan. Keluarga bukan hanya sekedar melahirkan anak, tapi bagaiamana keluarga dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi anak dalam lingkungannya. Kebijakan Pemerintah akan Work From Home (WFH), hal ini perlu disambut baik oleh keluarga, dengan adanya kebijakan WFH keluarga memiliki banyak kesempatan untuk mendampingi anak secara langsung ketika belajar sehingga dapat mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan perkembangan anak dalam belajar dan menjadi kesempatan bagi keluarga untuk menjalin kedekatan emosional yang lebih kuat antara orang tua dan anak. Ada empat gaya pengasuhan yang perlu diketahui oleh keluarga yaitu pengasuhan otoritarian, pengasuhan otoritatif, pengasuhan yang mengabaikan dan pengasuhan yang menuruti. Gaya pengasuhan yang paling efektif untuk diterapkan adalah gaya pengasuhan otoritatif yang mana keluarga mendorong anak untuk mandiri namun tetap memberi batasan akan akan hal – hal yang bisa dilakukan oleh anak dan yang tidak boleh dilakukan oleh anak. Anak akan mengenal nilai- nilai kehidupan dari pengajaran yang diperoleh dalam lingkungan keluarga. Adapun nilai-nilai kehidupan yang perlu di tanamkan dalam diri anak yaitu nilai-nilai sosial, nilai kewarganegaraan, nilai kerja, nilai agama, dan nilai-nilai umum. Pelaksanaan peran keluarga yang optimal dapat memberikan peluang kepada keluarga untuk melahirkan generasi penerus berkualitas sehingga diharapkan akan menjadi pemimpin bangsa yang berkualitas.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 DOLO KABUPATEN SIGI Rizka Fadliah Nur; Taufiq Eka Riandhana
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol2.Iss2.45

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMA Negeri 1 Dolo dan faktor penghambat, pendukung serta alternatif pemecahannya. Dasar penelitian adalah survei, dan jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara umum tentang obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menetapkan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dolo sebagai lokasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 646 (enam ratus empat puluh enam) orang. Penarikan sampel dengan tekhnik Purposive Sampling, yaitu sebanyak 35 orang, terdiri dari Wakil Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, Tata Usaha dan Peserta didik. Tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan tekhnik analisis deskriptif kualitatif dan hasil penelitian ini akan dipresentasekan dengan menggunakan alat bantu berupa tabel frekuensi dan tabel presentase. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi, struktur birokrasi yang menyebabkan Input dan output yang baik sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam artian memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dolo dan mampu bersaing dengan sekolah lain untuk masuk ke perguruan tinggi. Akan tetapi, sumber daya dan disposisi yang berpengaruh pada proses pembelajaran. Dalam hal ini sikap, sifat atau karakteristik guru yang kurang baik dalam hal ketaatan dan ketepatan masuk pada saat mengajar sehingga mengakibatkan mutu pembelajaran kurang berkualitas yang disebabkan jam masuk belajar yang tidak sesuai dengan yang ditentukan.
PERAN PENDIDIKAN TERHADAP SISWA DALAM PENCEGAHAN PERILAKU CYBER BULLYING DI ERA DIGITAL asra J.A Pakai
Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/moderasi.Vol2.Iss2.46

Abstract

Cyber ​​bullying is the impact of the development of technology that triggers an increase in internet use. The author discusses the role of education to students in preventing cyber bullying behavior in the digital era. Education currently refers to character education as regulated in Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System which aims to form a strong personality in accordance with the identity of the Indonesian nation. The problem in this research: how is the role of education to students in preventing cyber bullying behavior in the digital era. Qualitative research methods. From the research above, it can be concluded that cases of cyber bullying among students have become commonplace in this digital era, especially in the free use of social media by students. For the student who becomes the perpetrator, this will be a joke, but it is different from the student who becomes a victim because it will have an impact until he grows up which can weaken his mentality so that he feels a victim of inferiority. This is where the important role of educators is to provide behavioral direction, good speech, mental motivation for victims.

Page 1 of 1 | Total Record : 6