cover
Contact Name
Rizki Agung Novariyanto, M.Pd
Contact Email
maharsi@budiutomomalang.ac.id
Phone
+6285236936893
Journal Mail Official
maharsi@budiutomomalang.ac.id
Editorial Address
Jl. Citandui 47 B Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Published by IKIP Budi Utomo Malang
ISSN : 26562499     EISSN : 26848686     DOI : https://doi.org/10.33503/maharsi.v2i2
Core Subject : Social,
Jurnal Maharsi ini divisikan sebagai wadah bagi para peneliti, baik di lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang maupun diluar IKIP Budi Utomo Malang untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dan hasil kajian teori terutama dalam bidang Pendidikan, Sejarah, dan Sosiologi atau ilmu-ilmu sosial pada umumnya
Articles 57 Documents
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA NEGERI 2 KOTA KOMBA Floriana Liaristi Pandong; Arif Wahyu Hidayat
MAHARSI Vol 2 No 1 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i1.811

Abstract

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran sejarah selama ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa, sebab sebagian besar siswa menganggap sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan. Guru harus terus berusaha mengubah pola pikir siswa agar semakin menyukai dan termotivasi mempelajari mata pelajaran sejarah, salah satu caranya ialah dengan menerapkan metode pembelajaran discovery. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Komba pada semester 2 Tahun Ajaran 2017/2018, berjumlah 30 siswa. Instrumen penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Komba yang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sejarah melalui metode discovery pada siklus 1 hanya 60%. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan penerapan metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan motivasi belajar kelas X SMA Negeri 2 Kota Komba pada pembelajaran sejarah.
Konstruksi Sosial Kesenian Tari Lengger di Probolinggo Endika Priambodo Susanto; I Nyoman Ruja; Nurul Ratnawati
MAHARSI Vol 2 No 2 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i2.862

Abstract

Tari Lengger merupakan salah satu bentuk kesenian daerah di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Probolinggo. Pertunjukkan Tari Lengger ini, sampai sekarang masih eksis. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan mengkaji konstruksi sosial dari Tari Lengger sebagai salah satu kesenian yang sejak dahulu sudah ada dan bertahan hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan pendukung. Penelitian ini terdiri dari tahap pra lapangan, lapangan, analisis, serta pelaporan. Teknik analisis penelitian ini menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan yaitu sejarah Tari Lengger, bentuk penyajian Tari Lengger beserta komponen pendukungnya, dan cara mempertahankan Tari Lengger.
PEMAKNAAN MEDIA SOSIAL DALAM PENDIDIKAN SISWA-SISWI SMP. Yohanes Baptis Joni
MAHARSI Vol 2 No 2 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i2.996

Abstract

Peradapan modern identik dengan era media sosial. Media sosial memberi pengaruh yang signifikan bagi gaya hidup manusia. Lahirnya media sosial menawarkan banyak kemudahan seperti, komunikasi, interaksi sosial dan akses informasi. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan media sosial pun ikut berperan penting dalam peningkatan kualitas belajar. Beberapa penelitian membuktikan bahwa sebagian besar pengguna internet adalah kalangan pelajar. Berkembangnya media sosial secara mendunia secara tidak langsung memiliki pengaruh besar terhadap penggunaan media sossial bagi pelajar. Penelitian ini fokus mengakaji dampak media sosial dalam dunia pendidikan anak. Generasi milenial yang lekat pada penggunaan media sosial harus bisa disentuh oleh dunia pendidikan jaman ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subyek yang diamati adalah siswa/siswi SMPK Marsudisiwi-Malang yang aktif menggunakan media sosial [handphone, smartphone dan internet]. Peneliti berargumentasi bahwa pada zaman ini, pendidikan bagi generasi milenial seharusnya turut mengadopsi kemajuan dan perkembangan jaman secara khusus media sosial. Elaborasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yakni mengenai wajah dari kemendesakan dunia pendidikan saat ini untuk menemukan suatu model pendidikan yang menyenangkan dan memanfaatkan kemudahan dari kemajuan teknologi komunikasi sebagai terobosan baru bagi usaha mendobrak cara belajar yang membosankan bagi generasi milenial. Setelah proses itu, kelompok peneliti berkesimpulan bahwa model pendidikan berbasis media sosial merupakan suatu model pendidikan yang baik untuk diterapkan dalam dunia pendidikan saat ini, dengan subyek didik generasi milenial, yang lekat dengan perkembangan teknologi secara khusus teknologi komunikasi.
Upaya Pengelolaan Perpustakaan Umum Dalam Meningkatkan Minat Baca Dinna Eka Graha Lestari
MAHARSI Vol 2 No 2 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i2.1051

Abstract

Untuk mengetahui pengaruh upaya pengelolaan perpustakaan umum dalam meningkatkan minat baca dilakukan analisis komputer dengan program SPSS dan dikembangkan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi upaya pengelolaan perpustakaan tergolong tinggi. Hal ini dibuktikan dengan frekuensi responden yang menjawab pemustaka 54% lebih tinggi, tinggi 30%, sedang 11%, dan rendah 5%. Sehingga dikatakan bahwa upaya pengelolaan perpustakaan relatif tinggi. Hasil yang terkait dengan Pengelolaan Pengadaan, Pengolahan dan Pelayanan Perpustakaan adalah: (1) Partisipasi pemustaka dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka tinggi. Hal ini dibuktikan dengan frekuensi responden yang menjawab 48% pemustaka tinggi. Sehingga dinyatakan bahwa keterlibatan pemustaka dalam perencanaan pengadaan bahan pustaka tergolong Tinggi. (2) pengolahan bahan pustaka rendah. Hal ini dibuktikan dengan frekuensi responden yang menjawab 94% pemustaka rendah. Sehingga dikatakan bahwa pengolahan bahan pustaka dalam penataan bahan pustaka ini relatif rendah. (3) pengelolaan perpustakaan tinggi. Hal ini dibuktikan dengan frekuensi responden yang menjawab pemustaka 54% lebih tinggi, tinggi 30%, sedang 11%, dan rendah 5%. Sehingga dikatakan bahwa upaya pengelolaan perpustakaan relatif tinggi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBASIS MEDIA FILM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS VII IPS DI SMP KATOLIK MARSUDISIWI BLIMBING KOTA MALANG Yasintha Triyanti Nahak; Muhammad Naharuddin Arsyad
MAHARSI Vol 2 No 2 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i2.1142

Abstract

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPS kelas VII SMPK Marsudiswi Blimbing Malang. Pada tahun 2020/2021 diketahui bahwa dari 100 % siswa masih 25 % siswa yang belum mencapai KKM 75. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII IPS SMPK Marsudisiwi Blimbing Malang dengan mengunakan model pembelajaran bermain peran (role playing) berbasis media film pada materi pidato proklamasi kemerdekaan indonesia. Dengan KKM 75 % maka rumusan masalah yang peneliti ambil sesuai judul adalah Bagimanakah penerapan model pembelajaran role playing, Bagimanakah dampak penerapan model pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa,Bagimanakah dampak penerapan model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian ini dilaksanakan di SMPK Marsudisiwi Blimbing Malang tahun 2020/2021 dengan subjek penelitian siswa kelas VII IPS 20 siswa. Penelitian ini terbagi menjadi dua siklus, siklus I terdiri dari dua pertemuan dan siklus II terdiri dari dua pertemuan. Tahap setiap siklus terdiri dari perencanaan/observasi dan refleksi, instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, lembar observasi dan kuesioner analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.dengan KKM 75 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model role playing dapat meningkatakan motivasi dan hasil belajar siswa. dilihat dari motivasi pada siklus I menunjukan motivasi “baik “, yaitu 100 % motivasi pada siklus II menunjukan motivasi baik. Dan peresentase siswa pada siswa baik siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar siklus I yang diperoleh siswa adalah 55,75 dengan peresentasi mencapai KKM 15 % hasil belum memenuhi target peneliti baik dari segi nilai rata-rata dengan kategori belum mencapai KKM yang ditargetkan oleh peneliti adalah 100 % kurang hasil belajar siswa pada siklus II dengan kategori baik. Hasil belajar dan peresentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II telah mencapai ketuntasan
PENDEKATAN KULTURAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA Uswatun Hasanah
MAHARSI Vol 2 No 2 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i2.1178

Abstract

Presiden Joko Widodo telah menggagas program yang merupakan visi dan misinya dalam memimpin Indonesia yang disebut dengan Nawa Cita yang artinya sembilan agenda. Nawa Cita sendiri merupakan pemaparan lebih terperinci dari semangat dan cita-cita Bung Karno yang dikenal dengan istilah Trisakti. Setelah hampir dua tahun memegang kendali pemerintahan dapat Kita saksikan bersama ada beberapa program pemerintah yang dapat dikatakan cukup berhasil mengejawantahkan poin-poin dalam Nawa Cita, namun banyak pula yang harus dibenahi karena belum cukup bisa mewujudkan visi dari agenda Nawa Cita menjadi sebuah program yang berdampak konkret pada rakyat Indonesia. Dalam hal ini Penulis menyoroti poin ke delapan dari Nawa Cita yaitu melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum berbasis nasional. Sejauh masih belum jelas detailnya karakter bangsa yang seperti apa yang ingin dibentuk pada mental anak bangsa, oleh karena itu langkah pemerintah pun terlihat masih gamang dalam penataan kurikulum untuk mewujudkan misi “merevolusi karakter bangsa”, Program Bela Negara yang dianggap sebagai bentuk implementasinya baru sebatas konsep dan belum ada aturan baku dalam pelaksanaannya, oleh karena itu perlu secara lebih serius dan komprehensif Kita merumuskan program yang tepat untuk mewujudkan visi yang mulia ini. Menurut persfektif Penulis perlu paradigma baru dan sudut pandang baru dalam mewujudkan konsep membentuk karakter bangsa, karena menurut banyak study dan penelitian justru keluarga lah yang berperan besar dalam pembentukan karekter individu, sementara pendidikan di sekolah hanya bersifat endorsment dari proses pembentukan karakter dalam lingkungan keluarga. Oleh karena keluarga adalah unit kecil dari sebuah society atau masyarakat secara regional, maka pendekatan kultural haruslah ditempatkan pada posisi utama yang dilakukan pemerintah selain melakukan pembenahan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah. Pendekatan Kultural pada sisi informal inilah yang akan lebih “menyentuh” segmen keluarga dibandingkan pendidikan formal, sehingga setiap orang tua dalam setiap keluarga memiliki pengetahuan yang cukup untuk bisa secara tepat memberikan “pola pendidikan” yang bisa membentuk karakter generasi selanjutnya sesuai dengan koridor Nawa Cita, karena keluargalah ujung tombak dari pembentukan karakter individu. Ini adalah PR besar untuk bangsa ini, terutama bagi para akademisi dan pendidik untuk bisa merumuskan formula yang tepat dan paripurna kepada pemerintah. Sehingga pemerintah bisa memiliki panduan yang akurat dalam mengeksekusi visi dan misi nya dalam membentuk sumber daya manusia yang lebih unggul, sehingga pada akhirnya bisa menjadikan bangsa ini lebih prosfektif dan lebih kompetitif secara global.
PERUBAHAN POLA PERJUDIAN DAN TRAJEKTORI DI KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG Yuni Suprapto; Rudi Salam; Deka Setiawan; Gunawan Gunawan
Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol 3 No 1 (2021): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v3i1.1233

Abstract

Manusia tidak dapat lepas dari norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Apabila semua anggota masyarakat menaati norma dan aturan tersebut, maka kehidupan masyarakat akan tentram, aman, dan damai. Namun dalam kenyataannya, sebagian dari masyarakat ada yang melakukan pelangaran-pelanggaran norma dan aturan tersebut. Pelanggaran terhadap norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat dikenal dengan istilah penyimpangan sosial atau istilah yang sering digunakan dalam perspektif psikologi adalah patologi sosial (social pathology) (Daniel Daud Balubun, Norbertus & Yohanes Orun, 2019).
HABITUS MENONTON SINETRON PARA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TLOGOANYAR KABUPATEN LAMONGAN Kiky Chandra Silvia Anggraini
Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol 3 No 1 (2021): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v3i1.1236

Abstract

Kegiatan menonton sinteron merupakan kegiatan favorit para ibu rumah tangga. proses terbentuknya menonton sinetron memerlukan proses berpikir dan interpretasi pengalaman. oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana habitus menonton sinetron para ibu rumah tangga di RT -3 RW 02. Penelitian merupakan penelitian kualitatif deskripsi dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi yang kemudian akan dianalisis dengan teori Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini diperoleh data terdapat tiga macam kategori yaitu habitus mandiri, habitus sugesti dan habistus adaptasi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELAAUI SELFS ASSESSMENT PADA MATERI INTERAKSI SOSIAL DI SMP KH. A. THOHIR PULUNGDOWO, TUMPANG KELAS VIIIB Fransiska Reo; Puspita Pebri Setiani
MAHARSI Vol 2 No 2 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i2.1238

Abstract

Untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, guru menerapkan model pembelajaran picture and picture melalui sistem self assessment (penilaian diri) untuk bisa menilai sampai dimana kemampuan diri sendiri. Assessmen adalah proses yang dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang kinerja siswa. Hal ini dilakukan untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran yang dapat membangun rasa kepercayaan diri pada siswa agar bisa melakukan apapun dengan percaya diri pada masa Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan media gambar. sekarang ataupun masa yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap yakni, perencanaan, pelaksanaa, pengamatan (observasi) dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIB SMP KH. A. Thohir Pulungdowo Tumpang yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi, teknik angket/kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisi data deskriptif kualitatif. Hasil perolehan data ini akan dianalisis pada setiap siklus, agar dapat diketahui ada atau tidak peningkatan kepercayaan diri siswa. hasil penelitian telah menunjukan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran picture and picture melalui self assessment menunjukan bahwa: 1) adanya perbedaan pada sikap percaya diri siswa dari observasi awal peneliti, 2) adapun peningkatkan yang dialami oleh siswa, yaitu ada perunbahan mulai dari siklus I hingga ke siklus II.
SOLIDARITAS NASRANI-MUSLIM DALAM RITUAL ADAT BAZE BUMI Anita Anita; Sulastria Muhammad
Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol 3 No 1 (2021): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v3i1.1240

Abstract

Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana wujud solidaritas masyarakat Nasrani-Muslim dalam Ritual Baze Bumi di Keluharan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende? 2) Apakah makna Ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende? Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui wujud solidaritas masyarakat Nasrani-Muslim dalam Ritual Baze Bumi di Keluharan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. 2) Untuk mengetahui makna Ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Reduksi data (data pencarian), 2) Display data (penyajian data), 3) Verifikasi (kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat wujud solidaritas masyarakat Nasrani-Muslim yaitu: Kerja sama, dalam aktivitas ritual Baze Bumi di Kelurahan Roworena Barat dapat terlihat warga Nasrani-Muslim yang saling bekerjasama disaat mereka yang berbeda keyakinan tapi menjalankan ritual yang sama maka mereka akan senantiasa saling membantu untuk melancarkan pelaksanaan ritual sampai selesai di laksanakan. Adapula makna yang terkandung dalam ritual Baze Bumi yaitu: mengekspresikan bahwa manusia saling membutuhan satu sama lain dan ritual Baze Bumi ini masih dipertahankan oleh masyarakat di Kelurahan Roworena Barat sampai saat ini serta ritual ini juga merupakan peninggalan para leluhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.