cover
Contact Name
Bambang Firmansyah
Contact Email
benxfirmansyah@gmail.com
Phone
+628996948999
Journal Mail Official
benxfirmansyah@gmail.com
Editorial Address
Jalan Widasari III Tuparev Cirebon Telp: (0231) 246215 Email: edulead.bbc@gmail.com
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Edulead : Journal of Education Management
ISSN : 26849208     EISSN : -     DOI : -
Manajemen Pendidikan aims to disseminate significant and innovative scholarly studies that are of value to the national and international research communities. The Journal welcomes articles focusing on all aspects of management education including: Teaching and Learning Instructional design in teaching and learning Innovations in teaching and learning Evaluation and assessment in learning Developing technology in education Developing and evaluation of curriculum Education and culture Education Management Psychology in education and other issues in education area that have a global perspective than local interest.
Articles 50 Documents
Kepempimpinan Kepala Madrasah Inovatif dalam Mewujudkan Madrasah Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 Rudi Rahman Ginanjar; Sugandi Sugandi; Andri Darnawan; Yulia Prihatiningsih
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.334

Abstract

Peran seorang pemimpin yang inovatif dalam mewujudkan madrasah unggulan di era revolusi industri 4.0 memang sangat urgen. Keberadaan seorang pemimpin yang baik dapat membawa madrasah menuju madrasah unggulan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah seorang pemimpin madrasah harus inovatif dalam menjawab tantangan zaman terutama pada era revolusi industri 4.0. Kepala madrasah disamping harus memimpin madrasah sesuai dengan tugas dan fungsinya, juga harus mampu menyikapi berbagai dinamika yang berkembang dengan cepat pada era digitalisasi sekarang ini. Selain itu diharapkan dapat menciptakan lulusan yang berkualitas dalam segi ilmu pengetahuan, teknologi, juga berakhlakul karimah.
Strategic Planning Pemimpin Pendidikan Berbasis Teologis, Filsafat, Psikologi, dan Sosiologi Ade Zaenudin; Zarkasih Zarkasih; Endang Yuda Nuryenda; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.377

Abstract

Planning is not a guarantee of success. It may be that a plan ends up failing, one of the reasons is because it is too focused on the preparation of documents, but is weak in execution or implementation. Planning is also not just an event at the beginning of an activity, but an ongoing process and will only stop when goals are achieved. There are at least two approaches to implementing strategic planning, firstly Distinctive Competence or actions taken by an institution to be able to perform activities better than its competitors, secondly Competitive Advantage, namely specific activities developed by an institution to be superior to its competitors. Strategic Planning (strategic planning) is a management tool used to manage current conditions to project conditions in the future. The urgency of strategic planning can be reviewed from various perspectives. This study tries to look at it from four perspectives, namely theological, philosophical, psychological, and sociological perspectives. Theologically Allah SWT and the prophets as educational leaders have provided examples of how to carry out strategic planning. Philosophically, humans are born as Khalifah fil ard who are given the potential to think as strategic planning capital. Psychologically, humans as educational leaders must see their students as creatures grow and develop dynamically so that strategic planning is needed to prepare it. From a sociological perspective, humans cannot be alone in leading education, there must be a collaboration with various parties and of course, this requires strategic planning so that every element involved has one vision of one goal.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBUDAYA LINGKUNGAN UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN CINTA LINGKUNGN DI SMA NEGERI 3 KUNINGAN Uu Nur Syam
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.390

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa implementasi manajemen pendidikan berbudaya lingkungan untuk menumbuhkan karakter cinta lingkungan cinta lingkungn di SMA Negeri 3 Kuningan, dalam kajian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif, Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Kuningan. Penelitian ini dilakukan mulai Januari sampai dengan Mei 2019. penelitian lapangan (field research), dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode wawancara secara mendalam, studi dokumen. Data primer, dalam penelitian ini sumber data primernya yakni sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari informan yang terdiri dari guru guru SMA N 3 Kuningan. data sekunder untuk penelitian ini diambil dari buku penunjang dan data hasil observasi yang berkaitan dengan fokus penelitian, penelitian ini berkesimpulan bahwa, Manajemen Pendidikan Berbudaya lingkungan dilakukan baik dalam tataran planning atau perencanaan dalam upaya menumbuhkan karakter cinta lingkungan di SMA Negeri 3 Kuningan.
Pengambilan Keputusan Pemimpin Pendidikan Berlandaskan Agama, Filosofi, Psikologi, Dan Sosiologi Cepi Hudaya; Dina Rahmawati; Dani Hamdani; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.382

Abstract

This study aims to determine how educational leaders make decisions based on religion, philosophy, psychology and sociology. The wheels of educational organization will not run smoothly if the decision making does not pay attention to these foundations, especially on complex problems. This study uses a literature method with a descriptive qualitative approach. Islam has provided guidance for an educational leader in making the right decisions, namely through deliberation and obeying government regulations (Laws, Government Regulations, Ministerial Regulations, Regional Regulations etc.). Philosophically, leaders must be able to think critically about the problems at hand, determine problems and root causes accurately, analyze and conclude so that they can be accepted logically by all interested parties in education. Psychologically, the decisions taken must be believed to be true so that they can be accepted and carried out happily by members and stakeholders. Sociologically, the decisions made can establish better ties of cooperation between internal organizations and external organizations, both as users of educational services or as supporters of the educational organization itself. Intakes that use a variety of bases will be more acceptable to all parties. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengambilan keputusan pemimpin pendidikan berlandaskan agama, filosofi, psikologi dan sosiologi. Roda organisasi pendidikan tidak akan berjalan mulus jika dalam pengambilan keputusan kurang memperhatikan landasan-landasan tersebut terutama pada masalah yang komplek. Penelitian ini menggunakan metode literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Islam telah memberikan petunjuk bagi seorang pemimpin pendidikan dalam pengambilan keputusan yang tepat yaitu melalui musyawarah dan mentaati aturan pemerintah (Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan daerah dsb). Secara filosofis, pemimpin harus mampu bernalar kritis terhadap masalah yang dihadapi, menentukan masalah dan akar masalah secara akurat, menganalisa dan menyimpulkan agar dapat diterima secara nalar oleh semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan. Secara psikologi, keputusan yang diambil harus diyakini kebenarannya agar dapat diterima dan dijalankan dengan senang hati oleh para anggota dan stakeholder. Secara sosiologis, keputusan yang dibuat dapat menjalin ikatan kerjasama yang lebih baik diantara intern organisasi, dengan ektern organisasi baik sebagai pengguna jasa pendidikan ataupun pendukung organisasi pendidikan itu sendiri. Pengambilan yang menggunakan beragam landasan akan lebih dapat diterima oleh semua pihak.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHAROT AL-ISTIMA BERBASIS MULTIMEDIA DI IAI CIPASUNG TASIKMALAYA Asep Maulana
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.281

Abstract

This research aims to (1) develop internet-based instructional multimedia on Arabic listening course in IAIC Tasikmalaya, (2) describe the feasibility of internet-based intructional multimedia on Arabic listening course in IAIC Tasikmalaya, and (3) describe the use of of internet-based instructional multimedia on Arabic listening course in IAIC Tasikmalaya. This research method using the R & D (research and development) refers to research model created by Borg & Gall. The results showed that (1) development of internet-based intructional multimedia on Arabic listening course presented in the form of power point complicated by video and intructional materials, (2) the product is well worth about 3.60 level of intructional material feasibility and 3.70 level of multimedia feasibility and it can be received by students with average 3.30 level of their assessment, (3) the product is used with the classical and independent instructional model.
Cooperative and Conflict dalam Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi dan Sosiologi Nurhalali Deden As’ari; Tajudin Tajudin; Yanti Yulianti; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.383

Abstract

Cooperative and conflict in educational leadership is a unity that cannot be separated. new technological advances, intense competition, differences in culture and value systems, as well as various kinds of individual personalities, due to the large number of people who use their tongues freely without being based on moral, value and religious considerations, are the causes of the tendency for conflicts to occur which have the potential to give birth to conflicts and disputes and can This creates a bad situation in various environments, both family, school, and community. so that conflict management and leadership are authoritative, honest and trustworthy as a neutralizer or mediator between conflicting parties, as well as a means to unite various conflicting things to free human life from individual interests and from vices, so that later they can be led to the path of light. Conflict management in education is basically a set of ways to manage all conflicts faced by education managers which are carried out consistently and uniformly, intended to assess, control, fund, and utilize all existing conflicts to increase organizational value for the benefit of interested parties (stakeholders). ). This study tries to look at cooperation and conflict from four perspectives, namely theological, philosophical, psychological, and sociological perspectives. Theologically, Islam teaches the importance of tolerance, respecting the differences that humans have so as not to trigger conflict and lead to enmity and hostility. Conflict is very necessary in human life. However, don't get involved in a conflict that ends up becoming a prolonged conflict with no solution that will actually damage human relations and will harm humans themselves. Philosophically, professional conflict management practitioners must be able to understand the essence of conflict as a form of managing a balance between conflict and the benefits of conflict in the interest of optimizing the benefits of educational institutions. Psychologically conflict management in education focuses on learning about how to understand teaching and learning in an educational environment which is intended to influence educational activities so that the teaching and learning process can take place more effectively by paying attention to the psychological response and behavior of students. Sociologically, conflict management in education is defined as a social process between one or more people who try to get rid of the other party by destroying or making him helpless. Various conflicts and social unrest that occur can actually be managed wisely and wisely. ABSTRAK Kooperatif dan konflik dalam kepemimpinan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu, akibat banyaknya orang yang menggunakan lidahnya secara bebas tanpa didasari oleh pertimbangan moral, nilai dan agama, merupakan penyebab kecenderungan terjadinya konflik yang berpotensi melahirkan pertentangan dan perselisihan serta dapat menimbulkan situasi yang buruk dalam berbagai lingkungan baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. sehingga diperlukan manajemen konflik dan kepemimpinan yang berwibawa, jujur dan dapat dipercaya sebagai penetralisir atau penengah diantara pihak-pihak yang berkonflik,,sekaligus sebagai sarana untuk menyatukan berbagai hal yang saling bertentangan untuk membebaskan kehidupan manusia dari kepentingan individual dan dari kejelekan-kejelekan, sehingga kemudian mereka dapat dibawa menuju ke jalan yang terang. Manajemen konflik dalam dunia pendidikan pada dasarnya merupakan seperangkat cara mengelola seluruh konflik yang dihadapi oleh pengelola pendidikan yang dilakukan secara konsisten dan seragam, dimaksudkan untuk menilai, mengendalikan, mendanai, dan memanfaatkan seluruh konflik yang ada untuk meningkatkan nilai organisasi untuk kepentingan pihak yang berkepentingan (stakeholder). Kajian ini mencoba untuk melihat kooperatif dan konflik dari empat perspektif, yaitu perspektif teologis, filosofis, psikologis, dan sosiologis. Secara teologis Islam mengajarkan pentingnya toleransi menghargai adanya perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia agar jangan sampai memicu konflik dan mengakibatkan perseteruan dan permusuhan. Konflik memang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Namun, jangan sampai terlarut dalam konflik yang akhirnya menjadi konflik berkepanjangan yang tidak ada solusinya yang justru akan merusak hubungan antar manusia dan akan merugikan manusia itu sendiri. Secara filosofis, praktisi manajemen konflik yang profesional mesti mampu memahami esensi konflik sebagai bentuk pengelolaan keseimbangan antara konflik dan manfaat konflik demi kepentingan optimalisasi keuntungan lembaga pendidikan. Secara psikologis manjemen konflik dalam pendidikan fokus mempelajari tentang cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan yang dimaksudkan untuk mem-pengaruhi kegiatan pendidikan sehingga proses pembelajaran dan belajar-mengajar dapat berlangsung lebih efektif dengan memperhatikan respon kejiwaan dan tingkah laku peserta didik. Secara sosioligis, manajemen konflik dalam pendidikan, diartikan sebagai suatu proses sosial antara satu orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Berbagai konflik dan kerusuhan sosial yang terjadi sebenarnya dapat dikelola secara arif dan bijaksana.
MANAJEMEN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN CIREBON Yanti Mustikasari
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasaian, pelaksanaan dan pengawasan Manajemen Budaya Literasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Gerakan Literasi Nasional dijalankan dalam rangka membudayakan literasi di sekolah. Gerakan literasi sekolah yang mengawal program membaca 15 menit setiap hari di sekolah terlihat seperti kebijakan yang utupis. GLS dikembangkan berdasarkan 9 agenda prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud khususnya Nawacita nomor 5,6, 8, dan 9. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Dukupuntang kabupaten Cirebon propinsi jawa Barat dengan menggunakan metode Studi Kasus yaitu metode penelitian yang mengedepankan proses wawancara dengan menggunkan pertanyaan terkait. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan; mencakup pembuatan program kerja, membuat buku saku kecil pegangan siswa, pembuatan jurnal membaca siswa dan membuat buku laporan sebagai pegangan guru.
Pengelolaan Kepemimpinan Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi Dan Sosiologi Rohman Rohman; Neneng Komariah; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.385

Abstract

Management is synonymous with management. Management is defined as the art of managing human resources so that they are willing to do work voluntarily and together achieve the goals that have been set effectively and efficiently. Referring to the expert opinion on the notion of management, not all daily activities are called management, only activities that have the following characteristics are called management, namely: 1) used for group efforts, 2) the common goals to be achieved are clearly formulated, 3) In achieving the goal, there is a unification of thoughts, feelings, will, energy, materials, tools, and space, 4) Always evaluating, 5) The achievement of goals is carried out systematically, integrated, controlled, and consistently, 6) The division of labor is regulated and detailed clearly and unequivocally. Management elements consist of people, money, goods, machines, methods and market share. Executors of management are called managers or leaders. Leadership is the ability of a leader to influence, coordinate, and move others to achieve the educational goals that have been set. Management activities are often equated with the term management. Good and correct management is actually a necessity and obligation for all elements of society in order to achieve the goals that have been determined effectively and efficiently. In Islamic teachings, it is said that all humans are leaders in the sphere of life they are living and will be responsible for whatever they lead. Leadership is the ability of leaders to influence, coordinate, and mobilize other people who have to do with the implementation and development of education to achieve educational goals effectively and efficiently. Some things that usually underlie the leadership style of education, including aspects of religion, philosophy, psychology and sociology. Educational leaders who are based on a religious foundation will manage all that is within their authority to be directed to the religious concepts they believe in while upholding tolerance. Leaders who are based on philosophy will mobilize all their components to implement the philosophy they believe in. Leaders who believe that psychology is an important thing that must be considered in all important decisions under their authority. And leaders who are based on sociology, will be sensitive to the conditions and social situations they experience, so that all management activities are directed to resolve social issues that hinder them. This study uses a type of qualitative method by referring to library research, meaning that the research is limited to existing reading references and does not directly observe conditions in the field. Abstrak Pengelolaan identik dengan manajemen. Manajemen diartikan sebagai seni dalam mengatur sumber daya manusia agar mau melakukan pekerjaan dengan sukarela dan bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Merujuk kepada pendapat ahli tentang pengertian manajemen, maka tidak semua kegiatan keseharian disebut manajemen, hanya kegiatan yang mempunyai ciri – ciri berikut yang disebut manajemen, yakni: 1) digunakan terhadap usaha –usaha kelompok, 2) Tujuan bersama yang ingin dicapai dirumuskan dengan jelas, 3) Dalam mencapai tujuan terdapat penyatuan pikiran, perasaan, kemauan, tenaga, bahan, alat, dan ruangan, 4) Selalu melakukan evaluasi, 5) Pencapaian tujuan dilakukan secara sistematis, terpadu, terkontrol, dan konsisten, 6) Pembagian kerja diatur dan dirinci secara jelas dan tegas. Unsur manajemen terdiri dari manusia, uang, barang, mesin, metode dan pangsa pasar. Pelaksana manajemen disebut manajer atau pemimpin. Kepemimpinan merupakan kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain agar Bersama-sama mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan manajemen seringali disejajarkan dengan istilah pengelolaan. Pengelolaan yang baik dan benar sejatinya menjadi kebutuhan dan kewajiban bagi semua unsur masyarakat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Dalam ajaran Islam, dikatakan bahwa semua manusia adalah pemimpin dalam lingkup kehidupan yang sedang dijalaninya dan akan mempertanggungjawabkan apa- apa yang dipimpinnya. Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Beberapa hal yang biasanya melandasi corak kepemimpinan Pendidikan, diantaranya aspek agama, filsafat, psikologi dan sosiologi. Pemimpin Pendidikan yang berpijak pada landasan agama akan mengelola semua yang menjadi wewenangnya untuk diarahkan pada konsep keagamaan yang diyakininya dengan tetap menjunjung tinggi toleraansi. Pemimpin yang berlandaskan filsafat akan mengerahkan seluruh komponen yang dimilikinya untuk menerapkan faham filsafat yang diyakininya. Pemimpin yang meyakini bahwasanya psikologi menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan dalam semua keputusan penting yang menjadi wewenangnya. Dan Pemimpin yang berlandaskan sosiologi, akan peka dengan kondisi dan situasi sosial yang dialaminya, hingga semua kegiatan pengelolaan diarahkan untuk menyelesaikan isu-isu sosial yang menghambatnya. Penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif dengan merujuk kepada penelitian kepustakaan (library research), artinya Penelitian terbatas pada referensi bacaan yang ada dan tidak secara langsung mengamati kondisi di lapangan.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI TAMAN KANAK KANAK AMPERA KOTA CIREBON sri kuntari
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.331

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak di taman kanak kanak Ampera kota Cirebon. Penelitian dilakukan dengan latar belakang masih rendahnya kemampuan kognitif anak seperti belum sepenuhnya mengetahui bentuk lambang bilangan dan anak belum sempurna dalam penulisan lambang bilangan dalam hal ini masih banyak yang terbalik.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan, proses dan hasil kegiatan menarik garis, menghubungkan jumalah gambar dan angka untuk peningkatan kemampuan kognitif anak di taman kanak kanak Ampera kota Cirebon ini.Pengembangan kognitif dalam pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan dengan tujuan agar anak mengetahui bentuk lambang bilangan dengan cara memberikan kegiatan konsep matematika sederhana melalui kegiatan menghubungkan jumlah gambar dengan lambang bilangannya dengan cara ditarik garis, menghitung jumlah gambar dang dilingkari angkanya,menghitung jumalh gambar dan ditulis angkanya dan bermain kartu angka. Dengan kegiatan konsep matematika sederhana tersebut diharapkan anak mempunyai kesiapan dalam mengikuti pembelajaran matematika yang sesungguhnya disaast kelak anak berada di jenjang pendidikan dasar.Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan terhadap enam orang anak. Dengan teknik pengumpulan data melalui uji coba, test dan observasi atau pengamatan.dengan menggunakan instrumen penelitian berbentuk Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH), lembar kerja anak sebagai pedoman test dan lembar observasi. Analisis data dilakukan melalui analisis hasil pembelajaran.Hasil pembelajaran melalui kegiatan menghubungkan jumlah gambar dengan lambang bilangannya dengan cara menarik garis di taman kanak kanak Ampera mengalami peningkatan hal ini diketahui dari hasil penelitian dimana pada siklus I mencapai 52%, kemudian meningkat di siklus II menjadi 67 % dan pada siklus ke III kemampuan anak pada kemampuan kogniti meningkat menjadi 86%..Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan menghubungkan jumlah gambar dengan lambang bilangannya dengan cara ditarik garis, menghitung jumlah gambar dang dilingkari angkanya,menghitung jumalh gambar dan ditulis angkanya dan bermain kartu angka berpengaruh nyata terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak di taman kanak kanak Ampera kota Cirebon. Abstract : This research is conducted with the purpose to know the efforts on raising the cognitive ability of the children at Taman Kanak-Kanak Ampera Kota Cirebon (Ampera Kindergarten in Cirebon). The research is to be done due to the fact that there is still a low cognitive ability on the children, such as being unable to completely know the form of number symbols and the apparent room for improvement in writing such symbols. The formulation of the problem in this research is how the planning, the process and the result from drawing line activity, connect the number of pictures and numbers to the effort on raising the cognitive abilty on children enrolled in Taman Kanak-Kanak Ampera Kota Cirebon. This cognitive development on the introduction of numbers concept and numbers symbol has the purpose of making the children knowing such numbers symbols through an mathematical learning activity on connecting the amount of pictures and the number symbols with the use of a line, counting the number of pictures by circling the numbers, counting the number of the pictures, and writing the numbers down, as well as a numbers card game session. With the mentioned simple mathematical concept activity, it is hoped that the children will be prepared to follow mathematics learning in later time, for example in elementary school. This research uses experimental research through an approach towards six children. With the data collection technique done through trials, tests and observations, complemented by the use of research instrument “Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH), children worksheets as test guideline, and observation sheets. Data analysis will be done with an analysis on the learning outcomes. The learning outcomes result from the activity on connecting the number of pictures to their numbers symbol by drawing a line at Taman Kanak-Kanak Ampera face an improvement, this is known from the research outcomes indicate that Siklus I (1st Cycle) reached 52%, and then a raise in Siklus II (2nd Cycle) with the percentage of 67%, and finally on Siklus III (3rd Cycle) where children’s cognitive ability set the percentage of 86%. It is thus can be concluded that the activity of connecting the number of pictures and their numbers symbol with the use of lines, counting the number of the pictures and circling the numbers, counting the number of pictures and writing the numbers down, as well as a session of numbers cards game have a real impact on the improvement of the cognitive ability of the children at Taman Kanak-Kanak Ampera in Cirebon.
Manajemen Kepemimpinan Berbasis Agama dan Psikologi Supatmin Supatmin; Sugeng Wardoyo; Toto Sunarto; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah
Edulead : Journal of Education Management Vol 3 No 1 (2021): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v3i1.378

Abstract

This journal aims to find out how to be a principal for religion and education to find out how to be a leader based psychology at the al-amien, ciater serpong. This is kind of research with fenomenologis. quantitative approach A source of the data obtained by the primary data. Data collection techniques, observation, interview, documentation and triangulation. Data analysis techniques with descriptive, analytical namely by, data was display data and draw conclusion. Among other issues discussed what defines a religion based education leaders as well as being a leader based education psychology at the al-amien, ciater serpong