cover
Contact Name
Andi Farid Hidayanto
Contact Email
kreatifjurnal@gmail.com
Phone
+6281346201488
Journal Mail Official
kreatifjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur
ISSN : 23031662     EISSN : 27472582     DOI : 10.46964
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu desain produk industri, arsitektur dan ilmu ilmu umum yang mendukung disiplin tersebut. Diterbitkan secara berkala 6 bulanan, tiap bulan April dan Oktober
Articles 237 Documents
PREFERENSI MASYARAKAT KALIMANTAN TIMUR TERHADAP PEMILIHAN PRODUK FESYEN BERBAHAN ULAP DOYO Andansari, Dita; Kelewar, Said
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v7i1.17

Abstract

ABSTRAK Kerajinan Khas Kalimantan Timur adalah salah satu bidang yang mempunyai kontribusi besar bagi peningkatan perekonomian daerah. Kerajinan adalah salah satu sektor industri kreatif, dan industri kreatif di Indonesia rata-rata memberikan kontribusi PDB sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp. 104,6 triliun pada tahun 2002-2006. Namun demikian belum banyak pengembangan produk yang dilakukan oleh UKM Kerajinan di Kalimantan Timur. Belum ada usaha untuk melakukan pengembangan produk yang didasarkan pada preferensi pelanggan produk kerajinan. Produk-produk kerajinan khas Kalimantan Timur ini dapat berkontribusi pada salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kalimantan Timur yaitu pengembangan ekowisata sebagai produk oleh-oleh atau souvenir khas. Telah dilakukan penelitian sebelumnya untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kain berbahan ulap doyo. Adapun hasilnya adalah bahwa masyarakat mempunyai alasan utama membeli produk fesyen dari bahan bahan ulap doyo karena unik, tradisional, merah hitam, cerah dan alami, masyarakat mempunyai alasan kedua karena nyaman dan sederhana sedangkan alasan ketiga karena alasan bagga dan alasan ke empat memilih produk karena menarik dan elegan. Belum pernah dilakukan penelitian tentang preferensi masyarakat terhadap produk fashion tas berbahan kain tenun ulap doyo. Adapun Tujuan dari penelitian adalah Mengetahui kata-kata Kansei Engineering sesuai dengan preferensi masyarakat terhadap produk fashion dari bahan ulap doyo. Metode yang digunakan adalah Perancangan awal penelitian, Pengumpulan kansei words, Penyusunan kuisioner, Penyebaran kuisioner SD I dan Analisis statistika I. Hasil dari penelitian ini diketahui konsumen dalam memilih produk fesyen berbahan ulap doyo berdasarkan citra atau perasaan terhadap produk dipengaruhi oleh 2 faktor yang menjelaskan variansi total sebesar 64,876 % dengan perincian : Emotional appeal (bangga, modis dan elegan) dan detil desain (Indah, Nyaman, Unik dan Alami) dengan variansi sebesar 48,286 % dan Gaya Desain (Tradisional) dengan variansi sebesar 16,051 %. Kata kunci : pengembangan, desain produk, fesyen, Kalimantan Timur
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK KEMASAN CENDERAMATA KHAS KALIMANTAN TIMUR Dewi, Dyan Asdar Nursapitri; Hidayat, Moch Junaidi
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.18

Abstract

ABSTRAKLimbah kayu adalah sisa potongan kayu hasil dari proses produksi, yang pada saat ini belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Salah satunya di Kalimantan Timur, limbah kayu biasanya digunakan sebagai bahan bakar atau dibuang begitu saja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen, yang mengolah limbah sisa potongan menjadi sebuah produk. Hasil dari analisis eksperimen didapatkan bahwa limbah sisa potongan kayu tersebut dapat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan kemasan cenderamata khas Kalimantan Timur. Tahapan yang dilakukan diantaranya melewati proses pemilahan kondisi kayu, pembentukan pola, penghalusan, dan penggabungan pola, setelah itu dapat dilanjutkan ke dalam tahapan proses produksi kemasan dengan menerapkan konsep Etnik Simplicity yaitu perpaduan unsur budaya yang terkesan simpel dan eksklusif dengan tampilan visual sesuai gaya etnik yang dipilih. Dari hasil perancangan terdapat sepuluh desain alternatif, dan lima desain yang terpilih untuk final desain kemasan cenderamata yaitu kemasan untuk kalung, gelang, cincin, sarung dan kain yang nantinya dibuat menjadi sebuah produk kemasan untuk mengemas cenderamata khas Kalimantan Timur tersebut.
PENERAPAN ESTETIKA VISUAL ARSITEKTUR MODEREN PADA REDESAIN BANGUNAN & FASAD HOTEL KOTA TEPIAN DI SAMARINDA Thamrin, Nur Husniah; Dhuhur, Maulana Refindo
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.19

Abstract

ABSTRACTThe development of the city of Samarinda is increasing and is still sustainable for a long time, especially in terms of suppressing administrative areas. The city of Samarinda as a province of East Kalimantan still has economic potential to continue to grow, this is triggered by increasing population and economic growth in the city of Samarinda. Hotel Kota Tepian have been around for a long time around 1990, Hotel Kota Tepian are included in the class of 2 star hotels that have various facilities such as 25 rooms to stay with various types of superior, premium, and standard. Hotel Kota Tepian also provides facilities for meetings, restaurants and SPA.The advantages of the Hotel Kota Tepian are its strategic location and is located in the middle of the city close to public facilities, offices and shopping centers such as Segiri Market, Mall Plaza Mulia, and Lembuswana while the shortcomings and problems of the Hotel Kota Tepian are designing the City Edge Hotel with emphasis on building facades using a modern architectural style, then designing natural lighting and artificial redesign on the interior of the Hotel Kota Tepian. Therefore, Kota Tepian hotel really needs to be redesigned to restore the image of the hotel in terms of visual aesthetic facade so that it becomes an attraction for visitors to come and feel comfortable while Kota Tepian Hotel.Keywords: Hotel, Kota Tepian, Redesign, Building, Facade. ABSTRAKPerkembangan kota Samarinda semakin meningkat dan masih berkelanjutan dalam waktu yang lama, khususnya dalam hal penekanan wilayah administrasi. Kota Samarinda sebagai provinsi dari Kalimantan Timur masih memiliki potensi ekonomi untuk terus berkembang, hal ini dipicu oleh semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di kota Samarinda.Hotel Kota Tepian telah berdiri sejak lama sekitar tahun 1990, Hotel Kota Tepian termasuk dalam kelas hotel berbintang 2 yang memiliki berbagai macam fasilitas seperti 25 kamar tempat menginap dengan berbagai tipe yaitu superior, premium, dan standart.Pada Hotel Kota Tepian juga menyediakan fasilitas untuk pertemuan, restorant, dan SPA. Kelebihan dari Hotel Kota Tepian adalah lokasi yang strategis dan terletak di tengah kota dekat dengan falitas umum, perkantoran dan pusat perbelanjaan seperti pasar segiri, mall plaza mulia, dan lembuswana sedangkan kekurangan dan menjadi permasalahan dan penekanan dari Hotel Kota Tepian yaitu meredesain Hotel Kota Tepian dengan penekanan pada fasad bangunan dengan memakai gaya arsitektur modern. Maka dari itu Hotel Kota Tepian sangat perlu untuk di redesain untuk mengembalikan citra hotel dari segi estetika visual fasad sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang dan merasa nyaman saat berada di Hotel Kota Tepian.Kata Kunci: Hotel, Kota Tepian, Redesain, Fasad, Bangunan.
BENTUK BARU GAYA EKLETIK DALAM TREND DESAIN PRODUK FURNITURE MASA KINI: BENTUK KREATIVITAS DAN EFEK DROMOLOGI DALAM DESAIN DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI Vincentius, Royke
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.20

Abstract

AbstrakBeberapa tahun belakangan muncul banyak desain-desain barat yang memunculkan ciri ke pencampuran gaya dari berbagai masa dan juga ciri gaya desain tradisional suatu suku atau daerah tertentu dari negara non-barat. Desain tersebut lebih tepat sebenarnya jika digambarkan sebagai bentuk gaya eklektik dalam nuansa yang lebih modern. Desain semacam ini mengingatkan kita pada gaya eklektik yang ciri utamanya adalah peminjaman suatu gaya atau ciri aliran seni tertentu untuk kemudian digabungkan dengan gaya atau ciri aliran seni yang lainnya. Pada masa lalu segala bentuk produk yang secara semena-mena mencampurkan ciri-ciri tersebut sering disebut kitsch atau murahan. Dalam kaitannya dengan trend desain produk terutama furniture, penulis mencoba melihatbagaimana trend desain produk yang bermuatan gaya eklektik tersebut dapat muncul dan bagaimana trend ini dapat diterima. Dalam tulisan ini kajian akan difokuskan pada beberapa desain produk industri furniture yang dianggap sedang menjadi trend di pasar internasional.Penulis akan mencoba mengkaitkan trend tersebut dengan efek yang timbul melalui adanya teknologi informasi, khususnya mengenai kreativitas dan dromologi. Penulis akan memaparkan bagaimana teknologi informasi menyebabkan “keanehan” atau “ketidak-biasaan” yang muncul dalam desain gaya eklektik cross cultural dan pencampuran gaya tersebut dapat diterima dengan mudah dalam pasar luas. Dari serangkaian kajian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa Makna kreativitas dimasa kini memang telah bergeser dari menciptakan sesuatu yang “baru” kepada menciptakan sesuatu yang “beda”. Eklektisisme pada trend desain produk furniture masa kini telah berubah menjadi bentuk eklektisisme dimana usaha untuk mencapai harmoni melalui penggabungan beberapa gaya tidaklagi dipentingkan; sehingga tampilan aneh dan bertabrakan merupakan aspek visual yang sengaja dijadikan tujuan utama. Teknologi informasilah yang merupakan kunci kesiapan masyarakat menerima desain-desain furniture dengan tapilan “berbeda” yang cenderung “aneh” tersebut. AbstractRecent trend shows that a lot of furniture designs emerged as a mixture of multiple visual traits from many design style periode or even from another country or region else than the western culture. Such style known as the Ecclectisism which signifant visuals traits includes a mixture of more than single design style in a single product. But compared to the visual traits that was shown by the time the term Ecclectisism first emerged, the style is more suitable to be described as a more modern version of Ecclectisism. Ecclectisism actually a term used to show critics, dislike, and derision to an artwork that cannot perform its own originality on its visual aspects. In the writtings, it is going to be analyze what triggers the new Ecclectisme to appear on recent furniture products, and how can this style beaccepted widely by consumer. The writting is going to analyze how the information technology affect the trends, especially in terms of creativity and dromology. The analysis is going to show how information technology cause the “weirdness” or “unusualness” can be easily accepted by wide furniture markets. The analysis comes to conclusions that creativity has a different purposes from becoming authentic in the past, into becoming different in recent years. Ecclectisisme on furniture product trends has shifted from the efforts to make several style appears harmonically to a deliberately designed “weirdness”. Information Technology had became the key to the people forwarness to accept such “weirness” in thenew Ecclectisism.
DESAIN TAS UNTUK KOMUNITAS SUGAR GLIDER Abidin, Muhammad Khairil; Suprapto, Etwin Fibrianie
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.22

Abstract

ABSTRAK Sugar glider merupakan hewan endemik sejenis Marsupial (mamalia berkantung) Omnivora. Merupakan satu keluarga dengan Koala dan Kangguru dan mempunyai bentuk tubuh menyerupai tupai yang aktif di malam hari (nocturnal). Sugar glider mempunyai sarana bawa khusus yang membuat sugar glider nyaman ketika dibawa pergi. Karena itu untuk memudahkan dan membuat sugar glider agar nyaman ketika dibawa pergi dibutuhkan tas khusus untuk sugar glider bisa bernafas didalam tas, yang membedakan tas ini dari tas sebelumnya adalah pada bagian dalam alas tas dapat dilepas dan dipasang agar memudahkan penggunanya untuk membersihkan bagian dalam tas ketika sugar glider buang air. Karenanya tujuan perancangan produk ini ialah mendesain sarana bawa yang memiliki alas yang dapat dilepas dan dipasang dengan metode perencanaan dan perancangan yaitu: preliminary design, design development, final design, dan prototype. Usulan desain ini dapat mengatasi kekurangan pada produk sebelumnya, serta mempermudah para pencinta sugar glider untuk membawa dan membasuh tasnya. Kata kunci : Sugar glider, sarana bawa, mengatasi kekurangan. ABSTRACT Sugar gliders are an endemic species similar to Marsupial (marsupial mammals) Omnivores Which is a family with Koalas and Kangaroo and has a squirrel-like body shape and is nocturnal. Sugar gliders have a special carrying tool that makes sugar gliders comfortable when taken away. Therefore to make it easy and make sugar gliders comfortable when taken away, a special bag for the sugar glider can breathe inside the bag, what distinguishes this bag from the previous bag is the removable and fitted inner bag to make it easier for users to clean the inside of the bag when sugar gliders urinate. Therefore the purpose of designing this product is to design a carrying device that has a removable and installed base with planning and design methods, namely: preliminary design, design development, final design, and prototype. This design proposal can overcome the shortcomings in the previous product, and make it easier for lovers of sugar gliders to carry and wash their bags. Keywords: Sugar gliders, means of carrying, overcoming shortcomings.
DESAIN MEJA KERJA STAF ADMINISTRASI SMAN 7 SAMARINDA Adam, M. Wakhid Bryan; Shyafary, Darius
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.23

Abstract

Abstrak Meja adalah salah satu furniture yang memiliki permukaan datar dan bagian bawahnya disokong oleh empat kaki dan memiliki sebuah laci. Yang dimaksud dengan meja kerja adalah suatu produk yang digunakan oleh direktur, staf maupun pegawai sebagai alas untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Dalam pekerjaan seorang Staf Administrasi SMAN 7 Samarinda pastinya menggunakan sebuah meja yang dapat memenuhi semua kebutuhan dalam bekerja, Salah satunya adalah tempat penyimpanan berkas pekerjaan dan memiliki ukuran yang sesuai dengan ruangan yang ada. Saat ini Staf Administrasi SMAN 7 Samarinda memiliki meja kerja yang ada pada umumnya, akan tetapi memiliki kondisi yang kurang memadahi seperti halnya pada laci penyimpanan berkas yang rusak atau bolong serta belum adanya modifikasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya dalam hal kenyamanan dan fungsionalnya. Dengan kondisi tersebut si pengguna itu sendiri harus meletakkan berkas-berkas pekerjaan diatas meja. Dengan metode yang sudah dilakukan di antaranya, prelimanary design, design development dan final design, maka didapatkan hasil akhir perancangan meja kerja staf Administrasi SMAN 7 Samarinda yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan kenyamanan pada saat digunakan serta diperlukan modifikasi. Dengan dibuatnya Meja Kerja ini dapat membantu aktivitas pekerjaan Staf Administrasi SMAN 7 Samarinda. Kata Kunci : meja,meja kerja, minimalis. Abstract A table is one of the furniture that has a flat surface and the bottom is supported by four legs and has a drawer. What is meant by a work desk is a product that is used by directors, staff and employees as a base for completing office work. In the work of an Administrative Staff of SMAN 7 Samarinda, of course, using a table that can fulfill all the needs of work, one of which is a file storage job and has a size that matches the existing room. Currently the SMAN 7 Samarinda Administrative Staff has an existing work desk in general, but has less adequate conditions such as in damaged or perforated file storage drawers and there has been no modification in accordance with the user's needs in terms of comfort and functionality. Under these conditions the user himself must put the work files on the table. With the methods that have been carried out including, data collection, data analysis, and final design, the final results of the design of the SMAN 7 Samarinda Administration staff work table are in accordance with consumer needs and convenience when used and modifications needed. With the creation of this Work Desk can help work activities Administrative Staff of SMAN 7 Samarinda. Keywords: desk, work desk, minimalist.
DESAIN SARANA BAWA PERALATAN DAN WORKSTATION PEMBERSIH SEPATU SNEAKER Dwi Putra, Shiddiq Arifin; H, Roni
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.24

Abstract

ABSTRAK Peralatan atau perkakas pembersih sepatu pada umumnya menggunakan box atau kotak yang menggunakan material kayu maupun plastik kaca sehingga akan memiliki jangka waktu penyimpanan yang tidak cukup panjang. Tetapi, sarana pembawa peralatan pembersih sepatu yang ada saat ini hanya diperuntukan untuk pengguna sepatu berbahan kulit. Sehingga, memiliki keterbatasan untuk pengguna sepatu sneaker yang berbahan kanvas, nylon, suede, dan kulit sintetis. Untuk perawatannya sendiri masih menggunakan metode dry cleaning untuk jenis sepatu sneaker berbahan suede. Tetapi belum menerapkan metode pembersihan wet cleaning untuk sepatu sneaker yang berbahan kanvas, nylon, dan kulit sintetis. Oleh karena itu, perancang berencana membuat sarana membawa peralatan pembersih sepatu sneaker yang disertai meja alas pembersih sepatu sneaker dengan metode dry cleaning dan wet cleaning. Dalam laporan ini yang berjudul “Desain Sarana Bawa Peralatan dan Workstation Pembersih Sepatu Sneaker” memberi alternatif baru dalam desain sarana bawa khususnya pembersih sepatu sneaker. Metode perancangan yang dilakukan yaitu melakukan preliminary design, design development dan final design. Sehingga dihasilkan sarana bawa peralatan pembersih sepatu sneaker dengan desain yang lebih ergonomis, dan estetis yang bernuansa minimalis modern yang dilengkapi dengan meja workstation dan penyimpan peralatan pembersih sepatu sneaker dalam satu desain produk. Kata Kunci : alat, pembawa, pembersih, sarana, sneaker ABSTRACT Shoe cleaning tools or tools generally use boxes or boxes that use wood or plastic glass materials so that they will have a long enough storage period. However, the existing shoe cleaning equipment carriers are only intended for leather shoes users. So, it has limitations for users of sneakers, canvas, nylon, suede and synthetic leather. For his own treatment, it still uses the dry cleaning method for suede shoes. But it has not yet applied the wet cleaning method for sneakers, made from canvas, nylon, and synthetic leather. Therefore, the designer plans to make a sneaker shoe cleaning equipment carrier with a shoe sneaker cleaning table with dry cleaning and wet cleaning methods. In this report entitled "Design of Facilities to Bring Equipment and Sneaker Shoe Cleaning Workstations" provides a new alternative in the design of the means to carry it, especially cleaning sneakers. The design method that is carried out is conducting preliminary design, design development and final design. So that a means to carry sneaker shoe cleaning equipment with a more ergonomic, aesthetic design with modern minimalist nuances is equipped with a workstation table and sneaker shoe cleaning equipment storage in one product design. Keywords: tool, carrier, cleaner, means, sneaker
DESAIN SARANA BAWA DAN PENYIMPANAN PERALATAN PRAKTIKUM PRIBADI BAGI PELAJAR SMK FARMASI ., Damayanti; Andansari, Dita
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.28

Abstract

ABSTRAK SMK Farmasi memiliki mata pelajaran yang mengharuskan pelajar melaksanakan praktikum di labolatorium. Kegiatan praktikum mengharuskan pelajar untuk memiliki peralatan pribadi yang wajib dibawa. Saat ini sebagai sarana bawa dan penyimpanannya, pelajar SMK Farmasi menggunakan kotak berbahan plastik yang biasa digunakan untuk tempat makanan. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya ide rancangan ini. Serta permasalahan yang ada saat ini adalah saat jadwal praktikum berlangsung, pelajar SMK Farmasi banyak membawa peralatan, diantaranya peralatan yang mudah pecah maupun yang tidak mudah pecah, namun belum adanya sarana bawa khusus untuk peralatan tersebut. Adapun tujuan rancangan ini adalah untuk mendesain sebuah sarana bawa yang dapat melindungi peralatan-peralatan yang dibawa, diantara lain; pipet tetes, cawan porselin, kaca arloji, batang pengaduk, tissue, lap, sendok tanduk, gunting, kayu penjepit, spatula, forcep, sikat tabung, etiket, label ni, zak plastik, dan botol kaca. Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan diantaranya; pengumpulan data analisis, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir. Sehingga dihasilkan desain sarana bawa dan penyimpanan peralatan praktikum bagi Pelajar SMK Farmasi Samarinda yang memiliki sekat-sekat khusus peralatan praktikum pribadi Pelajar SMK Farmasi Samarinda, dan menggunakan gaya desain modern, serta sistem bukaan menggunakan resleting, dengan warna biru dan putih yang melambangkan ciri SMK Farmasi. Kata Kunci : Desain Sarana Bawa, SMK Farmasi Samarinda, Perlatan Praktikum ABSTRACT Pharmacy Vocational Schools have subjects that require students to carry out practical work in laboratories. Practical activities require students to have personal equipment that must be carried. Currently as a means of carrying and storing it, students of Pharmacy Vocational Schools use plastic boxes that are used for food. This is the background of the emergence of this design idea. As well as the problems that exist today are when the practicum schedule takes place, many Pharmacy Vocational students carry equipment, including fragile and non-fragile equipment, but there is no special means of carrying it for the equipment. The purpose of this design is to design a vehicle that can protect the equipment carried, among others; drop pipette, porcelain cup, watch glass, stirring rod, tissue, cloth, horn spoon, scissors, wooden tongs, spatulas, forceps, tube brushes, etiquette, labels, plastic bags, and glass bottles. With the design method that has been carried out including; analysis of data collection, alternative design, design development of selected alternatives, and final design. So that the design of the carrying facilities and storage of practicum equipment for Samarinda Pharmacy Vocational School students who have special barriers to the personal practicum equipment of Samarinda Pharmacy Vocational School students, and using a modern design style, and openings system using zippers, blue and white symbolize the characteristics of Pharmacy Vocational Schools. Keywords: Carrying Facilities Design, Samarinda Pharmacy Vocational School, Practical Equipment
DESAIN SARANA BAWA DENGAN MEJA PORTABEL UNTUK PERALATAN MENGGAMBAR ILUSTRATOR DIGITAL Maulana, Hilvan; Cahyadi, Dwi
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i2.29

Abstract

ABSTRAK Menggambar adalah kegiatan meniru barang, manusia, binatang dan sebagainya yang dibuat dengan coretan pensil atau alat lainnya pada sebuah media. Orang yang menggambar dengan teknik digital atau bekerja sebagai pembuat ilustrasi digital biasa disebut sebagai Ilustrator Digital. Meskipun ilustrator digital sudah merupakan profesi yang memiliki peralatannya sendiri untuk dipakai akan tetapi belum ada media atau sarana bawa yang dikhususkan untuk membawa peralatan menggambar tersebut. Selain sarana bawa, meja yang bisa dibawa kemanapun saat pergi keluar dapat menjadi opsi tambahan ketika seorang ilustrator ingin menggambar di luar di tempat yang tidak tersedia meja. Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan produk ini adalah membuat produk berupa sarana bawa dan penyimpanan untuk peralatan menggambar Ilustrator Digital yang ergonomis dan sesuai dengan karakter ilustrator digital, memiliki dimensi yang sesuai dengan peralatan menggambar yang dibawa dan dapat dijadikan alas untuk menggambar. Dengan berbagai metode perencanaan dan perancangan yang diantaranya adalah pengumpulan data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan desain hingga mencapai desain akhir, diharapkan usulan desain ini dapat memberi masukan bagi pihak-pihak terkait untuk dapat melengkapi hal-hal yang belum tercapai pada Desain Sarana Bawa Dengan Meja Portabel Untuk Peralatan Menggambar Ilustrator Digital ini. Kata kunci: ilustrator digital, sarana bawa, meja portabel, peralatan menggambar ABSTRACT Drawing is an activity to imitate goods, humans, animals and so on that are made with pencil strokes or other tools on a media. People who draw with digital techniques or work as digital illustration makers are commonly referred to as Digital Illustrators. Even though digital illustrators are already professions that have their own equipment to use, there is no media or means to carry specifically to carry the drawing equipment. In addition to carrying facilities, a table that can be carried anywhere when going out can be an additional option when an illustrator wants to draw outside where there is no table. The goal to be achieved in designing this product is to make a product in the form of a vehicle and storage for drawing equipment Digital illustrators who are ergonomic and in accordance with the character of digital illustrators, have dimensions that are suitable for drawing equipment that can be used as a base for drawing. With a variety of planning and design methods which include data collection, design concepts, alternative designs, development of designs to achieve the final design, it is expected that this design proposal can provide input for relevant parties to be able to complete the things that have not been achieved in the Carrying Facilities Design With Portable Tables For Digital Illustrator's Drawing Equipment. Keywords: digital illustrator, means of carrying, portable desk, drawing equipment
DESAIN SEBAGAI PRODUK DAN PRAKTIK DAN RELASINYA DENGAN MEDIA DALAM INDONESIA 4.0 Surahman, Adi
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.30

Abstract

ABSTRAK Komunikasi sebagai sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator (penyampai pesan) pada komunikan (penerima pesan) untuk mencapai kesamaan makna merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang pada hakikatnya memerlukan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Dalam proses komunikasi, interaksi ini dapat terjadi pada beragam tatanan. Beragam tatanan komunikasi sebagai bentuk interaksi manusia terdiri dari intrapersonal, interpersonal, kelompok kecil (small group), komunikasi publik, dan komunikasi massa. Klasifikasi tatanan komunikasi tersebut dilakukan berdasar pada jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi; yang menempatkan komunikasi massa menjadi tatanan komunikasi yang melibatkan banyak orang, tersebar dan memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi. Dalam komunikasi massa, secara konvensional, media yang lazim digunakan terklasifikasi dalam media cetak (surat kabar dan majalah) dan media elektronik (radio dan televisi). Artikel ini akan membahas kajian pustaka menggunakan Analisis Dokumentasi untuk mengidentifikasi potensi pengembangan Desain sebagai produk dan praktik dan relasinya dengan media di era Indonesia 4.0. Dalam hal ini, pendidikan tinggi desain berperan sebagai saluran pengayaan wawasan bagi mahasiswa untuk dapat memahami konsep yang kuat dan integratif dalam kaitannya menghadapi tuntutan kebutuhan Desain di Revolusi Industri 4.0. Kata kunci: Produk Desain, Praktik Desain, Media dalam Desain, Indonesia 4.0 ABSTRACT Communication as a process of delivering messages from the communicator (messenger) to the communicant (the recipient of the message) to achieve the same meaning is one of human needs as a social being which essentially requires interacting with one another. In the process of communication, this interaction can occur in a variety of settings. Various communication arrangements as a form of human interaction consist of intrapersonal, interpersonal, small groups (small groups), public communication, and mass communication. The classification of the communication order is carried out based on the number of people involved in the communication process; which puts mass communication into a communication system that involves many people, spreads and has a high degree of differentiation. In mass communication, conventionally, media commonly used are classified in print media (newspapers and magazines) and electronic media (radio and television). This article will discuss literature review using Documentation Analysis to identify potential development of Design as a product and practice and its relationship with the media in the Indonesian era 4.0. In this case, design higher education plays a role as an insight enrichment channel for students to be able to understand a strong and integrative concept in relation to the demands of design in the Industrial Revolution 4.0. Keyword: Product Design, Design Practices, Media in Design, Indonesia 4.0

Page 2 of 24 | Total Record : 237


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023 Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023 Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): Vol.10, No. 1, April 2022 Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021 Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9, No. 1, April 2021 Vol. 8 No. 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol. 7, No. 2, April 2020 Vol 7 No 2 (2020) Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol. 7 No. 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 4 No 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol 4 No 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol 1 No 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 More Issue