Articles
97 Documents
<![CDATA[Peningkatan Keterampilan Menulis Deskriptif Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas X IPA1 Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek ]]>
<![CDATA[Dwi Mulyani]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 1 No 2 (2020): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v1i2.152
<![CDATA[This research aims to improve writing skills through the project-based learning model. The research subjects were 36 students. Data collection methods used are observation, testing, and documentation. The act of learning the first cycle of students describe a tourism place. On the second cycle, they describe a tourism place. Cycle II is more focused on linguistic and non-linguistic aspects, which are still lacking. The evaluating system that was suitable for this research was planning, implementation, and project evaluation. Improvement is indicated by the results of students' writing skills scores. The increase occurred: (1) the average value of student pre-cycle by 72,75 rose to 78,06; (2) the first cycle was 78,06 with a percentage of completeness of 50%; (3) the second cycle is 84,46 with an 84,37 % completeness percentage.]]>
<![CDATA[Respons Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Bandung terhadap Pemberian Tugas di Masa Pandemi ]]>
<![CDATA[Iwan Ridwan Yusup]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 1 No 2 (2020): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v1i2.174
<![CDATA[Pembelajaran online adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet. Dalam kegiatan belajar mengajar, segala sesuatu tidak akan lepas dari tugas, baik tugas individu maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung terhadap penugasan selama pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Penelitian dilakukan pada mahasiswa pendidikan biologi dengan populasi 460 orang yang terdiri dari mahasiswa semester 1, 3, 5, dan 7. Sampel yang digunakan sebanyak 82 orang. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa rasio thitung> ttabel yaitu 97,53> 1,99, sehingga dapat dikatakan respons siswa terhadap tugas saat pandemi sangat baik. Sehingga berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.]]>
<![CDATA[Penggunaan Video dalam Pengajaran Berbicara: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ]]>
<![CDATA[Hasrat Sozanolo Harefa]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v1i2.170
<![CDATA[This study aims to describe the factors that support students' ability in the learning process to speak using video. This research was classroom action research. Classroom action research was done in four steps: planning, action, observation, and reflection. Quantitative data was gained from the score of the student's speaking test. The test was given at the end of every cycle. The qualitative data was collected through the result of observation. It described the factors that support the students' ability to speak based on the result observation from the collaborator activities both the students and the researcher itself. The research aimed to explain how video can increase students' speaking skills in the second semester of the English Education Study Program for IKIP Gunungsitoli. Using video can increase students' skills in speaking. Quantitative data support it included test results in every cycle. The quantitative data show that students have improved speaking skills in every cycle using video and reaching the indicator of success. The students' ability to speak cannot pass the score standard in the cycle because most students cannot convey their ideas about the material. However, in cycle II, there is increasing in student's ability to speak. The quantitative data also is supported by the qualitative data through observation results. The observation sheet result describes that the students' activities improved every meeting by using video.]]>
<![CDATA[Nilai Didaktis dalam Kumpulan Dongeng Jejak-Jejak Misterius ]]>
<![CDATA[Priyono Priyono]]>;
<![CDATA[Junita Yosephine Sinurat]]>;
<![CDATA[Nicky Rosadi]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.189
<![CDATA[The purpose of this study was to determine the didactic value contained in a collection of fairy tales. The method used in this research is descriptive qualitative with content analysis techniques. The object of this research is the eight fairy tales contained in Jejak-Jejak Misterius tale collection. The findings from the results of this study are the didactic values contained in Jejak-Jejak Misterius tale collection, namely the values of initiative, discipline, criticality, diligence, social, attitude, and divine.]]>
<![CDATA[Interferensi Bahasa Betawi dalam Teks Eksposisi Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Depok ]]>
<![CDATA[Aster Pujaning Ati]]>;
<![CDATA[Deni Nasir Ahmad]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.241
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk interferensi bahasa Betawi pada tataran morfologi dalam karangan eksposisi bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 17 di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian kualitatif merupakan penelitian yang paling cocok untuk menganalisis kebahasaan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak. Tekniknya yang digunakan yaitu metode pustaka dengan membagi wacana menjadi beberapa kalimat untuk dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan unsur pembentuknya kemudian diteruskan menggunakan teknik dasar sadap dan teknik lanjutannya teknik catat.Pada penelitian ini jumlah sampel sepertiga jumlah karangan dari satu sekolah Unsur interferensi morfologi ditemukan terdapat di 84 kalimat dari 260 kalimat atau dapat di persentasekan sebesar 32.3%. Berdasarkan analisis aspek morfologi yang sering muncul adalah perubahan vokal dan konsonan digunakan oleh peserta didik sebanyak 18 kali atau 6.9%. Penghilangan vokal dan konsonan yang digunakan peserta didik sebanyak 10 kalimat atau 3.8%. Sedangkan yang paling jarang muncul adalah penggunaan reduplikasi dan diftong dimana masing-masing hanya terjadi 6 kali atau 2.3%.]]>
<![CDATA[Pengaruh Penggunaan Metode STAD Terhadap Hasil Belajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan ]]>
<![CDATA[Khaerunnisa Khaerunnisa]]>;
<![CDATA[Deden Ibnu Aqil]]>;
<![CDATA[Bado Riyono]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.245
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode Student Teams Achievment Divisions (STAD) terhadap hasil belajar mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) pada Siswa Kelas XI di SMK Mahadika 2 Jakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMK Mahadhika 2 Jakarta kelas XI yang berjumlah 70 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 02 dan XI TKR 01 yang ada di SMK Mahadhika 2 Jakarta yaitu sebanyak 46 siswa. Instrument Penelitian ; Uji validitas, Uji Reliabilitas, Taraf Kesukaran Butir Soal, Penguji Daya Beda Soal, Teknis Analisis Data ; Statistik Deskripsi Penelitian Uji-t untuk dua kelompok data dari dua kelompok sampel (Uji Hipotesis). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen dengan metode STAD lebih maksimal dibandingkan dengan kelas kontrol. begitu juga hasil uji hipotesis, bahwa terdapat perbedaann signifikan nyata antara kelompok eksperimen dan kontrol. Penggunaan pembelajaran dengan metode STAD dapat memengaruhi hasil belajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan]]>
<![CDATA[Persepsi Mahasiswa tentang Pembelajaran Online Google Classroom pada Minat dan Motivasi Belajar ]]>
<![CDATA[Rendika Vhalery]]>;
<![CDATA[Sindi Nur Alfilail]]>;
<![CDATA[Hamzah Robbani]]>;
<![CDATA[Liberti Natalia Hia]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.271
<![CDATA[Masa pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan perubahan sistem belajar secara langsung (tatap muka) menjadi full online yang menyebabkan banyak paradigma atau pandangan baik itu bernilai positif maupun negatif. Realitanya, kebanyakan mahasiswa mengeluh dengan sifat pembelajaran online yang hanya berisi tugas dan terkadang tanpa penjelasan terkait materi yang diajarkan. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada minat belajar dan motivasi belajar mereka. Disisi lain, pembelajaran online seperti google classroom dapat meminimalisir dampak tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada minat belajar mahasiswa? dan apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada motivasi belajar mahasiswa?. Penelitian ini dilakukan dan menggunakan populasi serta sampel dari mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI dengan teknik pengumpulan data kuesioner melalui google form. Berdasarkan teknik analisis data yang dilakukan didapat hasil penelitan yang menunjukkan bahwa ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada minat belajar mahasiswa dan ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada motivasi belajar mahasiswa.]]>
<![CDATA[Kelemahan Media Internet dalam Pelaksanaan Pembelajaran saat Pandemi ]]>
<![CDATA[Askardiya Mirza Gayatri]]>;
<![CDATA[Tony Margiyanto Adi]]>;
<![CDATA[Muzdalifah Muzdalifah]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.280
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ‘Kelemahan media internet dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi’. Proses pelaksanaan pembelajaran saat ini membuat mahasiswa dan dosen mengatur strategi supaya tujuan pembelajaran tercapai. Teori-teori yang diterapkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, namun kenyataannya tidaklah mudah untuk dipraktekkan. Pandemi yang sudah berjalan satu tahun lebih, merubah pola dan proses pembelajaran dari tatap muka ke daring, sehingga semua yang terlibat sama-sama belajar dalam situasi pandemi ini. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 5 (lima) mahasiswa sebagai informan yang mewakili 5 (lima) program studi, yaitu: Pendidikan Ekonomi, Teknik Informatika, Pendidikan Bahasa Inggris, DKV, dan Teknik Industri. Pengumpulan data dengan wawancara melalui telepon langsung. Simpulan dari hasil penelitian menunjukkan mahasiswa: 1) mengeluh karena jaringan internet sering terganggu, baik dari sisi mahasiswa maupun dosen sehingga menghambat jalannya perkuliahan; 2) sering kebingungan dengan materi yang diberikan dosen dengan cara mendownloadnya untuk dipelajari; 3) kesulitan dalam memilah dari banyaknya informasi yang diterima sehingga sering terjadi copy paste yang mengakibatkan pembahasannya tidak nyambung atau tidak tepat; 4) mengeluhkan adanya virus yang tanpa disadari masuk ke sistem komputer; 5) kuota yang sering habis karena terlalu lama menjelajahi dunia maya yang lain seperti situs musik, situs tempat wisata, dan sebagainya sementara tugas kuliah belum selesai.]]>
<![CDATA[Analisis Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran melalui Aplikasi Obrolan Online ]]>
<![CDATA[Windi Megayanti]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.285
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan mahasiswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui aplikasi obrolan online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode ex post facto dan survei yang dilakukan kepada 282 mahasiswa yang mengikuti pembelajaran online dalam kurun waktu Maret hingga Juli 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 282 mahasiswa menyatakan bahwa sebanyak 89% mahasiswa mengikuti proses pembelajaran melalui aplikasi obrolan WhatsApp, 10% mahasiswa belajar melalui Telegram, sisanya melalui Line dan WeChat. Berdasarkan pengalaman tersebut, sebanyak 55,7% menyatakan tidak puas atas proses pembelajaran yang dilakukan melalui aplikasi obrolan online. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ketidakpuasan ini terjadi akibat mahasiswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan mahasiswa mudah teralihkan konsentrasinya oleh obrolan pribadi yang juga mereka lakukan di aplikasi yang sama. Selain itu, masalah kuota internet juga menjadi kendala terbanyak kedua setelah konsentrasi. Interaksi, perangkat, profesionalitas pengajar, serta waktu juga muncul sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan tersebut.]]>
<![CDATA[Gaya Belajar dengan Pendekatan Preferensi Sensori sebagai Pengembangan Kapasitas Guru dalam Mengajar ]]>
<![CDATA[Mutmainah Mutmainah]]>;
<![CDATA[Andi Muhammad Rudhan]]>
<![CDATA[ INTELEKTIUM Vol 2 No 1 (2021): INTELEKTIUM ]]>
Publisher : <![CDATA[Neolectura ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/int.v2i1.343
<![CDATA[Selain mengukur karakteristik awal siswa, memetakan alur pengajaran yang tepat juga perlu dilakukan. Karakteristik peserta didik merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah siswa dan latar belakang sosial untuk menentukan pemberian contoh di media; dalam hal ini termasuk gaya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan strategi pengembangan kapasitas guru khususnya dalam menyampaikan materi sesuai dengan preferensi indera siswa. Wawancara semi terstruktur diterapkan kepada informan untuk memperoleh informasi penting dan mengembangkan hal-hal yang perlu diketahui untuk memperkaya penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20%-30% siswa cenderung memiliki modalitas auditori, 40% visual, dan 30-40% kinestetik. Namun yang menjadi perhatian adalah kesadaran guru yang belum memahami pentingnya menyampaikan pembelajaran sesuai dengan modalitas gaya belajar anak sesuai dengan preferensi inderanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ISO: 21001/2018 (sistem manajemen mutu) sebagai acuan dan langkah strategis untuk pengembangan kapasitas guru.]]>
