cover
Contact Name
Iwan M Ramdan
Contact Email
iwan.m.ramdan@fkm.unmul.ac.id
Phone
+6289656680408
Journal Mail Official
journal.jkmm@gmail.com
Editorial Address
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) e-ISSN: 2686-3601 (ONLINE) Ruang Jurnal Lantai 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Jl. Sambaliung, Kampus Gn. Kelua Samarinda, Kalimantan Timur (75123) Website : http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/MJPH Email : journal.JKMM@gmail.com
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : -     EISSN : 2686360X     DOI : http://dx.doi.org/10.30872/
Core Subject : Health, Social,
Mulawarman Journal of Public Health is a scientific journal which published original articles of public health. The editors welcome scientific articles relevant to national and international health issues, as well as in areas of Occupational Health and Safety; Biostatistic and Population; Health Education and Promotion Environmental Health Health Policy and Administration Public Health Nutrition Reproductive Health.
Articles 54 Documents
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Buntu Batu Kabupaten Enrekang Ilham Syam; Marisna Eka Yulianita; Ismaniar Annisa
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.1 No.2 Desember (2019) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v1i2.3056

Abstract

Pendahuluan: Stunting atau di sebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Pada tahun 2014 prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 37% (terdiri dari 18% sangat pendek dan 19,2% pendek) yang berarti terjadi peningkatan tahun 2010 (35.6%) dan tahun 2007 (36,8%) prevalensi balita Pendek (Stunting).Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Lokasipenelitian di wilayah kerja puskesmas buntu batu kabupaten enrekang dengan populasi yaitu balita umur 21-24 bulansebanyak 506 dan 101sampel menggunakan uji statisik chi-square dilanjutkan dengan uji fisher exactHasil: Hasil analisis bivariat yaitu Asi eksklusif dengan kejadian stunting nilai p-value 0,060 (p > 0,05), berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting nilai p-value 0,049 (p <0,05) dan Imunisasi dengan kejadian stuntingp-value 0,027 (p < 0,05).Kesimpulan:Kesimpulan Tidak ada hubungan Asi eksklusif dengan kejadian stunting, ada hubungan BBLRdengan kejadian stunting dan ada hubungan Imunisasi dengan kejadian stunting pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Diharapkan kepada ibu untuk dapat mempersiapkan diri sebelum menikah dan selama hamil, memperluas pengetahuan dan mempersiapkan gizi yang adekuat sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya stunting pada balita.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pediculosis Capitis Pada Siswa Sekolah Dasar Inpres Benteng Timur Selayar Nur Hudayah
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.1 No.1 Juli (2019) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v1i1.2524

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Pediculosis capitis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis dan umumnya sering terjadi pada anak sekolah yang berusia 6-9 tahun. Penyakit ini telah menyebabkan morbiditas yang signifikan di antara anak sekolah di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenis kelamin, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, panjang rambut dan frekuensi cuci rambut dengan kejadian pediculosis capitis pada siswa SDI Benteng Timur Selayar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan “Cross Sectional Study”. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 139 siswa SDI Benteng Timur Selayar. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Chi square. Hasil: ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,000 dan φ = 0,592, ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,001 dan φ = 0,288, ada hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,000 dan φ = 0,450, tidak ada hubungan antara panjang rambut dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,131 dan ada hubungan antara frekuensi cuci rambut dengan kejadian pediculosis capitis dengan p = 0,000 dan φ = 0,830. Kesimpulan: para siswa disarankan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rambutnya dengan menghindari kontak kepala dengan penderita pediculosis capitis, tidak bertukar pakaian dengan penghuni rumah dan mencuci rambut minimal tiga kali seminggu.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemeriksaan Colon In Loop Alpha Olivia Hidayati; Andreas Rian Aprilino Lengkong; Siti Arifah; Ikrimah Nafilata
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.2 Desember(2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i2.4764

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat telah meningkatkan prevalensipenyakit pada colon. Salah satu pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini adalahpemeriksaan Colon in Loop. Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mendapatkan gambaran anatomis daricolon sehingga dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada colon.Pemeriksaan ini sering dilakukan, namun pengetahuan masyarakat mengenai pemeriksaan Colon in Loop masih kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeriksaan Colon in Loop. Metode: Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan pendekatan one group pretest postest, dengan besar sampel sebanyak 54 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian dianalisis dengan uji univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang turun 75,9%, sedangkan yang berpengetahuan cukup naik 7,4% dan yang tingkat pengetahuannya baik naik 68,5%. Analisis statistik menunjukkan perbedaan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan (p=0,000). Kesimpulan: Kesimpulan yang dapat diambil adalah pendidikan kesehatan melalui media komunikasi langsung dan leflet efektif meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeriksaan Colon in Loop. Berdasarkan penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien dalam pemeriksaan Colon in Loop.Kata Kunci: Colon in Loop, Pendidikan Kesehatan, Tingkat Pengetahuan
Resistensi Antibiotika Pada Penyakit Appendiks Akut Dan Peritonitis Di Bangsal Bedah Rsud Raden Mattaher Jambi Periode Januari 2016 - Desember 2018 Desi Ambar Sari; Yuni Andriani; Medi Andriani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.1 Juli (2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i1.4253

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Resistensi Antibiotik berdampak pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas, serta biaya terapi dan kegagalan terapi. Tingginya penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik. Pada ruang bedah penggunaan antibiotik terbilang tinggi, sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara membatasi penggunaan antibiotik, antibiotic yang dibatasi disebut juga dengan antibiotic restriksi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi antibiotik di bangsal bedah dalam periode 2016-2018 di RSUD Raden Mattaher Jambi pada penyakit appendiks akut dan peritonitis. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian non-eksperimental. Dengan pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan dari 28 diagnosa yang diambil dari bangsal bedah. Bakteri yang terdapat yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, seperti Escherichia coli dan Enteroccocus faecium. Tingginya penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi tinggi seperti Ceftriaxone (37,2%) Cefixime (21,6%) dan yang paling sedikit adalah Metronidazole, Gentamicin, Amoxicillin, Benzylpenicillin, Eritromycin , Tertacycline, Cefadroxil, Cefotaxime, Ampicillin, Streptomycin, Clindamycin, Qunopristine dan Oxacillin 1,9%. Dan terjadinya resistensi antibiotik pada penyakit appendiks akut pada tahun 2016 - 2018 secara berturut-turut yaitu (27%), (21%) dan (25%). Pada penyakit peritonitis pada tahun 2016-2018 secara berturut-turut yaitu (25%), (21%) dan (0%). Kesimpulan : Dihasilkan kejadian resistensi antibiotik dari tahun 2016-2018 mengalami penurunan. Kata Kunci : Resistensi, Antibiotik, Appendiks akut, Peritonitis
Pengaruh Pemberian Jus Semangka Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di wilayah Kerja Puskesmas Leworeng Nurleli Nurleli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.1 No.2 Desember (2019) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v1i2.2852

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Prevalensi hipertensi di dunia terjadi peningkatan setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 terdapat 1,5 miliar penderita hipertensi. Di Indonenesia berdasarkan data Riskesdas 2018 pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 34,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui perubahan tekanan darah awal dan akhir setelah pemberian jus semangka. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Pra eksperimen dengan one group pre-test post-test design. Sampel sebanyak 10 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling.  Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tekanan darah sistolik setelah pemberian jus semangka dengan nilai p value  0,003, sedangkan pada tekanan darah diastolik tidak ada pengaruh setelah pemberian jus semangka dengan nilai p vaule 0,667 (p<0,05) terhadappenderita hipertensi. Kesimpulan: ada pengaruh setelah pemberian jus semangka terhadap tekanan darah tinggi pada lansia diwilayah kerja puskesmas leworeng kabupaten soppeng. Saran peneliti bagi Peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan penelitian dengan menambahkan faktor lain seperti asupan dan aktifitas fisik
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Puti Ana Lestari; Ratna Sari Dewi; Suroso Suroso
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.2 Desember(2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i2.4617

Abstract

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi balita pendek (stunting) di Kabupaten Kerinci sebesar 35,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden yaitu 31 (kasus) dan 31 (kontrol). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan (p=0,000; OR=85,5) dan saluran pembuangan air limbah (p=0,000; OR=62,6) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci. Tidak ada hubungan antara pendapatan (p=0,129), imunisasi dasar (p=1,27) dan ASI Eksklusif (p=0,25) dengan kejadian stunting wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan dan saluran pembuangan air limbah merupakan faktor risiko kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci.
Faktor Stres Keluarga Lansia Demensia Di Poli Lansia RSJ Lawang Eka Diah Kartiningrum; Nurul Mawaddah; Nike Wardani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.1 Juli (2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i1.3897

Abstract

Latar belakang: Penurunan fisiologis terjadi seiring dengan proses penuaan dan mulai terjadi penurunan kemandirian seseorang. Keterbatasan pada lansia diduga menjadi salah satu sumber stress keluarga selaku caregiver yang merawat lansia setiap harinya. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat stress yang dialami keluarga lansia yang menderita demensia di Poli Lansia RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Metode: desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ialah keluarga lansia dengan demensia yang datang di Poli Lansia RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Sampel sebanyak 30 responden diambil dengan cara purposive sampling. Data lama perawatan dan lama menderita demensia diambil dari hasil observasi terhadap data rekap, sedangkan data tingkat ketergantungan dikumpulkan menggunakan kuesioner barthel indeks dan tingkat stress dikumpulkan menggunakan kuesioner PSS-10. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% responden telah menderita demensia lebih dari 5 tahun, sebagian besar keluarga mendampingi lansia dalam menjalani perawatan di poli lansia, setengah dari responden memiliki tingkat ketergantungan pada kategori ringan (50,0%), dan hampir seluruh responden memiliki tingkat stress pada kategori sedang (83,3%). Hasil uji regresi logistik menjelaskan bahwa tingkat stres keluarga dalam mendampingi lansia dipengaruhi oleh lama menderita, lama perawatan, dan tingkat ketergantungan lansia (Nagelkerke R2= 0,611 dengan p value (0,004)) . Tingkat ketergantungan merupakan variabel yang paling dominan (OR= 15,556). Kesimpulan: Ketergantungan sering kali muncul pada lansia demensia dan keluarga selaku caregiver sering merasakan stress. Keluarga perlu meluangkan waktu untuk rekreasi sehingga bisa mengurangi stress yang dirasakan.
Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro (Protein, Karbohidrat, Lemak) Dengan Kebugaran (VO2Max) Pada Atlet Remaja Di Sekolah Sepak Bola (SSB) Harbi Iin Muthmainnah; Ismail AB; Sulistyo Prabowo
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.1 No.1 Juli (2019) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v1i1.2525

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Asupan makanan memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan tubuh dan pencegahan penyakit. Atlet sepak bola memerlukan asupan makanan lebih besar dari manusia umumnya untuk dapat memenuhi kebutuhan energi yang optimal. Disamping itu memiliki tubuh yang bugar menjadi faktor penting dalam mencapai prestasi gemilang bagi setiap atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, asupan energi dan zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak) dengan kebugaran (VO2Max). Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel berjumlah 30 orang menggunakan teknik purposive sampling. Data asupan makanan berasal dari food recall 2x24jam tidak berturut-turut, sedangkan data kebugaran (VO2Max) menggunakan metode Yo-yo Intermittent Recovery Test Level 1 (Yo-yo IR1). Teknis analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara usia (p<0,05, r=0,370), asupan energi (p<0,05, r=0,445), asupan protein (p<0,05, r=0,362), dan asupan karbohidrat (p<0,01, r=0,498) dengan kebugaran (VO2Max). Sedangkan asupan lemak (p>0,05) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kebugaran (VO2Max). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, asupan energi, asupan protein, dan asupan karbohidrat dengan kebugaran (VO2Max). Hanya asupan lemak yang tidak berhubungan dengan kebugaran (VO2Max).
Perubahan Kebiasaan Makan Mahasiswa Peminatan Gizi Selama Masa Pandemi Covid 19 Reny Noviasty; Rahmi Susanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.2 Desember(2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i2.5079

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Pandemi Covid 19 diketahui telah menyebabkan beberapa perubahan terhadap pola hidup masyarakat di dunia, tidak terkecuali masyarakat di Indonesia. Kebiasaan makan termasuk pola hidup yang juga mengalami perubahan termasuk pada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan formal di perguruan tinggi khususnya bagi mahasiswa peminatan gizi yang sebeumnya telah dibekali pengetahuan tentang kebiasaan konsumsi yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan kebiasaan konsumsi yang terjadi pada mahasiswa peminatan gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Metode: Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2020 terhadap 64 mahasiswa peminatan gizi. Kuesioner disebarkan secara online menggunakan google form. Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terjadi perubahan kebiasaan konsumsi yang teridenitfikasi yakni responden mengakui makan lebih banyak selama pandemi sebnyak 59,38% responden, terjadi peningkatan konsumsi cemilan (43,75%), serta peningkatan konsumsi sayur dan buah masing-masing 51,56% dan 62,5%. Kesimpulan: Sebaiknya tetap dilakukan upaya edukasi terhadap mahasiswa untuk dapat mengurangi resiko terjadinya pola konsumsi yang tidak seimbang serta pola hidup sedentary yang dapat menyebakan terjadinyagangguan gizi dan penyakit tidak menular.Kata Kunci: Mahasiswa Gizi, Pola konsumsi, COVID-19
Efektivitas ILM (Iklan Layanan Masyarakat) Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Motivasi Tentang Bahaya Napza Pada Siswa SMPN 12 Balikpapan Nurhasanah Fitriana; Ismail AB; Riza Hayati Ifroh
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.2 No.1 Juli (2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v2i1.4267

Abstract

Background & Objective: NDPS (Narcotics Drugs and Psychotropic Substances) are substances of drugs when it abused will cause physical, psychological, and dependency disorders. Adolescents aged (12-17 years) are at high risk for starting to use NDPS. To overcome this, it requires health education that more interesting and easy to understand by student as a form of prevention of NDPS abuse. For example, is through radio broadcast PSA (Public Service Announcement) at school. This research aim to find out the effectiveness of radio broadcast PSA to increase knowledge, attitudes and motivations regarding the dangers of NDPS abuse and its prevention for the student of SMPN 12 Balikpapan. Method: The type of this research is quantitative research method by using pre experiment with one group pre test and post test design. The study was conducted at SMPN 12 Balikpapan with 40 students as a samples. The data were processed and analyzed using Paired T-test and Wilcoxon test. Results: The results of data analysis showed that there is a differences level of knowledge, attitudes, and motivation before and after intervention of PSA broadcasts (p-value < 0,05). Conclusion: PSA is effective to increase student's knowledge,attitudes, and motivation to preventing the use of NDPS.