cover
Contact Name
Sunardi Purwanda
Contact Email
sunardipurwandaa@gmail.com
Phone
+6282214659292
Journal Mail Official
stihamsirparepare@gmail.com
Editorial Address
Jl. Andi Sapada No. 11 Kelurahan Sumpang Minangae, Kec. Bacukiki Barat, Kota Parepare 91122, Indonesia
Location
Kota pare pare,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Amsir Law Jurnal (ALJ)
ISSN : -     EISSN : 27159329     DOI : https://doi.org/10.36746/alj.v2i1.28
Core Subject : Social,
Amsir Law Journal (ALJ) is a peer-reviewed journal published by Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Amsir. ALJ is published twice a year in April and October. This journal provides direct open access to content with the principle of free availability in the public interest and supports greater global knowledge exchange. The purpose of this journal is to provide a place for academics, researchers, and practitioners to publish original research articles or review articles. The scope of articles published in this journal relates to various topics: such as Criminal Law, Civil Law, Constitutional Law, Administrative Law, Human Rights, International Law, Islamic Law, Adat Law, Environmental Law, Sociology of Law, Criminology and Victimology and other parts related to contemporary problems in law.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 65 Documents
Who Should Exercise Child Custody after Divorce? Herman B; Siswanto Siswanto
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.201

Abstract

By law, children under the age of ten must be passed on to their mothers. Meanwhile, children over the age of ten have the right to vote, even though in reality they will be cared for more by their fathers. This study aims to find out how the implementation of post-divorce child custody that occurred in Sidenreng Rappang District was not following the judge’s decision. This study uses a sociological juridical approach which concludes that the implementation of post-divorce child custody is not by the decisions of the Religious Courts. This research is descriptive, namely research that provides data about something or social phenomena that develop in society so that this research is expected to obtain a comprehensive, complete, and systematic picture of the object to be examined. The Plaintiff’s lack of sense of responsibility, and mental condition that is not ready for divorce is the trigger for child custody not being fully taken over by the ex-wife. Defendant feels a lack of sense of responsibility from Plaintiff who is not ready for a divorce. A sense of responsibility that is not realized that children are entrusted by God who will be held accountable later. ___ References Books with author: Azizah, M. (2019). Peran Ibu Dalam Mengasuh Anak Pasca Perceraian di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya. Falah, M. F. (2017). Proses Penetapan Itsbat Nikah terhadap Perkara Contensious Dalam Perspektif Hukum Islam (Analisis Putusan Pengadilan Agama Tanjung Karang Nomor: 0234/Pdt. G/2015/PA. Tnk). Lampung: UIN Raden Intan Lampung. Malik, H. I. (2021). Pemenuhan Hak-hak Anak Pasca Perceraian (Implementasi Pasal 41 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 156 Kompilasi Hukum Islam (HKI)) di Pengadilan Agama Kabupaten Ponorogo. Ponorogo: IAIN Ponorogo. Nugrahani, F., and Hum, M. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Solo: Cakra Books. Article journals: Amajihono, K. D. (2018). Akibat Hukum Perceraian dari Perkawinan yang Tidak Dicatatkan di Kantor Catatan Sipil. Jurnal Education and Development, 6(1), 141-153. Aziz, N. M. (2012). Urgensi Penelitian dan Pengkajian Hukum Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 1(1), 17-31. Eric, E. (2019). Hubungan antara Hukum Islam dan Hukum Adat Dalam Pembagian Warisan di dalam Masyarakat Minangkabau. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 3(1), 61-70. Islami, I. (2019). Legalitas Penguasaan Hak Asuh Anak Dibawah Umur (Hadhanah) kepada Bapak Pasca Perceraian. Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam, 6(2), 181-194. Khair, U. (2020). Pelaksanaan Hak Asuh Anak setelah Terjadinya Perceraian. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 5(2), 291-306. Krisharyanto, A. R. A., Hutagalung, S. M., and Supriatna, S. (2019). Akibat Hukum Kawin Kontrak terhadap Kedudukan Istri, Anak dan Harta Kekayaan dalam Perspektif Hukum Islam. Krisna Law, 1(3), 7-16. Prayogi, A., and Jauhari, M. (2021). Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin: Upaya Mewujudkan Ketahanan Keluarga Nasional. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 5(2), 223-242. Purwaningsih, P. (2014). Hak Pemeliharaan Atas Anak (Hadhanah) akibat Perceraian Ditinjau dari Hukum Positif. Yustisi, 1(2), 55-65. Santoso, L., and Abror, D. (2020). Pola Pemenuhan Hak Asuh Anak pada Keluarga Buruh Migran Indonesia: An Maqashid Shariah Perspective. Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, 2(1), 56-73. Singal, E. C. (2017). Pembagian Harta Gono-Gini dan Penetapan Hak Asuh Anak Akibat Perceraian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Lex Crimen, 6(5), 90-97. Widanengsih, A., and Maryandi, Y. (2022). Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama mengenai Hak Asuh Anak kepada Ayah. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 2(1), 53-60.
Kebijakan Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri di Kota Makassar Andi Tenri Sapada; Yuli Adha Hamzah; Andi Darmawansya TL
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.203

Abstract

Refugees and asylum seekers often hold demonstrations, making demands, to be immediately sent to the resettlement country. Several demonstrations by refugees and asylum seekers indicate that there are problems in handling them. How is the handling of refugees and asylum seekers from abroad in Makassar City, and are there any things that affect the handling of refugees and asylum seekers from abroad in Makassar City? The research method used is juridical-empirical, namely research that focuses on field research. The number of refugees in the Makassar City area was recorded in 2022 as many as 1,369 people and all of them have been assigned the status of refugees by UNHCR. Placed in 22 community houses facilitated by the International Organization for Migration (IOM). Implementation of Presidential Regulation Number 125 of 2016 concerning Handling of Refugees from Abroad in Makassar City, including aspects of finding, placing, securing, and monitoring immigration and the factors that influence its implementation. Throughout 2022 there were no findings of refugees in an emergency situation in the Makassar City area, while the existence of refugees and asylum seekers who entered Makassar City was transferred from shelters in other areas in Indonesia. The shelter for refugees and asylum seekers is the responsibility of the City Government of Makassar. In its implementation, the City Government of Makassar in cooperation with IOM has fulfilled the specified requirements. Influential factors are social and cultural factors that are prone to causing problems between refugees and local communities. In terms of security, it is still not implemented optimally. The implementation of immigration control, especially for refugees outside shelters, has not been carried out optimally. ___ Referensi Buku dengan penulis: Alimuddin, A. F. F. (2020). Efektivitas Penegakan Hukum terhadap Penyalahgunaan Izin Keimigrasian oleh Pencari Suaka di Kota Makassar. Makassar: Universitas Bosowa. Sultoni, Y. (2014). Alasan Indonesia Belum Meratifikasi Konvensi 1951 Tentang Pengungsi dan Perlindungan Hukum Bagi Pengungsi di Indonesia. Malang: Brawijaya University. Vita Indah, P. (2021). Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia terhadap Pengungsi Asing dan Pencari Suaka Pada Era Reformasi Perspektif Siyāsah Dauliyah. Purwekerto: IAIN Purwokerto. Artikel jurnal: Darussalam, A., Bachtiar, F. R., dan Zulfikar, A. (2021). Tinjauan Sikap dan Kebijakan Negara-Negara Terkait Pengungsi Timur Tengah: Peran Strategis Negara-Negara Mayoritas Muslim dalam Perspektif Islam. Gorontalo Journal of Government and Political Studies, 4(1), 146-166. Fajriana, N. (2018). Teleconference Dalam Pemeriksaan Perkara Pidana di Pengadilan. Badamai Law Journal, 3(1), 60-79. Johan, E. (2013). Kebijakan Indonesia terhadap Imigran Ilegal dan Hubungannya dengan Kedaulatan Negara. Yuridika, 28(1), 1-12. Khairiah, N., Rahmi, A., dan Martinelli, I. (2021). Management of Overseas Refugees in North Sumatra in the Perspective of Human Security. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 4(4), 12077-12089. Mardizan, L. P., dan Syamsir, S. (2019). Pengawasan Penerbitan Paspor dalam Rangka Pencegahan TKI Nonprosedural di Kantor Imigrasi Kelas I Padang. Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 1(1), 97-115. Primawardani, Y., dan Kurniawan, A. R. (2018). Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri oleh Petugas Rumah Detensi Imigrasi di Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 12(2), 179-197. Rompas, K., Liando, D. M., dan Waworundeng, W. (2021). Implementasi Kebijakan Pengawasan Orang Asing di Provinsi Sulawesi Utara. Pengelolaan Sumberdaya Pembangunan, 1(1), 1-9. Syahrin, M. A., dan Utomo, Y. S. (2019). Implementasi Penegakan Hukum Pencari Suaka dan Pengungsi di Indonesia Setelah Diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri. Jurnal Ilmiah Kajian Keimigrasian, 2(2), 83-96. Syahrin, M. A., dan Saputra, S. (2019). Tindakan Hukum terhadap Orang Asing Mantan Narapidana yang Memiliki Kartu Pengungsi UNHCR dalam Perspektif Keimigrasian. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 13(2), 139-164. Utomo, H., Yusnaldi, Y., dan Puspita, A. S. (2018). Upaya Pemerintah Menangani Irregular Migrant Dalam Perspektif Keamanan Maritim di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keamanan Maritim, 4(2), 87-109.
Giving Assimilation for Prisoners in Gorontalo Penitentiary During the Covid-19 Pandemic Rusli Usman; Darmawati Darmawati; Rafika Nur
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.204

Abstract

The Covid-19 pandemic in early 2020 was a problem in Indonesia. To protect prisoners during a pandemic, it is necessary to make regulations related to assimilation programs for prisoners. This research combines normative and empirical research by studying norms relating to the terms and procedures for granting assimilation to inmates during a pandemic and looking directly at the implementation of assimilation during a pandemic in Class IIA Gorontalo Prison. The results of the study show that the assimilation program for prisoners is regulated in two ministerial regulations in the field of Law and Human Rights. It was found that 193 prisoners receiving the assimilation program in 2020, 100 people in 2021, and 77 people in 2022. Obstacles faced by Class IIA Gorontalo Prison in implementing the granting of assimilation and integration rights are internal constraints related to clients, human resources, social assistants and prison officers, as well as the implementation system. External barriers are related to the culture of the Gorontalo people who still tend to have a negative stigma against convicts and choose to give social punishment by staying away from convicts because they are considered dangerous people. ___ References Books with an author: Darmawati. (2021). Dasar-Dasar Penologi dan Pemasyarakatan. Yogyakarta: Deepublish. Mahmutarom HR, (2010). Rekonstruksi Konsep Keadilan Studi tentang Perlindungan Korban Tindak Pidana dalam Hukum Positif, Hukum Islam, Konstruksi Masyarakat dan Instrumen Internasional. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Mukti Fajar, N. D., and Achmad, Y. (2010). Dualisme Penelitian Hukum: Normatif & Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Napitupulu, R. A. (2020). Tinjauan Yuridis Mengenai Pemberian Hak Asimilasi Terhadap Narapidana dalam Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 dan Kaitannya dengan Hak Asasi Manusia, Medan: Universitas Sumatera Utara. Nur, Rafika. (2020). Sanksi Tindakan dalam SPPA. Parepare: Sampan Institute. Pasamai, S. (2013). Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Hukum. Makassar: Arus Timur. Rahardjo, Satjipto. (1980). Hukum dan Masyarakat. Bandung: Angkasa. Sholehuddin M. (2003), Sistem Sanksi dalam Hukum Pidana. Jakarta: Rajawali Press. Article journal: Hermawan, R. A., Sapsudin, A., Tonni, M., and Kertawijaya, S. (2021). Analisis Hukum terhadap Asimilasi sebagai Hak Narapidana Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjar). Case Law, 2(2), 117-139. Jufri, E. A., and Anisariza, N. U. (2017). Pelaksanaan Asimilasi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Jakarta. ADIL: Jurnal Hukum, 8(1), 1-26. Koesnindary, S. D., Wahyudi, S., and Hendriana, R. (2021). Kebijakan Pembebasan Narapidana melalui Pemberian Asimilasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan. Soedirman Law Review, 3(4), 646-663. Kurnianingrum, T. P. (2020). Kontroversi Pembebasan Narapidana di Tengah Pandemi Covid-19, Majalah Info Singkat, 12(8), 1-6. Poernomo, A. A. (2021). Disparitas Norma Pengaturan Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat bagi Narapidana Tindak Pidana Narkotika pada Masa Pandemi Ditinjau dalam Perspektif Hierarki Peraturan Perundang-undangan. Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 8(1), 18-46. Surahmat, A., Dida, S., and Zubair, F. (2021). Analysis of the Government’s Crisis Communication Strategy Discourse to Defend Covid-19. Jurnal Komunikasi, 13(1), 36-53. Tantaru, F., Toule, E. R. M., and Ubwarin, E. (2021). Kajian Sosio-Yuridis Pembebasan Bersyarat dan Pemberian Asimilasi bagi Narapidana pada Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau dari Perspektif Tujuan Pemidanaan. SANISA: Jurnal Kreativitas Mahasiswa Hukum, 1(1), 34-41.
Kesetaraan Suami-Isteri dalam Perkawinan Adat To Kulawi Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia Asri Lasatu; Jubair Jubair; Insarullah Insarullah; Virgayani Fattah; Irzha Friskanov. S
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.205

Abstract

The Government of Indonesia is committed to advancing social and political rights through various means, by protecting, respecting and fulfilling the civil and political rights of every citizen. Likewise with the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women which has been ratified. These two aspects are interesting things to study, including: how are the laws related to these matters made and how are these laws complied with?—remembering that Indonesia is a large country consisting of many islands and different customs—Discrimination against women often occurs between married couples in marriage. This study aims to determine the responsibilities of husband and wife in marriage from the perspective of human rights and Kulawi customary law. The results of the study illustrate that the responsibilities of husband and wife in marriage in the perspective of Kulawi customary law are in line with the International Covenant on Civil and Political Rights and the International Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Woman. Women in the view of Kulawi customary law are given protection both legally, economically and socially. ___ Referensi Buku dengan penulis: Ali, A. (2009). Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Jurisprudence); Termasuk Interpretasi Undang-Undang. Jakarta: Kencana. Davidson, Scott. (1994). Hak Asasi Manusia: Sejarah, Teori dan Praktek dalam Pergaulan Internasional. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Faisal, Sanapiah. (2005). Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Perkasa. Irwansyah. (2020). Penelitian Hukum, Pilihan Metode dan Praktik Penulisan Artikel. Yogyakarta: Mirra Buana Media. Artikel jurnal: Kalalo, J. J. J., & Irwansyah, I. (2019). Dikotomi Politik Hukum Nasional dengan Politik Hukum Adat di Daerah Perbatasan. Amsir Law Journal, 1(1), 22-35. Kania, D. (2015). Hak Asasi Perempuan Dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Jurnal Konstitusi, 12(4), 716-734. Karim, K., & Syahril, M. A. F. (2021). Simplifikasi Pembagian Harta Gono-Gini Akibat Perceraian. Jurnal Litigasi Amsir, 9(1), 1-12. Laitupa, S., & Kartika, E. D. (2022). Eksistensi Hukum Internasional terhadap Hukum Nasional dalam Pembuatan Perjanjian Internasional. Amsir Law Journal, 3(2), 63-75. Miqat, N., & Bakhtiar, H. S. (2017). Harmonization of Uang Panaik as Customary Term in Bugis-Makassar Ethnic Group and Dowry in Indonesian Marriage System. JL Pol'y & Globalization, 67, 41. Miqat, N., Nur, R., Fattah, V., Sulilawati, S., & Purnamasari, I. (2021). Local Wisdom of Customary Law Community to Realize Food Sovereignty in Central Sulawesi. Jambura Law Review, 3(2), 277-294. Rahayu, N. (2012). Kesetaraan Gender dalam Aturan Hukum dan Implementasinya di Indonesia Gender Equality in the Rule of Law in Indonesian and Implementation. Jurnal Legislasi Indonesia, 9(1), 15-32. Rahayu, R. (2021). Perlindungan Hak Asasi Manusia Perempuan terhadap Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga di Indonesia dalam Perspektif Hukum Internasional. Jurnal HAM, 12(2), 261-272. Rakia, A. S. R., & Hidaya, W. A. (2022). Aspek Feminist Legal Theory dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Amsir Law Journal, 4(1), 69-88. Syarifuddin, J. S., Karim, K., & Suardi, S. (2021). Legum Studia Penyelesaian Sengketa Harta Bersama. Jurnal Litigasi Amsir, 9(1), 70-76. Ulil, A., Lazuardi, S., & Putri, D. C. (2020). Arsitektur Penerapan Omnibus Law melalui Transplantasi Hukum Nasional Pembentukan Undang-Undang. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 14(1), 1-18.
Harmonization of Contents the Draft Regional Regulation on Financial Management of Gorontalo Province Siti Rahmawaty Igirisa; Nur Insani; Marwan Marwan
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.206

Abstract

The formation of regional regulations cannot be separated from the harmonization of draft regional regulations. This stage is carried out to avoid overlapping regional regulations, in the sense that these regional regulations do not conflict with higher or equivalent laws and regulations, both vertically and horizontally, as well as aspects of content and finishing techniques. This research is a normative legal that examines the harmonization of the contents of the regional regulation draft regarding the financial management of the Gorontalo Province. The results of the study illustrate that the preparation of laws and regulations must refer to a philosophical basis, namely legal norms which are based on legal ideals (rechtsidee) as the highest legal value, then on a sociological basis which has a high level of effectiveness towards society, and then on a juridical basis which must be based on higher regulatory norms. Furthermore, in harmonizing the contents of the draft regional regulation on the financial management of the Gorontalo Province, it was seen that there was a significant gap, including the improvement of the preamble formulation, the legal basis for consideration, the addition of articles governing the regional regulations of the Gorontalo Province regarding regional financial management. The current regional regulation status is an implementing regulation in the form of a Governor’s Regulation, as the executor of this regional regulation. ___ References Books with an author: Efendi, Jonaedi., and Ibrahim, Johnny. (2018). Metode Penelitian HukumNormatif dan Empiris. Depok: Prenadamedia Group. Irwansyah. (2021). Penelitian Hukum: Pilihan Metode & Praktik Penulisan Artikel. Yogyakarta: Mirra Buana Media. Journal articles: Arifin, M. Y. R. (2019). Perekonomian Nasional Dalam Perspektif Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia. Celebes Equilibrum Journal, 1(1), 26-31. Basyir, A. (2014). Pentingnya Naskah Akademik Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Untuk Mewujudkan Hukum Aspiratif Dan Responsif. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, 2(5), 285-306. Bunga, M. (2020). Model Pembentukan Peraturan Daerah yang Ideal Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(4), 818-833. Cerdas, F. A., Abdurahman, A., and Perwira, I. (2022). Harmonisasi dalam Proses Pembentukan Peraturan Daerah di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Kyadiren, 4(1), 40-53. Elcaputera, A. (2022). Urgensi Harmonisasi Rancangan Peraturan Daerah: Sebuah Analisis Tantangan dan Strategi Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Indonesia dalam Rangka Penguatan Otonomi Daerah. Jurnal Ilmu Hukum, 11(1), 121-136. Gusman, D., Alsyam, A., and Nazmi, D. (2021). Pelaksanaan Peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham Sumatera Barat Dalam Rangka Harmonisasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019. UIR Law Review, 5(2), 68-79. Huzaeni, M. R., and Firdausiah, N. (2022). Inefisiensi Peraturan Daerah di Indonesia. Rechtenstudent Journal UIN KHAS Jember, 3(1), 42-55. Marwan, M., and Insani, N. (2022). Kedudukan Hukum Pengelolaan Tanah Wakaf oleh Nazhir di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Al-'Aqdu: Journal of Islamic Economics Law, 2(1), 12-24. Noerdin, Z., Libra, R., and Syahputra, R. O. (2022). Pelaksanaan Pengharmonisasian dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Hukum Respublica, 21(2), 221-229. Nugroho, M. O., Burlian, P., and Huzaimah, A. (2021). Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsep Raperda Provinsi Pasca Lahirnya UU No. 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 7(2), 759-778. Nuradhawati, R. (2019). Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia. Academia Praja: Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik, 2(01), 152-170. Rukmanda, M. A., and Prasetyoningsih, N. (2021). Pengharmonisasian Materi Muatan dalam Pembentukan Peraturan Daerah Penyertaan Modal Badan Usaha Milik Daerah. Media of Law and Sharia, 3(1), 40-58. Sianturi, H. (2017). Kedudukan Keuangan Daerah Dalam Pengelolaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial Berdasarkan Perspektif Keuangan Negara. Jurnal Wawasan Yuridika, 1(1), 86-105. Syaputra, M. Y. A. (2016). Kajian Yuridis terhadap Penegasan Hiearaki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia dalam Perspektif Stufen Theorie. Jurnal Mercatoria, 9(2), 95-103. Tamimu, A. R. (2019). Pembatalan Peraturan Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerntah Daerah. Lex Administratum, 7(2), 90-97. Taufiqurrahman, M. (2019). Peran Perancang Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Pengawasan Produk Hukum Daerah Melalui Executive Preview. Soumatera Law Review, 2(2), 270-281. Wicaksono, D. A., and Rahman, F. (2020). Penafsiran terhadap Kewenangan Mengatur Pemerintahan Daerah dalam Melaksanakan Urusan Pemerintahan melalui Pembentukan Peraturan Daerah. Jurnal Negara Hukum, 11(2), 231-248.
Amanat Undang-Undang Partai Politik terhadap Partisipasi Kader Perempuan Dalam Pemilihan Umum Andi Dewi Primayanti; Isman Bruaharja
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.208

Abstract

The general election in 2009 is one that is highlighted in this article regarding the role of women in political contestation. Positive policy with a quota of 30 percent for women in the establishment and formation of political parties and political party leadership based on several articles in Law Number 2 of 2008 concerning Political Parties. The representation of women is a hope in changing the political scene in this country. This law opens many opportunities for women to fight in politics. The approach method used in this research is the juridical-normative method. This method is carried out through literature studies on various literature related to legal theories and principles. The answers came from women in participating in the political space. Starting from those who work as vegetable sellers to housewives who are not affiliated with any organization. Law Number 2 of 2008 concerning Political Parties regulates women’s representation of 30 percent in establishing political parties and leading political parties. ___ Referensi Buku dengan penulis: Anugrah, Astrid. (2009). Keterwakilan Perempuan Dalam Politik. Jakarta: Pancuran Alam. Asshiddiqie, Jimly. (2014). Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada. Bressler, Charles E. (1999). Literary Criticism: An Introduction to Theory and Practice. Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall. Hadiz, Liza (ed.). (2004). Perempuan Dalam Wacana Politik Orde Baru: Pilihan Artikel Prisma. Jakarta: LP3ES. Mahfud MD., Moh. (2006). Membangun Potik Hukum Menegakkan Konstitusi. Jakarta: LP3ES. Soekanto, Soerjono., dan Mamudji, Sri. (2001). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada. Yuhana, Abdi. (2001). Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945. Bandung: Fokusmedia. Artikel jurnal: Artina, D. (2016). Keterwakilan Politik Perempuan dalam Pemilu Legislatif Provinsi Riau Periode 2014-2019. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 23(1), 123-141. Kiranantika, A. (2022). Memahami Interseksionalitas Dalam Keberagaman Indonesia: Tinjauan dalam Sosiologi Gender. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 4(1), 48-55. Listyani, R. H. (2016). Perempuan Dalam Politik Maskulin. Al’Adalah, 17(2), 307-322. Manurung, R. T. (2009). Ketidakberpihakan Jargon Politik terhadap Perempuan di Indonesia. Jurnal Sosioteknologi, 16(8), 552-558. Nimrah, S., & Sakaria, S. (2015). Perempuan dan Budaya Patriarki Dalam Politik: Studi Kasus Kegagalan Caleg Perempuan Dalam Pemilu Legislatif 2014. The Politics: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(2), 173-181. Parwati, T., dan Istiningdiah, K. (2020). Partisipasi dan Komunikasi Politik Perempuan di Legislatif menurut Kacamata Politisi Perempuan di Indonesia. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 119-29. Squires, Judith. (2007). State Feminism and Political Representation, Parliamentary Affairs, 60(1), 170-179. Thalib, N. A. (2014). Hak Politik Perempuan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (Uji Materiil Pasal 214 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008). Jurnal Cita Hukum, 2(2), 233-248. World Wide Web: Mazrieva, Eva. (2022). Mengapa Perempuan Tak Kunjung Capai Kuota 30% di DPR?, https://www.voaindonesia.com/a/mengapa-perempuan-tak-kunjung-capai-kuota-30-di-dpr-/6452476.html Diakses pada tanggal 20 Oktober 2022.
Pemblokiran Lahan oleh Developer Perumahan secara Melawan Hukum Sesuai Putusan Pengadilan Nomor 43/Pdt.G/2022/PN.Tjk Anggalana Anggalana; Okta Ainita; Dion Rinaldy
Amsir Law Journal Vol 4 No 2 (2023): April
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v4i2.219

Abstract

Communities that own or control land often experience disputes. Community understanding of land ownership is still relatively minimal knowledge about it. The purpose of this article is to find out the forms of unlawful acts of blocking other people’s land on other people’s land based on Civil Law and other legislation in accordance with decision Number 43/Pdt.G/2022/PN.Tjk. The research method in this writing uses a normative legal approach based on positive law, and based on literature. Expropriation activity implies taking rights or assets arbitrarily or ignoring statutory regulations. Some concrete forms of land grabbing include stealing, seizing, seizing, or physically seizing other people's legitimate land or houses, demanding ownership rights secretly, carrying out illegal stakes or fencing, cultivating land, selling land rights, and displacing or forcibly evicting the actual landowners. Based on civil law, people who commit land grabs can be charged with unlawful acts. It can be seen that in cases of land grabbing there are parties who sue and demand compensation for the losses suffered. In addition, land grabbing is also an act of someone entering the land without rights. ___ Referensi Buku dengan penulis: Abdurrahman. (1991). Masalah Hak-hak Atas Tanah dan Pembebasan Tanah di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. Adistie, N., dan Anwar, J. (2021). Hubungan Keabsahan Pengalihan Piutang (Cessie) yang Dilakukan secara Berulang Kali terhadap Perpindahan Hak Tanggungan Milik Debitur. Yustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, 1(1), 93-117. Asshiddiqie, Jimmly. (2005). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstiusi Press Diantha, I. M. P. (2016). Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori Hukum. Jakarta: Prenada Media. Gautama, Sudargo. (1990). Tafsiran Undang-Undang Pokok Agrarian. Bandung: Citra Aditya Bakti. Harsono, Boedi. (2007). Hukum Agraria Indonesia, Peraturan-Peraturan Hukum Tanah. Klaten: Intan Sejati. Supriadi. (2008). Hukum Agraria. Jakarta: Sinar Grafika. Yosua, Suhanan. (2018). Hak Atas Tanah Timbul (Aanslibbing) Dalam Sistem Hukum Pertanahan Indonesia. Jakarta: Restu Agung. Artikel jurnal: Chayadi, L. (2020). Implikasi Hukum Atas Kedudukan Warga Negara Asing sebagai Ahli Waris untuk Hak Milik Atas Tanah. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 7(2), 159-168. Hartono, B., dan Aprinisa, A. (2021). Implementasi Sanksi Pidana Pelaku Tindak Pidana Kejahatan terhadap Nyawa Orang Lain yang Direncanakan (Pembunuhan Berencana). Jurnal Penelitian & Pengkajian Ilmiah Mahasiswa (JPPIM), 2(4), 31-44. Istiqamah, I. (2018). Tinjauan Hukum Legalisasi Aset melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terhadap Kepemilikan Tanah. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 5(1), 226-235. Mahanani, A. E. E. (2021). Pemetaan Normatif Logika Pengecualian Keputusan Tata Usaha Negara Dalam Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara. Widya Pranata Hukum: Jurnal Kajian dan Penelitian Hukum, 3(1), 76-89. Oktoyoki, H., Ansiska, P., dan Ifebri, R. (2022). Peran Pemerintah Dalam Masalah Tenure dan Land Management untuk Pengembangan Hutan Rakyat. Geoforum, 1(2), 18-26. Pahlevi, R. R., Zaini, Z. D., dan Hapsari, R. A. (2021). Analisis Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad) terhadap Sengketa Kepemilikan Hak Atas Tanah. Pagaruyuang Law Journal, 5(1), 18-28. Ramadhani, R. (2017). Jaminan Kepastian Hukum yang Terkandung Dalam Sertipikat Hak Atas Tanah. De Lega Lata: Jurnal Ilmu Hukum, 2(1), 139-157. Ramadhani, R. (2021). Pendaftaran Tanah sebagai Langkah Untuk Mendapatkan Kepastian Hukum terhadap Hak Atas Tanah. Sosek: Jurnal Sosial dan Ekonomi, 2(1), 31-40. Sari, I. (2020). Hak-hak Atas Tanah Dalam Sistem Hukum Pertanahan di Indonesia menurut Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA). Jurnal Mitra Manajemen, 9(1), 15-33. Susanto, B. (2014). Kepastian Hukum Sertifikat Hak Atas Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. DiH: Jurnal Ilmu Hukum, 10(20), 76-82.
Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja: Menyoal Proses Legislasi Dalam Pembentukannya Diva Sharni Munali; Nurlaili Rahmawati; Nur Aini Kurniawati; Ainin Rahmadini
Amsir Law Journal Vol 5 No 1 (2023): October (Special Issue: The Omnibus Law on Job Creation in the Perspective of the
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v5i1.223

Abstract

The legislative process of making laws requires several stages that must be passed and reviewed in detail. The stipulation of regulation to become a law cannot be passed arbitrarily and must go through a mutual agreement, whether the law is appropriate or not for the order of life of society. In polemics in society, the Job Creation Law has become a hot topic of study related to the world of politics within the Indonesian government. Where the Job Creation Law has several problems that are detrimental to the people and workers. This study aims to find out the politics in the legislative process in the creation of the Job Creation Law, using a qualitative research method based on a descriptive approach and case studies to explore in depth the political interests of law in the Job Creation Law as well as data regarding the Job Creation Law so that it becomes a research result. Based on several data and research, the Job Creation Law seeks to make investment easier in Indonesia. However, there are many problems with the content and production. ___ Referensi Buku dengan penulis: Christiawan, R. (2021). Omnibus Law: Teori dan Penerapannya. Jakarta: Bumi Aksara. Indrati S, Maria Farida. (2020). Ilmu Perundang-Undangan, Proses dan Teknik Penyusunan. Yogyakarta: Kanisius. Isharyanto. (2016). Politik Hukum. Sukoharjo: Bebuku Plubisher. Marbun, SF., dan Mahfud MD, Moh. (2011). Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta: Liberty. Rahardjo, Satjipto. (1997). Hukum, Masyarakat, dan Pembangunan. Bandung: Alumni. Siahaan, Pataniari. (2012). Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Pasca Amandemen UUD 1945. Jakarta: Konpres. Artikel jurnal: Adibah, A. W. (2018). Studi Analisis Pembentukan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Dalam Perspektif Politik Hukum Nasional. IAIN Tulungagung Research Collections, 2(2), 1-20. Astri, H. (2011). Penyelesaian Konflik Sosial melalui Penguatan Kearifan Lokal. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 2(2), 151-162. Dhikshita, I. B. G. P. A., Sinta, D. C., & Irawan, C. D. (2022). Politik Hukum dan Quo Vadis Pembentukan Undang-Undang Dengan Metode Omnibus Law Di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 19(2), 165-184. Fitryantica, A. (2019). Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Indonesia melalui Konsep Omnibus Law. Gema Keadilan, 6(3), 300-316. Fudika, M. D. (2022). Konfigurasi Politik Lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Legislasi Indonesia, 19(2), 185-197. Hulain, H., Markoni, M., Subiyanto, A. E., & Widarto, J. (2023). Periodesasi Masa Jabatan Anggota Legislatif dalam Perspektif Negara Demokrasi Konstitusional. Journal on Education, 5(4), 15121-15142. Karyati, S. (2022). Desain Penguatan Pelaksanaan Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Menuju Pembaharuan Hukum Nasional. GANEC SWARA, 16(2), 1584-1590. Likadja, J. A. C. (2015). Memaknai “Hukum Negara (Law Through State)” dalam Bingkai “Negara Hukum (Rechtstaat)”. Hasanuddin Law Review, 1(1), 75-86. Luthfy, R. M. (2021). Politik Hukum Pengaturan Peraturan Desa Dalam Produk Hukum. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(4), 492. Manan, B., & Harijanti, S. D. (2017). Artikel Kehormatan: Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dalam Perspektif Ajaran Konstitusi dan Prinsip Negara Hukum. PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law), 4(2), 222-243. Munawar, M., Marzuki, M., & Affan, I. (2021). Analisis Dalam Proses Pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja Perpspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Ilmiah METADATA, 3(2), 452-468. Prabowo, A. S., Triputra, A. N., Junaidi, Y., & Purwoleksono, D. E. (2020). Politik Hukum Omnibus Law di Indonesia. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 13(1), 1-6. Purwanda, S., & Wulandari, A. S. R. (2023). Socio-Legal Studies: Methodical Implications of Legal Development in Indonesia. Al-'Adl, 16(2), 152-163. Purwanda, S., & Dewi, M. N. K. (2020). The Effects of Monism and Pluralism on Legal Development of a Nation. Amsir Law Journal, 2(1), 21-26. Saiya, A. J., Alfons, S. S., & Tita, H. M. Y. (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja. TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 1(6), 618-626. Sajian, A., Perdana, I. T., Yudiantini, N. P. Y., Putra, I. H., & Wilandra, I. K. (2021). Pengaruh Politik Terhadap Pembentukan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Kompilasi Hukum, 6(2), 144-149. Santiago, F. (2017). Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi oleh Penegak Hukum untuk Terciptanya Ketertiban Hukum. Pagaruyuang Law Journal, 1(1), 23-43. Siahaan, M. (2010). Uji Konstitusionalitas Peraturan Perundang-Undangan Negara Kita: Masalah dan Tantangan. Jurnal Konstitusi, 7(4), 009-048. World Wide Web: Abidin, Zainul. (2020). K-Sarbumusi Nyatakan Mundur dari Tim Pembahasan RUU Omnibus Law. Tersedia secara daring dari: https://beritabaru.co/k-sarbumusi-nyatakan-mundur-dari-tim-pembahasan-ruu-omnibus-law/ . DPR Republik Indonesia. (2020). Pembahasan Hasil Tim Perumus (Timus) / Tim Sinkronisasi (Timsin) RUU tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) — Badan Legislasi (Baleg) DPR-RI Rapat Panja dengan Tim Pemerintah, Tenaga Ahli Baleg DPR-RI, dan DPD-RI. Tersedia secara daring dari: https://wikidpr.org/rangkuman/Baleg-Panja-RUU-CiptaKerja-Pembahasan-Hasil-Timus-Timsin . Hidayat, Rofiq. (2020). Mempertanyakan Legitimasi UU Cipta Kerja. Tersedia secara daring dari: https://www.hukumonline.com/berita/a/mempertanyakan-legitimasi-uu-cipta-kerja-lt5f9bb85bd2fb2/ . Kastanya, Efraim Jordi. (2023). Ini 2 Perbedaan Legislative Review dan Judicial Review. Tersedia secara daring dari: https://www.hukumonline.com/klinik/a/legislative-review-dan-judicial-review-cl1105/ . Kemenko Perekonomian Republik Indonesia. (2020). RUU Cipta Kerja Terbuka atas Masukan dan Aspirasi Masyarakat. Tersedia secara daring dari: https://ekon.go.id/publikasi/detail/180/ruu-cipta-kerja-terbuka-atas-masukan-dan-aspirasi-masyarakat . Kemenkumham Republik Indonesia. (2020). Mau Tahu Proses Penyusunan RUU Cipta Kerja? Yuk Simak… Tersedia secara daring dari: https://ham.go.id/2020/10/15/mau-tahu-proses-penyusunan-ruu-cipta-kerja-yuk-simak/ . Kompas. (2019). Naskah Lengkap Pidato Presiden Joko Widodo dalam Pelantikan Periode 2019-2024. Tersedia secara daring dari: https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-presiden-joko-widodo-dalam-pelantikan-periode-2019-2024 . Nurhanisah, Yuli. (2021). Perjalanan Omnibus Law Cipta Kerja Hingga Menjadi UU. Tersedia secara daring dari: https://indonesiabaik.id/infografis/perjalanan-omnibus-law-cipta-kerja-hingga-menjadi-uu . Qothrunnada, Kholida. (2022). Omnibus Law: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya. Tersedia secara daring dari: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5971850/omnibus-law-pengertian-tujuan-dan-manfaatnya . Sjarif, Fitriani Ahlan. (2022). Arti Meaningful Participation dalam Penyusunan Peraturan. Tersedia secara daring dari: https://www.hukumonline.com/klinik/a/arti-imeaningful-participation-i-dalam-penyusunan-peraturan-lt62ceb46fa62c0 . Susanto, Vendi Yhulia., dan Handoyo. (2020). Panitia Kerja (Panja) RUU Omnibus Law Resmi Dibentuk. Tersedia secara daring dari: https://nasional.kontan.co.id/news/panitia-kerja-panja-ruu-omnibus-law-resmi-dibentuk. Wakil Presiden Republik Indonesia. (2023). Meaningful Participation Dalam Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Tersedia secara daring dari: https://www.wapresri.go.id/meaningful-participation-dalam-proses-pembentukan-peraturan-perundang-undangan/ .
Pelaksanaan Kerja Sama antara Penanam Modal dengan Badan Usaha Milik Daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara Andi Waisal Karni; Sufirman Rahman; Zainuddin Zainuddin
Amsir Law Journal Vol 5 No 1 (2023): October (Special Issue: The Omnibus Law on Job Creation in the Perspective of the
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v5i1.291

Abstract

Government involvement in the economic field, by making agreements or business contracts cannot be separated from the government’s aim to improve the welfare of the people, where the state plays a very important role in the economic field and directly intervenes in the course of the economy. This research uses empirical law, namely a legal research method that uses empirical facts taken from human behaviour related to cooperation agreements between investors and Regional Owned Enterprises or BUMD in Kutai Kartanegara, using qualitative research taken from field data journals, books and the internet as references then analyzed by the author. Kutai Kartanegara Regency’s investment form consists of three sectors, namely the primary sector, secondary sector and tertiary sector. Kutai Kartanegara Regency has been able to attract foreign and domestic investment in the mining sector dominantly compared to other sectors. This success is inseparable from the support of strategic government policies both nationally and regionally so as to create a conducive investment climate and encourage an increase in local revenue. ___ Referensi Buku dengan penulis: Ida, B. R. S. (2006). Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. Suparji. (2010). Pengaturan Penanaman Modal di Indonesia. Jakarta: Universitas Al-Azhar Indonesia. Artikel jurnal: Ainiyyah, G. R. (2022). Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang belum berubah Status menjadi Perumda atau Perseroda. Notary Law Journal, 1(2), 176-203. Ansari, M. I. (2020). Omnibus Law Untuk Menata Regulasi Penanaman Modal. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 9(1), 71-90. Djumardin, D., & Kusuma, R. (2015). Penyertaan Modal “Pemda” Pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) (Kajian Terhadap Penyertaan Modal Pemerintah Pada PT.DMB Dalam Divestasi Saham PT.Newmont Nusa Tenggara). Jurnal Hukum JATISWARA, 30(1), 103-114. Hidayah, A. (2018). Landasan Filosofis dan Asas-Asas Dalam Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Solusi, 16(3), 216-226. Muryanto, Y. T. (2014). Model Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam Rangka Mewujudkan Good Corporate Governance. Yustisia Jurnal Hukum, 3(1), 125-134. Paulin, S. T. (2021). Perkembangan Joint Venture Company dalam Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Jurnal Hukum To-Ra: Hukum untuk Mengatur dan Melindungi Masyarakat, 7(2), 267-282. Purwanda, S., & Wulandari, A. S. R. (2023). Socio-Legal Studies: Methodical Implications of Legal Development in Indonesia. Al-'Adl, 16(2), 152-163. Ramadhan, M. S., & Laily, Y. (2018). Analisis Hukum Perjanjian Kerja Sama Investasi antara Persekutuan Komanditer dan Investor Asing menurut Hukum Investasi di Indonesia. Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum, 5(1), 771-780. Rizky, R. L., Agustin, G., & Mukhlis, I. (2016). Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 8(1), 9-16. World Wide Web: Marpaung, D. (2021). Ketentuan Penanaman Modal berdasarkan Bidang Usaha Pasca UU Cipta Kerja. Tersedia secara daring dari: https://www.dhp-lawfirm.com/ketentuan-penanaman-modal-berdasarkan-bidang-usaha-pasca-uu-cipta-kerja/ .
Dampak Perubahan Pengaturan Penataan Ruang Pasca Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja I Gede Yudi Arsawan; I Gede Yusa
Amsir Law Journal Vol 5 No 1 (2023): October (Special Issue: The Omnibus Law on Job Creation in the Perspective of the
Publisher : Faculty of Law, Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36746/alj.v5i1.294

Abstract

This article analyzes the impact of changes to spatial planning arrangements after the promulgation of the Job Creation Act Number 6 Year 2023. This article aims to find out whether the enactment of the Job Creation Act properly accommodates the need for spatial planning arrangements. This article uses a type of juridical-normative legal research with secondary research data in the form of primary legal materials and secondary legal materials. The results of the study found that changes to spatial planning arrangements in the Job Creation Act had the following impacts: the implementation of spatial use can be carried out without a spatial plan for the implementation of strategic national policies, there is a reduction in the authority of the regional government in carrying out spatial planning so that some tasks are carried out by the central government, and there is a reduction in the function of community control, especially regarding the cancellation of environmental permits through the courts. ___ Referensi Buku dengan penulis: Kodoatie, Robert J., & Sjarief, Roestam. (2010). Tata Ruang Air. Denpasar: Penerbit Andi. Riyanto, Sigit., dkk. (2020). Kertas Kebijakan: Catatan Kritis Terhadap UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Yogyakarta: UGM. Santosa, Deddy Pandji. (2020). Penataan Ruang Melalui Pendekatan Administrasi Publik. Malang: Inteligensia. Sitorus, Santun R.P. (2019). Penataan Ruang. Bogor: PT Penerbit IPB Press. Wahid, A. M. Yunus. (2016). Pengantar Hukum Tata Ruang. Jakarta: Prenada Media. Waskito, dkk. (2018). Pertanahan, Agraria, dan Tata Ruang. Jakarta: Kencana. Artikel jurnal: Baihaki, M. R. (2021). Persetujuan Lingkungan sebagai Objectum Litis Hak Tanggung Gugat di Peradilan Tata Usaha Negara (Telaah Kritis Pergeseran Nomenklatur Izin Lingkungan menjadi Persetujuan Lingkungan Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja). Majalah Hukum Nasional, 51(1), 1-20. Hamja, B., Aswir, F., & Ahmad, S. (2021). Fungsi Kewenangan Daerah Dalam Perencanaan Tata Ruang di Daerah Perbatasan Kabupaten/Kota. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(2), 135-146. Helmi, H. (2011). Membangun Sistem Perizinan Terpadu Bidang Lingkungan Hidup di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 11(1), 139-148. Imamulhadi, I. (2021). Aspek Hukum Penataan Ruang: Perkembangan, Ruang Lingkup, Asas, dan Norma. Bina Hukum Lingkungan, 6(1), 121-144. Islamuddin, A., & Bima, M. R. (2021). Perbandingan Kewenangan Kepala Daerah Menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Journal of Lex Generalis (JLG), 2(10), 2610-2625. Masayu, N. T. (2021). Implikasi Undang-Undang Cipta Kerja terhadap Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Penataan Ruang Nasional dan Penyelenggaraan Penataan Ruang. Jatiswara, 36(3), 238-249. Mulyani, B. (2020). Dekonstruksi Pengawasan Peraturan Daerah Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Juridica, 2(1), 91-113. Purwanda, S., Betaubun, R. M. N., & Rado, R. H. (2023). Klasifikasi Penetapan Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (Daerah 3T) Dalam Regulasi Indonesia. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 9(1), 931-943. Purwanda, S., & Wulandari, A. S. R. (2023). Socio-Legal Studies: Methodical Implications of Legal Development in Indonesia. Al-'Adl, 16(2), 152-163. Sutaryono, S., Nurrokhman, A., & Lestari, N. D. (2021). Penguatan Pelaksanaan Penertiban Pemanfaatan Ruang Pasca Terbitnya Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Pengembangan Kota, 9(2), 154-165. Vilyasari, L., & Saputra, A. (2023). Implementasi Jaminan Kesehatan Pasien di Semarang Berdasarkan Undang-Undang BPJS. Amsir Law Journal, 4(2), 112-119. Widodo, A., Solekhan, M., & Siswanto, B. (2022). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Semarang. Justicia Sains: Jurnal Ilmu Hukum, 7(1), 132-146. Wirasaputri, N. M. (2014). Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Dalam Kaitan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 16(1), 129-146. World Wide Web: Indonesian Center for Environmental Law (ICEL). (2020). Berbagai Problematika Dalam UU Cipta Kerja Sektor Lingkungan dan Sumber Daya Alam. Tersedia secara daring dari: https://icel.or.id/seri-analisis/berbagai-problematika-dalam-uu-cipta-kerja-sektor-lingkungan-dan-sumber-daya-alam/ . [Diakses 23 Mei 2023]. Tempo. (2020). UU Cipta Kerja: Penataan Ruang oleh Pusat, Tak Lagi Pemda. Tersedia secara daring dari: https://nasional.tempo.co/read/1393656/uu-cipta-kerja-penataan-ruang-oleh-pusat-tak-lagi-pemda . [Diakses 3 Mei 2023].