cover
Contact Name
Kadar Ramadhan
Contact Email
poltekita.jpm@gmail.com
Phone
+6285299159212
Journal Mail Official
poltekita.jpm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Thalua Konchi, Mamboro, Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94145
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 27225801     EISSN : 27225798     DOI : https://doi.org/10.33860/pjpm
Core Subject : Health,
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community health services. The scope Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat receives articles from all public service activities in the field of health.
Articles 245 Documents
Edukasi Pentingnya Gizi Seimbang dan Aktivitas Fisik pada Remaja Putri di Masa Pandemi COVID-19: Education on the Importance of Balanced Nutrition and Physical Activity among Young Women during the COVID-19 Pandemic Ira Dwijayanti; Fitria Ningsih; Anisa Rahma Pramoedyo; Berliantin Audina Khabibah; Rochmatus Nur Febrianti; Zuhrufa Diana Azza
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.766 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.886

Abstract

Covid-19 pandemic caused significant changes to lifestyle that affect adolescents’ dietary patterns and physical activity. The purpose of this educational activity is to increase the knowledge and awareness of adolescents to maintain their diet and physical activity in the mids of the Covid-19 pandemic. 30 adolescents actively participated in online education activities. The material presented consisted of 4 topics, namely 1) Tumpeng Gizi, 2) Balanced Nutrition Guidelines; 3) My Plate and 4) The importance of physical activity for adolescents. The education is presented using presentation and educational video with total duration of 60 minutes. The results show that there was no difference of correct answer on ‘Question 1’ (100%) and ‘Question 5’ (67%) about Tumpeng Gizi and physical activity. There was increase of correct answer on ‘Question 2’ (100%) and ‘Question 3’ (87%) about recommendation of sugar and salt intake. However, there was a decrease of correct answer on ‘Question 4’ (50%) about how to manage balanced nutrition intake. We hope that the education can be continued with focus of improving skill on how to manage the balanced nutrition intake among adolescents.   ABSTRAK Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan yang signifikan pada kebiasaan gaya hidup sehingga berpengaruh terhadap pola makan dan aktivitas fisik remaja. Tujuan kegiatan edukasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja putri untuk tetap menjaga pola makan dan aktivitas fisik di tengah pandemi Covid-19. Sebanyak 30 orang ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dengan metode penyuluhan yang dilakukan secara daring. Materi yang disampaikan terdiri dari 4 topik yaitu 1) Tumpeng Gizi Seimbang; 2) Pedoman Gizi seimbang; 3) Isi Piringku dan 4) Pentingnya Aktivitas Fisik bagi Remaja. Materi disajikan dalam bentuk presentasi dan video edukasi selama 60 menit. Penilai keberhasilan edukasi menggunakan kuesioner pre dan post-test yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan pilihan jawaban ganda. Hasil evaluasi edukasi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumah responden yang menjawab dengan benar pada ‘Soal 1’ (100%) tentang tumpeng gizi dan ‘ Soal 5’ (67%) tentang aktivitas fisik. Ada peningkatan jumlah responden yang menjawab dengan benar pada ‘Soal 2’ (100%), dan ‘Soal 3‘ (87%) tentang asupan gula dan garam yang tepat. Namun, ada penurunan jumlah responden yang menjawab ‘Soal 4’ tentang menjaga asupan gizi yang tepat yaitu 15 orang (50%). Kami berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan remaja bagaimana mengatur dan mengontrol agar asupan gizi tetap terjaga sesuai kebutuhan selama pandemi.
Penggunaan Pendekatan Emo-Demo dalam Edukasi Pencegahan Stunting pada Orang Tua Siswa Taman Kanak-kanak: The Use of the Emo-Demo Approach in Stunting Prevention Education for Parents of Kindergarten Students Yustiyani Yustiyani; Mochamad Nurmansyah
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.321 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.904

Abstract

Stunting is one of many health problems in Indonesia than needs to be addressed through intervention program such as nutrition sensitive program. The objective of this community service program was to improve parental knowledge on stunting prevention using emotional demonstration (emo-demo) approach. The program was held on January 20, 2022, at Legoso kindergarten, South Tangerang city. The program participants consisted of 16 kindergarten student parents. The program blended the lecture and game session using emo demo approach. The emo-demo module was developed based on a guideline by GAIN. The participants characteristics as well as knowledge before and after the program was measured using a set of pre and post-test questionnaire on Google Form. Most of participants were female (93,8%), aged 31-40 years old (75,0%) with diploma or bachelor’s degree (68,8%). Almost all participants have heard about stunting prior to joining this program (93,8%). The information of stunting was obtained from social media/internet (56,3%), television/radio (50,0%) and came from families (31,3%), friends (31,3%), public figures (31,3%) and health care professionals (25%). We found significant improvement of the average participant’s knowledge on stunting from 17,25 ± 5,59 points to 23,58 ± 6,79 points at the end of the program (p=0,02). Emo-demo is one of the methods could be used to educate public especially related to stunting issue.   ABSTRAK Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia yang membutuhkan penanganan, salah satunya melalui intervensi gizi sensitif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan orang tua siswa dalam pencegahan stunting pada anak usia dini dengan menggunakan pendekatan emo-demo. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada 20 Januari 2022 di TK di Legoso, Tangerang Selatan. Peserta penyuluhan terdiri atas 16 orang tua siswa. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan permainan menggunakan pendekatan emo-demo. Pengembangan modul emo-demo merujuk pada pedoman pengembangan oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN). Karakteristik peserta dan pengetahuan sebelum dan sesudah mengikuti penyuluhan diukur menggunakan kuesioner pre dan post-test dengan media Google Form. Sebagian besar peserta adalah perempuan (93,8%), berusia 31-40 tahun (75,0%), dan memiliki pendidikan terakhir diploma/sarjana (68,8%). Hampir seluruh peserta pernah mendengar istilah stunting sebelum mendapatkan penyuluhan (93,8%). Informasi tentang stunting diperoleh dari sosial media/internet (56,3%), televisi/radio (50,0%) dan berasal dari keluarga (31,3%), teman (31,3%), tokoh masyarakat (31,3%) dan tenaga kesehatan (25%). Terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan peserta yang signifikan dari 17,25 ± 5,59 menjadi 23,58 ± 6,79 setelah mendapatkan penyuluhan (p=0,02).   Emo-demo dapat menjadi salah satu metode yang efektif dalam pemberian edukasi bagi masyarakat khususnya terkait stunting. 
Sepuluh Tahap Mewujudkan Kampung Mandiri Sampah: Ten Stages of Realizing a Trash Independent Village Pajar Hatma Indra Jaya; Agung Prasetyo
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.148 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.912

Abstract

Most cities in Indonesia have trash problems. The local governments send the city's trash to the landfills. However, the longer the trash volume in the landfill is increasing, the fuller some landfills are going to be running out of space in a short time. Kampung Mandiri Sampah (The Independent Trash Village) is one of the city's solutions to reduce trash in the landfills. However, many people still have difficulties to create Kampung Mandiri Sampah. This paper aimed to provide a guideline regarding the stages of creating a Trash Independent Village with the trash donation method. To describe these stages, the Practicum Team of the Community Development Departement, Dakwah and Communication Faculty, UIN Sunan Kalijaga conducted an experiment to create a Trash Independent Village using participatory action research methods in Blimbingsari Hamlet, Caturtunggal Village, Depok Sub-district, Sleman District. It took six months. We conclude that there are ten stages that can be taken by the community to create a Trash Independent Village with the Trash Donation methods. The result of this program is to make household waste no longer disposed of in a landfill, but it is sorted and processed so that it provides economic benefits for the community. Kampung Mandiri Sampah sorts of waste from the house. The conclusion is that Kampung Mandiri Sampah is able to reduce the waste disposal volume in the landfill. ABSTRAK Hampir semua kota di Indonesia mempunyai masalah dengan sampah. Sampah kota dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun semakin hari volume sampah di TPA semakin banyak sehingga beberapa TPA tidak lagi mampu menampung sampah. Kampung Mandiri Sampah merupakan salah satu solusi kota untuk mengurangi kecepatan penuhnya sampah di TPA. Namun banyak orang yang masih kesulitan untuk mewujudkan Kampung Mandiri Sampah. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan guideline terkait tahapan mendirikan Kampung Mandiri Sampah dengan metode sedekah sampah. Metode yang digunakan adalah ceramah, focus group discussion, dan eksperimen dalam bentuk aksi bersama masyarakat Dusun Blimbingsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kegiatan dilakukan oleh tim Praktikum Prodi Pengembangan Masyarakat, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga dengan memakan waktu enam bulan. Dari kegiatan tersebut disimpulkan terdapat sepuluh langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mewujudkan Kampung Mandiri Sampah metode sedekah sampah. Hasil program ini membuat sampah rumah tangga tidak lagi langsung di buang ke TPA, namun sampah dipilah dan diolah sehingga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kampung Mandiri Sampah memilah sampah sejak dari rumah sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya Kampung Mandiri Sampah mampu mengurangi volume pembuangan sampah ke TPA.
Pengembangan Usaha Cafe Herbal di Desa Sentra Kelor Bogo: Herbal Cafe Business Development in Sentra Kelor Village, Bogo Karina Citra Rani; Elsye Tandelilin; Nikmatul Ikhrom Eka Jayani; Noviaty Kresna Darmasetiawan; Johan Sukweenadhi; Prayogo Widyastoto Waluyo; Ummy Maisarah Rasyidah; Nani Parfati
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.841 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.913

Abstract

The millennial herbal café could create a taste of Jammu that was acceptable to millennials by processing Jammu using various techniques and combining it with other ingredients that were beneficial for the body. The community service activities carried out were aimed at developing the Café Herbal business, which produces processed millennial herbal products that were liked by customers. The methods chosen as follow-up are training, mentoring, and comparative studies. Evaluation of training and mentoring was seen by using a questionnaire given as a post-test and the success of Partners in producing Millennial herbal preparations. The Ubaya team created an herbal corner and scheduled an herbal corner training including the manufacture of millennial herbal drinks/herbal drinks, quality aspects of herbal drinks, business opportunities, and step-by-step development of herbal corners and comparative studies at Cafés with the millennial herbal concept. From community service activities, a contemporary booth for the herbal corner has been produced, which is equipped with a neon sign box and café tools. The training that has been carried out has an impact on increasing partner knowledge (63% of participants showed good understanding). The increase was shown by several millennial herbal drink menus produced, including “Blue tea milky” (infusion of butterfly pea flowers and milk), “Red ginger milky” (red ginger and milk), and “Green silky milky” (moringa leaf powder and milk). ABSTRAK Café jamu milenial mampu menciptakan rasa Jamu yang dapat diterima oleh milenial dengan mengolah Jamu menggunakan berbagai teknik dan dipadukan dengan bahan-bahan lain yang bermanfaat bagi tubuh. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan usaha Café Herbal yang menghasilkan produk olahan jamu milenial yang disukai pelanggan. Metode yang dipilih sebagai tindak lanjut yaitu pelatihan, pendampingan dan studi banding. Evaluasi keberhasilan pelatihan dan pendampingan dilihat dengan menggunakan kuesioner yang diberikan sebagai post test dan keberhasilan Mitra dalam menghasilkan olahan jamu milenial. Tim Ubaya merealisasikan pembuatan herbal corner dan mengagendakan serangkaian pelatihan diantaranya pembuatan minuman herbal/jamu milenial, aspek mutu dari minuman herbal, peluang usaha serta step by step pengembangan herbal corner dan studi banding pada Café dengan konsep jamu milenial. Dari kegiatan pengabdian masyarakat telah dihasilkan booth kekinian untuk herbal corner yang dilengkapi neon box penanda dan alat-alat café. Pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan memberikan dampak peningkatan pengetahuan Mitra (63% peserta menunjukkan hasil pemahaman yang baik). Peningkatan ketrampilan ditunjukkan dengan beberapa menu minuman jamu milenial yang dihasilkan diantaranya “Blue tea milkymo” (seduhan bunga telang dan susu), “Red ginger milkymo” (Jahe merah dan susu) dan “Green silky milkymo” (serbuk daun kelor dan susu).
Mengubah Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun pada Masa Pandemi di Pedesaan Manggarai dan Sumbawa : Behaviour Change on Handwashing with Soap during Pandemic in Rural Manggarai and Sumbawa Alfian Helmi; Lina Agestika
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.113 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.990

Abstract

Handwashing with Soap Practice (HWWS) to prevent the infection of Covid-19 is very low in eastern Indonesia. Triggering community behavior change of HWWS is necessary, especially to make them consistent and sustainable. This community service activity uses Participatory Rural Appraisal (PRA), which combines 14 methods. This study recruited 74 respondents in rural areas of Manggarai (NTT) and Sumbawa (NTB). To evaluate their HWWS behavioral change, we conducted a pre-and post-test on their knowledge, attitude, and practice. Results showed that there was a significant change in their HWWS practice in critical times, such as; before eating, after handling animals, and after defecating. The triggering method such as arousing shame, disgust, and fear of getting infected with diseases are the most effective. Further implementation of these methods to trigger the community's HWWS behavior change in other villages with a similar scheme will be potential. ABSTRAK Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk mencegah penularan penyakit infeksi Covid-19 masih sangat rendah di Indonesia Timur. Pemicuan untuk perubahan perilaku CTPS pada masyarakat sangat diperlukan agar perilaku CTPS dapat menetap dan berkelanjutan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang mengombinasikan 14 metode pemicuan. Kegiatan ini melibatkan 74 responden yang bertempat tinggal di pedesaan Manggarai (NTT) dan Sumbawa (NTB). Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan mengukur kebiasaan CTPS sebelum dan sesudah dilakukan pemicuan. Hasil menunjukkan bahwa setelah pemicuan terjadi perubahan signifikan pada praktik CTPS sebelum makan, setelah memegang hewan, dan setelah BAB. Metode pemicuan yang menggugah rasa malu, rasa jijik dan rasa takut sakit merupakan kombinasi metode pemicuan yang paling efektif dalam mengubah perilaku CTPS di lokasi kegiatan. Pemicuan di seluruh pedesaan dengan skema serupa berpotensi dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 di NTT dan NTB. 
Aplikasi Pengolahan Limbah Cair Aliran Horisontal menggunakan Media Pasir Skala Komunal: Horizontal Flow Liquid Waste Treatment Application using Communal Scale Sand Media Sugeng Nuradji; Andi Respito; Hamsiah Hamsiah
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.274 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.1027

Abstract

Increased human activities in the household resulted in an increase in the amount of liquid waste. The purpose of this PkM activity is to implement a horizontal flow wastewater treatment application using slow sand filter (SSF) media on a communal scale. The method used is a field survey in the village of Guntarano Tanantovea Donggala in February 2022. Interviews with the community and measuring the surface height of the liquid waste distribution system in the yard, taking photos of residential locations regarding the distribution of liquids in the waste distribution system, holding community leaders meetings and outreach. to ensure understanding and roles. as well as being active in the community in making a communal liquid waste distribution system, planning the design of the gravity system for liquid waste distribution, making an understanding with the community and community leaders to determine the time and energy for design development in the horizontal flow technical plan. The results obtained are that the application of wastewater treatment with the role of communal scale sand media can reduce liquid waste pollution and improve proper sanitation for the community. The results of the evaluation of effluent BOD decreased by 77.06%, while COD decreased by 80.82%. It is hoped that this application can be sustainable so that the positive impact felt by the community through this activity is as felt by the community in the village. ABSTRAK Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair.Tujuan kegiatan PkM ini adalah untuk melakukan penerapan aplikasi pengolahan limbah cair aliran horisontal menggunakan media pasir slow sand filter(SSF) skala komunal. Metodenya survey lapangan desa Guntarano Tanantovea Donggala  bulan Februari 2022. Wawancara dengan masyarakat dan melakukan pengukuran level permukaan sistem penyaluran limbah cair di pekarangan, melakukan pemotretan letak rumah tinggal tentang distribusi sistem penyaluran limbah cair eksisting, melakukan pertemuan tokoh masyarakat serta sosialisasi untuk memastikan kesepahaman dan peran serta aktif masyarakat dalam membuat sistem penyaluran limbah cair sistem komunal, membuat rencana desain sistem penyaluran limbah cair sistem gravitasi, membuat kesepahaman dengan masyarakat dan tokoh masyarakat untuk menentukan waktu dan tenaga untuk pembangunan desain dalam rencana teknis aliran horisontal. Hasil yang diperoleh ialah aplikasi pengolahan limbah cair menggunakan peran media pasir skala komunal dapat mengurangi pencemaran limbah cair dan meningkatkan sanitasi yang layak bagi masyarakat. Hasil evaluasi eflluent BOD menurun 77,06 %, sedangkan COD menurun sebesar 80,82 %. Diharapkan aplikasi ini dapat berkelanjutan sehingga dampak positif yang dirasakan masyarakat lewat kegiatan ini seperti yang dirasakan masyarakat yang ada di Desa. 
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Lansia dengan Penyakit Diabetes Mellitus (DM) melalui Penerapan Management Diri: Efforts to Improve Quality of Life for Elderly with Diabetes Mellitus (DM) through the Implementation of Self-Management Nina Indriyawati; Sri Utami Dwiningsih; Sudirman Sudirman; Rifa Ainun Najihah
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.373 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.1061

Abstract

Self-management can be used as an effort to deal with chronic diseases, especially diabetes mellitus (DM). Consistent self-management can control the instability of blood sugar levels, minimize complications and improve the quality of life of sufferers. The purpose of the activity is to carry out assistance, education and self-management training of Diabetes Mellitus (DM). The method used is lectures and demonstrations using the medium of successful self-management books diabtes melitus and audiovisual on health education self-management diabetes mellitus. The target is 89 people, the number is divided into 2 groups, namely 49 elderly people with DM and 40 health cadres. Health cadres are only given education and socialization of the use of books to provide support to the elderly. The activity was carried out during two meetings, on the first day participants took blood sugar measurements during (GDS) and pretested by filling out a quality of life questionnaire (QOL). Then given material about self-management in people with DM. At the meeting, the two elderly participants conducted a posttest by filling out a quality of life questionnaire (QOL). The results of the activity showed that there was an improvement in the quality of life with a total score of >39 with a good quality of life from 35% to 47% after participating in diabetes mellitus self-management health education activities so that it could be concluded that there was an improvement in quality of life. This activity can help the elderly in recognizing and managing diabetes mellitus.   ABSTRAK Manajemen diri dapat digunakan sebagai upaya untuk menangani penyakit kronis terutama diabetes melitus (DM). Manajemen diri yang dilakukan secara konsisten dapat mengontrol ketidakstabilan kadar gula darah, meminimalkan komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Tujuan kegiatan adalah melaksanakan pendampingan, edukasi dan pelatihan manajemen diri Diabetes Mellitus (DM). Metode yang digunakan adalah ceramah dan demosntrasi dengan menggunakan media buku sukses manajemen diri diabtes melitus dan audiovisual tentang pendidikan kesehatan manajemen diri diabetes melitus. Sasaran sebanyak 89 orang, Jumlah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 49 lansia dengan DM dan 40 kader kesehatan. Kader kesehatan hanya diberikan edukasi dan sosialisasi penggunaan buku untuk memberikan dukungan pada lansia. Kegiatan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pada hari pertama peserta dilakukan pengukuran gula darah sewaktu (GDS) dan melakukan pretest dengan mengisi kuesioner kualitas hidup (QOL). Kemudian diberikan materi tentang manajemen diri pada penderita DM. pada pertemuan kedua peserta lansia melakukan posttest dengan mengisi kuesioner kualitas hidup (QOL). Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan kualitas hidup dengan total skor >39 dengan kualitas hidup baik dari 35% menjadi 47% setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan manajemen diri diabetes melitus sehingga dapat disimpulkan terjadi peningkatan kualitas hidup. Kegiatan ini dapat membantu lansia dalam mengenali dan mengelola penyakit diabetes melitus.
Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Metode Komposting Takakura: Training on Household Waste Management using the Takakura Composting Method Zrimurti Mappau; Fahrul Islam
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.719 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.1077

Abstract

Indonesia produced 37.3% of household waste out of a total of 67.8 million tons of waste in 2020.  Mamuju produces the average waste 1.6 tons of waste per day which is dominated by household waste. The training activity aimed to empower the community in the management of household waste with takakura composting methods. The target of community service activities were the mothers of farmer groups in Bambu Village, Mamuju District as many as 20 people. The PKM activity method uses lecture and demonstration methods. The stages of community service activities are started with counseling on household plastic waste management, counseling on household kitchen waste management, demonstrations and practices on household waste management with composting methods. All participants are very enthusiastic about participating in activities characterized by the presence of participants in all stages of packaging activities that are always on time and also the activeness of participants in composting practices. There is an increase in the number of participants with good knowledge about household plastic waste management from 20% to 85%. And also good knowledge of household kitchen waste management from 45% to 85%. At the end of the activity formed 2 houses that became a pilot house for making takakura compost.   ABSTRAK Indonesia menghasilkan 37,3% sampah rumah tangga dari total 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020. Kabupaten Mamuju rata-rata menghasilkan sampah 1,6 ton per hari yang didominasi oleh jenis sampah limbah rumah tangga. Pelatihan dalam kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode komposting Takakura. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah ibu-ibu kelompok tani di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju sebanyak 20 orang. Metode kegiatan PKM menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Tahapan kegiatan PKM dimulai dengan penyuluhan tentang pengelolaan sampah plastik rumah tangga, penyuluhan tentang  pengelolaan sampah dapur rumah tangga, demonstrasi dan praktik tentang pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode komposting. Semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ditandai dengan kehadiran peserta dalam semua tahapan kegiatan pengabmas yang selalu tepat waktu dan juga keaktifan peserta dalam praktik pembuatan kompos. Terdapat peningkatan jumlah peserta dengan pengetahuan baik tentang pengelolaan sampah plastik rumah tangga dari 20% menjadi 85%. Dan juga  pengetahuan baik tentang pengelolaan sampah dapur rumah tangga dari 45% menjadi 85%. Di akhir kegiatan terbentuk 2 rumah yang menjadi rumah percontohan pembuatan kompos takakura.
Pelatihan Kader Posyandu Remaja di Pesantren Mahasiswa Liwa’ul Haq Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikurole: Youth Posyandu Cadre Training at the Liwa'ul Haq Student Islamic Boarding School, Tondo Village, Mantikurole District Anna Veronica Pont; Olkamien Jesdika Longulo; Mardiani Mangun
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.559 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.1189

Abstract

Youth health services at posyandu can facilitate adolescents in understanding and preventing adolescent health problems. The village of Tondo does not yet have a youth posyandu. The number of adolescents in the district of Tondo: 1267 young women and 1170 boys. Community service aims to determine the knowledge and skills of adolescents in providing youth posyandu services at the Liwa'ul Haq pasantren, Tondo sub-district. The community service method is providing training for youth posyandu cadres at the Liwa'ul Haq Islamic boarding school, Tondo sub-district, training participants for 15 youths. Cadre training is divided into three stages, namely: the first is education (theory), the second is practice/role play in the classroom and the third is the practice of serving 5-table youth posyandu (stages) to adolescents. The training was carried out for 3 days by the Poltekkes Service Team of the Ministry of Health Palu in partnership with the Talise and Ponpes Liwa'ul Haq Health Center, with 15 participants. Prior to training, a pretest was conducted. After the training Posttest results the knowledge and skills of adolescents increased. It is hoped that the Head of the Talise Health Center, the Coordinator of the Youth Posyandu service will continue to fall down for the preparation of Posrem services at the Liwa'ul Haq Islamic Boarding School.   ABSTRAK  Layanan kesehatan remaja di posyandu dapat memfasilitasi remaja dalam memahami dan mencegah permasalahan kesehatan remaja. Kelurahan Tondo belum memiliki posyandu remaja. Jumlah remaja di keluruhan Tondo: remaja putri 1267 dan remaja putra 1170. Pengabdian masyarakt bertujuan diketahuinya pengetahuan dan ketrampailan remaja dalam memberikan pelayanan posyandu remaja di pasantren Liwa’ul Haq kelurahan Tondo. Metode pengabdian masyarakat adalah memberikan pelatihan kader posyandu remaja di Pasantren Liwa’ul Haq kelurahan Tondo, peserta pelatihan 15 orang remaja. Pelatihan kader dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: pertama adalah edukasi (teori), kedua adalah praktik/ role play di kelas dan ke tiga praktik pelayanan posyandu remaja 5 meja (tahap) kepada remaja. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari oleh Tim Pengabdian Poltekkes Kemenkes Palu bermitra dengan Puskesmas Talisedan Ponpes Liwa’ul Haq, peserta berjumlah 15 orang. Sebelum pelatihan dilakukan pretes.  Setelah pelatihan Hasil Posttest pengetahuan dan ketrampilan remaja meningkat. Diharapakan Kepala Puskesmas Talise, Koordinator pelayanan Posyandu remaja  tetap fallow up untuk persiapan pelayanan  Posrem di Ponpes Liwa’ul Haq.
Pemberdayaan Siswa dalam Mengenal Bahaya Rokok terhadap Kesehatan dan Upaya Pencegahannya di SMAN 1 Cibadak, Lebak Ahmad Ahmad; Hadits Lissentiya Armal; Suhartini Suhartini
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.826 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.923

Abstract

Senior High School I Cibadak is one of the schools that does not have a special regulation regarding the application of a No Smoking Area. Meanwhile in school environment, theat smoking behavior of the students is still a problem. Some students are founded smoking in the environment around the school, although it was done secretly. Dedication to community activities aim to increase the knowledge of students and teachers about the dangers of smoking to health and the establishment of a No Smoking Area in SMAN 1 Cibadak, Lebak Regency. The results of dedication community are the first, training of 20 students to availability of promotional media for the prevention of the dangers of smoking, the second making of regulations for SMAN I Cibadak as a Non-Smoking Area (KTR), the third preparation of articles, and the compilation of a pocketbook "The dangers of smoking to health and its prevention efforts", the last making videos of dedication community activities. While the outcomes achieved were the issuance of the Principal Regulation of SMAN I Cibadak number: 421/887- SMAN.01/CBDK/2021 dated November 3 2021, concerning Non-Smoking Areas (KTR) at SMAN I Cibadak. Determination of KTR as a step in preventing smoking behavior for students at SMAN 1 Cibadak, it is hoped that the application of KTR can be carried out in other schools in Lebak, Rangkasbitung Regency, Banten. ABSTRAK Sekolah Menengah Atas Negeri I Cibadak merupakan salah satu sekolah yang belum memiliki regulasi khusus tentang penerapan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah. Sementara perilaku merokok siswa di sekolah masih menjadi masalah yang kerap ditemukan. Beberapa siswa masih ditemukan merokok di lingkungan sekitar sekolah meskipun kebiasaan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan guru tentang bahaya rokok terhadap kesehatan dan terbentuknya Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan SMAN 1 Cibadak Kabupaten Lebak. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 20 orang siswa, tersedianya media promosi pencegahan bahaya rokok, tersusunnya regulasi penetapan SMAN I Cibadak sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), tersusunnya artikel pengabdian kepada masyarakat, dan tersusun Buku pedoman “Bahaya merokok terhadap kesehatan dan upaya pencegahannya“, serta video kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan luaran yang dicapai adalah diterbitkannya Peraturan kepala sekolah SMAN I Cibadak nomor : 421/887-SMAN.01/CBDK/2021 tanggal 3 November tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di SMAN I Cibadak. Penetapan KTR menjadi satu Langkah dalam mencegah perilaku merokok bagi para siswa di SMAN 1 Cibadak, diharapkan penerapan KTR dapat dilakukan di sekolah lainnya yang berada di Lebak, Kabupaten Rangkasbitung, Banten.

Page 8 of 25 | Total Record : 245