cover
Contact Name
Noorma Yunia
Contact Email
noormayunia@gmail.com
Phone
+6285280055655
Journal Mail Official
lppm.stailatansa@gmail.com
Editorial Address
Gedung STAI La Tansa Mashiro Jl. Soekarno Hatta, By pass, Rangkasbitung Tlp/Fax: +6252 207163/ 206794
Location
Kab. lebak,
Banten
INDONESIA
Jurnal Aksioma Ad Diniyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies
ISSN : 23376104     EISSN : 27213579     DOI : http://dx.doi.org/10.55171/jad.v9i2
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah ini dikelola Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Lebak, Banten. Jurnal ini merupakan perubahan dari Jurnal Al-Hadloroh (ISSN 2067-5606). Sejak Volume 1 Nomor 1 Maret 2013, sebagai terbitan perdana, berkala ini berganti nama menjadi Jurnal Aksioma Ad-Diniyah. Frekuensi terbit yakni dua kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan bulan Desember. Visi Aksioma ad-diniyyah menjadi jurnal terakreditasi dalam pendidikan agama islam. Dengan tujuan : (1) Membantu penyebaran informasi pendidikan agama islam. (2) Mendukung penelitian di bidang pendidikan agama islam. Fokus utama dalam jurnal ini adalah pada bidang pengajaran agama islam; pendidikan agama islam dan akhlak tasawuf.
Articles 116 Documents
Peran Pondok Pesantren La Tansa Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Banjar Irigasi Kecamatan Lebakgedong Lebak-Banten Ahmad Faisal Hadziq
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.608 KB) | DOI: 10.55171/jad.v5i1.272

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Ia sebagai komunitas dan sebagai lembaga pendidikan yang besar jumlahnya dan luas penyebarannya di berbagai pelosok tanah air telah banyak memberikan saham dalam pembentukan manusia yang relegius. Tujuan Penelitian ini adalah  untuk mengetahui peran Pondok Pesantren La Tansa Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Banjar Irigasi Kecamatan Lebakgedong Lebak-Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis metode studi kasus. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Peran Pondok Pesantren La Tansa merupakan sebuah lembaga pendidikan yang didirikan untuk menciptakan lulusan yang mempunyai kompetensi yang baik dan berakhlak baik. Hal ini membuat lulusan Peran Pondok Pesantren La Tansa siap mengabdi pada masyarakat dengan bekal ilmu agama maupun umum yang baik. Bentuk-bentuk peranan Peran Pondok Pesantren La Tansa adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pekerja dan membantu anak yang orangtuanya dalam hal pendidikan, 1) Peran Pondok Pesantren La Tansa sangatlah peting dalam meningkatkan pendidikan masyarakat, khususnya masyarakat Banjar irigasi, 2) Dengan adanya Pondok Pesantren La Tansa membuat pola pikir masyarakat tentang pendidikan mulai berubah, yang tadinya kurag mementingkan pendidikan bagi anaknya sekarang justru lebih mementingkan pendidikan anaknya, 3) Dengan adanya Pondok Pesantren La Tansa pendidikan masyarakat Banjar Irigasi makin baik. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh Pondok Pesantren La Tansa dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Banjar irigasi adalah, 1) Kurangnya minat anak-anak di Desa Banjar Irigasi untuk bersekolah atau menuntut ilmu, 2) Rendahnya pola pikir masyarakat Banjar Irigasi mengenai pentingnya pendidikan, 3) Rendahnya ekonomi mayoritas masyarakat Banjar Irigasi sehingga tidak mampu menyekolahkan anaknya.
Sistem Pengelolaan Lembaga Pendidikan Modern ujang Saefuddin Rosyid
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.913 KB) | DOI: 10.55171/jad.v5i2.293

Abstract

Pendidik budi pekerti ialah menanamkan apa yang dimaksud oleh pendidikan budi pekerti itu sehingga menjadi dasar atau mendarah daging (menjadi kebiasaan) bagi siapa saja yang dididik. Tentu saja cara mendidik itu tidak seperti mengajar. Tidak cukup hanya dengan memberi pengertian (nasihat) tentang kebaikan dan kejahatan atau dengan larang dan perintah saja. Jika cara mendidik seperti itu, alangkah mudah dan cepatnya proses mendidik. Padahal, mendidik yang benar tidak cukup dengan cara semacam itu. Nasihat yang disampaikan  kepada orang-orang atau anak-anak yang tidak disertai dengan amalan (pimpinan dan pembawanya) ibarat perintah berjalan kepada orang buta (belum tahu jalan), yang artinya belum mampu menujukan jalan, tentu saja hal ini akan sulit berhasil
Pengaruh Pembelajaran Group Investigation Terhadap Kognitif Siswa di MTs Bani Idris Kalanganyar Kabupaten Lebak Ernawati Sulhatul Imamah
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.916 KB) | DOI: 10.55171/jad.v3i2.246

Abstract

Learning as an activity to achieve instructional objectives, types and procedures of activities, requires complex thinking, and also balanced participation between students and educators in order to achieve maximum goals.The purpose of this study was to study the effect of group learning on cognitive students at MTs Bani Idris Kalanganyar, Lebak Regency. The method used in this study is the writer who uses correlational quantitative methods. a model of causal relationships. Quantitative method is a method used to present research results in the form of numbers or statistics, while correlational research is a study to determine whether there is a relationship between two or several variables. Based on the results of the study found positive study group investigations of cognitive students. Pembelajaran sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan instruksional, jenis dan prosedur kegiatannya, membutuhkan rangkaian pemikiran yang cermat, selain itu juga adanya interaksi yang seimbang antara peserta didik dengan pedidik agar mencapai tujuan yang lebih maksimal.Tujuan Penelitian ini adalh untuk mengetahui pengaruh pembelajaran group investigation terhadap kognitif siswa di MTs Bani Idris Kalanganyar Kabupaten Lebak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan metode kuantitatif korelasional. model  hubungan kausal (sebab akibat). Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan  untuk penyajian hasil penelitian dalam berbentuk angka-angka atau statistik, sedangkan penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua atau beberapa variable. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pembelajaran group investigation berpengaruh positif terhadap kognitif siswa.
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.758 KB) | DOI: 10.55171/jad.v8i1.411

Abstract

Perwujudan budaya religius di lingkungan sekolah merupakan keputusan  ideal,   dengan   cara   membiasaan   peserta   didik   dalam   melaksanakan  nilai-nilai keagamaan setiap hari. Untuk itu agar budaya religius tetap terlaksana, maka kepala sekolah selalu melakukan upaya peningkatkan internalisasi nilai-nilai agama agar peserta didik tumbuh menjadi anak yang taat terhadap ajaran agama islam. Penelitian tentang budaya religius ini dilakukan di SD Islam Al-Husna Rangkasbitung dengan tujuan (1) Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam menngkatkan suasana religius dan (2) Untuk mengetahui suasana religius di SD Islam Al-Husna rangkasbitung. Dalam memilih metode penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan sekolah (PTS), artinya penelitian ini lebih fokus kepada upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan budaya religius di SD Islam Al-Husna Rangkasbitung, namun sumber data yang lain diperlukan seperti dari bagian keagamaan, kurikulum, guru dan siswa. Setelah dilakukan penelitian, hasil menunjukkan (1) Peningkatan budaya religius yang dilakukan oleh kepala sekolah antara lain (a) Melakukan pembinaan bakat seperti dalam mengumandangkan adzan terhadap peserta didik dan mengadakan perlombaan adzan sewaktu-waktu (b) Melaksanakan latihan pengembangan pemahaman kalam Allah setiap seminggu sekali seperti melaksanakan istighosah atau seminar keagamaan dan memberikan pengajaran dan pemahaman mengenai al-quran dengan cara belajar tajwid dan pelatihan qori (c) Mewajibkan seluruh guru-guru untuk melaksanakan nilai-nilai keagamaan dengan tujuan sebagai pemberian keteladanan terhadap peserta didik. (2) Budaya Religius yang sudah dilaksanakan setiap harinya antara lain (a) membiasakan senyum, salam dan sapa ketika bertemu guru dan selalu senantiasa berbicara baik kepada siapapun serta membiasakan peserta didik untuk mengumandangkan adzan secara bergilir ketika hendak melaksanakan shalat berjamaah (b) Membiasakan untuk membaca kalam Allah setiap hari seperti membaca asmaul husna setiap pagi sebelum memulai pembelajaran dan setiap sore setelah shalat ashar berjamaah serta membaca al-quran dan hafalan surat-surat pendek (c) Mewajibkan kepada peserta didik untuk mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan nilai- nilai keagamaan, seperti shalat berjamaah dan shalat dhuha
KEBUDAYAAN NGATIR DI CIPANAS Studi Fenomenologi pada Budaya Islam di C Mumu Zainal Mutaqin
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.37 KB) | DOI: 10.55171/jad.v1i2.153

Abstract

This study is an attempt to understand and describe the phenomenon and the symptoms that occur on public ngatir Cipanas culture. The method used in this study is a descriptive analysis, this method is intended to describe the phenomenon of what is experienced by the research subjects. Techniques or approaches used in this study is a phenomenological approach. The results showed that Ngatir is concern that spawned the message that a Muslim should in addition be led to perform divine worship and practice their religion insaiyah. In addition, cultural traditions are created as custom ngatir using Islamic values Cipanas the population because they are followers of a religious Muslim who comply with state, tribal and religious. 
Eksistensi Pondok Pesantren Salafi Dalam Meningkatkan Nilai-nilai Keagamaan Ditengah Masyarakat Aris Salman Alfarisi
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.892 KB) | DOI: 10.55171/jad.v5i1.288

Abstract

Fenomena yang terjadi saat ini, bahwa keberadaan pondok pesantren salafi sangat dibutuhkan bagi masyarakat ini terbukti sampai saat ini pondok pesantren salafi tetap eksis walaupun sudah banyak lembaga pendidikan yang lebih modern. Pondok pesantren salafi juga sangat berperan aktif dalam meningkatan nilai-nilai keagamaan seperti kegiatan pengajian dan juga hal-hal yang bisa meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Keadaan zaman pada saat ini, sudah semakin canggih sehingga masyarakat perlu mempunyai pemahaman agama agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dilarang oleh syariat Islam. Demi tercapainya kehidupan yang luhur dan berjiwa mulia dan juga bermanfaat bagi banyak orang. Tujuan dalam penelitian ini pertama, untuk mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai keagamaan ditengah masyarakat. Kedua, untuk mengetahui bagaimana eksistensi pondok pesantren Darussalam dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan. Ketiga, untuk mengetahui bentuk peran aktif pondok pesantren Darussalam dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan ditengah masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi fenomenologi. Kemudian dari data dan sumber data yang sudah diperoleh dengan menggunakan tekhnik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan lebih mengedapankan fenomena yang terjadi. Selanjutnya dari fenomena yang terjadi pada penelitian ini maka akan dideskripsikan dengan uraian temuan penelitian. Hasil penelitiannya yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu, (1) Pemahaman akan nilai-nilai keagamaan ditengah masyarakat masih cukup relatif baik terlebih fenomena yang ada di lingkungan masyarakat sekitar pondok pesantren Darussalam tidak terpengaruhi oleh perkembangan zaman terbukti dari banyaknya masyarakat mengikuti pengajian. (2) Keberadaan pondok pesantren Darussalam di lingkungan masyarakat sekitar bermanfaat dalam hal menanamkan nilai-nilai agama Islam, baik itu berupa hubungan hablumminnas dan hablumminallah agar tidak terpengaruhi keadaan zaman saat ini sehingga pondok pesantren salafi tetap eksis sampai saat ini. (3) Melihat fenomena yang ada, terbukti adanya pondok pesantren Darussalam ditengah masyarakat ini sangat berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan di lingkungan masyarakat sekitar terbukti dalam bidang keagamaan, dakwah Islamiah, serta sosial. Pondok pesantren Darussalam sangat berkontribusi dalam segala aspek demi memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini
Konsep Pendidikan Islam menurut Persis dalam Konteks Pembelajaran Fiqh Tingkat Mu’allimien (sebuah penelitian etnografhi tentang pendidikan dalam persis 2013) Mumu Zainal Mutaqin
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.326 KB) | DOI: 10.55171/jad.v3i1.241

Abstract

The unity of Islam or what we often know ’’ exactly '' is one of the religious organizations in Indonesia, which was established on 12 September 1923 in Bandung. In carrying out its vision and mission Exactly establishing various types and levels of educational institutions that are quite different in the concept of education and in this case the study intends to specifically discuss the level of mu'allimien educational institutions. This research emerged from the premise that the existence of Persis as a religious mass organization in Indonesia has provided a different paradigm, fiqh which is the subject of discussion as an icon of difference, intrigued the writer to conduct research, but because the author was in the scope of education, the author took fiqh context as teaching material at one of the levels of Pesis education namely mu'allimien. Mu'allimien is the level of education institutions that are equivalent to high school where after graduating from mu'allimien students can continue their tertiary education full of community haterogens, so here the author tries to explore this with the formulation of the problem 1. (What is the concept of Islamic education exactly? , 2). How do you think about the curriculum level of the multi-level curriculum? What is the curriculum and learning process at the mu'allmien level of fiqh? To find answers to the problem formulation, the author uses the 'naturalistic qualitative' method by collecting data through documentary or library studies, observations, interviews and questionnaires. So based on the data collection that writing uses, the author can conclude that the concept of Islamic education is exactly to realize the Muslim personality that is tafaquh fid dien, from the description of the vision and mission, then precisely providing the concept of formal, non-formal and informal education and from the concept divided into four , namely pesantren outside the pesantren, school and outside the school. Particularly for the formal education program, Persis then provides a range of pre-school education, elementary schools, the first high school, high school and university. The Mu’allimien is one of the most formal types of school education. This Mu'allimien is provided to provide the mu'allim or the teacher in particular and to provide a servant of Allah who is ready to go down in the community, so in order to achieve this goal in the final assignment of this mu'allimien education program students are required to practice teaching, PLKJ (Khidmat Jami'yyah Training Program) and writing scientific papers, must also go through a comprehensive oral examination as a concrete form of the absorption of learning that has been conveyed. Fiqh as one of the teaching materials that exist in mu'allimien aims to transfer the science of knowledge which in this case is Exactly. In piqh learning, the method used in fiqh learning is not different from other learning learning, as long as the method is good and right then that is what is used. Fiqh as one of the icons that became a conversation among the community because of the difference. In studying fiqh at the level of mu'allimien this is only introduced, and there is no special discussion exclusively that addresses how fiqh, NU (Nahdatul Ulama) or Muhammadiyah. Basically the writer wants to convey that the difference in the interpretation of law is a necessity, the most important thing is the science of charity, because charity without knowledge is taqlid Al Isro: 36 Persatuan Islam atau yang sering kita kenal  ‘’persis’’merupakan salah satu ormas keagamaan yang ada di Indonesia,yang berdiri tanggal 12 september tahun 1923 di Bandung. Dalam melaksanakan visi dan misinya Persis mendirikan berbagai jenis dan tingkat lembaga pendidikan yang cukup berbeda dalam konsep pendidikanya dan dalam hal ini penelitian bermaksud untuk khusus membahas pada lembaga pendidikan tingkat mu’allimien.            Penelitian ini muncul dari dasar pemikiran bahwa adanya Persis sebagai ormas keagamaan di Indonesia telah memberikan suatu paradigma yang berbeda, fiqh yang menjadi bahan perbincangan sebagai icon adnaya perbedaan tersebut menggelitik penulis untuk melakukan penelitian, namun di karna kan penulis ada dalam lingkup pendidikan, maka penulis mengambil konteks fiqh sebagai bahan ajar di salah satu tingkat pendidikan Pesis yakni mu’allimien. Mu’allimien adalah tingkat lembaga pendidikan yang setara dengan SMA dimana setelah lulus dari mu’allimien siswa bisa melanjutkan pendidiakn keperguruan tinggi yang penuh dengan haterogensi masyarakat,maka disini penulis mencoba untuk menggali hal tersebut dengan rumusan masalah 1.(Bagaimana konsep pendidikan islam persis?, 2).Bagaiman kurikulum tingkat mu’allimien ?,Bagaimana kurikulum dan pe,belajaram fiqh tingkat mu’allmien?            Untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah tersebut, maksa penulis menggunakan metode’’kualitatif naturalistic’’dengan cara mengumpulkan data melalui studi documenter atau pustaka,observasi,interview dan kuesioner.            Maka berdasarkan pengumpulan data yang menulis gunakan, penulis bisa menyimpulkan bahwa konsep pendidikan islam Persis adalah untuk mewujudkan kepribadian muslim yang tafaquh fid dien,dari gambaran visi dan misi tersebut,maka persis menyediakan konsep pendidikan formal,nonformal dan informal dan dari konsep tersebut terbagi kepada empat,yaitu pesantren luar pesantren, sekolah dan luar sekolah. Khusus untuk jejang pendidikan formal Persis maka Persis menyediakan jejang pendidikan pra sekolah,Sekolah Dasar,Sekolah Menegah Pertama,Sekolah Menegah Atas dan Perguruan Tinggi.            Mu’allimien adalah salah satu jejang pendidikan Persis formal yang berjenis sekolah. Mu’allimien ini di sediakan untuk menyediakan para mu’allim atau guru khususnya dan untuk menyediakan seorang hamba Allah yang sudah siap turun di masyarakat,maka dalam rangka menuju tujuan tersebut dalam tugas akhir program pendidikan mu’allimien ini para siswa wajib melakukan peraktek ngajar, PLKJ (Program Latihan Khidmat Jami’yyah)dan menulis karya tulis ilmiah,juga harus dengan melalui ujian lisan komprehensif sebagai bentuk kongkrit dari penyerapan pembelajaran yang telah di sampaikan.            Fiqh sebagai salah satu bahan ajar yang ada di mu’allimien bertujuan untuk mentransfer ilmu kepiqihan yang dalam hal ini adalah Persis. Dalam pembelajaran piqh, metode yang digunakan dalam pembelajaran fiqh tidak berbeda dengan pembelajaran pembelajaran yang lain,selama metode itu bagus dan tepat maka itulah yang di gunakan. Fiqh sebagai salah satu icon  yang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat karena perbedaanya. Dalam mempelajari fiqh di tingkat mu’allimien ini hanya sekedar di kenalkan, dan tidak ada pembahasan khusus secara eksklusif yang membahas bagaimana fiqh, NU (Nahdatul Ulama) atau Muhammadiyah.Pada dasarnya penulis ingin menyampaikan bahwa adanya perbedaan dalam interprestasi hukum merupakan sebuah keniscayaan,yang terpenting adalah ilmu dalam beramal, karena amal tanpa ilmu adalah taqlid Al Isro :36
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TADABUR ALAM DALAM MENINGKATKAN BAHASA ARAB SISWA KELAS 3 DI MTS EL KARIM WARUNGGUNUNG KAB. LEBAK Ujang Saefuddin Rosyid
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.947 KB) | DOI: 10.55171/jad.v7i2.406

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah, pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang disusun dengan tujuan meningkatkan dan mendukung proses belajar siswa. Pada saat pembelajaran guru menggunakan metode dan strategi untuk memudahkan siswa memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Tadabur Alam merupakan sebuah pembelajaran yang menciptakan suasana mengajar yang menyenangkan. Atmosfer belajar tidak menegangkan, komunikasi antara guru dan siswa juga hangat dan juga mementingkan pada active learning, anak dikenalkan pada alam dan diberi pengetahuan tentang benda-benda alam. Pelajaran Bahasa Arab merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam tentu dalam pelajarannya guru dituntut untuk bisa memiliki kemampuan mengembangkan system belajar mengajar secara kreatif serta imajinatif dalam menguasai metode penyampaian yang mampu memotivasi siswa, proses KBM yang menyenangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan desain kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan Classroom Research. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian ini menggunakan studi komparatif deskriptif dan disajikan dalam bentuk naratif agar memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian. Hasil penelitian di lapangan bahwa pemahaman siswa sebelum menggunakan model tadabur alam sangat kurang, akan tetapi setelah menggunakan model tersebut khususnya pada mata pelajaran Bahasa Arab Analisis           data     dari      penelitian            ini        adalah  keaktifan         siswa   mengalami peningkatan, yaitu pada pra-siklus 25%, siklus I 50%, dan siklus II 95%. Begitu pula nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan, dari 66 pada pra- siklus meningkat menjadi 71 pada siklus I, kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 77.
Manajemen dan Kinerja Karyawan ditinjau dalam Persepektif Islam Muliawanto Muliawanto
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.097 KB) | DOI: 10.55171/jad.v4i2.257

Abstract

Work is a form of worship done in the world. Working with a work ethic that is right according to the teachings of Islam is an absolute requirement to be able to achieve happiness in the world and the hereafter. The purpose of this research is to know the effectiveness of employee performance STAI La Tansa Mashiro; How is the leadership concern for employees at STAI La Tansa Mashiro and performance in an Islamic perspective. Methods in this research using descriptive qualitative research approach method, namely research that attempts to describe a phenomenon, events, events that occur now. Descriptive research focuses on the actual problem as it is at the time of research. The findings of this research is that STAI La Tansa Mashiro in the division of tasks or work has been made clear rules, although in fact still overlap in carrying out work with other parts and still there are duplicate positions or parts, which thus still overlap the task; STAI La Tansa Mashiro has implemented regulations that direct employees to behave in accordance with the teachings of Islam, one of them by requiring employees to follow the reading activities Asmaul Husna before starting work and expected employees can apply it in everyday life And Factors that affect performance employees in accordance with Islamic teachings such as the making of clear rules, the division of appropriate tasks and the existence of performance appraisal to know the performance results that have been done Bekerja adalah suatu bentuk ibadah yang dilakukan di dunia. Bekerja dengan etika kerja yang benar sesuai ajaran islam merupakan syarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Kinerja karyawan STAI La Tansa Mashiro ; Bagaimana kepedulian pimpinan terhadap karyawan di STAI La Tansa Mashiro dan kinerja  dalam perspektif Islam. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.Penelitian deskiriptif memusatkan perhatian pada masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah bahwa STAI La Tansa Mashiro dalam pembagian tugas atau pekerjaan sudah dibuat aturannya yang jelas, walau pada kenyataannya masih tumpang tindih dalam melaksanaakan pekerjaan dengan bagian lainnya dan masih adanya rangkap posisi atau bagian, dimana dengan begitu masih tumpang tindih tugasnya; STAI La Tansa Mashiro sudah menerapkan peraturan yang mengarahkan karyawannya untuk berprilaku sesuai dengan ajaran-ajaran islam, salah satunya dengan mengharuskan karyawannya mengikuti kegiatan pembacaan Asmaul Husna sebelum mulai bekerja dan diharapkan para karyawan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari Dan Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang sesuai dengan ajaran islam diantaranya pembuatan aturan yang jelas, pembagian tugas yang sesuai dan adanya penilaian kinerja untuk mengetahui hasil kinerja yang telah dilakukannya
THE LACK OF HUMAN RESOURCES AT ISLAMIC FINANCIAL INTITUTIONS IN INDONESIA: Case Study Sharia Bank in Indonesia Juliansyah Noor
E-Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.192 KB) | DOI: 10.55171/jad.v1i1.148

Abstract

The research study carried to examine the phenomenon of Islamic Banking Industry in Indonesia.This research is qualitative research and literature study category. The researcher used literature from the books, journals, and reports results of previous researchers. The existence of Islamic sharia human resources development has the world and the hereafter dimensions. Human resources readiness to filled in Islamic banking both quantitative and qualitative. It supported by infrastructure of Islamic economics education. An effective recruitment system has been understood of Islamic philosophy and culture.

Page 1 of 12 | Total Record : 116