cover
Contact Name
Agus Riyanto
Contact Email
aagusriyanto105@gmail.com
Phone
+6281227115446
Journal Mail Official
stikesbh03@gmail.com
Editorial Address
STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 RT. 012 RW. 002 Kebun Tebeng, Ratu Agung Bengkulu 38227 Telp./Fax. 0736-23422, Website : stikesbhaktihusada.ac.id
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Mitra Raflesia (Journal of Health Science)
Core Subject : Health,
MITRA RAFLESSIA Journal of Health Science is an international, open access, peer reviewed and evidence-based scientific journal published by STIKES BAKTI HUSADA BENGKULU. The Journals mission is to promote excellence in nursing and a range of disciplines and specialties of allied health professions. It welcomes submissions from international academic and health professionals community. The Journal publishes evidence-based articles with solid and sound methodology, clinical application, description of best clinical practices, and discussion of relevant professional issues or perspectives. Articles can be submitted in the form of research articles, reviews, case reports, and letters to the editor or commentaries. The Journals priorities are papers in the fields of nursing, physical therapy, medical laboratory science, environmental health, and medical imaging and radiologic technologies. Relevant articles from other disciplines of allied health professions may be considered for publication. This journal is indexed or abstracted by Google Scholar
Articles 113 Documents
ANALISIS KINERJA PEGAWAI PROGRAM LIMA HARI KERJA DI SEKRETARIAT DAERAH BENGKULU Deltari Novitasari; Alfian Noor
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v10i2.8

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis kinerja karyawan Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu yang memiliki program kerja lima hari (2) untuk menganalisis persepsi publik terhadap kinerja karyawan Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu yang memiliki program kerja lima hari . Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan lima puluh sampel pegawai negeri sipil dan tiga puluh sampel masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja karyawan, di samping persepsi masyarakat umum tentang kinerja karyawan yang telah melakukan program kerja lima hari juga sudah baik. Kata kunci: Kinerja Karyawan, Program Lima Hari Kerja
HUBUNGAN POSISI DUDUK, LAMA WAKTU MENGEMUDI, DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SOPIR ANGKUTAN KOTA BENGKULU Agus Widada; Dwi Pratomo; Mely Gustina
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i1.25

Abstract

Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, sehingga dapat bekerja pada suatu sistem yang baik. Faktor penyebab NPB adalah posisi duduk yang tidak sesuai, lama waktu mengemudi dan masa kerja. Mengetahui hubungan posisi duduk, lama waktu mengemudi dan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada sopir angkutan Kota Bengkulu. Penelitian ini deskriptif analitik, menggunakan metode cross sectional dan uji statistik chi – square. Ada hubungan posisi duduk dengan keluhan NPB (P value  = 0,019 ) dengan OR 11,29. Tidak ada hubungan antara lama waktu mengemudi dengan keluhan NPB (P value = 0,573) dengan OR 2,778. Dan ada hubungan masa kerja dengan keluhan NPB (P value = 0,000) dengan OR 32,609. Diharapkan institusi yang terkait dapat memberikan informasi kepada sopir angkutan Kota Bengkulu, dan dapat menjadi gambaran untuk penelitian selanjutnya.Kata Kunci : Posisi Duduk, Lama Mengemudi, Masa Kerja
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI PAUD AULADUNA KOTA BENGKULU Yeni Eliyanti; Yenni Fusfitasari
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v10i1.2

Abstract

Pengoptimalan fungsi otak harus dirangsang sebanyak mungkin melalui semua indera pada anak. Kegiatan perangsangan ini harus dilakukan sejak dini dengan memanfaatkan alat-alat permainan edukatif. Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya anak toddler usia 1-3 tahun yang perkembangannya terganggu dan tidak dapat diuji. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang alat permainan edukatif dengan perkembangan anak usia toddler (1-3 Tahun).Jenis penelitian yang digunakan pra-experimen desain one group pretest- posttest. Populasi sebanyak 44 orang dan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling yaitu sebanyak 44 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data primer. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan metode statistik uji t pada taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian ini adalah diperoleh nilai perbedaan rerata sebesar -1,364, tanda negatif berarti nilai post test  lebih besar daripada pre test. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000, berarti alpha 5% terlihat ada pengaruh yang signifikan antara perkembangan anak sebelum dan setelah  dilakukan pendikan kesehatan tentang APE.Bagi guru PAUD Auladuna diharapkan dapat menambahkan kompetensi yang baru untuk bisa menstimuli dan menerapkan metode bermain dengan menggunakan APE yang harus diberikan kepada anak sesuai dengan usianya. Setelah mengikuti pendidikan kesehatan yang diberikan peneliti, hendaknya orang tua dan guru dapat menjadikan pendidikan kesehatan sebagai panduan dalam mengarahkan dan memberikan permainan yang bermanfaat bagi anak, sehingga dapat menunjang perkembangan anaknya secara optimal. Kata Kunci :  Pendidikan Kesehatan Tentang APE, Perkembangan Anak UsiaToddler (1-3 Tahun).
HUBUNGAN KONSELING PERAWAT DENGAN PERAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS Yeni Eliyanti; Mualim Mualim; Desmi Aisyah
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i2.20

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit selama hidup, maka pengawasan dan pemantauan dalam penatalaksanaan diabetes melitus pada setiap saat menjadi penting. Masalah dalam penelitian ini adalah belum berperannya keluarga secara optimal dalam perawatan pasien diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian adalah diketahuinya hubungan konseling perawat dengan perbaikan peran keluarga pasien DM di Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi sebanyak 40 orang dan pengambilan sampel dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 40 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data primer. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan metode statistik chi square pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini adalah hampir sebagian responden (37,5%) dengan konseling perawat kurang. hampir sebagian responden (42,5%) yang peran keluarga pasien DM kurang. Ada hubungan konseling perawat dengan peran keluarga pasien DM di Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu dengan hasil uji statistik ρ value 0,006. Hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya peran serta keluarga dalam perawatan pada pasien diabetes mellitus. Kata Kunci :  Konseling Perawat, Peran Keluarga, Diabetes Mellitus.
HUBUNGAN SELF CARE DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GAGAL JANTUNG Hendrawan Hendrawan; NH. Noeraini
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i1.14

Abstract

Penyakit gagal jantung merupakan penyakit dengan kematian tertinggi. Dampak yang dialami merupakan reaksi psikologis terhadap dampak dari gagal jantung yang dihadapi oleh pasien. Masalah penelitian ini rendahnya kualitas hidup pada pasien dengan penyakit gagal jantung di poliklinik jantung dengan tujuan diketahuinya hubungan self care dengan kualitas hidup pada pasien dengan penyakit gagal jantung di poliklinik jantung RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian dengan pendekatan Cross Sectional, teknik sampel acidental sampel. Sampel pada penelitian ini pasien gagal jantung berjumlah 99 orang pasien. Hasil penelitian diperoleh terdapat 61 (61,6%) atau sebagian besar responden, dengan self care tidak baik di poliklinik jantung, 51 (61,6%) atau sebagian besar responden, dengan kualitas hidup kurang baik di poliklinik jantung, dengan nilai ρ = 0,003 ≤ 0,05. Saran penelitian ini lebih meningkatkan pelayanan perawatan dengan baik bagi seluruh pasien gagal jantung Kata Kunci : Self Care, Kualitas Hidup, Penyakit Gagal Jantung
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendegaran Pada Pekerja Bengkel Las Di Kelurahan Suka Karya Kota Jambi Syafwandi Akbar; Sugiarto Sugiarto; Melda Yenni
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i2.32

Abstract

Bengkel las merupakan salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tersebut disebabkan karena intensitas kebisingan yang tinggi pada saat pekerja memotong besi saat bekerja. Jika pekerja berada pada intensitas yang melampau NAB (>85dB) maka akan menyebabkan gangguan pendengaran. Penelitian bertujuan mengetahui mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kelurahan Suka Karya. Desain penelitian adalah cros sectional. Sampel penelitian adalah pekerja bengkel las di Kelurahan Suka Karya. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sanpling. Penelitian dilakukan bulan Mei - Juni 2020. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji khrushall wallis. Sebanyak 36,2% responden mengalami tuli konduktif, 34,0% responden mengalami tuli sensorineural, sebesar 29,8% responden tidak mengalami gangguan pendengaran. Rata-rata intensitas kebisingan sebesar 81,49 dB, sebanyak 78,7% responden memiliki masa kerja > 5 tahun dan sebanyak 93,6% responden tidak menggunakan alat pelindung telingga. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pekerja bengkel las di Keluarahan Suka Karya Tahun 2020 (p = 0,001). Tidak ada hubungan antara masa kerja (p = 0,150) dan penggunaan alat pelindung telingga (p = 0,375) dengan gangguan pendengaran pada pekerja bengkel las di Keluarahan Suka Karya Tahun 2020. Diharapkan pekerja selalu menggunakan alat pelindung telingga ketika bekerja. Bagi pemilik bengkel las untuk menyediakan alat pelindung telingga yang dapat dipakai oleh pekerja.Kata Kunci       :  Gangguan Fungsi Pendengaran, Intensitas Kebisingan, Masa Kerja, Alat Pelindung Telingga
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN GOSOK GIGI DENGAN METODE VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PRILAKU GOSOK GIGI PADA ANAK USIA DINI Yenni Fusfitasari; Yeni Eliyanti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v10i2.7

Abstract

Kesehatan Gigi dapat diterapkan pada balita usia 3-5 tahun, dengan mengambil langkah-langkah pencegahan, yaitu pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut balita dengan benar dan benar. Belajar metode video dapat meningkatkan perilaku tentang cara menyikat gigi pada anak-anak menggunakan empat langkah yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh menyikat gigi dengan video pembelajaran tentang perilaku menyikat gigi pada anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kuasi eksperimental dengan desain pre and post test dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah semua anak di Kota Bengkulu PAUD Alam. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis data dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian sebelum diberikan penyuluhan kesehatan tentang cara menyikat gigi dengan nilai rata-rata 65,30 dan nilai deviasi standar 22,45 dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan cara menyikat gigi ada rata-rata 97,20, dan standar deviasi 9,67 , Nilai ρ-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan ada pengaruh menyikat gigi menggunakan video learning pada anak usia dini dengan hasil ρ-value 0,000 (<0,05).Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Video Pembelajaran, Perilaku Gosok Gigi 
HUBUNGAN IMT, SHIFT KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA KARYAWAN DI PT PERSADA HARAPAN KAHURIPAN Megawati Megawati; Entianopa Entianopa; Renny Listiawaty
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i1.26

Abstract

Secara global, jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Diabetes Atlas edisi ke-8 yang diterbitkan oleh Federasi Diabetes Internasional 2017 menyatakan bahwa 425 juta dari total populasi seluruh dunia Di Indonesia mencapai 8,5 persen. Berbagai dampak kesehatan dan keselamatan dapat muncul akibat kerja salahsatunya kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu  : IMT, stres dan shift kerja Derajat IMT sebanding dengan tingkat akumulasi lemak tubuh. Peningkatan akumulasi lemak tubuh akan meningkatkan kadar gula darah puasa yang berdampak negatif salah satunya yaitu gangguan metabolisme glukosa.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT, shift kerja dan stres kerja dengan kadar Glukosa Darah Sewaktu pada karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan Kabupaten Tebo. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 59 orang sayur dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang, teknik pengambilan sampel dengan teknik total  sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-20 Juni tahun 2020. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan lembar ceklist. Data dianalisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara IMT (p-value 0,001), shift kerja (p-value 0,006) dan stress kerja ((p-value 0,011) dengan kadar glukosa darah  sewaktu pada karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan Kabupaten Tebo.Diharapkan agar pekerja melakukan olahraga setiap hari agar mencapai berat badan ideal, dan menjaga pola makan untuk menurunkan kadar glukosa darah dan mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk istirahat serta melakukan manajemen stres.Kata kunci : IMT, shift kerja, stres kerja GDS
HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI PENGAWAS MINUM OBAT DENGAN PENCAPAIAN ANGKA KONVERSI BTA PADA PEMERIKSAAN SPUTUM PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU TAHUN 2013 Ikhsan Ikhsan; Elpizon Elpizon
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v10i1.3

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang secara khas di tandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosi jaringan,Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita ke orang lain.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat motivasi pengawas minum obat dengan pencapaian angka konversi BTA pada pemeriksaan sputum penderita TB Paru di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2013, dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai 13 Mei 2013 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sampel yang digunakan adalah accidental sampling berjumlah 34 orang pasien penderita TB Paru dan jenis data yang diambil adalah data primer.Tehnik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik Fhiser’s Exact Test yang disajikan dalam bentuk table dan narasi. Hasil penelitian uji univariat ,dimana sebagian besar 61,8 % PMO memiliki mortivasi rendah dan hampir seluruh 79,4% pencapaian angka konversi pada pasien TB Paru lambat,dengan uji Fhiser’s Exact Test dengan nilai ρ = 0,007, karenanilai ρ < α 0,05 maka secara statistik dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan tingkat motivasi pengawas minum obat dengan pencapaian angka konversi BTA pada pemeriksaan sputum penderita TB Paru di puskesmas sukamerindu kota Bengkulu Tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memberikan motivasi penjelasan yang kuat pada pasien TB Paru dalam menjalani pengobatan rutin TBC sehingga pencapaian angka konversi BTA tercapai dengan cepat.Kata kunci : Tingkat Motivasi, TB Paru, AngkaKonversi
PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI Susi Eryani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v11i2.21

Abstract

 Pencegahan pelecehan seksual pada anak sangat penting dilakukan, pencegahan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana cara mencegah pelecehan seksual melalui pendidikan kesehatan Reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengurangi atau mencegah kasus pelecehan seksual pada anak dan anak dapat melindungi atau menjaga bagian tertentu tubuhnya sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi. Hasil dari penelitian ini bahwa materi reproduksi  dalam pendidikan kesehatan , khususnya materi pada tidak boleh disentuh orang lain dapat dipahami siswa dengan baik. Materi tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah pelecehan seksual pada anak. Kesimpulannya adalah dengan menunjukkan kepada anak akan pentingnya bagian tubuh tidak boleh disentuh oleh orang lain, maka anak akan lebih dapat mengetahui bagian pribadi dari dirinya dan akan menjaga dan merawatnya. Kata Kunci: Pelecehan Seksual, Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Siswa           Sekolah Menengah.

Page 1 of 12 | Total Record : 113