cover
Contact Name
Rina Darojatun
Contact Email
rina.darojatun@uinbanten.ac.id
Phone
+6282116610809
Journal Mail Official
jurnaladzikra@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Jalan Jenderal Sudirman No. 30, Ciceri, Kota Serang Provinsi Banten Kode Pos 42118
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
AdZikra: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 20878605     EISSN : 27465446     DOI : http://dx.doi.org/10.32678/adzikra.v10i1
Jurnal AdZikra merupakan jurnal unggulan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Jurnal AdZikra menyediakan artikel ilmiah hasil penelitian empiris dan analisis reflektif dari para akademisi dan praktisi untuk pengembangan teori dan pengenalan konsep-konsep baru di bidang Komunikasi dan Dakwah.
Articles 54 Documents
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KONSELING Riskia Novambri Khaerunisa
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i1.3751

Abstract

Terorisme merupakan bentuk tindak pidana karena memiliki spesifikasi yang berbeda dengan tindak pidana lainnya. Terorisme bahkan dianggap sebagai bagian dari kejahatan yang luar biasa (extra ordianary crime) dan menjadi musuh umat manusia. Hal ini tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkannya, kerugian bukan saja harta benda, nyawa, fisik, psikologis, tapi juga menimbulkan suasana teror yang mencekam bagi seluruh lapisan masyarakat. Metode dalam penelitian ini adalah study lapangan atau field research yang dikumpulkan secara lengkap kemudian disistematisasikan untuk dilakukan analisis. Metode yang digunakan dalam menganalisis adalah deskriptif kualitatif dengan alur berpikir deduktif. Kondisi korban, baik korban langsung, maupun korban tidak langsung dari tindak pidana terorisme, tentunya perlu mendapat perhatian, karena bila tidak, dapat menimbulkan persoalan lanjutan, yaitu korban dan keluarganya akan semakin menderita. Selain itu dampaknya tidak saja berakhir berupa penderitaan nyawa, fisik, dan harta benda saja, tetapi sangat mungkin persoalan psikologis, atau psikososial tetapi dapat menimbulkan dampak yang lebih luas. Upaya untuk mengatasi persoalan di atas bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan komunikasi terapeutik sebagai salah satu upaya dalam konseling deradikalisasi narapidana dan korban terorisme.
TRANSFORMASI BUDAYA SUNDA KE DALAM AJARAN ISLAM Dede Dendi
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i1.4264

Abstract

Penelitian ini memotret bagaimana transformasi Islam ke dalam Sunda dan atau sebaliknya yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Konfirmasi terhadap fakta tersebut dapat diacu pada nilai-nilai Islam (Al-Qur`an dan Hadits) pada budaya Sunda, begitu pula sebaliknya. Langkah penelitian ini membahas transformasi melalui budaya Sunda yang berakulturasi dan mengalami asimilasi dengan nilai-nilai Islam. Budaya Sunda yang sangat dianut dan dipatuhi tetapi bisa dirubah sedikit demi sedikit bahkan dijadikan sebagai metode tabligh, dan menggali makna budaya yang terkadung pada budaya masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, metode ini mengembangkan dan memecahkan masalah yang dideskrifsikan dan sudah dianalis dalam proses transformasi. Masalah yang ada akan dikembangkan dengan teori hermeunetik sehingga makna-makna budaya Sunda bisa diketahui oleh semuanya. Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa makna budaya yang memiliki kesamaan dengan ajaran Islam akan disampaikan dengan komunikasi yang baik sehingga makna budaya bisa dijadikan salah satu pesan atau metode untuk tabligh. Transformasi ajaran Islam ke dalam Budaya Sunda merupakan sebuah bukti bahwa Islam adalah agama yang dinamis, didalamnya boleh diadakan ajaran baru selagi tidak bertentangan dengan al-Qur`an, hadits, konsensus ulama dan qiyas (analogi). Budaya Sunda juga merupakan budaya yang sangat dinamis, mampu berdampingan dengan ajaran Islam dengan catatan dalam penyampaiannya harus dengan baik
IMPLEMENTASI DAKWAH MELALUI INTERNET Wawan Setiawan
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i2.5016

Abstract

Islam has provided everything that humans need including the need to build their civilization, if humans want to think and meditate on His verses; both qauliyah and kauniyah verses. So it is true, if Islam is called a religion that is always relevant in all places and times. However, it needs to be implemented by mankind. Therefore, warmly, efforts to convey and understand Islamic teachings to people who do not understand and understand are important things that must be done. Efforts to convey this through various means and various media. One of them is preaching via the internet. The position of this research is to develop from previous studies that are correlated with preaching via the internet. Da'wah through the internet is a good step or action to be developed, because apart from being easily disseminated through the internet, it can also be known by people all over the world. The implementation of da'wah via the internet is the latest innovation in the syiar of Islam, and of course it will make it easier for preachers to spread their da'wah wings.
PROFESIONALISME WARTAWAN AGAMA DI TVRI JAWA BARAT Saifal saifal
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i2.4940

Abstract

Abstrak Kemajuan zaman seiring dengan perkembangan industri media televisi yang begitu pesat. Perkembangan teknologi ini mengubah cara kerja para pekerja media khususnya di televisi. Kecepatan dalam mengirimkan hasil liputan para jurnalis langsung dari lapangan dan masyarakat bisa menonton kejadian tersebut secara langsung dengan proses live report. Live report sudah tidak asing lagi bagi para jurnalis, Yang udah satu bulan dimana banyak kegiatan menarik untuk diliput yaitu pada bulan suci Ramadan. Kegiatan di bulan suci Ramadan menarik untuk diliput sejak awal penentuan Ramadan hingga penentuan 1 Syawal. Persoalan yang muncul menjadi fokus penelitian ini, yang terkait dengan profesionalisme wartawan agama di TVRI Jawa Barat saat meliput kegiatan-kegiatan keagamaan khususnya di bulan Ramadan. Untuk menjawabnya dalam penulisan ini bedanya dengan pendekatan fenomenologi, tradisi penelitian kualitatif. Gulali wawancara mendalam dan pengamatan langsung di lapangan dengan narasumber wartawan TVRI Jawa Barat. Hasilnya menentukan wartawan agama di TVRI Jawa Barat secara garis besar sudah profesional. Namun ada beberapa catatan bagi wartawan junior di mana masih harus lebih banyak belajar untuk memahami kode etik jurnalistik dan istilah agama di bulan suci Ramadan. Kata kunci : Profesionalisme, Wartawan Agama, TVRI Jawa Barat Abstract The progress of the times is in line with the rapid development of the television media industry. The development of this technology has changed the way media workers work, especially on television. The speed in sending the reports of journalists directly from the field and the public can watch the incident directly with the live report process. Live reports are familiar to journalists. It's been a month where many interesting activities have been covered, namely during the holy month of Ramadan. Activities in the holy month of Ramadan are interesting to cover from the beginning of the determination of Ramadan to the determination of 1 Shawwal. The problems that arise are the focus of this research, which are related to the professionalism of religious journalists at TVRI West Java when covering religious activities, especially in the month of Ramadan. To answer it in this paper, it is different from the phenomenological approach, the tradition of qualitative research. Gulali in-depth interviews and direct observations in the field with TVRI journalists from West Java. The results determined that religious journalists at TVRI West Java were generally professional. However, there are some notes for junior journalists where they still have to learn more to understand the journalistic code of ethics and religious terms in the holy month of Ramadan. Keywords: Professionalism, Religious Journalists, TVRI West Java
EKSISTENSI WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA DAKWAH MULTIKULTURAL M. Fauzan Ali; Zulva Ismawati
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i2.4870

Abstract

Wayang saat ini menjadi salah satu budaya warisan peninggalan Indonesia dan masih menjadi salah satu primadona masyarakat ketika menonton hiburan. Namun seringkali wayang kulit hanya dipandang sebagai pertunjuknan kesenian semata namun dibalik pertunjukannya ada pembelajaran dan hikmah dari wayang kulit tersebut. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengambil sumber dari beberapa artikel jurnal, buku, E-Book dsb. Tujuan penulisan ini adalah untuk membenarkan pemahaman tetang wayang kulit yang hanya dipandang sebagai pertunjukan kesenian dan cerita saja namun ada pembelajaran dibalik kisah, cerita dan filosofinya. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa wayang kulit saat ini masih eksis dimata masyarakat dengan dijadikan salah satu primadona masyarakat dalam menonton kesenian, dan media dakwah multikultural/pendekatan budaya menjadi salah satu metode yang efektif untuk berdakwah yang dipelopori oleh Walisongo saat mengsiarkan Agama islam dijawa, bahkan sampai saat ini seni wayang kulit juga masih digemari banyak masyarakat Indonesia. Kesimpulanya adalah wayang kulit dari dulu sampai saat ini merupakan ikon dan primadona masyarakat dari zaman hindu-budha, islam hingga modern, terutama menjadi salah satu media dakwah yang berhasil menyebarkan agama islam diindonesia, maka kita sebagai generasi muda harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa agar tidak hilang ditelan zaman dan tidak lupa jatidiri bangsa.
KOMUNIKASI KREATIF DI ERA PANDEMI Ilah Holilah
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i2.5267

Abstract

Komunikasi kreatif semakin beragam dan inovatif meskipun di seluruh penjuru dunia masih dilanda pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Pandemi tidak menghalangi dan menurunkan kreatifitas masyarakat dalam berkomunikasi, melainkan membuat masyarakat lebih terpacu dalam menciptakan komunikasi kreatif. Meskipun pada satu sisi pandemi ini menimbulkan berbagai aspek negatif, namun di sisi lainnya terdapat aspek-aspek positif yang dapat diambil, salah satunya adalah meningkatnya komunikasi kreatif di kalangan masyarakat. Dengan hadirnya komunikasi kreatif, masyarakat semakin terdorong dan mandiri dalam komunikasi, sehingga kemampuan yang dimiliki secara tidak langsung meningkat dan terlatih dalam hal menerima, mengolah, dan menafsirkan pesan yang disampaikan dalam komunikasi, terutama dalam kegiatan yang berhubungan dengan advertising, komunikasi interpersonal, komunikasi organisasi, komunikasi kelompok, maupun komunikasi antarbudaya.
MANAJEMEN PEMBIMBINGAN USTADZ DALAM MENERAPKAN DISIPLIN SANTRI DI PESANTREN Hana Fawziyah Ramadhan
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i2.5151

Abstract

The Teacher guidance in applying discipline is an important element in Islamic boarding schools. Ustadz is one of the educators who becomes a role model and has a certain personality that includes responsibility, authority, independence and discipline. The application of student discipline is the most effective means to improve noble character in Islamic boarding schools. Guidance in implementing student discipline, all this cannot be separated from the management in it, so that everyone involved in the Islamic boarding school, from Ustadz, students and boarding school caregivers can follow it well. The focus of the problem in this research are: 1) the managerial weakness of the ustadz in applying the discipline of students to improve noble character at the Al-Ihsan Islamic Boarding School Mathla'ul Huda. 2) to describe improvement efforts in implementing student discipline at Al-Ihsan Islamic Boarding School and Mathla'ul Huda Islamic Boarding School. The research objectives in this study are 1) to describe the Ustadz's obstacles in applying student discipline to improve noble character in both Islamic boarding schools. 2) to describe the improvement efforts made by the ustadz in applying the discipline of students to improve noble character in both pesantren. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques used are interviews and observation. The steps in compiling this research by analyzing the data that have been obtained include reducing the data, presenting the data, and verifying the data. The results of this study The results of this study indicate that the management of Ustadz's guidance in the discipline of santri learning is very influential on increasing noble character in Bandung Regency. For this reason, in general, the author recommends for Teacher at Al-Ihsan and Mathla'ul Huda Islamic Boarding Schools to always seek improvements in instilling discipline in students. The distribution of the results of this study is expected to be useful for the two pesantren studied. Noble morality is the main goal in Islamic moral education that is expected from Teacher, one of which is by applying discipline
SENSOR FILM BERGENRE AGAMA Nurhayati Nufus
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i2.4288

Abstract

Sensor Film adalah penelitian, penilaian dan ketentuan kelayakan film dan iklan film untuk mempertunjukan kepada khalayak umum. Hal ini diperkuat dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman pada Pasal 1 angka 9. Lembaga Sensor Film (LSF) adalah sebuah lembaga yang bertugas menetapkan status edar film-film Indonsia. Sebuah film hanya dapat diedarkan jika dinyatakan lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film. Lembaga Sensor juga mempunyai hak yang sama terhadap reklame-reklame film, misalnya foster film. Selain tanda lulus sensor, Lembaga Sensor juga menetapkan penggolongan usia penonton bagi film yang bersangkutan. Sensor Film di Indonesia lahir sejak zaman Hindia Belanda dengan perkembangan perbioskopan sejak tahun 1916.
DAKWAH DI LINGKUNGAN TRADISI NGALOKAT CAI DI DESA CIHIDEUNG, PARONGPONG Muhamad Nandri Prilatama; Atin Mar'atus Sholihatin
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i1.4363

Abstract

Tradisi Ngalokat Cai atau yang biasa disebut dengan upacara irung-irung biasa dilakukan oleh masyarakat Kampung Panyairan, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat, dari tahun ke tahun di bulan Muharram. Tradisi ini fokus dalam hal menjaga dan melestarikan lingkungan terutama sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar. Sebelum melakukan upacara irung-irung, terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan melibatkan pemerintahan desa yang kemudian masyarakat bersama-sama melakukan pembersihan di sekitar kantor desa hingga lokasi upacara agar pada saat upacara berlangsung tampak bersih. Tradisi Ngalokat Cai telah berjalan selama bertahun-tahun dan kembali hidup sejak 2007. Sebagai khalifah, manusia diwajibkan untuk menjaga lingkungan alam ini. Allah telah mempersilakan manusia untuk menggunakan seluruh sumber daya alam sebagai sumber rizki bagi manusia dan juga seluruh makhluk hidup yang ada di atasnya. Sehingga, manusia perlu memanfaatkan kekayaan alam yang telah diberikan Allah dan melarang untuk berbuat semena-semena dalam mengeksploitasinya melainkan harus secara proporsional serta rasional, seperti Allah telah berfirman dalam Alquran surat Al-Araf:56. وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٥٦ “.... Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Lewat tradisi ini masyarakat Cihideung diajak untuk bersama-sama menjaga serta melestarikan lingkungan terutama sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi warga masyarakat sekitar yang saat ini mayoritas bermata pencaharian sebagai petani bunga, membangun potensi-potensi masyarakat yang sebagian besar adalah wirausahawan di bidang tanaman hias dan petani, Tradisi ini sudah menjadi bagian dari agenda rutin pemerintahan setempat sebagai bagian dari kebudayaan dan pesta rakyat terutama di wilayah Desa Cihideung. Sebab, tak hanya ada unsur budaya tetapi ada pula unsur hiburan di dalamnya, seperti sasapian, hingga ketuk tilu, dan mempengaruhi atau mengajak masyarakat Cihideung dan manusia di muka bumi untuk senantiasa mengajak melestarikan kebudayaan melalui kegiatan-kegiatan yang memang bermanfaat serta memiliki nilai sosial.
STARTEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI ISLAM Ilah Holilah; Marwah Mukarromah
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i2.4287

Abstract

Strategi dalam menghadapi Pemilu Legislatif merupakan tantangan bagi para kontestan dalam membuat perencanaan yang cermat, tepat, dan efektif. Perencanan tersebut disusun dan dilaksanakan oleh tim kampanye dengan tujuan meraih kemenangan. Target mereka adalah memperoleh dukungan dari pemilih dan meningkatnya elektabilitas. Hal tersebut diharapkan dapat mempengaruhi perolehan suara dan menentukan kemenangan kontestan, dalam hal ini Parpol Islam .Artikel ini berdasarkan penelitian lapangan untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai eksistensi Parpol Islam, dalam hal ini PPP, di Kota Serang. Beberapa poin penting yang dikaji dalam artikel ini adalah mengenai strategi yang dilakukan Parpol, hambatan yang terjadi di lapangan, dan peluang-peluang yang akan diperoleh jika strategi politik tersebut dilaksanakan. Selain itu, data lapangan juga digunakan untuk melihat dan memotret secara real political behavior atau perilaku politik masyarakat kota Serang dalam Pemilu Legislatif tahun 2014. Komunikasi politik PPP dalam memeroleh suara dan meningkatkan elektabilitas menggunakan beberapa strategi, dari mulai komunikasi interpersonal dengan tokoh-tokoh, lembaga-lembaga keagamaan, dan juga patron di masyarakat. Meski demikian, hambatan dana dan terpaan berita politik memiliki andil dalam mengikis perolehan suara dan menghambat meningkatnya elektabilitas partai.