cover
Contact Name
Agussalim Bukhari
Contact Email
ijcnp.id@gmail.com
Phone
+6281225704670
Journal Mail Official
ijcnp.id@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pegangsaan Timur No. 16 Cikini Jakarta Pusat 10320
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
ISSN : 25974297     EISSN : 27755215     DOI : -
Core Subject : Health,
IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN) Merupakan jurnal dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI). Jurnal ini memuat review artikel, hasil penelitian, tanggapan pembaca (letter to editor), dan studi kasus dalam bidang gizi klinik. Diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Redaksi menerima naskah yang belum pernah diterbitkan dalam jurnal lain.
Articles 61 Documents
ANOREKSIA SEBAGAI SALAH SATU MANIFESTASI KLINIS PADA PASIEN DENGAN TUMOR REGIO SUPRASELLAR Andrea Feraldho; Gabriella Nurahmani Putri; Endang Darmoutomo
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.52

Abstract

Malnutrisi pada tumor disebabkan oleh inflamasi sistemik yang menyebabkan proteolisis, lipolisis dan anoreksia. Meski anoreksia pada tumor sering dikaitkan dengan adanya inflamasi, penekanan pada hipotalamus karena tumor juga dapat menyebabkan anoreksia. Studi kasus pada anak usia 11 tahun 5 bulan yang dikonsultasikan dengan lemas, malnutrisi berat dan kolelitiasis. Pasien mengalami mual, muntah, tidak nafsu makan, dan penurunan berat badan (BB) sebanyak 12 kg sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Asupan per 24 jam sebanyak 150 kkal. BB pasien 18 kg, tinggi badan (TB) 123 cm, indeks massa tubuh (IMT) 11.9 kg/m2. Hasil MRI kepala menunjukan adanya massa pada regio suprasellar, suspek germinoma. Pasien didiagnosa dengan tumor suprasellar, gizi buruk (skor-z IMT untuk usia (IMT/U) -4.19) dan perawakan sangat pendek (skor-z TB untuk usia -3.33). Diagnosa metabolisme adalah hipermetabolisme dan status gastrointestinal fungsional. Terapi nutrisi diberikan berdasarkan tatalaksana malnutrisi anak oleh World Health Organization (WHO). Target awal pemberian nutrisi adalah 1500 kkal/hari (83 kkal/kgBB/hari). Pemberian dimulai dari 600 kkal/hari, lalu ditingkatkan bertahap hingga mencapai 2700 kkal/hari (123 kkal/kgBB/hari). Pasien pulang dengan peningkatan berat badan sebanyak 4.3 kg, IMT 14.7 kg/m2, skor-z -1.53, status gizi kurang gizi. Berkurangnya ukuran massa tumor diikuti dengan peningkatan nafsu makan.
POLA PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA STUNTING BERDASARKAN TEORI TRANSCULTURAL NURSING Risnah Ina; Bunga Lestari; Eny Sutria; Muhammad Irwan
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.54

Abstract

Balita stunting menjadi masalah kesehatan penduduk dunia. Pola pemberian makan yang diberikan dalam keluarga berkaitan erat dengan nilai budaya keluarga dan bagaimana pola perilaku hidup sehatnya. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan menganalisis faktor pemberian makan oleh keluarga pada balita stunting berdasarkan teori transcultural nursing. Metode pencarian artikel dalam penelitian ini yaitu menggunakan 4 database yakni proquest, pubmed, DOAJ dan Scholar. Cara mencari artikel berkualitas, penulis menggunakan instrumen critical appraisal dari Joanna Briggs Institute yang memuat ceklist dan tool critical appraisal. Manggunakan kata kunci pola pemberian makan, balita stunting dan transcultural nursing. Hasilnya yakni pencarian mengunakan database proquest ditemukan 1 artikel, pencarian menggunakana database Pubmed ditemukan 110 artikel, pencaian menggunakan database DOAJ ditemukan 36 artikel dan pencarian menggunkan database Scholar ditemukan 87 artikel. Secara keseluruhan ditemukan 234 artikel yang akan diseleksi melalui kriteria inklusi dan ekslusi sehingga akan ditemukan kriteria artikel yang akan direview terkait penelitian ini. Artikel yang membahas mengenai pemberian pola makan pada balita stunting ditemukan 188 artikel sedangkan artikel yang membahas tentang teori transcultural nursing ditemukan 45 artikel dan artikel yang sesuai dengan judul penelitian ditemukan 10 artikel. Disimpulkan bahwa faktor nilai budaya dan gaya hidup mempengaruhi pola pemberian makan balita stunting.
TERAPI NUTRISI PADA NEFROPATI DIABETIK, GAGAL JANTUNG KRONIK NYHA III, KARSINOMA SERVIKS, POST OPERASI URS BILATERAL, REPLACE DJ STENT Andi Syurma Sari Ismail; Agussalim Bukhari
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.55

Abstract

Nefropati Diabetik or Diabetic Kidney Disease (DKD) adalah perubahan struktural dan fungsional patologis spesifik yang terlihat pada ginjal pasien Diabetes Mellitus (DM). Nefropati diabetik menyebabkan berbagai perubahan pada kapiler dan arteri, penebalan membran endotel, trombosis dan inflamasi. Kondisi ini terlihat setelah satu atau dua tahun menderita DM. Diabetes mellitus juga dapat berkontribusi pada gagal jantung kronik dengan mekanisme sistemik, miokard, dan seluler. Semua faktor inilah yang dapat menyebakan malnutrisi. Ini adalah laporan kasus dari seorang wanita berusia 50 tahun, dengan keluhan tidak ada asupan oral yang didiagnosis dengan moderate protein energy malnutrition, nefropati diabetik, gagal jantung kronik NYHA III dengan karsinoma serviks dan pasca operasi URS Bilateral, Replace DJ Stent. Terapi nutrisi diberikan 720 kkal, ditingkatkan bertahap menjadi 2000 kkal sesuai kemampuan dan kondisi pasien, dengan komposisi 0,8-1 g / kg BB ideal / hari protein dan ekstrak ikan gabus, 45-50% karbohidrat dan 41-47% lemak diikuti dengan suplementasi seng (20 mg / hari), vitamin B kompleks, dan kurkumin. Terjadi peningkatan asupan energi dari 245 kkal menjadi 2.142,6 kkal diikuti dengan peningkatan hasil laboratorium seperti penurunan ureum / kreatinin (114 / 3,2 menjadi 84 / 2,05 mg / dl, penurunan leukosit (14.000 menjadi 7200 / µl), penurunan asam urat (13,1 hingga 7,3) mg / dl, penurunan kadar gula darah (199 menjadi 162 g / dl), peningkatan hemoglobin (6,7 hingga 8,2 g / dl), peningkatan kadar natrium (128 hingga 131 mmol / l) Kesimpulan: Terapi gizi yang adekuat selama 16 hari dapat memperbaiki kondisi, status metabolisme dan kualitas hidup pasien.
TERAPI NUTRISI PADA PASIEN STENOSIS GASTROJEJUNOSTOMI Amelia Jessica; Audria Graciela; Yosua Yan Kristian; Yohannessa Wulandari
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.59

Abstract

Latar belakang Stenosis merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada pembedahan gastrojejunostomi. Stenosis dapat menyebabkan gastric outlet obstruction (GOO), yaitu terhambatnya pengosongan lambung sehingga menimbulkan keluhan mual, muntah, intoleransi terhadap makanan, penurunan selera makan, dan nyeri perut. Gastic outlet obstruction berkepanjangan berisiko menyebabkan terjadinya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta malnutrisi. Penurunan berat badan ditemukan pada 65% pasien dengan GOO. Laporan Kasus Tn. B, 62 tahun, dengan diagnosis tumor ganas kolon asenden, pasca laparotomi hemikolektomi dekstra, eksklusi pilorus, dan gastrojejunostomi. Sejak satu tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan mual dan muntah disertai nyeri perut hilang timbul, terutama sebelah kanan. Pada pemeriksaan didapatkan tumor pada usus besar dan dilakukan operasi hemikolektomi kanan. Saat pembedahan, terdapat perlengketan tumor pada duodenum dan saat dibebaskan terjadi cedera pada duodenum, sehingga dilakukan eksklusi pilorus serta gastrojejunostomi. Sembilan hari pasca pembedahan dilakukan relaparotomi gastrojejunostomi Roux-en-Y serta adhesiolisis akibat adanya stenosis dan adhesi. Pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 19 kg dalam waktu 1 tahun terakhir. Terapi nutrisi berupa diet 1420 kkal, protein 1.1g/kgBB/hari, lemak 32%, dan karbohidrat 50% dalam bentuk nutrisi parenteral. Pemberian mikronutrien enteral untuk sementara ditunda. Pemantauan dilakukan setiap hari pada pasien berupa toleransi asupan, saluran cerna, tanda vital serta keseimbangan cairan. Kesimpulan Stenosis gastrojejunostomi merupakan komplikasi yang jarang terjadi, namun dapat mengakibatkan terjadinya GOO. Pemberian nutrisi parenteral perioperasi diberikan pada pasien yang tidak dapat mencukupi kebutuhan energi melalui oral atau enteral, serta kondisi malnutrisi berat pada pasien yang akan menjalani pembedahan. Nasogastrojejunal tube merupakan jalur pilihan pemberian nutrisi yang diutamakan pada GOO.
HUBUNGAN KONTROL GLIKEMIK PREOPERATIF DAN GANGGUAN GINJAL AKUT PASCA CORONARY ARTERIAL BYPASS GRAFTING PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Muhammad Rayhan; Juweni Joe
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.63

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) dan kontrol glikemik telah diajukan sebagai salah satu faktor risiko gangguan ginjal akut (GGA) pasca coronary arterial bypass grafting (CABG) walaupun dengan bukti yang terbatas, sehingga hubungan kedua penyakit perlu diteliti lebih lanjutTujuan: Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti lebih lanjut terkait pengaruh DM dan kontrol glikemik terhadap insidensi GGA pasca CABG. Metodologi: Suatu penelitian dengan desain cross sectional dilaksanakan di unit perawatan intensif bedah dewasa National Cardiovascular Center Harapan Kita, Jakarta, Indonesia. Populasi penelitian ini mencakup 84 subjek dengan metode sampling konsekutif. Kontrol glikemik pasien DM diklasifikasikan berdasarkan target nilai HbA1c pada panduan American Diabetes Association 2018. Analisis secara bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara berbagai faktor dan insidensi GGA. Berbagai faktor disesuaikan dengan analisis multivariat untuk menilai peran DM dan kontrol glikemik sebagai faktor independen. Hasil: Rerata usia dan tekanan darah sistolik berbeda secara signifikan antar kelompok dengan rerata usia tertinggi pada kelompok DM terkontrol dan tekanan darah tertinggi pada kelompok DM tidak terkontrol. Karakteristik demografis dan berbagai faktor selain DM tidak menunjukan hubungan yang signifikan dengan insidensi GGA. Analisis multivariat menunjukan bahwa pada kelompok DM dengan HbA1c terkontrol, insidensi GGA lebih rendah secara signifikan (OR 0.13, IK 95%, 0.13 - 0.24) dibandingkan dengan kelompok lainnya. Rasio odd GGA lebih tinggi pada kelompok DM tidak terkontrol, tetapi tidak terbukti signifikan secara statistik (OR 1.03, IK 95%, 0.158 - 6.69). Simpulan: Penelitian ini memberikan bukti pentingnya kontrol glikemik pra-operasi dalam mencegah terjadinya GGA pasca CABG pada pasien diabetes.
HUBUNGAN ANTARA KENAIKAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI KABUPATEN WAJO Alfitra Salam; Nadyah; Fhirastika Annisha Helvian
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.64

Abstract

Background : Nutritional status could be used as an assessment of the risk of premature rupture of membranes. One way to determine the nutritional status of pregnant women is to calculate the gestational weight gain of women based on body mass index before pregnancy. Objective : The purpose of this study was to determine the relationship between gestational weight gain and the occurrences of premature rupture of membranes. Methodology : An observational analytic study with a cross sectional approach was adopted in this study. The data of this study were collected from the patients’ medical records at RSUD Lamaddukelleng of Wajo Regency in which the inclusion and exclusion sampling criteria were used. A total of 90 samples of patients’ medical record was obtained related to premature rupture of membranes. The collected data were processed and analyzed using the Chi-Square test with the p value of <0.05. Result : The results of the study indicated that there was a significant relationship between weight gain during pregnancy and the occurrence of premature rupture of membranes with the p value of 0.016. Conclusion : This study concluded that while there is a significant relationship between weight gain during pregnancy and premature rupture of membranes
THE EFFECT OF OLIVE OIL SUPPLEMENTATION IN ADOLESENCE Andi Faradilah; Darmawansyih; Burhanuddin Darwis
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 1 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i1.67

Abstract

Background Olive oil has been shown to reduce the risk of atherosclerosis through its anti-inflammatory, antioxidant, and vasodilator effects. Olive oil contains polyphenols against the reaction of Reactive Oxygen Species. In Al Quran, Surah Al Mu'minin verse 20, it is stated that olive oil can be helpful as an appetite enhancer. This effect can occur through the role of MUFA as olive oil composition in the mechanism of the gut-brain axis where the hormone ghrelin produced by the intestine will enter the brain to induce appetite. The Adolescent period is a significant concern because this is a period of growth and development that requires adequate nutritional intake. The sustainability of appetite in adolescents is a good sign for fulfilling nutritional needs to support optimal growth and development. Objective This study aims to examine the effect of olive oil supplementation on the appetite score in adolescents. Methods The study was conducted at the Tahfizh Al Quran Zam-Zam Islamic Boarding School with 30 subjects divided into two groups: the treatment group (n = 15) and the control group (n = 15) who met the inclusion criteria. The study revealed that no difference was showed in the proportion of appetite scores in the two groups. Conclusion There is no difference of the appetite scores on the administration of olive oil in adolescents. Key words: Olive oil, food intake, appetite score, adolescents.
TERAPI NUTRISI PADA KARSINOMA AMELOBLASTIK DENGAN KEMOTERAPI Rabiah Rabiah; Agussalim Bukhari; Citra Kesumasari; Asrini Safitri
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 2 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i2.73

Abstract

Karsinoma ameloblastik adalah tumor ganas epitel odontogenik yang sangat jarang terjadi, terhitung sekitar 2% dari tumor odontogenik. Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan status gizi sehingga dapat memperkecil terjadinya komplikasi, meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi, radiasi), kualitas hidup dan survival penderita. Pria usia 59 tahun dikonsulkan dengan diagnosis karsinoma ameloblastik dan malnutrisi berat (Subjective Global Assesment Skor C). Pasien memiliki riwayat asupan yang kurang dan perubahan konsistensi asupan selama 4 bulan dan memberat 10 hari terakhir karena disfagia. Terapi nutrisi pre-kemoterapi diberikan dengan target 1900 kkal secara bertahap melalui enteral dan parenteral dengan protein 1,5 gram/kgBB ideal/hari. Pada akhir masa perawatan terdapat perbaikan metabolik seperti deplesi system imun,albumin dan balance nitrogen. Penanganan nutrisi perlu dilakukan pada pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi untuk optimalisasi kondisi pre-kemoterapi dan memperbaiki klinis dan metabolik pasien post-kemoterapi.
PEMBERIAN L-ALANYL L-GLUTAMYL DENGAN ASUPAN TINGGI PROTEIN PADA PASIEN LUKA BAKAR LISTRIK 48% DERAJAT II-III Margherita Suppini Sumardi; Nurpudji A. Taslim; A. Yasmin Syauki
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 2 No 1 (2019): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v2i1.86

Abstract

Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling sering ditemukan pada usia produktif. Data unit luka bakar rumah sakit di Indonesia menunjukkan terjadinya peningkatan mortalitas. Pada luka bakar berat terjadi hipermetabolisme dan proteolisis yang tinggi sehingga diperlukan terapi nutrisi yang tepat dan dini. Dilaporkan kasus seorang laki-laki, 18 tahun dengan keluhan nafsu makan melalui oral menurun dengan diagnosis severe protein energy malnutrition, luka bakar listrik 48% grade II-III. Terapi nutrisi yang diberikan adalah diet energi 3350 kkal melalui oral dan parenteral dengan komposisi protein: karbohidrat: lemak = 14,3%: 50%: 35,7%. Diet dimulai dengan 40% lalu 80% dan 100% dari total energi (hari ke-III). Kebutuhan protein 2,0 g/kg/hari dengan suplementasi parenteral glutamin (13,46 g/hari). Suplementasi mikronutrien berupa zink 40 mg/24 jam, ekstrak ikan gabus 480 g/hari, vitamin B1 4 mg/8 jam, vitamin C 500 mg/12 jam, vitamin A 10.000 IU/24 jam. Perbaikan balans nitrogen dari -7,7 menjadi +5,36. Albumin dan protein total mengalami perbaikan dari 2, 4 g/dl menjadi 3,5 g/dl dan 6,8 g/dl menjadi 6,8 g/dl. Penyembuhan luka terjadi dengan baik (inflamasi-repair dan remodeling) selama tiga puluh tiga hari masa perawatan. Kesimpulan: suplementasi glutamin dengan asupan tinggi protein dapat mempercepat penyembuhan luka, dan mencegah mortalitas pada pasien luka bakar berat.
POTENSI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MADU DAN HABBATUSSAUDA TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Alifia Ayu Delima; Utami Murti Pratiwi; Asriani
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 2 No 1 (2019): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v2i1.87

Abstract

Madu dan habbatussauda memiliki aktivitas antibakteri. Komponen yang terdapat di dalam madu antara lain keasaman, tekanan osmotik, dan hidrogen peroksida, asam aromatik serta omponen fenol juga berperan dalam aktivitas antibakteri. Sedangkan habbatussauda sendiri tannin, tymoquinon, thymol, a-pinene, p-cymene dengan cara menghambat pembentukan asam nukleat (RNA) dan sintesis protein yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan pada proses infeksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi antibakteri madu dan Habbatussauda terhadap bakteri Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan metode Post Test Only Control Group Design yang dilakukan secara in vitro. Hasil dari penelitian in vitro menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian perlakuan madu, habbatussaudah dan kombinasi terhadap daya hambat pertumbuhan e-coli (<0.05).