cover
Contact Name
Cuk Yuana
Contact Email
jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id
Editorial Address
Jl. Semolowaru 45 Surabaya Jawatimur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Mezurashii: Journal of Japanese Studies
ISSN : 27220567     EISSN : 27220567     DOI : https://doi.org/10.30996/mezurashii.v3i1
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies is a biannual peer-reviewed, open-access journal published by the Faculty of Cultural Science, University of 17 Agustus 1945 Surabaya. The journal encourages original articles on various issues within Japanese Studies, which include but are not limited to linguistics, literature, and culture. MEZURASHII: Journal of Japanese Studies accepts to publish a balanced composition of high-quality theoretical or empirical research articles, comparative studies, case studies, review papers, exploratory papers, and book reviews. All accepted manuscripts will be published either online and in printed journal.
Articles 43 Documents
DIKSI DAN GAYA BAHASA LIRIK LAGU JEPANG KARYA TOUYAMA MIREI Wilian, Daniel; Andari, Novi
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v2i1.3558

Abstract

Abstrak: Karya sastra adalah sebuah ungkapan perasaan, ide, dan pemikiran dalam suatu gambaran konkret baik tertulis maupun tidak tertulis, salah satunya berupa sebuah lirik lagu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 album yaitu “My Way”, “Answer” dan “Negai E.P.” sebagai sumber data yang disinyalir sudah cukup mewakili karakteristik diksi dan gaya bahasa yang digunakan pada lirik lagu karya Touyama Mirei. Metode kualitatif deskriptif sebagai metode penelitian dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis, pada album “Answer”, “My Way”, dan “Negai E.P” terdapat 16 macam gaya bahasa. Pada album “Answer” ditemukan 13 macam gaya bahasa, pada album “My Way” ditemukan 9 macam gaya bahasa, pada mini-album “Negai E.P” ditemukan 3 macam gaya bahasa. Gaya bahasa yang paling banyak ditemukan dalam 3 album tersebut adalah gaya bahasa Metafora dan Repetisi. Adapun diksi yang sering muncul dan digunakan bersifat denotatif. Simpulan yang dapat diambil adalah gaya bahasa berupa metafora dan repetisi,  dan penggunaan diksi bersifat denotatif atau bermakna sebenarnya merupakan ciri khas atau style dari penyanyi sekaligus pengarang lagu Touyama Mirei.Kata kunci: Stilistika, Lirik Lagu, Diksi, Gaya Bahasa, Makna Abstract: Literary work is an expression of feelings, ideas, and thoughts in a concrete picture both written and unwritten, one of which is a song lyrics. This research was conducted using 3 albums namely "My Way", "Answer" and "Negai E.P." as a source of data that was allegedly sufficient to represent the characteristics of diction and language style used in song lyrics by Touyama Mirei. Descriptive qualitative method as a research method in this study. Based on the results of the analysis that has been done, it is concluded that 16 kinds of language styles can be found in the album "Answer", "My Way", and "Negai E.P". In the album "Answer" found 13 kinds of language styles, on the album "My Way" found 9 kinds of language styles, on the mini-album "Negai E.P" found 3 kinds of language styles. The style of language most commonly found in these 3 albums is the style of Metaphor and Repetition. The diction that often appears and is used is denotative. The conclusion that can be drawn is the style of language in the form of metaphors and repetitions and the use of diction which is denotative or meaningful is actually a characteristic or style of the singer and songwriter Touyama Mirei. Keywords: Stylistics, Song Lyrics, Diction, Language, Meanings
ANALISIS ETIKA MORAL BUSHIDOU DALAM DORAMA REMAKE GREAT TEACHER ONIZUKA 2012 KARYA TORU FUJISAWA Nurcahyono, Dimas Putra Dewa Ari; Amalijah, Eva
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v1i2.3234

Abstract

Abstrak: Terebi dorama adalah media yang dianggap tepat untuk disisipi nilai kebudayaan Jepang. Salah satunya adalah etika moral bushido. Penelitian ini fokus pada etika moral bushido  yang terdapat pada dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012. Dalam penelitian ini fokus pada penggalian data yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan, yakni etika moral dalam dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012. Pada penelitian ini, disimak isi cerita dalam dorama lalu mencatat kalimat pada dialog yang termasuk dalam etika moral bushido. Melalui pendekatan moral dan metode kualitatif, informasi yang didapat kemudian dikelompokkan dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 etika moral bushido pada dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012, yaitu etika moral keadilan, etika moral kebajikan, etika moral keberanian, etika moral kejujuran, dan etika moral kehormatan.Kata kunci: Etika Moral, Bushido, Drama Televisi Abstract: Terebi dorama is media that are considered appropriate to be inserted Japanese cultural values. One of them is bushido moral ethics. Focus of this research is bushido moral ethics that found in dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012. In this research the writer tries to explore data relating to the problem raised, moral ethics analysis in dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012. In this research, the writer listens contents of the story in the drama and then records the sentences in the dialogue which are included in bushido moral ethics. With moral approaches and qualitative methods, information obtained then grouped and then analyzed for conclusion. The results of this research can be concluded that there are 5 bushido moral ethics in dorama Remake Great Teacher Onizuka 2012, that is justice of moral ethics, virtue moral ethics, courage moral ethics, honesty moral ethics, honor moral ethics.Keywords: Moral Ethics, Bushido, Television Drama
ANALISIS UNGKAPAN EMOSI CINTA TERHADAP TOKOH UTAMA PADA KOMIK ANOHANA VOLUME 1 DAN 2 KARYA MARI OKADA Munaadiyah, Lailatul; Amalijah, Eva
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v3i1.4614

Abstract

Abstrak: Penelitian ini meneliti tentang ungkapan emosi cinta serta faktor cinta pada tokoh utama pada komik AnoHana volume 1 dan 2 karya Mari Okada. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikolinguistik. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang diambil ungkapan emosi cinta serta faktor penyebab cinta pada tokoh utama komik AnoHana volume 1 dan 2 karya Mari Okada. Penelitian ini menghasilkan temuan seperti berikut : pertama ungkapan emosi cinta dalam manga AnoHana volume 1 dan 2 terdiri dari beberapa jenis, yaitu : 1) penerimaan, terdapat 3 data; 2) persahabatan, terdapat 7 data; 3) kepercayaan, terdapat 4 data; 4) kebaikan hati, terdapat 5 data; 5) rasa dekat, terdapat 1 data; 6) kasih, terdapat 4 data. Kedua ungkapan emosi cinta tidak hanya diungkapkan karena tindakan tokoh utama sendiri, tetapi juga karena ucapan dan tindakan dari tokoh lain yang dapat membuat ungkapan emosi cinta muncul. Ketiga Faktor penyebab cinta dalam manga AnoHana volume 1 dan 2 terdiri dari beberapa faktor, yaitu : 1) kedekatan, terdapat 9 data; 2) karakter, terdapat 9 data; 3) saling suka, terdapat 6 data; 4) momen, terdapat 12 data.Kata Kunci : Psikolinguistik, Ungkapan Emosi Cinta, Faktor Penyebab Cinta. Abstract: This research will be discussing about the expression of love emotions and the love factor of the main character in the comics AnoHana volumes 1 and 2 by Mari Okada. The approach used in this research is the psycholinguistic approach. While the method used is descriptive qualitative method. The data source is taken from the expression of emotion of love and the factors that cause love in the main character AnoHana comics volume 1 and 2 by Mari Okada. This research produces findings such as the following: first the expression of emotion of love in the AnoHana manga volumes 1 and 2 consists of several types, namely: 1) acceptance, there are 3 data; 2) friendship, there are 7 data; 3) trust, there are 4 data; 4) kindness, there are 5 data; 5) feeling close, there is 1 data; 6) love, there are 4 data. Both expressions of the emotions of love are not only expressed because of the actions of the main character himself, but also because of the words and actions of other characters who can make the expression of emotion of love emerge. The three factors causing love in AnoHana manga volumes 1 and 2 consist of several factors, namely: 1) closeness, there are 9 data; 2) characters, there are 9 data; 3) like each other, there are 6 data; 4) moments, there are 12 data.Keywords: Psycholinguistics, Expressions of Love Emotions, Factors Causing Love.
ANALISIS UNGKAPAN BAHAGIA DALAM MANGA GOCHUUMON WA USAGI DESU KA? VOLUME 1 Hamzah, Mochamad Alqhollibi; Amalijah, Eva
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v2i2.4299

Abstract

Abstrak: Manga merupakan salah satu karya sastra yang barasal dari Jepang. Manga Gochuumon wa Usagi Desu ka? adalah Manga karya Koi. Manga ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari tokoh utama bernama Cocoa Hoto. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ungkapan bahagia dan faktor penyebab bahagia dalam Manga Gochuumon wa Usagi Desu ka? volume 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikolinguistik. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut. Pertama, ungkapan bahagia tidak hanya diungkapkan karena tindakan tokoh utama sendiri, tetapi juga karena ucapan dan tindakan dari tokoh lain. Berikutnya, Ungkapan bahagia masing-masing tokoh berbeda sesuai kondisi bahagia dan faktor penyebabnya. Selanjutnya, Faktor penyebab bahagia dalam Manga Gochuumon wa Usagi Desu ka? volume 1 terdiri dari: 1) kenikmatan ada 7; 2) pekerjaan ada 1; 3) masa depan ada 2; 4) persahabatan dan dukungan sosial 9; 5) hubungan sosial ada 2; 6) gratifikasi ada 5; 7) kesehatan ada 2; 8) masa lalu ada 1. Dan faktor penyebab bahagia yang paling banyak adalah persahabatan dan dukungan sosial.Kata kunci: Psikolinguistik, Ungkapan Bahagia, Faktor Bahagia, Manga Abstract: Manga is one of the literary works that originated from Japan. Manga Gochuumon wa Usagi Desu ka? is a work manga by koi. This manga tells about the daily life of the main character named Cocoa Hoto. This research aims to researching the expression of happiness and the factors that cause happiness in the Manga Gochuumon wa Usagi Desu ka? volume 1. This research uses a qualitative descriptive method and the approach uses a psycholinguistic approach. The data in this research are happy expressions taken from the words of the characters. This research produces the following findings: First, the expression of happiness is not only expressed by the actions of the main character himself, but also because of the words and actions of other characters. Next, the happy expressions of each character differ according to happy conditions and their causal factors. Hereinafter, Factors causing happiness in the Manga Gochuumon wa Usagi Desu ka? volume 1 consists of: 1) pleasure there are 7; 2) work there are 1; 3) future there are 2; 4) friendship and social support there are 9; 5) social relations there are 2; 6) gratification there are 5; 7) health there are 2; 8) past there are 1.  And the most contributing factors to happiness are friendship and social support. Keywords: Psycholinguistics, Happy Expressions, Factor of Happy, Manga
UNGKAPAN DAN EKSPRESI EMOSIONAL TAKUT PARA TOKOH DALAM MANGA BLEACH VOLUME 1 KARYA TITE KUBO Nurfadila, Nikita; Andari, Novi
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v1i2.3239

Abstract

Abstrak: Manga mempunyai ciri khas terutama pada teknis penggambaran tokoh, penggambaran background yang penuh dengan gambar dan tulisan untuk menekankan situasi cerita. Manga Bleach adalah manga karya Tite Kubo. Manga ini menceritakan tokoh bernama Ichigo Kurosaki. Dia adalah seorang pelajar yang?harus menggantikan Rukia Kuchiki, seorang Shinigami yang bertugas membasmi Hollow yang membuat takut para tokoh lain dalam manga Bleach. Penggambaran rasa takut dalam manga disampaikan dalam bentuk ekspresi dan ungkapan. Untuk menganalisa bentuk-bentuk ekspresi dan ungkapan digunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikolinguistik. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut; Pertama: ungkapan emosional takut di dalam manga Bleach volume 1, terdiri dari beberapa kategori takut, seperti 1) cemas (8 data); 2) gugup (3 data); 3) khawatir (15 data); 4) waswas (4 data); 5) waspada (6 data); 6) sedih (5 data); 7) ngeri (37 data); 8) fobia (4 data); dan 9) panik (45 data). Dan kategori takut yang paling banyak adalah panik. Kedua: dalam 9 data ungkapan emosional takut yang dianalisis pada bab pembahasan, ditemukan beberapa ekspresi takut, seperti raut muka pucat pasi, berteriak histeris, keringat dingin, persendian terasa lemas, kening terangkat dan tertarik bersamaan, dan mata terbuka lebar.Kata kunci: Psikolinguistik, Ungkapan dan Ekspresi Takut, Manga Abstract: Manga has a characteristic especially in the technical description of characters. depiction of a background full of pictures and writing to emphasize the story situation. Manga Bleach is a creation of Tite Kubo. This manga tells a character named Ichigo Kurosaki. He is a student who must replace Rukia Kuchiki, a Shinigami who is in charge of eradicating Hollow which frightens other characters. The depiction of fear in the manga is conveyed in the form of expressions by face and oral that written in. To analyze the forms of any expression used a qualitative descriptive method with a psycholinguistic approach. This study produced the following findings. First: fearful emotional expressions in Bleach manga volume 1, consisting of several categories of fear, such as 1) anxiety (8 data); 2) nervous (3 data); 3) worry (15 data); 4) alarm (4 data); 5) alert (6 data); 6) sad (5 data); 7) horror (37 data); 8) phobias (4 data); and 9) panic (45 data). And the most fear category is panic. Second: in 9 data of fearful emotional expressions analyzed in the discussion chapter, found some fearful expressions, such as a pale face, screaming hysterically, cold sweat, joints felt weak, forehead raised and attracted together, and eyes wide open.Keywords: Psycholinguistics, Fear Expressions and Expressions, Manga
MAKNA KANYOUKU ME (MATA) DALAM NOVEL KOIZORA KARYA MIKA Sujarwo, Okta Pratiwi Wijayanto; Khasanah, Umul
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v1i1.3227

Abstract

Abstrak: Dalam berkomunikasi, masyarakat Jepang banyak menggunakan idiom. Idiom dalam bahasa Jepang disebut dengan Kanyouku. Menurut Sakata (1995:214) kanyouku adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya dapat bermacam-macam, menerangkan arti masing-masing secara keseluruhan. Kurashina (2008: 3) menyatakan bahwa dalam Bahasa Jepang, idiom yang merujuk pada anggota badan ada banyak jumlahnya. Namun selain anggota badan, terdapat juga penggunaan idiom yang merujuk pada unsur hewan atau makanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kanyouku yang menggunakan kata me (mata) yang terdapat di dalam novel Koizora karya Mika. Metode yang digunakan untuk menganalisis data ialah metode deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan makna leksikal dan makna idiom dari kanyouku yang menggunakan katame (mata) sehingga dapat diketahui makna darime (mata) dalam kanyouku tersebut. Dari 18 data kanyouku me (mata) yang dianalisis terdapat 6 kanyouku yang memiliki makna mata terbuka dan melihat, 1 kanyouku yang memiliki makna anggota tubuh yang mengecil mengekspresikan tersenyum, 2 kanyouku yang memiliki makna alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian yang sudah diketahui atau sudah pernah terjadi, 1 kanyouku yang memiliki makna anggota tubuh yang digunakan untuk mengekspresikan kebahagiaan serta 8 kanyouku yang memiliki makna penglihatan atau pandangan.Kata kunci: Makna, Idiom (Kanyouku), Mata, Novel Abstract: In communicating, Japanese people use idioms a lot. Idioms in Japanese are called Kanyouku. According to Sakata (1995: 214) kanyouku is a combination of two or more words whose meanings can vary, explaining the meaning of each as a whole. Kurashina (2008: 3) states that in Japanese, there are many idioms that refer to limbs. But in addition to limbs, there is also the use of idioms that refer to elements of animals or food. This research uses a qualitative approach. The data used in this study is the kanyouku that uses the word me (eye) contained in Mika's Koizora novel. The method used to analyze the data is a descriptive method used to explain the lexical meaning and idiom meaning of kanyouku using katame (eyes) so that the meaning of darime (eyes) can be known in the kanyouku. From 18 data of kanyouku me (eyes) analyzed, there are 6 kanyouku that have the meaning of eyes open and seeing, 1 kanyouku which has a meaning of a shrinking body expressing a smile, 2 kanyouku which have meaning tools that are used to describe an event that is known or already ever happened, 1 kanyouku which has a meaning of a limb used to express happiness and 8 kanyouku which has a meaning of vision or sight.Keywords: Meaning, Idiom (Kanyouku), Eyes, Novels
WUJUD ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU YUNA ITO PADA ALBUM HEART Swastika, Amylia Ayu; Hasanah, Luluk Ulfa
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v2i2.4599

Abstract

Abstrak: Alih kode adalah gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi, Campur kode dapat terjadi saat seorang penutur mencampur dua bahasa atau ragam bahasa tanpa ada situasi atau keadaan berbahasa yang menuntut percampuran tersebut. Alih kode dan campur kode tidak hanya terjadi dalam percakapan, namun juga terdapat dalam bentuk lagu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode dalam lirik lagu “yuna ito” pada album heart. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan membaca dan memahami teks lirik lagu serta melakukan reduksi data dan mengklarifikasi data berupa wujud alih kode dan campur kode. Dalam penelitian ini ditemukan dua data yaitu data alih kode dan campur kode. Data alih kode yang ditemukan adalah wujud alih kode antar kalimat terdapat 9 data, wujud alih kode dalam kalimat terdapat 8 data, dan wujud alih kode tag sebanyak 2 data. Adapun wujud campur kode ditemukan data sebagai berikut, penyisipan unsur berwujud kata berupa 7 data, penyisipan unsur berwujud frasa sebanyak 10 data, penyisipan unsur berwujud klausa sebanyak 12 data, penyisipan unsur berwujud perulangan kata sebanyak 4 data, penyisipan unsur berwujud baster sebanyak 14 data.Kata kunci: Sosiolinguistik, Alih kode, Campur kode, Lirik lagu Abstract: Code switching is a symptom of language switching due to changing situations. Code mixing can occur when a speaker mixes two languages or varieties of languages without any situation or language condition that demands such mixing. Code switching and code mixing not only occur in conversation, but also in the form of songs. This study aims to describe the form of code switching and code mixing in the lyrics of the song "yuna ito" on the album heart. The research method used in this research is descriptive qualitative. The analysis was carried out by reading and understanding the song lyric text as well as doing data reduction and clarifying the data in the form of code switching and code mixing. In this study, two data were found, namely code switching and code mixing data. The code transfer data found were the form of code switching between sentences, there were 9 data, the form of code switching in a sentence contained 8 data, and the form of code switching was 2 data. As for the form of code mixing, the data were found as follows, insertion of word elements in the form of 7 data, insertion of phrase tangible elements as much as 10 data, insertion of clause tangible elements as many as 12 data, insertion of word repetitive tangible elements as many as 4 data, insertion of baster tangible elements as many as 14 data. Keywords: Sociolinguistics, Code switching, Mix code, Song lyrics
REFLEKSI KETERHUBUNGAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN SASTRA Wahyuddin, Zida
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v2i1.3559

Abstract

Abstrak: Ilmu sastra merupakan salah satu ilmu diantara keilmuan yang lain yang mempunyai posisi dalam kedudukannya sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Ilmu sastra sangat terkait dengan kehidupan sosial dalam sebuah masyarakat. Fenomena yang dijelaskan melalui ilmu sastra menjadi sebuah pengetahuan adalah totalitas segala pengamatan terhadap suatu permasalahan yang dapat dijelaskan secara rasional. Sedangkan ilmu filsafat membantunya dalam membangun penalaran secara kritis dengan mendialektikkan sesuatu secara terus menerus supaya yang tersembunyi dapat dieksplisitkan dengan jelas. Selanjutnya, ilmu sastra juga sangat berkaitan dengan konteks keilmuan lainnya dalam usahanya menjelaskan permasalahan yang muncul pada sebuah karya sastra.Kata kunci: Refleksi, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Karya Sastra Abstract: Literature is one of the other sciences that has a position in its position as part of science. Literature is very much related to social life in a society. The phenomenon that is explained through literature becomes knowledge is the totality of all observations of a problem that can be explained rationally. Whereas philosophy helps him in building critical reasoning by dialectizing something continuously so that what is hidden can be explicitly explicit. Furthermore, literary science is also closely related to other scientific contexts in an effort to explain the problems that arise in a literary work. Keywords: Reflections, Philosophy of Science, Literary Works
DINAMIKA KEAGAMAAN MASYARAKAT KOMTEMPORER JEPANG PADA FILM OKURIBITO Wahyuddin, Zida
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v1i2.3235

Abstract

Abstrak: Melalui film, kita dapat melihat banyak aspek dari suatu negara dan zamannya: budaya, moralitas dan agama, dan itulah dinamika agama dalam kehidupan dan kematian. Film-film terbaik dapat menghibur penonton dan memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk memikirkan masalah mendasar manusia. Dalam artikel ini, saya menggunakan okuribito untuk menganalisis dinamika keagamaan masyarakat Jepang kontemporer tentang makna hidup dan mati. Segala macam kehidupan yang menyertai kematian dan kematian itu sendiri diilustrasikan dalam film. Tentu saja, setiap adegan dalam film tersebut mengandung bahasa sinematik yang kaya akan contoh nilai-nilai agama. Jadi, saya menggunakan semiotika sebagai kerangka teoretis untuk menganalisis film yang mengandung nilai-nilai agama. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Setelah data diperoleh, dianalisis dengan sistematis dan cermat dijelaskan berdasarkan teori. Hasil yang diperoleh bahwa dinamika keagamaan masyarakat Jepang kontemporer tentang makna hidup dan mati dalam film okuribito adalah kebutuhan manusia untuk berpikir untuk menerima kelangsungan hidup dan mati, di mana tidak hanya jiwa tetapi juga individualitas pribadi terus berlanjut seperti itu ada dalam kehidupan.Kata kunci: Dinamika Keagamaan, Masyarakat Kontemporer Jepang, Film Okuribito, Semiotik Abstract: Through films, we can see many aspects of a country and its times: culture, morality and religion, and that is the religious dynamics on life and death. The best films can both entertain audiences and provide viewers with opportunities to think about fundamental human problems. In this article, I use okuribito to analyze the religious dynamics of contemporary Japanese society about the meaning of life and death. All sorts of life that accompany the death and death itself are illustrated in the film. Of course, every scene in the film contains a cinematic language is rich in examples of religious values. Thus, I use semiotics as the theoretical framework for analyzing films that containing religious values. The data collection using documentation method. After the data is obtained, it is analyzed by systematically and meticulously described on the basis of the theory. The results obtained that the religious dynamics of contemporary Japanese society about the meaning of life and death in the film okuribito is a human needs for thought to accept the continuity of life and death, wherein not only the soul but also personal individuality continues on as it existed in life.Keywords: Religious dynamics, Contemporary Japanese Society, Film Okuribito, Semiotics
PENGGUNAAN SHUUJOSHI DANSEIGO DALAM BAHASA JEPANG Irawan, Dedi; Mael, Masilva Raynox
MEZURASHII: Journal of Japanese Studies Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v3i1.4656

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penggunaan partikel akhir (shuujoshi) dalam ragam bahasa pria (danseigo) dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang terdapat ragam bahasa yang kelompok penuturnya hanya digunakan oleh pria yang disebut danseigo. Penggunaan danseigo sangat terlihat pada penggunaan partikel akhir atau shuujoshi yang dalam penelitian ini akan menjadi objek utama. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data yang diambil dari tiga serial kartun Jepang berjudul Bleach, Nisekoi Season 2 dan Shokugeki no Souma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan total 24 data tentang penggunaan shuujoshi danseigo. 2 shuujoshi kana (??), 13 shuujoshi na (?), 1 shuujoshi sa (?), 1 shuujoshi i (?), 4 shuujoshi ze (?), 2 shuujoshi zo (?), dan 1 shuujoshi monoka /monka.Kata kunci: shuujoshi, danseigo, ragam bahasa jepang Abstract: This study aims to describe the use of final particles (shuujoshi) in different languages of men (danseigo) in Japanese. In Japanese there is a variety of language groups of speakers are only used by the man who called danseigo. Use danseigo very visible on the use of final particles or shuujoshi which in this study will be the main object. The method in this research is descriptive qualitative with data source taken from three Japanese cartoon series titled Bleach, Nisekoi Season 2 and Shokugeki no Souma. The results of this study showed that the found a total of 24 data about the use of shuujoshi danseigo. 2 shuujoshi kana (??), 13 shuujoshi na (?), 1 shuujoshi sa (?), 1 shuujoshi i (?), 4 shuujoshi ze (?), 2 shuujoshi zo (?), and 1 shuujoshi monoka /monka.Keywords: shuujoshi, danseigo, variety of Japanese language