cover
Contact Name
FERRY DWI CAHYADI
Contact Email
ferrydc@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
kemaritiman@upi.edu
Editorial Address
Kampus UPI Serang, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Ciracas No.38, Serang, Kota Serang, Banten 42116.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime
ISSN : 27221946     EISSN : 27224260     DOI : -
JURNAL KEMARITIMAN: INDONESIAN JOURNAL OF MARITIM merupakan jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitan dalam ruang lingkup kemaritiman yang terdiri dari: Ilmu Kelautan, Teknologi Kelautan, Budidaya Perairan, Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Manajemen Sumberdaya Perairan, Teknik Sistem Perkapalan, Pelabuhan dan Pelayaran
Articles 42 Documents
PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN LAHAN SEDIMEN DI MUARA DAERAH ALIRAN SUNGAI PROGO HILIR YOGYAKARTA Lilik Nugrahaeni; Totok Gunawan; Suharyadi Suharyadi
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo merupakan salah satu DAS kritis di Indonesia. Salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi di DAS Progo adalah sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan luasan sedimentasi di DAS Progo bagian hilir dan menganalisis bentuk pemanfaatan lahan sedimen oleh masyarakat. Wawancara, observasi lapangan, dan citra penginderaan jauh digunakan untuk mengumpulkan data. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified sampling. Hasil dari pengambilan data kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sedimentasi pada tahun 1995 yang seluas 239 hektar ditumbuhi oleh vegetasi rendah. Tahun 2002 menunjukkan perkembangan luasan menjadi 317 hektar. Pada tahun tersebut daerah sedimen sudah dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan pertanian. Tahun 2015 sedimentasi di DAS Progo Hilir semakin meluas menjadi 378  hektar, sampai ada beberapa titik daerah sedimen menyatu dengan wilayah Kabupaten Kulonprogo. Luasan sedimen berdasarkan umur sedimentasi yang diperoleh dari overlay citra tahun 1995-2015 yaitu: sedimen sangat lama (terbentuk sejak 1995 dan masih ada sampai 2015) yaitu seluas 192,58 hektar, sedimen lama ( terbentuk mulai tahun 2002 dan masih ada sampai 2015) yaitu seluas 106,15 hektar dan sedimen baru yang terbentuk pada tahun 2015 adalah seluas 79,97  hektar. Bentuk pemanfaatan oleh masyarakat antara lain untuk pertanian berupa tanaman semusim seperti tanaman cabai, kacang, dan jagung. Selain itu juga terdapat pemanfaatan berupa kegiatan penambangan pasir. Kata kunci: Daerah Aliran Sungai Progo, Sedimentasi, Penginderaan Jauh
KEMUNDURAN MUTU IKAN SEMAR (Mene maculata) SELAMA PENYIMPANAN SUHU CHILLING Medal Lintas Perceka; Asriani Asriani; Irfan Restu Fauzan
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan mutu ikan segar merupakan proses alami yang terjadi akibat pengaruh enzim, reaksi biokimia dan aktivitas bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan mutu ikan semar yang disiangi dan tidak disiangi selama penyimpanan chilling. Tahapan yang dilakukan meliputi pengukuran morfometrik ikan semar, uji organoleptik, pH, TVB, dan formaldehid alami selama penyimpanan suhu chilling. Data morfometrik ikan semar yaitu panjang total 16,29 ± 2,1 cm, panjang cagak 14,27 ± 1,8 cm, tinggi badan 9,56 ± 1,3 cm, panjang baku 13,66 ± 1,7 cm, lebar badan 1,69 ± 1,3 cm, dan bobot total 147 ± 14,7 gram. Nilai organoleptik ikan semar yang disiangi pada penyimpanan hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 adalah 8, 7, 7, 6, dan 5. Nilai organoleptik ikan semar yang tidak disiangi pada penyimpanan hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 yaitu 8,7,6,5,4. Nilai TVB-N ikan semar yang disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 penyimpanan suhu chilling yaitu 13,89 mg-N/100 g; 29,67 mg-N/100 g; 30,63 mg-N/100 g; 36,76 mg-N/100 g; 43,94 mg-N/100 g. Nilai TVB-N ikan semar yang tidak disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 penyimpanan suhu chilling yaitu 27,9 mg-N/100 g; 34,28 mg-N/100 g; 43,42 mg-N/100 g; 48,03 mg-N/100 g; 53,8 mg-N/100 g. Nilai pH ikan semar yang disiangi pada hari ke 2,4,6,8 dan 10 yaitu 6,84; 6,73; 6,44; 6,72; 6,87. Nilai pH ikan semar yang tidak disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 yaitu 6,71; 6,6; 6,4; 6,75; 6,85. Kandungan formaldehid pada ikan semar yang disiangi mulai terdeteksi pada penyimpanan hari ke 6 dan ikan semar yang tidak disiangi terdeteksi pada hari ke 4.
ANALISIS VEGETASI MANGROVE TINGKAT POHON DI PULAU TUNDA Fiqriansyah Fiqriansyah; Fitriyana Dewi Astinisa; Annisa Jauhari Umi; Narpati Zayni Khalis; Ferry Dwi Cahyadi
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pulau kecil, Pulau Tunda memiliki kerentanan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan baik yang disebabkan oleh manusia maupun dari alam seperti kenaikan muka air laut, intrusi air laut, dan sebagainya. Mangrove sebagai ekosistem yang paling dekat dengan manusia memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap perubahan dari aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vegetasi mangrove tingkat pohon di Pulau Tunda. Pengambilan data mangrove tingkat pohon menggunakan jalur transek 10x10 m. Analisa data menggunakan nilai dari kerapatan, frekuensi, dan dominansi untuk menemukan indeks nilai penting. Berdasarkan hasil analisis diketahui vegetasi mangrove tingkat pohon di Pulau Tunda didominasi oleh jenis Rhizophora stylosa. Jenis Rhizophora stylosa tingkat pohon di Pulau Tunda memiliki nilai penting sebesar 140,90.Kata kunci: analisis vegetasi, mangrove, pulau tunda
Sosial dan Ekonomi NELAYAN GURITA BERDASARKAN INDIKATOR EAFM DI KABUPATEN BANGGAI LAUT Daniel Julianto Tarigan; Domu Simbolon; Budy Wiryawan
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Banggai Laut merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang menyumbang banyak hasil tangkapan gurita. Harga gurita di Kabupaten Banggai Laut cukup tinggi. Namun nelayan gurita masih hidup dalam keterbatasan. Disisi lain, nelayan Kabupaten Banggai Laut merupakan nelayan skala kecil yang erat dengan adanya konflik sosial perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat sosial dan ekonomi nelayan gurita Kabupaten Banggai Laut. Data sosial dan ekonomi perikanan diperoleh melalui survey, wawancara yang mendalam dan kuesioner. Kondisi sosial dan ekonomi nelayan gurita dianalisis dengan menggunakan pendekaan Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM). Hasil analisis menunjukkan tingkat keberlanjutan domain/aspek sosial memiliki tingkat keberlanjutan yang baik dan domain/aspek ekonomi memiliki tingkat keberlanjutan sangat baik. Secara keseluruhan aspek/domain sosial dan ekonomi perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut tergolong sangat baik dengan perolehan nilai 91.
EFEKTIVITAS KITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI PADA PRODUK TRADISIONAL IKAN LAYANG (Decapterus russeli) ASAP PINEKUHE David Engelberd Sombo; Agus Turambi; Stevy Imelda Murniati Wodi; Eko Cahyono
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitosan merupakan senyawa turunan kitin yang terdapat pada Crustacea. Kitosan memiliki fungsi sebagai antibakteri dan digunakan sebagai pengawet makanan salah satunya pada ikan Pinekuhe. Pinekuhe merupakan diolah ikan yang dibentuk dengan cara dilipat (ikan dibelah dari bagian punggung atas atau sampai bagian tengah, kemudian dilipat kebagian belakang sehingga ekor dan bagian insang bertemu) sehingga berbentuk seperti katak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kitosan sebagai pengawet alami pada ikan pinekuhe. Perlakuan yang digunakan terdiri dari larutan kitosan (0%, 0.5%, 1.5%, 2.5% dan 3.5%). Analisis yang dilakukan meliputi nilai perspektif, Total Plate Count (TPC), dan uji organoleptik (kenampakan, bau, rasa, tekstur, jamur dan lendir). Berdasarkan hasil penelitia kitosan memiliki sifat antibakteri yang mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri. Larutan kitosan konsentrasi 3.5% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat TPC hingga hari ke-9. Pengamatan organoleptik pada ikan pinekuhe menunjukkan bahwa pemberikan larutan kitosan memberikan pengaruh nyata, sehingga kitosan dapat dijadikan alternatif bahan pengawet alami.Kata kunci : antibakteri, kitosan, pinekuhe, TPC.
MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PROGRAM STUDI SISTEM INFOMASI KELAUTAN Novi Sofia Fitriasari; Dhea Rahma Azhari; Muhammad Ghifari Shafa; Amien Rais; Taufiq Ejaz Ahmad
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instansi Pendidikan sebagai Learning Organization dituntut untuk memiliki kemampuan didalam mendapatkan, menciptakan dan mentransfer pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta menggunakannya untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Keberhasilan penerapan TIK tidak hanya dilihat dari teknologi yang digunakan tetapi harus memperhatikan komponen sistem yang lain. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan model Knowledge Management System (KMS) di  Program Studi Sistem Informasi Kelautan dengan menerapkan lima elemen subsistem yaitu organisasi, Tim Knowledge Management(KM), Proses KM, Teknologi KM dan Artefak Pengetahuan. Penerapan elemen Organisasi menghasilkan visi, misi, strategi dan tujuan, elemen Tim KM menghasilkan knowledge worker yang terdiri dari Ketua Kelompok Bidang Keahlian, Koordinator matakuliah, Ketua Program Studi, Staf IT, Dosen, mahasiswa dan Instansi di luar lingkup Program Studi yang mendukung kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, elemen proses KM melibatkan aktivitas pembelajaran, penelitian yang mendukung social ecological system dan pengabdian pada masyarakat yang berpusat pada logic ecological knowledge, serta peningkatan kompetensi yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Elemen Teknologi KM menghasilkan aplikasi sistem manajemen pengetahuan (ASMAPE) dan Elemen artefak pengetahuan menghasilkan pengetahuan eksplisit dari knowledge worker, pengetahuan tersebut terdiri dari domain Sistem Informasi, Perikanan, Sistem Informasi Geografis, Penginderaan Jauh Kelautan dan Ilmu Kelautan.
EFEKTIVITAS PEMODELAN AUTOMATA SELULER UNTUK PREDIKSI AREA YANG DIBANGUN DI WILAYAH PESISIR KOTA BENGKULU Della Ayu Lestari; Herli Salim
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah pesisir merupakan wilayah tempat aktivitas manusia paling banyak dilakukan. Kota Bengkulu merupakan salah satu kota yang berada pada wilayah pesisir Sumatera dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi.  Pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut. kemudian meningkatkan kebutuhan akan ruang dan lahan yang dapat berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan sehingga diperlukan prediksi terhadap ketersediaan lahan salah satunya dengan pemodelan Cellular Automata yang dapat menggabungkan dimensi spasial dan temporal. Tujuan tulisan ini adalah mengkaji kelebihan, keterbatasan dan solusi strategis dalam penggunaan pemodelan Cellular Automata untuk memprediksi perkembangan lahan terbangun pada kawasan pesisir khususnya Kota Bengkulu. Keunggulan penggunaan Cellular Automata dalam memprediksi perkembangan lahan terbangun antara lain digunakan memprediksi perubahan sistem dinamik yang bergantung pada aturan sederhana dan berkembang hanya menurut aturan tersebut dari waktu ke waktu. Keterbatasan Celluar Automata terdapat pemodelan yang tidak memberikan informasi penyebab tumbuhnya yaitu hubungan kekerabatan antar variable terikat dan variabel bebasnya. Solusi strategis dalam mengatasi keterbatasan pemodelan Cellular Automata yang terbatas hanya pada variabel fisik adalah mengkolaborasikan dengan model lainnya, salah satunya pemodelan sistem dinamik. Pemodelan ini dapat memperhitungkan variabel bebas seperti variabel kependudukan yang sangat dinamis. Variabel kependudukan tersebut dapat berupa pertumbuhan penduduk, angka kelahiran, angka kematian, angka migrasi masuk, angka migrasi keluar dan tekanan penduduk.Kata kunci: celular automata, daya dukung lahan, lahan terbangun, pesisir, sistem dinamik
TAHAPAN DESAIN ANDROID BASED TEST PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Ahmad Satibi
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Android Based-Test merupakan salah satu strategi untuk menilai tugas atau proyek mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengembangkan tahapan desain Android Based-Test yang user friendly dan customized. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan DBR (Design-Based-Research). Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner yang dilaksanakan pada saat perkuliahan Strategi Pembelajaran dengan jumlah responden lima puluh orang mahasiswa dan empat Dosen. Perancangan dan pembutan aplikasi Android Based-Test sebagai alat evaluasi pembelajaran pada perkulihan Strategi Pembelajaran Semester Satu Tahuan Dua Ribu Dua Puluh. Hasil wawancara dan kuisioner yang telah dilaksanakan kepada mahasiswa dan dosen, dimulai dari penginstalan aplikasi, Dosen dapat mengecek hasil ujian semua mahasiswa, bisa diakses dan mudah digunakan. Mahasiswa melaksanakan Ujian menggunakan Android Based-Test dengan mudah, nyaman, menyenangkan dan merekomendasikan aplikasi untuk digunakan. Respon mahasiswa dan Dosen menunjukan bahwa sangat setuju terhadap penggunaan Android Based-Test sebagai alat evaluasi Perkuliahan Strategi Pembelajaran. Android Based-Test dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk alat evaluasi pembelajaran yang berbasis kompetensi.
UJI PENDAHULUAN POTENSI SENYAWA ANTI BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus DARI EKSTRAK TERIPANG PASIR (Holothuria atra) DI PERAIRAN PULAU TUNDA KABUPATEN SERANG Agung Setyo Sasongko
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Indonesia merupakan negara yang sangat melimpah dalam hal keanekaragaman laut yang masih belum tereksploitasi secara optimal. Adapun kekayaan alam yang sangat fenomenal dalam laut adalah kekayaan zat bioaktifnya yang masih sedikit sekali diketahui sekarang ini. Senyawa bioaktif sangat bermanfat bagi kehidupan manusia terutama yang berkaitan dengan obat -obatan. Obat-obatan dari laut merupakan prospek yang cerah dalam menanggulangi semakin bertambahnya penyakit maupun untuk mengobati penyakit yang selama ini masih belum diketemukan obatnya. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dari sampel invertebrata laut yang digunakan sebagai biota uji terhadap aktivitas bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang mengahasilkan uji positif dihasilkan oleh ekstrak teripang karena membentuk zona hambat.Kata Kunci : Tunda Island, Holothuria atra, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
PENGARUH GUNUNG LAUT ANAK KRAKATAU TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT DI SELAT SUNDA Della Ayu Lestari; Luthfi Anzani; Acep Saepul Zamil; Aji Prasetyo; Ester Frescila Simbolon; Muhamad Renaldi Apriansyah
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTIndonesia's total area 70% is Sea, in which live a variety of marine biota. One of these biota is seaweed. Seaweed is one of the biodiversity that is very abundant in Indonesia, which is about 8.6% of the total biota in the sea. The area that has become the habitat of seaweed in Indonesia reaches 1.2 million hectares or the largest in the world. The Potential of seaweed should continue to be excavated, therefore many researchers who are interested in nutrients contained in this seaweed. Sunda Strait is the strait that connects the island of Java and Sumatera in Indonesia, and connects the sea of Java to the Indian Ocean. At the narrowest point, the width of Sunda Strait is only about 30 km. If seen from the other side of Indonesia it self is in the Ring of Fire between the Asian plate and Indo-Asia also the Pacific makes the country is rich in volcanoes on land and sea. Sea mount in Indonesia which has a large eruption and explosively one of them is Mount Anak Krakatau. Of course it affects the surrounding environment that contains many nutrients therein. This Review discusses substances that are contained on Mount of fire for example Carbon monoxide substances, carbon dioxide, sulfur dioxide, hydrogen sulfide, and nitrogen, substances contained in seaweed such as cellulose Caco3 (calcium carbonate), Fulcellaran and Porpiran alginic acid, silicon, and substances contained in the Sunda Strait such as SiO2 (silica), calcium (Ca), magnesium (Mg), potassium (K) and phosphorus (P). The results of this study are expected for the community to know the substances that make the seaweed fertile in order to be utilized properly.Keywords: mount of fire, nutrient, seaweed, Sunda Strait water. ABSTRAKLuas wilayah indonesia 70%  adalah laut, didalamnya hidup beraneka ragam jenis biota laut. Salah satu biota ini adalah rumput laut (Seaweed). Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat melimpah diperairan Indonesia yaitu sekitar 8,6% dari total biota di laut. Luas wilayah yang menjadi habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbesar di dunia. Potensi rumput laut perlu terus digali, oleh karenanya banyak peneliti yang tertarik akan zat hara yang terkandung pada rumput laut ini. Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Pada titik tersempit, lebar selat Sunda hanya sekitar 30 km. Jika dilihat dari sisi lain Indonesia sendiri berada dalam ring of fire antara lempeng Asia dan Indo-Asia juga Pasifik ini  menciptakan negeri Indonesia kaya akan gunung berapi di darat maupun laut. Gunung laut yang ada di Indonesia yang memiliki letusan yang besar dan eksplosif salah satunya adalah Gunung Anak Krakatau. tentu itu berpengaruh pada lingkungan sekitarnya yang banyak mengandung zat hara didalamnya. Review ini membahas zat yang terkandug pada gunung berapi misalnya zat karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, dan nitrogen, zat yang terkandung pada rumput laut misalnya seperti Selulosa CaCO3 (kalsium karbonat), fulcellaran dan porpiran asam alginat, Silikon, dan zat yang terkandung diperairan selat sunda misalnya seperti SiO2 (silika), kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K) dan fosfor (P). Hasil dari kajian ini diharapkan untuk masyarakat agar mengetahui zat-zat yang membuat rumput laut subur agar bisa dimanfaatkan dengan baik.Kata kunci: gunung berapi, perairan Selat Sunda, rumput laut, zat hara.