cover
Contact Name
Rita Dwi Pratiwi
Contact Email
ritadwipratiwi@wdh.ac.id
Phone
+6289529263441
Journal Mail Official
lppm@wdh.ac.id
Editorial Address
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
ISSN : 2597890X     EISSN : 26866366     DOI : https://doi.org/10.52031/edj
Core Subject : Health,
Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat is a periodical scientific journal published by the STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, with p-ISSN 2597-890X since 2017 and e-ISSN 2686-6366 since 2019. Edu Dharma Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including: Nursing Midwifery Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in Nursing and Midwifery issues. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat was first published in September 2017 and subsequently published twice a year, in March and September. The Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat is an open access journal. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Journal began using the Online Journal System (OJS) in 2017.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat" : 5 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUNCIS TERHADAP PENURUNAN Ratumas Ratih Puspita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.23

Abstract

ABSTRAK Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dalam tubuh melebihi nilai normal (hiperglikemia). Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2014, terdapat 422 juta orang penderita DM di Dunia. Berdasarkan data dari IDF, di Indonesia terdapat 10 juta orang yang menderita diabetes melitus pada usia dewasa. Tingginya kasus penderita DM harus ada upaya penanggulangan, salah satu caranya menggunakan jus buncis yang mengandung β-sitosterol dan stigmasterol yang berfungsi sebagai pemacu insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buncis terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas jurang mangu pondok aren kota Tangerang selatan tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan metode preeksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest di wilayah kerja puskesmas jurang mangu pondok aren kota Tangerang selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 responden dengan menggunakan teknik pengambilan data purposive sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur kadar glukosa darah (Eassy Touch), lembar checklist, dan lembar observasi. Dari hasil penelitian diperoleh 11 responden (91.7%) mengalami hiperglikemia dan 1 responden (8.3%) normal. Hasil uji statistic diperoleh bahwa adanya penurunan kadar glukosa darah dengan nilai (ρ-value= 0.002, α: 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara jus buncis dengan penurunan kadar glukosa darah. Dari hasil penelitian ini diharapkan institusi pendidikan dapat menyebarluaskan informasi tentang jus buncis untuk meminimalkan kadar glukosa darah pada penderita DM khususnya tipe 2 sekaligus sebagai solusi dalam penerapan praktek mandiri perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan di masyarakat maupun di rumah sakit Kata kunci           : Jus Buncis, DM tipe 2 ABSTRACTDiabetes mellitus is a metabolism disorder characterized by abnormally large quantities of excess glucose in blood (hyperglycemia). According to the World Health Organization (WHO) in 2014 stated that 244 million people are DM patient, in indonesia, there are 10 million adult people are having this condition. Because of the high rate of DM patient, there must be treatment effort by using bean juice contained β-sitosterol and stigmasterol as insulin booster. The purpose of this research is to know the influence of giving beanjuice towards reduction quantities of glucose in DM patient type 2 in Puskesmas region of Jurang mangu Pondok Aren, South Tangerang 2018. This research is analysisis quantitative using pre-experiment research methodology with one group protest research design in the workfield of Puskesmas Jurang Mangu Pondok Aren, South Tangerang.  All samples are 12 respondences using purposive sampling technique for retrievaling data. This research uses blood sugar glucose converter (easy touch), ceklist sheet, and observation sheet. From the result of study is known that 11 respondences (91,7%) have hyperglycemia and 1 respondence (8,3%) is normal. The statistic result is obtained that there is glucose level reduction in blood in the amount of () , so it can be concluded that there is significant influence between bean juice towards glucose level reduction. From this result research is hoped that education institution can disseminate the information about this juice  to minimize the level of blood glucose  particularly in DM patient type 2 and become a solution to apply  nurse independent practicume as a nursing provider service in society and hospital.Keywords             : Bean Juice, DM type 2
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN CARING DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWAT RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM MULTAZAM MEDIKA BEKASI TIMUR Rita Dwi Pratiwi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.22

Abstract

ABSTRAKKomunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal yang dilakukan antara perawat dan petugas kesehatan lainnya dengan pasien yang berfokus pada kesembuhan pasien. Pelayanan professional oleh perawat dapat dilakukan oleh perawat dengan memperlihatkan perilaku caring. Komunikasi terapeutik dan caring akan memungkinkan terjadinya hubungan interpersonal yang harmonis antara perawat – klien dapat membantu dan memenuhi kebutuhan klien sehingga dapat memberikan kepuasan kepada klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dan untuk mengetahui hubungan caring dengan kepuasan pasien ruang rawat inap penyakit dalam RSU Multazam Medika Bekasi Timur. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 pasien dengan menggunakan teknik total sampling, instrument penelitian berupa kuesioner. Hasil bivariat dari uji statistic chi-squere diperoleh ada hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dengan Ha1 diterimadan Ho1 ditolak  dengan nilai p = 0,005 < α = 0,05artinyaada hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien, sedangkan untuk hubungan caring dengan kepuasan pasien dengan Ha2 diterima dan Ho2 ditolak dengan nilai p = 0,001 < α = 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara caring dengan kepuasan pasien. Hasil multivariate dengan uji analisis regresi logistic antara variabel komunikasi terapeutik dan caring yang paling berpengaruh terhadap variabel kepuasan adalah caring dengan nilai sig 0,023 kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR = 0,058Kata kunci    : Komunikasi Terapeutik, Caring , Kepuasan Pasien Ruang Rawat InapKepustakaan : 33 (2005-2017)   ABSTRACTTherapeutic communication is an interpersonal communication performed between nurses and other health care providers with patients which use focused on the patient's recovery. Professional services can be performed by nurses by showing caring behavior. Therapeutic and caring communication will allow for a harmonious interpersonal relationship between nurses - clients and also be able to help and meet client needs so as to provide satisfaction to clients. This study aims to determine the relationship of therapeutic communication with patient’s satisfaction and to know the relationship of caring with patient satisfaction in RSU Multazam Medika Bekasi Timur. This research is a quantitative research with cross sectional design, the number of samples in this study was 40 patients using total sampling technique, research instrument in the form of questionnaire. The result of bivariate of chi-squere statistic test showed that there was correlation between therapeutic communication with patient’s satisfaction with Ha1 accepted and Ho1 was rejected with p = 0,005 <α = 0,05 meaning that there was significant correlation between therapeutic communication with patient satisfaction, while for caring relationship with patient satisfaction with Ha2 accepted and Ho2 rejected with value p = 0,001 <α = 0,05 meaning there was significant relation between caring with patient’s satisfaction. Multivariate result with logistic regression analysis test between therapeutic communication and caring variable that most influence to satisfaction variable is caring with sig 0,023 strength of relation can be seen from OR = 0,058Keywords: Therapeutic Communication, Caring, Patient SatisfactionBibliography: 33 (2005-2017)  
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI RUMAH SAKIT AN-NISA KOTA TANGERANG Tahun 2015-2017 Ikada Septi Arimurti
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.26

Abstract

ABSTRAKMenurut laporan WHO (2014) Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia  yaitu 289.000 jiwa. AKI di Indonesia masih  tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya yaitu sebesar 359/100.000 kelahiran hidup  (SDKI, 2012). AKI tahun 2014 untuk provinsi Banten mencapai 230 /100.000 kelahiran hidup dan AKI di kota Tangerang sebanyak 20 kasus. Di negara berkembang, anemia menjadi perhatian yang serius karena dampaknya pada ibu maupun janin berkontribusi terhadap kematian maternal. Berdasarkan RISKESDAS 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan anemia di RS AN-NISA  Kota Tangerang Tahun 2015 - 2017, hal ini dapat diketahui dari variabel yang diteliti yaitu  usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia pada tahun 2015 – 2017.Sampel yang digunakan sebanyak 107 sampel. Teknik pengambilan sample dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar ceklis . Hasil penelitian ini diketahui bahwa dari 107 ibu hamil dengan anemia setengahnya (50%) mengalami anemia sedang yaitu sebanyak 53 ibu hamil. Lebih dari setengahnya (67%) pada usia 20 – 35 tahun mengalami anemia ringan, sedang  dan berat yaitu sebanyak 72 ibu hamil.  Lebih dari setengahnya (71%)  dengan paritas multipara mengalami anemia ringan, sedang dan berat yaitu sebanyak 76 ibu hamil. Lebih dari setengahnya (65%) dengan tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) mengalami anemia ringan, sedang dan berat yaitu sebanyak 70 ibu hamil.Sebagian besar (77%) pada kategori tidak bekerja mengalami anemia ringan, sedang dan berat yaitu sebanyak 82 ibu hamil. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini untuk mengembangkan variabel – variabel yang belum diteliti seperti jarak kehamilan, status ekonomi, kekurangan energi kronik atau variabel lainnya. ABSTRACTAccording to the WHO report (2014) the Maternal Mortality Rate (MMR) in the world is 289,000 people. MMR in Indonesia is still high compared to other ASEAN countries, namely 359 / 100,000 live births (SDKI, 2012). MMR in 2014 for Banten province reached 230 / 100,000 live births and MMR in Tangerang city as many as 20 cases. In developing countries, anemia is a serious concern because the effects on both mother and fetus contribute to maternal death. Based on the  RISKESDAS 2013, the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia is 37.1%. This study aims to describe the characteristics of pregnant women with anemia in AN-NISA Hospital in Tangerang City in 2015 - 2017, this can be seen from the variables studied, namely age, parity, education and employment. This research is descriptive with cross sectional research design. The population in this study were all pregnant women who experienced anemia in 2015 - 2017. The sample used was 107 samples. Sampling technique with total sampling technique. Data collection uses a checklist. The results of this study note that of the 107 pregnant women with half anemia (50%) experienced moderate anemia, as many as 53 pregnant women. More than half (67%) at the age of 20-35 years experienced mild, moderate and severe anemia, as many as 72 pregnant women. More than half (71%) with multiparous parity experience mild, moderate and severe anemia, which is 76 pregnant women. More than half (65%) with primary education level (elementary and junior high school) experienced mild, moderate and severe anemia, as many as 70 pregnant women. Most (77%) in the category of not working experienced mild, moderate and severe anemia as many as 82 mothers pregnant. It is expected that further researchers who are interested in following up on the results of this study to develop variables that have not been studied such as pregnancy distance, economic status, chronic energy deficiency or other variables.   
PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN Dewi Fitriani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.25

Abstract

ABSTRAKSecara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tergolong tidak dapat disembuhnkan, sehingga penderita memerlukan perawatan untuk mengendalikan tekanan darah. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk hipertensi yaitu Massage effleurage. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh Massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan Quasy Experimental Design dengan  rancangan  pre dan post test with control group. Cara pengambilan data pada penelitian ini dengan lembar observasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon Rank Test dengan tingkat signifikasi α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada pengaruh setelah diberikan massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan, dengan penurunan rata-rata nilai tekanan darah sistolik sebelum dan setelah intervensi 19,4 mmHg dan tekanan darah diastolik 9,8 mmHg dengan nilai P value = 0,005 (<0,05).                                                                                                                                                  Kata Kunci              : Tekanan Darah, Hipertensi, Massage Effleurage.Daftar Pustaka      : 59 (2008 – 2018)      
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMA DI KOTA PONTIANAK Veri Veri
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.24

Abstract

ABSTRAK Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan. Perilaku seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : pengetahuan, sikap, teman sebaya, usia pertama kali pacaran, jenis kelamin, frekuensi bertemu pacar, dan media informasi. Tujuan umum penelitian ini mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja  SMA di Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukan variabel pengetahuan terhadap perilaku seksual (p value : 0,000<0,005), variabel sikap terhadap perilaku seksual (p value : 0,000< 0,005), variabel teman beresiko terhadap perilaku seksual (p value : 0,000<0,000), variabel jenis kelamin terhadap perilaku seksual (p value : 0,0,760 > 0,005), variabel frekuensi bertemu pacar terhadap perilaku seksual (p value : 0,001< 0,005), variabel media informasi terhadap perilaku seksual (p value : 0,930  > 0,005) dan variabel usia pertama kali pacaran terhadap perilaku seksual (p value : 0,202 > 0,005). Hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, sikap, frekuensi bertemu pacar, teman sebaya memiliki hubungan terhadap perilaku seksual sedangkan usia pertama kali pacaran, jenis kelamin dan media informasi tidak memiliki hubungan terhadap perilaku seksual.  Kata kunci : Perilaku seksual, faktor resiko perilaku seksual   Abstract Sexual behavior is any behavior that is driven by sexual desire either self-inflicted, with the opposite sex or the same sex without marriage. Sexual behavior is influenced by several factors, including : knowledge, attitudes, peers, age of first courtship, sex, frequency of meeting a boyfriend, and media information . The general objective of this research. Knowing the level of knowledge of adolescents about what factors are associated with adolescent sexual behavior of SMA in Pontianak . This study uses an observational analytic cross - sectional design. The results showed knowledge of the sexual behavior variables (p value : 0.000 < 0.005), variable attitudes toward sexual behavior(p value : 0.000 < 0.005), variable Friends risk sexual behavior (p value : 0.000 < 0.000), gender variable sexual behavior (p value : 0,0,760 > 0.005), variable frequency met girlfriend on sexual behavior (p value : 0.001 < 0.005), medium variable information on sexual behavior (p value : 0.930 > 0.005) and variable age of first courtship sexual behavior (p value : 0.202 > 0.005). Results of the above study, it was concluded that the factor of knowledge, attitudes, frequency of meeting a boyfriend, peers have been associated with sexual behavior while the age of first courtship, sex and the media does not have information on the relationship sexual behavior.  Keywords : Sexual behavior , Sexual behavioral factors

Page 1 of 1 | Total Record : 5