cover
Contact Name
Rita Dwi Pratiwi
Contact Email
ritadwipratiwi@wdh.ac.id
Phone
+6289529263441
Journal Mail Official
lppm@wdh.ac.id
Editorial Address
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
ISSN : 2597890X     EISSN : 26866366     DOI : https://doi.org/10.52031/edj
Core Subject : Health,
Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat is a periodical scientific journal published by the STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, with p-ISSN 2597-890X since 2017 and e-ISSN 2686-6366 since 2019. Edu Dharma Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including: Nursing Midwifery Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in Nursing and Midwifery issues. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat was first published in September 2017 and subsequently published twice a year, in March and September. The Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat is an open access journal. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Journal began using the Online Journal System (OJS) in 2017.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat" : 8 Documents clear
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI PUSKESMAS KAMPUNG SAWAH KOTA TANGERANG SELATAN Ida LIstiana
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.19

Abstract

ABSTRAK Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Kampung Sawah Tangerang Selatan Tahun 2016. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan umur ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi. Sampel penelitian diambil dengan teknik Non Probability Sampling secara Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner.  Hasil : Hasil distibusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi dapat diketahui bahwa dari 40 responden hampir setengahnya mempunyai pengetahuan cukup tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi yaitu sebanyak 19 responden (47,5%), dalam kategori umur ibu sebagian besar memiliki umur 20-35 tahun sebanyak 34 responden (85%), dalam kategori pendidikan ibu dengan pendidikan lebih dari setengahnya memiliki tingkat pendidikan tinggi (≤SMA) sebanyak 26 responden (65%), dalam kategori pekerjaan pada ibu lebih dari setengahnya adalah tidak bekerja sebanyak 24 responden (60%), dalam kategori sumber informasi lebih dari setengahnya mendapatkan sumber informasi dari nakes sebanyak 24 responden (60%). Diskusi : Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pengetahuan ibu yang mengimunisasi bayinya yang berkunjung di PKM Kp.Sawah mayoritas memiliki pengetahuan cukup. Kesimpulan : Dengan adanya penelitian ini maka perlu adanya sosialisasi mengenai Imunisasi Dasar Lengkap dengan Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan Setatus kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.Kata Kunci          : Imunisasi Dasar, Pengetahuan  ABSTRACTObjective: This study aimed to picture mother's knowledge regarding the provision of complete basic immunization in infants at Puskesmas Kampung Sawah South Tangerang Year 2016. Methods: This study used a descriptive method based on maternal age, education level, employment and resources. Samples were taken by the Non-Probability Sampling technique is purposive sampling. The data used in this research is the primary data in the form of a questionnaire. Results: The frequency distibusi picture mother's knowledge regarding the provision of complete basic immunization in infants can be seen that nearly half of the 40 respondents have enough knowledge about the complete basic immunization in infants as many as 19 respondents (47.5%), in the category of most of the mother's age have a lifespan of 20-35 years as many as 34 respondents (85%), in the category of mother's education with education more than half had a higher education level (≤SMA) of 26 respondents (65%), in the category of work in the mother more than half are not working as many as 24 respondents (60%), in the category of resources more than half of health workers get resources from as many as 24 respondents (60%). Discussion: From the results of research conducted that knowledge of mothers to immunize their babies who visit the PKM Kp.Sawah majority have sufficient knowledge. Conclusion: With this study, it is necessary to complete the socialization of Primary Immunization with the goal of raising the knowledge and setatus completeness of basic immunization in infants. Keywords: Immunization Basics, Knowledge 
HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TIMBULNYA KARIES GIGI ANAK USIA SEKOLAH KELAS 4 SDN PUSPIPTEK TANGERANG SELATAN Gita Ayuningtyas
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.14

Abstract

ABSTRAKKaries gigi merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh sebagian masyarakat indonesia. Penyakit ini merupakan masalah yang rentan dihadapi oleh anak usia sekolah. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya karies gigi anak usia sekolah kelas 4 SDN PUSPIPTEK Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Metode penelitian: yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional, cara pengambilan data pada penelitian ini dengan cara kuesioner dan observasi. Hasil penelitian: kebiasaan menggosok gigi anak usia sekolah di SDN PUSPIPTEK Kota Tangerang Selatan dalam kategori buruk sebanyak 36 (49,3%) responden dari 73 responden yang dijadikan sampel. Dan timbulnya karies gigi anak usia sekolah kelas 4 di SDN PUSPIPTEK Kota Tangerang Selatan dalam kategori yang mengalami karies gigi sebanyak 27 (37,0%) responden dari 73 responden yang dijadikan sampel. Hasil analisis hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya karies gigi. Chi-square diperoleh nilai P-Value= 0,879. Kesimpulannya: dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan pada kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya karies gigi anak usia sekolah kelas 4 SDN PUSPIPTEK Kota Tangerang Selatan. Karies gigi yang dialami sebagian siswa/i mungkin lebih disebabkan karena pola makan mereka yang tidak baik, banyak makan makanan yang manis seperti: cokelat atau permen. Saran: diharapkan kepada siswa-siswi supaya rajin menggosok gigi minimal 2 kali sehari, terutama sehabis makan-makan yang manis. Kata Kunci : Kebiasaan Menggosok Gigi, Timbulnya Karies GigiABSTRACTDental caries is one of the many health problems experienced by some people of Indonesia. This disease is a problem susceptible to school-aged children. Maintenance of oral health is an attempt to prevent this disease. Purpose: This research is to know the correlation of tooth brushing habit with the incidence of dental caries of 4th graders of SDN PUSPIPTEK South Tangerang. This research is quantitative. Research method: used is an analytical design with Cross Sectional approach, how to collect data in this research by means of questionnaire and observation. Result of research: habit of brushing teeth of school age children in SDN PUSPIPTEK in bad category counted 36 (49,3%) respondents from 73 respondents who made the sample. And the incidence of dental caries of 4th graders at SDN PUSPIPTEK in the category of dental caries as much as 27 (37,0%) of respondents from 73 respondents who made the sample. Result of analysis of habitual relationship of brushing teeth with incidence of dental caries. Chi-square obtained value of P-Value = 0.879. In conclusion: from this research there is no significant correlation to the habit of brushing teeth with the incidence of dental caries of 4th graders of SDN PUSPIPTEK South Tangerang. Dental caries experienced by some students may be due to their poor diet, eating lots of sweet foods such as chocolate or candy. Suggestion: expected to the students to be diligent to brush your teeth at least 2 times a day, especially after a sweet meal Keywords: Dental Brushing, Incidence of Dental caries
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUG KABUPATEN TANGERANG Ratumas Ratih Puspita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.18

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit penyebab utama stroke,kejadian hipertensi yang meningkat setiap tahun mengindikasikan bawa hipertensi perlu dan harus segera diatasi. Di Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang memiliki tingkat insiden kejadian hipertensi essensial (primer) yang menduduki peringkat tertinggi dalam laporan bulanan penyakit menonjol pada bulan Januari- Maret tahun 2018. Disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, selain itu beban kerja yang tinggi. Selama ini masayarakat di wilayah Curug Kulon apabila timbul gejala keluhan tindakan yang dilakukan adalah memeriksa kesarana fasilitas kesehatan memilih pengobatan farmakologi tanpa memikirkan efek samping, kurangnya pengetahuannya tentang metode non farmakologi dalam menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui apakah ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Curug Kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental Design. Dengan rancangan  One Group pratest-posttest Design. menggunakan Non Probability dengan dengan teknik purposive sampling. Besar sampel yang akan diteliti sebanyak 12 responden yang diambil dari pasien hipertensi yang tidak melakukan kunjungan ulang sampai dengan bulan april 2018 dengan ketentuan yang memenuhi syarat inklusi dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan yaitu  spygmomanometer air raksa yang sudah dikalibrasi dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah di arteri dan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan yaitu Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian yang diperoleh  yaitu terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan relaksasi otot progresif intervensi selama 7 kali dalam 1 minggu. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa relaksasi sangat penting bagi penderita hipertensi kerena hal tesebut dapat mempengaruhi untuk menurunkan tekanan darah.Kata Kunci          :  Relaksasi Otot Progresif, HipertensiABSTRACT Hypertension is a major cause of stroke. An increased incidence of hypertension each year  is indicated that hypertension should be handled promptly. At Puskesmas Curug, Tangerang District, an incidence rate of essential hypertension (primary) was ranked highest in monthly report on January-March 2018. It was caused by unhealthy diet, moreover to heavy workload. Recently, when the symptoms of hypertension arose, society in Curug Kulon check their health in the health facility with pharmacological treatment without thinking about it side effects because their deficient knowledge about non-pharmacological methods in lowering blood pressure for hypertension. The purpose of this research is to determine whether there is a progressive muscle relaxation effect on the decreasing of blood pressure for hypertensive patients in the working area of Puskesmas Curug District. This research used Pre Experimental Design method with One Group pratest-posttest Design and Non-Probability with purposive sampling technique. The sample obtained in this research is 12 respondents taken from hypertension patients who did not recheck their health until April 2018 with the inclusion requirements in this study. The tool used in this research is calibrated mercury spygmomanometer, stethoscope to measure blood pressure in artery, and observation sheet. The statistical test used Wilcoxon Sign Rank Test. The result of this research shows that there is significant differences of blood pressure before and after giving progressive muscle relaxation intervention for 7 times in 1 week. The conclusion of this research is relaxation is very important for people with hypertension because it can affect to lower blood pressure.Keywords              : Progressive Muscle Relaxation, Hypertension
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA S1 SEMESTER AKHIR FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT KEUANGAN UNIVERSITAS PAMULANG Rita Dwi Pratiwi; Sri Haryanto
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.17

Abstract

AbstrakMenurut American Psychological Association, 2013 Stress diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Mahasiswa yang menghadapi skripsi biasanya ada hambatan seperti memikirkan proses pencarian data, kejenuhan. Dan kesulitan membagi waktu antara mengerjakan skripsi dengan aktifitas lainnya sehingga skripsi membuat seseorang stress. Penanganan stress dapat dilakukan pada mahasiswa tingkat akhir adalah salah satunya cara terapi non farmokologi yaitu dengan latihan relaksasi otot progresif. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap  tingkat stress pada mahasiswa S1 semester akhir fakultas ekonomi jurusan management keuangan Universitas Pamulang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Pra eksperimen One-Group Pretest-Posttest design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling dengan sampel berjumlah 127 responden. Berdasarkan uji Wilcoxon. Didapatkan hasil tingkat stress mahasiswa sebelum diberikan teknik relaksasi otot progresif  berada pada kategori stress ringan  (48,8%) dan stress berat (48,8%), Setelah diberikan ROP hampir seluruh adanya penurunan tingkat stress berada pada kategori ringan (95,3%). Dari uji statistik didapatkan hasil pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres mahasiswa dengan p-value 0,000 Maka disimpulkan ada pengaruh antara relaksasi otot progesif terhadap tingkat stress mahasiswa S1 semester akhir fakultas ekonomi jurusan management keuangan Universitas Pamulang. Disarankan untuk mahasiswa solusi yang dapat membantu mahasiswa mengurangi tingkat stress, disarankan bagi intansi pendidikan dapat menjadi salah satu sumber pustaka dan informasi baru untuk menambah wawasan bagi mahasiswa maupun dosen terutama dalam penanganan management stress.Kata kunci : Stress mahasiswa, Relaksasi otot progresif AbstractAccording to the American Psychological Association, 2013  stress defined as pressure, tension or unpleasant disorder that come from outside individual. Students writing a mini thesis usually face obstacles  such as thinking of data collecting, boredom and time management between writing mini thesis and other activities so that mini thesis makes them stress. Stress handling can be done on the last semester students, one of them is non-Pharmacological therapy by doing progressive muscle relaxation. The general aim of this research is to find out the influence of progressive muscle relaxation technique with to the stress level on the last semester students of faculty economics, finance management department, Pamulang University. This research used experiment method with Pre-experiment One-Group Pretest-Posttest design. Sampling technique in this research was non-probability sampling with purposive sampling method with the number of samples as many as 127 respondents. Based on Wilcoxon test, it was found that the stress level of students prior to be given progressive muscle relaxation were on the light stress category (48,8%) and hard stress (48,8%). After being given ROP, almost students were on the light stress category (95,3%). Of statistical test, it was obtained the result of effect of progressive muscle relaxation to the stress level on the students with p value 0,000. It was concluded that the effect of the progressive muscle relaxation to the last semester students of finance management department of faculty of economics, Pamulang university. It is suggested that students do progressive muscle relaxation to reduce stress level. It is also suggested to the educational education that it become the source of references and new information in order to upgrade their knowledge for both students and lecturers to practice stress management.Keywords              : Students Stress, Progressive Muscle Relaxation
PENGARUH TERAPI SUPORTIF KELOMPOK TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA MELATIH PERAWATAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI 01 JAKARTA Ni Bodro Ardi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.21

Abstract

ABSTRAK Salah satu gangguan  pada anak tunagrahita adalah pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Peran keluarga merawat anak tunagrahita akan berdampak pada tingkat kemandirian perawatan dirianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif kelompok terhadap pengetahuan dan motivasi keluarga dalam melatih perawatan dirianak tunagrahita  di  SLB  Negeri 01 Jakarta.  Desain penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan non randomized without control pretest-posttest design dengan jumlah sampel 64 responden secara  purposive sampling. Responden dibagi dalam 4 kelompok yang mendapatkan terapi suportif kelompok sebayak 5 kali intervensi, dengan menggunakan video dan praktek mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan motivasi pada ke empat kelompok (p=<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi suportif terhadap pengetahuan orang tua terhadap perawatan diri anak tunagrahita. Pemberian terapi suportif kelompok dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat diri anak tunagrahita. Kata Kunci: terapi suportif kelompok, perawatan diri, tunagrahita, pengetahuan. ABSTRACTOne of the disturbance in mentally retarded children is fulfilling the needs of selves-care. The family role in taking care the mentally retarded children will impact on  the children selves-care indepence. The objective of this study is to determine the effect of group suportive Therapy on knowledge family in  training  mentally retarded children in SLB Negri 01 Jakarta. The design used in this study is Quasi Experiment with non-randomized design without control pretest-postest design with number of samples is 64 respondents of purposive sampling, who are devided into 4 groups. The groups will obtain supportive group therapy intervention 5 times using video and practice independently. The result of the study shows the increasing scores rate of knowledge and motivation in the four groups (p=<0,05), so it can be concluded that there is an effect of of supportive therapy on knowledge parent towards mentally retarded children selves-care . The giving of group supportive therapy can be one of the nursing intervention to improve knowledge  family in taking care mentally retarded children.Keywords : supportive therapy groups, self care, mentally retardation and knowledge 
HUBUNGAN USIA PERTAMA KALI BERHUBUNGAN SEKSUAL DENGAN KEJADIAN IVA POSITIF PADA WANITA YANG MELAKUKAN DETEKSI DINI MENGGUNAKAN METODE INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) DOMPET DHUAFA Uswatun Hasanah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.16

Abstract

ABSTRAKKanker leher rahim merupakan kanker nomer dua terbanyak diderita oleh perempuan di seluruh dunia dan penyebab kematian akibat kanker yang paling utama, khususnya bagi perempuan di negara-negara berkembang (WHO, 2002). prevalensi kanker leher rahim di wilayah DKI Jakarta sebesar 1,2  dari 5.919 wanita yang melakukan skrining dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,7  dari 15.635 wanita. Sebelum terjadinya kanker leher rahim akan didahului dengan keadaan yang disebut lesi prakanker. Prevalansi lesi prakanker leher rahim tahun 2012 sebesar 4,5%.  Salah satu faktor resiko lesi prakanker leher rahim yaitu usia pertama kali berhubungan seksual < 17 tahun yang saat ini masih tinggi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia pertama kali berhubungan seksual dengan kajadian lesi prakanker leher rahim pada wanita yang melakukan skrining dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa pada tahun. Penelitian dilakukan dengan desain kasus kontrol, menggunakan data sekunder rekam medis pemeriksaan kanker leher rahim dan kanker payudara pada tahun 2016 dengan jumlah sampel 230 yang terdiri dari 46 kasus dan 184 kontrol. Subjek penelitian adalah penerima manfaat yang kurang mampu di 2 wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa yaitu Depok dan Jakarta Utara. Hasil penelitian  menunjukkkan bahwa usia pertama kali berhubungan seksual < 17 tahun memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai OR: 4,092, 95% CI (CI,1,769-9,464) artinya wainta yang memulai  hubungan seksual < 17 tahun memiliki resiko 4,092 kali untuk mengalami kejadian lesi prakanker leher rahim dibandingkan pada wainta yang memulai hubungan seksual ≥ 17 tahun setelah dikontrol variabel paritas dan KB Hormonal > 5 tahun.  Oleh karenanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang faktor  resiko kanker leher rahim melalui edukasi,  pendewasaan usia pernikahan serta deteksi dini melalui pemeriksaan rutin akan membantu mengurangi kasus lesi prakanker leher rahim.Kata Kunci: Kanker Leher Rahim, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Positif ABSTRACTCervical cancer is second most common worldwide cancer afflict to women and leading cause of cancer deaths, particularly for women in developing countries (WHO, 2002). The prevalence of  cervical cancer in women who has been screening in Jakarta around 1,2 from 5,919 and around 0.7 out of 15,635 in West Java. The diagnosis of cervical cancer will be preceded by a condition called pre-cancerous lesions. Prevalence of pre-cancerous cervical lesions in 2012 is 4.5%. One of the risk factors of pre-cancerous cervical lesions is age less than <17 years of first sexual intercourse which is still high in society.This study explained relationship between first-time sexual intercourse with the occurrence of cervical pre-cancer lesions in female beneficiaries doing early detection using Visual Acetic Acid Inspection (IVA) at Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa on 2016. The study was conducted with case control design, using secondary data of medical record of cervical cancer and breast cancer in 2016 with 230 total sample consisting of 46 cases and 184 controls. Subjects of this study were poor beneficiaries in Depok and North Jakarta 2 areas of Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Results evidence first age of intercourse less than <17 years increased risk of pre-cancerous cervical lesions OR 4,092 (CI, 1,769-9,464), is mean women who had first intercourse less than <17 years had a risk of 4,092 times for the incidence of pre-cancerous lesions Cervix compared to women who had first intercourse more than ≥ 17 years and also after controlled parity variables and hormonal contraception more than > 5 years. According to this study increased knowledge and understanding of risk factors for cervical cancer through education, control of marriage age and early detection with periodically checkup will reduce cases of pre-cancerous cervical lesions. Keywords: Cervical Cancerous, Positive  Visual Inspection With Acetic Acid
STUDI KOMPARASI KUALITAS KEHIDUPAN KERJA PERAWAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN ANTARA RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG DAN RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA 2019 Veri Veri
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.20

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Kualitas kehidupan kerja adalah suatu upaya tinggi rendahnya para pegawai dapat meningkatkan kehidupan pribadi mereka melalui pelaksanaan pekerjaan di lingkungan kerjanya. Presentasi perawat yang keluar ( Turn Over )  di RS Anisa Tangerang pada tahun 2014 sebesar 26,54%, tahun 2015 sebesar 22,72% dan tahun 2016 sebesar 22 % sedangkan di RS Pelabuhan Jakarta dilihat dari presentasi perawat yang keluar ( Turn Over ) pada tahun 2014 sebesar 30,2 %, tahun 2015 sebesar 25 % dan tahun 2016 sebesar 20,6 %, beban kerja menjadi alasan terbesar keluar dari rumah sakit. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas kehidupan kerja perawat dan mutu pelayanan keperawatan di instalasi rawat inap RS Anissa Tangerang dan RS Pelabuhan Jakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah 114 perawat dan 114 pasien. Metode:Penelitian ini menggunakan metode rancangan cross-sectional. Hasil: Terdapat hubungan antara dimensi kehidupan kerja, dimensi desain kerja dan status pekerjaan dengan mutu pelayanan keperawatan di RS Anissa Tangerang, terdapat hubungan antara dimensi kehidupan kerja, dimensi desain kerja dan tingkat pendidikan dengan mutu pelayanan keperawatan di RS Pelabuhan Jakarta. Terdapat perbedaan antara kualitas kehidupan kerja perawat di rumah sakit Anissa Tangerang dan rumah sakit Pelabuhan Jakarta serta tidak terdapat perbedaan antara mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit Anissa Tangerang dengan rumah sakit Pelabuhan Jakarta. Kata kunci: dimensi kehidupan kerja, desain kerja, kontek kerja, dunia kerja, mutu   pelayanan keperawatan                                                                                                                                                          ABSTRACT Background: Quality work of life is an effort level of employees who can improve their personal life through their job in the work environment. The presentation of nurse out (Turn Over) in RS Anisa Tangerang in 2014 amounted to 26.54%, in 2015 by 22.72% and in 2016 by 22% while in RS Pelabuhan Jakarta seen from the presentation of the nurse out (Turn Over) in 2014 by 30.2%, in 2015 by 25% and in 2016 by 20.6%, the workload that is the biggest reason to get out of the hospital. Purpose of this study to determine the differences in the quality work of life of nurses on the quality of nursing service in in patient  between Anissa hospital Tangerang and Pelabuhan hospital Jakarta. The sample of are about this study are about 114 nurses and 114 patient. Method: This study employs analytical observational with cross sectional design. Result: There is relation between work life dimension, work design dimension and work status with quality of nursing service at Anissa Tangerang Hospital, there is correlation between work life dimension, work design dimension and education level with quality of nursing service at Pelabuhan Hospital Jakarta. There is difference between the quality of work life of the nurse at Anissa Tangerang hospital and the Pelabuhan Hospital Jakarta and there is no difference between the quality of nursing service in Anissa Tangerang hospital with the Pelabuhan Hospital Jakarta. Keywords: dimension work life, design work, context working, the world of working, quality of nursing service  
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA TANGERANG Putri Handayani Setyaningsih
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.15

Abstract

 ABSTRAK Latar Belakang, Jumlah kematian ibu di dunia pada tahun 2015 mencapai 303.000 orang dan jumlah kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan persalinan di dunia sebanyak 216/100,000 kelahiran hidup, Secara Epidemiologi, keberhasilan upaya kesehatan ibu diantaranya dapat dilihat dari indikator angka kematiab ibu (AKI) (Kementrian Kesehatan RI, 2016).Tujuan penelitian, ini untuk mengetahui distribusi frekuensi gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas. Rancangan Penelitian, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan metode Simple Random Sampling dengan jumlah populasi 178 orang dan didapatkan sampe sebanyak 64 orang. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yaitu berupa data rekam medik di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja . Analisa data, yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian, didapatkan bahwa ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini sebanyak 178 orang (44,9%), berdasarkan umur sebagian besar terjadi pada wanita berusia 20-35 tahun sebanyak 54 orang (84,38%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan menengah sebanyak 50 orang (78,13%), berdasarkan pekerjaan lebih dari setengahnya terjadi pada ibu tidak bekerja sebanyak 34 orang (53,12%), berdasarkan paritas setengahnya terjadi pada ibu dengan primipara sebanyak 32 orang (50%). Kesimpulan dan Saran, dengan adanya penelitian ini maka menjadi suatu hal yang penting bagi tenaga kesehatan untuk menyampaikan kepada ibu bersalin tentang kejadian ketuban pecah dini saat ibu masih dalam masa kehamilan. Kata Kunci : Ibu Bersalin; Ketuban Pecah DiniABSTRACTBackground: The number of maternal deaths in the world in 2015 reaches 303,000 people and the number of maternal deaths due to pregnancy and childbirth complications in the world are 216 / 100,000 live births. Epidemiologically, the success of maternal health efforts can be seen from indicator of maternal mortality (AKI) (Ministry of Health, 2016). The purpose of this study was to determine the frequency distribution of the characteristics of maternal mothers with premature rupture of membranes by age, education, occupation and parity. Research design, this type of research is descriptive research. Sampling technique used in this research is Probability Sampling with Simple Random Sampling method with population of 178 people and got until 64 people. Type of data used is secondary data that is in the form of medical record data RSUD Balaraja Hospital. Data analysis, used is univariate analysis. The result of the study found that maternal mothers who experienced premature rupture of membranes as many as 178 people (44.9%), based on age mostly occurred in women aged 20-35 years as many as 54 people (84.38%), based on education mostly educated medium as many as 50 people (78,13%), based on work more than half happened to mother do not work as many as 34 people (53,12%), parity parity half happened to mother with primipara counted 32 people (50%). Conclusions and Suggestions, with this research it becomes an important thing for health workers to convey to the mother about the incidence of membrane rupture early when the mother is still in pregnancy.Keywords: Maternity Mother; Premature rupture of membranes

Page 1 of 1 | Total Record : 8