cover
Contact Name
Rita Dwi Pratiwi
Contact Email
ritadwipratiwi@wdh.ac.id
Phone
+6289529263441
Journal Mail Official
lppm@wdh.ac.id
Editorial Address
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
ISSN : 2597890X     EISSN : 26866366     DOI : https://doi.org/10.52031/edj
Core Subject : Health,
Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat is a periodical scientific journal published by the STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, with p-ISSN 2597-890X since 2017 and e-ISSN 2686-6366 since 2019. Edu Dharma Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including: Nursing Midwifery Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in Nursing and Midwifery issues. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat was first published in September 2017 and subsequently published twice a year, in March and September. The Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat is an open access journal. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Journal began using the Online Journal System (OJS) in 2017.
Articles 110 Documents
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAMALUDIN JAMALUDIN; AULIS SYARIFAH; KARYADI KARYADI
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 2 (2022): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i2.424

Abstract

ABSTRACTSocial media addiction is the excessive use of social media. Social media addiction is caused by academic stress, loneliness, and self-control. The purpose of this study was to determine the level of stress and the factors that cause stress in the nursing profession of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This research method is quantitative research with analytical cross-sectional study design. The sampling technique selected and used in the study was purposive sampling with a sample of 103 respondents, the instrument of this research was an online questionnaire with a google form consisting of a demographic questionnaire, the level of social media addiction, and the factors causing social media addiction (academic stress, loneliness, and self-control). The research was conducted in May–June 2022. The data analysis technique used the Spearman rank method. The results showed that the respondents were dominated by female sex as many as 73 people (70.9%), the majority of respondents came from FSW as many as 35 people (34%), most of the respondents were 21 years old as many as 29 people (28.2%). The most addicted to social media are moderate level of social media addiction as many as 68 people (66%), moderate level of academic stress as many as 30 people (29.1%), moderate level of loneliness as many as 46 people (44.7%), and self-control level while as many as 55 people (53.4%). The results of the Spearman rank test show that between academic stress, loneliness, and self-control with social media addiction, the correlation coefficient values are 0.400, 0.662, -0.607 with a P-value of 0.000, 0.000, 0.000. Suggestions in this study need further treatment for students who are addicted to social media according to the factors causing it. ABSTRAKABSTRAK Kecanduan media sosial adalah penggunaan media sosial secara berlebihan. Kecanduan media sosial disebabkan oleh stres akademik, kesepian, dan kontrol diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres dan faktor- faktor penyebab stres pada mahasiswa profesi ners UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional analitik. Teknik sampling yang dipilih dan digunakan dalam penelitian yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 103 responden, instrumen penelitian ini berupa kuesioner online dengan google formulir yang terdiri dari kuesioner demografi, tingkat kecanduan media sosial, dan faktor penyebab kecanduan media sosial (stres akademik, kesepian, dan kontrol diri). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei–Juni 2022. Teknik analisa data menggunakan metode rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan sebanyak 73 orang (70,9%), mayoritas responden berasal dari PSF sebanyak 35 orang (34%), sebagian besar usia responden 21 tahun sebanyak 29 orang (28,2%), tingkat kecanduan media sosial paling banyak yaitu kecanduan media sosial tingkat sedang sebanyak 68 orang (66%), stres akademik tingkat sedang sebanyak 30 orang (29,1%), kesepian tingkat sedang sebanyak 46 orang (44,7%), dan kontrol diri tingkat sedang sebanyak 55 orang (53,4%). Hasil penelitian dari uji rank spearman menunjukkan bahwa antara stres akademik, kesepian, dan kontrol diri dengan kecanduan media sosial didapatkan nilai koefisien korelasi masing-masing adalah 0,400, 0,662, -0,607 dengan nilai P-value 0,000, 0,000, 0,000. Saran dalam penelitian ini perlu adanya penanganan lebih lanjut kepada mahasiswa yang kecanduan media sosial sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya. 
KEPATUHAN MASYARAKAT TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 GELOMBANG KETIGA TRIO GUSTIN RAHAYU
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.526

Abstract

ABSTRACTChronic Renal Failure patients undergoing hemodialysis increase the risk of depression. Depression can cause some changes in life. How to reduce depression with life review therapy is done by recalling the pleasant past events The purpose of the study was to find out the influence of life review therapy on depression in patients undergoing hemodialysis. This research method uses One Group pre-post test design with a sample of 50 respondents and sampling with purposive sampling. Data collection tool using Depression Anxiety and Stress Scale (DASS) consists of 21 questions. Data analysis using the results showed the average age of respondents is 42 years with the most sex is women with a hemodialysis duration of 23 months. The level of depression before intervention is severe depression and after intervention becomes normal. There is an influence of life review therapy on depression in patients undergoing hemodialysis. The recommendation of this research is that further research is necessary by increasing the number of research subjects and expanding the research area.ABSTRAKAngka kejadian covid-19 pada bulan agustus tahun 2021 mengalami penurunan sehingga banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap upaya pencegahan penyebaran dengan menerapkan protokol kesehatan. Upaya pencegahan penyebaran covid-19 tidak akan maksimal apabila tidak didukung dengan partisipasi dari masyarakat, sehingga diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat sebagai upaya pencegahan covid-19 gelombang ketiga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan masyarakat terhadap protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19 gelombang ketiga. Metode penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif. Populasi penelitian semua masyarakat yang berada di Kabupaten Pandeglang dan Serang Provinsi Banten dengan sampe sebanyak 150 responden. Alat pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan kuesioner dengan google form yang disebarkan ke masyarakat pada bulan Januari sampai Maret 2022. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan karakteristik dari setiap variabel yang ada dalam penelitian ini berupa tabel distribusi frekuensi serta persentase dari setiap variable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat dalam upaya pencegahan covid-19 gelombang 3 yaitu tingkat kepatuhan mencuci tangan (95%), tingkat kepatuhan memakai masker (92%) dan tingkat kepatuhan menjaga jarak (77%). Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait faktor apa saja yang mempengaruhi rendah nya kepatuhan masyarakat dalam menjaga jarak sebagai salah satu upaya dalam penerapan protokol keseahatan
RELATIONSHIP BETWEEN INDIVIDUAL CHARACTERISTICS AND WORK STRESS WITH NURSE PERFORMANCE DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN HOSPITAL X Lela Kania Rahsa Puji; Frida Kasumawati; Tri Okta Ratnaningtyas; Nur Hasanah; Erlin Vinita Fajrin
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.467

Abstract

ABSTRACTDuring the pandemic research conducted in 8 islands in Indonesia stated that, health workers in Indonesia who experience stress by 55%, very heavy stress levels 0.8%, and mild stress as much as 34.5%.  This is due to the fear of being infected, the long workload, and the lack of PPE.  The purpose of this study is to find out the relationship between individual characteristics and work stress on nurse performance during the Covid-19 pandemic. Is quantitative research that uses primary data (questionnaire through google form) and uses cross sectional research methods with the aim of knowing the relationship between independent variables and dependent variables. The sample number was 126 nurses at X Hospital. From the results of the study obtained that work stress during the Covid-19 pandemic, nurses who experienced moderate work stress were accompanied by moderate performance as many as 62 respondents (49,2%), while respondents who experienced severe stress accompanied by moderate performance as many as 30 respondents (23,8%). The results of the statistical test obtained a value (p-value = 0.035, α: 0.05) then it can be concluded that there is a significant relationship between work stress (during the Covid-19 pandemic) and nurse performance during the Covid-19 pandemic. From the results of this study, it is hoped that institutions can pay more attention to the health of health workers, especially nurses, both physical, psychic and work environment so that nurses remain at optimal performance. ABSTRAKSelama pandemi penelitian yang dilakukan di 8 kepulauan di Indonesia menyatakan bahwa, tenaga kesehatan di Indonesia yang mengalami stres sebesar 55%, tingkat stres sangat berat 0,8%, dan stres ringan sebanyak 34,5%. Hal ini disebabkan karena ketakutan akan terinfeksi, beban jam kerja yang panjang, dan kurangnya APD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan stres kerja terhadap kinerja perawat di masa pandemi covid-19. Merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner melalui google form) dan memakai metode penelitian cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jumlah sampel sebanyak 126 perawat di Rumah Sakit X. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa stres kerja selama pandemi covid-19, perawat yang mengalami stres kerja sedang disertai dengan kinerja sedang sebanyak 62 responden (49,2%), sedangkan responden yang mengalami stres berat disertai dengan kinerja sedang sebanyak 30 responden (23,8%). Hasil uji statistik diperoleh nilai (p-value=0,035, α: 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara stres kerja (selama pandemi covid-19) terhadap kinerja perawat dimasa pandemi covid-19. Dari hasil penelitian ini diharapkan institusi dapat lebih memperhatikan kesehatan para tenaga kesehatan khususnya perawat, baik fisik, psikis dan lingkungan kerja agar para perawat tetap berada pada kinerja yang optimal.
TINGKAT STRES DAN PHSYICAL ACTIVITY SAAT WORK FROM HOME DENGAN INSIDENSI HIPERTENSI PADA GURU SD KELURAHAN PENGASINAN BOGOR DI MASA PANDEMI COVID 19 Dewi Fitriani; Rafiqa Dora Wijaya; Muh Firman Yudiatma; Degita Fitria
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.527

Abstract

ABSTRACTThe relationship between stress and hypertension occurs because nerve activity increases blood pressure. An inactive person tends to have a higher heart rate, so the heart muscle works harder with each contraction. The more the muscle pumps, the greater the pressure imposed on the arteries, increasing blood pressure. This study aimed to determine the relevance between stress levels and physical activity with hypertension in teachers at the Elementary School in Kelurahan Pengasinan during the work from home (WFH) in the COVID-19 pandemic. This quantitative research method uses a questionnaire with a cross-sectional research method. The purpose is to determine the relationship between the independent and dependent variables. The data were collected using a questionnaire to determine the level of stress and physical activity of the teachers and to use a blood pressure meter to determine the blood pressure results. Seventy elementary school teachers in Kelurahan Pengasinan in 2022 were the sample for this research. The results show that more than half of the respondents experienced moderate stress levels (51.4%) and 28 respondents (40%) experienced low physical activity with normal blood pressure. The results of the Spearman Rank statistical test obtained a p-value of 0.000 <0.05. It is concluded that there is a significant relationship between stress levels, physical activity, and hypertension incidence. The thesis suggests that health institutions can provide education for teachers to control the level of stress and physical activity on the incidence of hypertension ABSTRAKHubungan stress dengan hipertensi terjadi karena adanya aktivitas saraf dapat meningkatkan tekanan darah. Seseorang yang tidak aktif cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, makin sering otot memompa maka semakin besar tekanan yang dibebankan pada arteri sehingga tekanan darah meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stress dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada guru SD kelurahan pengasinan saat pengalaman work from home dimasa pandemi covid-19. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner dengan metode penelitian cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen, data yang dikumpulkan dengan kuesioner untuk mengetahui tingkat stress dan aktivitas fisik guru, dan menggunakan tensi meter untuk mengetahui hasil tekanan darah. Jumlah sampel 70 Guru SD di Kelurahan Pengasinan Tahun 2022. Dari Hasil penelitian diperoleh lebih dari setengah responden mengalami tingkat stress sedang sebanyak (51,4%). Hampir setengah responden mengalami aktivitas fisik rendah dengan hasil tekanan darah normal berjumlah 28 responden (40%). hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 Di simpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan institusi Kesehatan dapat memberikan edukasi kepada Guru untuk selalu mengontrol tingkat stress dan aktivitas fisik yang dilakukan terhadap kejadian hipertensi.  
EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI AIR SUSU IBU PADA IBU POSTPARTUM Muayah Muayah; Woro Nurul Seftiyaningtyas; Lina Herlina; Dewi Nawang Sari
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.507

Abstract

ABSTRACTBreast milk is the best food for babies because it contains many nutrients. In Indonesian, there are 38% of mothers who stop breastfeeding due to lack of milk production. One method of increasing breast milk production is by oxytocin massage. The purpose of the study: was to determine the effect  of before and after oxytocin massage on the production of breast milk on postpartum at Midwife Independent Practice “E” Tangerang for the period June – August, 2022. Methods: This research is a quasi-experimental study with the One Group pretest and post test design, namely giving intervention only to one group without a control group and taking measurements before and after giving treatment. The intervention given was oxytocin massage. There are 35 postpartum samples with sampling technique that is purposive sampling. The oxytocin massage was carried out for seven days and the measurement of milk production was carried out on the 1st and 7th days. Results: Breast milk production before oxytocin massage was found to all have less milk production as many as 35 people (100%) and after oxytocin massage it was found that most of them had sufficient milk production as many as 25 people (71.4%). The results of the Wilcoxon test showed the effect of before and after oxytocin massage on the production of breast milk on postpartum (p value = 0.000 < 0.05). Conclusion: was an increase in breast milk production after oxytocin massage was given. Suggestions: it is hoped that health workers can use oxytocin massage as a non-pharmacological alternative in an effort to increase breast milk production and educate mothers in the prenatal and postpartum periods regarding breastfeeding.  ABSTRAKASI merupakan makanan terbaik untuk bayi karena mengandung banyak nutrisi. Di Indonesia, ada 38% ibu yang berhenti menyusui karena kurangnya produksi ASI. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Praktek Mandiri Bidan “E” Tangerang periode Juni – Agustus 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan One Group pretest dan Post test yaitu pemberian intervensi hanya pada satu kelompok saja tanpa adanya kelompok kontrol serta melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Intervensi yang diberikan yaitu pijat oksitosin. Sampel ibu nifas berjumlah 35 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pijat oksitosin dilakukan selama tujuh hari dan pengukuran produksi ASI dilakukan pada hari ke-1 dan ke-7. Hasil: Produksi ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin didapatkan semua memiliki produksi ASI yang kurang sebanyak 35 orang (100%) dan setelah dilakukan pijat oksitosin didapatkan sebagian besar memiliki produksi ASI yang cukup sebanyak 25 orang (71,4%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh sebelum dan sesudah pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas (p value = 0,000 < 0,05). Kesimpulan: ada peningkatan produksi ASI setelah diberikan pijat oksitosin. Saran: diharapkan tenaga kesehatan dapat menggunakan pijat oksitosin sebagai salah satu alternatif non farmakologis dalam upaya meningkatkan produksi ASI dan mengedukasi ibu pada masa prenatal dan nifas tentang pemberian ASI.
DETERMINAN PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR SEBAGAI UPAYA MENEKAN BABY BOOMS DI MASA PANDEMIC COVID-19 DI DESA WARU PARUNG BOGOR Uswatun Hasanah; Amelia Nurul Hakim; Mega Annisa
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.525

Abstract

ABSTRACTCouples of childbearing age ranging in age from 20-45 years where the couple (male and female) is mature enough in all matters especially in the reproductive organs are already functioning properly. Contraception is derived from the word "cons" which means to avoid or fight, and conception means the meeting between mature egg (woman) and sperm cell (male) that causes pregnancy. The purpose of this study is to identify "Factors Influencing The Selection of Contraceptives In Couples of Childbearing Age In An Effort to Suppress Baby Booms During the Covid-19 Pandemic". Research methods use descriptive analytical methods to determine if there is a relationship between independent variables and dependent variables. Cross-sectional design is a type of research in which data related to dependent variables or free variables (independent), data collected by means of questionnaires. The number of samples as many as 55 respondents in Waru Rt Village 03 Rw 06 Parung Bogor in 2021. The results of the study found that there is a relationship between the age of PUS and the selection of contraception (p-value = 0.015), there is a relationship between pus education and the selection of contraception (p-value = 0.032), there is no relationship between pus work and contraceptive selection (p-value = 0.0 08), there is no relationship between pus knowledge and contraceptive selection (p-value = 0.019), and there is no relationship between husband support and contraceptive selection (p-value = 0.032) in Waru Rt Village 03 Rw 06 Parung Bogor.ABSTRAKPasangan usia subur berkisar usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam seluruh perihal terlebih pada organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” berarti menghindari ataupun melawan, dan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur (wanita) matang dan sel sperma (pria) yang menyebabkan kehamilan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Sebagai Upaya Menekan Baby Booms Di Masa Pandemic Covid-19”. Metode penelitian menggunakan Metode deskriptif analitik.Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara usia PUS dengan pemilihan kontrasepsi (p-value = 0,015), ada hubungan antara pendidikan PUS dengan pemilihan kontrasepsi (p-value = 0,032), tidak ada hubungan antara pekerjaan PUS dengan pemilihan kontrasepsi (p-value = 0,008), tidak ada hubungan antara pengetahuan PUS dengan pemilihan kontrasepsi (p-value = 0,019), dan tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi (p-value = 0,032) di Desa Waru Rt 03 Rw 06 Parung Bogor.
BEHAVIOR THAT DEALS WITH THE GENESIS ANEMIA IN ADOLESCENT GIRLS Ida Widaningsih; Armi Armi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.524

Abstract

ABSTRACTAnemia is the lack of red blood cells in the body, red blood cells contains hemoglobin to carry the oxygen to the grid body. anemia juvenile must not being taken for granted. If its left terus-menerus, this can disrupt the quality of life of the child. The research is descriptive, the research by design analytic observational cross sectional. Were 2654 the population, the number of samples from the 97, to technique accidental sampling. Analysis bivariat use wilcoxon test, and multivariate to analyze data consisting of many variables and allegedly between the variables interconnected each other. The bivariat with p- value 0.000 < 0,05 so it can be read the connection between variables knowledge, attitude, nutrition status, menstrual pattern of juvenile anemia. The results show variable mutivariat third free failed to exert meaningful simultaneous to events.  ABSTRAKAnemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah dan banyak terjadi pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku yang dapat menimbulkan terjadinya anemia pada remaja.Jenis penelitian ini adalah deskriptif, rancangan penelitian analitik observasional dengan desain Cross Sectional. Populasi berjumlah 2654 orang, jumlah sampel sebanyak 97 orang, dengan  teknik Accidental Sampling. Analisis bivariat mengunakan uji Wilcoxon, dan multivariat untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak variabel serta diduga antar variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Hasil bivariat dengan p- value 0.000 < 0,05 maka dapat di artikan adanya hubungan antara variabel pengetahuan, sikap, status gizi, pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja. Hasil mutivariat menunjukkan ketiga variabel bebas dinyatakan tidak memberikan pengaruh simultan yang bermakna terhadap kejadian anemia pada remaja. Kesimpulan: sebagian besar remaja yang memiliki pengetahuan kurang (86,4%), status gizi dengan berat badan kurus (11,3%), sikap kurang setuju (19,1%) dan pola menstruasi tidak teratur (24,8%) dapat meningkatkan kejadian anemia pada remaja. Diharapkan para remaja putri yang sedang mengalami menstruasi sebaiknya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dan meningkatkan konsumsi pangan sumber energi, protein, vitamin C dan zat besi yang dapat mengurangi risiko terjadinya anemia
Determinan Faktor Paritas di Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas Kota Bogor Yuanita Ani Susilowati; Fransiska Nova; Monica Saptiningsih; Cindiana Cecilia Bromm
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.517

Abstract

ABSTRACTParity is a term that defines the number of children that a woman has. Parity consists of primiparas giving birth to one child, multiparas giving birth to 2-4 children, and grand multiparas giving birth to 5 or more children with a gestational age of more than 28 weeks. Women with high parity have a risk of cervical cancer with an odds ratio of 2.65 times. Multiparas are at risk for preeclampsia compared to primiparas, as well as grand multiparas are at risk for various health problems during pregnancy such as hypertension in pregnancy, gestational diabetes, placental abruption, placenta previa, malposition, and fetal pelvic disproportion. Socioeconomic factors play an important role in the development of the fetus and child. Socio-economic is the dominant demographic factor influencing the number of births (parity), socioeconomic status includes education, employment, and income. This study aims to determine what factors are associated with parity. Research design using correlation description with cross-sectional approach, 296 samples were taken using convenience sampling. The research instrument used a questionnaire with six questions to measure factors related to parity. Data analysis using chi-square. The results showed that there is a significant relationship between age and parity with a p-value of 0,000 < α, while education, income, hypertension, partner desires, and myths are not related to parity (p-value > α). Age affects parity, this happens because women in menarche to menopause have the potential to become pregnant and give birth to children. ABSTRAKParitas adalah istilah yang mendefinisikan jumlah anak yang dimiliki seorang wanita. Paritas terdiri dari primipara yang melahirkan satu anak, multipara yang melahirkan 2-4 anak, dan grand multipara yang melahirkan 5 anak atau lebih dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu. Wanita dengan paritas tinggi memiliki risiko kanker serviks dengan odds ratio 2,65 kali. Multipara berisiko mengalami preeklampsia dibandingkan dengan primipara, begitu pula grand multipara berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan selama kehamilan seperti hipertensi dalam kehamilan, diabetes gestasional, solusio plasenta, plasenta previa, malposisi, dan disproporsi panggul janin. Faktor sosial ekonomi memegang peranan penting dalam perkembangan janin dan anak. Sosial ekonomi merupakan faktor demografi yang dominan mempengaruhi jumlah kelahiran (paritas), status sosial ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan paritas. Desain penelitian menggunakan deskripsi korelasional dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil sebanyak 296 sampel dengan convenience sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan enam pertanyaan untuk mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan paritas. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan paritas dengan p-value 0,000 < α, sedangkan pendidikan, pendapatan, hipertensi, keinginan pasangan, dan mitos tidak berhubungan dengan paritas (p-value > α). Usia mempengaruhi paritas, hal ini terjadi karena wanita sejak menarche hingga premenopause berpotensi untuk hamil dan melahirkan anak.
RESIKO JATUH PADA LANSIA DI RUMAH SOSIAL LANJUT USIA TELUK JAMBE KARAWANG Aprilina Sartika; Beatrix Elizabeth; Armi Armi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.519

Abstract

ABSTRACTFalls and unstable balance in the elderly are serious problems. Nearly 30% of the elderly population experience falls every year. Based on the results of a preliminary study at the Social Home for the Elderly (RSLU) Karawang with observation and secondary data from the clinic at the RSLU, it was found that there were about 57% of the population. Therefore, researchers are interested in researching the analysis of factors associated with the risk of falling in the elderly. This type of research uses quantitative analysis with a cross sectional design. Collecting data in this study using a questionnaire. From the research, it is known that from 60 elderly, there are 12 (20.0%) high risk of falling and 48 (80.0%) low risk of falling. Assessed between the risk of falling and the intrinsic factor known from the Chi-Square test between the risk of falling and movement disorders obtained P value = 0.019 then H0 is rejected which means there is a relationship between movement disorders and high risk of falling, with OR = 10.120 95% CI [1.210- 84,649] which means the elderly who have movement disorders are 10.1 times more likely to fall than the elderly who do not have movement disorders.ABSTRAKJatuh dan tidak stabilnya keseimbangan pada lansia adalah masalah yang serius. Hampir 30% populasi lansia mengalami insiden jatuh setiap tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sosial Lanjut Usia (RSLU) Karawang dengan Observasi  dan data sekunder dari klnik di RSLU didapatkan data kasus cidera jatuh   ada sekitar 57  % dari jumlah populasi. Oleh karna itu peneliti tertarik ingin meneliti tentang analisis faktor – faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Dari penelitian diketahui bahwa dari 60 lansia, terdapat 12(20,0%) Resiko jatuh tinggi dan 48(80,0%) Resiko Jatuh rendah. Dinilai antara resiko jatuh dan faktor intrinsic diketahu dari uji Chi-Square antara resiko jatuh dengan gangguan gerak diperoleh P value = 0,019 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara gangguan gerak dengan resiko jatuh tinggi, dengan nilai OR= 10,120 95% CI [ 1,210- 84,649] yang berate lansia yang memiliki gangguan gerak berpeluang 10,1 kali lebih besar mengali jatuh dibandingakan lansia yang tidak memiliki gangguan gerak.Berdasarakan penelitian ini diketahui ada beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi lansia jatuh. 
DETERMINAN RISK PERCEPTION DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRATEGI KOPING PADA PENYINTAS HIV/AIDS Fenita Purnama Sari Indah; Rita Dwi Pratiwi; Riris Andriati; Nurwulan Adi Ismaya; Gina Aulia; Gita Ayuningtyas; Siti Novy Romlah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.583

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) are still global health problems. Indonesia is ranked 5th as the country most at risk of HIV/AIDS in Asia, so the HIV/AIDS epidemic is also a problem in Indonesia. The research objective was to identify the determinants of coping strategies in HIV/AIDS survivors. This research is an analytical research with a cross sectional research design, and a quantitative approach. The research subjects in the group were selected randomly. The sample in this study were PLHIV recorded at the Regional General Hospital (RSUD) of Tangerang Regency totaling 36 PLWHA. Risk perception and social support with Coping Strategies stated that there was no relationship between Risk perception and Coping Strategies in the Tangerang District Hospital. Further research is needed on other matters related to coping strategies and innovative steps that can be taken to improve coping strategies in PLWHA (People with HIV/AIDS).ABSTRAKHuman Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Indonesia berada pada urutan ke-5 sebagai negara yang paling berisiko HIV/AIDS di Asia, sehingga epidemi HIV/AIDS menjadi permasalahan pula di Indonesia. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor determinan strategi koping pada penyintas HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional, dan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian pada kelompok dipilih secara random. Sampel dalam penelitian ini yakni ODHA yang terdata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang berjumlah 36 ODHA. Hasil: Pada Risk perception dan dukungan sosial dengan Strategi Coping menyatakan bahwa tidak ada hubungan Risk perception dengan Strategi Coping di RSUD Kabupaten Tangerang. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal lain yang berhubungan dengan strategi coping dan langkah-langkah inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan strategi coping pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).  

Page 10 of 11 | Total Record : 110