cover
Contact Name
Rita Dwi Pratiwi
Contact Email
ritadwipratiwi@wdh.ac.id
Phone
+6289529263441
Journal Mail Official
lppm@wdh.ac.id
Editorial Address
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
ISSN : 2597890X     EISSN : 26866366     DOI : https://doi.org/10.52031/edj
Core Subject : Health,
Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat is a periodical scientific journal published by the STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, with p-ISSN 2597-890X since 2017 and e-ISSN 2686-6366 since 2019. Edu Dharma Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including: Nursing Midwifery Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in Nursing and Midwifery issues. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat was first published in September 2017 and subsequently published twice a year, in March and September. The Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat is an open access journal. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Journal began using the Online Journal System (OJS) in 2017.
Articles 110 Documents
PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN Dewi Fitriani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.25

Abstract

ABSTRAKSecara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tergolong tidak dapat disembuhnkan, sehingga penderita memerlukan perawatan untuk mengendalikan tekanan darah. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk hipertensi yaitu Massage effleurage. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh Massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan Quasy Experimental Design dengan  rancangan  pre dan post test with control group. Cara pengambilan data pada penelitian ini dengan lembar observasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon Rank Test dengan tingkat signifikasi α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada pengaruh setelah diberikan massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan, dengan penurunan rata-rata nilai tekanan darah sistolik sebelum dan setelah intervensi 19,4 mmHg dan tekanan darah diastolik 9,8 mmHg dengan nilai P value = 0,005 (<0,05).                                                                                                                                                  Kata Kunci              : Tekanan Darah, Hipertensi, Massage Effleurage.Daftar Pustaka      : 59 (2008 – 2018)      
ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SERPONG 1 KOTA TANGERANG SELATAN Riris Andriati; Ajat Sudrajat
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 2 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i2.60

Abstract

ABSTRACTBackground: According to WHO in the 2018 Global Tuberculosis Report, TB is one of the 10 leading causes of death in the world.In 2017, it is estimated that there are 10 million new cases (incidence) of TB worldwide which are equivalent to 133 cases per 100,000 population, including 5.8 million men, 3.2 million women, and 1 million are children. In 2018 in the Serpong 1 Puskesmas there was a case finding rate (CNR) including the third highest of all puskesmas in South Tangerang. The Serpong 1 Puskesmas had a reasonably good TB case screening system in South Tangerang.. Objective: to analyze adherence factors of Anti-Tuberculodid Drug Therapy (OAT) Fixed Dose Combination (KDT) in patients with pulmonary tuberculosis in Serpong 1 Health Center, South Tangerang City in 2019. Method: Cross sectional design with a sample of 47 respondents. Samples were pulmonary TB patients who were undergoing TB treatment. The sampling technique uses total sampling. Analysis by chi-square test. Results: Based on univariate analysis of respondents in the productive age group as many as 46 (97.9%).Based on bivaric analysis found that there is a relationship with knowledge, side effects of AOT, infrequent residence, the role of PMO and the role of health with adherence to Anti-Tuberculodid Drug Therapy (OAT) Fixed Dose Combination (KDT) with a P value <0.05.While there is no relationship between age, gender, education and employment status with adherence to Anti-Tuberculodid Drug Therapy (OAT) Fixed Dose Combination (KDT) with a value of P> 0.05 Conclusion: Knowledge factors, side effects of OAT, distance traveled, the role of PMO and the role of officers have a relationship with compliance with pulmonary TB patient treatment. Whereas the unrelated patient characteristic factors are age, sex, education level, employment status.ABSTRAKLatar belakang: Menurut WHO dalam Global Tuberculosis Report  2018,  TB  merupakan  salah  satu  penyakit dari  10  penyebab  kematian  di dunia.Pada  tahun  2017,  diperkirakan  terdapat  10  juta  kasus baru  (insidensi)  TB  di  seluruh  dunia  yang  setara  dengan  133  kasus  per 100.000 penduduk, diantaranya 5,8 juta laki-laki, 3,2 juta wanita dan 1 juta adalah anak-anak.Pada tahun 2018 di Puskesmas Serpong 1 didapatkan angka penemuan kasus (CNR) termasuk ke tiga tertinggi dari seluruh puskesmas di Tangerang Selatan.Puskesmas Serpong 1 tersebut memiliki sistem penjaringan kasus TB  yang cukup baik di Tangerang Selatan.  Tujuan:Untuk menganalisa Faktor kepatuhan Terapi Obat Anti Tuberkulodid (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT)  pada pasien dengan  tuberkulosis  paru  di Puskesmas Serpong 1 Kota Tangerang Selatan tahun 2019. Metode:Desain cross sectional (potong lintang) dengan sampel 47 responden. Sampel adalah pasien TB paru  yang sedang menjalani pengobatan TB. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis dengan uji chi-square. Hasil:Berdasarkan analisis univariat responden berada dikelompok umur produkttif sebanyak 46 (97,9%),sedangkan berdasarkan analisis bivarat didapatkan ada hubungan dengan pengetahuan, efek samping AOT, jarang tempat tinggal , peran PMO dan peran kesehatan  dengan kepatuhan Terapi Obat Anti Tuberkulodid (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT)  dengan nilai P < 0,05.Sedangkan tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan status pekerjaaan dengan kepatuhan Terapi Obat Anti Tuberkulodid (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT)dengan nilai P > 0,05. Kesimpulan: Faktor pengetahuan,efek samping OAT,jarak tempuh ,peran PMO dan Peran petugas ada hubungan dengan kepatuhan berobat pasien TB paru. Sedangkan faktor karakteristik pasien  yang tidak berhubungan yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan.
HUBUNGAN USIA PERTAMA KALI BERHUBUNGAN SEKSUAL DENGAN KEJADIAN IVA POSITIF PADA WANITA YANG MELAKUKAN DETEKSI DINI MENGGUNAKAN METODE INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) DOMPET DHUAFA Uswatun Hasanah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.16

Abstract

ABSTRAKKanker leher rahim merupakan kanker nomer dua terbanyak diderita oleh perempuan di seluruh dunia dan penyebab kematian akibat kanker yang paling utama, khususnya bagi perempuan di negara-negara berkembang (WHO, 2002). prevalensi kanker leher rahim di wilayah DKI Jakarta sebesar 1,2  dari 5.919 wanita yang melakukan skrining dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,7  dari 15.635 wanita. Sebelum terjadinya kanker leher rahim akan didahului dengan keadaan yang disebut lesi prakanker. Prevalansi lesi prakanker leher rahim tahun 2012 sebesar 4,5%.  Salah satu faktor resiko lesi prakanker leher rahim yaitu usia pertama kali berhubungan seksual < 17 tahun yang saat ini masih tinggi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia pertama kali berhubungan seksual dengan kajadian lesi prakanker leher rahim pada wanita yang melakukan skrining dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa pada tahun. Penelitian dilakukan dengan desain kasus kontrol, menggunakan data sekunder rekam medis pemeriksaan kanker leher rahim dan kanker payudara pada tahun 2016 dengan jumlah sampel 230 yang terdiri dari 46 kasus dan 184 kontrol. Subjek penelitian adalah penerima manfaat yang kurang mampu di 2 wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa yaitu Depok dan Jakarta Utara. Hasil penelitian  menunjukkkan bahwa usia pertama kali berhubungan seksual < 17 tahun memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai OR: 4,092, 95% CI (CI,1,769-9,464) artinya wainta yang memulai  hubungan seksual < 17 tahun memiliki resiko 4,092 kali untuk mengalami kejadian lesi prakanker leher rahim dibandingkan pada wainta yang memulai hubungan seksual ≥ 17 tahun setelah dikontrol variabel paritas dan KB Hormonal > 5 tahun.  Oleh karenanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang faktor  resiko kanker leher rahim melalui edukasi,  pendewasaan usia pernikahan serta deteksi dini melalui pemeriksaan rutin akan membantu mengurangi kasus lesi prakanker leher rahim.Kata Kunci: Kanker Leher Rahim, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Positif ABSTRACTCervical cancer is second most common worldwide cancer afflict to women and leading cause of cancer deaths, particularly for women in developing countries (WHO, 2002). The prevalence of  cervical cancer in women who has been screening in Jakarta around 1,2 from 5,919 and around 0.7 out of 15,635 in West Java. The diagnosis of cervical cancer will be preceded by a condition called pre-cancerous lesions. Prevalence of pre-cancerous cervical lesions in 2012 is 4.5%. One of the risk factors of pre-cancerous cervical lesions is age less than <17 years of first sexual intercourse which is still high in society.This study explained relationship between first-time sexual intercourse with the occurrence of cervical pre-cancer lesions in female beneficiaries doing early detection using Visual Acetic Acid Inspection (IVA) at Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa on 2016. The study was conducted with case control design, using secondary data of medical record of cervical cancer and breast cancer in 2016 with 230 total sample consisting of 46 cases and 184 controls. Subjects of this study were poor beneficiaries in Depok and North Jakarta 2 areas of Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Results evidence first age of intercourse less than <17 years increased risk of pre-cancerous cervical lesions OR 4,092 (CI, 1,769-9,464), is mean women who had first intercourse less than <17 years had a risk of 4,092 times for the incidence of pre-cancerous lesions Cervix compared to women who had first intercourse more than ≥ 17 years and also after controlled parity variables and hormonal contraception more than > 5 years. According to this study increased knowledge and understanding of risk factors for cervical cancer through education, control of marriage age and early detection with periodically checkup will reduce cases of pre-cancerous cervical lesions. Keywords: Cervical Cancerous, Positive  Visual Inspection With Acetic Acid
GAMBARAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN OBAT DI APOTEK KAWIJAYA TAHUN 2018 Nurwulan Adi Ismaya; Christina Apnirosi Sitorus; Lela Kania Rahsa Puji; Tri Okta Ratnaningtyas; Nur Hasanah; fenita Purnamasari Indah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 1 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i1.45

Abstract

PENGARUH PEMBERIAN BUAH NAGA TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SINDANG JAYA KABUPATEN TANGERANG Ratumas Ratih Puspita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.5

Abstract

ABSTRAKPendahuluan, Anemia pada kehamilan merupakan anemia kekurangan zat besi, anemia defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problem kesehatan (WHO,2009). Menurut Riskesdas (2018) secara nasional, penduduk Indonesia terdapat angka kehamilan penduduk perempuan usia 15-49 tahun 20,7%, terdapat kehamilan umur kurang 15 tahun 0,02% sedangkan kehamilan pada umur 15-19 tahun sebesar 38,5%.Metode Penelitian, merupakan penelitian preeksperimen dan memakai metode one grup pretest tanpa menggunakan kelompok perbandingan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode pretest. Jumlah sampel sebanyak 10 orang ibu hamil di puskesmas sindang jaya Hasil penelitian dan pembahasan, dari 10 responden didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang memiliki anemia rendah sebanyak 30% dan ibu hamil yang memiliki Hemoglobin normal sebanyak 70% ibu hamil didapatkan hasil p-value 0,005 (p<0,05) dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian buah naga terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di puskesmas sindang jaya.Kesimpulan, diharapkan untuk mengkonsumsi vitamin agar ibu dan bayi yang berada di dalam kandungan menjadi sehat, terutama pada ibu hamil di Puskesmas Sindang Jaya.Kata kunci: ibu hamil, kadar Hemoglobin rendah.ABSTRACTIntroduction, Anemia in pregnancy is an iron deficiency anemia, iron deficiency anemia in pregnant women is a health problem (WHO, 2009). According to Riskesdas (2018) nationally, the population of Indonesia has a pregnancy rate of women aged 15-49 years 20.7%, there are pregnancies of less than 15 years of age 0.02% while pregnancies at the age of 15-19 years are 38.5%.Research method, is a experimental study and uses the one group pretest method without using a comparison group to find out the relationship between independent variables and dependent variables, data collected using the pretest method. The number of samples of 10 pregnant women in the puskesmas sindang jaya The results of the study and discussion, from 10 respondents, showed that pregnant women who had anemia were as low as 30% and pregnant women who had normal hemoglobin as much as 70% of pregnant women obtained p-value 0.005 ( p<0.05) and it can be concluded that there is an effect of giving dragon fruit to the increase of hemoglobin levels in pregnant women in pusang sindang jaya. Conclusion, it is expected to take vitamins so that mothers and babies in the womb become healthy, especially in pregnant women in Sindang Jaya Health Center.Keywords: pregnant women, low hemoglobin levels.  
KORELASI PERILAKU KESEHATAN DAN EFEK SAMPING OAT DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KERANGGAN TANGERANG SELATAN Dewi Fitriani; Ida Listiana; Rita Dwi Pratiwi; Mulia Mulia
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.98

Abstract

Menurut WHO, tahun 2015 Indonesia berada di posisi 3 dari 22 negara dengan beban penderita TB sebesar 10,0%. Pada tahun 2019, di wilayah Puskesmas Keranggan kota Tangerang Selatan terdapat sebanyak 110 kasus TB paru/100.000 penduduk. Insidensi TB paru banyak ditemukan di wilayah Puskesmas Keranggan kota Tangerang Selatan yaitu sebanyak 78 kasus. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Korelasi Perilaku Kesehatan dan Efek Samping dengan tingkat kepatuhan penderita tuberkulosis Paru pada fase intensif di Puskesmas Keranggan tahun 2019. Desain penelitian menggunakan analitik cross sectional. Pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB paru periode September 2019-Januari 2020 yaitu 62 orang. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada Korelasi antara tingkat kepatuhan berobat dengan perilaku kesehatan pada penderita TB paru dengan nilai p-value = 0,026. Tetapi tidak terdapat Korelasi dengan efek samping OAT dengan nilai p-value = 0,212. Disarankan dapat dijadikan sebagai bahan dalam mengetahui adanya Korelasi Perilaku Kesehatan dan Efek Samping OAT dengan tingkat kepatuhan Penderita Tuberkulosis Paru pada Fase Intensif di Puskesmas Keranggan Tahun 2020.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DENGAN PENINGKATAN ANGKA VAP DI RUANG ICU RUMAH SAKIT SARI ASIH KARAWACI TANGERANG Dewi Fitriani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i1.30

Abstract

ABSTRAK Ventilator Associated Pneumonia (VAP) didefenisikan sebagai pneumonia yang terjadi 48 jam atau lebih setelah ventilator mekanik diberikan. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan bentuk infeksi nosokomial yang paling sering ditemui di unit perawatan intensif (UPI), khususnya pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik (Wiryana, 2007). Ventilator Associated Pneumonia (VAP) mempunyai banyak resiko. Akan tetapi, banyak intervensi keperawatan yang dapat menurunkan insiden VAP. Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di Rumah Sakit khususnya perawat  Intensive Care Unit ( ICU)  perlu memiliki pemahaman dasar mengenai penggunaan ventilator mekanik dan mampu dalam pengelolaan, belum maksimalnya perawatan pasien yang terpasang ventilator, masih tingginya kejadian infeksi dan VAP di ruangan ICU pada pasien yang terpasang  ventilator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Dengan Peningkatan Angka VAP Di Ruang ICU Rumah Sakit Sari Asih Karawaci Tangerang. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Independent T-test. Hasil univariat diperoleh tingkat pengetahuan tentang pencegahan VAP sebagian besar dalam kategori baik (77%) dan kejadian VAP dengan angka CPIS<6 sebanyak 10 orang (77%). Hasil uji statistik independent t-test diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP) dengan peningkatan angka VAP di Ruang ICU RS Sari Asih Karawaci Tangerang (p value 0.000<0.05). Saran bagi Rumah Sakit yaitu agar upaya pencegahan kejadian VAP di ICU RS lebih dikombinasikan, karena ada sebanyak 5 intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah VAP, atau yang biasa disebut VAP Bundle.Kata Kunci           : VAP, CPIS, Pengetahuan, Perawat  ABSTRACT Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is defined as pneumonia that occurs 48 hours or more after a given mechanical ventilator. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is a form of nosocomial infections are most commonly encountered in the intensive care unit (UPI), particularly in patients using mechanical ventilators (Wiryana, 2007). Ventilator Associated Pneumonia (VAP) have a higher risk. However, many nursing interventions can reduce the incidence of VAP. Nurses as the spearhead of service in hospitals especially nurses Intensive Care Unit (ICU) need to have a basic understanding of the use of a mechanical ventilator and capable in the management of patients, not maximal mounted ventilator patient care, with a high incidence of infection and VAP in ICU patients who mounted ventilator. The purpose of this study was to determine the relationship Relations Nurses Knowledge About the Prevention of Ventilator Associated Pneumonia (VAP) The VAP Score Improvement In ICU Hospital Sari Asih Karawaci Tangerang. Design of analytical research with cross sectional approach. The bivariate analysis in this study using a test Independent T-test. Univariate results obtained level of  knowledge about the prevention of VAP mostly in good category (77%) and the incidence of VAP with numbers CPIs <6 of 10 people (77%). Statistical test results independent t-test showed that there is a significant relationship between the level of knowledge about the prevention of Ventilator Associated Pneumonia (VAP) with increased rates of VAP in ICU Sari Asih Hospital in Karawaci  (p value 0.000> 0.05). Suggestions for  Hospital  namely that efforts to prevent the incidence of VAP in ICU Hospital be combined, because there are as many as five possible interventions to prevent VAP, or so-called VAP Bundle Keywords: VAP, CPIs, Knowledge, Nurses
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT STRESS WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN TANGERANG Febi Ratnasari; Yulia Fransisca Gandaria; H.Y.G Wibisono; Rina Puspita Sari
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 2 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i2.67

Abstract

ABSTRACTLiving life as a prisoner experiencing loss of physical freedom, loss of control over life, loss of family, loss of goods and services, loss of heterosexual relations, lack of stimulation, and psychological disorders that can be a stress that can cause stress. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the stress level of fostered residents in LP Class II A Tangerang District. Quantitative research methods with a cross sectional approach. The population was 4,746 people with a mean of 396 people a month. Slovin formula sample obtained 199. The sampling technique uses purposive sampling. Using the chi square test. Results of the study There was a relationship between family support and the level of stress of fostered residents in LP Class II A Tangerang women with a p value of 0,000 (<alpha = 0.05). The conclusion is that there is a relationship between family support and the stress level of the inmates. Health services in prisons are not only focused on physical health but also mental health so that they can detect problems of mental disorders early in correctional institutions and get comprehensive treatment. ABSTRAKMenjalani kehidupan sebagai narapidana mengalami kehilangan kebebasan fisik, kehilangan kontrol atas hidup, kehilangan keluarga, kehilangan barang dan jasa, kehilangan  hubungan  heteroseksual, kurangnya stimulasi, dan gangguan psikologis yang dapat menjadi tekanan yang dapat menyebabkan stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di LP Perempuan Kelas II A Kabupaten Tangerang. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 4.746 orang dengan rerata dalam sebulan 396 orang. Sampel rumus Slovin didapatkan 199 . Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Menggunakan uji chi square. Hasil penelitian Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di  LP Perempuan Kelas II A  Tangerang dengan p value 0,000 (< alpha= 0,05). Kesimpulan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan. Pelayanan kesehatan di Lapas tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental sehingga dapat mendeteksi dini adanya masalah gangguan mental di lembaga pemasyarakatan dan mendapatkan penanganan yang komprehensif.
PENGARUH TERAPI SUPORTIF KELOMPOK TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA MELATIH PERAWATAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI 01 JAKARTA Ni Bodro Ardi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.21

Abstract

ABSTRAK Salah satu gangguan  pada anak tunagrahita adalah pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Peran keluarga merawat anak tunagrahita akan berdampak pada tingkat kemandirian perawatan dirianak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif kelompok terhadap pengetahuan dan motivasi keluarga dalam melatih perawatan dirianak tunagrahita  di  SLB  Negeri 01 Jakarta.  Desain penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan non randomized without control pretest-posttest design dengan jumlah sampel 64 responden secara  purposive sampling. Responden dibagi dalam 4 kelompok yang mendapatkan terapi suportif kelompok sebayak 5 kali intervensi, dengan menggunakan video dan praktek mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan motivasi pada ke empat kelompok (p=<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi suportif terhadap pengetahuan orang tua terhadap perawatan diri anak tunagrahita. Pemberian terapi suportif kelompok dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat diri anak tunagrahita. Kata Kunci: terapi suportif kelompok, perawatan diri, tunagrahita, pengetahuan. ABSTRACTOne of the disturbance in mentally retarded children is fulfilling the needs of selves-care. The family role in taking care the mentally retarded children will impact on  the children selves-care indepence. The objective of this study is to determine the effect of group suportive Therapy on knowledge family in  training  mentally retarded children in SLB Negri 01 Jakarta. The design used in this study is Quasi Experiment with non-randomized design without control pretest-postest design with number of samples is 64 respondents of purposive sampling, who are devided into 4 groups. The groups will obtain supportive group therapy intervention 5 times using video and practice independently. The result of the study shows the increasing scores rate of knowledge and motivation in the four groups (p=<0,05), so it can be concluded that there is an effect of of supportive therapy on knowledge parent towards mentally retarded children selves-care . The giving of group supportive therapy can be one of the nursing intervention to improve knowledge  family in taking care mentally retarded children.Keywords : supportive therapy groups, self care, mentally retardation and knowledge 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PERILAKU DAN SIKAP SISWA DENGAN KEJADIAN HEPATITIS A DI SMPN 20 DEPOK Ratumas Ratih Puspita; Siti Novy Romlah; Rosita Nur Safitri
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 2 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i2.51

Abstract

ABSTRACT There has been an increase in Hepatitis A cases since April 2020, and as for the number of deaths recorded at 2.447. The incident have been spread near North Sulawesi 50 cases, East Java 1.641 cases, North Sumatera 25 cases, Banten 63 cases, West Java 468 cases, South Borneo 62 Cases, South Sumatera 108 cases and the spread in Depok is 262 cases of Hepatitis A. The purpose of this research is to find out the level of knowledge, student behavior and attitude with the Hepatitis A incident at 20 Depok Junior High School year 2020. This methode of research using Cross Sectional which is mean to know if there is a connected between variables. The 136 respondents in this research from class VII, VIII, and IX. The researcher data collection is doing by online distribution. Data analysis using Kenddals-tau Test. The data provided that there is a correlation between the student’s level of knowledge and the occurrence of Hepatitis A (P-Value = 0,000), there is no correlation between student’s behavior with Hepatitis A cases (P-Value = 0,184), and there is no correlation between student’s attitude with Hepatitis A cases (P-Value=0,833). Suggestion, the researcher hope, student’s increase the knowlede about Hepatitis A spread, Coontagious, and Growth of this virus can be happen at School Neighborhood. ABSTRAKTelah terjadi peningkatan kasus Hepatitis A sejak bulan April 2019 hingga saat ini. adapun jumlah korban yang tercatat mencapai sebanyak 2.447 orang. Angka itu tersebar di Sulawesi Utara sebanyak 50 kasus, Jawa Timur 1.641 kasus, Sumatera Utara 25 kasus, Banten 63 kasus, Jawa Barat 468 kasus, Kalimantan Selatan 62 kasus, Sumatera Selatan 108 Kasus dan di Kota Depok sendiri terdapat 262 kasus yang ada di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini dibuat untuk mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan, perilaku dan sikap siswa dengan kejadian Hepatitis A di SMPN 20 Depok. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yang dimana bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan anatar variabel. Responden dalam penelitian ini berjumlah 136 responden yang terdiri dari siswa kelas VII,VIII dan IX. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner online. Analisis data menggunakan uji Kenddals-tau. Data yang dihasilkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan siswa dengan kejadian Hepatitis A (p-value = 0,000), tidak ada hubungan perilaku siswa dengan kejadian Hepatitis A (p-value = 0,184), tidak ada hubungan sikap siswa dengan kejadian Hepatitis A (p-value = 0,833). Saran: Diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan mengenai penyebaran, penularan, pertumbuhan Virus Hepatitis A yang sering terjadi di lingkungan sekolah.

Page 2 of 11 | Total Record : 110