E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
E-coops-day : Jurnal Ilmiah Abdimas (P-ISSN : 2722-3485) adalah jurnal ilmiah pengabdian kepada masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat , Institut Manajemen Koperasi Indonesia, yang diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari dan Agustus. E-Coops Day bermakna Entrepreneurship (kewirausahaan) dan Cooperatives (koperasi) dan Day dimaksudkan berdaya. Tujuan Jurnal E-Coops Day adalah mendesiminasikan langkah-langkah kegiatan pengabdian yang dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis yang dilakukan oleh Dosen. Semua naskah yang diserahkan kepada editor akan diproses review menggunakan sistem double-blind review artinya penulis tidak mengetahui nama reviewer dan reviewer tidak mengetahui nama penulis. E-coops-day sudah terdaftar anggota Crossreff sejak tahun 2020 dan sudah memiliki nomor unik DOI E-coops-day : Jurnal Ilmiah Abdimas terindex oleh : Google Schollar
Articles
170 Documents
PROGRAM ONE PESANTREN ONE PRODUCT DAPAT MENJADI PENDEKATAN AKSELERASI BISNIS DI PESANTREN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Wawan Lulus Setiawan
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (356.444 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.405 for articles
Pesantren sepanjang sejarah pembangunan masyarakat Indonesia memiliki peran penting, khususnya dalam pembangunan pendidikan keagamaan. Saat ini nampak fenomena transformasi peran pesantren dari “pesantren tradisional†yang berkonsentrasi pada kegiatan pendidikan keagamaan kepada “pesantren modern†yang memusatkan pada keseimbangan antara pengetahuan agama dan sains sehingga pesantren dipercaya memiliki andil dan turut bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat termasuk bidang ekonomi. Namun sejauh ini kegiatan pengembangan ekonomi pesantren dinilai belum efektif. Program One Pesantren One Product dilaksanakan sebagai penyempurnaan program pengembangan ekonomi berbasis pesantren di Jawa Barat
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KOPERASI
Yuanita Indriani
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (369.162 KB)
Kabupaten Bandung sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang lokasinya sangat berdekatan dengan pusat pemerintahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, memiliki karakteristik penduduk yang relatif sama dengan masyarakat Jawa Barat pada umumnya. Rata-rata lama sekolah (RLS) Kabupaten Bandung pada tahun 2017 menunjukkan pendidikan formal yang ditempuh oleh rata-rata masyarakat hanya sampai tingkat Sekolah Lanjutan Pertama (SLP), dan kondisi lebih buruk terjadi pada sekitar 30 hingga 50 tahun lampau. Terdapat korelasi positif antara tingginya tingkat pendidikan formal dengan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan berbagai dinamika dan perubahan lingkungan mikro dan makro, termasuk di dalamnya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan jejaring kerjasama usaha. Dalam kaitannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan praktis berkoperasi bagi insan koperasi yang memiliki keterbatasan latar belakang pendidikan formal. Karena pendidikan formal yang telah ditempuh oleh para Pengurus Koperasi di Kabupaten Bandung adalah sesuatu yang telah terjadi, di lain pihak dinamika dan perubahan terus terjadi dengan sangat pesat, maka untuk mengantisipasi dan mempersiapkan SDM Koperasi, diperlukan tindakan pengayaan pengetahuan dan praktik berkoperasi yang baik dan benar melalui kegiatan bimbingan teknis. Output bimbingan teknis ini adalah meningkatnya pengetahuan berkoperasi dari 81 orang Pengurus Koperasi di Kabupaten Bandung, khususnya dalam mengukur potensi dan pengembangan usaha koperasi, pembukuan dan akuntansi koperasi yang terstandar dan sesuai dengan aturan yang berlaku serta strategi menghantarkan manfaat tertinggi bagi anggotanya. Bimbingan teknis ini dilaksanakan dengan menggunakan metode klasikal, dengan teknik penyampaian materi yang beragam yaitu ceramah, diskusi, role playing dan bedah kasus koperasi. Simpulan dari kegiatan bimbingan teknis ini adalah bahwa bimbingan teknis yang telah diselenggarakan dapat dikatakan efektif, hal ini terlihat hasil post test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta bimbingan teknis. Rekomendasi yang disampaikan adalah bahwa bimbingan teknis ini selayaknya dilakukan secara terus menerus dan merupakan kesatuan dengan kegiatan pendampingan.
PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG
Wahyudin
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (162.352 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.407 for articles
Koperasi diharapkan selain dalam besar dalam kuantitas tetapi juga harus berkualitas. Sehingga pada beberapa tahun yang lalu ada ribuan koperasi yang dihapus karena sudah tidak aktif dan hanya tinggal papan namanya saja. Provinsi Lampung pun mengalami masalah yang sama banyak koperasi yang sudah tidak aktif lagi. Salah satu upaya untuk menjadikan koperasi semakin maju dan berkualitas maka diadakan pelatihan perkoperasian yang diselenggarakan dari tanggal 3 Agustus sampai dengan 6 Agustus 2020 di Kota Bandar Lampung.
PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT
Endang Wahyuningsih
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (371.818 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.408 for articles
Kegiatan pelatihan bagi pengelola Koperasi di Kawasan perikanan dan peternakan Kabupaten Tasikmalaya dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan usaha bersama melalui koperasi sebagai lembaga ekonomi yang ikut terdampak oleh wabah pandemi Covid-19 baik secara langsung dan tidak langsung sehingga menurunkan intensitas kegiatan ekonomi para anggotanya. Dengan meningkatnya pemahaman dan kompetensi melalui kegiatan pelatihan dalam pengelolaan usaha koperasi diharapkan para pengurus dan anggota mampu memberdayakan diri untuk keluar dari keterpurukan ekonomi akibat wabah Covid-19. Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari ini diikuti oleh para pengurus koperasi peternak dan perikanan dengan materi terkait dengan pengelolaan usaha koperasi dan kewirausahaan. Materi pelatihan yang diberikan bukan hanya bersifat kognitif/pengetahuan tentang perkoperasian, tetapi juga tentang manajemen koperasi, keterampilan mengelola dan mencatat keuangan serta kewirausahaan yang akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang pemberani dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tekanan dan kondisi yang tidak menguntungkan. Tentu saja kegiatan ini tidak akan mampu efektif tanpa peran serta para pembina koperasi pasca pelatihan, sehingga pembinaan secara berkelanjutan tetap diperlukan agar koperasi dan para anggotanya akan mampu terus menggerakkan roda perkeonomian di daerah masing-masing.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Di Jawa Barat
Rima Elya Dasuki
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1081.09 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.461 for articles
Permasalahan kompetensi sumber daya manusia pada koperasi dan usaha kecil menengah merupakan masalah serius yang harus dicari solusinya karena akan sangat berdampak pada keberlanjutan organisasi. Salah satu upaya Dinas Koperasi Jawa Barat adalah melakukan berbagai macam penguatan kompetensi sumber daya manusia bagi pengurus koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dari berbagai aspek, antara lain berkaitan dengan pengembangan usaha, pemahaman akuntansi dan keuangan serta hal-hal khusus yang dibutuhkan koperasi dan pelaku usaha kecil dan menengah. Tujuan dan sasaran dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jawa Barat adalah untuk meningkatkan kemampuan SDM pengelola koperasi dan pelaku usaha kecil menengah agar mampu memberikan pelayanan prima kepada anggota serta mengembangkan usaha secara berkelanjutan. Pelatihan serta bimbingan teknis ini memerlukan partisipasi aktif pengurus koperasi dan pelaku usaha kecil menengah khususnya serta masyarakat pada umumnya, dibantu oleh berbagai lembaga yang berkaitan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Capacity Building Bagi Pembina Koperasi
Yuanita Indriani
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (711.867 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.462 for articles
Tujuan dan sasaran pembinaan dan pengembangan koperasi dan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung adalah untuk meningkatkan tata kelola kelembagaan dan usaha koperasi yang lebih baik, meningkatkan kontribusi koperasi dan UMKM dalam sektor ekonomi dan meningkatkan daya saing. Sasarannya adalah meningkatnya tatakelola kelembagaan, Meningkatkan usaha dan meningkatkan produktivitas meningkatkan standarisasi dan perlindungan produk koperasi dan UMKM. Setiap elemen dalam struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung merupakan sebuah sistem yang terkait erat satu dengan lainnya, oleh karena itu komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi kerja di antara elemen tersebut harus terselenggara dengan sangat baik dan efektif. Hasil evaluasi dan pengamatan awal menunjukkan adanya potensi masalah dalam koordinasi dan sinkronisasi kerja di antara elemen dalam struktur organisasi, oleh karena itu dianggap perlu dan penting untuk dilakukan kegiatan pencairan yang dikemas dalam kegiatan Capacity Building bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu solusi dari permasalahan komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi kerja di antara aparat dalam upaya meningkatkan capaian tujuan dan sasaran Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung.
Peningkatan Komitmen Anggota dan Pengurus Koperasi Dalam Pengembangan Bisnis Koperasi Dekopinda Se-Jawa Barat
Suarny Amran
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (895.927 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.463 for articles
Pengembangan bisnis sangat tergantung pada komitmen. Seseorang yang berkomitmen tinggi terhadap organisasinya memiliki tendensi untuk menganggap dirinya sebagai bagian dari organisasi tersebut. Komitmen anggota dan pengurus dalam organisasi koperasi merupakan keyakinan antara koperasi dengan anggotanya bahwa hubungan keduanya sangat penting sehingga harus terus diperhatikan dan ditingkatkan. Dalam konteks tersebut, Dekopinwil maupun Dekopinda sebagai Gerakan koperasi yang memiliki tugas, dan peran memperjuangkan kepentingan dan menyalurkan aspirasi anggotanya untuk meningkatkan komitmen dalam pengembangan bisnis koperasi agar dapat meningkatkan daya saing koperasi menyelenggarakan kegiatan pelatihan. Diharapkan dengan pelatihan ini anggota koperasi menyadari posisinya sebagai aset utama koperasi, sehingga partisipasi anggota sangat dibutuhkan dengan memahami posisi anggota, yakni sebagai pengguna jasa dan pemilik bersama. Anggota koperasi harus menyadari peran ganda sebagai pemilik bersama dari perusahaan bersama, yang telah dia buat sendiri dengan kontribusi mereka sendiri untuk menyediakan layanan yang akan dia gunakan sebagai mitra bisnis. Demikian halnya pengurus sebagai pengelola harus memperhatikan dan memberikan pelayanan prima terhadap anggota koperasi sebagai pelanggan atau pengguna jasa koperasi.
Pelatihan Bisnis Ritel Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Deddy Supriyadi
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (880.47 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.464 for articles
Pelatihan Bisnis Ritel diberikan kepada UMKM pelaku bisnis ritel di Kabupaten Kepulauan Aru dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha mereka agar lebih baik lagi. Materi yang diberikan intinya apa, mengapa dan bagaimana mengelola bisnis ritel yang baik. Pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah pendekatan Pendidikan orang dewasa (andragogi) yang didasarkan pada karakteristik khusus orang dewasa yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahan hidup termasuk pengalaman usaha. Pada pendekatan ini pelatih hanya sebagai pemimpin dan pengelola pembelajaran sehingga proses pembelajaran mengutamakan partisipasi aktif peserta latih melalui diskusi dan bermain peran. Pelatihan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta yang ditunjukkan dengan antusiasme dan partisipasi aktif peserta dari awal sampai akhir kegiatan. Untuk selanjutnya perlu adanya kegiatan lanjutan untuk memastikan bahwa hasil pelatihan ini dapat diterapkan oleh para peserta pelatihan sehingga usahanya bisa lebih baik lagi. Kegiatan lanjutan tersebut dapat berupa monitoring dan evaluasi, konsultasi dan pendampingan.
Training of Trainer (TOT) Tenaga Surveyor Studi Baseline Kualitatif Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) Bappenas Tahun 2021
Nurhayat Indra
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (782.137 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.465 for articles
Untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan masyarakat dalam pembangunan desa, Direktorat PMD Kementrian PPN/Bappenas akan meluncurkan program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD). Tujuan akhir dari program ini adalah kualitas belanja desa meningkat dan pada gilirannya akan mampu mengurangi kemiskinan masyarakat desa. Agar kegiatan ini dapat dilihat dampaknya antara sebelum dan sesudahnya, perlu dilakukan survey baseline kualitatif. Survey ini akan dilakukan oleh tenaga surveyor sebanyak 8 orang yang masing-masing 2 orang di per Provinsi Lokus yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Untuk meningkatkan efektifitas dari kegiatan survey kualitatif ini, maka surveyor diberikan pelatihan dalam format training of trainer (TOT) sebagai pembekalan. Pelatihan berjalan efektif sesuai dengan tujuannya.
Bimbingan Teknis pada Pra Koperasi Komunitas Di Jawa Barat
Shofwan Azhar Solihin
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (956.354 KB)
|
DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.466 for articles
Adanya kelompok masyarakat Transgender di Jawa Barat adalah suatu kenyataan yang juga harus diberikan hak untuk mensejahterakan dirinya. Meskipun tidak dipungkiri masih terdapat masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap keberadaan mereka. Tidak sedikit di antara para transgender itu yang mempunyai skill di bidang kecantikan dan hair style serta fashion, oleh karena diperlukan pembinaan kepada mereka agar kegiatan usaha mereka dapat berkembang sebagai salah satu perwujudan hak keadilan sosial. Supaya usaha mereka maju dan kuat diperlukan kebersamaan usaha di antara mereka melalui wadah organisasi ekonomi yaitu koperasi, oleh karenanya diperlukan pembekalan tentang pengetahuan koperasi dan manajemen usaha dalam berkoperasi melalui pelatihan. Maksud dari pelatihan ini untuk memotivasi pentingnya memahami bagaimana mendirikan koperasi dan manajemen dalam menjalankan kegiatan usahanya. Peserta pelatihan merasakan mendapatkan pencerahan, semakin menyadari pentingnya kebersamaan di antara mereka dan optimis kehidupan ekonominya akan semakin membaik. Peserta pelatihan semangat untuk mewujudkan mendirikan koperasi dan berharap pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat akan terus berkesinambungan.