cover
Contact Name
Muhammad Asy'ari
Contact Email
muhammadasyari1991@gmail.com
Phone
+6285338219596
Journal Mail Official
lumbunginovasi@gmail.com
Editorial Address
Tanjung Karang Sekarbela, Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 2541626X     DOI : -
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat | Lumbung Inovasi: Journal of Community Service (ISSN: 2541-626X) is an open access scientific journal that publish community service and empowerment articles. This journal published twice a year (bianually) in May and November.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2023): Maret" : 15 Documents clear
Pelatihan Bahasa Inggris untuk Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia melalui Fun Easy English Dias Tiara Putri Utomo; Pandhutama Raharjo; Abdul Rokhman; Finaty Ahsanah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.995

Abstract

Hak untuk mengenyam pendidikan bagi semua warga negara Indonesia nyatanya belum bisa dinikmati oleh semua anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Malaysia. Selain Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SKIL), di wilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya telah berdiri beberapa Sanggar Bimbingan. Sanggar Bimbingan Kampung Bharu adalah salah satu Sanggar Bimbingan di bawah naungan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Pada tahun ajaran 2021/2022 tercatat 51 siswa usia sekolah dasar dari kelas 1 sampai 6 yang belajar di SB Kampung Bharu. Menurut hasil wawancara dan observasi, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya penguasaan bahasa Inggris oleh siswa. Padahal di Malaysia, bahasa Inggris berstatus sebagai bahasa kedua dan lazim digunakan di wilayah perkotaan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Fun Easy English” ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi belajar bahasa Inggris siswa SB Kampung Bharu khususnya siswa kelas rendah (kelas 1-3). Kegiatan PkM ini diadakan pada hari Senin, 29 Agustus 2022, dan Kamis, 1 September 2022 menggunakan media lagu dan metode Total Physical Response. Hasil evaluasi pada pertemuan pertama menyebutkan bahwa 84% siswa mampu memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris dengan benar dan lancar sedangkan pada pertemuan kedua 100% siswa mampu mengerjakan lembar kerja dengan nilai di atas 70. Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan sukses dan lancar. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan dan dilanjutkan oleh pengelola SB maupun dari tim pengabdian masyarakat lainnya. English Training for Indonesian Migrant Workers’ Children in Malaysia through “Fun Easy English” The right to education for all Indonesian citizens has not reached all the children of Indonesian Migrant Workers (PMI) in Malaysia. In addition to the Kuala Lumpur Indonesian School (SKIL), several learning centers called Sanggar Bimbingan (SB) have been established in Kuala Lumpur and its surroundings. Kampung Bharu learning center is one of the learning centers under the auspices of the Muhammadiyah Special Branch Manager (PCIM) of Malaysia. In the 2021/2022 academic year, 51 elementary school-aged students (grades 1 to 6) were enrolled at SB Kampung Bharu. According to the results of interviews and observations, one of the problems faced was the lack of mastery of English by the students, whereas in Malaysia, English is a second language and is commonly used in urban areas. Therefore, the community service entitled “Fun Easy English” was carried out to increase the ability and motivation of the students to learn English, especially low grade students (grades 1-3). This activity was held on Monday, 29 August 2022, and Thursday, 1 September 2022 using song media and the Total Physical Response method. At the first meeting, 84% of students were able to introduce themselves in English correctly and fluently while at the second meeting 100% of students were able to work on worksheets with scores above 70. Overall, this community service activity ran successfully and smoothly. It is hoped that this kind of activity can be carried out and continued by SB managers and other community service teams
Pengembangan Media Edukasi Penyakit Diabetes Berbasis Web Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Kesehatan Di Puskesmas Klampis Ngasem Retno Indarwati; Elida Ulfiana; Eka Misbahatul Mar'ah Has; Chandra Rahmadi; Yulia Yunara; Laila Mufida
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.996

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan hiperglikemia kronis yang disebabkan kelainan seksesi insulin dan/atau fungsi hormon yang tidak adekuat. Pencegahan dan pengendalian diabetes di komunitas dapat dilakukan oleh kader kesehatan. Kader adalah seseorang yang dipilih dan dilatih memobilisasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat, sehingga pengembangan inovasi untuk meningkatkan kapasitas kader sangat diperlukan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu kader kesehatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem. Pada pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pelaksanaan dengan tiga tahap yaitu tahap pra kegiatan dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada melalui analisis profil kesehatan dan Focus Group Discussion, kemudian mengembangkan media edukasi diabetes berbasis web yang dinamakan web kader hebat. Tahap kedua adalah tahap kegiatan yaitu sosialisasi penggunaan web kader hebat yang dimulai dengan pre-test. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi dengan pengisian kuesioner post-test dan kuesioner feasibilitas. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan pada kader kesehatan setelah diberikan sosialisasi penggunaan web kader hebat. Web kader hebat dinilai layak untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan. Development Of Web-Based Diabetes Education Media To Improve The Knowledge And Skills Of Health Cadres Diabetes mellitus is a disorder of carbohydrate metabolism characterised by chronic hyperglycemia caused by defects in insulin secretion and/or inadequate hormone function. Health professionals can prevent and manage diabetes in the community. It is crucial to develop innovations that will boost the capacity of cadres since they are chosen and trained to enlist the community's participation in community health empowerment. The goal of this community service is to assist health cadres in developing their expertise in Puskesmas Klampis Ngasem’s working environment. Specifically, the pre-activity step of this community service involves identifying current issues using health profile analysis and Focus Group Discussion. This implementation technique has three stages. then developing a web-based diabetes education media called web kader hebat. The activity stage, which begins with the pre-test, is the second stage. It entails socialising the usage of web kader hebat. While the evaluation stage three involves completing the post-test and feasibility questionnaires. After receiving socialisation on how to use web kader hebat., the results indicate an increase in knowledge of health cadres. It is thought to be possible to improve the knowledge and skills of health cadres by using web kader hebat.
Implementasi Program Kampus Mengajar dalam Penguatan Pembelajaran di SD Inpres Sugitangnga pada masa Pandemi Covid 19 Herlina Herlina; Ince Prabu Setiawan Bakar; Erwin Nurdiansyah; Sri Hastati; Andi Besse Marda
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1001

Abstract

Implementasi Program Kampus Mengajar dalam Penguatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Inpres Sugitangnga pada masa Pandemi Covid 19. Program Kampus Mengajar ini adalah sebuah program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang memberikan peluang kepada mahasiswa yang tertarik pada dunia pendidikan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu para guru dan kepala sekolah pada jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Melalui program ini, mahasiswa  bisa mengabdikan ilmu, keterampilan, dan memberikan inspirasi kepada para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk mengembangkan cita-cita dan wawasan mereka di berbagai daerah di seluruh Indonesia dan SD Inpres Sugitangnga adalah merupakan salah satu sekolah sasaran dari program ini. Para mahasiswa berdedikasi selama 3 bulan penuh menjalankan program yang telah disusun bersama dengan mengacu kepada tiga aspek, yaitu pembelajaran (literasi numerasi), adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah/guru secara daring (online) dan luring (offline) agar jiwa kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, dan inovasi bisa terasah secara langsung di lapangan. Selama 3 bulan menjalankan kegiatan di sekolah, para mahasiswa berhasil menjalankan beberapa program yaitu : (1) Kegiatan pembelajaran bagi siswa kelas 1- 6 secara luring dengan prosedur Tatap Muka Terbatas dan secara daring, (2) Peningkatan literasi siswa melalui kegiatan literasi sebelum pembelajaran dimulai pada saat luring (3) Peningkatan kecakapan mengajar guru secara jarak jauh melalui praktek langsung. Implementation of Campus Teaching Program at Sugitangnga State Elementary School as Strengthening of Learning during the Covid 19 Pandemic Implementation of the Kampus Mengajar Program in Strengthening Learning at SD Inpres Sugitangnga during the Covid 19 Pandemic. This Kampus Mengajar Program is a program from the Ministry of Education, Culture, Research and Technology (Kemdikbudristek) which provides opportunities for students who are interested in education and have a high social spirit to assist teachers and principals at the elementary and junior high school levels in carrying out learning activities in the form of a pandemic. Through this program, students can devote their knowledge, skills, and provide inspiration to these elementary and middle school students to develop their ideals and insights in various regions throughout Indonesia and SD Inpres Sugitangnga is one of the schools targeted for this program. The students for a full 3 month program that has been prepared together with reference to three aspects, namely learning (numerical literacy), technology adaptation, and school/teacher administration in the network (online) and face to face (offline)  so that the spirit of leadership, creativity, problem solving , and innovation can be honed directly in the field. During 3 months of carrying out activities at school, the students succeeded in carrying out several programs, namely: (1) Learning activities for students in grades 1-6 are attractive with Limited Face-to-face procedures and bravely, (2) Increasing student literacy through literacy activities before learning begins when offline (3) improvement of teaching and learning remotely through hands-on practice.
Penguatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Sekolah Mitra Melalui Program Klinik Penelitian Berbasis Pemberdayaan Lokal Tilal Afian; Rizka Donny Agung Saputra; Allein Erida DG Iji
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1097

Abstract

Hasil diskusi tim litbang BRIDA, tim dosen FKIP bersama guru-guru didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi guru dalam melakukan penulisan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu faktor waktu atau kesibukan, sebagian besar guru belum memahami tentang sistematika penulisan yang sesuai dengan karya ilmiah khususnya penelitian tindakan kelas, referensi atau rujukan yang digunakan masih berpatokan pada buku sedangkan sumber rujukan berupa jurnal ilmiah belum dimanfaatkan secara maksimal, dan masih kurangnya pemahaman strategi paraphrase. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu terselenggaranya kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan menulis penelitian tindakan kelas (PTK). Metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu sosialisasi dan desiminasi berupa penyampaian infromasi program klinik penelitian, penyampaian materi tentang sistematika penulisan karya ilmiah, strategi melakukan publikasi melalui pelatihan dan pendampingan langsung. Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini mendapatkan respon positif dari guru-guru sekolah dengan adanya tindak lanjut dalam bentuk pendampingan langsung melalui penulisan karya ilmiah berupa penelitian tindakan kelas (PTK) ke guru-guru sekolah sehingga permasalahan penulisan dan penelitian lebih mudah dipahami. Strengthening the Ability to Write Scientific Papers for Partner Schools Through the Local Empowerment-Based Research Clinic Program  The results of the discussion by the BRIDA team, the FKIP lecturer team the teachers found several problems faced by teachers in writing class action research (PTK), namely the time or busyness factor, most teachers did not understand the systematics of writing in accordance with scientific work, especially action research class, references or references used are still based on books while referencing sources in the form of scientific journals have not been utilized optimally, and there is still a lack of understanding of paraphrasing strategies. This activity aims to organize training and mentoring activities for teachers to improve their ability to write classroom action research (CAR). The method used in this service is socialization and dissemination in the form of conveying information on research clinical programs, delivering material on the systematics of writing scientific papers, and strategies for carrying out publications through training and direct assistance. The results obtained in this activity received a positive response from school teachers with follow-up in the form of direct assistance through writing scientific papers in the form of classroom action research (CAR) to school teachers so that writing and research problems were easier to understand
Pelatihan Model Pembelajaran Abad 21 dengan Flipped Learning untuk Guru SMA M.J. Dewiyani Sunarto; Bambang Hariadi; Amelia Tan; Julianto Lemantara; Tri Sagirani
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1103

Abstract

Perkembangan jaman menuntut dunia pendidikan untuk lebih siap dalam menghadapi pembelajaran abad 21. Keterampilan yang dibutuhkan pada pembelajaran abad 21 diantaranya adalah berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Tujuan pelatihan ini adalah agar pendidik dapat menyiapkan peserta didiknya untuk mempunyai kemampuan ketrampilan abad 21, melalui model Flipped Learning. Flipped Learning adalah model pembelajaran dimana komponen pendukungnya bersifat dapat melatih peserta didik untuk menguasai keterampilan abad 21. Pelatihan dilakukan secara webinar kepada guru di seluruh Indonesia, sejumlah 110 peserta. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi, dengan langkah pemberian pemahaman, gambaran dan praktik baik dari model Flipped Learning Setelah pelatihan, dilaksanakan evaluasi terhadap pelasanaan kegatan dengan menggunakan instrumen angket. Hasil jawaban peserta diolah dengan statistik deskriptif dan diperoleh nilai rata rata 3.67.  Nilai tertinggi pada kualitas nara sumber dalam menyampaikan materi yaitu sebesar 3.8 dan nilai terendah pada efisiensi waktu penyelenggaraan, yaitu sebesar 3.5. Kesimpulan yang didapat adalah pendidik menyadari pentingnya Flipped Learning dan timbul kebutuhan untuk menerapkannya, sehingga rekomendasi yang diajukan adalah adanya pelatihan lanjutan berupa workshop pembuatan bahan ajar.   21st Century Education Model Training with Flipped Learning for High School Teachers The development of the era requires the world of education to be better prepared to face 21st-century Learning. The skills needed in 21st-century Learning include critical thinking, creativity, collaboration and communication. This training aims for educators to prepare their students to have 21st-century skills, namely the Flipped Learning model. Flipped Learning is a learning model where the supporting components can train students to master 21st-century skills. The training was conducted in a webinar with teachers throughout Indonesia, with 110 participants. The method used is lectures and discussions, with steps to provide understanding, descriptions and good practices from the Flipped Learning model. After the training, an evaluation of the implementation of activities is carried out using a questionnaire instrument. The results of the participant's answers were processed with descriptive statistics and obtained an average value of 3.67. The highest score for the quality of the resource person in presenting the material is 3.8, and the lowest score is for efficiency in organizing time, which is 3.5. The conclusion obtained is that educators are aware of the importance of flipped Learning and the need arises to apply it, so the recommendations put forward are further training in the form of workshops on making teaching materials.   
Iptek Pemberdayaan Masyarakat Disabilitas Melalui Usaha Kebun Anggur Herdiana Herdiana; Muhsin Muhsin; Nurlailah Mappanganro
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1114

Abstract

Kaum disabilitas tidak lagi dipandang sebagai orang yang bermasalah atau terbelakang, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang memerlukan kesamaan akses dan inklusivitas. Persamaan peran bagi difabel harus menjadi perhatian utama pemerintah dan masyarakat, termasuk hak atas pendidikan dan penghidupan yang layak, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Pemberdayaan difabel melalui keterampilan dan pendidikan formal maupun nonformal menjadi dasar untuk hidup mandiri. Pengabdian Kemitraan Wirausaha dilaksanakan selama delapan bulan, dari Desember 2022 hingga Juni 2023, di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat penyandang disabilitas melalui kelompok usaha "Kebun Kesetaraan". Dalam kegiatan ini, difabel dilibatkan secara penuh pada semua kegiatan, seperti pelatihan dan penyuluhan, dengan tujuan memberikan pemahaman bahwa mereka penting dan layak untuk dibina dan didampingi agar mampu mandiri dan bersaing dengan masyarakat lain melalui usaha kebun anggur. Pada kegiatan ini, kelompok disabilitas yang tergabung pada kelompok usaha kebun kesetaraan dilibatkan dalam membuat pupuk organik dari kotoran ternak yang merupakan potensi desa Taman Ayu. Tim pengabdian memberikan bantuan berupa bibit anggur impor sebanyak 30 bibit yang ditanam di kebun kesetaraan dengan melibatkan 25 penyandang disabilitas. Hasil pengabdian memberikan manfaat kepada difabel melalui kemampuan hidup secara mandiri melalui usaha kebun anggur dan kemampuan membuat pupuk organic berasal dari kotoran ternak. Hasil dari pengabdian kemitraan wirausaha ini adalah terbentuknya kebun kesetaraan usaha anggur, pupuk kompos dari kotoran ternak, kesepakatan kerjasama antara tim pengabdian dengan kelompok kebun kesetaraan, dengan penandatanganan kerjasama dan petisi pemanfaatan hasil pengabdian dari pemerintah desa Taman Ayu dan kelompok kebun kesetaraan. Science and Technology Empowerment of the Disability Community through Grape Farming Business. People with disabilities are no longer seen as problematic or backward, but as part of a community that requires equal access and inclusivity. Equality of opportunity for people with disabilities should be a top priority for the government and society, including the right to education and a decent standard of living, so that they can make positive contributions to society and the country. Empowering people with disabilities through formal and non-formal education and skills training is the basis for living independently. The Entrepreneurial Partnership Service is implemented for eight months, from December 2022 to June 2023, in Taman Ayu Village, Gerung District, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara (NTB), with a focus on empowering the economic livelihoods of people with disabilities through the "Equality Garden" business group. In this activity, people with disabilities are fully involved in all activities, such as training and counseling, with the aim of providing an understanding that they are important and deserving of support to become independent and compete with other communities through grape farming businesses. In this activity, the disabled group involved in the Equality Garden business group is involved in making organic fertilizer from livestock manure, which is a potential resource of Taman Ayu Village. The service team provides assistance in the form of 30 imported grape seedlings planted in the Equality Garden involving 25 people with disabilities. The results of this service provide benefits to people with disabilities through the ability to live independently through grape farming businesses and the ability to make organic fertilizer from livestock manure. The result of this entrepreneurial partnership service is the formation of the Equality Garden grape business, compost fertilizer from livestock manure, agreement of cooperation between the service team and the Equality Garden group, with the signing of a cooperation agreement and petition for the use of the results of the service from the Taman Ayu village government and the Equality Garden group.
Pelatihan Pengajaran Bahasa Inggris dengan Tehnik Storytelling dalam Kelompok Kecil bagi Siswa SMPN 2 Alalak Emma Rosana Febriyanti; Rina Listia; Noor Eka Chandra
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1084

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul Pelatihan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Tehnik Storytelling dalam Kelompok Kecil di SMPN 2 Alalak Kabupaten Barito Kuala ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi yang sesuai dengan Visi dan Misi Universitas Lambung Mangkurat yang relevan dengan perkembangan ipteks dan berfokus pada program unggulan lingkungan lahan basah. Pengenalan Bahasa Inggris dengan baik dan benar kepada anak-anak pada usia sekolah tentunya akan memberikan kesan baik dan manfaat untuk mereka kedepannya untuk lebih termotivasi belajar Bahasa Inggris. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan contoh secara faktual dan akurat tentang mengajarkan Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak-anak dengan menggunakan cerita anak-anak berbahasa Inggris, yang meliputi proses persiapan dan pelaksanaan. Selain itu, pengabdian ini akan menjabarkan tentang bagaimana mengajarkan bahasa Inggris yang menyenangkan untuk menghindari kejenuhan dan rasa bosan atau bahkan trauma terhadap bahasa Inggris. Hasil pengabdian ini memfasilitasi para guru untuk memberikan pengajaran yang efektif dan bermakna melalui cerita anak-anak berbahasa Inggris yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil. hasil kegiatan menunjukkan 80% dari siswa menunjukkan respon positif dengan memperlihatkan keaktifan dalam pembelajaran, serta 70% dari mereka juga mampu mengingat dan mengucapkan vocabulary dari cerita yang telah diajarkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tehnik mengajar dengan menggunakan storytelling dan dilakukan dalam kelompok kecil membawa manfaat dan hasil yang lebih baik. Training on Teaching English with Storytelling Technique in Small Groups for Students at SMPN 2 Alalak  This community service program entitled Learning English through Storytelling Technique in Small Groups at SMPN 2 Alalak, Barito Kuala Regency was carried out as a form of implementation of the Tridharma of Higher Education in accordance with the Vision and Mission of Lambung Mangkurat University. It was relevant to the development of science and technology that focused on the flagship program of the wetland environment. The proper and correct introduction of English to children at school will certainly give a good impression and benefit them in the future so they are more motivated to learn English. This program aims to provide factual and accurate examples of teaching English to improve children's speaking skills by using English children's stories, which include preparation and implementation processes. In addition, the program explains how to teach English in a fun way to avoid boredom or even trauma to English. It is hoped that the results of this program can facilitate teachers to provide effective and meaningful teaching through children's stories in English. The results of showed that 80% of students gave positive responses by showing activeness in learning, and 70% of them were also able to pronounce and remember vocabulary from the stories that had been taught. Therefore, it can be concluded that teaching technique using storytelling and carried out in small groups bring better benefits and results.  
Pendampingan Masyarakat untuk Mendukung Program Posyandu dalam Usaha Penanganan Kasus Stunting di Desa Arang Limbung Neva Satyahadewi; Amriani Amir; Desriani Lestari; Wirda Andani; Ari Hepi Yanti; Herina Marlisa; Esta Br Tarigan
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1085

Abstract

Stunting adalah terganggunya pertumbuhan anak yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek daripada usia sebayanya. Stunting dapat menyebabkan tingginya resiko penyakit degeneratif pada anak, dapat mempengaruhi perkembangan psikomotorik dan kemampuan kognitif anak, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang tidak unggul. Rendahnya jumlah kunjungan warga masyarakat  ke posyandu adalah salah satu faktor penyebab terjadinya stunting. Untuk dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dalam program Bina  desa oleh tim Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura di Desa Arang Limbung. Kegiatan ini  bertujuan untuk mengedukasi dan mendampingi masyarakat Arang Limbung untuk aktif dan berperan serta dalam usaha penanganan stunting melalui optimalisasi kunjungan ke posyandu. Kegiatan ini dilakukan pada bulan September-Desember 2022, dilaksanakan di wilayah kerja Posyandu Arang Jaya, dengan melibatkan keluarga pengunjung tetap posyandu tersebut, yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia bawah lima tahun (balita) serta golongan usia lanjut.  Dari hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan kesadaran dan kepedulian warga masyarakat untuk menangani stunting melalui kunjungan yang rutin dan mengikuti program yang dilaksanakan di posyandu Arang Jaya meliputi penimbangan berat badan ibu hamil dan balita, imunisasi dasar lengkap pada balita, pemberian makanan tambahan (PTM) bagi ibu hamil dan balita, pengukuran tensi dan pemberian tambah darah bagi wanita hamil, serta pemeriksaan kesehatan secara umum. Community Assistance to Support the Posyandu Program in Efforts to Handle Stunting Cases in Arang Limbung Village Stunting is a child's growth disturbance which causes the child's height to be shorter than his or her age.. Stunting can cause a high risk of degenerative diseases in children, can affect the psychomotor development and cognitive abilities of children, resulting in the production of human resources that are not superior. The low number of community visits to posyandu is one of the factors causing stunting. To carry out community service (PKM) activities in the village development program by the Tanjungpura University Faculty of Mathematics and Natural Sciences team in Arang Limbung Village. This activity aims to educate and assist the Arang Limbung community to be active and participate in stunting management efforts by optimizing visits to posyandu. This activity was carried out in September-December 2022, carried out in the working area of ??the Arang Jaya Posyandu, involving families of regular visitors to the posyandu, consisting of pregnant women, nursing mothers and children under five years old (toddlers) and the elderly. The results of the activity show an increase in awareness and concern for community members to deal with stunting through regular visits and following programs implemented at the Arang Jaya Posyandu including weighing pregnant women and toddlers, complete basic immunization for toddlers, providing supplementary food (PTM) for mothers pregnant and toddlers, measuring blood pressure and giving blood supplements for pregnant women, as well as general health checks.
Pemanfaatan Teknologi Komputer untuk Pembelajaran Ilustrasi Digital pada Siswa Raudhatul Athfal Ma’had di Kota Palembang Ahmad Sanmorino; Rendra Gustriansyah; Shinta Puspasari
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1119

Abstract

Salah satu pemanfaatan teknologi komputer di era modern saat ini adalah untuk pembelajaran ilustrasi digital. Melalui kegiatan Pelayanan kepada Masyarakat (PkM) ini penulis ingin berbagi pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi komputer sebagai media pembelajaran ilustrasi digital untuk siswa-siswa Raudhatul Athfal pada Ma’had di Kelurahan Talang Jambe, Kota Palembang. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan PkM ini adalah menumbuhkan minat siswa Raudhatul Athfal untuk mencoba teknologi berbasis komputer sebagai media pembuatan ilustrasi digital. Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini terdiri dari dua tahap, pertama, pemaparan cara pembuatan ilustrasi digital kepada para siswa. Kedua, membimbing para siswa untuk mencoba langsung pembuatan ilustrasi digital menggunakan perangkat komputer yang telah disediakan tim PkM. Hasil dari kegiatan PkM ini memperlihatkan besarnya minat para siswa yang tertarik untuk membuat ilustrasi digital yaitu sebesar 75 persen. Adapun persentase jumlah siswa yang ingin mencoba langsung adalah sebesar 75 persen. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tahu atau tidak memberi tanggapan hanya sebesar 25 persen. Berdasarkan feedback hasil kegiatan PkM ini dapat dilihat secara keseluruan siswa Raudhatul Athfal memiliki ketertarikan yang besar untuk mencoba dan menggunakan teknologi berbasis komputer sebagai media pembuatan ilustrasi digital. Utilization of Computer Technology for Digital Illustration Learning for Raudhatul Athfal Students in Palembang City  One of the uses of computer technology in the modern era is for learning digital illustrations. Through this Community Service (PkM) activity, the author wants to share knowledge about the use of computer technology as a digital illustration learning medium for Raudhatul Athfal students at Ma'had in Talang Jambe Village, Palembang City. The goal to be achieved of this PkM activity is to foster the interest of Raudhatul Athfal students to try computer-based technology as a medium for making digital illustrations. The method for implementing this PkM activity consists of two stages, first, explaining how to make digital illustrations to students, second, guiding students to try directly making digital illustrations using computer apps that have been provided by the PkM team. The results of this PkM activity show the high interest of students who are interested in making digital illustrations, namely 75 percent. The percentage of students who want to try directly is 75 percent. Meanwhile, the number of students who did not know or did not respond was only 25 percent. Based on the feedback on the results of this PkM activity, it shows that as a whole Raudhatul Athfal's students have a great interest in trying and using computer-based technology as a medium for making digital illustrations.
Penguatan Literasi Gizi untuk Pencegahan Stunting di Desa Jurangsapi Mita Prilla Devie; Fitra Ayu Mardani; Rizqi Fitria Damayanti; Ahmad Ashidhiqie Pramana; Radifan Fahrul Akhyar; Nur Annisa Wahdah; Farradhita Ambar Tauriestya; Deriel Thio Miratmaka; Muhammad Yongki Ivan Sugesta; Dhea Elfitra Noza; Yudha Nurdian
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i1.1120

Abstract

Stunting dapat dipahami sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan kekurangan gizi. Lokasi yang memiliki kasus stunting cukup tinggi yaitu Kabupaten Bondowoso dengan fokus penanganan pada 14 desa/kelurahan yang tersebar di sembilan kecamatan. Salah satu lokasi prioritas percepatan penurunan stunting adalah Desa Jurangsapi di Kecamatan Tapen. Data dari Ponkesdes Jurangsapi sendiri mencatat pada bulan Desember 2022 terdapat 12 balita di Desa Jurangsapi terindikasi mengalami Stunting. Kondisi tingginya angka stunting di Desa Jurangsapi banyak didasarkan pada permasalahan ekonomi seperti penghasilan orang tua yang rendah dan pola asuh anak yang kurang baik menjadikan anak kekurangan asupan gizi. Oleh karena itu, literasi gizi tentang makanan yang baik untuk mencegah stunting sangat diperlukan masyarakat khususnya pada ibu agar bisa diterapkan pada anak balitanya. Pengabdian masyarakat kali ini menggunakan strategi Community-Bassed-Reseacrh (CBR) yaitu dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat melalui kolaborasi berbagai elemen agar terciptanya solusi yang dapat menjawab permasalahan yang dihadapi. Sebagai upaya peningkatan literasi gizi warga Desa Jurangsapi, disusunlah program kerja berupa bimbingan teknis melalui pendampingan pemanfaatan pangan lokal menjadi makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu bahan pangan lokal kaya gizi yang dapat dioleh menjadi produk MPASI yaitu daun kelor dengan hasil olahan berupa bubur instan dengan nama BURIDOR. Sebagai upaya keberlanjutan program, dilakukan juga kolaborasi dengan PKK Jurangsapi yang dapat menyampaikan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat. Sebagai hasilnya, peserta dalam hal ini kader PKK juga mengusulkan progres pembinaan dan pendampingan ini tetap dilaksanakan berkesinambungan terutama dalam hal produksi BURIDOR untuk dipasarkan. Strengthening Nutritional Literacy for Stunting Prevention in Jurangsapi Village Stunting can be understood as a condition of failure to grow in children under five caused by malnutrition. The location that has a relatively high stunting case is Bondowoso Regency with a focus on handling 14 villages spread across nine sub-districts. One priority location for the acceleration of stunting decreases is Jurangsapi Village in Tapen District. Data from Ponkesdes Jurangsapi itself noted that in December 2022 there were 12 toddlers in Jurangsapi Village indicated stunting. The condition of a high number of stunts in the village of Jurangsapi is widely based on economic problems such as low parental income and poor parenting making children lack nutritional intake. Therefore, nutritional literacy about good food to prevent stunting is very necessary for the community, especially for mothers so they can be applied to their toddlers. This time the community service uses the Community-Basced-Reseacrh (CBR) strategy, namely by prioritizing the needs of the community through collaboration with various elements in order to create solutions that can answer the problems encountered. To increase the nutritional literacy of Jurangsapi villagers, a work program was prepared in the form of technical guidance through the assistance of local food utilization into ASI Food (MPASI). One of the local nutritional foods that can be obtained from MPASI products is Moringa leaves with processed products in the form of instant porridge under the name BURIDOR. As an effort to sustain the program, it is also carried out in collaboration with PKK Jurangsapi which can convey the knowledge gained to the community. As a result, participants in this case PKK cadres also propose the progress of this coaching and assistance is still carried out continuously, especially in terms of BURIDOR production to be marketed.

Page 1 of 2 | Total Record : 15