cover
Contact Name
Ekasatya Aldila Afriansyah
Contact Email
ekafrian@gmail.com
Phone
+628979550972
Journal Mail Official
mosharafajournal@institutpendidikan.ac.id
Editorial Address
Gedung B, Lantai 2, Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut Jalan Pahlawan No. 32 Sukagalih, Garut, Jawa Barat
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 20864280     EISSN : 25278827     DOI : https://doi.org/10.31980/mosharafa
Core Subject : Education,
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika (p-ISSN: 2086-4280 & e-ISSN: 2527-8827) mempublikasikan artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang pendidikan matematika yang belum pernah dipublikasikan. Penulis dapat berasal dari berbagai level, seperti mahasiswa (S1, S2, S3), guru, dosen, praktisi, maupun pemerhati pendidikan matematika. Mosharafa terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Januari, Mei, dan September. Penerbit Mosharafa adalah Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 417 Documents
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dan Problem Based Learning Puji Lestari; Rina Rosdiana
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1200.456 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v7i3.156

Abstract

AbstrakKemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum pendidikan matematika saat ini. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih belum optimal, salah satu penyebabnya adalah masih banyak siswa yang menemui kesulitan dalam hal pemahaman konsep dasar. Mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah diantaranya dapat ditempuh melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran Learning Cycle 7E dan Problem Based Learning merupakan dua dari beragam model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan Problem Based Learning. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan Problem Based Learning. Sementara itu, untuk kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan Problem Based Learning masing-masing berinterpretasi sedang namun skor perolehan nya berbeda. Secara umum, sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan Problem Based Learning masing-masing berinterpretasi baik. Abstract (Students’ Problem Solving Ability through Learning Cycle 7E and Problem Based Learning)Currently mathematical problem solving ability was a part of mathematics curriculum. In fact, the mathematical problem solving ability of students was not optimized, one of the reasons is there are still many students who have problems in terms of understanding the basic concepts. To optimizing the mathematical problem solving ability of students, it, can be reached by implementing student-centered learning. Learning Cycle 7E and Problem Based Learning are two of a lot of student-centered learning models. The purpose of this study was to determine the difference of achievement mathematical problem solving ability between students who get Learning Cycle 7E and Problem Based Learning models.  The results of this study are there is not a difference enhancement of mathematical problem solving ability between students who get Learning Cycle 7E and Problem Based Learning models. Meanwhile, the quality of enhancement mathematical problem solving ability students who get Learning Cycle 7E and Problem Based Learning models are in the middle interpretation. In general, students' attitudes toward learning mathematics using Learning Cycle 7E and Problem Based Learning models each in good interpretation.
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik melalui Pendekatan Problem Posing Deddy Sofyan; Sukanto Sukandar Madio
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1764.465 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menelaah apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematiksiswa yang mendapatkan pendekatan problem posing lebih baik dibanding yang konvensional.
Eksperimentasi Model Pembelajaran Cooperative Script untuk Melatih Kecakapan Akademik Siswa Linda Herawati; Elis Nurhayati
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1709.346 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v8i1.419

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tingkat kecakapan akademik siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Cooperative Scrift dan melihat perbedaan tingkat kecakapan akademik siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model Cooperative Script. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif karena untuk mendeskripsikan peningkatan siswa dalam kecakapan akademik siswa melalui model pembelajaran Cooperative Script. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.C SMP Negeri 12 Tasikmalaya yang berjumlah 34 orang. Pengumpulan data diambil melalui observasi dan tes. Berdasarkan hasil observasi data bahwa dalam kecakapan akademik siswa sebelum penerapan model pembelajaran Cooperative Script terdapat 15 siswa termasuk kategori kurang dan 19 siswa termasuk kategori sangan kurang, sedangkan setelah pembelajaran Cooperative Script terdapat 10 siswa termasuk kategori sangat tinggi, 21 siswa termasuk kategori tinggi dan 3 siswa termasuk kategori cukup. Dengan skor rata-rata kemampuan kecakapan akademik siswa setelah penerapan model pembelajaran Coopeartive Script adalah 86,73 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sehubungan dengan kesimpulan tersebut, maka hendaknya guru berani mencoba menerapkan metode mengajar bervariasi dalam pembalajaran dalam meningkatkan berbagai kemampuan akademik siswa. Experimentation of Cooperative Script Learning Models for Students Academic SkillsAbstractThis study aims to describe the level of students 'academic skills by applying the Cooperative Scrift Learning model and see the differences in the level of students' academic skills before and after learning using the Cooperative Scrift model. The research method used is descriptive quantitative method because to describe the increase in students in students' academic skills through Cooperative Script learning models. The sample in this study were students of class VIII.C SMP Negeri 12 Tasikmalaya which amounted to 34 people. Data collection is taken through observation and tests. Based on observations of data that in the academic skills of students before the application of the Cooperative Script learning model there were 15 students including the less category and 19 students including the poor category, while after Cooperative Script learning there were 10 students including very high categories, 21 students including the high category and 3 students including enough categories. With the average score of the ability of students' academic skills after the application of the Cooperative Script learning model is 86.73 and is included in the very high category. In connection with these conclusions, teachers should be brave enough to try to apply the varied teaching methods in learning to improve students' various academic abilities.
Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa melalui Strategi Think Talk Write Reni Nuraeni; Irena Puji Luritawaty
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.891 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i2.265

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan komunikasi matematik siswa. Sebagai alternatif dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan penerapan strategi think talk write dalam pembelajaran. Penelitian ini mengkaji pencapaian kemampuan komunikasi matematik siswa yang memperoleh strategi pembelajaran think talk write dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa salah satu MTs swasta di Kabupaten Garut. Untuk sampel penelitiannya diambil dua kelas tingkat VII, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas lainnya sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes kemampuan komunikasi matematik. Analisis data dilakukan dengan uji statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan komunikasi matematik siswa yang memperoleh strategi pembelajaran think talk write lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.ABSTRACTThis research is based on the issues of mathematical communication skills students lack. As an alternative to that problem, conducted research with the implementation of the strategy think talk write in the study. This research examines the achievements of mathematical communication skills students acquire learning strategies think talk write with conventional learning. This research was quasi experimental study by using purposive sampling technique. The population in this study are all the students one of MTs in Garut. The research sample is taken for two grade levels VII, one class as the control class and one other class as a experiment class. The instruments used in the study of mathematical communication ability tests. The data analysis done with test descriptive statistics and inferensial. The results showed that the achievement of mathematical communication skills students acquire learning strategies think talk write better than students who get conventional instruction.
Kemampuan Berpikir Relasional Abstrak Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Soal-Soal Non-Rutin pada Topik Geometri Non-Euclid Mohammad Dadan Sundawan; Wawan Irmawan; Herri Sulaiman
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.517 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v8i2.438

Abstract

AbstrakBagi calon guru matematika, kemampuan berpikir relasional abstrak sangat mutlak diperlukan untuk menunjang kompetensinya sebagai calon guru yang profesional di masa mendatang, sehingga untuk mengetahuinya dapat dilakukan uji dengan memberikan soal-soal non-rutin geometri non Euclid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeteksi kemampuan berpikir relasional abstrak calon guru matematika dalam menyelesaikan soal-soal non-rutin. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini. Subjeknya ialah tiga orang mahasiswa tingkat akhir di Keguruan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) yang dipilih berdasarkan hasil dari nilai kemampuan akademik tinggi. Teknik untuk menganalisis suatu data dilakukan dengan cara mereduksi data terlebih dahulu, kemudian data disajikan, selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan, dan tahap akhir yaitu dapat diverifikasi hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dapat mengetahui bahwa subjek telah memenuhi kemampuan berpikir relasional abstrak dengan fungsi kognitifnya. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir relasional abstrak bagi calon guru matematika program studi pendidikan matematika Universitas Swadaya Gunung Jati sudah beberapa yang memiliki dan terdeteksi sesuai dengan fungsi kognitif yang ada. Relational Abstract Thinking Ability of Prospective Mathematics Teacher Solved Non-Routine Problems on Non-Euclid Geometry Topic AbstractFor prospective mathematics teachers, abstract relational thinking skills are necessary to support their competencies as future professional teachers, so that they can be tested by giving non-Euclid geometry non-routine questions. This study aims to determine and detect the ability of relational thinking abstract of prospective mathematics teachers in solving non-routine questions. Qualitative methods are used in this study. The subjects were three final-level students at the Swadaya Gunung Jati University Teacher Training (UGJ) who were selected based on the results of high academic ability scores. The technique for analyzing a data is done by reducing the data first, then the data is presented, then a conclusion is drawn, and the final step is to verify the results of the research. This research can find out that the subject has fulfilled the ability of abstract relational thinking with cognitive functions. So, in general, it can be concluded that abstract relational thinking skills for prospective mathematics teachers of the mathematics education program at Swadaya Gunung Jati University have some that have and are detected according to existing cognitive functions.
PENGEMBANGAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GARIS-GARIS ISTIMEWA SEGITIGA DI KELAS VII SMP Heny Sinaga; Zulkardi Zulkardi; M Yusup
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.614 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i3.281

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar aktivitas siswa berbasis masalah pada materi garis-garis istimewa segitiga di kelas VII SMP yang valid, praktis, dan memiliki efek potensial. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan tahapan meliputi preliminary study dan tahapan formative evaluation (self evaluation, expert review, one-to one, small group, dan field test). Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas VII.8 di SMP Negeri 6 Palembang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar aktivitas siswa berbasis masalah, RPP, dokumen (lembar validasi), dan soal tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Pada tahapan expert review dan one-to-one dilakukan untuk melihat validitas lembar aktivitas siswa. Tahapan small group dilakukan untuk melihat kepraktisan. Adapun field test digunakan untuk melihat efek potensial dari lembar aktivitas siswa yang dikembangkan.AbstractThis study aims to produce a student activity sheet based on problem related material special lines triangle in class VII SMP which valid, practical, and have a potential effect. This type of research is development of research includes the preliminary study stages and phases of formative evaluation (self-evaluation, expert review, one-to-one, small group, and a field test). Research subjects in this study were VII.8 class in SMP Negeri 6 Palembang. Instruments used in this research is problem-based student activity sheets, lesson plans, documents (validation sheets), and test questions. Analysis of the data used is descriptive analysis. On the steps of expert reviews and one-to-one is made to see the validity of the student activity sheet. On the steps in small group made to look practicality. The field test is used to look at the potential effects of student activity sheets developed.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA MELALUI COLLABORATIVE ANALYSIS OF SAMPLE STUDENT RESPONSES Irkham Ulil Albab; Bagus Ardi Saputro; Farida Nursyahidah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.921 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v6i1.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan Collaborative Analysis of Sample Student Responses. Subjek Penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika SLTP di Universitas PGRI Semarang. Objek penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah mahasiswa ketika belajar menggunakan Collaborative Analysis of Sample Student Responses. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Data penelitian diperoleh dengan cara test kemampuan pemecahan masalah matematis, wawancara, observasi dan video – typing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa meningkat ketika menggunakan pembelajaran Collaborative Analysis of Sample Student Responses.This study aims to determine the increase in mathematical problem solving skills of students to apply Collaborative Analysis of Sample Student Responses. Subjects of this study is students taking junior high school mathematics courses at the University of PGRI Semarang. The object of this research is problem-solving ability of students when learning to use the Collaborative Analysis of Sample Student Responses. This research is a classroom action research. Data were obtained by means of mathematical problem solving ability tests, interviews, observations and video - typing. The results of this study indicate that the mathematical problem solving ability of students increased when using learning Collaborative Analysis of Sample Student Responses.
HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE TERHADAP MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA PADA MATERI LINGKARAN Senja Noviani Dewi; Eva Dwi Minarti
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1774.472 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v7i2.37

Abstract

AbstrakSecara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara self-confidence siswa dan kemampuan pemecahan masalah  matematik siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa  SMP Negeri di Kota Bandung. Sedangkan sampel penelitiannya sebanyak 35 orang yang ditetapkan secara purposif pada salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Instrumen dalam penelitian ini berupa instrumen tes dan nontes, adapun instrumen tes sebanyak 6 soal untuk menganalisa kemampuan pemecahan masalah matematik siswa sedangkan instrumen nontes sebanyak 25 skala pernyataan yang digunakan untuk menganalisa self confidence siswa dalam pembelajaran matematik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah secara signifikan Self-confidence siswa tentang matematika dalam pembelajaran mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. AbstractIn general, the purpose of this research is to find out whether there is relationship between students’ self-confidence and students’ mathematic problem solving skill. The method of this research is survey method with corellation technique. The population of this research is students of a state junior high school in Bandung. While, the sample of this research is 35 students which is decided by purposif sampling in a state junior high school in Bandung. The instrument in this research is test and non-test instrument, in which test instrument consists of six questions to analyze students’ mathematic problem solving skill, while non-test instrument consists of twenty five scale statement which is used to analyze students’ self-confidence in mathematic learning. Conclusion of the result of this research is significantly , students’self-confidence in mathematic learning influence students’ mathematic problem solving.
Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Operasional Riset melalui Self Regulated Learning Sri Rahmawati Fitriatien; Ninik Mutianingsih
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.581 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v9i1.631

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa yang masih kurang memiliki self concept dalam mempelajari mata kuliah operasional riset. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan kemampuan diri dalam menyelesaikan permasalahan sistem pengambilan keputusan yang dimiliki mahasiswa secara mandiri. Subjek penelitian sebanyak 49 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, terdiri dari angkatan 2017-B dan 2017-C. Metode penelitian yaitu penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada proses perbaikan pembelajaran secara mandiri melalui self regulated learning. Data kuantitatif diperoleh melalui tes tulis sedangkan data kualitatif diperoleh melalui observasi dan wawancara. Analisis data penelitian ini menggunakan perhitungan persentase nilai rata-rata dengan batasan persentase nilai rata-rata minimal 75% maka pelaksanaan proses perbaikan dapat dihentikan. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perbaikan pembelajaran melalui self regulated learning mampu mengarahkan mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif dan memberikan motivasi dalam berkompetisi secara positif sehingga memperoleh hasil capaian pembelajaran yang lebih baik. Fostering Self Directed Learning Ability on The Subject of Operational Research Through Self Regulated Learning AbstractThis research is motivated by the condition of students who still lack self-concept in studying operational research subjects. The purpose of this study is to determine the development of the ability to self in solving the problem of decision-making systems that are owned by students independently. This study was implemented at the University of PGRI Adi Buana Surabaya, participated by 49 undergraduate students majoring in Mathematics Education, 2017-B and 2017-C. The research method used is classroom action research focused on the process of improving learning independently through self-regulated learning. Quantitative data were obtained through written tests while qualitative data were obtained through observation and interviews. Analysis of the data used in this study using the calculation of the percentage of the average value with a limit of the average percentage value of at least 75%, then the implementation of the improvement process can be stopped. The finding of this study indicates that the learning improvement process through self-regulated learning can direct the students to actively self learn and motivate them to compete positively to obtain a better learning outcome.
PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPATKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Leni Maulani; Rostina Sundayana
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.323 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v6i2.309

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis dan peningkatannya antara siswa yang mendapatkan model pembelajaranLearning Cycle 5Edengan STAD. Populasi pada penelitian ini adalahsiswa kelasVIII di MTs Al-Musthofa tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa 141 orang. Sampel diambil 63 siswa dari dua kelas, yaitu: kelas VIII-B menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5Edan kelas VIII-D menggunakan model pembelajaran STAD.Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan komunikasi matematis, angket skala sikap, dan lembar observasi.Hasil penelitian untuk data tes akhir dan Gain Ternormalisasi diperoleh bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi dan peningkatannya antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan STAD, dengan kualitas peningkatan keduanya berinterpretasi sedang.Sikap siswa yang mendapatkan model pembelajaran Learning Cycle 5Edan STAD menunjukan sikap dengan interpretasi baik.Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Learning Cycle 5E, STAD.AbstractThe research aim is to find the difference of mathematical communication ability and the improvement between students who get Learning Cycle 5E learning model with Student Teams Achievement Division (STAD). The population of the research were 8th grade students atMTs Al-Musthofa academic year 2015/2016 from four classes with total participants were 141 students. The sample took from 63 students from two classes, there were: VIII-Bclass that using Learning Cycle 5E learning model dan VIII-Dclass that usingSTAD learning model. The instrument was the mathematical communication ability test, attitude scale questionnaires and observations sheets. The result of the research of the final test and Normality Gain were that was the difference of mathematical communication ability and the improvement between students who get Learning Cycle 5E learning model with STAD, with the improvement quality of the both learning model interpreted average. The student attitude of the both learning model result interpreted good.Keyword: Mathematical Communication Ability, Learning Cycle 5E, STAD.

Page 4 of 42 | Total Record : 417