cover
Contact Name
Eman Sulaeman
Contact Email
misykah.bbc@gmail.com
Phone
+6281293975904
Journal Mail Official
misykah.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III - Tuparev - Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam
ISSN : 25030973     EISSN : 27471640     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Misykah adalah jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LP2I) IAI bunga Bangsa Cirebon. Jurnal Ini membahas tentang pemirkiran dan studi Islam. Jurnal Misykah terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH" : 7 Documents clear
IMPLIKASI TUGAS DAN KEWAJIBAN HIDUP MANUSIA DALAM KONTEKS PENDIDIKAN Dian Widiantar
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna secara fisik dan psikis. Kesempurnaan manusia karena akal fikirannya yang tidak dianugerahkan Allah kepada makhluk lain. Begitulah Allah memuliakan manusia yang abadikan dalam al Quran. Bukan suatu hal yang sia-sia Allah menciptakan manusia di muka bumi, melainkan ada tugas dan kewajiban yang harus di emban oleh manusia. Menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan Al Quran merupakan tugas manusia di muka bumi selain ada suatu perintah ketaatan untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Tugas dan kewajiban hidup manusia harus berimplikasi terhadap pendidikan. Pendidikan harus diorientasikan pada proses pengembangan kepribadian yang utuh dan seimbang sebagaimana tujuan pendidikan yang dikehendaki. Dalam konteks pendidikan, kepribadian yang seimbang akan tercapai bila terpenuhinya domain-domain secara seimbang yaitu fisik-biologis dan mental-moral-spiritual. Pendidikan merupakan proses penyadaran akan fungsi-fungsi kemanusiaan manusia yang memiliki tugas dan kewajiban sebagai ábd Allah dan khalifah Allah
URGENSI PROFILE IBU DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KELUARGA Nurfuadi Nurfuadi
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut. Peranan ibu dalam keluarga amat penting, dialah yang mengatur dan membuat rumah tangganya menjadi surga bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi dengan suaminya. Sebagai ibu semestinya bijaksana dan mampu mendidik anak dengan baik dalam menuju anak yang soleh dan solihah, tahu hak dan kewajibannya yang telah ditentukan oleh agama.
MENILIK RAHASIA BELAJAR IMAM MADZHAB Muhammad Ridwan
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imam madzhab merupakan pioner pembangunan peradaban Islam terutama dalam pengembangan hukum dan pemikiran islam. Selain itu, mereka pun dikenal sebagai imam besar dalam bidang ilmu Fiqh dan Hadits hingga ilmunya masih menjadi rujukan di masa kini. Imam madzhab tersebut adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad ibn Hambal. Di balik kebesaran ilmu yang mereka miliki, tersimpan sejumlah rahasia kesusksesan dalam memperoleh ilmu yang bisa Kita jadikan hari ini sebagai metode atau strategi dalam belajar. Di antara rahasia cara belajar yang dilalui oleh para imam madzhab dalam menuntut ilmu yaitu memurnikan niat, menentukan spesifikasi ilmu, memilih guru yang tepat, mencatat dan menghafal materi ilmu, belajar terus menerus dan berulang-ulang, mengoptimalkan waktu malam, belajar dalam waktu yang lama, melakukan pengembaraan ilmu/ perjalanan ilmiah, berbuat baik pada guru, mendatangi majelis ilmu, bermusyawarah dan berdiskusi, melakukan penelitian, dan mengamalkan ilmu
PERAN KONSEP DIRI, RELIGIUSITAS, DAN POLA ASUH ISLAMI TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU NAKAL REMAJA DI SMA KOTA CIREBON Sahrudin Sahrudin
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku remaja merupakan permasalahan yang selalu menarik untuk dikaji karena deviasi perilaku remaja dalam bentuk kenakalan remaja menunjukan gejala yang semakin meningkat baik itu frekuensi, variasi maupun intensitasnya. Remaja sebagai individu berada pada fase transisi dari anak-anak menjadi dewasa, perubahan ini mendorong remaja untuk mencari jati dirinya. Pada fase pencarian jati diri berbagai potensi perilaku muncul yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran konsep diri, religiusitas, dan pola asuh islami sebagai prediktor kecenderungan perilaku remaja. Subyek penelitian ini adalah 221 siswa dan siswi SMA “X” Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan (1) skala kecenderungan perilaku nakal remaja, (2) skala konsep diri, (3) skala religiusitas, dan (3) skala pola asuh islami. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis terbukti dengan R = 0,862, dan nilai Fregresi = 209,292 (p<0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa konsep diri, religiusitas, dan pola asuh islami secara bersama-sama berperan negatif dan signifikan sebagai prediktor untuk kecenderungan perilaku nakal remaja. Ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap variabel terikat (kecenderungan perilaku nakal remaja) sebesar 74,3% (R square = 0,743). Ketiga variabel bebas (konsep diri, religiusitas, dan pola asuh islami) mempunyai sumbangan yang berbeda-beda terhadap variabel tergantung (prestasi belajar matematika). Besar sumbangan konsep diri terhadap kecenderungan perilaku nakal remaja sebesar 22,80%, religiusitas sebesar 42,35 %, dan pola asuh islami sebesar 9,15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas mempunyai sumbangan yang paling besar terhadap kecenderungan perilaku remaja. Nilai-nilai ajaran agama diharapkan dapat mengisi kekosongan batin pada diri remaja sehingga selanjutnya remaja dapat menentukan pilihan perilaku yang tepat (sesuai dengan norma dan ajaran agama) dan menghindari perilaku yang menyimp
PEMIKIRAN HUKUM ISLAM WAHBAH AZ-ZUHAILI DALAM PENDEKATAN SEJARAH Muhammadun Muhammadun
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabhah az-Zuhaili beranggapan kompleksitas masyarakat di abad sekarang ini menuntut adanya ijitihad bersama. Karena ijtihad bersama pembahasannya lebih komprehensif dan representatif. Alasan inilah yang membuat az-Zuhaili menyuarakan adanya tajdid (pembaharuan) dalam hukum. Tujuan dari adanya pembaharuan hukum Islam untuk membuktikan sifat fleksibilitas syari'at Islam dalam bidang mu'amalah yang tidak bertentangan dengan nas-nas syar'i.
NABI PEREMPUAN: Karakteristiknya Dalam Alquran Dan Kontroversi Pendapat Seputar Nabi Perempuan Di Kalangan Ulama Eni Zulaiha
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasan kenabian dalam Islam adalah jantung bagi pemahaman ajaran agama Islam lainnya. Wacana tentang kenabian perempuan bukanlah sesuatu yang dipaksakan oleh tuntutan kontemporer atau paksaan pemikiran Barat yang cenderung dianggap liberal. Wacana kenabian perempuan dalam Islam itu ada dalam kajian ayat ayat Alquran dan hadis. Mereka yang menolak adanya nabi perempuan biasanya terjebak pada pemahaman lafadz Rijalan pada salah satu ayat Alquran tentang nabi dan rasul, dan mengesampingkan informasi hadis –hadis tentang kenabian perempuan. Bagi para pendukung ada nabi perempuan, memiliki dasar pijakan dari tanda- tanda kenabian, yang mempersyaratkan memperoleh wahyu. Alquran dan hadis menyebut beberapa perempuan yang diberi wahyu dan disapa allah dalam Alquran dengan frase siddiqah seperti sapaan pada nabi laki- laki.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF KULTURAL Jajat Darojat
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya proses pendidikan merupakan bagian dari kegiatan untuk membentuk konstruksi kultural masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai egalitarianisme, keadilan, demokratis, dan seterusnya. Pendidikan sebagai institusi sosial memberikan peran terhadap trasformasi dan internalisasi nilai-nilai kultural masyarakat. Sehingga proses konstruksi kultural masyarakat tersebut menjadi bagian dari semangat untuk membentuk masyarakat pancasilais. Maka, pendidikan tidak layaknya “menara gading” yang menjauhkan diri dari realitasnya. Karena pendidikan sendiri tidak akan terlepas dari suatu fakta sosial. Karena itu, menurut ahli sosiologi pendidikan, terdapat relasi resiprokal (timbal balik) antara pendidikan dengan kondisi sosial masyarakat yaitu dapat menumbuhkan nalar kritisisme sosial. Pendidikan islam harus mampu beradaptasi sekaligus bersinergi dengan social wisdom yang dalam realitasnya memungkinkan sangat beragam. Beragam kultur yang muncul di masyarakat diposisikan sebagai sumber sekaligus orientasi islam, agar pendidikan islam terus eksis dan diterima oleh masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 7