cover
Contact Name
Eman Sulaeman
Contact Email
misykah.bbc@gmail.com
Phone
+6281293975904
Journal Mail Official
misykah.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III - Tuparev - Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam
ISSN : 25030973     EISSN : 27471640     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Misykah adalah jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LP2I) IAI bunga Bangsa Cirebon. Jurnal Ini membahas tentang pemirkiran dan studi Islam. Jurnal Misykah terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam" : 9 Documents clear
Hadits dalam presfektif Ormas Persis Hajjin Mabrur
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The emergence of reform as an impact of modernism with the slogan "return to the Koran and the Sunnah" marks the emergence of considerable attention to hadith, which is marked by the existence of hadith books that are used as curriculum teaching materials in surau, madrasah and pesantren. However, this invitation was not agreed upon by all Muslim circles because there were many parties who thought that the invitation was intended only for those whose positions were not yet on the path of the teachings of the Koran and Sunnah or the hadith of the Prophet, peace be upon him. In contrast to PERSIS, which is a modern movement in the form of a social organization engaged in education and religion in Indonesia, which echoes the slogan above. Therefore, the discussion of hadith in PERSIS's view is important. In this simple article the writer tries to explore the EXACT view of the concept of hadith or sunnah, its position, the authenticity of hadith as a source of Islamic law, and its application in exploring the law of a problem or case. The EXACT view of the hadith in the author's observations can be seen from the things determined by the Council of Hisbah as well as those stated by A. Hasan regarding the hadith. From the author's investigation that in general there is nothing really new, let alone considered deviating from the general provisions agreed upon by the number of hadith scholars from the definition, the position of hadith in tasyri and its relationship with the Koran, the classification of hadith to the method of mengistinbath. law with hadith evidence, therefore the writer sees that PERSIS's assumption is very rigid in seeing a problem, especially if it is related to religion is not correct. Because in reality it is not as stiff as expected. Abstrak Munculnya pembaharuan sebagai dampak modernisme dengan slogannya “kembali kepada Al-Quran dan sunnah” menandai munculnya perhatian yang cukup besar terhadap hadis, yang ditandai oleh adanya kitab-kitab hadis yang dijadikan bahan ajar kurikulum di surau, madrasah, dan pesantren. Namun ajakan tersebut tidaklah disepakati oleh semua kalangan umat Islam karena ada banyak pihak yang menganggap ajakan tersebut lebih diperuntukkan hanya bagi yang posisinya memang belum berada pada jalur ajaran Al-Quran dan Sunah atau hadis Nabi, saw. Berbeda dengan PERSIS, yang merupakan salah satu gerakan modern yang berupa organisasi sosial yang bergerak pada bidang pendidikan dan keagamaan di Indonesia yang menggaungkan slogan di atas. Oleh karenanya pembahasan hadis dalam pandangan PERSIS menjadi penting. Dalam tulisan yang sederhana ini penulis mencoba menggali pandangan PERSIS terhadap konsep hadis atau sunah, kedudukannya, kehujjahan hadis sebagai sumber hukum Islam, dan penerepannya dalam menggali hukum suatu masalah atau kasus. Pandangan PERSIS terhadap hadis dalam pengamatan penulis dapat dilihat dari apa-apa yang ditetapkan oleh Dewan Hisbah maupun yang dikemukakan oleh A. Hasan terhadap hadis. Dari penelusuran penulis bahwa secara umum tidak terdapat hal yang benar-benar baru apalagi dianggap menyimpang dari ketentuan-ketentuan umum yang telah disepakati oleh jumhur ulama hadis dari mulai definisi, kedudukan hadis dalam tasyri dan hubungannya dengan Al-Quran, klasifikasi hadis sampai pada cara mengistinbath hukum dengan hujjah hadis, karenanya penulis melihat bahwa anggapan PERSIS sangat kaku dalam melihat suatu persoalan apalagi kaitannya dengan agama adalah tidak tepat. Karena pada kenyataanya tidaklah sekaku yang diperkirakan.
Diskursus Takdir Dan Perbuatan Manusia Dalam Pandangan Aliran Murji’ah Dan Mu’tajilah Trisna Trisna
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mu'rjiah's view of fate and human actions, that humans do not have the right to will, because humans have reason and potential that must be developed. view of human deeds and destiny Mu'rjiah argues that humans are weak, helpless, bound by the power and will of God, do not have free will and will. All human actions and actions cannot be separated from the scenario and will of Allah. All consequences, good and bad, received by humans in the course of their life are God's provisions. Berda case with the view of the Mu'tazilah flow, human actions occur according to the will of the human being. If someone wants to do something, it happens. But on the contrary, if someone wants nothing will happen. If human actions are not human actions, but God's actions, then their actions will not occur, even if they covet and will, or their actions will occur even though they do not desire and will not. Abstrak Pandangan Mu’rjiah mengenai takdir dan perbuatan manusia, bahwa manusia tidak memiliki kebesan dalam berkehendak, karna manusia memili akal dan potensi yang harus dikembangan. pandangan mengenai perbuatan dan takdir manusia Mu’rjiah berpendapat bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala akibat, baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah. Berda halnya dengan pandangan dari aliran Mu’tazilah perbuatan-perbuatan manusia terjadi sesuai dengan kehendak manusia itu sendiri. Jika seseorang ingin berbuat sesuatu, perbuatan itu terjadi. Tetapi sebaliknya, jika seseorang ingin tidak akan terjadi. Jika sekiranya perbuatan manusia bukanlah perbuatan manusia, tetapi perbuatan Tuhan, maka perbuatannya tidak akan terjadi, sungguhpun ia mengingini dan menghendaki perbuatan itu, atau perbuatannya akan terjadi sungguhpun ia tidak mengingini dan tidak menghendaki perbuatan itu.
Dampak Psikologis Berbusana Muslimah Terhadap Kesadaran Dan Perilaku Sosial Keagamaan Saeful Malik
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was backgrounded by a thought that ideally, IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed which applying muslimat’s dresses comprehend that jilbab which is imposed in everyday appearance contain psychological consequence to grow religious awareness and religious social behavior. This research aim to: (1) To find out the understanding and perception of IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed about jilbab, as the manifestation of muslimat’s dresses; (2) to describe the feeling of IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed when they used the muslimat’s dresses; (3) To proof whether is or there isn’t, any psychological impact of usage muslimat’s dresses and “jilbab gaul” among IAIN Syekh Nurjati Cirebon’s coed to its social behavior and religious awareness among them. From the result of research can be concluded that most ( 66,66 %) IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed still comprehend jilbab as understanding of common public, namely jilbab interpreted only as veil, that is cloth covering on head or khimar (in Arabic language), in average ( 96,6 %) coed imposing muslimat’s dresses - as according to its understanding – suggest that to feel to be comfortable and more self confidence when imposing jilbab, though feel to be comfortable and the self confidence arise from different reason. Psychological implication of muslimat’s dresses usage to some small part ( 33,33%) of IAIN Syekh Nurjati Cirebon’s coed specially who imposing wide jilbab, better able to have a command over and back from deeds (akhlâq) which prohibited by religion and other wickedness. As for to most (66,66%) other coeds, specially coeds which wear “jilbab gaul”, their behavior in social intercourse tend to follow behavior of "anak gaul" generally, like having an affair, " hang out" in shopping centre, visiting its favorite music grup concert or its fan’s gathering, and others. Psychologically, the affect of imposed muslimat’s dresses of IAIN Syekh Nurjati Cirebo coeds not yet been felt in an optimal condition to growing of religious awareness and religious social behavior. Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi pemikiran bahwa idealnya mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang berbusana muslimah, memahami bahwa jilbab yang dikenakan dalam penampilan sehari-hari mengandung konsekwensi psikologis untuk menumbuhkan kesadaran beragama dan dan perilaku sosial keagamaan yang positif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menggali pemahaman dan persepsi mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon terhadap Jilbab, sebagai manifestasi busana muslimah; (2) Menggambarkan perasaan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam memakai busana muslimah; (3) Membuktikan ada atau tidaknya dampak psikologis penggunaan busana muslimah terhadap perilaku sosial kegamaan dan kesadaran beragama mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (66,66 %) mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih memahami jilbab sebagaimana pemahaman jilbab yang umum di masyarakat yakni jilbab dalam pengertian hanya sebagai kerudung, yaitu kain penutup kepala atau khimar (dalam bahasa Arab), Rata-rata (96,6 %) mahasiswi yang mengenakan busana muslimah – sesuai dengan pemahamannya – menyatakan merasa nyaman dan lebih percaya diri ketika mengenakan jilbab, meskipun rasa nyaman dan percaya diri tersebut timbul dari alasan yang berbeda. Implikasi psikologis dari pemakaian busana muslimah bagi sebagian kecil (33,33%) mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon khususnya yang mengenakan jilbab lebar, lebih mampu mengendalikan diri dan menjauhkan diri dari perbuatan (akhlaq) tercela yang dilarang agama dan perbuatan maksiyat lainnya. Adapun bagi sebagian besar (66,66%) mahasiswi yang lain, khususnya pemakai jilbab gaul, perilaku dalam pergaulan merekapun cenderung mengikuti perilaku “anak gaul” umumnya, seperti berpacaran, “hanging out” di pusat perbelanjaan, mendatangi konser grup musik favoritnya dan lain-lain. Secara psikologis, dampak busana muslimah yang dikenakan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon belum dirasakan secara optimal terhadap tumbuhnya kesadaran beragama dan perilaku sosial keagamaan yang positif.
Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur`an Secara Tartil Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Kota Cirebon Isyraq Fauziyyah
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis examines the effect of the application of the demonstration method and learning motivation on the students' ability to read the Qur'an in Tartan Islamic high school Al-Azhar 5 Cirebon City. This research is a descriptive quantitative research. a balance between: a) Human relations with Allah SWT b) Human relations with fellow humans c) Human relations with oneself d) Human relations with other creatures and their environment. The scope of Islamic Religious Education subject matter includes five main elements, namely: a) al-Qur'an b) Aqidah c) Shari'ah d) Morals e) Date. In this research, the writer will focus on learning Al-Qur'an education using demonstration method. This has the aim that by implementing the demonstration method in learning al-Qur'an education, it can improve the ability of students to read the al-Qur'an. To achieve the maximum learning goals and objectives, a good delivery method is needed, which is commonly called a method. Respondents' responses regarding the use of the demonstration method in the Al-Qur`an Education subject were sufficient. This is evident from the average results of the application of the demonstration method, most of which are in the good category with an average percentage of achievement of 78.75% because it is in the 75% - 100% interval. As for the relationship between the application of the demonstration method in increasing learning motivation and the ability to read Al-Qur`an in tartile manner at AL-Azhar 5 Senior High School in Cirebon, there is a moderate correlation. This can be proven from the calculation of the correlation coefficient with a value of 0.696 which is in the range 0.40-0.70. The magnitude of the influence of the demonstration method on tartiles was 48.44%, while the remaining 51.56% was influenced by other factors not examined. Demonstration method was found to significantly improve artillery because the "r" product moment is at the 95% significance level is 0.374 and at the 99% significance level is 0.478. Because robservation "ro" is greater than "rtabel" "rt", either at the 95% significance level (0.69> 0.374) or (0.69> 0.478), it is Ha which states that there is a significant positive correlation between the Demonstration Method in increasing motivation to learn to read Al-Qur`an in tartile manner at Al-Azhar 5 High School Cirebon City was accepted. Whereas Ho, who stated that there was no significant positive correlation between the Demonstration Method in improving the tartile way of reading Al-Qur`an at Al-Azhar 5 High School in Cirebon, was rejected. Abstrak Tesis ini mengkaji tentang Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur`An Secara Tartil Siswa SMA Islam Al-Azhar 5 Kota Cirebon Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.penelitian ini menggunakan ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara: a) Hubungan manusia dengan Allah SWT b) Hubungan manusia dengan sesama manusia c) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri d) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi lima unsur pokok, yaitu: a) al-Qur’an b) Aqidah c) Syari’ah d) Akhlak e) Tarikh. Dalam penelitian ini penulis akan mefokuskan pada pembelajaran pendidikan al-Qur’an dengan menggunakan metode demonstrasi. Hal tersebut mempunyai tujuan bahwa dengan diterapkannya metode demonstrasi dalam pembelajaran pendidikan al-Qur’an dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca al-Qur’an. Untuk mencapai maksud dan tujuan pembelajaran yang maksimal diperlukan cara penyampaian yang baik, yang biasa disebut dengan metode. Tanggapan responden tentang penggunaan metode demontrasi pada mata pelajaran Pendidikan Al-Qur`an sudah cukup. Hal ini terbukti dari hasil rata-rata pencapian penerapan metode demontrasi yang sebagian besar berada pada kategori baik dengan rata-rata prosentase pencapaian sebesar78,75 % karena berada pada interval 75 %- 100 %. Adapun hubungan antara penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan cara membaca Al-Qur`an secara tartil di SMAI AL-Azhar 5 Kota Cirebon terdapat korelasi sedang. Hal ini dapat dibuktikan dari perhitungan koefisien korelasi dengan nilai 0,696 yang berada pada rentang 0,40-0,70. Besaran pengaruh metode demontsrasi terhadap tartil 48,44% sedangkan sisanya 51,56 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Metode Demontrasi ternyata secara signifikan meningkatkan ketartilan karena “r” product moment berada pada taraf signifikansi 95 % adalah 0,374 dan pada taraf signifikansi 99 % adalah 0,478 . Karena robservasi “ro” lebih besar dari “rtabel” “rt” ,baik pada taraf signifikansi 95 % (0,69> 0,374) ataupun (0,69> 0,478), maka Ha yang menyatakan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara Metode Demontrasi dalam meningkatkan motivasi belajar membaca Al-Qur`an secara tartil di SMAI Al-Azhar 5 Kota Cirebon diterima. Sedangkan Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara Metode Demontrasi dalam meningkatkan cara membaca Al-Qur`an secara tartil di SMAI Al-Azhar 5 Kota Cirebon ditolak.
Dzikir Dan Halaqoh Dalam Mencegah Radikalisme Di Kecamayan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Arief Rahman Hasyim
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lately, the issues of radicalism have become an interesting topic in some circles, especially academics. The issue of radicalism has become a topic of discussion in the public domain lately due to the very structured radical movements in Indonesia which are marked by the emergence of new groups, sects, groups and groups in the name of Islam. Based on the background of the problem above, the authors conducted a study with the aim of: (a) To find out the extent of the level of radicalism among the Kertasmaya community, (b) To understand the methods of the ANSOR Dhikr Assembly of Dhikalul in depth in an effort to prevent radicalism. (C) To understand and study the efforts conducted by the ANSOR Rijalul Assembly to be able to stem radicalism in the district. The method used in this research is the researcher uses a qualitative approach. This is based on the problems and objectives to be achieved, namely only trying to describe or describe comprehensively about the data obtained in the field about Radicalism (Study on Dhikr and Halaqoh in Kertasemaya Subdistrict, Indramayu Regency) regarding certain behaviors, events, or places in detail and In-depth data collection is done by observation, documentation, and interview techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The conclusion of this study is that Dhikr and Halaqoh in Preventing Radicalism in Kertasmaya Subdistrict through the Assembly of Dhujalul Ansor. Abstrak Belakangan ini isu-isu radikalisme ini menjadi topik yang menarik di beberapa kalangan, khususnya akademisi. Isu radikalisme ini menjadi perbincangan di ranah publik akhir-akhir ini akibat begitu terstrukturnya gerakan radikal di Indonesia yang ditandai dengan munculnya beberapa, aliran, sekte, kelompok dan golongan baru yang mengatasnamakan Islam. Berdasarkan latarbelakang masalah diatas penulis melakukan penelitian dengan tujuan : (a) Untuk mengetahui sejauh mana tingkat radikalisme dikalangan masyarakat Kertasmaya, (b) Untuk memaham metode-metode Majelis Dzikir Rijalul ANSOR secara mendalam dalam upaya mencegah radikalisme.(c)Untuk memahami dan mempelajari upaya yang diakukan Majelis Rijalul ANSOR untuk dapat membendung radikalisme di kecamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini didasarkan pada permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai yaitu hanya berusaha untuk menggambarkan atau mendiskripsikan secara komprehensif mengenai data yang diperoleh di lapangan tentang Radikalisme (Studi pada Dzikir dan Halaqoh di kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu) mengenai prilaku, peristiwa, atau tempat tertentu secara rinci dan mendalam Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Dzikir dan Halaqoh dalam Mencegah Radikalisme di Kecamatan Kertasmaya melalui majelis Dzikir Rujalul Ansor
Mengembangkan Studi Islam Sebagai Basis Keilmuan Pendidikan Islam Jajat Darojat
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic scientific studies are increasingly interesting to discuss. There are many things about the development of Islamic scholarship that can be studied and developed. Islamic studies in all aspects can provide color to the study of science, including in the context of Islamic education. Islam as a complex value system has a legal basis and source that is original texs. But not a few among the Muslim community still view Islam narrowly, namely as a religion that has limits on matters that are normative, formalistic and symbolic. The perspective that cornered Islam to a religion that is rigid to the context and civilization of society. This is necessary for the development of Islamic studies which have relevance to various fields of scientific disciplines, including Islamic education. The theory of Islamic studies about education which is described through a conceptual structure is placed as a subject that understands reality. So Islamic Studies is a study that can provide a solid foundation and a strong foundation in developing Islamic education. Abstrak Studi keilmuan Islam semakin hari semakin menarik untuk didiskusikan. Banyak hal perkembangan keilmuan Islam yang berkembang dan dapat dikaji. Studi keIslaman dalam segala aspek bisa memberikan warna bagi kajian ilmu termasuk dalam konteks pendidikan Islam. Islam sebagai sistem nilai yang kompleks memiliki dasar dan sumber hukum yang bersifat original texs. Namun tidak sedikit dikalangan masyarakat muslim masih memandang Islam secara sempit, yakni sebagai agama yang memiliki batas pada hal-hal yang bersifat normatif, formalistis dan simbolis. Cara pandang yang menyudutkan Islam pada agama yang kaku terhadap konteks dan peradaban masyarakat. Hal inilah perlu adanya pengembangan Studi Islam yang memiliki relevansi terhadap berbagai bidang disiplin keilmuan, tidak terkecuali pendidikan Islam. Teori Studi Islam tentang pendidikan yang tergambarkan melalui struktur konseptual diletakkan sebagai subyek yang memahami realitas. Maka Studi Islam adalah kajian yang dapat memberikan fondasi yang kokoh dan landasan yang kuat dalam mengembangkan pendidikan Islam.
Pemikiran Pengajaran Dan Pendidikan Anak Menurut Al – Qabisi Abdul Hayi Imam
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sheikh Al-Qabisi is a Muslim figure in the era of the 4th century H who is concerned with education and learning. The specifications presented by Sheikh Al-Qabisi discussed the education and learning of children, institutionally oriented, meaning that he had discussed education governance for the specific segmentation of children. Consequently, Sheikh Al-Qabisi initiated the main goals of children's education, how to carry out children's education specifically so that he could put the main goals and secondary goals. He offers things related to 1) Foundations of Islamic Education, 2) Foundations of Children's Education, 3) Educational Curriculum, 4) Educational Objectives, 5) Co Educational Classes, 6) Educators, 7) Uqubat (Sanctions in Education), 8) Moral Education. In this case at least it offers basic concepts, processes, subjects and objects of teaching and education as well as outputs that are religiously based on the al-Qur'an and al-Hadith. Abstrak Syekh Al-Qabisi adalah tokoh muslim pada era abad ke 4 H yang concern dalam pendidikan dan pembelanjaran. Spesifikasi yang dikemukanan Syekh Al-Qabisi membicarakan tentang pendidikan dan pembelajaran anak-anak, berorientasi pada kelembagaan, maksudnya bahwa ia telah membicarakan tata kelola pendidikan untuk segmentasi secara khusus yaitu anak-anak. Secara konsekuen Syekh Al-Qabisi menggagas tujuan pokok pendidikan anak, bagaimana melaksanakan pendidikan anak secara khusus agar ia bisa meletakan tujuan pokok dan tujuan sekunder. Ia menawarkan hal yang berkaitan dengan 1) Landasan Pendidikan Islam, 2) Landasan Pendidikan Anak, 3) Kurikulum Pendidikan, 4) Tujuan Pendidikan, 5) Co Educational Classes, 6) Tenaga Pendidik, 7) Uqubat (Sanksi dalam Pendidikan), 8) Pendidikan Akhlak.Dalam hal ini setidak – tidaknya ia menawarkan konsep dasar, proses, subjek dan objek pengajaran dan pendidikan serta output yang bersifat religiusitas ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah berlandaskan al-Qur’an dan al-Hadits.
Bertafsir Ala Schleiermacher Mus'idul Millah; Hikmatul Luthfi
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is undeniable that as one of the sources of Islamic teachings, hadiths have both the authority and the problems that have been dynamically studied until now. The development of hadith studies is not only in demand by Muslims but also non-Muslims who are often represented as West. The study of the authenticity and the authority of hadith are the two focuses of early studies that have caused heated debates between scholars and orientalists, as well as the munkir al-sunnah. At present, the study of hadith interpretation and living sunnah are areas of hadith study that are getting more attention. In the aspect of the interpretation of hadith, hermeneutic is considered to be an alternative method that can provide new interpretations because it is carried out with various existing scientific approaches. Thus, the meaning of hadith is no longer dominated by linguistic and Islamic approaches, but also social and scientific approaches with the hope of being able to answer actual problems in society. Of course the projected application of hermeneutics must be studied intensively and continuously. And this article will examine the application of psychological hermeneutics and grammatical hermeneutics proposed by Schleiermacher in the hadith about patience in facing trials, to see the conceptual similarities between hermenerutics and the science of hadith and the appropriateness of their use in understanding hadith. Abstrak Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai salah satu sumber ajaran Islam, hadis memiliki otoritas sekaligus ‘permasalahan’ yang sampai saat ini terus dikaji secara dinamis. Perkembangan kajian hadis juga tidak hanya diminati oleh kalangan Muslim tapi juga Non-Muslim yang kerap direpresentasikan sebagai Barat. Kajian mengenai autentisitas dan otoritas hadis merupakan dua fokus kajian awal yang pernah menimbulkan perdebatan sengit antara para ulama dan orientalis, begitu juga dengan golongan munkir al-sunnah. Saat ini, kajian syarah hadis dan living sunah merupakan bidang kajian hadis yang mendapatkan atensi lebih. Dalam aspek pemaknaan hadis, hermeneutika dianggap bisa menjadi metode alternatif yang bisa memberikan interpretasi baru karena dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan yang ada. Dengan demikian, pemaknaan hadis tidak lagi didominasi oleh pendekatan kebahasaan dan keislaman semata, tetapi juga pendekatan sosial dan saintifik dengan harapan mampu menjawab permasalahan aktual di tengah masyarakat. Tentu saja proyeksi penerapan hermeneutika dalam kajian keislaman harus dikaji secara intens dan berkelajutan. Dan artikel ini akan mengkaji aplikasi hermeneutika psikologis dan hermeneutika gramatikal yang digagas oleh Schleiermacher pada hadis tentang sabar, untuk melihat kesamaan konseptual antara hermenerutika dan Ilmu Hadis dan kelayakan penggunaannya dalam memahami hadis.
Memaknai Aktifitas Belajar Sebagai Ibadah Dengan Kontekstualisasi Pemahaman Hadist “ Innamal A’malu Bin Niyat” Ahmad Hanafi
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

By trying to study it "letterleijk" on the original meanings and coupled with the meaning contextually seeing the background of the incident at the time the hadith was pronounced, the writer examines the hadith about this "motivation". In the language of religion is intention, in the language of psychology it is motivation which means more or less the same thing, namely things that become deliberate in acting. In simpler language it is "relentless heart" when someone is about to do something. This hadith clearly states that everything, whether in the form of activity or action, is dependent on the motivation. Do we go to college to avoid being told to do hermitage in the village? Or go to college while looking for a mate? Or to look cool with a college degree? God knows a 'lam Bis Shawab. Abstrak Dengan mencoba mengkajinya secara “letterleijk” atas makna-makna asli dan dibarengi dengan pemaknaan secara kontekstual melihat pada latar belakang kejadian pada saat hadist itu diucapkan, penulis mengkaji hadist tentang “motivasi” ini. Dalam bahasa agama adalah niat, dalam bahasa psikologi adalah motivasi yang kurang lebih artinya sama yakni hal-hal yang menjadi unsur kesengajaan dalam bertindak. Dalam bahasa yang lebih sederhana adalah “kerenteg hati” ketika seseorang akan melakukan sesuatu. Hadist ini secara tegas menyebutkan bahwa segala sesuatu apapun, baik yang berupa aktifitas maupun amalan perbuatan, adalah tergantung pada motivasinya. Apakah kita kuliah untuk menghindari daripada disuruh tandur di kampung? Ataukah kuliah sambil mencari jodoh? Atau agar terlihat keren dengan bergelar sarjana? Wallahu a’ lam Bis Shawab.

Page 1 of 1 | Total Record : 9