cover
Contact Name
Eman Sulaeman
Contact Email
misykah.bbc@gmail.com
Phone
+6281293975904
Journal Mail Official
misykah.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III - Tuparev - Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam
ISSN : 25030973     EISSN : 27471640     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Misykah adalah jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LP2I) IAI bunga Bangsa Cirebon. Jurnal Ini membahas tentang pemirkiran dan studi Islam. Jurnal Misykah terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam" : 8 Documents clear
Model Integrasi Islam, Sains Dan Budaya Pesantren hamdan adib
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kesadaran masyarakat akan kebutuhan manusia yang beriman, beraklak dan cerdas serta memahami ilmu pengetahuan menuntut pesantren untuk melengkapi pendidikan agama yang diajarkannya dengan pendidikan umum. Hal ini berdampak pada inovasi pesantren yang membentuk lembaga baru berupa sekolah formal dan rekonstruksi sistem dan pelajaran yang ada didalam pesantren sendiri. Maka dari itu dibutuhkan pesantren yang memiliki integrasi yang kuat antara Islam sains dan budaya yang ada di dalam pesantren. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis model integrasi Islam sains dan budaya Pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Integrasi yang diberikan pondok pesantren masih bersifat semu atau belum terkonstruk secara sempurna sehingga hasil yang diberikan belum maksimal, hanya ada beberapa pondok pesantren yang sudah bisa memberikan hasil yang maksimal dalam integrasi antara kedua ini, namun meniscayakan lemahnya salah satu keilmuan sehingga dalam integrasi yang dilakukan seharusnya ada kajian yang mendalam. Abstract Public awareness of the needs of human beings who have faith, character and intelligence and understand science requires pesantren to complement the religious education it teaches with general education. This has an impact on the innovation of Islamic boarding schools that form new institutions in the form of formal schools and the reconstruction of systems and lessons that exist within the pesantren itself. Therefore, a pesantren is needed that has a strong integration between Islamic science and culture in the pesantren. The purpose of this study is to describe and analyze the model of the integration of Islamic science and Islamic boarding school culture. The method used in this research is library research. The results of the study indicate that the integration provided by Islamic boarding schools is still pseudo or not perfectly constructed so that the results provided are not optimal, there are only a few Islamic boarding schools that have been able to provide maximum results in the integration between these two, but necessitate the weakness of one of the sciences so that in The integration carried out should have an in-depth study.
Peran Budaya Pesantren Dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Ilmu Derma Agung maulana sahali
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua yang khas terutama di Indonesia yang berkarakter dan cukup membanggakan karena pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang mengajarkan agama Islam dan memberikan kontribusi bagi pembangunan dan pembentukan manusia seutuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, untuk mengetahui budaya apa saja yang ada di PIDERMA. Kedua untuk mengetahui bagaimana budaya pesantren yang diterapkan di PIDERMA. Ketiga untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam membentuk karakter santri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dimana dalam pungimpulan data menggunakan interview, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta data dilapangan menunjukkan bahwa pengasuh dan pengurus piderma telah berusaha secara optimal untuk merealisasikan proses penerapan budaya dalam membentuk karakter santri dengan cara membagi tugas kepada Ustdaz/Ustadzah serta pengurus lainya yang berpengalaman dan memberikan materi-materi yang sangat menunjang di bidang akhlak. Memberikan contoh dalam penerapan membiasakan santri untuk mengerjakan sholat jama’ah, membaca Al-Qur’an, musyawarah, khitobahan, marhabanan, cocogan, deres, ro’an dan yang terpenting adalah mampu mengamalkan ilmu yang telah didapatkannya. Penerapan budaya pesantren Piderma dalam membentuk karakter santri ini berjalan dengan baik dan berhasil meskipun masih ada beberapa sebagian santri yang melanggar tata tertib yang telah ditetapkan oleh pondok ilmu derma agung. Abstract Pesantren is the oldest education system that is unique, especially in Indonesia, which has character and is quite proud because pesantren is an educational institution that teaches Islam and contributes to the development and formation of a whole person. The aims of this research are: first, to find out what cultures exist in PIDERMA. Second, to find out how the pesantren culture is applied in PIDERMA. Third, to find out what are the supporting and inhibiting factors in shaping the character of the santri. This study uses a qualitative research type, where the data collection uses interviews, observations, and documentation. Based on the results of research and discussion as well as data in the field, it shows that the caregivers and administrators of piderma have tried optimally to realize the process of implementing culture in shaping the character of students by dividing tasks to Ustadz/Ustadzah and other experienced administrators and providing materials that are very supportive in the field of education. morals. Giving examples in the application of getting students to do congregational prayers, reading the Qur'an, deliberation, khitobahan, marhabanan, cocogan, deres, ro'an and most importantly being able to practice the knowledge that has been obtained. The application of the Piderma Islamic boarding school culture in shaping the character of the santri went well and was successful, although there were still some students who violated the rules set by the Pondok Ilmu Derma Agung.
Entitas Manusia Dalam Quran Serta Implikasinyanya Dalam Pendidikan Dan Mitigasi Covid –19 Yoyoh Badriyyah; Eman Sulaeman
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini ini mengkaji soal entitas manusia dalam Alquran dan implikasinya dalam dunia pendidikan dan mitigasi dari covid 19. Kajian terhadap entitas manusia dalam alquran menjadi hal yang penting melihat posisinya sangat dasar dalam pemberian layanan pendidikan dan mitigasi covid 19. Tujuan dari penelitian ini menemukan suattu konsep dalam mitigasi wabah covid-19 dari pendekatan pendidikan dan pemahaman diri manusia atas dirinya sebagai makluk biologis dan psikologis. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian yaitu analisis teks / pustaka. Sedangkan objek kajiannya yaitu ayat-ayat Alquran serta teks-teks yang berkaitan dengan pendidikan dan covid-19. Dalam analaisis ayat, peneliti menggunakan pendekatan tematik, dimulai dari menghimpun ayat-ayat Al-Quran yang berkatian dengan entitas manusia, mengklasifikasikan dan menafsirkan dari sudut pandang pendidikan dan kesehatan. Hasil penelitian, diperoleh: pertama, manusia -dalam padangan Alquran- merupakan entitas yang terbangun oleh dua komponen dasar yaitu komponen biologis dan makluk psikologis; Kedua, kesadaran diri manusia sebagai makluk biologis dan psikologis berimplikasi terhadap pendidikan, bahwa kedua aspek tersebut perlu mendaptkan layanan pendidikan secara kuat dan seimbang supaya mampu menghadapi berbagai persoalan baik yang menyangkut fisik atau imunitas (seperti wabah covid) maupun psikis (seperti stres, kecemasan dan ketakutan); ketiga, pemulihan wabah covid-19,- dalam konteks pemahaman esensi manusia sebagai makluk biologis dan Psikologis- perlu didekati dengan dua hal, yaitu penguatan psisik / imunitas seperti pengobatan dan vaksinasi, serta pendidikan / penguatan psikis seperti pembiasaan berdzikir, berdoa, hiburan dan konsulting bagi pasen isoman. ABTRAC This study examines the human entity in the Qur'an and its implications in the world of education and mitigation of covid 19. The study of the human entity in the Qur'an is important considering its very basic position in providing educational services and mitigating covid 19. The purpose of this study is to find a concept in mitigating the covid-19 outbreak from an educational approach and human self-understanding of himself as a biological and psychological being. This research is descriptive qualitative, with research method that is text/library analysis. While the object of study is the verses of the Koran and texts related to education and COVID-19. In the verse analysis, the researcher uses a thematic approach, starting from collecting the verses of the Koran related to human entities, classifying and interpreting it from the point of view of education and health. The results of the study, obtained: first, humans -in the view of the Koran- are entities that are built by two basic components, namely biological components and psychological beings; Second, human self-awareness as biological and psychological beings has implications for education, that both aspects need to receive strong and balanced educational services in order to be able to deal with various problems, both related to physical or immunity (such as the covid outbreak) and psychologically (such as stress, anxiety and depression). Fright); third, the recovery from the covid-19 outbreak, - in the context of understanding the essence of humans as biological and psychological beings - needs to be approached with two things, namely physical strengthening/immunity such as treatment and vaccination, as well as education/psychic strengthening such as habituation of dhikr, prayer, entertainment and counseling. for isoman patients.
Konsep Pendidikan Karakter Menurut Syaikh Musthafa Al-Ghalayaini Dalam Kitab ‘Idhatun Nasyi’in Habib Abdul Muhyi
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak karakter remaja yang semakin memperhatikan. Maka upaya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki itu semua tidak lepas dari peran pendidikan karakter.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan karakter menurut syaikh Musthafa al-Ghalayaini dalam kitab ‘Idhatun Nasyi’in dan relevansinya terhadap nilai-nilai karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan karakter, nilai-nilai karakter, relevansi terhadap nilai-nilai karakter siswa menurut syaikh muasthafa al-ghalayaini dalam kitab ‘idhatun nasyi’in. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: Pertama, pendidikan karakter menurut syaikh Musthafa al-Ghalayaini sebagaimana pendidikan karakter pada umumnya, yaitu menanamkan akhlak yang utama, budi pekerti yang luhur serta didikan yang mulia dalam jiwa anak-anak, sejak kecil sampai ia menjadi orang yang kuasa untuk hidup dengan kemampuan usaha dan tenaganya sendiri. Kedua, nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam kitab ‘Idhatun Nasyi’in, diantaranya : percaya diri; sabar dan tabah hati; ikhlas; optimis; berani; solidaritas; jujur; religius; cinta damai; cinta tanah air; toleransi dan saling menghargai; kedermawanan; dapat dipercaya; tolong menolong, memaksimalkan pekerjaan; tawakal; dan mandiri. Ketiga, konsep pendidikan karakter menurut syaikh Musthafa al-Ghalayaini memiliki relevansi terhadap corak pendidikan di Indonesia. Abstract teenage characters who are increasingly paying attention. So efforts that can be made to improve it all cannot be separated from the role of character education. This study aims to describe the concept of character education according to Shaykh Musthafa al-Ghalayaini in the book 'Idhatun Nasyi'in and its relevance to the character values ​​of students. This study aims to determine the concept of character education, character values, relevance to student character values ​​according to Shaykh Muasthafa al-Ghalayaini in the book 'idhatun nasyi'in. This research is a library research (library research). This study produced several findings, namely: First, character education according to Shaykh Musthafa al-Ghalayaini as character education in general, namely instilling the main character, noble character and noble upbringing in children's souls, from childhood until they become adults. who has the power to live with his own effort and power. Second, the values ​​of character education contained in the book 'Idhatun Nasyi'in, including: self-confidence; patient and steadfast; sincere; optimistic; brave; solidarity; honest; religious; love peace; love for the homeland; tolerance and mutual respect; generosity; can be trusted; help, maximize work; trustworthiness; and independent. Third, the concept of character education according to Shaykh Musthafa al-Ghalayaini has relevance to the style of education in Indonesia. Both in concepts, character values ​​and the purpose of education itself, namely for the creation of individuals with noble character or virtuous character.
Implementasi Qs Al-Isra’ Ayat 23-25 Dalam Pembinaan Keluarga Muslim Siti Mutiara Salsabila Karya Putri; Ajat Rukajat; Yayat Herdiana
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kesadaran masyarakat akan kebutuhan manusia yang beriman, beraklak dan cerdas serta memahami ilmu pengetahuan menuntut pesantren untuk melengkapi pendidikan agama yang diajarkannya dengan pendidikan umum. Hal ini berdampak pada inovasi pesantren yang membentuk lembaga baru berupa sekolah formal dan rekonstruksi sistem dan pelajaran yang ada didalam pesantren sendiri. Maka dari itu dibutuhkan pesantren yang memiliki integrasi yang kuat antara Islam sains dan budaya yang ada di dalam pesantren. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis model integrasi Islam sains dan budaya Pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Integrasi yang diberikan pondok pesantren masih bersifat semu atau belum terkonstruk secara sempurna sehingga hasil yang diberikan belum maksimal, hanya ada beberapa pondok pesantren yang sudah bisa memberikan hasil yang maksimal dalam integrasi antara kedua ini, namun meniscayakan lemahnya salah satu keilmuan sehingga dalam integrasi yang dilakukan seharusnya ada kajian yang mendalam. Abstract Public awareness of the needs of human beings who have faith, character and intelligence and understand science requires pesantren to complement the religious education it teaches with general education. This has an impact on the innovation of Islamic boarding schools that form new institutions in the form of formal schools and the reconstruction of systems and lessons that exist within the pesantren itself. Therefore, a pesantren is needed that has a strong integration between Islamic science and culture in the pesantren. The purpose of this study is to describe and analyze the model of the integration of Islamic science and Islamic boarding school culture. The method used in this research is library research. The results of the study indicate that the integration provided by Islamic boarding schools is still pseudo or not perfectly constructed so that the results provided are not optimal, there are only a few Islamic boarding schools that have been able to provide maximum results in the integration between these two, but necessitate the weakness of one of the sciences so that in The integration carried out should have an in-depth study.
Konsep Pendidikan Islam Sunan Gunung Jati Di Cirebon muhammad fahmi passa
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak pendidikan kita yang banyak melahirkan peserta didik yang tidak mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, tidak melaksanakan sholat, tidak melakukan puasa di bulan Ramadhan dan tidak memiliki budi pekerti yang baik. Kedua masih sering membuat keributan sehingga terjadi tawuran antar siswa sekolah, melakukan pelanggaran asusila, mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras. Ketiga, masih meluasnya korupsi, kolusi dan nepotisme disemua sektor kemasyrakatan, ini merupakan pertanda masih lemahnya pendidikan kita dalam mengendalikan akhlak peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang konsep pendidikan Islam Sunan Gunung Jati dan pengajaran pendidikan Islam di tanah Jawa, mengetahui peran guru dalam menerapkan konsep pendidikan Islam di sekolah, mengetahui konsep pendidikan Islam Sunan Gunung Jati dan relevansinya bagi pengembangan pendidikan dewasa ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif adapun dalam pengumpulan data menggunakan interview, observasi dan dokumentasi. hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) konsep pendidikan Islam Sunan Gunung Jati, adalah ide Sunan Gunung Jati, membawakan ajaran Islam yang menitikberatkan pada pendidikan akhlak dan tasawuf melalui pepatah-petitihnya, 2) metode pendidikan Islam Sunan Gunung Jati dalam proses islamisasi di tanah Jawa dilakukan dengan metode maw’izhatun hasanah wa mujadalah bilati hiya ahsan, metode al-hikmah, metode tadarruj, metode pembentukan dan penanaman kader pendidik (guru agama), metode kerjasama, metode musyawarah., 3) bentuk dan symbol pendidikan Islam pada masa Sunan Gunung Jati dapat dilihat dalam berbagai acara seperti pertunjukan wayang, barong, topeng, dan ronggeng adalah empat jenis dari pertunjukan kesenian masyarakat Jawa (Cirebon), kemudian selamatan-selamatan (sedekahan), yang menjadi tradisi di bulan-bulan tertentu dan perayaan-perayaan keislaman Dengan penelitian ini, maka konsep pendidikan Islam Sunan Gunung Jati relevan bagi pengembangan pendidikan Islam dewasa ini, terutama untuk meyiapkan peserta didik yang shalih, berakhlak mulia dan menjunjung tinggi aspek ketuhanan. Abstract Our education gives birth to many students who are not able to read the Qur'an well, do not pray, do not fast in Ramadan and do not have good character. The two still often make a fuss so that there are brawls between school students, committing immoral violations, consuming illegal drugs and alcohol. Third, the widespread corruption, collusion and nepotism in all sectors of society, this is a sign that our education is still weak in controlling the morals of students. This study aims to determine the background of the concept of Islamic education in Sunan Gunung Jati and the teaching of Islamic education in Java, to determine the role of teachers in implementing the concept of Islamic education in schools, to understand the concept of Islamic education from Sunan Gunung Jati and its relevance to the development of education today. This research is a type of qualitative research as for data collection using interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that: 1) the concept of Islamic education of Sunan Gunung Jati, is the idea of ​​Sunan Gunung Jati, bringing Islamic teachings that emphasize moral education and Sufism through his proverbs, 2) the method of Islamic education of Sunan Gunung Jati in the process of Islamization in Java. carried out by the maw'izhatun hasanah wa mujdalam bilati hiya ahsan method, the al-hikmah method, the tadarruj method, the method of forming and inculcating a cadre of educators (religious teachers), the method of cooperation, the method of deliberation, 3) forms and symbols of Islamic education during the Sunan Gunung era. Jati can be seen in various events such as wayang performances, barong, masks, and ronggeng are four types of Javanese art performances (Cirebon), then salvation-salvation (alms), which becomes a tradition in certain months and Islamic celebrations. In this research, the concept of Sunan Gunung Jati Islamic education is relevant for the development of Islamic education today, especially to prepare students who are pious, have noble character and uphold the divine.
Penyemaian Jati Diri Sebagai Strategi Internalisasi Nilai Karakter Untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Rifda Haniefa; Mohamad Samsudin
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Komunikasi yang hebat dan efektif tidak hanya tergantung pada pesan yang disampaikan, tetapi juga hubungan antara pembicara dan mitranya dan juga pemahaman pada dirinya sendiri. Indonesia berada pada level terendah berdasarkan survei kesantunan di Asia Tenggara dan membutuhkan inovasi besar baru untuk menginternalisasi nilai karakter untuk meningkatkan bakat interpersonal sebagai salah satu pengembangan kepribadian. Mengetahui konsep kepribadian dapat memiliki pengaruh besar pada komunikasi interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan beberapa jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi sebagai teknik pengumpulan. Selain itu juga menggunakan analisis isi sebagai analisis data. Karakter merupakan interpretasi nyata sebagai wajah dari kepribadian yang menciptakan sistem nilai, sikap dan perilaku. Kepribadian seseorang akan dimaknai dari penampilan perpaduan antara rasa, kreativitas, karsa dan karya. Pengembangan kepribadian merupakan strategi untuk menginternalisasi nilai-nilai karakter dan meningkatkan kecerdasan interpersonal yang dapat diterapkan dan dibiasakan di lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Ada 3 langkah untuk menginternalisasi karakter nilai, yaitu langkah transformasi nilai, langkah transaksi nilai dan langkah internalisasi nilai. ABSRAK Humans are social beings who have a need to interact, communicate and socialize with other humans. The great and effective communication not only depends on the delivered message, but also the relation between the speaker and his partners and also the understanding on hisself. Indonesia is on the lowest level based on politeness surveys in Southeast Asia and needs new great innovations to internalize character value to increase interpersonal aptitude as one of personality development. Knowing personality concepts can have a huge influence on interpersonal communication. This research is a qualitative study with some kind of library research. This research is used by dokumentasi technique as a collecting technique. It also used content analysis as a data analysis. The character is a real interpretation as the face of the personality which created the values system, attitude and behavior. The personality of someone will be interpreted from the appearance of combination between taste, creativity, intention and work. Personality development is a strategy to internalize character values and to increase interpersonal intelligence which can be applied and accustomed to the family, society and school. There are 3 steps to internalize the values character, those are step of value transformation, step of value transaction and step of internalization of values.
Meluruskan Pemahaman Jihad Dan Cara Mengamalkannya Hajjin Mabrur
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat mendengar kata jihad yang tergambar dalam pikiran sebagian pihak dan imajinasi mereka adalah perang, pertumpahan darah, dan saling membunuh. Kondisi semacam ini menjadikan Islam yang merupakan agama yang sangat menjungjung tinggi perdamaian justru dianggap sebagai agama teroris yang eksistensinya dikhawatirkan mengancam ketentraman banyak pihak. Oleh karenanya pembahasan ini menjadi penting untuk meluruskan kembali pemahaman jihad yang salah kaprah di tengah masyarakat. Dalam tulisan sederhana ini penulis akan menggali makna jihad melalui analisis semiotika. konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure melalui dikotomi sistem tanda: signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia antara ‘yang ditandai’ (signified) dan ‘yang menandai’ (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Kata jihad secara semantik pada awalnya tidaklah berkaitan dengan perang karenanya makna jihad mencakup pemahaman yang luas. Sehingga jihad memiliki bentuk yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan umat Islam yang kesemuanya bertujuan untuk kemulyaan agama dan menegakkan kalimat Allah dimuka bumi, karenanya memberantas kebodohan, kemiskinan dan penyakit adalah jihad yang tidak kurang pentingnya dari pada mengangkat senjata. Ilmuwan berjihad dengan memanfaatkan ilmunya, karyawan berjihad dengan bekerja dan berkarya yang baik, guru dengan pendidikannya yang sempurna, pemimpin dengan keadilannya, pengusaha dengan kejujurannya dan seterusnya. Jihad dalam makna seperti inilah yang perlu dimunculkan sebagai sebuah pemahaman bersama yang kemudian diisi dengan semangat amaliyyah. Abstarct When they hear the word jihad, what some people think and imagine is war, bloodshed, and killing each other. Such conditions make Islam, which is a religion that highly upholds peace, actually be considered a terrorist religion whose existence is feared to threaten the peace of many parties. Therefore, this discussion is important to realign the misguided understanding of jihad in society. In this simple paper the author will explore the meaning of jihad through semiotic analysis. The semiotic concept was introduced by Ferdinand de Saussure through the dichotomy of the sign system: signified and signifier or signifie and significant which is atomistic. This concept sees that meaning arises when there is an association or in absentia relationship between the 'signified' and the 'signifier'. A sign is the unity of a form of signifier (signifier) ​​with an idea or signified (signified). The word jihad is not semantically related to war at first because the meaning of jihad includes a broad understanding. So that jihad has various forms according to the needs of Muslims, all of which are aimed at the glory of religion and upholding the word of Allah on earth, therefore eradicating ignorance, poverty and disease is a jihad that is no less important than taking up arms. Scientists strive for jihad by utilizing their knowledge, employees strive for jihad by doing good works, teachers with perfect education, leaders with justice, entrepreneurs with honesty and so on. Jihad in this sense needs to be raised as a common understanding which is then filled with the spirit of amaliyyah.

Page 1 of 1 | Total Record : 8