cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB Principal Contact: Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd. (085239967417) Technical Support Contact: Randi Pratama M., M.Pd. (085781267181) Email: jurnalp4i@gmail.com
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
CENDEKIA : Jurnal Ilmu Pengetahuan
ISSN : 27748030     EISSN : 27744183     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2022)" : 8 Documents clear
IMPLEMENTASI METODE PENDIDIKAN ISLAM PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 (KAJIAN TAFSIR MAUDHU'I) SURIP SURIP
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1151

Abstract

By using descriptive qualitative research method through a literacy study approach. The problem-solving procedure is carried out based on the problems that arise with the study of literature in the main book of ushul at-tarbiyah wa originibuha, Abdurrahman An-Nahlawi, an expert on modern education, with a discussion of determining modern Islamic education methods that refer to the verses of the Qur'an through tafsit. maudhu'i, a method of interpreting the Koran by collecting verses of the Koran related to a particular theme. Through discussion of the discourse on the modernism method in Islamic education Era 4.0 which has been contained in the Qur'an, so that Muslims can make up-to-date innovations to develop Islamic education by following the times. The process of developing Islamic education methods Era 4.0 does not recognize methodological stagnation, but must continue to move following the development of situations and conditions, through maudhu'i interpretation an Islamic paradigm will emerge that needs to be practiced in concrete actions in developing Islamic education methods into Weltanschauung (World View). ABSTRAKDengan menggunakan penelitian Metode kualitatif deskriftif melalui pendekatan studi literasi. Prosedur pemecahan masalah dilakukan berdasarkan permasalahan yang timbul dengan kajian literatur dalam buku utama ushul at-tarbiyah wa asalibuha, Abdurrahman An-Nahlawi, pakar pendidikan modern, dengan pembahasan menentukan metode pendidikan Islam modern yang mengacu pada ayat-ayat al-Qur'an melalui tafsit maudhu'i, salah satu metode penafsiran al-Qur’an dengan cara menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengan suatu tema tertentu. Melalui pembahasan diskursus dalam metode modernisme dalam pendidikan Islam Era 4.0 yang telah tertuang dalam al-Qur'an, sehingga umat Islam dapat melakukan inovasi-inovasi yang up-to date untuk mengembangkan pendidikan Islam dengan mengikuti perkembangan zaman. Proses pengembangan metode pendidikan Islam Era 4.0 tidak mengenal stagnasi metodologis, tetapi harus terus bergerak mengikuti perkembangan situasi dan kondisi, melalui tafsir maudhu'i akan muncul paradigma Islam yang perlu dipraktikkan secara tindakan konkrit dalam mengembangkan metode pendidikan Islam menjadi Weltanschauung (Pandangan Dunia).
PENGARUH INGSUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA PADA PROSES PEMBUBUTAN MUH. DARWIS; RAMLI RAMLI; RISA BERNADIPUMAR
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1152

Abstract

A lathe is a machine tool that has a rotating main movement that functions to change the shape and size of the workpiece by cutting the workpiece with a cutting chisel, positioning the object in the direction of the axis of the lathe to cut or feed to produce a product. The benchmark for the accuracy and surface quality of a product in the manufacturing industry is the surface roughness of the workpiece. While the factors that affect the surface roughness are the depth of cut, the feed rate and the cutting speed.This study compares the inset 0.12; 0.16 and 0.2 mm/revolution with variations in spindle rotation of 180, 260, 370, 540, 800 and 1200 revolutions/minute using SAE 40 oil cooling fluid with a constant cutting depth of 0.5 mm while the object surface roughness being studied is the surface roughness of the object. work using Hommel Tester T-2000, amplifier meter, detector, power drive and strip chart recorder. The results of the test and analysis showed that the slip motion of 0.12 mm/rev had the lowest surface roughness, while the slip motion of 0.2 mm/rev had the highest surface roughness. ABSTRAKMesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang mempunyai gerakan utama berputar yang berfungsi untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda kerja tersebut dengan suatu pahat penyayat, posisi benda searah sumbu mesin bubut untuk melakukan penyayatan atau pemakanan untuk menghasilkan suatu produk.Tolak ukur keakuratan dan kualitas permukaan suatu produk indutri manufaktur adalah kekasaran permukaan benda kerja. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kekasaran permukaan adalah kedalaman pemakanan (depth of cut), laju pemakanan (feed rate) dan kecepatan potong.Penelitian ini membandingkan gerak ingsut 0,12 ; 0,16 dan 0,2 mm/putaran dengan variasi putaran spindel 180, 260, 370, 540, 800 dan 1200 putaran/menit menggunakan fluida pendingin oli SAE 40 dengan Kedalaman pemotongan konstan yaitu 0,5 mm sedangkan yang diteliti adalah kekasaran permukaan benda kerja menggunakan Hommel Tester T-2000, amplifier meter, detector, power drive dan strip chart recoder. Hasil pengujian dan analisa didapatkan bahwa gerak ingsut 0,12 mm/putaran mempunyai kekasaran permukaan yang paling rendah sedangkan gerak ingsut 0,2 mm/putaran mempunyai kekasaran permukaan yang paling tinggi.
ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA LAWAS (PUISI TRADISIONAL) MASYARAKAT KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARRA BARAT HENI MAWARNI
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1153

Abstract

This research was motivated by an interest in the lawas people of Sumbawa who characterized lawas development and vice versa, the lawas has become part of the milestones of the life of the people. The purpose of this research is to describe the function and meaning lawas (traditional poetry) for the people in Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara. This research uses descriptive methods in the form of qualitative, and semiotic structural approaches. Based on the results of data analysis on the functions and meanings lawas of Sumbawa people in Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara, it can be concluded that the functions and meanings in the lawas, namely; as group identity, ratification of culture, as a means of education, as entertainment, as a marker of time, to study history, and to indict. ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan pada lawas masyarakat Sumbawa yang mewarnai perkembangan lawas dan begitu pula sebaliknya lawas telah menjadi bagian dari tonggak kehidupan masyarakatnya. Tujuan pada penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi dan makna lawas (puisi tradisional) untuk masyarakat di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbentuk kualitatif, dan pendekatan struktural semiotik. Berdasarkan hasil analisis data terhadap fungsi dan makna lawas bagi masyarakat Sumbawa Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat dapat disimpulkan bahwa fungsi dan makna lawas yaitu; sebagai identitas kelompok, pengesahan kebudayaan, sebagai sarana pendidikan, sebagai hiburan, sebagai penanda waktu, untuk mempelajari sejarah, dan untuk berdakwa.
KESEDIAAN SUAMI MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH TANGGA SELAMA ISTRI HAMIL DI KELURAHAN SAMBUNG JAWA KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR I MADE SUKARTA; ANDI ZULFAIDAWATY
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1154

Abstract

Pregnant women experience changes in their body systems, both hormonally and other body systems. This is due to the presence of a fetus in the womb. This condition is added. Fatigue during pregnancy has a negative impact on the mother and the fetus in the womb. Therefore, it needs to be reduced with the help of the husband taking over this role during pregnancy. With the hope that the mother can rest, and take good care of herself. So that pregnancy and delivery are normal. This study aims to find out how the relationship between husband's characteristics and willingness to take up household work during pregnancy and childbirth in Connect Jawa Village, Mamajang District, Makassar City. This type of research is an observational analytic cross sectional approach. The time period is March to September 2021. The total sample size is 49 simple. The results obtained that there is no relationship between education and willingness to take over domestic roles while the variables of employment and income are related. Suggestions as a solution from these findings, although there is no relationship between education and readiness to help in the domestic sphere, it is still necessary to socialize harmonious gender roles. Non-formal and formal workers still always provide time to help their wives work other than those that are natural. ABSTRAKIbu hamil penngalami perubahan sistem tubuhnya baik secara hormonal maupun sistem tubuh lainnya. Hal itu disebabkan karena adanya janin dalam kandungan. Kondisi tersebut ditambah lagiKelelahan selama masa kehamilan berdampak buruk terhadap ibu dan janin yang dikanadung Oleh sebab itu perlu dikurangi dengan bantuan suami mengambil alih peran tersebut selama masa kehamilan. Dengan harapan ibu bisa istirahat, dan merawat diri dengan baik. Sehingga kehamilan dan pesalinan bejalan normal. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana hubungan karakteristik suami terhadap kesediaan pengambilan pekerjaan rumah tangga selama hamil dan persalinan di kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Jenis penelitian analitik observasional pendekatan cross sectional. Waktu periode Maret sd September 2021. Besar sample 49 total simple. Hasil diperoleh tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kesediaan pengambil alihan peran domestic sementara variable pekerjaan dan penghasilan berhubungan. Saran sebagai solusi dari hasil temuan ini walaupun tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kesiapan membantu di ranah domestic namun tetap diperlukan sosialisasi peran gender yang harmonis. pekerja non formal maupun formal tetap selalu menyediaakan waktu untuk membantu pekerjan istri selain yang bersifat kodrat .
PERANAN E-LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS SELVI LISU BANNE SUSATIO; MUHAMMAD HASBI; PURNAMAWATI PURNAMAWATI
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1155

Abstract

The purpose of this review is to determine the role of multimedia-based e-learning in the limited face-to-face learning process. The research method chosen is the literature study method, all data collected comes from journals, books or other sources. This study seeks to identify and describe the role of multimedia-based e-learning in limited face-to-face learning. The data collection technique used is adjusted to the purpose of this research, namely literature study (literature study). The data was obtained through internet searches by searching for articles related to the research topic. Based on the results of the review, it can be concluded that multimedia-based e-learning in learning will determine success in learning. The use of a variety of multimedia is also the right choice to make the learning process more lively, more interesting, more interactive, marked by increased learning outcomes and interest in students, and while still having to adjust facilities and infrastructure in every place and level of education. Thus the role of multimedia-based e-learning in limited face-to-face learning is a smart choice to carry out learning during the current pandemic, in order to continue to advance and carry out learning as usual so that educational goals are fully achieved. ABSTRAK                                                           Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui peranan e-learning berbasis multimedia dalam proses belajar tatap muka terbatas. Metode penelitian yang dipilih adalah metode studi literatur, semua data yang dikumpulkan berasal dari jurnal, buku ataupun sumber lainnya. Penelitian ini berusaha mengetahui dan mendeskripsikan peranan e-learning berbasis multimedia dalam pembelajaran tatap muka terbatas. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu studi pustaka (studi literatur). Data diperoleh melalui penelusuran internet dengan mencari artikel-artikel yang berkaitan dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil review dapat disimpulkan e-learning berbasis multimedia pada pembelajaran sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah pembelajaran. Penggunaan ragam multimedia juga menjadi pilihan yang tepat untuk membuat proses pembelajaran lebih hidup, lebih menarik, lebih interaktif, ditandai dengan meningkatnya hasil dan minat belajar pada peserta didik, serta dengan tetap harus menyesuaikan sarana dan prasaran di setiap tempat dan jenjang pendidikan. Dengan demikian peranan e-learning berbasis multimedia dalam pembelajaran tatap muka terbatas adalah sebuah pilihan yang cerdas untuk melangsungkan pembelajaran pada masa pandemi seperti saat ini, guna untuk tetap memajukan dan melaksanakan pembelajaran seperti biasanya agar tujuan pendidikan tercapai seutuhnya.
PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MUSNAENI MUSNAENI; SAKWATI ABIDIN; PURNAMAWATI PURNAMAWATI
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1168

Abstract

This review aims to determine the importance of strategic management in improving the quality of education. The review method used is literature, by collecting various references to supporting articles from international and national journals. The results of this study, in the form of an article, describe a significant improvement in the quality of education in well-managed schools. Schools that are not supported by good management processes can lead to irregular organizational rhythms that fail to achieve educational goals properly. Improving the quality of education will certainly have an impact on graduates from these schools. Through strategic management, future opportunities can be expanded and realized risks can be minimized. Strategic management can only be achieved if all parties with direct interest in the school, such as school administrators, parents, lecturers and staff, are involved ABSTRAKReview ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya manajemen strategis dalam meningkatan mutu pendidikan. Metode review yang digunakan adalah literature, dengan mengumpulkan berbagai referensi artikel pendukung dari jurnal internasional dan nasional. Hasil kajian ini, dalam bentuk artikel, menggambarkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas pendidikan di sekolah yang dikelola dengan baik. Sekolah yang tidak ditunjang dengan proses manajemen yang baik dapat saja menimbulkan ritme organisasi yang tidak teratur sehingga gagal mencapai tujuan pendidikan dengan baik. Peningkatan kualitas pendidikan tentunya akan berdampak pada lulusan dari sekolah tersebut. Melalui manajemen strategis, peluang masa depan dapat diperluas dan risiko yang direalisasikan dapat diminimalkan. Manajemen strategis hanya dapat dicapai jika semua pihak yang berkepentingan langsung dengan sekolah, seperti administrator sekolah, orang tua siswa, dosen dan staf, terlibat.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK ATAS MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK HASWAR WIDJANARTO
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1189

Abstract

  ABSTRAK Setelah dikeluarkannya Undang Undang No 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia, dunia jaminan fidusia semakin menarik perhatian para pelaku bisnis pembiayaan dan kalangan perbankan. Pada saat dikeluarkan Undang Undang tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum kepada para pihak dan memberikan kepastian hukum. Namun, masih ada beberapa kelemahan dari Undang Undang No 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia. Undang Undang tersebut kurang memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum sehingga belum sepenuhnya terwujud sebagaimana politik hukum Undang Undang No. 42 tersebut. Kendala kendala yang timbul dalam pelaksanaan Undang Undang No 42 Tahun 1999 selama ini adalah kurangnya penegakan hukum. Dalam penelitian ini dibahas 2 (dua) permasalahan pokok sehubungan dengan musnahnya benda jaminan fidusia dalam perjanjian kredit bank. Pertama, bagaimana pengaturan tanggung jawab debitur terhadap benda jaminan fidusia yang musnah dalam perjanjian kredit bank menurut Undang Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia. Kedua, bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit bank terhadap masalah musnahnya benda jaminan fidusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang didasarkan pada data sekunder dengan pendekatan perundang undangan dan pendekatan konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia, terkait dengan tanggung jawab debitur terhadap benda jaminan fiduisa yang musnah dalam suatu perjanjian kredit bank, debitur tetap harus bertanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman kredit walaupun benda jaminan fidusia tersebut diasuransikan atau tidak diasuransikan. Kedua, perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit bank terhadap masalah musnahnya benda jaminan masih sangat lemah karena jika terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak, perlindungan hukum tidak berjalan secara efektif bagi pihak-pihak yang dirugikan. Kata kunci: Perlindungan Hukum, Tanggug Jawab. Jaminan Fidusia, Musnahnya Benda Jaminan Fidusia, Perjanjian Kredit Bank.   ABSTRACT After the issuance of Law No. 42 of 1999 concerning fiduciary guarantees, the world of fiduciary guarantees has increasingly attracted the attention of financing businesses and banking circles. When the law is issued, it is expected to provide legal protection to the parties and provide legal certainty. However, there are still some weaknesses in Law No. 42 of 1999 regarding fiduciary guarantees. The Act does not provide legal protection and legal certainty so that it has not been fully realized as the legal politics of Law no. the 42. The obstacles that arise in the implementation of Law No. 42 of 1999 so far are the lack of law enforcement. In this study, 2 (two) main problems are discussed in connection with the destruction of fiduciary collateral objects in bank credit agreements. First, how is the arrangement of the debtor's responsibility for the destroyed fiduciary collateral in the bank credit agreement according to Law Number 42 of 1999 concerning fiduciary guarantees. Second, how is the legal protection for the parties in the bank credit agreement against the problem of the destruction of fiduciary collateral objects. The research method used in this research is normative legal research, namely legal research based on secondary data with a statutory approach and a conceptual approach. The results show that according to Law Number 42 of 1999 concerning fiduciary guarantees, related to the debtor's responsibility for fiduciary collateral objects that are destroyed in a bank credit agreement, the debtor must still be responsible for repaying the credit loan even though the fiduciary guarantee object is insured or not. insured. Second, legal protection for the parties in the bank credit agreement against the problem of the destruction of collateral is still very weak because if there is a default by one of the parties, legal protection does not run effectively for the injured parties. ABSTRAKSetelah dikeluarkannya Undang Undang No 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia, dunia jaminan fidusia semakin menarik perhatian para pelaku bisnis pembiayaan dan kalangan perbankan. Pada saat dikeluarkan Undang Undang tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum kepada para pihak dan memberikan kepastian hukum. Namun, masih ada beberapa kelemahan dari Undang Undang No 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia. Undang Undang tersebut kurang memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum sehingga belum sepenuhnya terwujud sebagaimana politik hukum Undang Undang No. 42 tersebut. Kendala kendala yang timbul dalam pelaksanaan Undang Undang No 42 Tahun 1999 selama ini adalah kurangnya penegakan hukum. Dalam penelitian ini dibahas 2 (dua) permasalahan pokok sehubungan dengan musnahnya benda jaminan fidusia dalam perjanjian kredit bank. Pertama, bagaimana pengaturan tanggung jawab debitur terhadap benda jaminan fidusia yang musnah dalam perjanjian kredit bank menurut Undang Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia. Kedua, bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit bank terhadap masalah musnahnya benda jaminan fidusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang didasarkan pada data sekunder dengan pendekatan perundang undangan dan pendekatan konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia, terkait dengan tanggung jawab debitur terhadap benda jaminan fiduisa yang musnah dalam suatu perjanjian kredit bank, debitur tetap harus bertanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman kredit walaupun benda jaminan fidusia tersebut diasuransikan atau tidak diasuransikan. Kedua, perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit bank terhadap masalah musnahnya benda jaminan masih sangat lemah karena jika terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak, perlindungan hukum tidak berjalan secara efektif bagi pihak-pihak yang dirugikan.
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN JALUR INPASSING DI ERA DIGITAL ENDANG SETYORINI
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v2i2.1223

Abstract

Learning Technology Developer (PTP) is a functional learning technology position, a position that has the main scope of analyzing, planning, producing, implementing, controlling, and evaluating learning technology systems/models. PTP inpassing path is appointed based on elements of education, work experience, and years of service so that it has a heterogeneous level of capacity. One of the weaknesses of the adjustment/adjustment is that the level of position is only based on years of service and education without paying attention to the achievement of previous performance results, so that the PTP competencies that go beyond are not evenly distributed, some are still low and some are high/satisfactory. Therefore, it is necessary to increase competence and professional development. The purpose of this literature review is to obtain an overview of; (1) opportunities for increasing the competence and capacity of PTP as a career path, and (2) challenges in developing PTP competence and capacity in the field of learning, and technology as an effort to improve personal quality, (3) collaboration of PTP with other functional positions in supporting institutional performance . This study uses a descriptive method. The technique of collecting data and information is through literature study. The results of this study indicate that learning technology has opportunities and challenges in developing innovative ICT-based learning models, as well as collaboration between PTP developers and other functional positions in supporting institutional performance. ABSTRAKPengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) adalah jabatan fungsional bidang teknologi pembelajaran, jabatan karir yang memiliki ruang lingkup tugas utama melakukan analisis dan pengkajian, perencanaan, produksi, penerapan, pengendalian, dan evaluasi terhadap sistem/model teknologi pembelajaran. PTP jalur inpassing diangkat berdasarkan unsur pendidikan, pengalaman kerja, dan masa kerja sehingga memiliki tingkat kapasitas yang heterogen. Salah satu kelemahan jalur penyesuaian/inpassing adalah penentuan jenjang jabatannya hanya didasarkan pada masa kerja dan pendidikan tanpa memperhatikan capaian hasil kinerja sebelumnya, sehingga kompetensi PTP jalur inpassing belum merata, ada yang masih rendah/kurang dan ada yang tinggi/memuaskan. Oleh sebab itu, diperlukan peningkatan kompetensi dan tuntutan pengembangan profesi. Tujuan kajian literatur ini adalah memperoleh gambaran mengenai; (1) peluang peningkatan kompetensi dan kapasitas PTP inpassing sebagai jabatan karir, dan (2) tantangan dalam mengembangkan kompetensi dan kapasitas PTP pada bidang pembelajaran, dan bidang teknologi sebagai upaya peningkatan kualitas pribadi, (3) kolaborasi PTP dengan jabatan fungsional lain dalam mendukung kinerja lembaga. Kajian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dan informasinya melalui studi literatur. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa pengembang teknologi pembelajaran inpassing memiliki peluang dan tantangan dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK, serta kolaborasi PTP dengan jabatan fungsional lain dalam mendukung kinerja lembaga.

Page 1 of 1 | Total Record : 8