cover
Contact Name
I Gde Adi Suryawan Wangiyana
Contact Email
jurnalsilvasamalas@gmail.com
Phone
+6281907005728
Journal Mail Official
jurnalsilvasamalas@gmail.com
Editorial Address
Jl Pemuda No. 59A Dasan Agung Baru, Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Silva Samalas: Journal of Forestry and Plant Science
ISSN : 26216779     EISSN : 27767175     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Silva Samalas intended as a medium for communication between researchers about their work. This journal accepted scientific papers on various topics including forestry, agriculture, botany, and environmental science. Jurnal Silva Samalas also accepted various types of scientific paper including research paper, systematic reviews, and short communication.
Articles 86 Documents
IMPLEMENTASI STRATEGI PENANGGULANGAN ILLEGAL LOGGING DI HUTAN LINDUNG SESAOT BKPH RINJANI BARAT RESOTR SESAOT Maria Goveni Marton; Muhamad Soimin
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i2.3697

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi dari implementas  penanggulangan illegal logging oleh Balai Kesatuan Pengelolah Hutan (BKPH) Rinjani Barat yaitu Resort Sesaot dan untuk mengetahui kendala dari implementasi strategi penanggulangan illegal logging di Balai Kesatuan Pengelolah Hutan (BKPH)  Rinjani Barat yaitu Resort Sesaot. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu Hutan Lindung Sesaot, Desa Sesaot Kecamatan Narmada Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Dan waktu penelitian dilakukan mulai pada tanggal 19 Desember 2019 sampai dengan tanggal 18  Januari 2020. Data yang telah diperoleh dilapangan mengenai implementasi strategi penanggulangan illegal logging di Hutan Lindung Sesaot telah dianalisis. Analisis data menggunakan Skala Likert pernyataan yang diajukan mengenai objek perskalaan harus mengandung isi yang akan dinilai responden apakah setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek yang jenjang bisa tersusun atas : Sangat setujuh: 5        Setuju : 4 Netral : 3 Kurang setujuh : 2 Sama sekali tidak setujuh : 1. Strategis implementasi penanggulangan illegal longging adalah melakukan penyuluhan, melakukan patroli, membuat destinasi wisata, menjaga kelestarian hutan dari kerusakan akibat ilegal longging, melakukan reiboisasi, membuat peraturan yang ketat terkait cara tepat dalam perlindungan hutan, peningkatan sarana dan prasarana untuk keamanan hutan. Kendala-kendala dalam implementasi penaggulangan illegal longging adalah faktor kemiskinan (setuju 75%),kurangnnya lapangan perkerjaan (setuju 65%), kurangnya pemahaman atau  SDM masyarakat setempat akan dampak illegal longging (setuju 45%), adanya aparat yang terlibat dalam praktek illegal longging (netral 40%), adanya pro dan kontra antara masyarakat yang ingin mencari keuntungan pribadi (setuju 50%).
PENGARUH PERLAKUAN PENDAHULUAN DAN PERBANDINGAN PARTIKEL TERHADAP SIFAT FISIKA PAPAN SEMEN PELEPAH LONTAR (Borasus flabellifer . Linn) Leni Rusdiani; Febriana Tri Wulandari; Dwi Sukma Rini
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i1.3650

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan pendahuluan, perbandingan partikel dan semen, dan interaksi antara perlakuan pendahuluan dan perbandingan partikel dan semen terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu faktor perlakuan pendahuluan (K) dengan menggunakan dua perlakuan yaitu rendaman dingin dan rendaman panas dan faktor kedua yaitu perbandingan partikel dan semen (P) menggunakan dua perbandingn yaitu P1 (1:5) dan P2 (1:6). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan tidak berpengaruh terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar. Sedangkan pada perbandingan partikel dan semen berpengaruh terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar pada nilai kerapatan dan kadar air. Interaksi perlakuan pendahuluan dan perbandingan semen dan partikel tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisika papan semen partikel pelepah lontar. Nilai dari masing-masing pengujian Kerapatan, kadar air, dan pengembangan tebal yang dihasilkan pada penelitian ini berturut-turut berkisar antara 1,16-1,27 g/cm³, 12,77-13,69 %, dan 0,84-1,32%.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI HHBK KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi) DI HUTAN LINDUNG DESA MONTONG SAPAH KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Wulan Prafita Sari; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i1.3682

Abstract

Minyak kayu putih merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Saat ini permintaan minyak kayu putih diperkirakan akan terus meningkat dengan bertambahnya populasi penduduk dunia dan berkembangnya berbagai industri yang memanfaatkan minyak kayu putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan, kelayakan usaha petani HHBK kayu putih (Melaleuca cajuputi) dan sistem pemasaran hasil panen kayu putih (Melaleuca cajuputi). Lokasi penelitian terletak di Hutan Lindung Desa Montong Sapah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey dan wawancara dengan menggunakan alat bantu kuisioner terhadap 14 responden yang dilaksanakan pada bulan januari 2020. Penentuan responden dilakukan dengan random sebanyak 15% dari jumlah petani HHBK kayu putih (Melaleuca cajuputi) yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Tenem . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani dalam kisaran waktu 1 tahun adalah sebesar Rp. 2.901.000, rata-rata tiap kali panen dalam kisaran waktu perdua bulan sebesar Rp. 792.000 dan tingkat kelayakan usaha dimana R/C Ratio menunjukkan 2,58 ≥ 1,3 yang berarti menguntungkan, maka usaha ini layak dilanjutkan. Dalam analisis pemasaran menunjukkan bahwa petani menjual kayu putih ke satu tempat (monopoli) dengan 2 sistem pembayaran yang dilakukan oleh pihak pembeli yaitu 64% pembayaran langsung dan 36% pembayaran kemudian. Untuk meningkatkan pendapatan maka diharapkan petani meningkatkan usaha pemeliharaan seperti pemangkasan (prunning) sesuai petunjuk teknis kemudian perlu adanya campur tangan pemerintah untuk menentukan harga jual daun kayu putih ,mencari informasi pasar untuk mendapat nilai jual maksimal atau optimal  dan frekuensi kerja penyuluh lebih ditingkatkan kembali
POTENSI INDEKS DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI AIR TERJUN NCONA DI DESA RANGGO KECAMATAN PAJO KABUPATEN DOMPU Jumratul Akbar; Sad Kurniati Wanitaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v1i2.3640

Abstract

Air terjun Ncona adalah salah satu kawasan yang menjanjikan sebagai sektor pariwisata dan menjadi terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Ketinggian air terjunNcona kurang lebih 20 meter dan memiliki pemandangan yangsangat indah dan masih sangat terjaga kealamiannya.Selain itu akses ke lokasiobyek wisata ini cukup baik walau pengunjung perlu berjalan kaki untuk melewatijalan setapak melewati sawah perkebunan masyarakat sekitar.Obyek wisata airterjun Ncona ini masih sangatjarang diketahui keberadaannya namun sangat berpotensi untuk menggerakkanperekonomian masyarakat sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Untuk pengumpulan data primer dan data sekunder,Teknik pengambilan data untuk penempatan jalur dilakukan streep sampling with randon star.Dengan intensitas sampling 50% dari 1 hektar luas Kawasan sehingga petak contoh yang di ambil adalah 13 petak.Sedangkan untuk analisis data indeks keanekaragaman krebs Hasil penelitian menunjukan bahwa Potensi indeks keanekaragaman jenis vegetasi seperti tingkat pohon 13,Tingkat tiang 12,Tingkat pancang 10 dan Tingkat anakan 09.Disekitar air terjun ncona pada keanekaragaman jenis vegetasi masih sedang dimana hasil dari tingkat pohon 2,48.dan untuk tingkat tiang 2,29.dan tingkat pancang 2,13 dan semai 2,08.Tentu hal ini terjadi karena keaslian hutan masih terjaga dan sangat potensial untuk di kembangkan menjadi destinasi wisata dengan keindahan air terjun serta yang kaya akan keanekaragaman jenis vegetasi.
STUDI PENDAPATAN MASYARAKAT PENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI DESA SENGGIGI KABUPATEN LOMBOK BARAT Lalu Putra Wirawan Asgar; Mareta Karlin Bonita
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i2.3666

Abstract

Hutan kemasyarakatan (HKm) merupakan hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat sumberdaya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Studi Pendapatan Masyarakat Pengelola Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Di Desa Senggigikecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, data yang digunakan  data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari sumber utama (responden) sebanyak 23 dari 227 penggarap dengan metode proporsional random sampling, sedangkan data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari data desa. Hasil dari penelitian ini adalah adanya berbagai jenis tanaman yang berada di atas lahan petani terdiri dari Tanaman Berkayu diantaranya Mahoni (Sweitenia mahagoni) dan Nyamplung (Calophyllum inophyllum), Tanaman MPTS seperti, Nangka (Arthocarpus heterophyllus) dan Melinjo (Gnetum gnemon)., Pisang (Musa acuminata) dan Kopi (Cofee sp), Tanaman Bawah Tegakan/Eempon-empon seperti Kunyit (Curcuma longa), Laos (Alpinia galangga) dan Jahe (Zingiber officinale). Untuk Pendapatan tertinggi adalah Rp.21.698.333 dan pendapatan terendah adalah Rp.5.182.500 dan pendapatan rata-rata dari responden adalah Rp.9.876.730.
UPAYA PENANGGULANGAN PERLADANGAN LIAR OLEH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) AMPANG RIWO DI KAWASAN HUTAN DESA JATI BARU KECAMATAN MANGGELEWAKABUPATEN DOMPU Faujiansyah Faujiansyah; Sad Kurniati Wanitaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v1i1.3627

Abstract

Hutan merupakan obyek wisata diperkaya oleh flora dan fauna, mempunyai peranan hutan  sebagai kawasan yaitu : 1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan dan Kesehatan kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan; 2. Sebagai Sumber Pendapatan keanekaragaman hayati dapat dijadikan sumber pendapatan. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan; 3. Sebagai Sumber Plasma Nutfah hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang akan memiliki peranan yang sangat penting. Sebagai contoh, tanaman mimba (Azadirachta indica), dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri; 4. Sumber Ekologi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain; 5. Sumber Keindahan sumber keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekarag. Kondisi hutan di Indonesia mengalami penurunan baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk hasil hutan dan lahan.Penyebab penurunan tersebut dikarenakan adanya kegiatan seperti penebangan, perladangan liar, perambahan dan alih guna lahan atau konversi menjadi lahan pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, teknik sampel adalah teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data adalah metode observasi, dokumentasi, wawancara, teknik analisis data melalui langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya perladangan liar dikawasan hutan adalah faktor keterpaksaan sebanyak 20%, faktor kebiasaan turun temurun sebanyak 36,6%, kurangnya lahan sebanyak 30,0% dan adanya faktor keinginan masyarakat menguasai lahan sebanyak 13,3%. Upaya yang dilakukan aparat untuk menanggulangi perladangan liar pada kawasan adalah dengan melakukan tindakan preventif (pencegahan) adalah program pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan bersama dengan KPHL, persuasif (penyampaian informasi) yaitu dengan adanya penyelidikan dan penyampaian  informasi yang jelas  agar tindakan operasi yang di realisasikan dan tindakan represif (tindakan penanggulangan) yaitu melakukan tindakan operasi pengejaran terhadap masyarakat yang melakukan perladangan liar.
UTILIZATION OF FAMILY MEDICINAL PLANT DURING ANTENATAL CARE: A REVIEW I Gusti Agung Ayu Hari Triandini
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i1.3655

Abstract

Family medicinal plants is an traditional medication that has been used by Indonesian people for many years. It also has been used as primary medication on family as first aid medication before medical personel handling. Family medicinal plants consist of plants that are commonly being consumed on daily life of Indonesian people especially on village. This also confirm the safety of this medication for pregnant women. Pregnant women during antenatal care have strict medication option for their illness. The could not consume antibiotic and other synthetic chemical medicine for medical treatment. The use of family medicinal plants on antenatal care could give an alternatif solution for treatment of pregnant women. Thus, this article describe beneficial of using family medicinal plant during antenatal. Since all medication should has side effect, this article also describe the limitation of family medicinal plant utilization. However, analysis of beneficial and limitation of family medicinal plants application could give strong consideration for pregnant women as their alternative medication option.
DNA BARCODING LIBRARY DATABASE OF AQUILARIA MEMBER AND GYRINOPS MEMBER I Gde Adi Suryawan Wangiyana
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i2.3693

Abstract

Aquilaria and Gyrinops are the primary agarwood producer on international trade. For authentication and standardization purposes, it is essential to carry DNA barcoding studies of these genera. DNA barcoding studies on plants need a database of several regions on the plant genome that could act as a barcoding marker. These DNA barcoding markers could be divided into Chloroplasts barcoding and Nuclear barcoding. Several markers have been used for DNA barcoding study of agarwood producer species, including trnL-trnF, matK, rbcL, rpoC1, ycf1 (Chloroplast barcoding), and ITS (Nuclear barcoding). This review breakdown the availability of those DNA barcoding markers on the online genebank database for Aquilaria and Gyrinops. Aquilaria genus has 12 species members, while Gyrinops genus has six species members. The sequence of region trnL-trnF is the only barcoding marker covering all 12 species members of Aquilaria and six species members of Gyrinops. Both ITS and matK have covered nine species among 12 total species members of Aquilaria. The rbcL, rpoC1, and ycf1, respectively, have covered eight, five, and four species members of Aquilaria. Most of the barcoding markers have covered three species members of Gyrinops except for ITS (5 species) and rpoC1 (1 species). However, Gyrinops members have no ycf1 sequence on genebank database. Based on sequence availability on the genebank database, it could be concluded that the trnL-trnF region is the most promising DNA barcoding marker for the Aquilaria and Gyrinops members especially for the phylogenetic analysis purpose.
POTENSI JENIS-JENIS POHON INANG KUTU LAK (Laccifer lacca.Kerr) DI KAWASAN PULAU LOMBOK Febriana Tri Wulandari
Jurnal Silva Samalas Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v2i1.3645

Abstract

Beberapa negara penghasil lak juga memilliki tanaman inang yang berbeda selain kesambi yang berpotensi sebagai inang kutu lak. Misalnya saja India tanaman inang yang baik adalah Butea monosperma (Ploso) dan Zizypus mauritana, dan Thailand menggunakan tanaman jenis Samanea saman yang paling baik untuk inang kutu lak (Green, 1995). Di Sumba timur jenis pohon yang baik untuk inang kutu lak adalah kesambi, bidara, dan beringin (Rochayah dkk, 2012). Berdasarkan hal ini maka sangat menarik untuk dikaji inang alternatif selain kesambi yang dapat menghasilkan lak baik secara kuantitas maupun kualitasnya tinggi yang khas untuk Pulau Lombok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenisjenis pohon inang selain kesambi yang membentuk lak. Metode yang digunakan metode deskriptif. Percobaan akan dilakukan di daerah basis penanaman kesambi yakni di desa Sugian seluas 35 ha dan desa Ledangbatu seluas 150 ha di kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Luas areal contoh yang diambil di desa Sugian seluas 1,5 ha dan di desa Lendangbatu seluas 7,5 ha (5% dari luas areal penanaman kesambi). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis pohon yang dapat menjadi inang kutu lak selain pohon kesambi  yaitu : pohon mangga, pohon sengon, pohon sonokeling dan pohon ara.
PENGARUH BAHAN ASAL STEK DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) River Wedilen Bona Simatupang; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Dwi Sukma Rini
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i1.3675

Abstract

Patchouli plant (Pogostemon cablin Benth.) is one of the essential oil producing plants that is useful in the fields of pharmaceutical, cosmetics and perfume as a mixture or fixation (binding of fragrances). The success rate of patchouli early growth, is largely determined by the cultivation techniques used, one of which includes vegetative cultivation of various selected stem cutting, and planting media. This study aims to determine the effect of material from cuttings and planting media on the growth of patchouli plants. The research was conducted at the Greenhouse of the University of Mataram Forestry Study Program, using a Factorial Completely Randomized Design (FCRD). The first factor is various stem cutting with three levels, namely tip stem cuttings, middle stem cuttings and base stem cuttings and the second factor is planting media with four levels, namely forest soil media, soil:cocopeat (1:1), soil:cocopeat (1:2) and soil:cocopeat (2:1). The results showed that the effect of material from stem significantly affected the percentage of life, number of shoots, number of leaves, shoot length. For the planting media, it had a significant effect on the length of the shoot, shoot diameter, leaf area, dry trimming weight. The interaction effect of various stem cutting and plan media did not have a significant effect on the growth parameters of patchouli. The treatment of material from cuttings in patchouli plants had the best growth effect on the treatment of S2 (middle stem cuttings) and the treatment of planting media had the best growth effect on the M0 (soil media) treatment.