cover
Contact Name
Kuntoro
Contact Email
metafora@ump.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
metafora@ump.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan, PO BOX 202, Purwokerto 53182 Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
ISSN : 24072400     EISSN : 27766020     DOI : http://dx.doi.org/10.30595/metafora
Core Subject : Education,
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra menyediakan forum untuk menerbitkan artikel dan laporan penelitian yang berfokus pada bidang: 1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Kajian Linguistik Bahasa Indonesia 3. Kajian Sastra Indonesia
Articles 98 Documents
KEEFEKTIFAN PENDEKATAN ESQ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEBIASAAN, DAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA RSBI Nurlina, Laily
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.152

Abstract

Abstrak: Membaca penting untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan prestasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pendekatan ESQ untuk meningkatkan motivasi, kebiasaan membaca, dan kemampuan membaca, untuk mengetahui perbedaan motivasi membaca antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbedaan kebiasaan membaca dan kemampuan membaca. Peneliti melakukan eksperimen kuasi di SMP Negeri 2 Purwokerto dengan menggunakan angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan ESQ mampu meningkatkan motivasi membaca secara signifikan (37%), kebiasaan membaca (37%) dibandingkan kelompok kontrol. Jadi peningkatn motivasi membaca (F hitung 78,827 > F tabel 4,05), kebiasaan membaca (F hitung 33,586 > F tabel 4,05) dan kemampuan membaca (F hitung 5,095 > F tabel 4,05). Peneliti menyarankan agar pembelajaran membaca sebaiknya menggunakan strategi yang menyenangkan sehingga akan memotivasi siswa untuk membaca, dan menerapkanpendekatan ESQ yang menyatu dalam pembelajaransehingga diharapkan bisa membangun karakter positif dan guru perlu menciptakan pembelajaran membaca yang kreatif dan inovatif. Kata kunci: pendekatan ESQ, motivasi membaca, kebiasaan membaca, kemampuan membaca
INTERFERENSI BAHASA KOMPUTER PADA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH Maryono maryono
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.153

Abstract

Abstrak: Pada perkembangannya Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh bahasa lain. Hal ini disebabkan bahasa dan kontak budaya antara penutur bahasa Indonesia untuk penutur bahasa lain. Salah satu efek yang selalu ditemukan dalam bahasa yang berkembang adalah interferensi bahasa. Interferensi leksikal adalah bahasa komputer yang banyak jenis interferensi yang dihadapi dalam penggunaan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Bentuk penggunaan bahasa komputer dalam kegiatan bahasa yang tidak selalu benar dalam hal bentuk dan makna. Dengan latar belakang ini penelitian dilakukan agar penggunaan bahasa komputer tidak berpengaruh negatif terhadap Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengidentifikasi penggunaan bahasa komputer, (2) menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa komputer, (3) menentukan kemampuan siswa dalam menerapkan bahasa komputer, dan (4) menentukan tingkat efektivitas bahasa komputer interferensi leksikal. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Purwokerto mengambil sampel dari 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa berkemampuan rendah dan 20 siswa tinggi kemampuan. Penelitian ini mencakup studi kuantitatif dengan menggunakan jenis pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi (penggunaan bahasa komputer) dan tes pemahaman kata dan aplikasi kata. Data akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis data inferensial. Hasil penelitian menunjukkan berbagai interferensi leksikal bahasa komputer. Bentuk bahasa komputer yang ditemukan dalam bentuk gejala dan substitusi impor, sedangkan dari segi makna bahasa komputer ada makna leksikal dan gramatikal yang signifikan paling berbeda dengan pada dasarnya berarti atau telah mengalami pergeseran makna. Tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa komputer adalah 67,90 yang berarti sebanyak 67,90% dari siswa memahami bahasa komputer. Tingkat penerapan bahasa komputer siswa adalah 78,20% yang berarti bahwa siswa dapat menerapkan bahasa komputer. Kombinasi dari tingkat pemahaman dan penerapan interferensi leksikal menghasilkan efektivitas dalam bahasa komputer. 73,05% siswa menggunakan istilah komputer secara efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interferensi leksikal bahasa komputer mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Dalam hal dengan ini kita perlu selektif dan harus selalu menggunakan bahasa komputer tanpa efek negatif. Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dan membuka untuk penelitian lebih lanjut. Kata kunci: analitis, bahasa komputer, deskriptif, interferensi, leksikal
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI “STRATEGI TIGA KATA” Nurkanti Nurkanti
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.154

Abstract

Abstrak: Kemampuan menulis cerpen merupakan salah satu kemampuan yang diujikan di kelas IX SMP. Menulis cerpen memang tidak mudah, namun siswa harus menguasainya. Selama ini hasil belajar untuk menulis cerpen tergolong kurang baik. Kebanyakan siswa merasa kesulitan ketika akan memulai menulis. Siswa merasa kebingungan dengan kata pertama yang akan digunakan dalam menulis cerpen. Dalam kondisi seperti itu, siswa cenderung menggunakan kata-kata yang klise yang biasa dipakai dalam cerita-cerita lama. Penggunaan model pembelajaran tertentu diharapkan dapat membantu memancing kreativitas siswa. Karena kesulitan siswa pada diksi/pilihan kata di awal cerpen, maka guru perlu memilih suatu strategi agar siswa tidak terjebak pada kata-kata klise yang banyak digunakan orang. Strategi Tiga Kata merupakan cara mengawali penulisan cerpen dengan mengambil tiga kata acak agar terhindar dari kata-kata klise. Dengan model pembelajaran yang sesuai, siswa akan lebih mudah mengikuti pembelajaran. Tentu saja berdampak pada hasil belajar yang lebih baik. Untuk itu guru juga sebaiknya lebih bijak dalam menggunakan model pembelajaran. Kata kunci : kreativitas, menulis, cerpen, Strategi Tiga Kata
SPEED READING TEST SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT PADA SISWA SMP Nurul Hidayat
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.155

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP pada aspek membaca masih belum maksimal. Aspek membaca dianggap oleh siswa dan guru sebagai hal yang biasa dilakukan sejak anak duduk di bangku Sekolah Dasar. Apalagi pada materi membaca cepat, siswa belum menunjukkan tingkat keseriusan. Kurikulum menuntut siswa pada setiap jenjang untuk mampu membaca cepat antara 200 – 250 kata per menit. Kebiasaan siswa membaca dengan : (i) vokalisasi, (ii) menggerakkan bibir, (iii) menggerakkan kepala, (iv) menunjuk dengan jari, (v) regresi, (vi) subvokalisasi menyebabkan siswa tidak mampu membaca cepat. Selain hal tersebut, guru belum menggunakan media yang efektif. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca cepat adalah dengan media “speed reading test”. Media ini dapat memacu siswa membaca dengan cepat dengan menghilangkan kebiasaan yang menghambat kecepatan membaca tersebut. Selain itu, penggunaan media “speed reading test” sangat mudah, efektif, dan efisien. Mudah digunakan karena media ini dapat melakukannya dan efektif karena alokasi waktu yang dibutuhkan cukup pendek. Kata kunci: membaca cepat, “Tes Membaca Cepat”
PERSEPSI DAN EKSPEKTASI GURU BAHASA INDONESIA SMP KABUPATEN BANYUMAS TERHADAP PERAN MGMP Sugiyanti Sugiyanti
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.156

Abstract

Abstrak: Jika kegiatan MGMP bagi guru Bahasa Indonesia dilaksanakan secara terus menerus dan terprogram maka diharapkan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugas akan semakin meningkat yang pada akhirnya akan mencapai hasil yang maksimal dalam setiap pembelajaran khususnya dan kualitas pendidikan pada umumnya. Tujuan penelitian survei ini adalah untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi para guru Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Banyumas terhadap peran MGMP dalam meningkatkan profesionalisme. Data penelitian dihimpun melalui angket dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara induktif dan menggunakan statistik deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki pandangan atau persepsi positif mengenai peran MGMP. Guru memandang MGMP memiliki peran yang sangat strategis karena menjadi salah satu forum ilmiah guru yang memberikan kesempatan bagi guru untuk mendapatkan dan menambah pengetahuan dalam rangka mengembangkan kompetensinya. Kegiatan MGMP yang dilakukan secara rutin dirasakan guru mampu mendorong kinerja guru. Guru memiliki harapan yang cukup tinggi terkait dengan optimalisasi peran MGMP, yaitu MGMP dapat menjadi jembatan komunikasi antara guru dengan pengambil kebijakan sehingga segala bentuk persoalan yang dihadapi oleh guru dapat terselesaikan dengan baik. Guru juga berharap MGMP dapat lebih intensif menyelenggarakan pelatihan bagi guru dalam rangka mengembangkan profesionalisme guru sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan hasil belajar siswa dapat lebih optimal. Kata kunci: persepsi, ekspektasi, peran MGMP.
PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR BAHASA INGGRIS Suwartono Suwartono; Dewi Puji Rahadiyanti
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.157

Abstract

Abstrak: Partisipasi siswa merupakan aspek penting dalam pembelajaran, tidak terkecuali pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah partisipasi siswa dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris dengan menggunakan media lagu. Dengan nada, otentisitas dan lirik, lagu memberikan efek rasa senang, motivasi, sekaligus contoh struktur bahasa dalam pemakaian (language in use). Penelitian dilakukan pada kelas X Teknik Jaringan Komputer (TJK) 2, SMK Bina Teknologi Purwokerto. Data dikumpulkan melalui pengamatan, angket, dan tes/uji. Berdasarkan pengamatan awal sejumlah masalah teridentifikasi, di antaranya siswa terlihat pasif dan kurang memperhatikan pembelajaran struktur bahasa Inggris. Tim peneliti sepakat bahwa akar permasalahan adalah pembelajaran yang cenderung bersifat deduktif, yaitu siswa tidak diberikan contoh nyata yang cukup. Sebaliknya, guru lebih banyak menyuapi siswa dengan rumus-rumus. Tim peneliti mencapai kata sepakat dalam cara mengatasi persoalan, yaitu mengimplementasikan pembelajaran struktur bahasa Inggris dengan menggunakan media lagu. Pada pertemuan pertama telah ada kemajuan atas apa yang menjadi keprihatinan bersama tim PTK ini. Meskipun masih terdapat kekurangan, kinerja guru meningkat. Partisipasi siswa secara umum juga meningkat, kecuali sebagian kecil aspek seperti belum adanya pertanyaan yang diajukan siswa. Kemajuan yang telah diraih pada pertemuan pertama dapat dipertahankan pada pertemuan kedua. Sejumlah kemajuan cenderung meningkat intensitasnya. Hasil pra-pascauji pertemuan kedua ini bahkan meningkatan cukup tajam. Evaluasi keseluruhan akhir siklus termasuk memperhitungkan respon siswa melalui angket menunjukkan keberhasilan PTK ini secara umum. Dengan mempertimbangkan waktu yang tersisa, diputuskan PTK ini diakhiri. Kata kunci: partisipasi, struktur bahasa Inggris, lagu
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENGARANG DESKRIPSI DI SEKOLAH DASAR Teguh Zaenudin
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.158

Abstract

Abstrak: Setiap kali siswa kelas IV SD menyusun karangan deskripsi selalu mengalami kebuntuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dalam pembelajaran mengarang deskripsi bagi siswa kelas IV SDN 3 Karangtengah Unit Pendidikan Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah pada tahun pelajaran 2010/2011. Digunakan metode penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest control group design. Data dikumpulkan menggunakan tes esai. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statisktik inferensial uji-T. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% didapatkan nilai t-empirik (t-e) lebih besar daripada t-tabel (t-t). Berdasarkan data empirik dapat disimpulkan bahwa intervensi (treatment) yang berupa penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran mengarang deskripsi kepada siswa kelompok eksperimen telah menghasilkan peningkatan hasil belajar lebih besar jika dibandingkan dengan hasil belajar pada siswa kelompok kontrol. Saran terkait dengan pembelajaran menyusun karangan deskripsi bagi siswa sekolah dasar adalah guru berupaya secara maksimal untuk menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran mereka. Kata kunci: deskripsi, efektivitas, gambar, media, mengarang
BENTUK-BENTUK KESALAHAN BAHASA SURAT-SURAT DINAS YANG MASUK PADA PRODI PBSI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2014 Eko Suroso; Eko Sri israhayu
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 1 (2014): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i1.159

Abstract

Abstrak: Kesalahan bahasa merupakan suatu bentuk pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah ketatabahasaan yang berlaku. Ketidaksesuaian itu meliputi ketidaksesuaian dalam bidang morfologi dan sintaksis. Ketidaksesuaian bidang morfologi meliputi proses pembentukan morfem sedangkan ketidaksesuaian dalam bidang sintaksis meliputi proses pembentukan kalimat. Penelitian kesalahan bahasa ini dilaksanakan di Prodi PBSI Universitas Muhammadiyah Purwokerto periode 2013-2014. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang terdapat dalam surat masuk pada Prodi PBSI tahun 2014. Data penelitian ini diperoleh dengan teknik dokumentasi. Data yang berwujud kalimat yang terdapat di dalam kartu kalimat dianalisis morfologi dan sisntaksisnya satu per satu untuk diketahui kesalahannya. Kesalahan yang ditemukan diuraikan lagi untuk menjelaskan letak kesalahannya dan diberikan alternatif pembetulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalimat-kalimat yang terdapat dalam surat-surat dinas yang masuk ke prodi PBSi sebagian besar telah memiliki kegramatikalan dalam bidang morfologi dan sintaksis. Dari 275 kalimat, ada 262 (95,27%) kalimat telah gramatikal dalam bidang morfologi dan 257 kalimat (93,45%) telah gramatikal dalam bidang sintaksis. Dari hasil penelitian ini pelanggaran kaidah morfologi ditemukan sejumlah 13 kalimat (4,73%) dan pelanggaran kaidah sintaksis ada 18 kalimat (6,55%). Kesalahan proses pembentukan morfem ada 2 morfem (0,73%). Kesalahan penggunaan kata sejumlah 5 morfem (1,82%). Kesalahan karena tidak menggunakan subjek dan predikat secara eksplisit 6 kalimat (2,18%), Kesalahan tidak tepat dalam menggunakan kata tugas 4 kalimat (1,45%). Kesalahan karena kurang tepat dalam menggunakan sistim 1 kalimat (0,36%). Kesalahan logika 2 kalimat (0,73%). Kata kunci: kesalahan bahasa, surat-surat dinas
PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH DAN KURIKULUM 2013 Suminto A Sayuti
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 2 (2015): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i2.274

Abstract

Abstrak: Kurikulum 2013 secara material berisi seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran tertentu. Di samping secara fungsional, kurikulum 2013 hendaknya diperhitungkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bidang-bidang tertentu; termasuk untuk bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, baik dalam posisinya sebagai mata pelajaran wajib maupun peminatan. Oleh karena itu, jika terkait dengan materi dan pelaksanaan pembelajaran sastra di sekolah, bagi saya, kurikulum apa pun dan mana pun tidak perlu digelisahkan. Alasannya, secara esensial tujuan utama pembelajaran sastra itu tidak pernah berubah. Tujuan itu pasti berorientasi pada literary knowledge dan literary appreciation. Orientasi itu dapat diturunkan menjadi knowing, doing, dan being sastra; apresiasi, ekspresi, dan produksi sastra; atau dapat dirumuskan dalam (istilah Jawa) nga-3: ngerti, nglakoni, dan ngrasakke sastra. Dalam hubungannya dengan hal itu, strategi pembelajaran sastra menjadi penting untuk diperhatikan dan hal ini pula yang diisyaratkan oleh Kurikulum 2013, yakni pola umum kegiatan guru-siswa yang aktualisasinya berupa kegiatan belajar-mengajar sastra di kelas. Mengajarkan sastra pada dasarnya merupakan sebuah upaya menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar sastra. Sistem lingkungan ini terdiri atas komponen-komponen yang saling mempengaruhi yakni: (a) tujuan instruksional yang ingin dicapai; (b) teks sastra yang diajarkan; (c) guru-siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu; (d) bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan; serta (e) sarana dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia. Agar pembelajaran sastra menjadi menyenangkan dan efektif, strategi transaksional merupakan salah satu strategi yang tepat dan perlu dikembangkan karena siswa menjadi terlibat secara aktif. Kata kunci: kurikulum, sastra, pembelajaran
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 20013/2014 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 1, No 2 (2015): METAFORA
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v1i2.275

Abstract

Abstrak: Ujian Sekolah Dasar sebagai salah satu penilaian yang berfungsi untuk (1) pemetaan mutu satuan pendidikan, (2) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, (3) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dan (4) dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya meningkatkan mutu satuan pendidikan harus memenuhi kriteria sebagai instrumen penilaian (tes) yang bermutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas/ mutu butir soal ujian sekolah secara empiris ditinjau dari kesahihan/ validitas, ketepercayaan/ reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda dan efektifitas butir pengecoh (distraktor). Data penelitian dikumpulkan melalui teknik dokumentari, yaitu dengan menggunakan lembar jawab ujian yang telah ada. Analisis datanya dengan menggunakan statistik deskriptif dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir yang memenuhi criteria validitas sebanyak 47%, tingkat kesulitan soal 38%, daya beda 42%, dan efektifitas butir pengecoh 94% serta tingkat reliabilitas memenuhi persyaratan. Dari penggabungan keseluruhan kriteria tersebut, diketahui ada 14 butir soal atau 28% memenuhi semua kriteria yang ditetapkan (layak) dan 36 butir soal atau 72% tidak memenuhi satu atau lebih kriteria sehingga dinyatakan tidak layak. Secara keseluruhan soal ujian sekolah tersebut kualitasnya masih rendah sehingga masih perlu diperbaiki untuk menjadi soal ujian. Kata kunci: analisis butir soal, ujian, Sekolah Dasar, bahasa Indonesia

Page 1 of 10 | Total Record : 98