cover
Contact Name
Rizky Amalia
Contact Email
rizky.amalia@ipmi.ac.id
Phone
+6221-7978888
Journal Mail Official
jscd@ipmi.ac.id
Editorial Address
Jl. Rawajati Timur I/1, Kalibata, Jakarta 12750, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of Sustainable Community Development (JSCD)
ISSN : 27152080     EISSN : 27470040     DOI : https://doi.org/10.32924/jscd
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) is published by Sekolah Tinggi Manajemen IPMI with a strong identity of blending the locally embedded and globally connected wisdom. JSCD is a biannual refereed journal concerned with the practice and processes of community development. It provides a forum for academics, practitioners and community representatives to explore issues and reflect on practices relating to the full range of community development activity. This journal is a peer-reviewed online journal dedicated to the publication of high-quality research focused on research, implementation of community development policy. The journal is an open access journal and accepting all papers on community engagement from Indonesia and overseas countries. The journal will emphasize the implementation of local wisdoms of Indonesia and also the blend with the global goals supporting the Sustainable Development Goals of the United Nations.
Articles 56 Documents
Pelatihan Seni Ketrampilan Makrame dan Penjualan Online untuk Remaja Putri di Panti Asuhan Darusholihat Wiwiek Mardawiyah Daryanto; Amelia Naim Indrajaya
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 1 No 1 (2019): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v1i1.1

Abstract

ABSTRAK Saat ini Indonesia masih sangat minim wirausahawan. Secara persentase, jumlah wirausaha di Indonesia baru sekitar 3%. Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang sudah di atas 4%. Kurangnya minat berwirausaha ini menjadi penyebab menambahnya tingkat pengangguran. Wadah untuk pengenalan wirausaha dan peningkatan kreatifitas pada anak-anak terlantar masih sangat sulit ditemukan di Indonesia. Panti asuhan merupakan salah satu tempat perkumpulan anak terlantar yang dapat digunakan untuk pengenalan akan wirausaha. Namun hal ini sering terlupakan karena keterbatasan dana dan keterbatasan tenaga pengasuh. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk pengenalan terhadap pendidikan wirausaha untuk anak panti asuhan yang dimulai dari pembelajaran seni keterampilan yang unik seperti Makrame dan pengenalan terhadap cara berjualan tanpa atau rendah biaya melalui online. Seni Makrame adalah suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang/tali sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai yang dapat dibuat menjadi ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, dan sebagainya. Metode yang digunakan pertama memperkenalkan produk-produk kerajinan Makrame beserta manfaatnya, belajar membuat produk Makrame dengan mengajarkan cara membuat simpul-simpul, cara menjual produk secara langsung juga cara memasarkan secara online. Setelah kegiatan terlihat kemampuan anak anak panti asuhan dalam membuat produk produk Makrame. Disarankan agar perlu dilakukan pelatihan seni Makrame untuk produk lainnya yang lebih intensif secara berkala untuk meningkatkan skill mereka juga potensi kerjasama yang bisa dibangun misalnya anak-anak panti membentuk komunitas untuk menjual barang secara bersama. ABSTRACT Currently Indonesia still lacks of entrepreneurs. By percentage, the total entrepreneurship in Indonesia is around 3%. This is far below compared to our neighbors in Asean like Malaysia, Singapore and Thailand which is above 4%. The lack of interest of the entrepreneurship increases the jobless. In Indonesia, it is difficult to find a place / a facility for misfortune kids to learn about entrepreneurship or to develop the creativity. The orphanage will be one of the place for those kids to get the acknowledgment. But due to the limited funds and trainers, none is available. Therefore, the purpose of this community involvement activity was to introduce the entrepreneurship to the orphans by teaching them to learn to know about Makrame, the art of knotting cord or string in patterns to make decorative articles such as belt, ceramic articles, bags, wall decoration, plant hanger, etc. The methods which were used to introduce Makrame products with their usefulness, learning how to make knots, how to do direct selling of the product as well via online marketing. After the completion of the activity, the participants’ ability making Makrame products has increased. It is suggested to continue giving the learning activity for various Makrame products, hence it will increase the participants’ skills. As well the potential opportunity to build the network for marketing and selling the products.
Penyuluhan Practical Approach of Service Excellent untuk Dosen dan Karyawan di Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Leonnard Ong
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 1 No 1 (2019): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v1i1.2

Abstract

ABSTRAK Globalisasi, liberalisasi pendidikan tinggi dan tingginya iklim persaingan menyebabkan perguruan tinggi saat ini seharusnya tidak hanya berfokus pada masalah administrasi dan indikator-indikator kuantitatif, tetapi yang paling penting adalah memberikan kualitas pelayanan yang tinggi bagi konsumen utama mereka. Dalam hal ini, terdapat dua jenis konsumen perguruan tinggi, yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal. Model service-value chain menjelaskan hubungan antar kedua konsumen tersebut dan dua jenis service quality, yaitu internal dan external service quality. Kemampuan perguruan tinggi menjamin internal service quality akan membawa kepada external service quality yang akan menghasilkan kepuasan dan loyalitas mahasiswa. Kedua hal ini akan menjamin perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi swasta agar dapat bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif dalam jangka panjang. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan serta memberikan motivasi kepada para 22 dosen dan 19 karyawan di Fakultas Hukum, Universitas Tarumanegara mengenai konsep service quality berdasarkan model service-value chain, langkah-langkah aplikasinya, tingkatan service quality dan customer touch points. Metode penyampaian dilakukan dengan ceramah, tanya jawab, dan diskusi dengan peserta. Selama kegiatan ini berlangsung, peserta dapat mengikuti penyuluhan dengan interaktif dan sangat baik. Diharapkan adanya penyuluhan lanjutan mengenai materi yang disampaikan untuk memberikan pengetahuan lanjutan dan mengevaluasi praktik-praktik yang telah dilakukan pasca penyuluhan. ABSTRACT Globalization, liberalization of universities and high competitiveness should currently make the universities not only focus on the administrative stuff and the quantitative indicators, but most importantly to provide the highest service quality to their main customers. There are two types of universities’ customers, i.e. internal and external customers. The model of service-value chain explains the relationship between those two customers and two types of service qualities, i.e. internal and external service quality. The capability of the university to maintain the internal service quality will bring the external service quality to achieve students’ satisfaction and loyalty. These two achievements will guarantee the university, particularly the private university, to compete and to have the excellence competitiveness in the long term. This workshop aimed to provide the knowledge and insight as well the motivation to all 22 lecturers plus 19 employees of the Law Faculty of Tarumanegara University, regarding to service quality concept based on service-value chain model, the application steps, service quality levels and customer touch points. The methodology was chosen by giving discourse, question and answer and discussion among the participants. During the activities, the participants were able to interactively involve very well. It is expected further workshop for the similar subject can be provided to extend the knowledge and to evaluate the practices which will have been made after the workshop.
Pelatihan Leadership and Coaching untuk Meningkatkan Kemampuan Para Calon Pengajar Muda dakam Program Indonesia Mengajar Cut Sjahrifa
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 1 No 1 (2019): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v1i1.3

Abstract

ABSTRAK Keadaan dunia pendidikan di Indonesia masih belum menggembirakan, kendala diantaranya adalah keterbatasan akses pendidikan, jumlah guru yang tidak merata serta kualitas dari guru dinilai masih kurang. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Salah satu langkah pemerintah untuk menghadapi masalah ini adalah dengan mengadakan program Indonesia mengajar yaitu merekrut, melatih dan mengirimkan anak muda Indonesia yang merupakan lulusan terbaik perguruan tinggi, untuk bertugas selama satu tahun di berbagai daerah di Indonesia sebagai guru sekolah dasar. Di luar tugas dasarnya sebagai guru, para Pengajar Muda ini memiliki mandat untuk menggerakkan perubahan perilaku di tempatnya bertugas menjadi lebih baik. Dan sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Sekolah Tinggi Manajemen IPMI melakukan pelatihan untuk para Calon Pengajar Muda (CPM) terutama untuk kemampuan kepemimpinan dan pelatihan. Metode yang digunakan pada pelatihan ini berupa ceramah, tanya-jawab, studi kasus, dengan menjelaskan kepemimpinan secara umum, kepemimpinan dalam diri sendiri, kepemimpinan dan hubungannya dalam membangun hubungan yang efektif dengan pihak lain, bagaimana melakukan coaching yang efektif terhadap pihak lain, dan bagaimana memberi feedback/umpan balik yang efektif kepada pihak lain. Setelah pelatihan ini, diharapkan para CPM akan memiliki dan mendemonstrasikan ketrampilan perilaku kepemimpinan yang siap menjalani tantangan serta dapat menginspirasi peserta didik dan pihak lainnya. ABSTRACT In general, the condition of the education in Indonesia yet is not encouraging, among others many obstacles noted; limitation of education access, the number of teachers which is not evenly distributed, particularly to the remote areas and the quality of the teachers which does not yet meet the expectation. As per Political and Economic Risk Consultant (PERC) survey, the quality of education in Indonesia was ranked at number 12 out of 12 countries in Asia. Indonesia position was below Vietnam. One of the initiative, which is taken by the Indonesian government to reduce the gap is creating a program so called Indonesia teaching (Indonesia mengajar) by recruiting, training, and sending young people who are the best graduates of many universities to teach as elementary school teachers for one year from all over the places within Indonesia. Aside of their main duty to teach, they also have been mandated to change the behavior of the people around to be better. To support the said program, Sekolah Tinggi Manajemen IPMI has conducted a workshop regarding leadership and coaching for the candidates of young teachers (CPM). The methods of the workshop are lecturing, question and answer, case study, an explanation of the definition of the leadership in general, the leadership within own self, the leadership in regards to building the effective interrelationship with other people, how doing the effective coaching, how to give the effective feedback. Upon completion of the workshop it is expected that the CPMs will be able to demonstrate the leadership behavior, ready to undergo the challenges and to inspire their students including other people surrounding.
Sudut Hijau : Rekayasa Sosial bagi Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kartika Nuringsih; Nuryasman MN; Heni Mularsih; Frans Cai
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 1 No 1 (2019): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v1i1.4

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian bertujuan membantu Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mewujudkan masyarakat produktif yang berorientasi ramah lingkungan. Sesuai dengan masalah mitra maka luaran berupa rekayasa sosial berkebun di RT 02/02 Beji Timur. Metode pelaksanaan melalui bekerjasama & sosialisasi dengan Ketua Pengerak PKK serta melibatkan 10 ibu rumah tangga (dasawisma) dalam praktek berkebun. Rekayasa berkebun memanfaatkan lahan tidur serta lahan terbatas antara rumah-rumah warga di RT 02/02. Kebun didesain secara vertikal menggunakan pralon atau kerangka baja ringan & talang plastik. Model memudahkan ibu rumah tangga melakukan aktivitas berkebun serta mudah memindahkan di lahan lain. Manfaat luaran menjembatani kebiasaan berkebun dengan perilaku pro-lingkungan. Diawali dengan pilah sampah kemudian secara kolektif sampah dapur dikomposkan menjadi pupuk. Berbagai jenis sayuran dapat ditanam melalui media kebun vertikal sehingga membantu mewujudkan kemandirian sayuran segar bagi keluarga. Secara spesifik rekayasa berkebun sebagai mekanisme edukasi perilaku pro-lingkungan kepada warga serta penerapan ipteks bagi masyarakat. Secara general rekayasa sosial menginspirasi masyarakat berkebun atau media komunikasi bagi sesama penggiat berkebun. Untuk penerapan secara lebih luas perlu didasari oleh komitmen kuat dari kader serta proses evaluasi sehingga proses perbaikan akan dilakukan sebelum musim tanam berikutnya. ABSTRACT The community empowerment activity aims to help Family Prosperity Empowerment Program (PKK) in creating environmentally oriented productive society. In accordance with partner problems, the output is in the form of gardening engineering in RT 02/02 Beji Timur. The implementation method is through collaboration and outreach with the Chairperson of PKK involving 10 housewives (dasawisma) in gardening practices. Gardening engineering utilizes wastelands and narrow fields between citizen’s houses in RT 02/02. The gardens designed vertically using water pipe or mild steel frame and plastic gutter. The model makes it easier for housewives to do gardening activities and move them to another lands. The output benefit is bridging gardening habits with pro-environment behavior. Starts with sorting out the trash and then the kitchen trash composted into fertilizer collectively. Various types of vegetables can be planted through vertical garden so that helps the families with the fresh vegetable independence. Specifically gardening engineering is a pro-environment behavior education mechanism and the application of science and technology in the society. Generally, the social engineering inspires gardening community or communication media for fellow gardeners. For wider application, it needs to be based on strong commitment and evaluation process from the cadre so that the repair process will be carried out before the next planting season.
Pendekatan Green Eco Tourism Berbasis Budaya dalam Memajukan Pariwisata Bahari Amelia Naim Indrajaya; Wiwiek Mardawiyah Daryanto; Clemence Perrin; Evita Sukmawati
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 1 No 1 (2019): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v1i1.5

Abstract

Abstrak Pulau Kelapa Dua merupakan pulau pemukiman terkecil di wilayah Kepulauan Seribu. Agak sedikit berbeda dengan pulau-pulau pemukiman lainnya, di pulau ini masih dapat kita jumpai rumah-rumah panggung khas masyarakat pesisir yang terbuat dari kayu. Penduduk Pulau Kelapa Dua ini berasal dari Bugis yang merupakan pelaut ulung sehingga sejak lebih dari 30 tahun yang lalu bermukim di Pulau Kelapa Dua hingga saat ini. Hampir 98 % warga Pulau Kelapa Dua merupakan nelayan ikan dan cumi-cumi terutama para Bapak-Bapak, sedangkan Ibu-Ibunya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga yang merangkap sebagai Anggota Kelompok Usaha Bersama / KUBE. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengetengahkan Analisa SWOT serta memberikan pelatihan pelayanan prima untuk pemandu wisata berbasis eko wisata. Kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat Pulau Kelapa Dua, terutama dalam meningkatkan kegiatan Eco-pariwisata yang ada di Pulau Kelapa Dua. Abstract Kelapa Dua island is a small island in the thousand island archipelago. Typical houses of Kelapa Dua are traditional Bugis stilt wooden house. The community who lives in Kelapa Dua island are originally from South Sulawesi. More than 30 years ago the brave fishermen from Bugis sailed across the ocean from South Sulawesi and some of them settled in the thousand islands area. Almost 98% of them are fisherman, and the housewife are members of Work Collaboration Cooperative. This paper presents the SWOT analysis of Kelapa Dua island and report the capacity development program conducted to the Kelapa Dua tourist guide. This program improves service excellence and is targeted to ensure sustainability in implementing Eco-tourism in Kelapa Dua Island.
Membangun Siswa Tangguh Bencana di Cimanggu Pandeglang Retno Dyah Kusumastuti; Andi Kurniawan
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 2 No 1 (2020): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v2i1.6

Abstract

ABSTRAK Anak-anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap bencana. Menurut beberapa penelitian, anak-anak dan perempuan seringkali menjadi korban terbanyak dalam peristiwa bencana. Bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi akhir tahun 2018 lalu merupakan pelajaran penting bahwa kesiapsiagaan masyarakat perlu ditingkatkan khususnya kepada anak-anak di sekitar wilayah berpotensi terkena dampak tsunami, termasuk di Cimanggu salah satu kecamatan terdekat dengan pantai Sumur Pandeglang. Kegiatan literasi yang dilakukan dalam bentuk penayangan video kesiapsiagaan bencana yang dibuat oleh BNPB dan umpan balik dalam bentuk kuiz. Selain itu, alat peraga informasi kesiapsiagaan bencana juga dibuat dalam bentuk standing banner yang mudah dan menarik untuk dibaca. ABSTRACT Children are a group of people who are vulnerable to disasters. According to several studies, children and women are often become victims in disaster events. The Sunda Strait tsunami that occurred at the end of 2018 provides an important lesson that community preparedness needs to be improved, especially for children around the area potentially affected by the tsunami, including in Cimanggu, one of the closest sub-districts to the Sumur Pandeglang beach. Literacy activities are carried out in the form of showing disaster preparedness videos made by BNPB and quiz feedback. In addition, the disaster preparedness information props were also made in the form of standing banners that were easy and interesting to read.
Peran Fotografi dalam Promosi Produk : Studi Kasus Kerajinan Kayu, Masyarakat Desa Kawasan Konservasi (DKK) Semoyo Gunungkidul Yogyakarta Budi Darmo; Augustina Ika Widyani; Maitri Widya Mutiara
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 2 No 1 (2020): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v2i1.7

Abstract

Abstrak Masyarakat Desa Kawasan Konservasi (DKK) Semoyo yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Yogayakarta, telah mengembangkan daerahnya menjadi kawasan industri kayu yang menghasilkan produk furniture kayu yang berkelanjutan dan mandiri. Namun perencanaan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh masyarakat DKK Semoyo melalui media sosial Instagram belum optimal dikarenakan kualitas foto yang diunggah oleh masyarakat belum menarik. Metode pelaksanaan yang dipakai dalam kegiatan ini dimulai dari tahapan persiapan materi presentasi tentang prinsip-prinsip dasar fotografi dalam pengambilan gambar untuk nantinya dipresentasikan kepada masyarakat, pengambilan foto bersama masyarakat dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar fotografi dan penggunaan mini box studio di lapangan, serta penggunaan aplikasi rekayasa foto untuk kepentingan bisnis sehingga kualitas foto yang akan diunggah di media sosial dapat menjadi lebih baik sehingga dapat menarik minat calon pembeli. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat DKK Semoyo mengerti dan memahami pentingnya prinsip-prinsip dasar fotografi dalam menentukan kualitas foto yang nantinya dapat digunakan dalam perencanaan promosi di media sosial Instagram. Abstract The Semoyo Conservation Village Community which located in Gunungkidul, Yogyakarta, has developed its area into a wood industry area that produces sustainable and independent wood furniture products. However, marketing and promotion plans carried out by the Semoyo community through their social media Instagram have not been optimal because the quality of photo uploaded has not attractive. The implementation method used in this activity starts from the preparation stage of presentation material about the basic principles of photography in taking pictures to be presented to the community, taking photos with the community by applying the basic principles of photography, the use of mini box studio in the field, and the use of photo engineering applications for business purposes so that the quality of the photos to be uploaded on social media can be better so that they can attract potential buyers. The result of this activity is that the people of Semoyo Conservation Village Community understand and comprehend the importance of the basic principles of photography in determining the quality of photos that can later be used in planning promotions on Instagram social media.
Pelatihan Menjadi Pembicara yang Menginspirasi untuk “Start-up’s Coach” Amelia Naim Indrajaya
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 2 No 1 (2020): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v2i1.9

Abstract

ABSTRAK Seorang pembimbing yang handal adalah faktor yang penting bagi keberhasilan sebuah bisnis start-up. Mereka harus menguasai keahlian komunikasi, keahlian presentasi yang menginspirasi serta mampu mengoptimalkan potensi dari bimbingannya. Program pengembangan komunitas ini mengembangkan kemampuan pembimbing dalam mengasah keahlian pebisnis start-up. Metode penyampaian dimulai dengan konsep diri yang positif. Ke dua adalah menjelaskan konsep “Moment of Truth” dengan mengasah kemampuan komunikasi yang efektif. Bagian ke tiga adalah latihan empati dan asertif. Pada bagian akhir setiap peserta melakukan praktek melakukan presentasi de depan audiens dengan menggunakan semua keahlian yang telah diajarkan dan para peserta menunjukkan performansi yang menggembirakan. Mereka telah menunjukkan kemampuan untuk memberikan presentasi yang berdampak dan menginspirasi. ABSTRACT A coach for a startup business needs to have a good communication skill, and a good presentation skill, in order to unleash the utmost potential of their counselees. This community development project is developing the capacity building of coaches to be able to optimize their skills in giving training and coaching sessions to their counselees. The process starts with the initial phase of Understanding the self-concept. The second step is to improve the moment of truth through the communication skill. The third is mastering empathy and using assertiveness. And the final step is practicing in front of the audience using all the skills taught and practiced in the program. Based on obsertvation, visually, verbally and through the participant’s workbook, the participants are showing a promising improvement in delivering presentation. After the completion of the training, the participants show the ability to conduct impactful and inspiring presentation
Peningkatan Aktivitas Pemasaran UMKM Melalui Pengembangan Website D’real Potatoes di Jakarta Frangky Selamat; Bagus Mulyawan; Hetty Karunia Tunjungsari
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 2 No 1 (2020): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v2i1.10

Abstract

ABSTRAK Memulai sebuah usaha startup adalah sebuah perjuangan yang penting dalam proses kewirausahaan. Startup mempunyai bisnis model yang berbeda dengan bisnis yang konvensional. Startup memiliki terobosan yang tidak dimiliki oleh bisnis konvensional sebelumnya. Model bisnis adalah gambaran umum dari proses pengembangan ide bisnis, mulai dari perencanaan sampai produk diproduksi dan dipasarkan. Menjalankan sebuah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak sama dengan menjalankan sebuah startup. Namun UMKM dapat dikembangkan menjadi sebuah startup bila didukung dengan pengembangan bisnis model secara optimal. Pengabdian masyarakat (Abdimas) ini dilakukan untuk membantu UMKM berkembang dengan meningkatkan aktivitas pemasarannya melalui pengembangan website. Ini adalah langkah awal untuk mengembangkan sebuah UMKM menjadi sebuah startup berbasis digital ABSTRACT Launching a start-up (starting a business) is an ideal assessment for the entrepreneurial process. A startup is a business that has a different business model compared to existing conventional businesses. There is a breakthrough in the pre-existing business model. Business model is a general description of a business creating, conveyed and discussed value, from the products produced. Establishing and running a Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is not the same as a start-up business. However, MSMEs can develop into start-ups if they are properly developed, by providing a more tangible touch in designing their business models. This community engagement activity carried out to help one of the fostered MSMEs to grow its business by increasing marketing activities through website development. The development of a website can boost marketing activities and become the first step for MSMEs to grow as digital-based startup business.
Pelatihan Dasar Dasar Akuntansi bagi Penerima Bea Siswa dari Institut Harta Insan Karimah (IHIK), Jakarta Wiwiek Mardawiyah Daryanto
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 2 No 1 (2020): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v2i1.11

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil telah memicu meningkatnya jumlah perusahaan. Seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan, kebutuhan tenaga kerja yang siap di bidangnya telah menjadi prioritas. Di sisi lain, pertumbuhan populasi di Indonesia juga membutuhkan tenaga kerja yang kredibel dan profesional. Oleh karena itu, Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo menyarankan untuk mengembangkan sekolah kejuruan atau sekolah di bidang keterampilan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Situasi ini telah memotivasi Yayasan Harapan Mulya Insani (YAHMI) sebagai pengembang salah satu bank syariah di Indonesia untuk mendirikan lembaga pendidikan kejuruan, yaitu Institut Harta Insan Karimah (IHIK), Jakarta dengan kurikulum Dasar Dasar Akuntansi sebagai salah satunya. Untuk mendukung kebutuhan IHIK, penulis mendapat tugas sebagai penanggung jawab untuk menyiapkan kurikulum dan silabus Dasar Dasar Akuntansi, sekaligus menjadi Pembicara Tunggalnya. Pelatihan ini dilakukan dengan metode kuliah dan metode studi kasus untuk membangun diskusi yang dinamis. Pre-test dan post-test dilakukan dalam pelatihan ini. Pelatihan ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peserta IHIK tentang pentingnya memahami Dasar Dasar Akuntansi dalam hal mengukur kinerja perusahaan serta kinerja pelanggan nasabah bank tempat mereka akan bekerja di masa depan. ABSTRACT A steady growth of Indonesia’s economy has triggered the increasing number of enterprises. Along with the increasing number of enterprises, the need of prepared manpower in their fields has come to the priority. On the other side, the growing population in Indonesia is also required a credible manpower. Therefore, President of Indonesia, Mr. Joko Widodo suggest to develop the vocational school or schools in the field of skills to meet work force needs. This situation has motivated the Harapan Mulya Insani Foundation (YAHMI) as a developer of one of syari’ah bank to establish a Vocational School - the Institute of Harta Insan Karimah (HIK) with the Basic Accounting curriculum as one of them. To support the institute, the author was responsible to develop the curriculum and syllabus of the Basic Accounting subject, as well as the facilitator. Lecturing and case study methods were used as a methodology in this training, in order to develop a dynamic discussion during the training. Pre-test and post test were also carried out. This training is expected to be beneficial to increase the knowledge and understanding of the participants of the IHIK on the importance of understanding Financial Accounting in terms of measuring the performance of the company as well as the performance of customers of bank customers where they will work in the future.