cover
Contact Name
Irma Yuliani
Contact Email
ijougs@iainponorogo.ac.id
Phone
+6285854981814
Journal Mail Official
ijougs@iainponorogo.ac.id
Editorial Address
Jl. Pramuka, No. 156, Ronowijayan, Siman, Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies
ISSN : 27457397     EISSN : 2745861X     DOI : https://doi.org/10.21154/ijougs
Core Subject : Humanities, Social,
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies is a bilingual journal that published in June and December by The Institute for Research and Community Services of State Institute for Islamic Studies (IAIN) Ponorogo. The Journal is focus on the result from researches and studies of gender equities or inequities through in civil society, culture, education, lenguange, religions etc.
Articles 31 Documents
PEREMPUAN DALAM JERAT TERORISME: ANALISIS MOTIVASI PELAKU BOM BUNUH DIRI DI INDONESIA Nur Kasanah
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v2i2.3242

Abstract

Recent acts of terrorism have experienced a shift in perpetrators. If all this time women were only behind the scenes, now they have started to show themselves as main actors such as weapons providers, bomb builders and even suicide bombers. The women involved as perpetrators are actually victims of the snares of terrorism. This paper aims to analyze what are the motivations behind women who are entangled in the vortex of terrorism so that they are willing to become suicide bombers. The results of the study found at least six factors that caused women to be willing to become combatants, namely the occurrence of jihad indoctrination deviations, the lure of going to heaven, married by terrorist, discriminated feeling, frustrated feeling so that suicide bombing is a shortcut to repentance and revenge for being victims of sexual harassment.Key word: women; terrorism; suicide bombing
Problematika Kekerasan Berbasis Gender Dan Pencapaian Gender Equality Dalam Sustainable Development Goals Di Indonesia Anisa Munasaroh
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i1.3524

Abstract

Kesetaraan gender merupakan salah satu isu prioritas dalam visi pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), diantaranya yaitu mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, memenuhi hak-hak perempuan, serta menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan yang selama ini terjadi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah ketimpangan relasi gender, dimana perempuan menempati posisi subordinasi di bawah kedudukan laki-laki. Kekerasan berbasis gender, apabila tidak segera ditangani maka akan merugikan perempuan, terutama perempuan-perempuan kondisi rentan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika kekerasan gender dan pencapaian tujuan gender equality yang dicanangkan dalam butir Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pendekatan kritis penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kesadaran kritis dalam menghadapi masalah-masalah terkait dengan kekerasan berbasis gender dalam dunia digital dan melakukan pemecahan terhadap masalah-masalah tersebut, khususnya ketimpangan-ketimpangan gender yang berakibat pada meningkatnya angka kekerasan berbasis gender. Tujuan gender equality yang diusung dalam SDGs memberikan atmosfer yang sangat kondusif, utamanya bagi perempuan agar mereka memperoleh rasa aman dan terhindar dari segala bentuk kekerasan ketika berada di ruang digital. SDGs juga dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan, sehingga hal tersebut memudahkan pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesetaraan gender. Namun disamping itu, peran pemerintah yang lain juga diperlukan, terutama dalam hal menyusun peraturan sebagai payung hukum yang akan menjerat tersangka dan melindungi korban, mengingat hukum yang ada saat ini cenderung bias terhadap gender.
Model Evaluasi Pembelajaran dengan Dimensi Gender Social Inclusion pada Sekolah Dasar Asmidati Rofiatul Nikmah
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i1.4265

Abstract

Dalam dunia pendidikan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program pembelajaran sudah tercapai dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Evaluasi hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk memantau sejauhmana keberhasilan dan kemajuan belajar siswa. Evaluasi pembelajaran diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tingkat pencapaian dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Permasalahan dilatarbelakangi oleh evaluasi pembelajaran yang dilakukan di sekolah dengan tidak melibatkan peran GSI didalamnya. Hal ini akan mengakibatkan evaluasi pembelajaran tidak bisa berjalan dengan adil dan efektif. Evaluasi pembelajaran, harus memperhatikan dari aspek gender, sosial, dan inklusi peserta didik. Hal ini dilakukan supaya guru dapat menerapkan model, sistem, media, dan strategi pembelajaran, setelah melakukan proses evaluasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran dengan dimensi GSI pada Sekolah Dasar. Analisis difokuskan pada aspek evaluasi pembelajaran dengan melibatkan peran GSI pada Sekolah Dasar.Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian library research.Hasil penelitian ini, peneliti memandang bahwa kegiatan evaluasi pembelajaran harus dilakukan dengan melibatkan dimensi GSI didalamnya, supaya kegiatan pembelajaran kedepannya dapat lebih baik tanpa memandang perbedaan dan tanpa melakukan diskriminatif.Kata Kunci: Evaluasi Pembelajaran, Dimensi GSIAbstract:In the world of education, evaluation can be interpreted as a process carried out by a teacher to find out the extent to which the success of a learning program has been achieved and implemented on an ongoing basis. Evaluation of student learning outcomes is carried out by educators to monitor the success and progress of student learning. Learning evaluation is defined as a process to determine the level of achievement in learning in accordance with the goals that have been set. The problem was motivated by the evaluation of learning carried out in schools that did not involve the role of GSI in it. This will result in the evaluation of learning cannot run fairly and effectively. Evaluation of learning, must pay attention to aspects of gender, social, and student inclusion. This is done so that teachers can apply models, systems, media, and learning strategies, after carrying out the evaluation process. This paper aims to describe the evaluation of learning with GSI dimensions in elementary schools. The analysis focused on the aspect of learning evaluation by involving the role of GSI in elementary schools. The research method used is a library research method. The results of this study, researchers view that learning evaluation activities must be carried out by involving the GSI dimensionin it, so that future learning activities can be better regardless of differences andwithout discriminating.Keywords: Learning Evaluation, GSI Dimension
Kekerasan Seksual dalam Perspektif Dominasi Kuasa Ryan Aldi Nugraha; Subaidi Subaidi
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i1.3694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus kekerasan seksual yang terjadi berdasarkan perspektif dominasi kuasa, di mana kekerasan seksual terjadi dalam lingkup pendidikan formal dan informal yang cenderung struktural; antara orang yang menguasai (powerful) dan orang yang dikuasai (powerless). Kemudian menganalisis kondisi-kondisi kebergantungan dilihat dari motif kronologis kasus. Penelitian ini menggunakan Metode kajian literatur. Data diperoleh dari Catatan Tahunan Komnas Perempuan, SIMFONI-PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak), dan portal berita nasional teraktual. Berdasarkan data yang dihimpun oleh SIMFONI-PPA pada tahun 2021, diketahui bahwa kasus kekerasan dan pelecehan sebanyak 59,2% terjadi di dalam rumah tangga, 26,9% terjadi di lingkungan pendidikan formal - informal, dan 13,6% terjadi di tempat kerja dan fasilitas umum. Dari 21.000 lebih jumlah korban kekerasan dan pelecehan seksual, ada 19,9% korbannya adalah laki-laki, dengan 60% korbannya adalah pelajar laki-laki. Hal ini mengindikasikan bahwa kasus kekerasan dan pelecehan seksual tidak terobjektifikasi pada gender tertentu. Di lingkungan pendidikan formal maupun informal, motif yang dipakai pelaku seringkali memanfaatkan kuasa dan kondisi kebergantungan untuk melakukan tindakan pelecehan.
Perempuan dan Akses Ekonomi: Menelaah Program MAMPU di Indonesia Uswatul Khasanah
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i1.3504

Abstract

Gender menjadi masalah apabila terjadi perbedaan (diskriminasi) perlakuan dalam akses, partisipasi, kontrol dalam menikmati hasil pembangunan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal gender menyebabkan ketidakadilan gender yang mayoritas menimpa kaum perempuan. Salah satu ketidakadilan gender ini termanifestasi dalam bentuk marginalisasi. Marginalisasi yaitu proses peminggiran atau pemiskinan perempuan yang mengakibatkan kemiskinan. Sebagai upaya menghadapi kemiskinan, Indonesia bekerjasama dengan Australia membuat program MAMPU. Program ini dilaksanakan oleh mitra mampu yaitu ILO dibantu oleh YASANTI sebagai organisasi mitra di tingkat wilayah. Dalam melaksanakan program haruslah mengedepankan kesetaraan dan keadilan gender, yang dalam hal ini disebut dengan pengarusutamaan gender. Pengarusutamaan gender telah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk menelaah program MAMPU yang telah dilaksanakan YASANTI di Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Sleman perspektif evaluasi yang merupakan salah satu aspek pengarusuatamaan gender. Penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakaan. Dengan sumber data berupa buku, laporan penelitian, peraturan perundang-undangan dan website resmi yang membahas program MAMPU. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program MAMPU yang dilaksanakan oleh YASANTI telah menunjukkan keberhasilan, hal itu terlihat dari hasil evaluasi program, evaluasi hasil, dan evaluasi dampak. Namun, dalam evaluasi proses, variabel budaya menjadi penghambat keberhasilan program ini.
Jalan Terjal Menuju Perguruan Tinggi Responsif Gender: Lesson Learned dari Piloting Program Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di IAIN Metro Mufliha Wijayati; Elfa Murdiana; Agus Hamdani
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i1.3983

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman IAIN Metro menuju perguruan tinggi responsif gender melalui intervensi kebijakan perencanaan dan penganggaran responsive gender (PPRG). Program ini dilaksanakan selama 3 tahun dari 2016 – 2018. Melalui observasi implementasi program, wawancara, dan pemetaan dokumen, penelitan ini memperlihatkan bahwa keberhasilan pengarusutamaan gender di IAIN Metro didukung oleh potensi personal, terbangunnya sistem yang kuat, pola relasi kuasa, dan budaya masyarakat setempat. Potret perjalanan IAIN Metro sebagai piloting Program Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender memungkinkan untuk diduplikasi di perguruan tinggi lain yang memiliki potensi dan kesamaan karakteristik.
Peran Ganda Ibu Rumah Tangga yang Bekerja: Studi Pada Perempuan Pekerja Harian di Batik Tulis Jatipelem khabibur Rohman
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i2.4836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi peran ganda perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus buruh di Industri Batik Tulis Desa Jatipelem Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dikembangkan berdasarkan teori feminisme liberal yang mendasarkan pemikirannya kepada paham liberal yang menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kesempatan yang sama, serta perempuan sebagai individu memiliki kebebasan secara penuh atas dirinya. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui metode wawancara yang dilakukan kepada 5 perempuan di Jatipelem yang menjalankan peran ganda. Selain itu, untuk menguatkan analisis hasil penelitian, studi ini juga memanfaatkan metode kajian literatur yang diambil dari berbagai sumber, diantaranya literature journal, buku, website, serta sumber lainnya yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa sekalipun perempuan menjalankan peran ganda, baik sebagai Ibu Rumah Tangga maupun sebagai pekerja batik, kondisi tersebut tidak mengurangi produktivitas mereka dalam bekerja. Selanjutnya, peran ganda yang dijalankan perempuan juga membawa dampak positif secara sosial, yaitu perempuan yang bekerja memiliki produksi pengetahuan sosial yang lebih baik dibandingkan perempuan yang tidak bekerja. Namun demikian, kondisi tersebut juga menimbulkan efek samping, yaitu waktu yang lebih singkat untuk berkumpul bersama keluarga.
Persepsi Masyarakat terhadap Kesetaraan Gender dalam Keluarga Di Desa Krandegan Madiun Hawazin Febri
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i2.4366

Abstract

Praktik kesetaraan gender dalam keluarga hingga saat ini masih menjadi isu yang menarik untuk diteliti. Kegagalan dalam memahami konsep kesetaraan gender dalam keluarga mempengaruhi proses pembentukan  karakter pada anggota keluarga, yang selanjutnya berdampak pada area yang lebih luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitataif deskriptif dalam menjelaskan persepsi masyarakat mengenai kesetaraan gender dalam keluarga. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kesetaraan gender dalam keluarga mayoritas sudah diimplementasikan oleh rumah tangga di Desa Krandegan, Madiun. Diantara implementasi kesetaraan gender yaitu pemenuhan hak yang sama dalam memperoleh pendidikan, tugas domestik yang dibagi secara merata, serta setiap anggota keluarga memiliki kesempatan dalam berpendapat dan mengambil keputusan di dalam keluarga. Selain itu, terdapat upaya lain yang juga diterapkan oleh rumah tangga yaitu dengan cara membangun keharmonisasi antar anggota keluarga demi mewujudkan keluarga yang tentram, nyaman, dan aman.
Analisis Kesetaraan Gender dalam Novel Ma Yan Karya Sanie B. Kuncoro Marsya - Melani
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i2.4362

Abstract

Kesetaraan gender adalah kondisi yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk memperoleh hak-hak serta kesempatan sebagai manusia. Dalam sebuah karya sastra, kesetaraan gender dilukiskan dengan adanya suatu permasalahan di alur cerita antara tokoh laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidaksetaraan gender yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro serta nilai-nilai pendidikan yang ditanamkan oleh tokoh tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian berupa paparan perjuangan seorang tokoh utama perempuan dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro. Permasalahn yang dialami oleh tokoh utama dalam novel ini adalah menyangkut tradisi patriarki yang sangat melekat dan sulit untuk dilepaskan di masyarakat, serta perjuangan seorang gadis dalam mendapatkan pendidikan. Kesetaraan dalam hidup adalah hak bagi setiap perempuan. Dalam novel Ma Yan ditemukan bahwa salah satu strategi yang dilakukan oleh Ma Yan dalam memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi perempuan adalah dengan menentang tradisi patriarki yang sebelumnya telah menguasai cara berfikir masyarakat.
Persepsi Masyarakat Terhadap Manajemen Pembelajaran Sekolah Inklusi Di Kabupaten Ponorogo Farida Nur Khasanah
IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ijougs.v3i2.4367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi persepsi masyarakat mengenai manajemen pembelajaran sekolah inklusi di Ponorogo. Faktor usia, tingkat pendidikan dan rendahnya aktivitas sosial mengakibatkan pemahaman masyarakat ponorogo cukup rendah terhadap pembelajaran di sekolah inklusi.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sedangkan data dalam penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi kepada tiga responden kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum masyarakat di Ponorogo telah memahami model pembelajaran sekolah inklusi.

Page 3 of 4 | Total Record : 31