cover
Contact Name
Ernyasih
Contact Email
ummi.rifali@gmail.com
Phone
+6281381032704
Journal Mail Official
jurnal_eohsj@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Tangerang Selatan, 15419, email: jurnal_eohsj@umj.ac.id
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27453863     DOI : 10.24853/eohjs.1.1.1-8
EOHSJ (Environmental Occupational Health and Safety) : merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat. Tujuan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan artikel yang berkualitas untuk semua aspek perkembangan terkini di bidang kesehatan lingkungan dan kesehatan keselamatan kerja. Skala terbitan Jurnal dua kali Setahun pada Januari dan Juli. E-ISSN: 2745-3863 Ruang Lingkupnya mencakup lingkungan udara, air, tanah, sanitasi makanan, limbah, vektor dan hama, kesehatan dan keselamatan kerja. Jurnal ini terbit setiap enam bulan sekali (Juli dan Januari). Publikasi dijurnal ini terlebih dahulu dilakukan proses peer review.
Articles 70 Documents
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEMULUNG DI TPA BANTARGEBANG Ranti Apriliani; Suherman Suherman; Ernyasih Ernyasih; Nur Romdhona; Munaya Fauziah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.221-234

Abstract

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel langsung pada kulit, dermatitis dikenal dengan dua jenis, dermatitis iritan dan alergik. Dermatitis kontak iritan menduduki urutan pertama dengan 80% dan dermatitis kontak alergi menduduki urutan kedua dengan 14%-20%. Pada studi epidemiologi di Indonesia memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis kontak alergi. Dampak kejadian dermatitis kontak iritan berdampak terhadap kesehatan, pengobatan yang diperlukan dan berkurangnya pendapatan pekerja, sedangkan dampak tidak langsung berhubungan dengan hilangnya waktu kerja dan menurunnya produktifitas pekerja sehingga berpengaruh pula terhadap kualitas hidupnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pemulung di TPA Bantargebang Kota Bekasi. Desain studi cross-sectional dengan data primer, dengan metode wawancara. Sampel sebanyak 134 orang, pengambilan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square (α = 0,05). Hasilnya variabel yang berhubungan yaitu kebersihan kulit (p value=0,000 dan OR=4.861), kebersihan tangan, kaki dan kuku (p value=0.000 dan OR=7.930), kebersihan pakaian (p value=0,000 dan OR=4.899).
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESS PARA PEKERJA DI PERCETAKAN KOTA CIPUTAT TAHUN 2021 Fini Fajrini; Sahar Sakinah; Noor Latifah; Nur Romdhona; Andriyani Andriyani
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.155-162

Abstract

Stress adalah keadaan dimana seseorang mengalami tekanan pada dirinya yang berasal dari dunia luar batas kemampuan seseorang. Sedangkan stress kerja adalah keadaan dimana seseorang mengalami tekanan atau merasa tertekan baik fisik maupun psikis yang dialami di tempat kerja. Menurut International Labour Organization (ILO) setiap tahun di berbagai survey yang dilakukan di Eropa, Amerika Serikat, sekitar dua pertiga hingga setengah dari pekerja yang di survey menyatakan bahwa mereka mengalami stress terkait kerja. Lebih dari 32 % pekerja di Jepang melaporkan kegelisahan dan stress berlebihan ditempat kerja, sementara 20 % pekerja di Korea melaporkan tekanan dan beban kerja yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stress kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja di percetakan kota ciputat tahun 2021. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei 2021 dengan menggunakan desain cross sectional. sampel diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 80 responden. Analisis dilakukan secara bivariat melalu uji chi-square. Sebanyak 50 % pekerja mengalami stress kerja. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara Beban Kerja (p=0,286), Lingkungan Kerja (p=0,286), Konflik Peran (p=0,721).
GAMBARAN IKLIM KESELAMATAN (SAFETY CLIMATE) PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI Sendya Martviyori; Siti Rahmah Hidayatullah Lubis
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.235-250

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan pada 20 pekerja konstruksi diketahui keterlibatan dalam sistem K3, lingkungan kerja dan peraturan dan prosedur keselamatan kerja termasuk kategori kurang dan terdapat 31 kasus kecelakaan kerja. Oleh karena itu, upaya pelaksanaan keselamatan pekerja masih perlu ditingkatkan, guna meningkatkan iklim keselamatan di tempat kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan iklim keselamatan di Proyek Konstruksi Tamansari Iswara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Dilaksanakan pada bulan September-Desember 2018 dengan sampel penelitian sebanyak 127 sampel. Teknik pengambilan sampel dalam  penelitian  ini  adalah total sampling dengan instrumen penelitian berupa kuesioner LSCAT. Hasil menunjukkan terdapat lima faktor dengan kategori kurang yaitu keselamatan sebagai kebutuhan utama (5,7); kebutuhan dan prioritas diri terhadap keselamatan (5,8); persepsi terhadap risiko (6,4); peraturan dan prosedur keselamatan kerja (6,3); dan lingkungan kerja (6,5). Sedangkan terdapat terdapat empat faktor kategori cukup baik yaitu keterlibatan dalam sistem K3 (6,7); dukungan lingkungan (6,9); komitmen manajemen (7,14); dan komunikasi (7,3). Saran untuk perusahaan adalah meningkatkan kedisplinan dalam pelaksanaan K3 di proyek, memberikan dorongan untuk seluruh pekerja agar terlibat aktif dalam melaporkan kondisi/perilaku tidak aman di area kerjanya.
KAJIAN LITERATUR TENTANG FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Ida Ayu Wardani; Dwi Astuti
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.175-194

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia terutama pada anak usia balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan dengan metode kajian literatur. Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan 8 literatur yang sesuai kriteria inklusi, dengan metode penelitian cross-sectional dan kasus kontrol, teknik sampling menggunakan simple random sampling, random sampling, accidental sampling, purposive sampling, dan total sampling. Uji statistik menggunakan Chi-square (analisis bivariat) dan Regresi Logistik (analisis multivariat). Pada variabel bebas semua artikel menjelaskan mengenai faktor kondisi lingkungan fisik rumah secara rinci. Simpulan dari penelitian ini yaitu bahwa faktor lingkungan fisik rumah yang berhubungan dan variabel yang paling berisiko menyebabkan kejadian ISPA pada balita berdasarkan analisis bivariat dan multivariat dalam 8 artikel tersebut yaitu kepadatan hunian (P = 0.001, OR = 21,99), ventilasi (P = 0.004, OR = 11.73) (Hidayanti et al., 2019), kelembaban (P = 0,013, Exp (B) = 4,707) (Sofia, 2017), lantai rumah (P = 0.018, PR = 3.934) (Fera dan Sriwahyuni, 2020) pencahayaan (p = 0,01, PR = 3,35) dan jenis atap (P = 0,02, PR = 3,07) (Mahendrayasa dan Farapti, 2018).
IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN KERJA METODE (HIRARC) PADA TAHAP PEMBUATAN TANGKI DI PT. GEMALA SARANAUPAYA Hania Mauliyani; Nur Romdhona; Andriyani Andriyani; Munaya Fauziah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.163-174

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mempertahankan kesehatan pekerja. Jika angka keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan pekerja. Peneliti sudah melakukan studi pendahuluan untuk melihat gambaran awal terkait kondisi yang ada di lapangan, terutama dalam Identifikasi Bahaya (Hazard Identification), Penilaian Risiko (Risk Assessment), dan Pengendalian Risiko (Risk Control) pada pembuatan tangki di PT. Gemala Saranaupaya yang berada di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Hasil yang diamati ialah proses tahapan kerja. dari bagian instruksi kerja, kemudian melakukan wawancara terkait kecelakaan kerja yang sering terjadi pada proses pekerjaan berlangsung dan melakukan observasi langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan dan tulisan serta perilaku orang-orang yang diamati. Penelitian ini akan melakukan identifikasi dan penilaian risiko serta pengendalian risiko. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa potensi bahaya, hasil penilaian risiko yang dilakukan peneliti di PT. Gemala Saranaupaya, hasil potensi bahaya terdapat 8 tingkat risiko Ekstrim ( E), 7 tingkat risiko Tinggi (T), 3 tingkat risiko Rendah ( R), dan 2 tingkat risiko Sedang (S). Terdapatnya bahaya dari setiap proses kerja dengan penilaian risiko dan pengendalian risiko yang berbeda.
ANALISA METODE ASSESSMENT KESELAMATAN GEDUNG PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PT INDONESIA POWER Aditya Rahman; Fatma Lestari
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.115-132

Abstract

Blueprint pengelolaan energi nasional tahun 2006 – 2025, Indonesia sedang menuju kearah mandiri energi dimana negara akan hadir dalam penyediaan energi dengan harga wajar bagi masyarakat. Pada tahun 2018 lalu, pemerintah melalui rencana usaha penyediaan tenaga listrik hingga 2025 mendatang berencana menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 56.024 MW. PT Indonesia Power merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero) yang bergerak dibidang pembangkitan tenaga listrik. Dalam mengelola aset pembangkit, PT Indonesia Power menerapkan kebijakan risk management secara terintegrasi. Namun, hingga saat ini belum ada kajian ataupun kebijakan yang menganalisa faktor-faktor keselamatan bangunan gedung pembangkit listrik. Dalam melakukan assessment keselamatan bangunan gedung terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Diantaranya yaitu ISRS 7th, NFPA 5000, dan Permen PU 29 tahun 2006. Berdasarkan hasil analisa metode assessment didapatkan tingkat kesesuaian fasilitas emergency sebesar 91,6%, peringatan dini bahaya 100 %, Instalasi antar lantai 86,6 %, Pemadam kebakaran 62,9%, Ventilasi 100%, dan Fasilitas hygiene sebesar 80%. Hasil tersebut didapatkan dengan melakukan kombinasi ketiga metode assessment.
ANALISIS IKLIM KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI LOGISTIK PT XYZ TAHUN 2021 Inti Sari Puspita Dewi; Fatma Lestari
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.195-202

Abstract

Industri logistik di Indonesia memiliki catatan kecelakaan yang cukup besar tetapi masih sangat kurang penelitian dilakukan yang memberikan perhatian pada kecelakaan di industri logistik dibandingkan dengan kecelakaan di industri lain. Penelitian ini dilakukan pada industri logistik yaitu PT XYZ, yang bertujuan untuk menentukan nilai iklim keselamatan. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan data dikumpulkan dari 134 responden menggunakan kuesioner survey iklim keselamatan yang dikembangkan dari penelitian budaya K3 sebelumnya yang memuat sembilan dimensi iklim keselamatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 2 dimensi yang memiliki nilai rata-rata terendah yaitu keterlibatan (3,7) dan apresiasi individu terhadap resiko (3,5). Perbaikan yang disarankan kepada perusahaan yaitu pihak manajemen harus lebih sering melakukan diskusi kepada level pekerja untuk dapat menangkap permasalahan serta masukan dari para pekerja dan juga perusahaan harus menyelenggarakan training terkait dengan pekerjaan atau training penyegaran secara rutin.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA PRODUKSI PT. X Ardilla Larasatie; Munaya Fauziah; Dihartawan Dihartawan; Dadang Herdiansyah; Ernyasih Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.133-146

Abstract

International Labour Organization (ILO) mengemukakan bahwa kecelakaan akibat kerja pada dasarnya disebabkan oleh tiga faktor diantaranya faktor manusia, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan tempat kerja. Dalam penelitian yang dilakukan Heinrich, didapatkan hasil bahwa 88% kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action), 10% disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe condition) dan 2% lainnya disebabkan oleh takdir tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktorfaktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) pada pekerja produksi PT. X.dengan desain studi cross-sectional. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah Systematic Random Sampling dengan hasil sampel didapatkan sebanyak 123 orang. Analisis data menggunakan uji chi square (α = 0,05). Tindakan tidak aman (unsafe action) dilakukan oleh pekerja yang memiliki tingkat pengetahuan rendah yaitu sebanyak 61 (92.4%), pekerja yang memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 61 (85.9%), pekerja yang mengalami kelelahan tinggi yaitu sebanyak 65 (86.7%), pekerja yang belum pernah mendapatkan pelatihan K3 yaitu sebanyak 56 (78.9)% dan pada saat area kerja sedang tidak mendapatkan pengawasan yang baik yaitu sebanyak 62 (87.3%).
Kajian Literatur Efektivitas Biolarvasida Ekstrak Daun Sirsak Terhadap Jentik Nyamuk Aedes aegypti Nurish Syazana; Mitoriana Porusia
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.203-220

Abstract

Tanaman sirsak merupakan tanaman yang mengandung beberapa senyawa kimia seperti flavonoid, tannin, alkaloid, dan saponin yang dapat digunakan untuk mengendalikan larva nyamuk Aedes aegypti. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona muricata) sebagai biolarvasida terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Metode yang digunakan yaitu merangkum lima jurnal yang terpilih, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Hasil pada lima jurnal menunjukkan bahwa terdapat beberapa konsentrasi ekstrak daun sirsak yang efektif sebagai larvasida yaitu mencapai nilai LC50 dan LC90. Adapun rentang nilai LC50 terendah hingga tertinggi yaitu pada konsentrasi 51,13 mg/l - 618,4 mg/l sedangkan rentang nilai LC90 terendah hingga tertinggi yaitu pada konsentrasi 82,08 mg/l - 1240,6 mg/l serta konsentrasi 250.000 mg/l dapat membunuh 92% larva uji. Larvasida dikatakan efektif apabila dapat membunuh antara 10% sampai 95% larva yang diuji. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak efektif sebagai biolarvasida. Penggunaan ekstrak daun sirsak sebagai biolarvasida merupakan salah satu upaya mengurangi pencemaran lingkungan serta aman bagi manusia dan organisme bukan target.
GAMBARAN PENERAPAN HIGIENE PENGELOLAAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT DR. H. MARZOEKI MAHDI (RSMM) BOGOR TAHUN 2021 Claudia fazriyanti; Triana Srisantyorini; Ernyasih Ernyasih; Dadang Herdiansyah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.147-154

Abstract

Instalasi gizi yaitu merupakan fasilitas yang digunakan saat cara penanganan makanan dan minuman melingkupi kegiatan pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan dan minuman. Terkait dalam higiene perorangan dalam melakukan pengelolaan makanan perlu diperhatikannya untuk terjaminnya keamanan makanan serta mencegah terjadinya penyakit akibat penyebaran atau kontaminasi bakteri melalui makanan akibat higiene pengelolaan makanan yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Gambaran Penerapan Higiene Pengolahan Makanan di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2021”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi. Informan pada penelitian ini terdapat 4 orang, 3 orang sebagai informan kunci dan 1 orang sebagai informan utama. Penerapan higiene pengolahan makanan di Rumah Sakit DR.H Marzoeki Mahdi Bogor belum seluruhnya memenuhi standar Peraturan Pemerintah tahun 2011 karena masih ada beberapa peralatan memasak yang kurang memenuhi standar, kurangnya pengawasan terhadap tenaga kerja, serta perencanaan menu yang tidak sesuai dengan penerapan pengolahan makanan. Penerapan higiene pengolahan makanan di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor belum memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011. Rumah sakit memperhatikan kebersihan peralatan dan dapur pengolahan serta meningkatkan pengawasan terhadap tenaga pengolahan makanan di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor.