cover
Contact Name
-
Contact Email
redaksi.biomed@gmail.com
Phone
+6287859850400
Journal Mail Official
redaksi.biomed@gmail.com
Editorial Address
UNITRI PRESS UPT. Penerbitan & Jurnal Ilmiah Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang, Jawa Timur 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Biomed Science
ISSN : 23385189     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Biomed Science : ISSN 2338-5189 (media cetak) , adalah jurnal peer-review yang menerbitkan artikel tentang praktik, teori, dan penelitian di semua bidang kesehatan dan kebidanan. Scope jurnal terdiri dari kebidanan,kesehatan,kesehatan masyarakat Setiap naskah yang diserahkan akan ditinjau oleh satu peer-reviewer menggunakan metode double blind review. Biomed Science diterbitkan oleh UNITRI PRESS Jurnal Biomed Science merupakan Jurnal Ilmiah Obstetri Gynekologi dan ilmu kesehatan yang memuat tulisan perancangan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data, baik merupakan pemikiran konseptual maupun penerapannya. jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan Desember.
Articles 123 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TE NTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI PUSKESMAS PONCO KUSUMO DESA NGEBRUK Yulita Dede Ngara; Sripina Ulandari; Emy Setyowati
Biomed Science Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu hamil melakukan senam hamil dikarenakan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yaitu pengetahuan tentang senam hamil. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang cukup tinggi mengenai senam hamil meyakini bahwa senam hamil merupakan awal yang baik untuk persiapan melancarkan proses persalinan maka cenderung untuk melakukan senam hamil. Sebaliknya ibu hamil yang berpengetahuan kurang cenderung tidak berkeinginan untuk mekaksanakan senam hamil. Hal ini dapat disebabkan ibu hamil belum memahami senam hamil baik langkah-langkah gerakan senam serta manfaat-manfaat yang dapat berdampak positif bagi kehamilan dan proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang senam hamil dengan pelaksanaan senam hamil di puskesmas poncokusumo Desa Ngebruk.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah jenis penelitian analitik korelatif yaitu dilakukan dengan tujuan menjelaskan hubungan atau pengaruh, perkiraan, menguji berdasarkan teori yang ada atau mengungkapkan hubungan yang korelatif antara variabel.Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Poncokusumo Desa Ngebruk pada bulan April – Mei 2019. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif.Dengan menggunakan metode model regresi linier sederhana.Nilai t hitung variabel pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil (X) sebesar 6.055 t tabel 2.039 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil (X) dengan pelaksanaan senam hamil (Y). Nilai F hitung sebesar 36,660 dari nilai F 0,05 (4,17) artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil (X) dengan pelaksanaan senam hamil (Y). Nilai koefisien determinasi sebesar 0.550 artinya hubungan variabel bebas dengan pelaksanaan senam hamil sebesar 55%, sedangkan 45% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
PENGARUH PEMBERIAN BULI-BULI HANGAT PADA DAERAH AKSILA DAN LIPATAN PAHA TERHADAP PENURUNAN DEMAM PASCA IMUNISASI DPT HARI KE-3 PADA BAYI USIA 2-6 BULAN DI DESA WAJAK KABUPATEN MALANG Endah Kusumawati; Awang Teja Satria
Biomed Science Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan pada tahun 2016 di Desa Wajak Kabupaten Malang Selatan, dari 7 ibu yang bayinyamendapatkanimunisasi DPT ada 5 ibu yang kembali memeriksakan bayinya 1 hari setelah imunisasi DPT karena bayinya mengalami demam / panas, dan biasanya untuk menurunkan demam hanya diberi oba tanti piretik (paracetamol). Penelitian yang digunakan Dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pedekatan true experimental designdengan rancangan pretest and posttest two group before after (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dilakukan di Desa Wajak Kabupaten Malang Selatan. Waktu penelitian padabulan Januari sampai April 2017. Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang mendapatkan imunisasi, yaitu sebanyak 33 bayi. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 bayi usia 2-6 bulan yang mengalami demam pasca imunisasi DPT. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan uji – t berpasangan. Hasil uji t-tes berpasangan, nilai thitung sebelum dan sesudah perlakuan lebih besar dari nilai ttabel yaitu (8,048 > 12.475). Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antar sebelum dan sesudah diberi perlakuan serta mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penurunan demam pasca imunisasi DPT pada bayi usia 2-6 bulan, yang didukung dengan nilai korelasi (r) 0,6 yang artinya mempunyai pengaruh yang kuat.
PENGARUH STIMULASI VISUAL, STIMULASI AUDITORI DAN STIMULASI TAKTIL TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 – 15 BULAN DI RW 02 KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Tri Wiji Lestari; Kun Handayani
Biomed Science Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua, yang merupakan orang terdekat anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan orang dewasa lainnya. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak motorik halus,kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruhantara stimulasi visual, stimulasi auditory dan stimulasi taktil terhadap perkembangan anak usia 12 –15 bulan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang balita yang berusia 12 –15 bulan, data diperoleh dengan menggunakan lembar kuesioner selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji statistik regresi linear berganda. Pengaruh masing–masing variable secara sendiri –sendiri nilai thitungsebesar 3.987 maka variabelstimulasi visualberpengaruh secara signifikkan terhadap perkembangan anak usia satu tahunkarena nilai thitunglebih besar dari nilai ttabel = 2.056 sedangkan variabelstimullasi auditoriberpengaruh secara signifikan karena nilai thitung= 5.279dan variabel stimulasi taktiljuga berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan anak usia 12 –15 bulan dapat dilihat dari nilai thitung= 3.727 yang lebih besardari nilai ttabel = 2.056. Sedangkan Indikasi pengaruh variabel stimulasi visual, auditori dan taktil terhadap perkembangan anakusia 12 –15 bulan (Y) sebesar 58,1% dan sisanya 41,9% dipengaruhi oleh faktor lain
HUBUNGAN KECEMASAN DAN GIZI DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA Ahisa Novianti; Noor liantimegasari
Biomed Science Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa pubertas merupakan fase maturasi pematangan organ-organ reproduksi remaja yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan munculnya ciri-ciri seks sekunder. Sekresi hormon estrogen dan progesteron pada masa pubertas menimbulkan kecemasan tertentu yang berpusat di amigdala cerebrum seorang remaja. Asupan nutrisi dan gizi seimbang berperan penting dalam tercapainya siklus menstruasi yang normal serta tanpa gangguan. Gangguan menstruasi terjadi apabila asupan nutrisi pada fase-fase tertentu siklus menstruasi serta mekanisme koping stress yang kurang adekuat akan menimbulkan kecemasan yang bermanifestasi terjadinya gangguan siklus menstruasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Kecemasan dan Gizi dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Remaja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa secara kuantitatif menggunakan perhitungan regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai thitung = 9,453 ≥ t0,05 = 2,042 untuk variabel kecemasan, dan untuk variabel gizi nilai thitung = 10,237 ≥ t0,05 = 2,042, maka dapat disimpulkan, bahwa kondisi kecemasan dan gizi mempunyai hubungan yang signifikan dengan gangguan siklus menstruasi, untuk nilai Fhitung = 15,438 ≥ F tabel = 3,32 dan dapat dilihat dari analisis koefisien determinasi didapatkan hasil 0,722 atau 72,2% yang artinya kecemasan dan gizi mempunyai pengaruh terhadap gangguan siklus menstruasi sebesar 72,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
PENGARUH MINAT BELAJAR, MEMBACA BUKU, DAN BROWSING INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Dwi Astuti; dr. Askan
Biomed Science Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan mahasiswa dari tahun ke tahun semakin menurun pada segi kognitifnya, dimana motivasi belajarnya menurun dan secara tidak langsung perkembangan kognitifnya juga menurun. Penyebab terjadinya penurunan tersebut yaitu karena tujuan mereka belajar tidak 100% dari minatnya. Kurangnya minat belajar dapat menyebabkan karya tulisnya menjadi semakin tidak bermutu, ditambah jika dosen yang membimbing tidak jeli apakah karya tulis tersebut benar-benar merupakan tulisan mahasiswa sendiri atau hasil tiruan dari penelitian yang telah ada, sehingga besar kemungkinan bahwa mahasiswa akan menyalin dan bahkan membeli skripsi. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai pengaruh minat belajar, membaca buku, dan browsing internet terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Obstetri dan Ginekologi di D-IV Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Diketahui bahwa nilai terendah (X1) sebesar 12,00, nilai tertinggi 21,00 dengan rata-rata 17,022, dengan demikian minat belajar mahasiswa dalam penelitian ini cukup tinggi. Variabel membaca buku (X2) nilai terendah 15,00 nilai tertinggi 24,00 dengan rata-rata 18,35, dengan demikian membaca buku mahasiswa dalam penelitian ini juga cukup. Variabel browsing internet (X3) nilai terendah 16,00 nilai tertinggi 21,00 dengan rata-rata 18,26, sehingga mahasiswa dalam penelitian ini hampir sering browsing. Variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) nilai terendah 2 nilai tertinggi 4,00 dengan rata-rata 3,11, dengan demikian prestasi mahasiswa dalam penelitian ini cukup bagus
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS WAJAK MALANG Defi Kristina Sari; Donny Yunamawa
Biomed Science Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa  nifas  merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang    meliputi    minggu minggu berikutnya  pada  waktu  saluran  reproduksi  kembali   ke   keadaan   tidak   hamil   yang normal.Pada   masa   nifas   dapat   terjadi  gangguan pada ibu seperti infeksi, sehingga menimbulkan  kondisi  yang  berbahaya  dan berujung  kematian  pada  ibu.  Di  Indonesia sendiri  setiap  satu  jam  ada  dua  orang  ibu yang  meninggal  dunia  karena  komplikasi pada  masa  nifas,  penyebab  kematian  ibu yang  paling  besar  adalah  perdarahan  28% dan infeksi sebanyak 11%.Tujuan  Penelitian Ini Untuk Mengetahui  tingkat  pengetahuan ibu  hamil tentang tanda  bahaya  masa  nifas berdasarkan  umur,  pendidikan, dan  pekerjaan .Metode  : Metode  yang  digunakan  adalah deskriptif    kuantitatif    dengan    rancangan penelitian survey deskriptif. Tehnik pengambilan  sampel Purposive  Sampling dengan jumlah responden 30 orang,Analisa Data One Sampel  TestHasil  Analisa Data Sebanyak  30 responden  ibu  nifas didapatkan    sebagian    besar responden berumur  21-35  tahun sebanyak 11  orang (36.6%),     pada     pendidikan     didapatkan sebagian  besar  responden  berpendidikan SMP   sebanyak   13   orang   (43,3%),   pada pekerjaan     didapatkan sebagian     besar pekerjaan  ibu  rumah  tangga  sebanyak  19 orang   (63%). Metode  yang  digunakan adalah deskriptif    kuantitatif    dengan    rancangan penelitian survey deskriptif. Tehnik pengambilan  sampel Purposive  Sampling dengan jumlah responden 30 orang.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN ASAP ROKOK DENGANKEJADIAN ISPA PADA ANAK UMUR 1– 3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUJON Qotimah Qotimah; Tri Esti Wahyuningtyas
Biomed Science Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian ISPAsebagai infeksiakibat mikroorganismeyang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah) yang sering dialami oleh anak. Salah satu penyebab ISPA yaitu kekurangan status gizi dan terpapar asap rokok.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan asap rokokdengan kejadian ISPA pada anak umur 1– 3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Dampit. Desain penelitian mengunakan desain kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling sebanyak 33 orang. Teknik pengumpulan data dengan memberikan kuesioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu deskriptif dan regresi linear bergandamenggunakan SPSS. Waktu Penelitian September-Desember 2019.Nilai thitung (5,542) ttabel (2,042) dan nilai signifikasi sebesar (0,000) (0,050) artinya ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada anak umur 1– 3 tahun. Nilai thitung (3,285) ttabel (2,042) dan nilai signifikasi sebesar (0,003) (0,050) artinya ada hubungan yang signifikan antara asap rokokdengan kejadian ISPA pada anak umur 1– 3 tahun. Nilai F hitung (9,046) Ftabel (3,320) dan nilai signifikasi sebesar (0,000) (0,050) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi (X1) dan asap rokok (X2) dengan kejadian ISPA pada anak umur 1– 3 tahun (Y). Nilai R Square (R2) membuktikan ada hubungan status gizi dan asap rokokdengan kejadian ISPA pada anak umur 1– 3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pujon sebesar 70,9%, sedangkan 29,1% selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN Vivin Yuni Astutik; Ika Winarningrum
Biomed Science Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana ibu hamil mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA (Lingkar Lengan Atas) ttabel yaitu 0,724 ttabel yaitu (4,018) >(2,045) yang berarti ada hubungan yang signifikan terhadap Resiko Terjadinya Kekurangan Energi Kronis. Nilai Fhitung> Ftabel yaitu 4,018 > 2,045 yang berartinya adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Tinngi Badan (X1) dan Nutrisi ibu hamil (X2) dengan Resiko terjadinya Kekurangan Energi Kronis(Y). Dengan nilai Rsquare sebesar 0,377 yang artinya bahwa variabel bebas Tinggi Badan(X1) dan Nutrisi Ibu Hamil (X2) memiliki hubungan terhadap Resiko Terjadinya Kekurangan EnerginKronis (Y) sebesar 37,7% sedangkan 62,3% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Yang lebiih dominan dari kedua variabel bebas tersebut adalah variabel X2 (Nutrisi Ibu hamil) yang dapat dilihat dari nilai thitung (4,018) > ttabel (2,045)
HUBUNGAN PERAH ASI DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN MALANG Sripina Ulandari; Alfharia Kusuma Arista
Biomed Science Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perah ASI adalah ASI yang didapatkan dengan cara diperah dari payudara untukkemudian disimpan dan nantinyadiberikan pada bayi. Memerah bisa secara manual menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu pompa ASI atau bisa juga menggunakan alat bantu pompa ASI atau bisa juga menggunakan alat bantu pompa ASI atau bisa juga menggunakan keduanya secara bergantian tergantung kondisi. Teknik menyusui merupakan faktor yang penting posisi dan perlekatan bayi pada payudara ibu akan mengurangi kemungkinan terjadinya masalah. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Perah ASI dan Teknik Menyusui dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu Nifas di Puskesmas Pamotan. Peneltian ini menggunkan penelitian kuantitatif, jumlah sampel dalam penelitian ini adal 30 orang. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik untuk mengetahui dan mengukur hubungan atau pengaruh dari variabel yang diteliti, untuk akurasi dalam proses analisis dan pengujian hipotesis maka analisis statistik penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai thitung variabel(X1) Perah ASI, (X2) Teknik Menyusui , (Y) bendungan ASI pada ibu nifas yaitu 2,437 > t0,05(2.048), nilai thitung 2,437> t0,05, 2,048. Maka ada hubungan yang signifikan dengan kejadian bendungan ASI pada ibu nifas.Nilai Fhitungyaitu 58,088>nilai F0.05(3,340) membuktikan bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan dengan kejadian bendungan ASI pada ibu nifas. Nilai R Squaresebesar 0,811 (81,1%).
HUBUNGAN ANTARA POLA SEKSUAL DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SERVISITIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERPUCUNG Maria Italina Mbere; Vivin Yuni Astutik; Defi Kristina Sari
Biomed Science Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Servisitis adalah radang dari selaput lendir canalis cervicalis. Karena epitel selaput lendir cervicalis hanya terdiri dari satu lapisan sel silindris maka mudah terkena infeksi dibandingkan dengan selaput lendir vagina. Servisitis merupakan kelanjutan dari infeksi pada vagina yang di sebabkan oleh trichomonas, Chlamydia Trakhomatis, Gonorhoe dan virus Herpes.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara Pola Seksual dan personal hygiene dengan kejadian Servisitis pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Sumberpucung. Lokasi dan waktu Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Sumberpucung pada Bulan Maret sampai Juni 2019. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai yang diketahui peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier berganda.Variabel Nilai Thitung  variabel pola seksual (X1) sebesar 3.925 Ttabel 2.052 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola seksual (X1) dengan kejadian servisitis (Y). Nilai Thitung  variabel  personal hygiene (X2) sebesar 4.372 Ttabel 2.052 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene (X2) dengan kejadian servisitis (Y). Nilai Fhitung sebesar 8,541 dari nilai F0,05 (3,354) artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pola seksual (X1), dan personal hygiene (X2), dengan kejadian servisitis (Y). Nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0.474 artinya hubungan variabel bebas dengan kejadian servisitis sebesar 47,4%, sedangkan 52,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang dilihat dari nilai Thitung yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian servisitis adalah variabel X2 (personal hygiene). 

Page 1 of 13 | Total Record : 123