cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
elizaarman.ea@gmail.com
Phone
+62elizaarman.ea@gmail.co
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Bara
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
ISSN : 26559641     EISSN : 26555840     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Teknologi Laboratorium medik, Biomedik, Kesehatan lingkungan Focus dan Scope jurnal adalah Teknologi Laboratorium Medik, ilmu Biomedik, Ilmu Kesehatan
Articles 199 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS DI PUSKESMAS MAPADDEGAT KABUPATEN MENTAWAI 2018 FACTORS CONNECTED WITH USE OF THE CARDS OF BPJS IN PUSKESMAS MAPADDEGAT DISTRICT OF MENTAWAI 2018 Alfita Dewi; Ropendi Pardede; Dewi Krisnawati
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.583

Abstract

ABSTRAK Semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah membayar iuran, masih belum validnya data serta masih ditemuinya masyarakat miskin yang belum mendapatkan jaminan kesehatan. Hal tersebut saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah untuk segera melakukan pendataan ulang. Tujuan dari penelitian ini adalah Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Kartu peserta BPJS di Puskesmas Mapaddegat Kabupaten Mentawai tahun 2018” Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Penelitiian ini dilakukan di Puskesmas Mapaddegat Kabupaten Kepulauan Mentawai selama 10 hari, dengan sampel 97 orang yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Terlihat bahwa dari 60 responden terdapat responden pada Pengguna BPJS sebanyak 30 (50,0%) dan pada Non Pengguna BPJS sebanyak 30 (50,0%), Terlihat bahwa pada Pengguna BPJS pendidikan yang rendah sebanyak 8 (26,7%), sedangkan pada Non Pengguna BPJS sebanyak 6 (20,0%) responden pendidikan rendah, terlihat bahwa pada Pengguna BPJS Sikap yang Negatif sebanyak 11 (36,7%), sedangkan pada Non Pengguna BPJS sebanyak 22 (73,3%) responden Sikap Negatif, ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan Keikut sertaan BPJS pada Non Pengguna BPJS dan kasus, ada hubungan bermakna antara Sikap dengan Keikutsertaan BPJS, ada hubungan bermakna antara Perilaku petugas kesehatn dengan Keikutsertaan BPJS di Puskesmas Mapaddegat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Saran dari penelitian ini adalah Program penyuluhan kepada masyarakat, khususnya mengenai pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta BPJS mulai dari preventif sampai rehabilitative untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta, dan Agar meneliti lebih jauh tentang faktor yang berhubungan dengan Penggunaan di Puskesmas oleh peserta BPJS dengan variabel yang berbeda dan juga dengan melihat arah dan kekuatan hubungan tersebut dengan uji yang berbeda. Kata kunci: BPJS ; Sikap ;  Perilaku Petugas ABSTRACT All residents of Indonesia are required to become health insurance participants managed by BPJS including foreigners who have worked for a minimum of six months in Indonesia and have paid dues, still not valid data and still meet the poor who have not received health insurance. It is now a homework for both central and local governments to immediately re-register. The purpose of this study are Factors related to the use of participant BPJS Card at Mapaddegat Public Health Center of Mentawai Regency 2018 "Quantitative research type with case control approach. This research was conducted at Puskesmas Mapaddegat Regency Mentawai Islands for 10 days, with sample 97 people taken by purposive sampling. The result showed that from 60 respondents there are respondents on User BPJS as much as 30 (50,0%) and on Non User BPJS as much as 30 (50,0%), It is seen that at User of low education BPJS equal to 8 (26,7% ), whereas in Non User BPJS as much as 6 (20,0%) low education respondents, it can be seen that on User of BPJS Negative Attitude is 11 (36,7%), whereas in Non User BPJS counted 22 (73,3%) respondent Negative attitude, there is a significant relationship between education with the participation of BPJS on Non User BPJS and case, there is a significant relationship between Attitudes with the participation of BPJS, there is a meaningful relationship between the behavior of health officers with the participation of BPJS in Mapaddegat District Health Center Mentawai Islands District. Suggestion from this research is extension program to society, specially about health service which can be exploited by BPJS participant start from preventive to rehabilitative to improve knowledge and attitude of participant, and to examine more about factors related to use in health center by participant of BPJS with variable which is different and also by looking at the direction and strength of the relationship with different test Keywords: BPJS ; Attitude ; Behavior Officer 
ANALISA BERAT BAYI LAHIR RENDAH BERDASARKAN KADAR HB IBU DI RUMAH SAKIT M.DJAMIL LOW BIRTHDAY BABY ANALYSIS BASED ON MOTHER'S HB LEVEL IN M.DJAMIL HOSPITAL Melia Pebrina; Fenny Fernando
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.347

Abstract

ABSTRAKIndonesia adalah salah satu Negara berkembang yang menempati urutan ke tiga sebagai Negara dengan prevelensi BBLR tertinggi, (11,1%), setelah India (27,6%), dan Afrika Selatan (13,2%). Angka kematian bayi menjadi indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari status anak saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisa berat bayi lahir rendah berdasarkan kadar Hb ibu di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin  di RSUP Dr. .M Djamil Padang yang berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data diambil dari responden menggunakan lembar check list. Data yang terkumpul diolah dan dianalisa dengan analisa univariat. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan (35,6%)  responden dengan kejadian BBLR, sebesar (28,9%) ibu memilki umur beresiko, sebesar (26,7%) ibu dengan paritas beresiko, sebesar (35,6%) ibu dengan kadar Hb yang anemia. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih adanya kejadian BBLR, memiliki umur beresiko memiliki paritas beresiko, dan memilki kadar Hb anemia, oleh karena itu, tenaga kesehatan harus meningkatkan pelayanan kesehatan untuk menekan angka BBLR, dan lebih banyak memberikan  promosi kesehatan dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan, dan mengurangi angka kejadian BBLR. Kata Kunci : BBLR ABSTRACT               Indonesia is one of the developing countries which ranks third as the country with the highest LBW prevalence, (11.1%), after India (27.6%), and South Africa (13.2%). The infant mortality rate is the main indicator in determining the child's health status, because it is a reflection of the child's current status. The purpose of this study was to determine the analysis of low birth weight based on maternal Hb levels in Dr. RSUP M. Djamil Padang in 2017. This research is a descriptive type of research, while the population in this study were all mothers giving birth at Dr. .M Djamil Padang totaling 45 people. Sampling uses total sampling. Data collection was taken from respondents using the check list sheet. The collected data was processed and analyzed by univariate analysis. Based on the results of the research in getting (35.6%) respondents with LBW incidence, as big as (28.9%) mothers have a risky age, amounting to (26.7%) mothers with risky parity, amounting to (35.6%) mothers with levels Anemic anemia.Based on the results of the study it can be concluded that there are still LBW events, having an age at risk of having parity at risk, and having anemia Hb levels, therefore, health workers must improve health services to reduce LBW rates, and provide more health promotion in preparing for pregnancy and childbirth , and reduce the incidence of LBW.  Keywords: LBW
PERBEDAAN RERATA INTAKE ZAT GIZI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI POLI BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI RISYA AHRIYASNA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.530

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan angka kejadian kanker payudara paling tinggi diantara jenis kanker lainnya. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan rerata intake zat gizi wanita penderita kanker payudara di poli bedah RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case-control, teknik sampling yang digunakan adalah metoda consecutive sampling dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 35 orang untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Pengumpulan data intake zat gizi menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequncy Quantitative (SQ-FFQ). Analisa statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata intake zat gizi adalah Independent sample T-test. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelompok kasus memiliki rata-rata asupan zat gizi makro lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (ΔEcase-control= 542,48 kkal, ΔKHcase-control= 72,28 gr, ΔPcase-control= 23,04 gr, ΔLcase-control=  20,64 gr, dengan p<0, 05) , dan kelompok kontrol memiliki rata-rata asupan zat gizi mikro lebih tinggi dibandingkan kelompok kasus meskipun tidak terdapat perbedaan secara signifikan (p>0, 05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden dengan asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak berimbang dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker payudara. Disarankan kepada wanita untuk menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat untuk menghindari risiko terkena kanker payudara.Kata kunci: Kanker payudara, mineral makro, mineral mikro
Perbandingan Kejadian Malaria Di Pantai Timur Dan Pantai Barat Kecamatan Sikakap Kepulauan Mentawai The Comparison Of Malaria Incidence Between East And West Coast District Of Sikakap Mentawai Islands sri wahyuni handayani; Annita ,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i1.275

Abstract

Malaria merupakan penyakit utama pada masyarakat yang tinggal di daerah tropis termasuk Indonesia dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi serta menyerang usia produktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kejadian malaria di pantai barat dan pantai timur kecamatan Sikakap periode Januari sampai Juni 2018. Penelitian observasional dengan desain cross sectional comparative study ini menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai pada populasi masyarakat yang tinggal di pantai barat dan pantai timur Kecamatan Sikakap dengan teknik total sampling dan analisa dengan uji chi square. Hasil, didapatkan bahwa frekuensi malaria di kedua daerah tergolong tinggi karena kejadian malaria lebih dari 5 kejadian per 1000 penduduk. Di Pantai Barat ditemukan  33 kasus dari 3084 orang (1,07%), sedangkan di Pantai Timur ditemukan 236 kasus dari 5179 orang (4,56%). Terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi malaria di pantai barat dan pantai timur Kecamatan Sikakap (p=0.00). Hal ini diduga disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda antara pantai barat dan pantai timur seperti kondisi wilayah perkebunan, keadaan pantai dan bentuk perairan yang mempengaruhi keberadaan nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria. Disarankan kepada dinas kesehatan untuk meningkatkan perhatian terhadap kasus malaria dengan melakukan deteksi dini, perawatan dan pengobatan serta penyuluhan yang berkesinambungan. Kata kunci : Frekuensi malaria; Pantai barat Kecamatan Sikakap, Pantai timur Kecamatan Sikakap.  ABSTRACT      Malaria is a major disease in people living in the tropics including Indonesia with high mortality and morbidity and attacking the productive age. The purpose of this study was to compare the incidence of malaria on the west coast and east coast of Sikakap sub-district from January to June 2018. This observational study was a cross sectional comparative study using secondary data from the Health Department of Mentawai  in the population living on the west coast and coast east District of Sikakap  with total sampling and analysis techniques with the chi square test. Results, it was found that the frequency of malaria in the two regions was high because malaria incidence was more than 5 incidents per 1000 population. On the West Coast there were 33 cases of 3084 people (1.07%), while in the East Coast 236 cases were found from 5179 people (4.56%). There was a significant difference between the frequency of malaria on the west coast and the east coast District of Sikakap  (p = 0.00). This is thought to be caused by different environmental conditions between the west coast and the east coast such as the condition of the plantation area, the condition of the coast and the shape of the waters that affect the presence of Anopheles mosquitoes as a malaria vector. It is recommended to the health office to increase attention to malaria cases by conducting early detection, care and treatment as well as sustainable counseling.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR HB IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Ade Nurhasanah Amir; Marisa Lia Anggraini; Fani Jessica
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1020

Abstract

  Salah satu penyebab terjadinya pendarahan diakibatkan oleh rendahnya kadar hemoglobin pada ibu hamil. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik menggunakan total sampling dengan jumlah 200 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan (46,0%) 92 ibu hamil dengan kadar hemoglobin anemia dan (54,0%) 108 ibu hamil dengan anemia. Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar hemoglobin dipengaruhi oleh variabel usia kehamilan (p=0.018). Mayoritas responden yang mengalami anemia adalah pada trimester ke 2. Pada masa kehamilan trimester 2 ibu mengalami proses hemodilusi. Sebagai seorang ibu hamil pada trimester 2 memiliki risiko untuk mendapatkan anemia.Kata Kunci                 : Hemoglobin, Kehamilan
INFEKSI PARASIT USUS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KAWASAN TAMBANG NAGARI PALANGKI KABUPATEN SIJUNJUNG Niken Niken; al kudri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i1.243

Abstract

Parasit usus merupakan parasit pada saluran pencernaan yang biasanya menempel pada didning usus. Infeksi parasit usus merupakan masalah kesehatan dikalangan masayarakat. Pada umumnya yang terserang penyakit infeksi golongan STH adalah kelompok anak sekolah dasar (SD). Hal tersebut dikarenakan anak-anak SD sering berkontak langsung dengan tanah sebagai sumber infeksi. Area permainan di tanah-tanah kotor, daerah kumuh, defekasi di halaman rumah, kawasan rumah yang dekat dengan lokasi tambang dapat menyebabkan tanah tercemar telur cacing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran infeksi parasit usus pada anak sekolah dasar di kawasan tambang Nagari Palangki Kabupaten Sijunjung. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif. Subjek penelitian ini adalah anak SDN 1 Pakangki dan SDN 13 Palangki di Kecamatan IV Nagari kelas I sampai VI. Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan tinja, didapatkan infeksi cacing usus 53%, dan infeksi tidak cacing usus 47%.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH MASYARAKAT NAGARI ALAHAN NAN TIGO, KECAMATAN ASAM JUJUHAN, KABUPATEN DHARMASRAYA CORRELATION OF BODY MASS INDEX AND BLOOD PRESSURE OF NAGARI ALAHAN NAN TIGO SOSIETY, KECAMATAN ASAM JUJUHAN,KABUPATEN DHARMASRAYA Yolla Adelina Utami; Rendri Bayu Hansah; Eko Perdana Putra
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 3, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v3i1.845

Abstract

ABSTRAKIndeks Massa Tubuh merupakan suatu faktor utama (bersifat fleksibel) yang memengaruhi tekanan darah. Framingham Studi telah menemukan bahwa peningkatan 15% berat badan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 18%. Dibandingkan dengan yang mempunyai berat badan normal, orang yang overweight dengan kelebihan berat badan sebesar 20% mempunyai resiko delapan kali lipat lebih besar terhadap hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah Penduduk di Nagari Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini mengggunakan desain survei analitik, dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk Nagari Aahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya yang berusia 26-35 tahun yang berjumlah 134 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah timbangan digital, mikrotoise dan tensimeter digital. Pada penelitian didapatkan indeks massa tubuh sebagian besar dalam kategori obese 1 yaitu 53 responden (39,6%), tekanan darah sebagian besar dalam kategori normal yaitu 90 responden (67,2%). Hasil penelitian memperlihatkan nilai sig = 0.000 (<0.005). Jadi, terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah Penduduk di Nagari Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.Kata Kunci: Berat badan; Indeks Massa Tubuh; Tekanan Darah ABSTRACT Body mass index is the one of main factor to influence blood pressure. Framingham Study said 15% increase of body weight can cause 18% increase in systolic blood pressure. Compared to people with normal weight, overweight people, with 20% excess, are 8 times more at risk for hypertension. The purpose of this research is to know the association between body mass index and blood pressure of the society in Nagari Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya. This study used analytical survey design with cross-sectional approach. The sample of this study was the society in Nagari Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya aged 26-35 as many as 134 respondents. The sampling technique used was accidental sampling. The measurement tools were scale, microtoise, and tensimeter. The analytical technique used was Chi-Square. This research found 53 respondents (39,6%) had obese 1 body mass index and 90 respondents (67,2%) had normal blood pressure. The result showed that the value of sig = 0.000 (<0.05). The conclusion is there is correlation between body mass index and population blood pressure in Nagari Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.Keywords: Body Mass Index; Blood Pressure ; Body weight
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIOBAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI CORRELATION OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH THE CASE OF MALARIA DISEASEIN THE WORK AREA OF PRIMARY HEALTH CARE OF SIOBAN MENTAWAI ISLAND DISTRICT Eliza Trisnadewi; Indah Komala Sari; Roza Marlinda
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.450

Abstract

ABSTRAK Tingginya kejadian malaria disebabkan karena faktor-faktor perilaku masyarakat yang masih kurang baik khususnya terkait dengan upaya pencegahan yang dilakukan. Prevalensi penderita malaria berdasarkan data Dinkes Kepulauan Mentawai tahun 2017 terdapat sebanyak 348 jiwa, dan mengalami kenaikkan pada tahun 2018 sebanyak 369 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian penyakit malaria di Puskesmas Sioban Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2019. Populasi berjumlah 282 orang dan sampel sebanyak 74 orang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (52,7%) pasien mengalami kejadian malaria, sebagian besar pasien (68,9%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, dan lebih dari separuh (59,5%) pasien memiliki sikap negatif. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p value = 0,020) dan sikap (p value = 0,041) dengan kejadian penyakit malaria di Puskesmas Sioban Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2019.. Kata kunci: Malaria, Pengetahuan, dan Sikap ABSTRACT The high incidence of malaria is caused by factors that are still poor community behavior, especially related to prevention efforts undertaken. The prevalence of malaria patients based on data from the Mentawai Islands Health Office in 2017 there were 348 people, and experienced an increase in 2018 of 369 people. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes with the incidence of malaria in Sioban Health Center, Mentawai Islands Regency. This type of research is descriptive analytic with cross sectional study method. The study was conducted in August - September 2019. The population was 282 people and a sample of 74 people were taken by accidental sampling. Data collection using a questionnaire. Data processing using SPSS program and analyzed univariate and bivariate using chi-square test. Based on the results of the study found more than half (52.7%) patients experienced malaria, most patients (68.9%) had a low level of knowledge, and more than half (59.5%) patients had negative attitudes. There is a relationship between the level of knowledge (p value = 0.020) and attitude (p value = 0.041) with the incidence of malaria in Sioban Health Center, Mentawai Islands Regency in 2019.  Keywords: Malaria, Knowledge, and Attitude.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH PESERTA BPJS DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BY BPJS PARTICIPANTS IN THE STREET INSTALLATION OF RSUD REGENCY, MENTAWAI ISLANDS Nurul Abdillah; Ahatta Eka Hosnan D
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i2.586

Abstract

ABSTRAK Penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelolaoleh BPJS, di RSUD Mentawai separuh dari peserta BPJS tidak memanfaatkan BPJS dalam memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS di instalasi rawat jalan RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2018. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai selama 10 hari. Populasi berjumlah 187 orang dengan sampel 72 orang yang diambil secara accedental sampling. Analisa data dilakukan secara bertahap yaitu analisa univariat dan bivariat. Lebih dari separuh (62,5%) peserta BPJS tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan, Lebih dari separoh responden (65,3%) yang memiliki pendidikan rendah lebih banyak, Lebih dari separuh (65,3%) peserta BPJS memiliki sikap negatif, Lebih dari separuh (62,5%) peserta BPJS fasilitas kesehatan masih tergolong buruk, lebih dari separuh (62,5%) peserta BPJS mengatakan perilaku petugas kesehatan masih kurang baik di RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini dapat disimpulkan Terdapat hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS di RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai. Terdapat hubungan antara fasilitas kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS di RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai. Terdapat hubungan antara perilaku petugas kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS di RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kata Kunci: Puskesmas BPJS, Pendidikan, Sikap, Fasilitas Kesehatan, Perilaku Petugas Kesehatan  ABSTRACTIndonesian citizens are required to become health insurance participants managed by BPJS, in Mentawai District Hospital half of BPJS participants do not utilize BPJS in obtaining health care facilities. The purpose of this study is what factors are related to the utilization of health services by BPJS participants in outpatient installations in the Mentawai Islands District Hospital in 2018. Types of quantitative research with a cross sectional study approach. Mentawai Islands District Hospital for 10 days. The population of 187 people with a sample of 72 people taken by accedental sampling. Data analysis was carried out in stages, namely univariate and bivariate analysis. More than half (62.5%) BPJS participants did not use health services, More than half of respondents (65.3%) had more low education, More than half (65.3%) BPJS participants had negative attitudes, More than half (62.5%) BPJS participants in health facilities were still classified as poor, more than half (62.5%) BPJS participants said the behavior of health workers was still poor in the Mentawai Islands District Hospital. This study can be concluded that there is a relationship between attitude and utilization of health services by BPJS participants in the Mentawai Islands District Hospital. There is a relationship between health facilities and the utilization of health services by BPJS participants in Mentawai Islands District Hospital. There is a relationship between the behavior of health workers with the utilization of health services by BPJS participants in the Mentawai Islands District Hospital. Keywords: BPJS Puskesmas, Education, Attitudes, Health Facilities, Behavior of Health Workers
PENGARUH PEMBERIAN EPINEFRIN BERBAGAI KONSENTRASI TERIIADAP BERAT TESTIS MENCIT (MUS MUSCALUS) STRAIN JEPANG THE EFFECT OF EPINEFRIN VARIOUS CONCENTRATIONS TO THE WEIGHT OF TESTIS IN MALE MICE(MUS MUSCALUS) JAPANESE STRAINS Desi Abdullah; Mutiara Annisa
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.436

Abstract

ABSTRAK Infertilitas atau ketidaksuburan bukan hanya merupakan tanggung jawab isteri, tetapi juga termasuk tanggung jawab pihak suami. Suatu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 30 - 40 yo penyebab infertilitas ternyata kesalahannya terdapat pada pihak suami. Banyak faktor penyebab terjadinya infertilitas pria, yang salah satunya adalah terjadinya gangguan pada proses sperrnatogenesis (proses pembentukan dan pematangan sel benih pria). Proses spermatogenesis ini terjadi didalam tubuli seminiferi testis melalui tahapan-tahapan tertentu dan dikendalikan oleh hormonal yakni hormon testosteron. Salah satu penyebab infertil pada pria adalah stress yang berkepanjangan yang menyebabkan terganggunya frekwensi Gonadotropin Releasing Hormone yang penting untuk sekresi LH dan FSH. Epinefrin sebagai salah satu stressor bahan kimia sering digunakan sebagai salah satu terapi. Selain itu stressor juga dapat mengaktifkan sistem saraf simpatis (pelepasan norepinefrin) dan respon adrenal (pelepasan epinefrin). Peningkatan kadar epinefrin dan norepinefrin dapat meningkatkan pulsasi GnRH. Bila peningkatan pulsasi ini berlebihan dapat menurunkan dan menghentikan selaesi FSH dan LH. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian epinefrin bezulnng terhadap berat testis dan jumlah spermatozoa. Pemberian injeksi subkutan epinefrin dilakukan setiap hari selama 35-36 hari (selama 1 siklus proses spermatogenesis mencit) sebanyak satu kali sehari. Metodologi. Pada penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi dalam 5 kelompok berdasarkan perbedaan konsentrasi epinefrin. Selama 36 hari, 25 ekor mencit mendapat perlakuan pemberian epinefrin injeksi secara sub kutan dengan konsentrasi 0,002 mg/ml, 0,004 mg/m[, 0,006 mg/ml, 0,01 mg/ml, sisanya diperlakukan sebagai kelompok kontrol. Hasil. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisa dengan metode ANOVA dan dilanjutkan dengan multiple comparisons jenis Bonferroni untuk membandingkan signifikansi tersebut. Hasil penelitian dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulan untuk berat testis pada konsentrasi 0,006 telah menunjukkan sipifikansinya Kata kunci : berat testis, epinefrin, infertiltas ABSTRACTfrequency which is important for the secretion of LH and FSH. Epinephrine as one of the stressor chemicals is often used as one therapy. In addition the stressor can also activate the sympathetic nervous system (release of norepinephrine) and adrenal response (release of epinephrine). Elevated levels of epinephrine and norepinephrine may increase the pulsation of GnRH. When this increase in pulsation can be decreased and stops the FSH and LH Selaesi. So this research aims to prove the influence of epinephrine bezulnng to the weight of testicles and the amount of spermatozoa. The administration of subcutaneous injection of epinephrine is carried out daily for 35-36 days (during 1 cycle of the mice process spermatogenesis) once a day. Methodology. In this study using 25 mice were divided into 5 groups based on differences in the concentration of epinephrine. During 36 days, 25 mice were given a sub-cutaneous injection of epinephrine with a concentration of 0.002 mg/ml, 0.004 mg/m [, 0.006 mg/ml, 0.01 mg/ml, the remainder treated as a control group. Results. The results were then analyzed by the ANOVA method and continued with the multiple comparisons type Bonferroni to compare the significance. Research results compared to controls. The conclusion to the testicular weight at concentrations 0.006 has shown its sipifikanationKeywords: Testicular weight, epinephrine, infertility  

Page 1 of 20 | Total Record : 199