cover
Contact Name
Atqo Akmal
Contact Email
akmal.atqo@uinib.ac.id
Phone
+6282384572716
Journal Mail Official
tarikhuna@uinib.ac.id
Editorial Address
Jalan Mahmud Yunus Lubuk Lintah, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat Kode pos: 25171
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Tarikhuna: Journal of History and History Education
ISSN : 27771105     EISSN : 27973581     DOI : -
Tarikhuna: Journal of History and History Education (THJE) is an academic journal of studies in history education and Indonesian history. It is published biannually (May & November) by the Departement of Social Science Education, Imam Bonjol State Islamic University. Tarikhuna aims to provide quality papers in history education and Indonesian history, even though it also considers articles in the field of education and social science for publication. Tarikhuna accepts various formats includes articles from research reports, scientific forums, and book reviews.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2021)" : 10 Documents clear
Pembelajaran Sejarah Indonesia Berbasis pada Model Pembelajaran Blended Learning Rani Noviyanti; Taufik Taufik
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3447

Abstract

Pembelajaran di masa pandemi covid-19 telah menghadirkan model pembelajaran berbasis digital. Model pembelajaran blended learning merupakan perpaduan pembelajaran luring maupun daring. Penelitian ini bertujuan dalam menjelaskan pentingnya model pembelajaran blended learning dalam pembelajaran sejarah serta contoh rancangan pelaksanaannya pada pembelajaran sejarah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan yang banyak mengandalakan pengolahan data dari sumber tertulis. Sumber data utama yang digunakan yakni kurikulum dan silabus, sedang data sekundernya adalah buku maupun jurnal yang berkaitan dengan model blended learning. Teknik pengumpulan data menggunakan kartu data melalui fara frasa. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan wacana mengenai pentingnya diterapkan model pembelajaran blended learning karena mampu memberikan optimalisasi peserta didik dalam pembelajaran sejarah, kemudian memberikan contoh rancangan dalam pelaksanaan yang berupa perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang terterap dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Historiografi Islam Indonesia Kontemporer (Studi Kajian Buku Api Sejarah Karya Ahmad Mansur Suryanegara) Johan Septian Putra
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3079

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisi kontesktual historiografi Islam kontemporer dalam buku Api Sejarah karya Ahmad Mansur Suryanegara dan mendeskripsikan riwayat hidup penulis buku tersebut. Hipotesis yang diajukan adalah 1) buku “Api Sejarah” menggunakan dalam konsep historiografi Islam kontemporer. 2) beberapa kerancuan dalam penulisan terjadi dalam buku tersebut dalam kajian historiografi Islam kontemporer. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research); dengan menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu: heuristik, kritik sumber (verifikasi), sintesis dan penulisan (historiografi). Hasil penelitiannya, buku “Api Sejarah” menerangkan sejarah Islam di Indonesia secara eksplanatif dengan berdasarkan kajian ilmiah, juga dengan pengumpulan sumber primer dan sekunder, serta penyajian fakta yang menjelaskan masing-masing peristiwa terkait dalam sejarah Islam Indonesia. Tentunya, unsur penulisan tidak terlepas dari konteks perspektif subjektifitas Indonesia-sentris dalam kajian sejarah Islam Indonesia dalam buku tersebut.Kata Kunci:Historiografi Islam; Historiografi Kontemporer; Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, Sejarah Total
Efektivitas Penggunaan Metode Peer Tutoring dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Sejarah pada Kelas XI di MA Hasanah Islamic Boarding School Suryadi Fajri; Ekrisna Lisa; Sermal Sermal
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3448

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui sejauh mana  keefektifan  penggunaan Metode Peer Tutoring dalam mengatasi kesulitan belajar Sejarah Pada Kelas XI di MA PK Hasanah Islamic Boarding school. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Kualitatif Deskriptif.  Subyek penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Guru Pengampu Mata pelajaran Sejarah, dan siswa Kelas XI MA PK Hasanah. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan studi dokementasi.  Hasil dari penelitian setelah di analisa menunjukkan bahwa penggunaan Metode Peer Tutoring dinilai efektif untuk mengatasi masalah kesulitan belajar Sejarah siswa Kelas XI MA PK Hasanah karena telah memenuhi beberapa syarat belajar yang efektif diantaranya adalah bisa mengantarkan siswa mencapai tujuan mata pelajaran serta bisa membuat siswa lebih atraktif pada saat pembelajaran Sejarah berlangsung di Kelas XI MA PK Hasanah Islamic Boarding School.
Masyarakat Multikultural pada Masa Awal Perkembangan Islam di Nusantara: Sebuah Telaah Literatur Een Syaputra; Ririn Selvianti
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3071

Abstract

This study aims to examine literature on Indonesian multicultural society during the Islamic Sultane era, especially from the 13th century until the arrival of the West in the 16-17th centuries. In particular, there are three aspects that will be the main discussion: 1) multicultural community; 2) relation with foreign nations; and 3) cultural exchange. This research was conducted with library research. The research steps undertaken are: 1) preparing tools and equipment; 2) compiling a working bibliography; 3) arranging research time; 4) reading and making research notes, and 5) concluding and analyzing the results of the research. The results of the research showed that: 1) during the Islamic Sultane, in Nusantara developed port cities, in which there were various foreign merchant communities such as Bengalis, Venetians, Turks, Arabs, Persians, Gujarat, Indians, Malays, Javanese, etc. This kind of thing happened in almost every Islamic Sultane, from Samudra Pasai, Aceh Darussalam, Demak, Banten to Sulawesi, Kalimantan, and Maluku; 2) during the Islamic Sultane, the people of the Nusantara experienced a change in perspective from inward-looking to outward-looking so that intense and broad relations were established with many foreign nations, not only Arab but also others. These relations take place not only in trade but also in education, politics, etc; 3) intense interaction with the nations makes the people of Nusantara acquainted with many cultural elements, resulting in a cultural encounter. This cultural meeting eventually gave birth to cultural acculturation in various fields, such as clothing, architecture, culinary, tradition, etc. 
Sejarah dan Pemanfaatan Masjid Agung Inderapura sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Pesisir Selatan Syahril Syahril; Enda Kurnia; Duski Samad
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3449

Abstract

Artikel ini menjelaskan sejarah perkembangan dan pemanfaatan masjid Agung Inderapura yang merupakan masjid tertua yang terletak di Kenagarian Inderapura Tengah, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Masjid ini awalnya dinamakan dengan masjid Palupuh artinya masjid yang terbuat dari anyaman buluh bambu pada tahun 1819. Masjid ini didirikan oleh Tuanku Arifin merupakan Raja kedua dari kerajaan Inderapura. Seiring waktu kemudian masjid ini dijadikan sebagai Masjid Agung Inderapura sarana pendidikan Islam di  nama masjid Palupuh ini dengan nama masjid Agung Inderapura. Perkembangan Pembangunan Masjid Agung Inderapura terbagi menjadi tujuh periode. Keadaan masjid ini telah berubah dari model dan kontruksi awal dibangunnya, tercatat telah dilakukan tujuh kali renovasi bangunan masjid yang mana dua diantaranya merupakan perbaikan skala besar. Pada awal berdirinya masjid hanya dimanfaatkan sebagai sarana ibadah, namun setelah Masjid mengalami berbagai perkembangan tata kelola masjid mulai dimanfaatkan sebagai sarana dakwah dan pendidikan Islam bagi masyarakat Pesisir Selatan.
Kajian Terhadap Historiografi Orientalis (Telaah Buku Muhammad Prophet and Statesman Karya William Montgomery Watt) Muhammad Ilham Aziz
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3181

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk melihat subjektivitas dan objektifitas tokoh orientalis dalam mengkaji sejarah Islam, serta menambah pengayaan khazanah intelektual yang berkaitan dengan historiografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah dengan jenis penelitian library research, dengan mendalami buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan. Historiogafi orientalis merupakan suatu studi tulisan sejarah yang dilakukan oleh orang-orang barat terhadap bangsa timur. Penulisan sejarah oleh bangsa Eropa terhadap bangsa Timur dimulai sejak abad ke XII, dapat dilihat dari tokoh-tokoh orientalis yang belajar dan mencoba untuk mengkaji Islam serta memindahkan ilmu pengetahuan Islam ke Eropa. Peradaban Islam bukan hanya memberi sumbangsi besar bagi bangsa Eropa yang dahulunya masuk dalam wilayah kekuasaan Islam, akan tetapi juga bagi orang Eropa yang diluar daerah itu. Jika dilihat dari sisi historis, historiografi orientalis memiliki karakteristik penulisan yang bersifat analisis dan kritis, dan metode multidisipliner. Historiografi orientalis timbul setelah terjadinya gesekan antara dunia Barat dan Timur lebih mengerucut lagi yakni perang ideologi dan peradaban antara umat Islam dan Kristen. Gerakan penulisan sejarah oleh tokoh-tokoh orientalis muncul sudah sejak lama tetapi baru menampakan dirinya (secara terorganisir) pasca kekalahan bangsa Barat oleh Islam pada Perang Salib. Banyak tokoh-tokoh sejarawan orientalis yang memiliki andil besar dalam penulisan sejarah Islam, salah satunya adalah William Montgomery Watt, dan sebenarnya masih banyak lagi sejarawan-sejarawan orientalis lainnya. Watt dalam karyanya yang berjudul Muhammad Prophet and Stateman mendapat beberapa kritikan dari tokoh muslim. Akan tetapi, dalam kajian historis, Watt memiliki pandangan yang objektif dalam menjelaskan pemikiran Islam dibanding dengan pengkaji Islam lainnya. 
Peranan Syekh Musthafa Husein Nasution dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Tapanuli Selatan pada Abad Ke-XX Iwel Septia Damayanti; Buchari Nurdin; Muhammad Kosim
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3450

Abstract

Artikel ini menjelaskan dari suatu masalah yaitu masyarakat Tanobato dan sekitar Tapanuli Selatan masih jauh dari ilmu pengetahuan agama, muncullah Syekh Musthafa Husein Nasution yang ingin mendidik masyarakat agar memiliki pengetahuan yang memadai. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Syekh Musthafa Husein Nasution lahir pada tahun 1886 M/1303 H di desa Tanobato, dari pasangan Haji Husein Nasution dan Haji Halimah diberi nama Muhammad Yatim. Waktu kecil ia di didik dan dibesarkan oleh keluarganya sendiri. Pada usia 7 tahun dimasukkan oleh ayahnya ke Sekolah Rakyat (Volk School) Kayulaut. Setelah selesai di jenjang pendidikan tersebut Muhammad Yatim belajar kepada Syekh Abdul Hamid.Karena orang tuanya lebih cenderung untuk belajar agama kepada Syekh Abdul Hamid.Melihat kemauan yang keras dan keiinginannya untuk mendalami agama Islam, gurunya (Syekh Abdul Hamid) menganjurkan untuk belajar ke Makkah.Hal ini sesuai dengan harapan orang tuanya (Haji Husein).Muhammad Yatim berangkat ke Makkah pada bulan Rajab 1319 H (1900 M). Pada tahun 1912 kembali dari Makkah ke Purbabaru mendirikan madrasah yang diberi nama Madrasah Musthafawiyah. 
Pemikiran Muhammad Asad tentang Peran Sosial Hadith dalam Perspektif Sejarah Ahmad Nabil Amir
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3158

Abstract

Artikel ini menyorot fikrah hadith Muhammad Asad (1990-1992) dan kontribusinya dalam pemahaman sejarah dan peranan sosial hadith dan pengaruhnya yang signifikan di abad kontemporer. Ia mewacanakan beberapa pendapat tentang hadith yang dirumuskan dalam karya-karyanya seperti Sahih al-Bukhari The Early Years of Islam; Islam at The Crossroads (Bab “Hadith and Sunnah” dan “The Spirit of the Sunnah”); This Law of Ours and Other Essays; The Road to Mecca dan The Message of the Qur’an. Pengaruh hadith ini turut ditinjau daripada artikelnya dalam jurnal Arafat dan makalahnya yang lain terkait tema-tema hadith dan sunnah dan pemahaman serta masalah di abad moden, seperti tulisannya “Social and Cultural Realities of the Sunnah”. Dipaparkan dalam bentuk kajian yang bersifat deskriptif, analitis, historis dan komparatif. Artikel ini mencoba mengembangkan ide dan fikrah hadith yang dirumuskan oleh Asad dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran sejarah yang krusial terkait prinsip hadith yang dibawakan oleh pemikir Islam yang lain. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa Muhammad Asad telah memberikan sumbangan yang penting dalam pemikiran hadith di abad modern dengan hasil penulisannya yang prolifik dan substantif, termasuk terjemahan dan syarahannya yang ekstensif terhadap Sahih al-Bukhari yang memuatkan komentar-komentar yang baru dan analisis sejarahnya yang mendalam terhadap kitab ini. Ia merumuskan pertentangan-pertentangan hukum dan istinbat-istinbat fuqaha dan muhaddith dalam tradisi syarah hadith yang kritis. Ia turut merespon pertikaian-pertikaian asas yang dibangkitkan oleh golongan orientalis dan intelektual yang skeptis terhadap riwayat-riwayat sejarah dalam tradisi hadith. 
Kesadaran Sejarah Siswa terhadap Nilai-Nilai Keteladanan Kiai Ahmad Dahlan: Studi di Sekolah Menengah Atas Kota Lubuk Linggau Agus Susilo
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3065

Abstract

Era modern saat ini telah banyak memberikan pengaruh bagi dunia pendidikan di Sekolah tingkat menengah, khususnya SMA. SM Muhammadiyah yang ada di Lubuklinggau adalah hasil dari jasa Kiai Ahmad Dahlan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dimasa lalu untuk menaikan derajat bangsa Indonesia yang saat itu sedang terjajah oleh bangsa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah kesadaran Sejarah siswa kelas XI IPS terhadap nilai-nilai keteladanan Kiai Ahmad Dahlan di SMA di Lubuklinggau. Kesadaran siswa untuk meneladani tokoh perjuangan sangat penting sekali agar Sejarah yang pernah terjadi tidak hilang begitu saja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif deskriptif. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan secara langsung yang kemudian dikembangkan dengan angket yang diberikan kepada para siswa. Untuk memaksimalkan penelitian ini, peneliti menggunakan sumber tambahan dari referensi jurnal dan buku agar penelitian yang digunakan semakin baik. Hasil dan Pembahasan dari penelitian ini adalah Nilai-Nilai Keteladanan Kiai Ahmad Bagi Pendidikan, yaitu sebagai ulama yang berjasa pada dunia pendidikan, pantas untuk diteladani oleh siswa SMA Muhammadiyah saat ini. Guru dalam mengajar Sejarah dapat mengaitkan pembelajaran Sejarah dengan tokoh Kiai Ahmad Dahlan yang tentunya dengan model dan strategi yang sesuai. Nilai-nilai keteladanan yang dapat diteladani dapat berupa sifat pantang menyerah, berbudi pekerti yang baik, sopan santun, toleransi, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA di Kota Lubuklinggau saat ini sudah sangat besar. Hal ini dikarenakan iklim Sekolah Muhammadiyah yang tidak lupa mengenalkan tokoh pendidikan Muhammadiyah yang berjasa untuk mendirikan Sekolah untuk masyarakat Indonesia. Namun demikian, guru dan para siswa harus benar-benar untuk mampu meneladani tokoh-tokoh perjuangan yang nantinya dapat diaplikasikan dalam masyarakat umum.
Dwifungsi ABRI dalam Politik Indonesia sebagai Materi Pengayaan Pembelajaran Sejarah Indonesia Kelas XII Anju Nofarof Hasudungan
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v3i2.3064

Abstract

Materi pengayaan menjadi materi tambahan bagi peserta didik yang telah menguasai materi dasar yang disebutkan pada Kompetensi Dasar. Membuat materi pengayaan harus memperhatikan kompetensi dasar yang dipelajari dan waktu pemberiannya. Materi pengayaan mengenai Sejarah Campur Tangan ABRI (Militer) dalam Politik Indonesia untuk siswa kelas XII mata pelajaran sejarah Indonesia terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.3, 3.4 dan 3.5 pada silabus kurikulum 2013 revisi. Perlu kiranya menampilkan sosok militer bukan saja sebagai elemen bangsa yang menjadi garda terdepan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia tetapi juga terlibat dalam politik kekuasaan dalam sejarah republik Indonesia. Sifat kepahlawan sangat melekat pada diri seorang tentara. Oleh karena hal tersebut, banyak peserta didik ingin bercita-cita seorang tentara dengan seragam yang gagah dan wibawa. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian studi pustaka. Penelitian studi pustaka dilakukan berdasarkan telaah pustaka, yang mengkaji secara khusus tentang pendidikan serta beberapa tulisan yang ada relevansinya dengan objek kajian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, dokumen silabus, artikel jurnal, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Diharapkan melalui pemberian materi pengayaan peserta didik mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking), berpikir historis (historical thinking), kesadaran sejarah (historical consciousness). Bahkan dalam hal pragmatis, peserta didik dapat menjawab soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan menguasai materi tingkat lanjut. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10