cover
Contact Name
Yasmina Amalia
Contact Email
yasminaamalia@yahoo.com
Phone
+628562553026
Journal Mail Official
adminjmept@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jl. Babarsari No. 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology
ISSN : 27236854     EISSN : -     DOI : -
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology diterbitkan oleh Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu Februari dan Agustus. Fokus dan ruang lingkup Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology adalah Pengolahan Mineral, Batubara, Metalurgi Ekstrasi, Metalurgi Fisika, Metalurgi Mekanik, dan Pengelolaan Mineral
Articles 60 Documents
PROSES PRODUKSI PULLEY PENGGERAK DENGAN METODE SAND CASTING DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK DI PT.MITRA REKATAMA MANDIRI KLATEN Untung Sukamto; Anggar Dipogusti
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5009

Abstract

Proses Pengecoran logam adalah suatu proses manufaktur dimana bentujuan untuk membentuk logam dengan menuangkan logam cair hasil peleburan ke dalam cetakan. Berbagai pengembangan pengecoran logam telah dikembangkan antara lain adalah dengan media cetak pasir (Sand Casting). Metode ini dilakukan dengan melalui proses antara lain ; pembuatan pola dan inti, pembuatan cetakan, peleburan logam,penuangan logam, dan pembongkaran.Tulisan ini dibuat dari hasil yang didapat dari agenda kerja praktek mahasiswa di PT.Mitra Rekatama Mandiri, Klaten. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Pulley penggerak dengan metode Sand Casting, yang akan dibahas proses produksi nya pada isi tulisan. Proses pengecoran dengan media pasir harus dilakukan memperhatikan berbagai faktor guna menghasilkan produk yang sesuai, dimulai dari pembuatan pola hingga proses pembongkaran produk cor. Pembuatan pola dan cetakan harus mempertimbangkan ketepatan ukuran coran, Ketirusan, Penyusutan, pertimbangan pemesinan, proses finishing, kelonggaran, bahan cetakan, dan distorsi. Bahan Baku yang digunakan dalam produksi ini antara lain adalah skrap, pasir cetak,silicon,arang karbon dan slag remofer. Produk coran Pulley kemudian dilakukan pencucian dengan mesin Shot blasting dan dilakukan pemesinan untuk mendapatkan produk akhir. Pengujian dengan pengukuran dan pengujian visual dilakukan sebagai pengendalian kualitas produk cor Pulley penggerak. Dibutuhkan peniingkatan pengendalian pmutu untuk produksi yang lebih baik. Berbagai alat dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk cor dibahas dalam isi tulisan.
PROSES PENGECORAN LOGAM DAN ANALISA CACAT Anton Sudiyanto; Najmullah Ash Shiddiq
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5010

Abstract

Pengecoran logam merupakan suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Dalam industri pengecoran logam, cacat merupakan hal yang dapat menurunkan produktifitas dan efektifitas produsi dari suatu produk. Cacat dapat mengakibatkan produk menjadi tidak berfungsi dengan semestinya ataupun akan berpengaruh terhadap umur dari alat dan bahkan dapat membahayakan penggunanya. Pada proses pengecoran Pulley B3x6”, terdiri dari beberapa tahapan proses dimulai dengan proses persiapan bahan baku, pembuatan cetakan, peleburan bahan, pencetakan produk, dan finishing produk. Pada proses pengecoran,  terdapat beberapa jenis cacat yang ditemukan dengan analisia secara visual dan dapat diketahui penyebab serta upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahannya. Cacat yang ditemukan diantaranya, cacat rongga udara yang disebabkan karena adanya gas yang terperangkap dalam cetakan, solusinya pemberian saluran pembuangan gas yang baik dan rapi. Cacat kurang isi disebabkan kurangnya lelehan logam yang mengisi pola cetakan, solusinya ladel pada saat penuangan harus diukur terlebih dahulu. Cacat permukaan kasar disebabkan pasir cetakan yang tidak seragam, solusinya melakukan pengayakan agar pasir cetakan benar-benar seragam. Cacat yang terjadi dalam industri pengecoran logam, sebagian besar disebabkan kesalahan dalam pengerjaanya, dan tidak menggunakan parameter yang jelas pada setiap tahapan prosesnya. Perlunya standarisasi dan pelatihan pada setiap proses untuk meminimalisir adanya cacat pada produk pengecoran.
PENGARUH PARAMETER PENGECORAN ALUMINIUM COOKWARE PADA HASIL PRODUK WL ALUMUNIUM Yasmina Amalia; Reinhart Samuel
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5011

Abstract

Alumunium merupakan logam non-ferrous yang paling banyak dipakai di dunia. Alumunium bersifat ringan (light metal), mudah dicor, mudah dimesin, corrosion-resistant, hardenable, dan mudah dipadukan. Contoh penggunaanya adalah dalam peralatan memasak seperti panci, wajan, citel, dll. Salah satu produsen peralatan masak dari alumunium di Yogyakarta adalah WL Alumunium. Proses manufaktur dilakukan dengan cara peleburan ingot dan scrap dan casting dengan menggunakan cetakan tanah liat dan pasir. Namun, cacat produk masih sering terjadi dikarenakan parameter yang tidak terjaga seperti temperatur peleburan yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan gas porosity, kandungan logam pemadu yaitu Si dan Zn, dan pengaruh jenis cetakan. Kandungan logam lain dari terbesar ke terkecil berturut-turut adalah Zn, Si, Fe, Sn, Cu, dan Pb. Pada analisis ini didapatkan penambahan Si dapat meningkatkan fluiditas logam yang berakibat memperbaiki kualitas produk, cara pouring metal yang baik adalah dengan menjaga lapisan oksida, serta cetakan pasir cenderung menghasilkan cacat inklusi pasir pada produk.
RELEVANSI PENGGUNAAN PASIR KUARSA UNTUK PEMBUATAN CETAKAN PASIR Sudaryanto Sudaryanto; Siti Zulaihah Widianingsih Widianingsih
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5022

Abstract

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil coran logam adalah cetakan yang digunakan. Kesalahan dalam pembuatan cetakan bisa menyebabkan terjadinya cacat pada proses pengecoran. Penyebab utama terjadinya cacat pada proses pengecoran yaitu sifat-sifat dari cetakan seperti permeabilitas, kekuatan tekan cetakan, dan sintering poin yang rendah serta distribusi butiran pasir tidak sesuai. Sifat-sifat cetakan itu sendiri sangat tergantung pada distribusi besar butir pasir cetak, persentase zat pengikat dan persentase kadar air, sehingga perlu adanya penelitian untuk mendapatkan jenis pasir cetak yang cocok sebagai cetakan pasir pada pengecoran logam.
PENGARUH PROSES AGEING DAN POWDER COATING PADA ALUMINIUM PROFIL SECTION 4403 Agris Setiawan; Aurelo Wimitya
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5024

Abstract

Proses ekstrusi merupakan proses pembentukan logam yang bertujuan untuk mereduksi atau mengecilkan penampang dengan cara menekan bahan logam melalui rongga cetakan. Penggunaan paduan aluminium AA6063 dalam bentuk profil sebagai komponen dalam bidang konstruksi bangunan. Penggunaan Profil alumunium ini semakin berkembang bersamaan dengan semakin berkembangnya keinginan untuk mengurangi berat dari komponen yang digunakan. Namun profil aluminium yang baru saja keluar dari mesin ekstrusi masih memiliki sifat mekanis yang rendah sehingga diperlukan proses lain untuk meningkatkan kekerasannya, salah satunya melalui proses perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang dipilih adalah proses artificial ageing dengan suhu 185°C selama 6 jam. Selain itu profil aluminium juga melalui tahapan pengecatan dengan powder coating. Dalam laporan ini dijelaskan pengaruh dari proses ageing terhadap kekerasan serta pengaruh proses powder coating terhadap ketebalan dan berat profil aluminium section 4403. Dari hasil analisis didapatkan bahwa proses ageing dapat meningkatkan kekerasan profil, sehingga dengan kata lain sifat mekanik dari profil aluminium juga meningkat. Sedangkan proses powder coating menyebabkan penambahan tebal serta berat sebesar 4,6%. Proses Powder coating bisa mengalami underweight (berat dibawh standard) akan tetapi apabila masih dalam toleransi, profil tetap diijinkan dan lolos inspeksi.
ANALISA CACAT PRODUKSI PADA VELG RUBBER ROLLER DI PT. MITRA REKATAMA MANDIRI Dyah Probowati; Aggry Faldo Parantak
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5028

Abstract

PT.Mitra Rekatama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam, non logam dan permesinan dengan hasil produksi berupa komponen pertambangan, komponen alat pertanian, dan komponen konstruksi. Dalam proses produksinya sering kali produk yang dihasilkan tidak dapat mencapai standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah velg rubber roll. Dari pengamatan awal diketahui masih terdapat cacat produk dari produk yang dihasilkan. Sehingga produksi velg rubber roll oleh PT.Mitra Rekatama Mandiri perlu dilakukan perbaikan kualitas agar mencapai zero defect atau tanpa cacat. Untuk mencapai produk tanpa cacat dapat melalui kajian menggunakan metode pengamatan visual. Metode pengamatan visual dilakukan untuk melihat cacat yang terjadi pada produk velg rubber roller menggunakan mata telanjang. Hasil analisa menunjukkan terdapat beberapa cacat pada velg rubber roller seperti rongga udara, kurang isi, pergeseran, rat tail, dan permukaan kasar. Faktor dominan penyebab cacat adalah keliru dalam pembuatan pola dan cetakan.Usulan perbaikan yang diberikan kepada pihak perusahaan yaitu: Melakukan pelatihan kerja bagi para operator, melakukan penilaian kinerja dan melakukan pengawasan pada setiap aktivitas kerja operator.
PELEBURAN DAN PENGECORAN ALUMINIUM A356 DI CV.C-MAXI ALLOY ALUMINIUM, KECAMATAN UMBULHARJO, KABUPATEN SLEMAN, D.I YOGYAKARTA Muhammad Syukron; Gusti Ramadhan Maulana Akbar
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5031

Abstract

Aluminium merupakan logam yang banyak dibutuhkan dalam industri maupun rumah tangga. Karena sifat fisik aluminium yang ringan, tahan panas dan tahan karat menjadikan aluminium banyak dicari dan dibutuhkan. Pada CV.C-Maxi Alloy Aluminium digunakan aluminium dengan tipe A356 untuk mendukung kegiatan industrti dan memenuhi kebutuhan pasar. Dalam proses peleburan dan pengecorannya banyak ditemukan cacat-cacat yang terjadi setelah aluminium dicor kedalam cetakan. Cacat-cacat yang terjadi diantaranya : Gas Porosity, Inklusi, Incomplete Defect, Crack, Flash, Shrinkage. Dalam jurnal ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cacat yang timbul pada proses pengecoran aluminium A356, serta solusi untuk menangani masalah dari cacat-cacat pengecoran.
PROSES PENGECORAN DAN KOMPOSISI BAHAN VELG RUBBER ROLL PT. MITRA REKATAMA MANDIRI (Persero) KLATEN, JAWA TENGAH Abiesa Patu Prasna; Riria Zendy Mirahati
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5033

Abstract

Velg rubber roll menjadi salah satu produk unggulan PT. Mitra Rekatama Mandiri, sebelum menjadi produk yang siap dipasarkan, velg rubber roll harus melalui beberapa tahapan mulai dari proses pembuatan pola, proses pembuatan cetakan, proses pengecoran dan penuangan logam, proses pembongkaran cetakan, hingga proses permesinan. Untuk menghasilkan produk jadi yang berkualitas, semua tahapan produksi harus dilakukan secara sistematis sesuai dengan SOP (Standar Operating Procedure) yang berlaku, serta menggunakan komposisi dan bahan baku yang sesuai dan berkualitas. Metode pengecoran yang digunakan adalah sand casting karena dianggap lebih efisien, serta bahan baku yang digunakan berupa skrap baja sisa pengecoran dan bekas velg rubber roll dan pasir kering sebagai bahan baku cetakan.
ANALISIS PROSES PENGELASAN PADA MATERIAL PIPA GALVANIS DENGAN TYPE PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) Tri Wahyuningsih; Muhammad Syahril Ega Saputra
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5034

Abstract

Analisis proses pengelasan pada material pipa galvanis dengan type pengelasan shielded metal arc welding banyak digunakan pada bidang industri manufaktur maupun kontruksi untuk mengelas sambungan-sambungan besi yang tipis. Pipa baja ini sering ditemui di industri sebagai tower penangkal petir. Salah satunya pada pipa galvanis, kegunaannya untuk membuat tower penangkal petir. Dalam pengelasan SMAW penggunaan elektroda akan berpengaruh terhadap kualitas sambungan las. Pemilihan elektroda dan arus nantinya akan berpengaruh pada masukan panas yang terjadi. Hal ini akan mempengaruhi struktur akhir apakah terjadi cacat yang dapat dilihat dengan mata atau tidak saat dilakukan inspeksi dan jika terjadi cacat, langkah yang akan dilakukan adalah proses perbaikan, dimana hasil las akan di perbaiki atau di las kembali.
APLIKASI ADSORBSI KARBON DAN RESIN PENUKAR ION SEBAGAI PENGGANTI PROSES MERRIL CROWE Zhafran Naufal Yan Pratama; Frideni Yushandiana Putri Green Field
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5035

Abstract

Pemanfaatan sumber daya mineral semakin meningkat, tidak terkecuali di Indonesia. Saat ini, Indonesia memproduksi sekitar 4% dari produksi emas global. Metode ekstraksi emas yang paling banyak digunakan saat ini adalah metode hidrometalurgi, yaitu metode pelarutan emas menggunakan reagen asam sianida. Proses ini umumnya disebut dengan proses sianidasi untuk mengekstrak kandungan emas dan perak dalam bijih menjadi larutan kaya yang senyawa kompleks sianida emas dan sianida perak. Kemudian tahap pemisahan padat-cair dan rekoveri larutan kaya hasil proses sianidasi umumnya dapat menggunakan beberapa metode kombinasi seperti proses merril crowe, proses adsorsbsi karbon, proses resin penukar ion, dan proses elektrowinning. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pertimbangan metode kombinasi antara proses adsorbsi karbon atau proses resin penukar ion yang dikombinasikan dengan proses elektrowinning sebagai pengganti metode merril crowe agar mampu menghasilkan peningkatan perolehan emas dan perak yang signifikan dalam produk akhir berupa dore bullion. melalui studi pustaka terhadap berbagai literatur yang berkaitan dengan tema dan tujuan penelitian. Metode merril crowe merupakan salah satu metode pada tahap pemisahan padat-cair dan rekoveri emas dari larutan kaya hasil sianidasi yang banyak digunakan karena kesederhanaan dan kemudahan kontrol terhadap prosesnya. Namun, metode ini memiliki kekurangan dalam kasus perolehan kadar emas-perak yang rendah dan akibat penambahan serbuk seng dapat menghasilkan pengotor baru pada produk akhir. Kekurangan dari metode merril crowe ini dapat diminimalisir dengan menggunakan metode kombinasi antara proses adsorbsi karbon atau resin penukar ion dan proses elektrowinning. Kombinasi kedua metode tersebut dapat diaplikasikan untuk menggantikan metode merril crowe akibat beberapa keunggulannya dalam segi perolehan emas-perak, tingkat kesterilan proses, dan efisiensi proses rekoveri untuk bijih emas kadar menengan hingga rendah. Namun, pada penerapan kombinasi kedua metode tersebut harus diperhatikan beberapa faktor utama pada proses adsorbsi karbon aktif atau resin penukar ion seperti kapasitas adaptif karbon dan resin, laju adsorpsi, kekuatan mekanik, ketahanan aus, karakteristik reaktivasi, distribusi ukuran partikel, densitas slurry, konsentrasi larutan, suhu operasi, laju alir larutan, serta konduktivitas larutan, voltase, dan efisiensi arus pada proses elektrowinning.