cover
Contact Name
Yasmina Amalia
Contact Email
yasminaamalia@yahoo.com
Phone
+628562553026
Journal Mail Official
adminjmept@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jl. Babarsari No. 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology
ISSN : 27236854     EISSN : 27981037     DOI : https://doi.org/10.31315/jmept
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology diterbitkan oleh Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu Februari dan Agustus. Fokus dan ruang lingkup Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology adalah Pengolahan Mineral, Batubara, Metalurgi Ekstrasi, Metalurgi Fisika, Metalurgi Mekanik, dan Pengelolaan Mineral
Articles 77 Documents
PROSES PENGECORAN LOGAM UNTUK POLA PACKAGING Muhammad Syukron; Nur Zahra Ulva
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 2, No 1 (August 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v2i1.4864

Abstract

Kerja Praktek (KP) Industri Metalurgi ini meurpakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Metalurgi UPN “Veteran” Yogyakarta. Salah satu tujuan mata kuliah ini adalah memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang Industri Metalurgi. Untuk menyelesaikan mata kuliah wajib ini penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan KP di PT. Mitra Rektama Mandiri. PT. Mitra Rekatama Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengecoran logam ferrous maupun non-ferrous. Produk hasil coran berupa spare part untuk traktor dan alat-alat pertambangan. PT. Mitra Rekatama Mandiri melakukan pemrosesan dengan metode Sand Casting untuk menghasilkan produk coran Engine Pulley. Tujuan dari melakukan proses Sand Casting adalah karena proses ini mudah dan murah. Di PT. Mitra Rekatama Mandiri bahan baku yangdigunakan unuk pembuatan Engine Pulley meliputi besi cor, skrap, geram, silikon, arang, fluks. Dalam laporan ini penulis melakukan pengamatan terhadap jumlah dan jenis cacat yang terjadi selama proses pemuatan Engine Pulley. Dari data lapangan penulis mendapatkan dua jenis cacat coran yang terjadi yaitu rongga udara dan salah alir. Penulis menyarankan untuk memperbaiki ventilasi agar udara bisa keluar dari cetakan dan penulis juga menyarankan untuk berhati-hati saat melakukan penuangan sebab laju tuangan akan menggangu fluiditas dan viskositas logam cair dan menyebabkan cacat coran.
PROSES PENGELASAN PIPA ASTM A53 GRADE B DENGAN METODE SMAW PADA KAPAL 32M HARBOUR TUG DI PT. DOK BAHARI NUSANTARA CIREBON – JAWA BARAT Anton Sudiyanto; Syahdati Putri Anugrah
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 2 (February 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i2.5036

Abstract

Dalam proses pembangunan kapal, fabrikasi menjadi salah satu tahap penting yang harus dilewati. Fabrikasi atau pengelasan merupakan kegiatan penyambungan dua material logam dasar dimana logam cair yang berfungsi sebagai material penyambung mengalir mengisi celah material logam dasar secara sempurna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik yang dihasilkan dari hasil pengelasan pipa ASTM A53 Grade B Diameter 6” Sch.80 dengan menggunakan proses pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dengan jenis elektroda AWS A5.1 E6010. Desain pengelasan yang digunakan yaitu single dengan Root Opening dan Root Face masing-masing 0 - 3 mm, serta Groove Angle sebesar 45o . Banyaknya lapisan pengelasan yang digunakan sebanyak 3 lapisan. Arus yang dibutuhkan pada masing-masing lapisannya sebesar 110 A, 140 A, dan 140 A, serta tegangan yang dibutuhkan pada setiap lapisannya sebesar 20 V, 22 V, dan 22 V. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan tarik dihasilkan dari pengelasan ini adalah 577 N/mm2 . Selain itu ditemukan cacat pada proses pengelasan, seperti cacat Porosity, Undercut, dan Incomplete Penetration.
ROTARY DEGASSER DI CV. C-MAXI ALLOY ALUMUNIUM Sudaryanto Sudaryanto; Muhammad Fauzan Bawono Putra
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 2, No 1 (August 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v2i1.4859

Abstract

Rotary degasser merupakan salah satu alat yang digunakan dalam industri pengecoran untuk menghilangkan gas hidrogen dan kotoran padat dari paduan aluminium cair atau proses degassing. Penggunaan alat ini digunakan untuk mengurangi cacat yaitu porositas gas. Porositas gas ini terbentuk pada saat logam berada pada tungku dan menjadi logam leleh. Pada saat ini logam sangat mudah berikatan dengan lingkungan sekitarnya. Dilakukan dengan pengamatan secara visual di CV. C-Maxi Alloy Aluminium.
ANALISA CACAT PRODUKSI PADA VELG RUBBER ROLLER DI PT. MITRA REKATAMA MANDIRI Dyah Probowati; Aggry Faldo Parantak
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5028

Abstract

PT.Mitra Rekatama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam, non logam dan permesinan dengan hasil produksi berupa komponen pertambangan, komponen alat pertanian, dan komponen konstruksi. Dalam proses produksinya sering kali produk yang dihasilkan tidak dapat mencapai standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah velg rubber roll. Dari pengamatan awal diketahui masih terdapat cacat produk dari produk yang dihasilkan. Sehingga produksi velg rubber roll oleh PT.Mitra Rekatama Mandiri perlu dilakukan perbaikan kualitas agar mencapai zero defect atau tanpa cacat. Untuk mencapai produk tanpa cacat dapat melalui kajian menggunakan metode pengamatan visual. Metode pengamatan visual dilakukan untuk melihat cacat yang terjadi pada produk velg rubber roller menggunakan mata telanjang. Hasil analisa menunjukkan terdapat beberapa cacat pada velg rubber roller seperti rongga udara, kurang isi, pergeseran, rat tail, dan permukaan kasar. Faktor dominan penyebab cacat adalah keliru dalam pembuatan pola dan cetakan.Usulan perbaikan yang diberikan kepada pihak perusahaan yaitu: Melakukan pelatihan kerja bagi para operator, melakukan penilaian kinerja dan melakukan pengawasan pada setiap aktivitas kerja operator.
PROSES PENGELASAN FLUX CORE ARC WELDING (FCAW) PADA PLAT ABS GRADE A UNTUK KONSTRUKSI KAPAL HARBOUR TUG PT. DOK BAHARI NUSANTARA CIREBON – JAWA BARAT Muhammad Syukron; Bonaventura Wisnu Baskoro
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 2 (February 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i2.5042

Abstract

Dalam proses pembangunan kapal, fabrikasi menjadi salah satu tahap penting yang harus dilewati. Fabrikasi atau pengelasan merupakan kegiatan penyambungan dua material logam dasar dimana logam cair yang berfungsi sebagai material penyambung mengalir mengisi celah material logam dasar secara sempurna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik yang dihasilkan dari hasil pengelasan plat ABS grade A dengan menggunakan proses pengelasan flux core arc welding (FCAW) dengan jenis elektroda AWS A5.30 71T-1. Desain pengelasan yang digunakan yaitu single B-U2-GF dengan besar sudut 60o , serta ukuran root face dan root opening masing-masing sebesar 3 mm. Banyaknya lapisan pengelasan yang digunakan sebanyak 4 lapisan. Arus yang dibutuhkan pada masing-masing lapisannya sebesar 125 A, 140A, 150 A, dan 160 A, serta tegangan yang dibutuhkan pada setiap lapisannya sebesar 20.5 V, 21.5 V, 22 V, dan 22 V. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan tarik dihasilkan dari pengelasan ini adalah 431,572 N/mm2 . Selain itu, cacat porositas juga ditemukan pada daerah lasan. Selama proses pengelasan menggunakan proses terjadi peningkatan temperatur yang cukup lama menyebabkan material plat mengalami deformasi. Penggunaan shaft support dilakukan untuk mencegah deformasi terjadi.
PROSES PRODUKSI PULLEY PENGGERAK DENGAN METODE SAND CASTING DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK DI PT.MITRA REKATAMA MANDIRI KLATEN Untung Sukamto; Anggar Dipogusti
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5009

Abstract

Proses Pengecoran logam adalah suatu proses manufaktur dimana bentujuan untuk membentuk logam dengan menuangkan logam cair hasil peleburan ke dalam cetakan. Berbagai pengembangan pengecoran logam telah dikembangkan antara lain adalah dengan media cetak pasir (Sand Casting). Metode ini dilakukan dengan melalui proses antara lain ; pembuatan pola dan inti, pembuatan cetakan, peleburan logam,penuangan logam, dan pembongkaran.Tulisan ini dibuat dari hasil yang didapat dari agenda kerja praktek mahasiswa di PT.Mitra Rekatama Mandiri, Klaten. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Pulley penggerak dengan metode Sand Casting, yang akan dibahas proses produksi nya pada isi tulisan. Proses pengecoran dengan media pasir harus dilakukan memperhatikan berbagai faktor guna menghasilkan produk yang sesuai, dimulai dari pembuatan pola hingga proses pembongkaran produk cor. Pembuatan pola dan cetakan harus mempertimbangkan ketepatan ukuran coran, Ketirusan, Penyusutan, pertimbangan pemesinan, proses finishing, kelonggaran, bahan cetakan, dan distorsi. Bahan Baku yang digunakan dalam produksi ini antara lain adalah skrap, pasir cetak,silicon,arang karbon dan slag remofer. Produk coran Pulley kemudian dilakukan pencucian dengan mesin Shot blasting dan dilakukan pemesinan untuk mendapatkan produk akhir. Pengujian dengan pengukuran dan pengujian visual dilakukan sebagai pengendalian kualitas produk cor Pulley penggerak. Dibutuhkan peniingkatan pengendalian pmutu untuk produksi yang lebih baik. Berbagai alat dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk cor dibahas dalam isi tulisan.
PENGARUH PROSES AGEING DAN POWDER COATING PADA ALUMINIUM PROFIL SECTION 11309 Agris Setiawan; Rizal Riady Akmal
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 2 (February 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i2.5037

Abstract

Penggunaan paduan aluminium AA6063 dalam bentuk profil sebagai komponen dalam bidang konstruksi bangunan semakin berkembang bersamaan dengan semakin berkembangnya keinginan untuk mengurangi berat dari komponen yang digunakan. Namun profil aluminium yang baru saja keluar dari mesin ekstrusi masih memiliki sifat mekanis yang rendah sehingga diperlukan proses lain untuk meningkatkan kekerasannya, salah satunya melalui proses perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang dipilih adalah proses artificial ageing dengan suhu 185°C selama 6 jam. Selain itu, profil aluminium akan melalui tahapan pengecatan dengan powder coating. Dalam laporan ini dijelaskan pengaruh dari proses ageing terhadap kekerasan serta pengaruh proses powder coating terhadap ketebalan dan berat profil aluminium section 11309. Dari hasil analisis didapatkan bahwa proses ageing dapat meningkatkan kekerasan profil, yang semula 2 wbs menjadi 15 wbs sehingga dengan kata lain sifat mekanik dari profil aluminium juga meningkat. Sedangkan proses powder coating menyebabkan penambahan tebal pada setiap bagian profil yang terkena cat serta berat sebesar 3,09 %. Akan tetapi, proses coating yang salah akan menyebabkan profil aluminium mengalami overweight. Hal ini dapat menimbulkan kerugian cukup besar bagi perusahaan.
PENGARUH PENAMBAHAN INOKULAN DAN FLUKS TERHADAP HASIL CORAN BESI TUANG KELABU DAN BESI TUANG NODULAR DI PT ATMAJA JAYA Tri Wahyuningsih; Krisna Setya Bakti; Angga Prima Yudha
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 2, No 1 (August 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v2i1.4860

Abstract

PT. Atmaja Jaya adalah sebuah perusahaan yang dirancang tumbuh dan berkembang untuk menghasilkan produk komponen-komponen mesin dengan bahan Besi Tuang Kelabu dan Besi Tuang Nodular yang bermutu tinggi. Selama proses peleburan dan proses tapping, ada beberapa kendala yang dialami selama proses produksi yang dilakukan seperti, komposisi yang tidak sesuai target, bahan baku yang berkualitas buruk, hasil coran yang keras dan cetakan yang hancur. Penggunaan inokulan kedalam logam cair yang bertujuan mempermudah proses permesinan. Selain itu dilakukan juga penambahan fluks untuk mengikat pengotor agar tidak masuk kedalam logam cair saat proses tapping.
PELEBURAN DAN PENGECORAN ALUMINIUM A356 DI CV.C-MAXI ALLOY ALUMINIUM, KECAMATAN UMBULHARJO, KABUPATEN SLEMAN, D.I YOGYAKARTA Muhammad Syukron; Gusti Ramadhan Maulana Akbar
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 1, No 1 (August 2020)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v1i1.5031

Abstract

Aluminium merupakan logam yang banyak dibutuhkan dalam industri maupun rumah tangga. Karena sifat fisik aluminium yang ringan, tahan panas dan tahan karat menjadikan aluminium banyak dicari dan dibutuhkan. Pada CV.C-Maxi Alloy Aluminium digunakan aluminium dengan tipe A356 untuk mendukung kegiatan industrti dan memenuhi kebutuhan pasar. Dalam proses peleburan dan pengecorannya banyak ditemukan cacat-cacat yang terjadi setelah aluminium dicor kedalam cetakan. Cacat-cacat yang terjadi diantaranya : Gas Porosity, Inklusi, Incomplete Defect, Crack, Flash, Shrinkage. Dalam jurnal ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cacat yang timbul pada proses pengecoran aluminium A356, serta solusi untuk menangani masalah dari cacat-cacat pengecoran.
PENGARUH KANDUNGAN SILICON (Si) TERHADAP CACAT HOT TEARING YANG DIHASILKAN DALAM PRODUK ALUMINIUM Yasmina Amalia; Alya Sukma Fatah
Journal of Metallurgical Engineering and Processing Technology Vol 2, No 1 (August 2021)
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmept.v2i1.4852

Abstract

Aluminium adalah logam non ferrous berwarna putih keperakan yang lunak dan memiliki titik lebur ± 660 oC. Sifat-sifat mekanis aluminium, yaitu sifat mampu cor, mampu permesinan, ketahanan terhadap korosi, dan konduktivitas panas yang baik. Aluminium tipe 1 merupakan bahan yang sering digunakan untuk pembuatan peralatan rumah tangga, tetapi pemanfaatan aluminium ini masih kurang baik dikarenakan terdapat cacat Hot Tearing. Cacat ini terbentuk karena bentuk butiran aluminium yang kasar, sehingga proses pemadatan tidak berjalan sempurna dan terbentuk retakan pada produk. Cacat ini dapat dihindari dengan penambahan unsur silicon (Si) dengan kadar tertentu. Penambahan silicon menyebabkan campuran aluminium memiliki kemampuan mampu cor yang baik dan mencegah terjadinya Hot Tearing. Pada analisis ini didapatkan produk reject sedikit yaitu 5 produk pada sampel hari Kamis dan produk reject terbanyak yaitu 35 produk pada sampel hari Jum’at. Hal ini dikarenakan campuran aluminium pada hari Kamis memiliki kadar Si sebesar 3.03% , sedangkan campuran aluminium pada hari Jum’at memiliki kadar Si yang rendah yaitu 2.36%. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa aluminium dengan kandungan silicon yang tinggi akan menurunkan terjadinya cacat Hot Tearing.