cover
Contact Name
Muhammad Marzuki
Contact Email
marzukijppi@unram.ac.id
Phone
+6282334867555
Journal Mail Official
jppi@unram.ac.id
Editorial Address
Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram Jalan pendidikan nomor 37, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
indonesian journal of fisheries community empowerment
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 27760847     DOI : https://doi.org/10.29303/jppi.v1i1
Ruang lingkup artikel yang diterbitkan oleh JPPI meliputi pengabdian kepada masyarakat pada bidang : Budidaya Perairan, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pengolahan Hasil Perikanan, Tekhnologi Penangkapan Ikan, dan Ilmu Kelautan.
Articles 71 Documents
PENYULUHAN PENGGUNAAN DAUN KETAPANG (Terminalia cattapa) UNTUK PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA IKAN KERAPU DI DESA BATU NAMPAR, KECAMATAN JEROWARU, LOMBOK TIMUR Dewi Nur'aeni Setyowati; Nanda Diniarti; Dewi Putri Lestari; Ibadur Rahman; Fariq Azhar
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.131

Abstract

Pohon ketapang (Terminalia cattapa) merupakan pohon yang mudah ditemui di Indonesia. Pohon tersebut biasa digunakan sebagai tanaman pelindung. Selain sebagai pelindung, daun ketapang dapat digunakan untuk untuk menanggulangi penyakit pada ikan. Penduduk Desa Batunamapar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur telah aktif melakukan budidaya kerapu di Keramba Jaring Apung. Permasalahan dalam budidaya kerapu adalah serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian ikan dan menurunkan produksi ikan budidaya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah memberikan pengetahuan tentang penggunaan daun ketapang untuk menanggulangi penyakit pada ikan kerapu serta menerapkan teknologi yang tepat guna dan efisien dalam penaggulangan penyakit ikan kerapu di Desa Batunampar, Lombok Timur. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016 di Aula Kantor Desa Batu Nampar Selatan, Lombok Timur. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 23 peserta yang terdiri dari pembudidaya kerapu dan aparat desa. Peserta terlihat antusias dalam mendengarkan dan berdiskusi dalam pengabdian. Rekomendasi untuk kegiatan ke depan adalah perlu dilakukan optimasi perendaman dengan ekstrak ketapang dalam waktu hanya beberapa jam
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT UNTUK DIVERSIFIKASI MAKANAN OLAHAN BAGI WISATAWAN DI DESA EKAS BUANA Nanda Diniarti; Baiq Lizawati; Baiq Retno Wulandari; Ananda Rosalina; Sopiyan Hadi; Mukhlisatun
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.132

Abstract

Pantai Ekas merupakan spot wisata bahari yang terkenal dan sering di datangi oleh wisatawan baik dari luar Lombok maupun dari pulau Lombok sendiri. Pantai Ekas terletak di Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Adanya kunjungan wisatawan ke Pantai Ekas membuat peluang usaha kuliner yang berbasis bahan dasar yang banyak terdapat di Desa Ekas Buana. Sebagai wilayah pesisir Desa Ekas Buana memiliki sumberdaya hayati yang kaya, salah satunya rumput laut yang banyak tumbuh di pantai dan ada pula kegiatan budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii di bulan tertentu. Pengolahan rumput laut kering menjadi puding mejadi pilihan pada pelatihan yang diadakan. Kegiatan pelatihan pengolahan dilakukan pada tanggal 9 Februari 2021 bertempat di kediaman Pak Rumawe. Kegiatan merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram Era New Normal. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam mengolah rumput laut kering. Metode palaksanaan kegiatan meliputi pelatihan dan diskusi. Hasil pelatihan berupa meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu dalam mengolah rumput laut kering menjadi pudding. Puding gula merah yang dihasilkan pada pelatihan memiliki tekstur yang kokoh dan rasa yang enak. Untuk kemasan disarankan menggunakan cup khusus puding agar lebih higienis dan mudah dibawa oleh wisatawan
DEMPLOT BUDIDAYA LOBSTER (PANULIRUS HOMARUS) SITEM KERAMBA JARING APUNG DENGAN PAKAN SUPLEMENTASI SPIRULINA PLATENSIS DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Muhammad Junaidi; Bagus Dwi Hari Setyono; Fariq Azhar
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.134

Abstract

Demplot budidaya dengan pakan suplementasi sprirulina plaensis dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan performa pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster yang dipeliharan keramba jaring apung. Metode pelaksanaan pengabdian ni adalah metode transfer teknologi, dengan langkah-langkah yang telah disepakati bersama antara lain sosialisasi kegiatan, demonstrasi plot (demplot) budidaya lobster dalam keramba jaring apung dan pendampingan. Hasil kegiatan ini memberikan nilai posisif bagi masyarakat sasaran dan dapat meningkatkan performa pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster dengan pertumbuhan berat berkisar antara 387,06 – 424,21 %, laju pertumbuhan spesifik erkisar antara 3,12 – 3,36 %/hari dan kelangsungan hidup berkisar antara 93,33 – 100,00 %. Diharapkan dengan selesainya kegiatan pelaksanaan pengabdian ini keberlanjutan program terus dilakukan bahkan diperluas, sehingga tujuan dan manfaat program dapat tercapai dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan pendapatan masyarakat
PENINGKATAN KESADARAN MENGKONSUMSI IKAN DI DESA BATU NAMPAR, KECAMATAN JEROWARU, LOMBOK TIMUR Salnida Yuniarti Lumbessy; Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti; Dewi Nur'aeni Setyowati; Saptono Waspodo
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.186

Abstract

Kegiatan Pengabdian di Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, terlaksana atas kerjsama pengurus Desa Batu Nampar dengan staf pengajar Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram. Penyuluhan dilaksanakan di balai Desa Batu nampar. Pelatihan dihadiri oleh warga masyarakat Batu Nampar baik laki-laki maupun perempuan.Tema kegiatan Pengabdian yang diambil adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang Peningkatan Kesadaran Mengkonsumsi Ikan. Tema ini dianggap penting karena wilayah Batu Nampar merupakan salah satu desa Nelayan dengan hasil tangkapan ikan yang cukup besar di NTB, sehingga dirasa perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan karena memiliki nilai gizi yang sangat baik bagi kesehatan. Penyuluhan berlangsung selama satu hari, dengan dihadiri sekitar 27 orang. Penyuluhan berlangsung dinamis, dimana terjadi diskusi yang memecahkan berbagai permasalahan yang ada
INTRODUKSI TEKNOLOGI BUDIKDAMBER DI DESA GONDANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Andre Rachmat Scabra; Rahmat Wahyudi; Fahrur Rozi
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.187

Abstract

Urban farming merupakan usaha produksi pangan dengan memanfaatkan lahan sempit. Produk yang dihasilkan dapat berupa tanaman, sayuran, ikan atau produk pangan lainnya. Kegiatan urban farming menjadi suatu hal yang cukup fundamental pada masa-masa pandemi wabah virus corona. Melalui kegiatan urban farming tersebut, setiap orang diharapkan dapat melakukan kegiatan produktif, yaitu menghasilkan pangan mandiri untuk kebuhtuhan sehari-hari. Salah satu kegiatan urban farming pada sektor perikanan budidaya adalah dengan melakukan kegiatan budikdamber (budidaya ikan di dalam ember). Budidaya ikan pada wabah berupa ember memiliki keterbatasan, yaitu kapasitas produksi dan pemahaman akan tekhnologinya yang masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya agar dapat memaksimalkan kegiatan budidaya ikan yang dilakukan pada lahan yang sangat sempit tersebut sehingga mampu menghasilkan produk ikan dengan kapasitas yang maksimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan bimbingan tekhnis kepada mitra yang terlibat dalam hal aplikasi tekhnologi budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Target luaran yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemahaman dan kemampuan masyarakat yang baik dalam mengelola budidaya ikan terutama menggunakan lahan yang sempit. Bagi pelaksana kegiatan, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah artikel ilmiah bidang pengabdian yang disubmit pada jurnal nasional terakreditasi Sinta. Selain itu, luaran yang diharapkan tercapai adalah surat pernyataan pemanfaatan hasil riset oleh mitra masyarakat.
PENYULUHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus striatum DENGAN METODE KANTONG JARING DI DESA TABLOLONG, KABUPATEN KUPANG Ni Putu Dian Kusuma; Pieter Amalo; Rifqah Pratiwi; Lego Suhono; Lukas G G Serihollo
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.340

Abstract

Perkembangan usaha budidaya rumput laut di Desa Tablolong terlihat stabil, namun perkembangan tersebut tidak diiringi dengan pembinaan dan pendampingan yang memadai sehingga produktivitasnya cenderung menurun dari waktu ke waktu. Belum tercapainya produksi tersebut karena lemahnya teknologi budidaya (bibit, metode budidaya, umur panen, dan penanganan pasca panen). Tujuan penelitian ini adalah menemukan metode yang tepat untuk meningkatkan produktivitas rumput laut Kappaphycus striatum. Metode kantong jaring merupakan salah satu modifikasi dari metode Long line dengan memanfaatkan kolom air (vertikal) dengan tujuan meningkatkan produksi rumput. Kegiatan diawali dengan sosialisasi, penyuluhan partisipatif, pendampingan, penerapan metode kantong jaring dan monitoring evaluasi. Penyuluhan Partisipatif untuk memberikan pemahaman kepada pembudidaya tentang konsep penerapan teknologi kantong jaring. Sistem usaha pembuatan Kantong Jaring mampu menyerap tenaga kerja dengan menggunakan bahan baku lokal. Penggunaan Kantong Jaring tidak menimbulkan polusi udara, air maupun tanah. Monitoring bertujuan untuk mengamati lokasi budidaya terutama pada rumput laut terhadap hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas dan pertumbuhan rumput laut. Pembudidaya rumput laut di Desa Tablolong mampu meningkatkan pendapatan keluarganya dengan menerapkan metode kantong jaring dalam membudidayakan rumput laut Kappaphycus striatum. Hal ini karena produktivitas rumput laut yang menggunakan metode kantong jaring lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional (Longline) yang sebelumnya biasa digunakan oleh pembudidaya di Desa Tablolong. Pencapaian ini tidak terlepas dari penyuluhan dan pendampingan yang diberikan saat kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berlangsung.
UPAYA PENURUNAN BAHAN ORGANIK AIR SISA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN KONSORSIUM BAKTERI DAN KEPADATAN Chlorella sp.YANG BERBEDA Rizky kusma Pratiwi; Diana Arfiati
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.341

Abstract

Pengolahan limbah cair sisa budidaya udang di tambak perlu dilakukan sebelum air limbah tersebut masuk ke perairan umum. Dalam proses penurunan bahan organik selalu diperoleh kadar CO2 yang tinggi bahkan melebihi ambang batas untuk perairan umum. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan kadar bahan organik terendah dan mengetahui kepadatan terbaik dari mikroalga (Chlorella sp.) yang dapat menurunkan kadar CO2 sampai tingkat terendah dengan waktu tercepat. Metode penelitian adalah RAL dengan 6 perlakuan , 2 kontrol dan 3 ulangan. Masing-masing bak perlakuan diisi 4 liter air (sisa Budidaya Udang Vaname selama 118 hari) dan di tambahkan konsorsium bakteri 3 gram/L lalu ditambahkan mikroalga dengan kepadatan 104 sel/ml, 105 sel/ml dan 106 sel/ml. Pengamatan fisika kimia air dan mikroalga dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan mengalami penurunan bahan organik yang nilainya hampir sama dengan kontrol. Kadar karbondioksida mengalami penurunan dari kadar 11,88 mg/ L menjadi 0 mg/L setelah 72 jam. Kadar bahan organik mengalami penurunan dari 39.2 mg/l menjadi 0.2 mg/l setelah 54 jam. Selama penelitian suhu berkisar antara 23 - 26°C, pH 7 - 9, oksigen terlarut 6,0 – 9,3 mg/l, salinitas 10 – 13 mg/l. Dapat disimpulkan bahwa bahan organik dapat menurun sampai dengan 99,7 % setelah 54 jam dan CO2 dapat menurun sampai 100 % setelah 72 jam. Apabila diperlukan penambahan mikroalga untuk membantu menurunkan kadar CO2, maka disarankan menggunakan kepadatan mikroalga 106 sel/ml atau 55.5 ml/L agar tidak terjadi blooming mikroalga di perairan umum.
KEPADATAN DAN POLA SEBARAN RAJUNGAN Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758) DI PERAIRAN PESISIR KECAMATAN BATU AMPAR, KABUPATEN KUBU RAYA Winda Eka Putri; Tri Rima Setyawati; Diah Wulandari Rousdy
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.343

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan biota akuatik yang memiliki komoditas ekonomi dan dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir mangrove Kecamatan Batu Ampar, sehingga perlu mendapat pengawasan keberadaannya di alam. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mengetahui kepadatan, pola sebaran, dan mengetahui korelasi karakteristik habitat rajungan dengan kepadatan. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Desember 2019-Februari 2020. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun penelitian menggunakan gill net berukuran 4 inchi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis meliputi kepadatan dan pola sebaran. Korelasi karakteristik habitat dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Pengaruh stasiun dan waktu penangkapan dianalisis menggunakan Anova dua jalur. Kepadatan rajungan berkisar 222-2581 ind/km2 dan berbeda selama bulan Desember-Februari. Pola Sebaran pada bulan Desember dan Januari termasuk seragam dan mengelompok, bulan Februari memiliki sebaran seragam dan acak. Stasiun penelitian tidak berpengaruh terhadap kepadatan rajungan, sedangkan waktu penelitian di Pesisir Batu Ampar memberikan pengaruh. Kepadatan populasi rajungan dan pola sebaran rajungan berkorelasi positif terhadap kedalaman, kecerahan, salinitas, pH air, kecepatan arus air, kecepatan angin, suhu air, DO, dan CO2 bebas.
BUDIDAYA SILVOFISHERY DI DESA MOROREJO KABUPATEN KENDAL UNTUK MENDUKUNG PROGRAM BUDIDAYA BERKELANJUTAN Woro Kusumaningtyas Perwitasari; Fuad Muhammad; Jaffran Wasiq Hidayat
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.345

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk di dunia akan mengakibatkan peningkatan eksploitasi sumberdaya alam. Desa Mororejo berada di kawasan pesisir Kabupaten Kendal dengan jumlah penduduk sekitar 4.258 jiwa. 60% dari jumlah penduduk tersebut bekerja sebagai petani tambak yang memanfaatkan lahan di pesisir. Budidaya tambak dengan sistem silvofishery/wanamina telah banyak diterapkan di Indonesia. Wanamina sebagai sebuah konsep usaha terpadu antara hutan mangrove dan perikanan budidaya yaitu budidaya di tambak menjadi alternatif usaha yang prospektif dan sejalan dengan prinsip blue economy. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan sistem silvofishery/wanamina yang diterapkan di desa Mororejo, Kabupaten Kendal dan mengetahui produktivitas primer perairan tambak silvofishery yang ada di desa Mororejo. Metode kegiatan berupa pengamatan lokasi dan pengambilan sampel paramaterdi tambak. Hasil kegiatan adalah sistem silvofishery yang banyak diterapkan di desa Mororejo adalah sistem empang parit dengan jenis tanaman mangrove Rizophora sp dan Avicenia sp. Sedangkan produktivitas primer tambak sebesar 118 gC/cm/tahun dan nilai klorofil α 1.7 – 2.2 µg/L dengan nilai DO 3-7 ppm, salinitas 25-32 ppt, suhu 28-300C, pH sebesar 7-8 , nitrat sebesar 0,1 – 0,18 mg/L dan ammoniak sebesar 0,01 ppm. Silvofishery atau wanamina yang ada di desa Mororejo, Kendal masih dalam kondisi layak untuk mendukung budidaya berkelanjutan.
PENAMBAHAN KONSORSIUM BAKTERI DAN AERASI PADA UPAYA PENURUNAN BAHAN ORGANIK AIR SISA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Dini Alvateha; Diana Arfiati; Shofiatul Lailiyah
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.346

Abstract

Air limbah tambak udang yang akan dibuang ke perairan umum harus memenuhi baku mutu yang berlaku agar tidak mencemari perairan setempat. Manajemen limbah budidaya yang baik merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan. Penambahan konsorsium bakteri dan aerasi diduga mampu mempercepat penurunan bahan organik pada air limbah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan penurunan kadar bahan organik dan kadar karbondioksida terbanyak dengan waktu tersingkat pada air sisa budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan penambahan konsorsium bakteri dan aerasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Rancangan penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan yakni perlakuan aerasi, tanpa aerasi, tutupan, kontrol aerasi, kontrol tanpa aerasi, dan kontrol tutupan dengan 4 kali ulangan. Berdasarkan uji Tukey hasil terbaik dalam penurunan bahan organik didapatkan pada perlakuan tutupan dengan penambahan konsorsium bakteri pada jam ke-30 yang mengalami penurunan 99,34%, kadar bahan organik awal 61 mg/L menjadi 0,4 mg/L. Penurunan kadar karbondioksida tercepat yakni pada perlakuan penambahan aerasi dan konsorsium bakteri pada jam ke-186 dapat menurunkan kadar karbondioksida (dari kadar awal 29,6 mg/L menjadi 0 mg/L). Kualitas air dapat mempengaruhi kerja dari bakteri yang menguraikan bahan organik dan menghasilkan karbondioksida. Penurunan kadar bahan organik terbanyak dengan waktu tersingkat yakni dengan perlakuan tutupan pada jam ke-30, dan penurunan karbondioksida terbanyak dengan waktu tersingkat dengan perlakuan aerasi pada jam ke-186.