cover
Contact Name
Muhammad Marzuki
Contact Email
marzukijppi@unram.ac.id
Phone
+6282334867555
Journal Mail Official
jppi@unram.ac.id
Editorial Address
Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram Jalan pendidikan nomor 37, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
indonesian journal of fisheries community empowerment
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 27760847     DOI : https://doi.org/10.29303/jppi.v1i1
Ruang lingkup artikel yang diterbitkan oleh JPPI meliputi pengabdian kepada masyarakat pada bidang : Budidaya Perairan, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pengolahan Hasil Perikanan, Tekhnologi Penangkapan Ikan, dan Ilmu Kelautan.
Articles 71 Documents
PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA PANTAI NAPAK TILAS DESA LEMBAR SELATAN PADA MASA PANDEMIC COVID-19 Baiq Novi Suprianti; Dina Istagina; Siti Halimiaty; Nurliah Buhari
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.390

Abstract

Desa Lembar Selatan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Selain memiliki potensi wisata hutan mangrove juga memiliki potensi pantai yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata Salah satu pantai tersebut adalah Pantai Napak Tilas. Pantai ini merupakan pantai berpasir dan mempunyai pemandangan yang unik. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan pengembangan dan penataan destinasi wisata Pantai Napak Tilas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui program Kuliah Keja Nyata (KKN) selama 30 hari pada bulan Juni – Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan survei potensi wisata, penataan, dan pengembangan wisata. Survei dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pemerintah desa. Penataan dan pengembangan wisata dilakukan dengan membuat program kerja sesuai dengan permasalahan yang ditemukan saat survei. Seluruh program yang direncanakan untuk mengembangkan Pantai Napak Tilas seperti kegiatan bersih pantai, pembuatan sarana pendukung dan promosi melalui media sosial dapat terlaksana dengan baik berkat kerjasama antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan mengikuti protokol Covid-19. Namun demikian, masalah sampah kiriman menjadi tantangan besar terbesar dalam pengelolaan Pantai Napak Tilas sehingga diperlukan kerjasama lebih lanjut antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak swasta untuk menanganinya.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MESIN PAKAN IKAN OTOMATIS (FISH AUTO FEEDER) DENGAN SISTEM TIMER LISTRIK Fariq Azhar; Alis Mukhlis; Dewi Nur'aeni Setyowati; Salnida Yuniarti Lumbessy; Dewi Putri Lestari
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.444

Abstract

Permaslahan yang ditemui pada mitra usaha Milenial Jaya pada kegiatan penyuluhan ini adalah dalam pemberian pakan, para pembudidaya masih menebar pakan secara manual dan tidak tidak berpatokan pada waktu makan dan laju pengosongan lambung ikan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memperkenalkan mesin pakan ikan otomatis yang dapat membantu memudahkan para pembudidaya dalam memberikan pakan pada ikan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan menyampaikan informasi kepada pembudidaya terkait teknologi mesin pakan ikan otomatis (Fish Auto Feeder) dengan sistem timer listrik dan demonstrasi pengoprasian teknologi mesin pakan ikan otomatis. Hasil dari kegiatan pengabdian ini cukup baik yakni masyarakat cukup antusias dan tertarik dengan kegiatan penyuluhan yang dilakukan, hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan bertanya terkait mesin pakan yang didemonstrasikan. Dari kegiatan penyuluhan dapat membantu pembudidaya dalam memanajemen pemberian pakan secara efektif menggunakan teknologi modern yang dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas produk budidaya mitra usaha Milenial Jaya di Desa Gontoran Kecamatan Lingsar.
PEMANFAATAN BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PAKAN IKAN UNTUK KELOMPOK BUDIDAYA IKAN DI KOTA TERNATE Rovina Andriani; Fatma Muchdar; Khamsiah Ahmad; Juharni
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.455

Abstract

Pakan merupakan salah satu komponen strategis yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya. Pada kegiatan tersebut, hampir 60-70% dari total biaya produksi digunakan untuk pembelian pakan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan pakan ikan ini adalah untuk membantu pembudidaya ikan dalam memenuhi ketersediaan pakan selama budidaya sehingga dapat menekan biaya pakan yang relatif mahal. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli 2021 yang bertempat di Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun dengan melibatkan keterwakilan pelaku usaha budidaya dan mahasiswa program studi budidaya perairan. Metode pelatihan terdiri dari penyuluhan langsung bagaimana membuat pakan yang baik dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar dan mudah didapat serta murah. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pembuatan pakan ikan dapat dilakukan oleh pembudidaya ikan dengan mudah, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan dapat diperoleh di wilayah sekitar sehingga mempermudah pembudidaya untuk membuat pakan sendiri tanpa tergantung dari pakan komersial (pabrik), hal ini dapat membantu menekan biaya pakan yang selama ini menjadi masalah ditingkat pembudidaya.
SOSIALISASI PENANGANAN KESEHATAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR PANTAI KALUKU KOTA BAUBAU DI ERA PANDEMI COVID-19 Ismail Failu; Bahtiar Hamar; Abdul Hadi Bone; Azelia Monica Azizu
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i3.495

Abstract

Pesisir pantai Kaluku terletak di wilayah Kota Baubau mempunyai sumberdaya laut yang sangat melimpah, salah satu diantaranya adalah rumput laut. Masyarakat pantai Kaluku didominasi oleh mata pencaharian sebagai nelayan yang aktivitasnya membudidayakan rumput laut, namun kendala yang dihadapi adalah adanya pengaruh pada pertumbuhan rumput laut yang disebabkan oleh hama penyakit yang menempel dan kurangnya pengetahuan tentang penggunaan teknologi pengembangan pertumbuhan rumput laut. Oleh karena itu, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat terhadap penanganan kesehatan rumput laut secara efektif guna meningkatkan taraf pendapatan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pantai Kaluku Kota Baubau melalui produksi rumput laut di era pandemi Covid-19. Kegiatan PkM ini dimulai dengan konsultasi ke Pemerintah Desa dan koordinasi dengan pihak mitra, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan penanganan kesehatan rumput laut. Hasil dari kegiatan adalah terbentuknya mitra produksi yang memproduksi rumput laut beserta pemasarannya. Selain itu, produk rumput laut akan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan oleh-oleh khas Kota Baubau, Kampung Lingkungan Kaluku
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL MELALUI PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DAN PRANATA SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN GILI AIR, KABUPATEN LOMBOK UTARA Saptono Waspodo; Chandrika Eka Larasati; Sadikin Amir; Sitti Hilyana; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.499

Abstract

Keberadaan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses adaptasi turun menurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan yang biasanya didiami ataupun lingkungan dimana sering terjadi interaksi didalamnya. Seiring berjalannya waktu, dengan masuknya era globalisasi, timbullah sebuah trend modernitas yang masuk ke suatu kawasan yang menyebabkan terjadinya degradasi kearifan lokal disuatu wilayah. Salah satunya yaitu kawasan Gili Air, Kabupaten Lombok Utara yang dikenal dengan kawasan wisata pesisir dan pulau-pulau kecil. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan adanya penguatan kearifan lokal pada masyarakat nelayan sekitar Gili Air, serta mengedepankan nilai-nilai adat dan budaya yang menjadi daya tarik dan menjadikan nilai ekonomis bagia masyarakat nelayan. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan ini yaitu dengan melakukan metode penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah ini meliputi penyuluhan dan pendampingan kelompok masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa salah satu bentuk riil dari kearifan lokal yang dimiliki oleh wilayah Pulau Lombok khususnya di Desa Gili Indah adalah awig-awig. Awig-awig adalah norma hukum adat disuatu wilayah yang mengikat bagi seluruh warga adat. Masyarakat Desa Gili Indah banyak yang belum memahami isi dari awig-awig tersebut. Hal ini disebabkan oleh terputusnya informasi dari perangkat desa ke warga sekitar terutama masyarakat kalangan muda. Peraturan Desa Gili Indah lebih memadai dan lebih komprehensif untuk dilaksanakan dan dibandingkan dengan awig-awig yang hanya terbatas pada pengaturan tentang pengambilan sumberdaya pesisir dan laut saja. Perlu dilakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, agar mereka lebih meningkat pemahaman dan pengetahuannya tentang Peraturan Desa tersebut. Seperti halnya awig-awig yang secara terus menerus disampaikan lewat “tutur” dari para tokoh lokal maupun masyarakat dari generasi ke generasi telah terbukti mampu diadopsi dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal inilah yang merupakan salah satu kekuatan daripada awig-awig jika dilihat dari sisi penerimaan dan adopsinya pada masyarakat karena proses penyampaiannya adalah secara kontinyu dan konsisten pada setiap kegiatan masyarakat.
PENGEMBANGAN WISATA HIU PAUS BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS) MELALUI SIARAN LANGSUNG JELAJAH VIRTUAL HIU PAUS DI ALAM LIAR DI PANTAI DESA BOTUBARANI, KABILA BONE, BONE BOLANGO, GORONTALO Mahardika Rizqi Himawan; Sukirman Dj Tilahunga; Eni Hidayati; Nurliah; Fahri Amar; Casandra Tania
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.500

Abstract

The whale shark (Rhincodon typus) is the largest fish species in the world that is not aggressive to humans, so it has become a popular tourist icon. The presence of whale sharks has become a tourist magnet and has transformed Botubarani Village from an ordinary fishing village into a bustling tourist village. However, the Covid19 pandemic has dealt a severe blow to whale shark tourism on the coast of Botubarani Village. The drastic reduction in tourists not only eliminates tourist income but also stops whale shark monitoring activities. The government's New Normal pilot is the hope for the return of whale shark tourism on the coast of Botubarani Village. Preparations for the opening of PPKM in the area of ​​origin of tourists and the ease of domestic/foreign travel will be greeted with an increase in the quality and innovation of whale shark tourism at Botubarani Beach. In addition, the adaptation of tourism during the pandemic by utilizing the internet is quite promising so that tourism will stay alive. The Innovation Village of Botubarani develops a live broadcast of an underwater virtual cruise with whale shark objects periodically in the wild. This development is the first in Indonesia because it has never been done before. The use of underwater closed circuit television (CCTV) that can be accessed on land and integrated with the internet allows whale sharks on Botubarani Beach to be enjoyed by anyone and anywhere. Villages and communities on Botubarani Beach can receive input from ongoing tourism developments from tourists who come or virtually. Tourists may also be interested in coming after watching a live broadcast of whale sharks on the beach of Botubarani Village. In addition, live video recording of whale sharks can also be utilized by intellectuals, government and industry as part of the triple helix collaboration.
PENGOLAHAN LIMBAH UDANG VANNAME DALAM RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID19 DI DESA PEMENANG, LOMBOK UTARA Baiq Hilda Astriana; Ayu Adhita Damayanti; Chandrika Eka Larasati; Paryono; Mahardika Rizki Himawan; Dewi Putri Lestari
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.503

Abstract

Manfaat limbah udang berupa cangkang dan kepala udang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal menurut penelitian yang pernah dilakukan, hasil analisis tepung dari limbah ini memiliki kandungan protein sebesar 63%. Apabila bahan ini ditambahkan ke makanan sehari-hari maka dapat meningkatkan nilai gizi makanan tersebut. Desa Pamenang, sebagai salah satu Desa di Kabupaten Lombok Utara, dikenal sangat mengandalkan sektor wisata sebagai mata pencaharian masyarakatnya mengingat posisinya yang berhadapan lansung dengan Gili Matra. Dengan adanya bencana alam yaitu gempa di tahun 2018 yang diikuti oleh pandemi COVID19, lumpuhnya sektor wisata menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat di desa tersebut. Masalah lain yang muncul adalah meningkatnya lokus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis di daerah ini. Oleh karena itu, pemberian pelatihan pengolahan cangkang dan kepala udang menjadi bubuk kaldu udang sebagai zat aditif alami yang memiliki nilai gizi diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat. Selain itu, diversifikasi pemanfaatan kaldu bubuk udang ini diharapkan dapat meningkatkan added value dari panganan lokal. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode penyelesaian masalah yang meliputi penyuluhan serta pelatihan yang dibarengi dengan inisiasi pembentukan dan pendampingan kelompok masyarakat termasuk pemberian bantuan peralatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta kegiatan mengenai manfaat limbah udang, dan diperolehnya keterampilan mengolah limbah udang menjadi bahan makanan yang memiliki nilai gizi dan ekonomi. Selain itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sampel kaldu bubuk udang yang dihasilkan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi yang dimiliki.
INTEGRASI PEMANFAATAN PAKAN FORMULASI DAN SISTEM BUDIDAYA RESIRKULASI UNTUK INTENSIFIKASI PRODUKSI BENIH IKAN GURAME DAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA MARGACINTA, KONAWE SELATAN Irwan Junaidi Effendy; Rosmawati; Syamsul Kamri
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.504

Abstract

Intensifikasi budidaya ikan gurame pada UKM (Kelompok Pembudidaya Carper) mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan benih yang semakin besar. Intensifikasi ini dilakukan dengan mengingtegrasikan system budidaya resirkulasi dan penggunaan pakan formulasi komersial. Penerapan sistem budidaya resirkulasi diterapkan karena pembudidaya memiliki lahan dan air terbatas terutama di musim kemarau sedangkan pemanfaatan pakan formulasi pada induk dan benih dilakukan untuk mendukung dan mempercepat pematangan gonad, proses pemijahan, produksi benih dan pembesaran benih. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan benih berkualitas sehingga meningkatkan pendapatan UKM Mitra. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Margacinta, Kab. Konawe Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara. Produksi dan budidaya massal benih dilakukan menggunakan bak fiber ukuran 1 ton dan diterapkan system pendederan bertahap dan setiap tahap dilakukan seleksi untuk memperoleh ukuran benih standar . Kegiatan percontohan intensifikasi budidaya gurame pada PKM ini, telah menunjukkan hasil produksi dan budidaya massal benih gurame dengan pertumbuhan dan sintasan yang dihasilkan tinggi pada setiap tahap pendederan serta memberikan keuntungan yang sangat memuaskan bagi Mitra PKM. Kegiatan PKM ini telah memberikan manfaat dan hasil yang sangat memuaskan yaitu mempermudah manajemen produksi benih; mulai dari pengontrolan, pemberian pakan dan panen; meningkatkan produksi benih dan pendapatan, mempermudah manajemen pemesaran benih dan mengatasi masalah kekurangan air pada musim kemarau sehingga produksi benih berkelanjutan sepanjang tahun.
“MENUJU TARAKAN ZERO WASTE “ PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN METODE ECOBRICK di KELURAHAN SELUMIT PANTAI TARAKAN TENGAH Tuti Alawiyah; Gandri Haryono; Boy Putra
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.505

Abstract

Pengelolaan sampah perkotaan masih menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan oleh pemerintah. Penanganan sampah yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah dengan melakukan pengumpulan sampah disetiap rumah kemudian dilanjutkan dengan proses pengangkutan ke landfill atau disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengangkutan sampah hanya berkisar dari 60-70% yang dapat diangkut ke TPA sisanya tercecer begitu saja di lingkungan sekitar perumahan penduduk. Selumit Pantai adalah salah satu Kelurahan tepatnya di Tarakan Tengah, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara yang termasuk kawasan padat penduduk mencapai 16.347 jiwa dengan luas wilayah hanya 0,48 km2 hal ini berdampak pada volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk. Pada pengabdian ini akan dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan metode Ecobrick yang tidak memerlukan teknologi tinggi dan biaya. Prinsip dari metode Ecobrick adalah botol plastik diisi dengan bahan padatan berupa sampah plastik atau sampah anorganik hingga benar-benar keras dan padat yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan meja, kursi, tembok atau barang kesenian lainnya. Tujuan dari ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik yang dapat dijadikan sebagai bahan yang berguna. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Selumit Pantai. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi sampah plastik, Pelatihan Pengelolaan Sampah Metode Ecobrick, Pendampingan pembuaatan Ecobrik, Evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan ketercapaian kegiatan dalam pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick mencapai 90%. Hal ini digambarkan dari antusiasme ibu-ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan sampah yang ada dilingkungan sehingga memiliki nilai guna. Ketercapaian ini juga dilihat dari pemahaman narasumber dalam memberikan materi dan pendampingan pada peserta mencapai 85%.
KOLABORASI SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DI PULAU-PULAU KECIL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Lalu Arifin Aria Bakti; Sukartono; Bambang Hari Kusumo; Atnurlaeli; Ida Royani; Mariatul Quro
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.506

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil kajian kualitatif peran kolaborasi dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil. Ketergantungan pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan (GT) pada industri pariwisata telah menyebabkan tekanan (stress) dan gangguan (perturbation) yang berdampak pada keseimbangan sistim sosial-ekologi di GT. Jika ekosistim pulau-pulau kecil terus mengalami degradasi maka kemampuannya untuk menyerap karbon semakin rendah sehingga tidak mampu mengurangi gas rumah kaca (GRK) yang terakumulasi di atmosfer. Upaya pengurangan emisi GRK dapat dilakukan dengan mempertahankan stok karbon yang ada di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah dengan meningkatkan serapan melalui berbagai program reforestrasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang dilaksanakan selama bulan Juli dan Agustus 2021, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelompok kolaboratif masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil, khususnya GT. Sedangkan secara khusus kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penguatan kelompok kolaboratif melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, teknologi quantifikasi cadangan karbon di dalam tanah maupun di permukaan tanah, dengan memberdayakan sumberdaya lokal sehingga diharapkan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Proses penguatan kapasitas kolaborasi masyarakat GT dilakukan dengan pendekatan action learning untuk memastikan luaran yang direncanakan bisa dicapai:Pengetahuan kelompok kolaboratif masyakarat GT tentang konsep dan prinsip sekuestrasi karbon dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat; ketrampilan tehnik mengestimasi jumlah cadangan karbon dalam tanah dan permukaan tanah meningkat; dan demplot sebagai laboratorium pelatihan lapangan bagi kelompok masyarakat dari desa-desa lain di KLU dapat diberdayakan.