cover
Contact Name
Yesri Esau Talan
Contact Email
jurnal.sttsa@gmail.com
Phone
+6285879731742
Journal Mail Official
jurnal.sttsa@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pd. Maritim Indah Blk. AA No.1, Balas Klumprik, Kec. Wiyung, Kota Surabaua, Jawa Timur, 60222
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Sesawi: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
ISSN : -     EISSN : 27157598     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen adalah wadah publikasi yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung. Jurnal ini memiliki Focus dan Scope penelitian dalam bidang: 1. Teologi Biblika (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) 2. Teologi Sistematik 3. Teologi Praktika 4. Teologi Historika 5. Misiologia 6. Pendidikan Agama Kristen
Articles 70 Documents
KAJIAN TEOLOGIS MAKNA INKARNASI KRISTUS DAN IMPLEMENTASINYA BAGI SPIRITUALITAS KRISTEN PADA KONTEKS PANDEMIK CORONA VIRUSES DISEASE 2019 Made Nopen Supriadi; Iman Kristina Halawa
Sesawi Vol 2, No 1 (2020): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.284 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v2i1.16

Abstract

Tulisan ini berjudul kajian teologis makna inkarnasi Kristus dan implementasinya bagi spiritualitas Kristen pada konteks pandemik corona viruses disesase 2019. Latar belakang penulisan adalah pengamatan penulis terhadap beberapa fenomena dalam kehidupan praktis umat Kristen pada masa pandemik covid-19 yang mengalami degradasi, baik dalam hal kerelaan, pengorbanan, kerendahatian, kasih dan iman. Persoalan tersebut penulis yakini akibat masalah spiritualitas umat Kristen masa kini. Penulis mengamati fakta inkarnasi Kristus memberikan prinsip-prinsip spiritualitas yang dapat menjawab persoalan tersebut. Oleh karena itu melalui metode analisa deskriptif penulis akan melakukan kajian teologis makna inkarnasi Kristus dan hasil kajian tersebut akan menjadi dasar implementasi bagi spiritualitas Kristen masa kini. Harapan penulis melalui tulisan ini dapat menolong menambah wawasan dalam kehidupan spiritualitas Kristen masa kini.
FUNGSI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI SEKOLAH KRISTEN Janes Sinaga
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.34 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.65

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah memaparkan fungsi sekolah Kristen sebagai sarana tempat mendidik siswa untuk memiliki karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari dimanapun berada.Pada zaman modern ini beberapa orang tidak memiliki karakter yang baik, untuk itu sejak masa kanak-anak adalah pilihan yang tepat mendidik mereka agar memiliki karakter yang baik. Sekolah Kristen adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan Pendidikan karakter dikarena berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan dididik oleh guru yang berdedikasi dalam pelayanan dan seorang yang takut akan Tuhan. Metode penulisan ini mengunakan metode kualitatif dengan menggunakan daftar Pustaka buku-buku dan jurnal nasional dan setelah menganalisa data-data tersebut penulis menjelaskannya dalam hasil pembahasan dan kesimpulan. Melalui tulisan ini diharapkan setiap orang tua mempercayakan anaknya dididik di sekolah Kristen agar mereka memiliki pengetahuan yang baik dan karakter yang baik dalam kehidupan kesehariannya pada saat ini dan di masa yang akan datang.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI STRATEGI MENUMBUHKAN IMAN ANAK DIDIK MELALUI PERAN GURU YANG PARIPURNA DIMASA PANDEMI COVID 19 Salomo Panjaitan
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.18 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.67

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai peranan Pendidikan Agama Kristen sebagai strategi untuk menumbuhkan iman anak didik melalui peran guru yang paripurna di masa Pandemi COVID 19. Metode penelitian yang dipakai yaitu metode penelitian kualitatif. Proses analisa yang di gunakan penulis yaitu menggunakan Alkitab selaku sumber utama serta juga beberapa sumber literatur yang aktual dan bisa di percaya yang berhubungan dengan judul dalam artikel ini sehingga menghasilkan suatu kajian yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menggunakan beberapa tahapan penelitian, antara lain   deskripsi maupun tahap orientasi, tahap reduksi, serta tahap seleksi Hasil penelitian antara lain peran guru yang paripurna di masa Pandemi COVID 19 antara lain : Guru Sebagai Pendidik. Guru wajib mempunyai standar kualitas pribadi yang meliputi tanggung jawab wibawa, mandiri serta disiplin. Guru agama PAK yang memahami Ilmu Teknologi, Kemampuan mengikuti perkembangan Ilmu Teknologi merupakan hal yang pokok dipunyai seorang guru agama PAK, sehingga anak didik merasa senang mengikuti mata pelajarannya.Guru Agama dan Orangtua Anak didik. Sebagai guru yang peduli kepada anak didiknya, guru agama akan membuka komunikasi juga dengan orangtua anak didiknya, agar guru agama mengetahui keadaan mereka dan akan mempermudah komunikasi dan pendidikan kepada anak didiknya.
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PSIKOLOGI REMAJA Stepanuston Pelawi
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.979 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.68

Abstract

Selama pandemi Covid-19, penggunaan handphon di kalangan remaja meningkat pesat baik untuk pembelajaran maupun keperluan sehari-hari. Peningkatan penggunaan handphon akan berdampak pada pola kehidupan remaja karena bermain game online.  Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak game online dikalangan remaja selama pandemi Covid-19. Sebagai landasan penelitian ini berdasarkan Amsal 4:23. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif dengan cara analisis dan wawancara serta observasi kepada beberapa siswa di SMP Advent Barusjulu. Hasil analis dan wawancara serta observasi menunjukkan bahwa pengaruh dari game online sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak remaja karena game online mempengaruhi kesehatan, psikologis, akademik, sosial dan keuangan anak remaja . Implikasi dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar orang tua berperan untuk menolong dan membimbing anak-anak mereka membagi waktu dalam bermain game online . Selain itu, Guru Agama Kristen juga memiliki peranan dalam membimbing remaja SMP Advent Barusjulu untuk meningkatkan pertumbuhan kerohanian mereka.
TANGGUNG JAWAB GURU DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PAK DI SEKOLAH MENURUT MATIUS 28:19-20 Arini Yustika Rahmawati Ruku
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.679 KB)

Abstract

Dalam Pendidikan Agama Kristen, untuk menetapkan arah, sasaran atau tujuan PAK adalah hal yang sangat penting dan sangat menentukan bahkan menjadi prinsip utama Pendidikan Agama Kristen. Tanggung jawab Guru PAK perlu dipahami dan dilaksanakan secara tepat sehingga tujuan Pendidikan Agama Kristen dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah adalah kajian pustaka. Hasil kajian membuktikan bahwa tercapainya tujuan PAK di sekolah dapat diukur dari: siswa percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat, siswa memiliki persekutuan dengan Tuhan dan yang terakhir siswa melakukan firman Tuhan dalam kehidupannya.
KUALIFIKASI SEORANG PENGINJIL MENURUT RASUL PAULUS DAN IMPELEMENTASINYA BAGI PENGINJIL MASA KINI BERDASARKAN KITAB FILIPI 3:7-14 Gerhard Eliasman Sipayung
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.344 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.70

Abstract

AbstractThis study was conducted to obtain an overview of the criteria of an evangelist according to the perspective of Philippians 3:7-14 to add references to the views of the Bible about an evangelist in carrying out his duties and responsibilities in preaching the Gospel to fulfill the great commission and support one of the Church's triduties. This needs to be done to equip evangelists, mission agencies and even theological schools to equip people who will go specifically to the field of evangelism and in general Christians who also have the same responsibility in preaching the gospel. Facts in the field cannot be denied, many things happen in the field in terms of obstacles or problems, even concepts that are not the same in preaching the gospel. The understanding of evangelists and ways of looking at this evangelistic task can have different perspectives, therefore it is necessary to learn from Paul's point of view as an evangelist and apostle who has dedication and determination in the task of preaching the gospel. This study uses a qualitative approach with the method of literature/literature and facts in the field. The results of this study indicate that; first, evangelists must have a visionary perspective, second serve with the concept of grace, third have high accuracy in understanding the concept of Christology, fourth researchers are consistent with the orientation of the heavenly calling. Keywords   : Grace, the power of resurrection, the power of death, captured by Christ, I consider loss, consider trash, heavenly calling AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kriteria seorang Penginjil menurut perspektif  kitab Filipi 3:7-14 dan tak kalah penting menambah referensi pandangan-pandangan Alkitab tentang seorang penginjil dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam pemberitaan Injil untuk menggenapi amanat agung dan mendukung salah satu tritugas Gereja. Hal ini perlu dilakukan untuk memperlengkapi para penginjil, badan misi bahkan sekolah teologi memperlengkapi orang-orang yang akan terjun secara khusus ke ladang penginjilan dan secara umum orang kristen yang juga memiliki tanggungjawab yang sama dalam memberitakan Injil. Fakta dilapangan tidak dapat dipungkiri, banyak hal yang terjadi dilapangan dalam hal kendala atau masalah, bahkan konsep yang tidak sama dalam memberitakan Injil. Pemahaman para penginjil dan cara memandang tugas penginjilan ini dapat memiliki perspektif yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu belajar dari sudut pandang Paulus sebagai seorang Penginjil dan rasul yang memiliki dedikasi dan keteguhan hati dalam tugas pemberitaan Injil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literatur/pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama, Penginjil harus memiliki perspektif visioner, kedua Penginjil melayani dengan konsep anugerah, ketiga Penginjil memiliki akurasi yang tinggi memahami konsep Kristologi, keempat Penginjil konsisten kepada orientasi panggilan sorgawi. Kata kunci: Anugerah, kuasa kebangkitan, kuasa kematian, di tangkap oleh Kristus, kuanggap rugi, menganggap sampah, panggilan sorgawi 
GEREJA DALAM PERSIMPANGAN: LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT ATAU LEMBAGA ADIKODRATI PENGEMBAN MANDAT ILLAHI Imanuel Sukardi; Samuel Purdaryanto
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.182 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.60

Abstract

Church must be understood as supernatural spritual institution as bearers of divine mandates on this earth, spiritual mandates and social mandates, be spiritual blessing and physical blessing. Church has taken the form of formal and legal institutions as such as social institutions. Then,the problems are the character and the impact of churches are not better than the social institution. Its because they lost their boot mandates. Those mandates originate and move from two church shahadas,love God and love others. The ambivalance among shahada and character,mandate and function cause churches are on intersection of become social institution or a spiritual institution. To back to their origin function,churches face two challenges. They are bravery to take off the deadly tradition,system,and theologies and then back to biblical tradition,system,and theologies.
PEMBERDAYAAN LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL DI BANGKA DALAM PENANAMAN GEREJA BARU Daniel Abdi; Yanto Paulus Hermanto
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.736 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.61

Abstract

Social concern in the formation of Christian character and faith through non-profit educational institutions that have not been a special concern of Christians. Meanwhile, Christ must be the main part in the character of church leadership and secular leadership in the future. Through formal educational institutions such as Kindergartens and Elementary Schools, the church can contribute in participating in the intellectual life of the nation from an early age with the principle of 'fearing God'. Educational institutions are long-term in the formation of the character of Christ which plays an important role for each generation in the welfare and salvation of generations. The Sustainability Service can be expanded to carry out joint activities. the evidence of the new church is as true church growth. Several strategies developed through the empowerment of formal educational institutions, and under the leadership of the Holy Spirit, are expected to contribute to the planting of new churches.Keywords: Social Care, Formal educational institutions, Fear of God
STUDI EKSPLANATORI DAN KONFIRMATORI TENTANG MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERDASARKAN KEJADIAN 26:1-35 DI KALANGAN MURID SOM GEREJA BETHANY SE-KOTA SURABAYA Renny Tade Bengu
Sesawi Vol 3, No 1 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.009 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i1.62

Abstract

Model pembelajaran problem solving adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas agar peserta didik memiliki pola umum perilaku pembelajaran, peserta didik terbiasa berpikir kritis, memiliki pola pikir divergen, terlatih merefleksikan persepsinya dan dapat  mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan.Metode penelitian  yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kuantitatif  yang bersifat eksplanatori-konfirmatori, dimana dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan dimensi. Pengumpulan data menggunakan angket likert. Dan pada perhitungan angket menggunakan program SPSS 19. Dari hasil perhitungan statistik diperoleh nilai range sebesar 108,  karena peneliti menetapkan klas interval sebanyak tiga, maka jumlah range dibagi tiga(106:3=) yaitu 36 dan dimulai nilai minimum sampai dengan batas nilai maksimum.Untuk mengetahui kecenderungan implementasi model pembelajaran problem solving berdasarkan Kejadian 26:1-35.  Hasil yang ditemukan adalah model pembelajaran problem solving adalah suatu pendekatan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dengan menyajikan berbagai masalah yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, dengan prinsip-prinsip dalam Kejadian 26:1-35.
SIGNIFIKANSI PENGAJARAN ROHANI ORANG TUA BAGI ANAK BERDASARKAN ULANGAN 6:4-9. Wendy Efryduansyah Situmorang; Arisman Gulo
Sesawi Vol 3, No 2 (2022): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.109 KB) | DOI: 10.53687/sjtpk.v3i2.79

Abstract

Keluarga adalah organisasi yang dibentuk sendiri oleh Allah secara langsung, keluarga memang organisasi paling kecil dalam suatu bangsa namun keluarga adalah suatu organisasi yang sangat penting. Allah yang membentuk keluarga sendiri, dan Allah memberikan anak sebagai bukti karunia dan juga sebagai generasi, anak harus diberikan pengajaran baik secara intelektual dan spiritualitas. Bahkan dalam keluarga sendiri haruslah memprioritaskan Tuhan dalam segala hal. Tuhan adalah objek yang harus dipermuliakan dalam keluarga dan manusia menjadi objek cinta kasih Tuhan.