cover
Contact Name
Ilil Maidatuz Zulfa
Contact Email
pharmasci@akfarsurabaya.ac.id
Phone
+6285731833263
Journal Mail Official
pharmasci@akfarsurabaya.ac.id
Editorial Address
Akademi Farmasi Surabaya Jl. Ketintang Madya No. 81 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)
ISSN : 25276328     EISSN : 25493558     DOI : https://doi.org/10.53342/pharmasci
Core Subject : Health, Science,
Journal of Pharmacy and Science (Pharmasci) publishes full-length original articles and reviews. The scope of the journal is pharmaceutical and basic science, including its research and application. The editors, therefore, welcome contributions on the following topics: 1. Clinical pharmacy 2. Pharmacology and Toxicology 3. Community pharmacy 4. Dosage forms formulation 5. Pharmaceutics 6. Pharmacognosy 7. Natural product 8. Biology and Microbiology 9. Pharmaceutical Chemistry 10. Applied physics
Articles 135 Documents
Pengaruh Lama Waktu Pengadukan Terhadap Pengikatan Impuritis untuk Meningkatkan Kadar NaCl Pada Garam Rakyat Astuti, Rika Puji; Yulianti, Cicik Herlina; Prasetya, Rahmad Aji
Journal of Pharmacy and Science Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v1i1.46

Abstract

ABSTRAKGaram dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan senyawa kimia yang bagian utamanya adalah Natrium Chlorida (NaCl) dengan zat-zat pengotor terdiri dari MgCl2, MgSO4, CaSO4, dan lain-lain. Dalam penelitian ini digunakan sampel garam rakyat dari Pasar Larangan Sidoarjo yang memiliki kualitas dibawah standar, dengan kadar NaCl 81,88% b/b. Oleh karena itu, diperlukan pemurnian garam dengan menggunakan metode rekristalisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama waktu pengadukan (15, 30, dan 45menit) terhadap penambahan beberapa senyawa kimia, seperti natrium hidroksida (NaOH), natrium karbonat (Na2CO3) dan barium klorida (BaCl2) untuk mengurangi ion polutan (Ca2+, Mg2+ dan SO42-). Sehingga kadar NaCl dalam garam rakyat akan meningkat. Kadar NaCl dihitung sebelum dan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode titrasi argentometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar NaCl tertinggi diperoleh pada rekristalisasi dengan lama waktu pengadukan 45 menit, dengan kadar 98,86% b/b. Kemurnian ini sesuai untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri.Kata Kunci: Garam Rakyat, Kadar NaCl, Lama Waktu PengadukanABSTRACTSalt can be defined as chemical compounds which the main substance is Sodium Chloride (NaCl) with impurity substances consist of MgCl2, MgSO4, CaSO4, etc. This study used public salt from Larangan Market Sidoarjo which has sub-standard quality, and the concentration of NaCl is about 81,88%b/b. Hence, salt purification is needed using recrystallization method. This study was conducted to determine the influence of stirring time (15, 30, and 45 minutes) of the addition of several chemical compounds, such as sodium hydroxide (NaOH), sodiumcarbonate (Na2CO3) and barium chloride (BaCl2) in order to reduce the pollutant ions (Ca2+, Mg2+ and SO42-). Eventually the percentage of NaCl concentration in public salt will increase. NaCl concentration was calculated before and after treatment was using argentometry titration. The results shows that the highest NaCl concentration is obtained at recrystallization with stirring time 45 minutes, concentration 98,86% b/b. This purity suitable to meet the needs of society and industry demands.Keywords: Stirring Time, The Concentration Of NaCl, Public Salt.
Analisis Kadar Kafein Dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia sinensis L.) Wardani, Ratih Kusuma; Ferry Fernanda, M. A. Hanny
Journal of Pharmacy and Science Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v1i1.48

Abstract

ABSTRAKTeh diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu teh hitam, teh hijau dan teh putih. Teh mengandung senyawa kafein yang dapat bermanfaat dan merugikan bagi tubuh. Senyawa kafein dalam teh dapat dipisahkan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan kloroform dan penambahan CaCO3. Penentuan kadar kafein menggunakan metode spektrofotometri UV diukur pada panjang gelombang 275 nm. Kadar kafein dipengaruhi oleh suhu dan waktu penyeduhan. Semakin tinggi suhu dan lama waktu penyeduhan, kadar kafein dalam teh semakin meningkat. Kadar kafein dari berbagai jenis teh dari kadar yang tinggi ke rendah berturut-turut yaitu serbuk teh hitam, teh putih dan teh hijau dengan suhu penyeduhan 95áµ’C selama 10 menit.Kata Kunci: Teh hitam, teh hijau, teh putih, kafein, spektrofotometri UVABSTRACTTea is classified into three type, which are black tea, green tea and white tea. Tea contains caffeine compound that can be beneficial and harmful for the body. Caffeine compound in tea can be separated by liquid extraction method using chloroform and addition of CaCO3. The determination of the caffeine content measured by UV spectrophotometry at 275 nm. Caffeine level is influenced by temperature and brewing time. The highertemperature and the longer brewing time, the level of caffeine in tea increase. The caffeine content of various types of tea from high to low level respectively are black tea powder, white tea and green tea with temperature of 95áµ’C and 10 minutes brewing time.Keywords: Black tea, green tea, white tea, caffeine, UV spectrophotometry
Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Rasionalitas Penggunaan Analgesik Oral Non Steroid Anti-Inflamatory Drug Golongan Non Selective COX-1 dan COX-2 Secara Swamedikasi Husna, Haris Imro’atul; Dipahayu, Damaranie
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i2.51

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk melihat adanya pengaruh tingkat pengetahuan terhadap rasionalitas pasien dalam menggunakan obat oral analgesik NSAID golongan Non Selektif COX-1 & COX-2 pada pengobatanswamedikasi di Apotek Latansa Sidoarjo serta untuk mengetahui adanya pengaruh antara faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status pekerjaan) terhadap tingkat pengetahuan dan rasionalitas penggunaan obat oral analgesik NSAID Non Selektif COX-1 & COX-2 pada pengobatan swamedikasi di Apotek Latansa Sidoarjo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional melalui pembagiankuesioner kepada 70 pasien sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif. Hubungan antaravariabel penelitian dianalisis dengan uji statistik Chi Square pada aplikasi statistik SPSS ver 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik (71,50%) dan swamedikasiyang rasional (75,70%). Tingkat pendidikan menunjukkan adanya pengaruh dengan tingkat pengetahuan (Asymp sig (2-sided) = 0,042 ≤ 0,050) pada tingkat kepercayaan 95%. Dan usia menunjukkan adanya pengaruh dengan rasionalitas penggunaan obat oral analgesik NSAID Non Selektif COX-1 & COX-2 dalam pengobatan swamedikasi (Asymp sig (2-sided) = 0,049 ≤ 0,050) pada tingkat kepercayaan 95%.Hasil analisis dengan uji statistik Chi Square menunjukkan adanya pengaruh antara tingkat pengetahuan pasien terhadap rasionalitas penggunaan obat oral analgesik NSAID Non Selektif COX-1 & COX-2 dalam pengobatan swamedikasi (Asymp sig (2-sided) = 0, 016 ≤ 0,050) pada tingkat kepercayaan 95%.Kata Kunci: swamedikasi, pengetahuan & rasionalitas, analgesik NSAID COX-1 dan COX-2.ABSTRACTThis study was conducted to see the effect of society knowledge on rational use of oral NSAID (Non Selective COX-1 & COX-2) self medication in Latansa Apotek Sidoarjo and to investigate the influence ofsociodemographic factors (age, gender, level education and employment status) on the level of knowledge and rational use of oral NSAID (Non Selective COX-1 & COX-2) self medication in the Latansa Apotek Sidoarjo.This observational study is descriptively through the distribution of questionnaires to 70 patients in the sample. The collection of data carried out prospectively. The relationship between variables was analyzed with statistical test Chi Square on statistical application SPSS ver 22. The level of education showed that have significancy on the level of knowledge (Asymp sig (2-sided) = 0.042 ≤ 0.050) at the 95% confidence level. Ages showed that have significancy on with the rational use oral analgesic NSAIDs Non Selective COX-1 and COX-2 in the treatment swamedikasi (Asymp sig (2-sided) = 0,014 ≤ 0.050) at the 95% confidence level.The result of this study showed that (71,50%) of respondent have good knowledge on NSAID while 75,70% of respondents have appropiate NSAID self-medication behaviors. The statistic analysis showed that knowledge had a significancy on self-medication behavior (Asymp sig (2-sided) = 0, 016 ≤ 0,050) and confidence level 95%.Keywords: Self – medication, Rational use &Knowledge, Analgesic – Non Selective NSAIDS COX-1 And COX-2
Studi Hubungan Kuantitatif Sifat Lipofilik (πHANSCH), Elektronik (σHAMMET), dan Sterik (ES TAFT) dengan Aktivitas Antibakteri (Diameter Daerah Hambatan ) Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 dari Turunan N-Benzoil Sefaleksin Dipahayu, Damaranie; Soekardjo, Bambang; Susilowati, Ruly
Journal of Pharmacy and Science Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v1i1.56

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan kuantitatif antara parameter sifat lipofilik ((π Hansch), elektronik (σ Hammet) dan sterik (ES Taft) dengan aktivitas antibakteri yang ditunjukkan dengan diameter daerah hambatan Pseudomonas aeroginosa ATCC 90277 dari turunan N-Benzoil Sefaleksin. Turunan N-Benzoil Sefaleksin yang digunakan dalam penelitian ini adalah N- Benzoil sefaleksin; N-[4- metilbenzoil] sefaleksin; N-[4- klorobenzoil] sefaleksin and N-[3,4- diklorobenzoil] sefaleksin. Aktivitas antibakteri dilakukan secara uji mikrobiologi menggunakan difusi silinder logam pada media Antibiotika-1. Data penelitian dianalisa secara regresi dengan derajat kepercayaan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang liner antara variabelbebas yaitu parameter sifat lipofilik ((π Hansch), elektronik (σ Hammet) dan sterik (ES Taft) dari turunan NBenzoil Sefaleksin dengan variabel tergantung yaitu diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteriPseudomonas aeroginosa ATCC 90277. Hubungan tersebut dinyatakan dengan suatu persamaan.Kata kunci : turunan N-Benzoil Sefaleksin, lipofilik (π Hansch), elektronik (σ Hammet),sterik (ES Taft), hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas, diameter zona hambatABSTRACTThe aims of this research are to studies the quantitative relationship between lipophilicity (π Hansch); electronicity (σ Hammet); stericity (ES Taft) parameters and antibacterial activity of N- Benzoil cephalexin derivate (inhibit area diameter) on Pseudomonas aeroginosa ATCC 90277. The N- Benzoil cephalexin derivate which used in this research are N- Benzoil cephalexin; N-[4- methylbenzoil] cephalexin; N-[4- chlorobenzoil] cephalexin and N- [3,4- dichlorobenzoil] cephalexin. Antibacterial activity was done through assessment microbiological using metal cylinder diffusion on antibiotic-1 media.The experimental data was carried out by regression analyzed with α = 0.05. The result showed that there are linier relationship between lipophilicity (π Hansch); electronicity (σ Hammet); stericity (ES Taft) parameters of N- Benzoil cephalexin derivate (as independent variable) and inhibitation zone (diameter against Pseudomonas aeroginosa ATCC 90277 as dependent variable). The relationship are represented by equation.Keywords : N- Benzoil cephalexin derivate (lipophilicity (π Hansch), electronicity (σ Hammet) and stericity (ES Taft) parameter); quantitative structure activity relationship; antibacterial activity (inhibit area diameter)
Profil Peresepan Penyakit Mata Glaukoma pada Pasien BPJS Rawat Jalan (Studi dilaksanakan di RS Mata Masyarakat JawaTimur Periode Januari - Desember 2015) Mustofa, Achmad; Ulfa, Ninik Mas; Suryandari, Mercyska
Journal of Pharmacy and Science Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v1i1.57

Abstract

ABSTRAKGlaukoma adalah penyakit kerusakan saraf optik mata, penyebabnya adalah tingginya tekanan bola mata, diatas 20mmHG. Rata-rata penderita glaukoma adalah glaukoma primer sudut terbuka (POAG) danglaukoma primer sudut tertutup (PACG). Di Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) JawaT imur, glaukoma menempati urutan ketiga dalam daftar 10 penyakit terbanyak. Sehingga dilakukan penelitian profil peresepan penyakit mataglaukoma pada pasien BPJS rawat jalan di RSMM Jatim periode Januari- Desember 2015.Penelitian ini bersifat observasional, pengambilan data bersifat retrospektif, penyajian data secara deskriptif. Observasi dengan mengumpulkan resep dokter mata, mencatat usia, golongan obat, nama generik, bentuk sediaan, prosentase obat glaukoma POAG dan glaukoma PACG. Hasil inklusi 2050 resepdan 1461 pasien glaukoma, terdapat 420 pasienglaukoma POAG, 190 pasien glaukoma PACG, dan 851 pasien glaukoma yang lain. Pasien terbanyak usia 61-80 tahun (52,50%), terendah usia ≥81 tahun sebanyak 49 pasien (3,35%). Bentuk sediaan terbanyak, yaitu tetes mata sebanyak 3766 (69,01%). Penggolongan obat terbanyak adalah penyekat β non selektif yaitu Timolol 1783 (32,67%), terendah golongan prostaglandin analog yaitu Travoprost 35 (0,64%). Pada glaukoma POAG, golongan terbanyak adalah golongan penyekat β non selektif yaitu Timolol 203 (29,29%), terendah adalah prostaglandin analog yaitu Latanoprost 83 (11,98%). Pada glaukoma PACG, terbanyak adalah penyekat β yaitu Timolol 81 (29,03%), terendah adalah golongan agonis kolinergik yaitu Pilokarpin 26 (9,32%). Pada penelitian ini disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektifitas peresepan penyakit mata glaukoma di RSMM Jatim.Kata kunci : peresepan glaukoma, glaukoma primer sudut terbuka, glaukoma primer sudut tertutup, klasifikasi obat.ABSTRACTGlaucoma is an eye disease that causes damages to the optic nerve, because high intraocular pressure, above 20mmHg.Glaucoma ranks third in the list of ten most diseases in RSMM. It is important to study the prescription profile of BPJS glaucoma patient in outpatient Eye Hospital in East Java Community period from January to December 2015. The inclusion in 2050 of a prescription, there are 1461 glaucoma patients. 420 with open-angle glaucoma(POAG), 120 patients with close-angle glaucoma (PACG), and 851 patients with others glaucoma. Based on the patient’s age, most patients aged 61-80 years (52.50%), lowest age of ≥81 years in 49 patients (3.35%). Based on the modest dosage forms, namely eye drops as much as 3766 (69.01%). Based on theclassification of drugs, most were non-selective β-blockers ie Timolol 1783 (32.67%), the least class of prostaglandin analogues were Travoprost 35 (0.64%). In POAG, the modest group was non-selective β-blockers ie Timolol 203 (29.29%), carbonic anhydrase inhibitors group, ie Acetazolamide 181 (26.12%), prostaglandin analogues group ie Latanoprost 83 (11.98%). In PACG the modest group was β-blockers, ie Timolol 81 (29.03%), carbonic anhydrase inhibitors group ie Acetazolamide 70 (25.09%), cholinergic agonist group ie Pilocarpine 26 (9.32%). In this study’s suggested that further research on the effectiveness of the prescription of eye disease glaucoma in Community Eye Hospital East Java.Keywords: Glaucoma prescription, primary open angle glaucoma, primary angle-closure glaucoma, drug classification
Uji Aktifitas Ekstrak Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum) Menggunakan Pelarut Air Destilasi Terhadap Zona Hambat Escherichia coli Handrianto, Prasetyo
Journal of Pharmacy and Science Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v1i1.58

Abstract

ABSTRAKDiare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering muncul di tengah masyarakat Indonesia yang disebabkan infeksi bakteri. Salah satu upaya untuk penanggulangan diare adalah pengembangan antimikroba dari tanaman dan herbal yang disebut obat tradisional. Pengembangan antimikroba herbal yang lebih diminati karena efek samping dari obat tradisional yang relatif kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek ekstrak Jamur Lingzhi dalam berbagai konsentrasi dalam menghambat Escherichia coli. Metode yang digunakan adalahmetode kertas cakram. Hasil menunjukkan ekstrak Jamur Lingzhi dapat menghambat Escherichia coli dalam kategori inaktif pada konsentrasi 20μg / ml; 40μg / ml, kategori kurang aktif pada 60μg / ml; 80μg / ml; serta kategori aktif pada 100μg / ml.Kata Kunci : Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum), Antibakteri, Air Destilasi.ABSTRACTDiarrhea is one of the health problems that often occur in people in Indonesia are caused by a bacterial infection. One way to handle it is to antimicrobial derived from plants and herbs called traditional medicine isselected and demand because of the side effects of traditional medicine is relatively small. This study aims to determine the effect of the concentration of Lingzhi mushroom extracts against the bacteria Escherichia coli. The method used in determine the effect of concentration Lingzhi mushroom extract is a paper disc method. Theresults of this study indicate that Lingzhi mushroom extract against Escherichia coli in the category of inactive at a concentration of 20μg / ml; 40μg / ml and less active categories in the category of 60μg / ml; 80μg / ml and active categories in the category of 100μg / ml.Keywords: Lingzhi Mushroom, (Ganoderma Lucidum), Antibacterial, Destilated Water.
Validasi Metode Spektrofotometri Visible Untuk Penentuan Kadar Formaldehida Pada Pembalut Wanita Yang Beredar Di Pasaran Yulianti, Cicik Herlina; Devianti, Vika Ayu; Ferry Fernanda, M.A. Hanny
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i1.60

Abstract

ABSTRAKPembalut menjadi kebutuhan wanita yang sangat penting karena digunakan untuk menyerap cairan darah ketika mengalami menstruasi. Pada pembuatan pembalut wanita dimungkinkan adanya pemakaian formaldehida. Oleh karena itu, pembalut wanita termasuk salah satu alat kesehatan yang kandungan dan bahan penyusunnya diatur oleh pemerintah. Pada penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri visibel untuk penentuan kadar formaldehida dalam pembalut wanita sekali pakai. Sebelum digunakan, maka metode spektrofotometri visibel ini harus divalidasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa metode spektrofotometri yang digunakan dapat memberikan hasil yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar formaldehida dalam pembalut wanita sekali pakai menggunakan pereaksi nash sebagai reagen spesifik. Metode penelitian yang digunakan adalah pembuatan dan pembakuan larutan baku formaldehida, menentukan panjang gelombang maksimal, pembuatan kurva kalibrasi, melakukan uji linieritas, uji LOD dan LOQ, serta uji kesesuaian dan kecermatan, dan menentukan kadar formaldehida pada pembalut wanita. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa metode spektrofotometri visibel memiliki selektifitas, linieritas,batas deteksi dan kuantitasi, presisi dan akurasi yang baik. Kadar rata-rata formaldehida pada ke lima sampel pembalut sebesar 2,88 mg/kg - 4,05 mg/kg.Kata kunci: pembalut, formaldehida, validasi, spektrofotometri visibelABSTRACTSanitary napkins are a very important woman’s need to absorb blood fluids when menstruating. In the manufacture of sanitary napkins may contain formaldehyde additives. Therefore, sanitary napkins are one of the medical devices whose composition is regulated by the government. In this study to identify the use of formaldehyde in sanitary napkins was carried out by visible spectrophotometry using nash reagent. This method should be validated in advance to ensure that the method used can provide accurate data. The aim of this research is to validate visible spectrophotometry method for determination of formaldehyde content indisposable sanitary napkins using nash reagent as specific reagent. Validation of UV – Vis spectrophotometry method for determination of formaldehyde showed that Nash reagent was suitable to determine formaldehyde. This method is linear with correlation coefficient (r2) of 0,99967. The validation characteristics include accuracy and precision, linearity, limit of detection, and limit of quantitation. The acceptance validation criteria were found in all case. Qualitative determination in five sanitary napkins samples showed positive results and the quantitative analysis confirmed that the average content of formaldehyde in five sanitary napkins samples was 2,88 mg/kg – 4,05 mg/kg.Keywords: sanitary napkins, formaldehyde, validation, visible spectrophotometry
Review: Potensi Berbagai Spesies Ganoderma Sebagai Tanaman Obat ., Surahmaida
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i1.61

Abstract

ABSTRAKDi dunia, jamur Ganodermatelah dikenal sebagai jamur obat. Ganoderma lebih dikenal dengan sebutan jamur Lingzhi atau Reishi. Dari 2000 spesies Ganoderma, hanya 6 spesies yang telah diteliti memiliki efek potensial dalam bidang kesehatan, yaitu G. lucidum, G. applanatum, G. tsugae, G. oregonense, G. boninense, dan G. neojapanicum. Kandungan senyawa bioaktif yang terkandung di dalam Ganoderma terus dikembangkan dalam pemanfaatannya sebagai obat alternatif. Hal inilah yang menyebabkan jamur Ganoderma bebas dari efek samping.Enam spesies Ganoderma ini memiliki karakteristik dengan berbagai potensi kesehatan yang berbedabeda dan berkhasiat sebagai bahan obat. Dari keenam Ganoderma, hanya G. boninense yang memiliki toksisitas terhadap larva udang Artemia salina.Kata Kunci: Tipe-tipe Ganoderma sp, karakteristik fisik, senyawa bioaktif, manfaat Ganoderma sp. bagi kesehatanABSTRACTIn the world, the fungus Ganoderma has been known as a medicinal mushroom. Ganoderma is known as Lingzhi or Reishi mushroom. From 2000 Ganoderma species, only six species that have been studied have a potential effect on health, namely G. lucidum, G. applanatum, G. tsugae, G. oregonense, G. boninense, and G. neojapanicum. The content of bioactive compounds contained in Ganoderma continue to be developed in their usage as an alternative medicine. This is what causes the fungus Ganoderma is free from side effects. Six speciesof Ganoderma has characteristics with various health potentials that vary and efficacious as a drug ingredient. Of the six Ganoderma, only G. boninense has toxicity to the shrimp larvae of Artemia salina.Keywords: Types of Ganodermasp., physical characteristics, bioactive components, health benefits of Ganoderma sp.
Studi Efektifitas Antiretroviral Regimen Obat Kombinasi Dosis Tetap (Tenofovir/Lamivudin/Efavirenz) Berdasarkan Peningkatan Kadar Cd4 T-Limfosit (Studi dilakukan di Intalasi Farmasi Rumah Sakit X Surabaya) Wardani, Putri Kusuma; Ulfa, Ninik Mas; Natalia, A.C Aditya
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i1.62

Abstract

ABSTRAKHIV adalah virus yang secara bertahap menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dan sel yang terinfeksi yang memiliki molekul Cluster of Differentiation 4 (CD4). Pengobatan dengan antiretroviral memiliki mekanisme tindakan untuk mencegah replikasi virus yang secara bertahap menurunkan jumlah virus dalam darah. Penelitian ini observasional yang dilakukan secara retrospektif selama 2 tahun (Januari 2014 - Desember 2015) pada pasien HIV / AIDS denganjumlah 51 pasien rawat jalan. Hasil studi observasional menunjukkan bahwa pengobatan dengan antiretroviral regimen obat kombinasi dosis tetap (Tenofovir 300 mg + Lamivudin 300 mg + Efavirenz 600 mg) mengalami peningkatan jumlah CD4 selama terapi dan analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa ada perbedaansebelum dan sesudah terapi, sehingga dapat disimpulkan bahwa antiretroviral regimen obat kombinasi dosis tetap efektif.Kata Kunci: HIV / AIDS, CD4 T-Limfosit, Tenofovir, Lamivudin, Efavirenz.ABSTRACTHIV is a virus that gradually attack the human immune system. HIV can lead to the AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) and infected cells that have molecul Cluster of Differentiation 4 (CD4). Treatment withantiretroviral have mechanism of action to prevent replication virus which is step by step decrease the amount of virus in blood. This observasional study conducted retrospectively during 2 years (Januari 2014 - December2015) againt patient HIV/AIDS with 51 outpatients. The result of the observational study showed that treatment with Antiretroviral Fixed Dose Combination (Tenofovir 300 mg + Lamivudin 300 mg + Efavirenz 600 mg) had increased CD4 level during therapy and descriptive statistic analysis showed that there was a differences in preand post theraphy, so if could be concluded that Antiretroviral Fixed Dose Combination administration was effective.Key Words: HIV/AIDS, CD4 T-Limfosit, Tenofovir, Lamivudin, Efavirenz.
Identifikasi Senyawa Tanin Pada Daun Kemuning (Murraya panicullata L. Jack) Dengan Berbagai Jenis Pelarut Pengekstraksi Kusumo, Galuh Gondo; Ferry Fernanda, M.A. Hanny; Asroriyah, Heppy
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i1.63

Abstract

ABSTRAKKemuning (Murraya paniculata L. Jack) adalah salah satu kekayaan alam yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tanin merupakan salah satu metabolit sekunder dari kemuning yang dapat digunakan sebagai anti diare dan pelangsing. Ekstrak kemuning didapatkan dari maserasi menggunakan tiga pelarut berbeda, yaitu metanol, etanol dan etil asetat. Tannin kemudian dipisahan dari ekstrak dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan berbagai jenis pelarut. Hasil nalisis menunjukkan bahwa pelarut terbaik untuk mengekstraksi tanin adalah metanol dengan perolehan 23,6989 g (31,59%). Skrining fitokimia yang dilakukan menggunakan dua reagen yang berbeda menunjukkan hasil yang positif mengandung tanin. Eluenterbaik untuk analisa tanin pada penelitian ini adalah dengan n-heksan-etil asetat (6 : 4) dengan nilai Rf sebesar 0,62.Kata Kunci : kemuning (Murraya paniculata L. Jack), tannin, kromatografi lapis tipis (KLT)ABSTRACTOrange Jessamine (Murraya paniculata L. Jack) is one of the natural treasures which has many benefits for human life. Tannin is one of secondary metabolite of orange jessamine that can be used as antidiarrhoeal and body slimming. It was obtained by maceration using 3 different solvents, such as : methanol, ethanol, and ethyl acetate. Tannins was separated from crude extract using thin layer chromatography (TLC) in different type of eluent. The analysis showed that the best solvent to extract tannin is methanol that produce of 23.6989 g (31.59%). The phytochemical screening test of the two reagents shows positif result contain tannin compound. The best eluent in this study aimed is n-hexane: ethyl acetate (6 : 4) with tannin Rf value of 0.62.Keywords: Orange jessamine (Murraya paniculata L. Jack), tannin, maceration, thin layer chromatography

Page 1 of 14 | Total Record : 135