cover
Contact Name
Ilil Maidatuz Zulfa
Contact Email
pharmasci@akfarsurabaya.ac.id
Phone
+6285731833263
Journal Mail Official
pharmasci@akfarsurabaya.ac.id
Editorial Address
Akademi Farmasi Surabaya Jl. Ketintang Madya No. 81 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science)
ISSN : 25276328     EISSN : 25493558     DOI : https://doi.org/10.53342/pharmasci
Core Subject : Health, Science,
Journal of Pharmacy and Science (Pharmasci) publishes full-length original articles and reviews. The scope of the journal is pharmaceutical and basic science, including its research and application. The editors, therefore, welcome contributions on the following topics: 1. Clinical pharmacy 2. Pharmacology and Toxicology 3. Community pharmacy 4. Dosage forms formulation 5. Pharmaceutics 6. Pharmacognosy 7. Natural product 8. Biology and Microbiology 9. Pharmaceutical Chemistry 10. Applied physics
Articles 135 Documents
Pengaruh Lama Waktu Osmosis Terhadap Kandungan Vitamin C dalam Minuman Sari buah Stroberi dan Apel Devianti, Vika Ayu; Amalia, Anisa Rizki
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.125

Abstract

ABSTRAKVitamin C berperan penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh. Vitamin C mudah teroksidasi dan tidakstabil dalam bentuk larutan. Vitamin C banyak ditemukan dalam buah – buahan, diantaranya adalah apel danstroberi. Apel dan stroberi ini sering diolah dalam bentuk minuman sari buah melalui proses ekstraksi osmosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu osmosis (30 dan 60 menit) dan penambahan gula 10% terhadap kandungan vitamin C dalam minuman sari buah apel dan stroberi. Penambahan gula 10% mampu memperkecil penurunan kadar vitamin C dalam minuman sari buah. Penurunan kadar vitamin C pada sampel sari buah stroberi tanpa penambahan gula adalah 18,7% pada menit ke-30 dan 37,5% pada menit ke-60, sedangkan penambahan gula 10% mengalami penurunan sebesar 2,7% pada menit ke-30 dan 7,9% pada menit ke-60. Penurunan kadar vitamin C pada sampel sari buah apel tanpa penambahan gula adalah 24,2% pada menitke-30 dan 41,6% pada menit ke-60, sedangkan penambahan gula 10% mengalami penurunan sebesar 10,6% pada menit ke-30 dan 21,4% pada menit ke-60.Kata kunci: Vitamin C, sukrosa, minuman sari buah, apel, strawberry, osmosis ABSTRACTVitamin C plays an important in human body. Vitamin C is easily degraded by heat, light, oxygen, and heavy metal cations. Vitamin C mostly found in fruits, such as strawberry and apple. Generally strawberry and apple are processed into fruit juice by adding sugar using osmosis extraction. The objective of this research is to findout the effect of osmosis time and sugar addition towards the vitamin C level in strawberry and apple juice. The result showed that sugar addition can affect the vitamin C level in strawberry and apple juice. Sugars can decrease the oxygen solubility causing less oxygen availability for oxidation of vitamin C. The diminish of vitamin C content in apple juice with sugar addition were 10,6% and 21,4% for 30 and 60 minutes of osmosis time; while strawberry juice with sugar addition able to lowering vitamin C level until 18,7% and 37,5% for 30 and 60 minutes of osmosis time.Keywords: Vitamin C, sucrose, apple juice, strawberry juice, osmosis,
Sintesis Sol-Gel dan Karakterisasi Struktur Padatan FeF3 dengan Difraksi Sinar-X A’yuni, Qurrota; Dhaniswara, Trisna Kumala
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.127

Abstract

ABSTRAKMaterial FeF3 dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang diantaranya sebagai material katoda untuk baterai ion litium dan katalis heterogen pada beberapa reaksi yang melibatkan sisi asam. Sintesis FeF3 dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya dengan metode sol-gel. Di dalam proses sol-gel adanya agen gelasi dapat mengontrol porositas dan sifat keasaman katalis. Pada penelitian ini dipilih agen gelasi dari senyawa alkohol yaitu metanol dan etanol. Masing-masing padatan yang telah disintesis kemudian dikarakterisasi struktur padatannya dengan difraksi sinar-X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padatan FeF3 telah berhasil disintesis melalui metode sol gel dengan agen gelasi yang berbeda yaitu metanol dan etanol yang masing-masing dituliskan sebagai FeF3(me) dan FeF3(et). Karakterisasi struktur padatan FeF3 menggunakan difraksi sinar-X menghasilkan difraktogram yang sesuai dengan PDF No. 85-0481 dan data ICSD kode 016671 yang memilikistruktur rhombohedral dengan space group R-3cR dan panjang kisi kristal sebesar a = b = c = 5,362 Å dengan sudut α = β = γ = 57,99°. Struktur kristal FeF3 disusun oleh ion Fe3+ dengan jari-jari 0,384 Å dan ion F- dengan jari-jari 0,798 Å dengan tipe ikatan ionik. Rasio besarnya kristalinitas FeF3(et) dibandingkan dengan kristalinitasFeF3(me) sebesar 5:4.Kata kunci: FeF3, sintesis sol-gel, difraksi sinar-X, struktur padatan. ABSTRACTFeF3 material can be applied in various fields including as cathode material for lithium ion batteries and heterogeneous catalysts in some reactions involving the acid side. Synthesis of FeF3 can be done in several ways, one of them is the sol-gel method. In the sol-gel process the gelation agent can control the porosity and acidity of the catalyst. In this study, gelation agents were selected from alcohol compounds, namely methanol and ethanol. The solids that has been synthesized was then solid structure characterized by X-ray diffraction. The results showed that FeF3 solids were successfully synthesized through the sol-gel method with different gelation agents, namely methanol and ethanol, each of which was written as FeF3(me) and FeF3(et). Characterization of the solid structure of FeF3 using X-ray diffraction produces a diffractogram according to the PDF No. 85-0481 and ICSD data code 016671 which has a rhombohedral structure with space group R-3cR andcrystal lattice length of a = b = c = 5.362 Å with an angle α = β = γ = 57.99°. The crystal structure of FeF3 is composed by Fe3+ ions with radius 0.384 Å and F- ions with radius 0.798 Å with ionic bond types. The ratio of the crystallinity of FeF3(et) compared to the crystallinity of FeF3(me) is 5:4.Keywords: FeF3, sol-gel synthesis, X-ray diffraction, solid structur.
Hubungan Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Epilepsi terhadap Kejadian Kejang Pasien Epilepsi menggunakan kuesioner ARMS (Adherence Refill Medication Scale) Ernawati, Iin; Islamiyah, Wardah Rahmatul
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.128

Abstract

ABSTRAKEpilepsi termasuk penyakit kronis otak yang dikarakterisasi dengan kejang berulang (2 kali atau lebih), dimana terjadi gerakan involunter yang melibatkan sebagian tubuh (partial) atau seluruh tubuh (generale), dan seringkali disertai dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi saluran cerna atau saluran kemih. Pengobatan epeilepsi sering menggunakan OAE (Obat AntiEpilpsi). Diketahui 70% anak-anak dan dewasa dengan epilepsi berhasil diterapi dengan obat antiepilepsi. Salah satu ukuran manajemen terapi obat pada penyakit epilepsi adalah menurun atau hilangnya kejang, sehingga adanya kejadian kejang menjadi salah satu ukuran pencapaian end outcome. Kejadian kejang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ada tidaknya faktor pemicu kejang dan kepatuhan konsumsi obat antiepilepsi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross sectional yang dilakukan di poli neurologi Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Soetomo dan Instalasi rawat Jalan RS Universitas Airlangga. Selama penelitian diperoleh 52 pasien epilepsi yang menggunakan obat antiepilepsi. Padapenelitian ini diamati hubungan kepatuhan terhadap adanya kejang pasien epilepsi dalam penggunaan obat anti epilepsi. Pada penelitian ini diketahui nilai koefisien korelasi/ nilai rho (r) sebesar -0,348 dengan nilai p= 0,011 (p<0,05) atau signifikan secara statistik. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan antara kategori kepatuhan (menggunakan kuesioner ARMS) dengan kejadian kejang, dimana semakin tinggi skor ARMS (dianggap semakin tidak patuh) berbanding lurus dengan peningkatan kejang.Kata kunci: Epilepsi, Kepatuhan, OAE, Kejang, ARMS ABSTRACTEpilepsy is a chronic brain disease characterized by recurrent seizures (2 times or more), in which involuntary movements involve part of the body (partial) or whole body (general). Treatment of epilepsy uses antiepileptic drugs. It is known that 70% of children and adults with epilepsy are successfully treated with antiepileptic drugs. One of measurements of drug therapy management in epilepsy is decreasing or losing seizures, so that the event of seizures is one measure of end outcomes. Seizure events are influenced by severalfactors including the presence or absence of seizure trigger factors and adherence with the consumption of antiepileptic drugs. This study was an observational cross sectional study conducted at the neurology department dr. Soetomo and Airlangga University hospital. This study aims to observe the relationship of adherence of antiepileptic drug consumption with seizures of epilepsy patients. This study observed 52outpatients with epilepsy taking antiepileptic drugs. This study showed that the correlation coefficient / rho value (r) is -0,348 with a value of p = 0.011 (p <0.05). These results indicate that an association between adherence categories (using the arms questionnaire) with the events of seizures, whereas the higher of the arms score (considered to be increasingly disobedient) is directly proportional to the increase in seizures.Keywords: Epilepsy, Adherence, AED, Seizure, ARMS
Potensi Filtrat Jeruk Siam terhadap Penurunan Konsentrasi Kadar Cu dan Zn pada Ikan Keting Sabila, Purity; Kusuma P, Intan Ayu
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.129

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan berbagai konsentrasi filtrat jeruk siam yang mengandung asam sitrat dan lama perendaman yang berbeda dapat menurunkan kadar cu dan zn pada ikan keting yang telah terpapar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimental rancangan two way kadar cu dan zn setelah diberi perlakuan yaitu lama waktu perendaman (30, 60, dan 90 menit) dan perbedaan konsentrasi filtrat (0%, 25%, 75% dan 100%). Penelitian dilakukan dengan 5 kali pengulangan yang kemudian di rata-rata. Hasilnya dianalisis menggunakan analisis varian two way (dua arah). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pada lama perendaman terhadap kadar penurunan Cu, namun pada perbedaan konsentrasi filtrat jeruk siam tidak memberikan pengaruh terhadap kadar penurunan Cu pada ikan keting. Selain itu, terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi filtrat jeruk siam dan perbedaan lama perendaman terhadap penurunan kadar Zn pada ikan keting.Kata kunci: filtrat jeruk siam, ikan keting, Cu, Zn ABSTRACTThis study aims to determine whether using various concentrations of siam filtrate containing citric acid and various dipping time can reduce the levels of Cu and Zn in keting fish that have been exposed. Thestudy was conducted using an experimental study design of two-way levels of cu and zn after being given treatment, variation of dipping time (30, 60, and 90 minutes) and variation of concentration (0%, 25%, 75% and 100%) and conducted in 5 repetitions. The results were analyzed using two way variance analysis. The results showed that there was an effect on the dipping time on the levels of Cu reduction, but the difference in concentration of filtrate did not effect the level of Cu reduction in keting fish. In addition, there was an effect onthe various concentration of filtrate and the dipping time on the levels of Zn reduction.Keywords: filtrate siam orange, keting fish, Cu, Zn
Analisa Kadar Timbal (Pb) pada Lipstik di Wilayah Kota Surabaya yang Teregistrasi dan Tidak Teregistrasi Menggunakan Spektofotometri Serapan Atom (SSA) Fernanda, M.A. Hanny Ferry; Elidya, Devi; Manaheda, Novianti Ayu; Qomaryah, Nurul; Umam, Muhammad Khotibul; Amalia, Anisa Riski; Arifiyana, Djamilah
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.130

Abstract

ABSTRAKLipstik merupakan salah satu kosmetik yang paling banyak dan hampir setiap hari digunakan oleh wanita. Timbal adalah salah satu cemaran logam berat yang terdapat dalam lipstik. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kandungan logam berat timbal dalam lipstik yang teregistrasi dan tidak teregistrasi mengguanakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Preparasi sampel menggunakan destruksi basah dengan aqua regia. Sampel lipstik yang digunakan sebanyak 24 sampel lipstik yang diambil di wilayah Kota Surabaya, dimana 12 sampel memiliki nomor registrasi BPOM dan 12 sampel tidak memiliki nomor registrasi BPOM. Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan logam berat yang melebihi persyaratan BPOM pada semua sampel lipstikdengan rata-rata kadar 108.9517 ppm untuk lipstik yang teregistrasi dan 102.7183 ppm untuk lipstik yang tidak teregistrasi. Berdasarkan uji Mann-Whitney U diketahui bahwa tidak ada beda antara kadar Pb pada lipstik yang teregistrasi dengan lipstik yang tidak teregistrasi dengan nilai α= 0,05.Kata kunci: Timbal (Pb), Lipstik, Surabaya, Registrasi, Spektrofotometri Serapan Atom. ABSTRACTLipstick is one of the most widely used cosmetics every day by women. Lead is one of the heavy metal contaminants found in lipstick. This study aims to determine the heavy metal content of lead in registered lipstickand not registered using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Sample preparation using wet destruction with aqua regia. Lipstick samples were used as many as 24 lipstick samples taken in the Surabaya area, where 12 samples had BPOM registration numbers and 12 samples did not have BPOM registration numbers. The results showed that there was a heavy metal content that exceeded BPOM requirements for all lipstick samples with an average level of 108.9517 ppm for registered lipstick and 102.7183 ppm for unregistered lipstick. Basedon the Mann-Whitney U test it is known that there is no difference between Pb levels on lipstick registered with lipstick which was not registered with a value of α = 0.05.Keywords: Lead (Pb), Lipstick, Surabaya, Registration, Atomic Absorption Spectrophotometry..
Pengobatan Penyakit Vitiligo Melalui Penggunaan Cream Biji Lada Hitam (Piper nigrum L.) Nasihah, Mimatun; Susila, Ida
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.131

Abstract

ABSTRAKVitiligo adalah penyakit yang menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit. Penyakit ini dapat terjadi pada segala usia, tapi umumnya sebelum pengidap berusia 20 tahun. Ada yang mengalami penyebaran bercak dengan cepat dan ada yang lambat. Sebagian besar penderitanya kehilangan pigmen kulit secara perlahanlahan pada hampir seluruh permukaan kulit. Selama ini pengobatan medis kurang begitu memberikan efek penyembuhan yang signifikan. Salah satu alternatifnyaadalah melaluipenggunaan bijiladahitamsebagaialternatifpengobatan herbal. Kandungan piperine yang terdapat dalam biji lada hitam ternyata membantu menstimulasi pigmentasi. Penelitian dan pengaplikasianterutama dalambidang kesehatan masih terbatas sehingga perludilakukan banyak kajian dan penelitian lebih lanjut.Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengobatan penyakit vitiligo menggunakan cream biji lada hitam. Produk tersebut didapatkan dari percampuran antara biji lada hitam dengan basis cream emulgade, metyl paraben dan baking soda sehingga terbentuk cream. Pengujian yang dilakukanmeliputi uji pH, Uji mikrobiologi, Uji Farmasetika dan uji Efektivitas cream lada hitam dalam mengobati penyakit vitiligo. Hasil pengujian pH diperoleh hasil bahwa cream biji lada hitam dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4 adalah 7 yang merupakan pH normal untuk kulit. Uji mikrobilogi didapatkan hasil jumlah mikroba pada sampel sebesar 2.5 x 103 Cfu/gram. Tingginya nilai Angka Lempeng Total tersebut masih memenuhi persyaratan cemaran mikroba oleh BPOM yakni sebesar 104. Uji Farmasetika menunjukkan bahwa pemisahan fase tidak ada,terapat partikel kasar, struktur tidak rata, warna tidak rata dan tidak homogen. Uji daya lekatnya 16.1 detik, warna coklat kehitaman, konsistensinya semi solida, bau khas lada. Sementara uji daya sebar dengan beban 1000gram dihasilkan 5.2. Uji efektivitas cream lada hitam menggunakan Uji T Paired menghasilkan T hitung sebesar 4.522 sedangkan T tabel adalah sebesar 1.74588 sehingga nilai T hitung > T tabel, artinya terdapat perbedaan signifikan luas paparan vitiligo sebelum dan sesudah diberi cream ladahitam.Kata kunci: Vitiligo, Cream, Biji Lada Hitam. ABSTRACTVitiligo is a dermatology disorder characterized by whitish patches. This condition may occurs in all ages but commonly in twenties. The patches formed may spread fast or slowly throughout the body and gradually the skin loss its pigmen. By far, the treatments of vitiligo do not showed significant benefits. One of the alternatif treatments is the usage of black pepper seeds as herbal medicine. The Piperine content of black pepper seeds believed to help pigmentation process of the skin. However, the usage of black pepper seeds as vitiligo treatments still need to be overcome.This study was aimed to evaluate the effectiveness of black pepper seeds extract cream to treat vitiligo. The cream was formulated through the mixing of black pepper seeds extract with emulgade cream basic, methyl paraben and sodium bicarbonate. The cream then was evaluated for various parameters such as pH, mycrobiology, pharmaceutics and effectivity. The result of pH evaluation showed that all of formulation ratio (1:1, 1:2, 1:3 and 1:4) of the black pepper extract cream have neutral pH which is the same as normal skin pH. The microbiology test result showed the total number of viable microorganism were 2.5 x 103 Cfu/gram which is stil under the BPOM recommendation (104 Cfu/gram). The pharmaceutics test showed that the cream has no breaking phase, contain of some rough particle, unhomogen structure and colour. The adhessiveness of the cream was last for 16.1 second, has dark brown colour, semisolid consistency, and peppery smell. The spreadibility test using 1000 gram of weight showed 5.2 scale. The effectiveness test of the cream using Paired T-test showed calculated T-value was 4.522 which is hinger than the table value 1.74588. This concluded that there was significant different of vitiligo patches before and after the usage of black pepperextract cream.Keywords: Vitiligo, Cream, Black pepper seeds.
Uji Aktivitas Kombucha Teh dan Kopi Sebagai Antibakteri Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif ., Surahmaida; Lestari, Kinanti Ayu Puji
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.135

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Kombucha dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pembuatan Kombucha dengan variasi bahan dasar (teh hitam, teh hijau dan kopi) dengan jenis gula yang berbeda (gula pasir dan gula stevia); dan uji antibakteri menggunakan metode kertas cakram (difusi agar) terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Hasil penelitian menunjukkan ke-6 varian Kombucha tidak berpengaruh atau tidak adanya zona bening (zona hambat) yang terbentuk di sekitar kertas cakram uji pada semua bakteri uji.Kata kunci: Kombucha teh dan kopi, bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif, zona hambat ABSTRACTThe aim of this tudy is to determine the ability of Kombucha to inhibit the growth of Gram positive and Gram negative bacteria. The method used in this study included the making of Kombucha with a variety of basic ingredients (black tea, green tea and coffee) with different types of sugar (sugar and stevia sugar); and antibacterial tests using the paper disc (agar diffusion) method against Gram positive and Gram negative bacteria. The results showed that the 6 variants of Kombucha had no effect or absence of a clear zone (inhibition zone) formed around the test disc paper in all test bacteria.Keywords: Tea and coffee Kombucha, Gram positive bacteria and Gram negative bacteria, inhibitory zone
Evaluasi Peresepan Terapi Bronkopneumonia Anak di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Bangkalan, Indonesia Zulfa, Ilil Maidatuz; Yunitasari, Fitria Dewi; Ratnadi, Nisa Dwi
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.138

Abstract

ABSTRAKBronkopneumonia adalah salah satu manifestasi klinik dari pneumonia yang paling sering muncul pada anak. Obat yang diresepkan seringkali mengkombinasikan antibiotik dengan obat-obat simtomatis dan tidak sedikit yang berupa polifarmasi. Peresepan polifarmasi berpotensi pada kurang efisiennya pengobatan. Peresepan yang kurang efisien akan berakibat pada efektivitas dan keamanan terapi, eksaserbasi atau perpanjangan gejala dan penyakit, serta tingkat keamanan pada pasien, serta peningkatan biaya terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peresepan terapi bronkopneumonia pada anak. Studi observasional secara retrospektif dilakukan pada peresepan bronkopneumonia anak usia 0-14 tahun di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia selama tahun 2016. Evaluasi peresepan mengacu pada WHO prescribing indicator yang terdiri dari 5 poin. Hasil evaluasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan adalah 4,60 item per kunjungan, obat generik diresepkan sebanyak 53,88%, antibiotik sebesar 69,31%, obat injeksi sebesar 0,99%, dan obat dalam Formularium Nasional tahun 2017 sebesar 48,28% dalam satu tahun periode peresepan. Sehingga, terdapat empat indikator yang belum sesuai dengan yang ditentukan WHO. Walaupun pemberian antibiotik sangat disarankan pada terapi bronkopneumonia, peresepan antibiotik masih memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait rasionalitasnya. Selain itu, rendahnya peresepan berdasarkan Formularium Nasional tahun 2017 menunjukkan masih relatif rendahnya optimasi penggunaan obat yang cost-effective menurut kebijakan nasional.Kata kunci: Bronkopneumonia, Peresepan, Rawat Jalan.ABSTRACTBronchopneumonia is one of pneumonia manifestations commonly occur in children.The treatments usually combine antibiotics and symptomatic drugs in the form of polypharmacy.Polypharmacy can leads to inefficient treatmentsthat can cause ineffective and unsafe treatment, exacerbation or prolongation of illness, distress, harm to the patient and increasing the cost therapy.The aim of the study was to evaluate the prescribing for bronchopneumonia treatment in children. A retrospective observational study was conducted on prescriptions written for children with bronchopneumonia age 0-14 y.o in outpatient departement of Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Indonesia during 2016.WHO prescribing indicators was used to evaluate the prescribing. The result showed that the average number of medicine per encounter was 4.60 items, including medicine prescribed by generic name was 53.88%, antibiotics prescribed was 69.31%, injection prescribed was 0.99%, and medicines prescribed from National Formulary 2017 was 48.28%. Hence, there were four indicators found to be innapproppriate to WHO recomendation. Although antibiotics are highly recommended in bronchopneumonia, the usage of antibiotics still need an assessment related to its rationality. In addition, low percentage of medicines National Formulary showed low usage of cost-effective drugs based on the goverments policy.Keywords: Bronchopneumonia, Prescribing, Outpatients.
Perbandingan Proses Fotodegradasi Pada Zat Warna Metil Jingga Menggunakan Zeolit, Katalis Fe2O3-Zeolit dan Sinar UV Deka, Pemta Tia
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.139

Abstract

ABSTRAKPencemaran zat warna di lingkungan perairan semakin meningkat. Pencemaran tersebut dapat berasal berbagai sumber diantaranya limbah rumah tangga atau industri farmasi. Zat warna metil jingga merupakan salah satu zat yang digunakan pada industri farmasi dan dapat membahayakan kesehatan manusia sehingga perlu adanya pengolahan yang baik terhadap limbah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan proses fotodegradasi dari zat warna metil jingga menggunakan katalis Fe2O3-zeolit, sinar-UV maupun hanya memakai zeolit. Hasil Karakterisasi katalis Fe2O3-Zeolit dengan menggunakan metilen biru diperoleh luas permukaan spesifik 236,80 m2/g, sedangkan uji menggunakan spektrofotometer FTIR didapatkan bilangan gelombang 520,74 cm-1 yang merupakan karakteristik dari Fe2O3-zeolit. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh kondisi optimum yaitu konsentrasi metil jingga 25 ppm, katalis Fe2O3-zeolit 23,40 mmol/g zeolit serta lama penyinaran 80 menit. Uji fotokatalis dilakukan dengan cara mendispersikan 150 mg Fe2O3-zeolit, 50 mg zeolit teraktifasi ke dalam 60 mL larutan metil jingga, kemudian dimasukkan ke reaktor uv-fotokatalitik. Hasil persen degradasi terbesar diperoleh pada perlakuan penambahan katalis, sinar uv dan pengocokan yaitu 62,96%. Apabila hanya digunakan logam Fe(III) maka didapatkan persen degradasi 36,8%. Kemudian, perlakuan gelap tanpa sinar uv diperoleh persen degradasi paling kecil yaitu 14,82%.Kata kunci: fotodegradasi, zeolit, sinar-Uv, Fe2O3-zeolit, metil jinggaABSTRACTWater contamination in aquatic environment get increased. This contaminaton could happen from various source like home waste or pharmacy industry waste. Methyl orange is one of materials that used in pharmacy industry which could dangering human health so it must be take a good treatment for this waste. The aim of this research is to compare some photocatalytic activity for methyl orange using Fe2O3-zeolit catalyst, uv light and just zeolite. Beside that, Characterization of this catalyst is done by infrared spectrofotometry and surface area by metilen blue. The specific surface area characterization result is 236,80 m2/g then infrared spectrophotometer showed wavennumber at 520,74 cm-1 that specific for Fe2O3-zeolit. Based on preliminary research showed optimum condition at 25 ppm of methyl orange, Fe2O3-zeolit 23,40 mmol/g zeolite and uv radiaton time is 80 minutes.Photodegradation test is done by disper 150 g Fe2O3-zeolit in 60 ml methyl orange then placed in photocatalitic reactor and give uv light. The highest percent degradation result is 62,96%. By adding zeolite, catalyst and shaked. In other hand, the lowest result is 14,82% from dark condition means no uv lightKeywords: Photodegradation, zeolit, Fe2O3-zeolit, methyl orange
Determinasi dan Analisa Proksimat Daun Benalu pada Pohon Mangga Arum Manis di Ketintang Madya Surabaya Permatasari, Silfiana Nisa; ., Umarudin
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 2 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i2.140

Abstract

ABSTRAKTumbuhan benalu merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang tergolong sebagai parasit. Penelitian ini bertujuan untuk determinasi dan analisa proksimat pada daun benalu pada pohon mangga arumanis di ketintang Madya Surabaya. Metode penelitian ini dilakukan secara true experimental. Penelitian ini meliputi determinasi tumbuhan benalu di LIPI Purwodadi dan analisa proksimat meliputi analisa kadar abu (Gravimetri), kadar air (Thermovolumetri), dan kadar karbohidrat total (Iodimetri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil determinasi adalah tanaman Dendrophthoe pentandra (L.) Miq dan Macrosolen tetragonus BI. Hasil analisa proksimat daun benalu Dendrophthoe pentandra (L.) Miq diperoleh hasil rata-rata yaitu kadar abu 14,22%; kadar air 7,50%; kadar karbohidrat total 16,20%.Kata kunci: Determinasi, Analisa Proksimat, Benalu Mangga arum manis.ABSTRACTParasite plants are high-level plants classified as parasites. This research aims at determination and proximate analysis of parasite leaves on arum manis mango tree at Ketintang Madya No. 81, Surabaya. This study is true experimental research. It involves the determination of parasitic plants at LIPI Purwodadi and proximate analysis including analysis of ash content (Gravimetry), water content (Thermovolumetry), and total carbohydrate levels (Iodimetry). The result of determination is Macrosolen tetragonus (BI.) Miq and Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. Meanwhile, the result of proximate analysis is Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. Also, the average yield was 14.22% ash content; 7.50% moisture content; 16.20% total carbohydrate levels.Keywords: Determination; Proximate analysis; Parasite plants

Page 5 of 14 | Total Record : 135