cover
Contact Name
Lukman Cahyadi
Contact Email
lukman.cahyadi@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
esafarmasia@esaunggul.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Telp : 021 5674223 ext 266
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Archives Pharmacia
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 26556073     EISSN : 27977145     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Archives Pharmacia mencakup berbagai pokok persoalan dalam kajian ilmu-ilmu farmasi mencakup Farmasetika dan Teknologi Formulasi, Farmakologi dan Toksikologi, Biologi Farmasi, Kimia Farmasi, Farmasi Fisika, Neutrasetikal, Manajemen Farmasi, dan Farmasi Klinis. Diterbitkan setiap 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu bulan Januari dan Juli.
Articles 51 Documents
Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Wortel (Daucus carota L.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Tikus (Rattus novergicus) Pada Fase Proliferasi Kaifa, Anfal; Irrahmah, Miftah; Aliska, Gestina
Archives Pharmacia Vol 3, No 2 (2021): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang serius di dunia. Beberapa tanaman diketahui memiliki potensi untuk menyembuhkan luka, salah satunya adalah wortel (Daucus carota). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak wortel terhadap penyembuhan luka bakar tikus (Rattus novergicus). Jenis penelitian ini dalah penelitian eksperimental dengan rancangan the post test only control group design. Subjek penelitian adalah 18 ekor tikus  yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu  kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan 1 (P1), dan kelompok perlakuan 2 (P2). Masing-masing kelompok terdiri dari enam (6) ekor tikus. Plat logam (1,5 cm x 1,5 cm) yang dipanaskan digunakan untuk menghasilkan luka bakar pada mencit. Ekstrak wortel 4% diberikan kepada kelompok perlakuan 1 (P1) dan ekstrak wortel 8% diberikan kepada kelompok perlakuan 2 (P2) selama 7 hari. Besar persentase pengerutan diameter luka diukur setiap hari dari hari pertama hingga hari ketujuh. Pada hari ke-7 setelah luka, tikus dieuthanasia untuk diambil jaringan luka, dan dilakukan pemeriksaan secara histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak wortel tidak memberikan pengaruh yang signifikan (p > 0,05) terhadap pembentukan jaringan granulasi dan pengerutan diameter luka. Kesimpulan penelitian ini adalah salep ekstrak wortel tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyembuhan luka bakar tikus pada fase proliferasi.
Pengaruh Pemberian Bee Pollen terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi dalam Penyembuhan Luka Bakar Derajat III Mencit (Mus musculus) pada Fase Proliferasi Syamsiar, Ana Rianti; Herizal, Hendra; Irramah, Miftah
Archives Pharmacia Vol 4, No 1 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang serius di dunia, khususnya di negara berkembang. Pengobatan luka bakar dengan pemberian antibiotik topikal seperti silver sulfadiazine 1% memiliki beberapa efek membahayakan seperti Argyria, leukopenia, dan juga efek toksik terhadap renal dan hepar. Tanaman tradisional dipilih menjadi alternatif lain untuk pengobatan luka bakar dan telah diteliti memiliki potensi untuk menyembuhkan luka, salah satunya bee pollen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bee pollen terhadap pembentukan jaringan granulasi dalam penyembuhan luka bakar mencit (Mus musculus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain post test only control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 ekor mencit jantan (Mus musculus) dan kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan (P). Analisis data menggunakan Independent t Test. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan jumlah pembuluh darah baru dan penurunan signifikan jumlah neutrofil dan limfosit pada kelompok yang diberikan bee pollen. Kesimpulan penelitian ini adalah bee pollen memberikan pengaruh terhadap pembentukan jaringan granulasi dalam penyembuhan luka bakar derajat III mencit pada fase proliferasi.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Vaksinasi HPV Pada WUS Di Kelurahan Pela Mampang Tahun 2019 Hurit, Hermanus Ehe
Archives Pharmacia Vol 4, No 1 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak diderita di Indonesia adalah kanker leher rahim (serviks) menduduki angka tertinggi. Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), jenis kanker tertinggi di rumah sakit seluruh Indonesia pasien rawat inap tahun 2008 adalah kanker payudara (18,4%), disusul kanker leher rahim atau serviks (10,3%). Kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV). HPV dapat ditularkan melalui hubungn seksual.Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan vaksinasi HPV pada WUS (Wanita Usia Subur) di  Kelurahan Pela Mampang tahun 2019.Metode Penelitian: yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan. Pela Mampang, pada bulan  September-November 2019. Populasi penelitian ini wanita usia subur yang menggunakan vaksinasi di Kelurahan Pela Mampang, jumlah sampel 32 responden yaitu 16 penggguna vaksin sebagai kasus dan 16 bukan pengguna vaksin sebagai kontrol dengan perbandingan 1:1. Sampel diambil dengan teknik total sampling.Hasil penelitian:  Pengguna vaksinasi HPV sebanyak 16 orang (50.0%) dari 6 variabel yang diteliti, terdapat hubungan yang bermakna yaitu pendidikan WUS dengan nilai p-value= 0,003, pekerjaan WUS dengan nilai p-value= 0,001, penghasilan WUSdengan nilai p – value= 0,004, pengetahuan WUS dengan nilai p–value= 0,000, sumber informasi nilai p-value=0.002. Diharapkan seluruh tenaga kesehatan aktif memberikan penyuluhan serta informasi mengenai vaksinasi HPV untuk pencegahan kanker serviks.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Semangka Merah Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai terhadap Streptococcus mutans Ghozaly, Muchammad Reza; Balqis, Aathirah
Archives Pharmacia Vol 4, No 1 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah terhadap Streptococcus mutans. Bahan uji berupa serbuk dan ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah kemudian dilakukan skrining fitokimia untuk mengkaji senyawa metabolit sekunder yang ada di dalamnya. Serbuk kulit buah semangka merah diekstraksi menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah dilakukan uji antibakteri dengan metode difusi cakram dengan mengukur Diameter Daya Hambat (DDH). Ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah dilakukan pengenceran seri konsentrasi menggunakan pelarut dimetilsulfoksida (DMSO) 10% dengan seri konsentrasi masing-masing ekstrak yaitu 11%, 9%, 7% dan 5%. Ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah yang menunjukkan DDH terbaik dilakukan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dengan metode dilusi padat. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah mengandung senyawa alkaloid, glikosida dan saponin. Uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah memiliki aktivitas antibakteri pada, Streptococcus mutans. Penentuan KHM dari ekstrak etanol 96% kulit buah semangka merah yang memiliki aktivitas antibakteri terbaik terdapat pada bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 5%.
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penggunaan dan Penyimpanan Antibiotika di Kecamatan Ampenan Meivira, Audra; Ratnata Dewi, Ni Made Amelia; Puspitasari, Candra Eka
Archives Pharmacia Vol 4, No 1 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penting dilakukan sebelum memulai sebuah penelitian. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah kuesioner yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat Ampenan tentang penggunaan dan penyimpanan antibiotik. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan cara melakukan survey melalui media kuesioner. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner tertutup dengan jumlah 29 pertanyaan. Pengambilan sampel uji validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan metode cluster sampling. Sampel uji sebanyak 30 KK (pada 30 Rukun Tetangga (RT)) di Kecamatan Ampenan. Setelah memperoleh data, kemudian diolah dan dianalisis menggunakan korelasi Product Moment. Hasil yang diperoleh dari uji validitas dan reliabilitas yaitu terdapat 22 pertanyaan valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,902.
Pola Peresepan Antibiotik Pasien ISK Rawat Inap di RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 Amalia, Rizka; Puspitasari, Candra Eka; Suryani, Dewi
Archives Pharmacia Vol 4, No 1 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISK merupakan penyakit yang sering terjadi pada semua usia dan sering dijumpai diberbagai negara. Angka kejadian ISK di Indonesia termasuk dalam kasus tertinggi yaitu berkisar antara 39-60%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola peresepan antibiotik pasien ISK di RSUD Provinsi NTB tahun 2019. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Metode pengumpulan data secara retrospektif yaitu dengan melihat rekam medis pasien yang terdiagnosa ISK di RSUD Provinsi NTB pada periode Januari hingga Desember 2019. Jumlah pasien yang berjumlah 47 orang telah memenuhi kriteria inklusi yang terdiri dari 57,45% laki-laki dan 42,55% perempuan. Klasifikasi ISK berdasarkan usia pasien didominasi pada usia <1 tahun (16,33%) dan usia 1-12 tahun (18,37%). Penggunaan antibiotik pada pasien ISK di RSUD Provinsi NTB tahun 2019 dikelompokkan menjadi 8 golongan, dimana  penggunaannya diberikan secara tunggal dan kombinasi. Terapi antibiotik tunggal didominasi oleh golongan sefalosporin yaitu sebesar 60,45%, dengan antibiotik terbanyak adalah seftriakson (36%). Sedangkan terapi antibiotik kombinasi 2 antibiotik didominasi oleh kombinasi antara seftriakson dengan metronidazol sebesar 18,75%.
Review: Khasiat Tanaman Yakon (Smallanthus sonchifolius) sebagai Pangan Fungsional
Archives Pharmacia Vol 4, No 2 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v4i2.5802

Abstract

Smallanthus sonchifolius atau yang lebih umum dikenal dengan tanaman yakon atau daun insulin dapat menjadi pangan fungsional karena memiliki kandungan selain dari nutrisi dasar yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Yakon mengandung berbagai macam senyawa fenol, seskuiterpen lakton, fruktooligosakarida, asam amino esensial, dan minyak esensial. Kandungan senyawa tersebut dapat memberikan efek antidiabetes, antioksidan, antimikroba, prebiotic dan peningkatan system imun.
Sintesis dan Uji Aktivitas Senyawa C-4-benziloksifenilkaliks[4]pirogalaril Dodekasinamat sebagai Bahan Aktif Tabir Surya
Archives Pharmacia Vol 4, No 2 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v4i2.5755

Abstract

Sintesis dan uji senyawa C-4-benziloksikaliks[4]pirogalaril dodekasinamat (CBP-SD) sebagai senyawa aktif tabir surya telah berhasil dilakukan. Sintesis dilakukan dengan menggunakan bahan dasar C-4-benziloksikaliks[4]pirogalarena (CBP). Pengujian senyawa tabir surya yang dilakukan berupa penentuan profil serapan elektronik senyawa hasil sintesis, lmaks, e, dan fotostabilitas. Senyawa CBP-SD menunjukkan profil serapan elektronik pada daerah UVB/UVC dengan lmaks 279 nm dan e 186.768 M-1.cm-1. Uji fotostabilitas CBP-SD menunjukkan stabilitas yang relative rendah dimana terjadi penurunan serapan UV hingga 41% setelah penyinaran selama 30 menit menggunakan radiasi UVB. Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa CBP-SD memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan aktif tabir surya.
PENGARUH KONSENTRASI PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urban) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE MAE
Archives Pharmacia Vol 4, No 2 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v4i2.5795

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) memiliki komponen bahan aktif seperti triterpenoid dan saponin seperti madekasida, asiatikosida, polifenol, tanin, vitamin C dan beta-karoten. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh variasi konsentrasi pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak pegagan (C.asiatica (L) Urban) dengan metode DPPH yang diekstraksi dengan metode MAE. Proses pembuatan ekstrak pegagan dilakukan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Pelarut yang digunakan adalah etanol dengan konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 96%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa skrining fitokimia ekstrak pegagan memiliki senyawa golongan alkaloid, steroid, saponin, tanin sedangkan untuk senyawa flavonoid ditemukan dalam ekstrak dengan konsentrasi pelarut 96% dengan metode MAE. Nilai aktivitas antioksidan pada pegagan pada konsentrasi 60% sebesar 977,26 mg/mL, konsentrasi 70% sebesar 894,16 mg/mL, konsentrasi 80% sebesar 867,52 mg/mL, konsentrasi 90% sebesar 767,17 mg/mL, dan untuk nilai IC50 terbaik pada konsentrasi 96% sebesar 726,84 mg/mL. Kontrol positif yang digunakan yaitu asam askorbat yang memiliki nilai IC50 sebesar 52,53 mg/mL yang termasuk dalam kategori kuat.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jagung Manis (Zea mays var. saccharata (Sturtev.) L. H. Bailey) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Jerawat (Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes)
Archives Pharmacia Vol 4, No 2 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v4i2.5786

Abstract

Tanaman jagung manis saat panen menghasilkan daun yang berlimpah. Pada bagian tanaman yaitu daun hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pakan ternak dan belum ada penelitian menggunakan bahan daun jagung manis yang dapat digunakan sebagai antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya dan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak etanol 96% daun jagung manis (Zea mays var. saccharata (Sturtev) L.H. Bailey) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Serbuk daun jagung diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi kertas cakram dengan klindamisin sebagai pembanding dan menentukan nilai Diameter Daya Hambat (DDH). Hasil uji skrining fitokimia pada ekstrak daun jagung manis memiliki kandungan metabolit sekunder berupa senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan tanin yang dapat berperan sebagai antibakteri. Hasil pengujian DDH dengan konsentrasi ekstrak etanol 96% daun jagung manis sebesar 100%; 80%; 60%; 40%; dan 20% terhadap bakteri Propionibacterium acnes menunjukan diameter daya hambat pada tiap konsentrasi yang berbeda secara berturut-turut 8,47 mm; 7,32 mm; 7,21 mm; 6,90 mm; dan 6,78 mm. Respon terhadap pertumbuhan bakteri dikategorikan sedang. Pada Staphylococcus epidermidis tidak menunjukkan adanya diameter daya hambat.