cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6281319763357
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
Jl. H.R. Soebrantas Km. 15 No. 155 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru - Riau 28293
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Nusantara: Journal for Southeast Asian Islamic Studies
ISSN : 14118084     EISSN : 28071301     DOI : 10.24014/nusantara.v17i1.13805
Core Subject : Religion,
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies(p-ISSN 1411-8084) is a journal published semesterly (published firstly in 1998) by Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. It specializes in Southeast Asian Islamic Studies, and is intended to communicate original researches and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contribution from scholars of related disciplines. Papers must be double-space and on one side of the paper only. Length should be 25 to 35 pages for articles and five or less for book review and conference reports. Cite all bibliographical information in endnotes. Do not use footnotes or a bibliography. All articles published do not necessarily represent the views of the journal, or other institutions to which affiliated. They are solely the views of authors
Articles 62 Documents
TRADISI MENRE’ BOLA BARU Studi pada Masyarakat Bugis Di Desa Sencalang Kabupaten Indragiri Hilir Rosmida Rosmida; Kurnial Ilahi; Hasbullah Hasbullah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v17i2.16346

Abstract

Tradisi menre’ bola baru merupakan tradisi membaca doa dalam memasuki rumah baru yang dipimpin oleh sandro bola (pendoa). Upacara ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas berkat dan rahmat-Nya. Tradisi menre’ bola baru ini, dilakukan oleh masyarakat Bugis di Desa Sencalang secara turun temurun khususnya masyarakat Bugis yang ada di daerah tersebut. Tradisi ini bertujuan memperoleh berkah, kesehatan dan keselamatan kepada si pemilik rumah selama menempati rumah barunya. Penelitian ini, merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tradisi menre’ bola baru ternyata dalam kurun waktu sampai sekarang sudah mengalami perubahan dalam pelaksanaannya seperti, pada saat menghidangkan hidangan makanan. Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara menre’ bola baru tersebut adalah nilai silaturahmi, nilai kebersamaan, nilai gotong-royong, dan tolong menolong. Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai salah satu warisan budaya nusantara sudah menjadi kewajiban untuk merawat dan melestarikan kebudayaan suku Bugis dengan cara menghormati, menghargai, dan mempertahankan budaya tersebut karena memiliki nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi suku Bugis.
KONTRUKSI MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA MELAYU Sebuah Pendekatan Etnomatematika Zulkifli M. Nuh; Nur Hasanah; Imam Hanafi
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v17i2.16521

Abstract

Matematika sebagai sebuah ilmu, mengunggulkan sisi kognifif dan cenderung mengabaikan konteks social peserta didik dalam proses pembelajarannya. Agar matematika mampu memberikan makna bagi peserta didik, maka proses pembelajaranya perlu dikontruksi dengan menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan budaya yang berkembang di sekitar lingkungan siswa. Tulisan ini, mengkaji aspek-aspek pengetahuan budaya lokal dan matematika. Berdasarkan berbagai penelitian yang diperoleh dari literatur, penulis menyimpulkan bahwa untuk memperkaya konteks matematika, siswa harus diberdayakan melalui pengintegrasian konten matematika dan budaya yang sesuai dengan pengalaman hidup mereka sehingga dapat mengarah pada keberhasilan belajar matematika.
ZIARAH KUBUR PADA MASYARAKAT DESA MUARA MUSU KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU Rahmi Rahmi; Abd Ghofur; Khairiah Khairiah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18454

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ziarah kubur yang telah menjadi tradisi sebagian besar masyarakat di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Ziarah kubur adalah kegiatan masyarakat mengunjungi makam-makam pribadi atau umum yang dilaksanakan secara individu maupun kelompok. Masyarakat berdoa agar kerabat atau anggota keluarga yang meninggal diberikan kelapangan dalam kuburnya dan diberi kedudukan yang layak oleh Allah SWT. Rumusan masalah penelitian ini adalah: pertama, bagaimana etika dan tata cara pelaksanaan ziarah kubur?, kedua, apa saja nilai-nilai yang ada dalam kegiatan ziarah kubur yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu? ?. Itu adalah penelitian lapangan: penelitian yang tidak menggunakan data yang dihitung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diarahkan untuk memberikan fakta atau peristiwa secara sistematis dan akurat. Metode wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis data adalah penguraian data untuk menghasilkan kesimpulan deduktif dan induktif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam ziarah kubur di desa Muara Musu memiliki keunikan, air kapur merupakan salah satu tata cara dalam ziarah kubur yang harus dibawa ketika akan berziarah, bertujuan untuk menyiram kuburan agar dingin. Kegiatan ziarah dilaksanakan pada hari-hari tertentu, misalnya pada hari Jumat, akhir bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. Kegemaran mereka melaksanakan ziarah kubur terkait dengan fenomena belajar agama melalui desa Sulukin. Sebab, mereka mendapat pengajaran yang baik dan mengandung unsur-unsur yang baik untuk masyarakat. Selain itu, ziarah kubur juga memiliki motivasi dan nilai-nilai kebaikan yang bertujuan untuk mengingatkan semua orang tentang kematian, agar hidupnya lebih baik yang dapat melatihnya untuk menerima dan bersabar dalam menghadapi setiap rintangan atau ujian dari Allah SWT
GUNCANGAN BUDAYA Perilaku Keagamaan Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru Zuraini Zuraini; Kurnial Ilahi; Khatimah Khatimah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18455

Abstract

Perilaku keagamaan adalah tingkah laku yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa, semisal aktivitas keagamaan seperti, shalat, zakat, puasa dan sebagainya. Perilaku keagamaan bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual saja, tetapi juga melakukan aktivitas yang lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui perilaku sosial keagamaan masyarakat pada masa pandemi COVID-19. 2) Untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan sosial masyarakat di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pandemi covid-19 ini membuat perilaku sosial dan keagamaan masyarakat Kelurahan Tuah Karya berubah. Masyarakat yang memiliki karakteristik melaksanakan kegiatan keagamaan atau aktivitas secara bersama-sama berkumpul dan bermasyarakat harus melakukan pembatasan sosial. Dampaknya tidak sedikit masyarakat Kelurahan Tuah Karya yang mengalami shock culture yaitu kondisi ketika masyarakat mengalami kaget karena belum siap menerima perubahan, maka dengan kondisi ini masyarakat harus beradaptasi dengan lingkungan dan gaya baru dalam kehidupannya.
MENJAGA ETIKA BERAGAMA Fungsinya dalam Kehidupan Masyarakat Multi Agama dan Budaya Dina Lorenza; Abu Bakar; Laila Sari Masyhur; Saifullah Saifullah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18456

Abstract

Etika beragama pada dasarnya memiliki berbagai aspek positif jika diterapkan secara benar dengan referensi dan cara beragama sesuai agama yang dianut, namun tak jarang salah penafsiran menimbulkan etika yang salah dan hal ini harus diwaspadai, supaya tidak menimbulkan dampak negatif. Dapat disimpulkan bahwa, pentingnya agama dalam kehidupan manusia karena agama menjadi sumber moral, agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, melalui perintah dan larangan dalam agama. Dengan demikian sebagai masyarakat beragama perlu memahami tentang petingnya etika beragama dalam kehidupan di dalam masyarakat yang multi agama dan budaya.
MENGANGKAT SANG PEMIMPIN Tradisi Peresmian Batagak Penghulu Persukuan Kaum Jambak Arau di Kabupaten Agam Lidia Mendrawati; Alpizar Alpizar; Suryan A. Jamrah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan serta nilai-nilai yang ada pada Upacara Adat Batagak Penghulu di Jorong Bukik Apik Nagari Padang Tarok, Kec. Baso, Kab. Agam terutama dalam Kajian Sosiologi Antropologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana pembahasan disajikan dalam bentuk uraian kata-kata dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini didukung informan (narasumber) untuk lebih memperdalam hasil peneltian yang telah ditentukan oleh peneliti terlebih dahulu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut digunakan untuk mendukung keabsahan dari data yang telah diperoleh. Sebagai penemuan lapangan ini adalah: (1) tata cara) Peresmian Batagak Penghulu Persukuan Kaum Jambak Arau di Jorong Bukik Apik Nagari Padang Tarok, Kec. Baso, Kab. Agam. (2) nilai-nilai filosofi, agama, dan norma yang ada didalam upacara adat Batagak Panghulu. Upacara Adat Batagak Penghulu tidak dilaksanakan setiap tahun, melainkan terlaksananya Upacara Adat Batagak Penghulu terlaksana apabila ada Uzur yang melatar belakanginya, barulah Upacara Adat Ini terlaksana. Peresmian Batagak Penghulu ini mengandung beberapa nilai yaitu: nilai sosial, nilai budaya, nilai kekeluargaan serta nilai agama.
MITONI Tradisi Slametan Kehamilan pada Masyarakat Jawa di Kabupaten Kampar Mia Ernanda; Hasbullah Hasbullah; Salmaini Yelly
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan makna tradisi mitoni bagi masyarakat Jawa di Desa Bukit Kemuning Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data dianalisi dengan metode deskripif kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi mitoni yang dilakukan adalah sebagai ucapan syukur atas kehamilan yang sudah mencapai tujuh bulan dan harapan akan keselamatan ibu dan bayi sampai proses kelahiran tiba. Tradisi ini sebenarnya sudah mulai mengalami pergeseran dan pengurangan unsur-unsur tradisi, tetapi tidak meninggalkan inti dari tradisi. Pelaksanakan tradisi mitoni yaitu Pertama, menentukan hari, dalam menentukan hari pada tradisi mitoni sudah tidak lagi berpedoman pada kalender Jawa dan hanya menentukan harinya saja yaitu hari selasa atau hari sabtu. Kedua tahap persiapan seperti meyiapkan peralatan dan bahan dalam pembuatan makanan yang akan disajikan serta perlatan yang dibutuhkan pada pelaksanaan tradisi mitoni, mengundang para tamu, dan memasak. Ketiga adalah tahap pelaksanaan, pada tahap ini pelaksanannya sudah tidak lengkap lagi hanya terdiri dari siraman, membelah kelapa dan kenduri, dan ada juga yang hanya melakukan kenduri saja. Adapun makna yang terdapat pada tradisi mitoni adalah adanya upaya untuk menjadikan sang anak memiliki jiwa dan badan yang kuat.
MITONI Tradisi Slametan Kehamilan pada Masyarakat Jawa di Kabupaten Kampar Mia Ernanda; Hasbullah Hasbullah; Salmaini Yelly; Abd Wahid
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18475

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan makna tradisi mitoni bagi masyarakat Jawa di Desa Bukit Kemuning Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data dianalisi dengan metode deskripif kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi mitoni yang dilakukan adalah sebagai ucapan syukur atas kehamilan yang sudah mencapai tujuh bulan dan harapan akan keselamatan ibu dan bayi sampai proses kelahiran tiba. Tradisi ini sebenarnya sudah mulai mengalami pergeseran dan pengurangan unsur-unsur tradisi, tetapi tidak meninggalkan inti dari tradisi. Pelaksanakan tradisi mitoni yaitu Pertama, menentukan hari, dalam menentukan hari pada tradisi mitoni sudah tidak lagi berpedoman pada kalender Jawa dan hanya menentukan harinya saja yaitu hari selasa atau hari sabtu. Kedua tahap persiapan seperti meyiapkan peralatan dan bahan dalam pembuatan makanan yang akan disajikan serta perlatan yang dibutuhkan pada pelaksanaan tradisi mitoni, mengundang para tamu, dan memasak. Ketiga adalah tahap pelaksanaan, pada tahap ini pelaksanannya sudah tidak lengkap lagi hanya terdiri dari siraman, membelah kelapa dan kenduri, dan ada juga yang hanya melakukan kenduri saja. Adapun makna yang terdapat pada tradisi mitoni adalah adanya upaya untuk menjadikan sang anak memiliki jiwa dan badan yang kuat.
ZIARAH KUBUR PADA MASYARAKAT DESA MUARA MUSU KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU Rahmi Rahmi; Abd Ghofur; Khairiah Khairiah; Syuja'i Sarifandi; Iskandar Arnel
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ziarah kubur yang telah menjadi tradisi sebagian besar masyarakat di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Ziarah kubur adalah kegiatan masyarakat mengunjungi makam-makam pribadi atau umum yang dilaksanakan secara individu maupun kelompok. Masyarakat berdoa agar kerabat atau anggota keluarga yang meninggal diberikan kelapangan dalam kuburnya dan diberi kedudukan yang layak oleh Allah SWT. Rumusan masalah penelitian ini adalah: pertama, bagaimana etika dan tata cara pelaksanaan ziarah kubur?, kedua, apa saja nilai-nilai yang ada dalam kegiatan ziarah kubur yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Muara Musu Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu? ?. Itu adalah penelitian lapangan: penelitian yang tidak menggunakan data yang dihitung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diarahkan untuk memberikan fakta atau peristiwa secara sistematis dan akurat. Metode wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis data adalah penguraian data untuk menghasilkan kesimpulan deduktif dan induktif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam ziarah kubur di desa Muara Musu memiliki keunikan, air kapur merupakan salah satu tata cara dalam ziarah kubur yang harus dibawa ketika akan berziarah, bertujuan untuk menyiram kuburan agar dingin. Kegiatan ziarah dilaksanakan pada hari-hari tertentu, misalnya pada hari Jumat, akhir bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. Kegemaran mereka melaksanakan ziarah kubur terkait dengan fenomena belajar agama melalui desa Sulukin. Sebab, mereka mendapat pengajaran yang baik dan mengandung unsur-unsur yang baik untuk masyarakat. Selain itu, ziarah kubur juga memiliki motivasi dan nilai-nilai kebaikan yang bertujuan untuk mengingatkan semua orang tentang kematian, agar hidupnya lebih baik yang dapat melatihnya untuk menerima dan bersabar dalam menghadapi setiap rintangan atau ujian dari Allah SWT
MENGANGKAT SANG PEMIMPIN Tradisi Peresmian Batagak Penghulu Persukuan Kaum Jambak Arau di Kabupaten Agam Lidia Mendrawati; Alpizar Alpizar; Suryan A. Jamrah; Dardiri Husni; Saleh Nur
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v18i1.18537

Abstract

Penelitian membahas tentang tata cara pelaksanaan serta nilai-nilai yang ada pada Upacara Adat Batagak Penghulu di Jorong Bukik Apik Nagari Padang Tarok, Kec. Baso, Kab. Agam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini didukung informan (narasumber) untuk lebih memperdalam hasil peneltian yang telah ditentukan oleh peneliti terlebih dahulu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut digunakan untuk mendukung keabsahan dari data yang telah diperoleh. Sebagai penemuan lapangan ini adalah: (1) tata cara) Peresmian Batagak Penghulu Persukuan Kaum Jambak Arau di Jorong Bukik Apik Nagari Padang Tarok, Kec. Baso, Kab. Agam. (2) nilai-nilai filosofi, agama, dan norma yang ada didalam upacara adat Batagak Panghulu. Upacara Adat Batagak Penghulu tidak dilaksanakan setiap tahun, melainkan terlaksananya apabila ada Uzur yang melatar belakanginya. Peresmian Batagak Penghulu ini mengandung beberapa nilai yaitu: nilai sosial, nilai budaya, nilai kekeluargaan serta nilai agama.